Anda di halaman 1dari 3

Tome Pires (1512-1515) juga

mencatat keberadaan tempat-


tempat masuknya islam di
sumatera barat seperti Pariaman,
Tiku, bahkan Barus. Dari ketiga
tempat ini diperoleh barang-
barang perdagangan, seperti emas,
sutra, damar, lilin, madu kamper,
Ia mendirikan surau dan tak kapur barus dan lainnya.
disangsikan lagi Ulakan merupakanDari ketiga tempat ini diperoleh
pusat keilmuan Islam di Minangkabau.
barang-barang perdagangan,
Tarekat Syattariyah yang diajarkannya
seperti emas, sutra, damar, lilin,
tersebar di daerah Minangkabau dan
madu kamper, kapur barus, dan
ajaran tasuwufnya cenderung kepada
lainnya. 
syariah dan dapat dikatakan sebagai
ajaran neo-sufisme.

Pada masa Iskandar Muda,


Pariaman merupakan salah satu
daerah yang berada di bawah
pengaruh Kerajaan Aceh dan
demikian pula sejak
penggantinya.
Pada abad ke-17 M,
terdapat ulama terkenal di
Sumatra Barat salah seorang
murid Abdurrauf al-Sinkili yang
terkenal bernama Syaikh
Burhanuddin (1646-1692) di
Ulakan.
Tarekat Syathariyah pertama kali digagas
oleh Abdullah Syathar. Tarekat Syathariyah
berkembang luas ke Tanah Suci dibawa oleh
Syekh Ahmad Al-Qusyasi dan Syekh Ibrahim
al-Kurani. Dan dua ulama ini diteruskan oleh
Syekh 'Abd al-Rauf al-Sinkili ke nusantara,
kemudian dikembangkan oleh muridnya
Syekh Burhannudin ke Minangkabau.

Anda mungkin juga menyukai