Anda di halaman 1dari 4

Tugas Kelompok ke-1

Week 3/ Sesi 4

Disusun Oleh :

FA Elang G Prasetyo 2440101282


Lawrenta Armelia Marsinta 2440100821
Adinda Saadiya 2440102070
Nurlika Yuniarti 2440100954
Sahala M.T. Panjaitan 2440106024
Safira Dwi Maharani 2440100922

1. Tabel berikut menyajikan daftar utilitas total dari konsumsi biskuit “pasti kuat”.

Jumlah Biskuit Utilitas Total


0 0
1 100
2 200
3 275
4 325
5 350
6 360
7 360

Berdasarkan data tersebut hitunglah utilitas marjinal (marginal utility) dan gambarkan kurva
total utility dan marginal utility. Jika harga biskuit adalah Rp. 5000 per biskuit dan
pendapatan seseorang dalam keadaan paling baik, berapa jumlah maksimal biskuit yang
paling mungkin ia makan ? (Score 60)
Jawaban :
a) Hitunglah Marginal Utility

Jumlah Biskuit Utilitas Total Marginal Utility

ECON6098 – Business Economics-R0


0 0 0

1 100 100

2 200 100

3 275 75

4 325 50

5 350 25

6 360 10

7 360 0

b) Gambar Kurva Total

c) Jika harga biskuit Rp 5.000/biskuit dan pendapatan seseorang dalam keadaan paling baik,
berapa jumlah max biskuit yang paling mungkin dimakan adalah 0 + 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6
+ 7 = 28 biskuit

ECON6098 – Business Economics-R0


2. Terangkan bagaimana masalah informasi tak sempurna bahaya moral (moral hazard) dapat
mempengaruhi pasar pada situasi berikut ini :
a) Pasar untuk mobil bekas
Mengenai fenomena pasar mobil bekas yang terjadi tidak efisien karena mobil
bekas yang mempunyai kualitas tinggi dapat dijual murah dengan sedangkan
mobil berkualitas rendah dapat dijual dengan harga tinggi. Hal ini mengakibatkan
harga mobil bekas berada sangat jauh dibawah harga pasar mobil baru. Untuk
Mobil bekas pembeli umumnya tidak dapat memastikan nilai kendaraan secara
akurat dan karena itu pembeli hanya bersedia membayar harga rata rata untuk
mobil tersebut.

b) Pasar untuk asuransi kesehatan


Contohnya dalam asuransi, untuk menghindari bahaya moral, perusahaan asuransi
kesehatan akan merancang kontrak untuk memberi insentif agar nasabah mengasur
ansikan suatu produk. Mereka juga tidak akan mengasuransikan dalam jumlah pen
uh, dimana terdapat proses pembayaran uang muka pertama dari klaim asuransi. Pe
rusahaan asuransi juga akan mempersulit proses mendapatkan uang, sehingga akan
lebih enggan untuk mengajukan klaim.
Pada asuransi ketika perusahaan asuransi tidak dapat membedakan antara r
isiko tinggi dan individu berisiko rendah berdasarkan informasi yang tersedia. Peru
sahaan asuransi berakhir dengan pilihan yang buruk dari orang, sehingga perlu untu
k merancang premi yang berbeda dalam upaya untuk mengatasi faktor risiko yang
berbeda. Konsep moral hazard berlaku bukan hanya pada masalah asuransi, tetapi j
uga untuk masalah-masalah pekerja,yang mempunyai kinerja dibawah kemampuan
nya ketika majikan tidak dapat memantau perilaku mereka. Umunya moral hazard t
erjadi apabila satu pihak yang tindakan-tindakannya tidak diamati memengaruhi pr
obabilitas atau besarnya pembayaran.

ECON6098 – Business Economics-R0


Nara Sumber:
1. 'The Market for Lemons' Akerlov :1970
2. Robert J. Pindyck dan Daniel L. Rubinfeld:1996

ECON6098 – Business Economics-R0

Anda mungkin juga menyukai