NIM : 22010318140051
KELAS : kelas 2 (perbaikan)
1. Apa yang dimaksud dengan difusi? Berikan contoh difusi dalam ilmu farmasetik atau
dalam praktik kefarmasian !
Jawab : Difusi merupakan proses transfer massa molekul tunggal suatu senyawa yang
terjadi karena gerakan molekul acak dan dikaitkan dengan gaya dorong seperti gradien
konsentrasi. Transfer massa suatu pelarut dan zat terlarut banyak mendasari fenomena
penting dalam ilmu farmasetik. Contoh nya yaitu, difusi obat melalui membran biologis
dibutuhkan agar obat dapat di absorbsi kedalam tubuh dan dieleminasi dari tubuh serta
untuk mencapai tempat kerjanya di dalam sel tertentu. (Martin et al., 1993).
5. Apa yang dimaksud dengan laju disolusi dan factor-faktor yang mempengaruhi laju
disolusi ?
Jawab : kecepatan pelarutan atau laju pelarutan adalah kecepatan melarutnya zat kimia
atau senyawa obat ke dalam medium tertentu dari suatu padatan (Wagner, 1971 ; Martin
dkk., 1993)
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju disolusi dari bentuk sediaan biasanya
diklasifikasikan atas 3 kategori (Shargel dkk., 2005), yaitu :
a. Sifat fisikokimia obat
Sifat-sifat fisikokimia dari obat yang mempengaruhi laju disolusi meliputi kelarutan,
bentuk kristal, bentuk hidrat solvasi dan kompleksasi, ukuran partikel serta kekentalan.
b. Formulasi sediaan
Faktor formulasi yang dapat mempengaruhi laju disolusi diantaranya kecepatan
disintegrasi, interaksi obat dengan eksipien, kekerasan dan porositas.
c. Faktor alat uji disolusi dan parameter uji
Faktor ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan selama percobaan yang meliputi kecepatan
pengadukan, suhu medium, pH medium dan metode uji yang dipakai.
6. Jelaskan peran uji disolusi dalam bidang farmasi !
Jawab : Menurut Santi Sinila (2016) Uji disolusi dalam bidang Farmasi memegang
peranan penting yaitu :
a. Uji disolusi digunakan untuk dalam bidang industri; dalam pengembangan produk
baru, untuk pengawasan mutu, dan untuk membantu menentukan kesetersediaan hayati.
b. Adanya perkembangan ilmu pengetahuan, seperti adanya aturan biofarmasetika, telah
menegaskan pentingnya disolusi.
c. Karakteristik disolusi biasa merupakan sifat yang penting dari produk obat yang
memuaskan.
d. Uji disolusi digunakan untuk mengontrol kualitas dan menjaga terjaminnya standar
dalam produksi tablet
e. Uji disolusi untuk mengetahui terlarutnya zat aktif dalam waktu tertentu menggunakan
alat disolution tester sehingga bisa menentukan waktu paruh dari sediaan tersebut
DAFTAR PUSTAKA
Martin, A., Swarbick, J., dan A. Cammarata. 1993. Farmasi Fisik 2. Edisi III. Jakarta:
UI Press. Pp. 940-1010, 1162, 1163, 1170
Santi, Sinila, 2016.Farmasi Fisik. Pusdik SDM Kesehatan : Jakarta
Shargel, L. dan Yu. (2005). Biofarmasetika dan Farmakokinetika Terapan. Edisi
Kedua. Surabaya: Airlangga University Press. Hal. 449-453
Shargel, L., Andrew, B.C & Sussanna, W.U. 2004. Apllied Biopharmaceutics and
Biopharmakokinetics 5th Ed. Boston: Appleton Century Croft.
Wagner, J. G., 1971, Biopharmaceutics and Relevant Pharmacokinetics, Edisi I, 98-
157, Drug Intellegen Publication, Hamilton.