tempat masuknya islam di sumatera barat seperti Pariaman, Tiku, bahkan Barus. Dari ketiga tempat ini diperoleh barang- barang perdagangan, seperti emas, sutra, damar, lilin, madu kamper, Ia mendirikan surau dan tak kapur barus dan lainnya. disangsikan lagi Ulakan merupakanDari ketiga tempat ini diperoleh pusat keilmuan Islam di Minangkabau. barang-barang perdagangan, Tarekat Syattariyah yang diajarkannya seperti emas, sutra, damar, lilin, tersebar di daerah Minangkabau dan madu kamper, kapur barus, dan ajaran tasuwufnya cenderung kepada lainnya. syariah dan dapat dikatakan sebagai ajaran neo-sufisme.
Pada masa Iskandar Muda,
Pariaman merupakan salah satu daerah yang berada di bawah pengaruh Kerajaan Aceh dan demikian pula sejak penggantinya. Pada abad ke-17 M, terdapat ulama terkenal di Sumatra Barat salah seorang murid Abdurrauf al-Sinkili yang terkenal bernama Syaikh Burhanuddin (1646-1692) di Ulakan. Tarekat Syathariyah pertama kali digagas oleh Abdullah Syathar. Tarekat Syathariyah berkembang luas ke Tanah Suci dibawa oleh Syekh Ahmad Al-Qusyasi dan Syekh Ibrahim al-Kurani. Dan dua ulama ini diteruskan oleh Syekh 'Abd al-Rauf al-Sinkili ke nusantara, kemudian dikembangkan oleh muridnya Syekh Burhannudin ke Minangkabau.