PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Allah SWT berikan kepada para orangtua yang dititipkan untuk memberikan
Hal ini dijelaskan dan ditegaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat
1
2
Yang artinya : Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun
penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah
memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. Seseorang
menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan
tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa
atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka
tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang
patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) merupakan bayi yang baru lahir
dengan berat badan kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa
Badan Lahir Rendah (BBLR) sebagai bayi yang terlahir dengan berat
kurang dari 2500 gram, dan BBLR juga masih menjadi masalah kesehatan
1
(Q.S.AL-Baqarah; 133)
2
Samsinar majid, R. R. (2017). Jurnal ilmiah mahasiswa kesehatan masyarakat vol.2 .no.6/ mei
2017; issn 250-731x,. 2(6), 1–14.
3
Nurhayati, Lifrinur, Y., Afrian Nuari, N., Iskandar, A., Sukiyono, K., Novitasari, D., Munawaroh,
H., Taufiqurrahman, Hafid, H., Ulpa Anggraini, D., Nugraheni Sri Lestari, V., Marginingsih, R.,
Maulina Dewi Soewardini, H., Alif, M., Ahmad, H., Al Yakin, A., Muthmainnah, Sumartono, E.,
Ch Mamuaya, N., … Apriyani, R. (2019). Effectiveness of kangaroo method to weight infants with
low birth weight at the perinatology room dr. achmad mochtar hospital bukittinggi. Journal of
Physics: Conference Series, 1175(1). https://doi.org/10.1088/1742-6596/1175/1/012283
4
WHO. (2014). Global Nutrition Targets 2025 Low Birth WeightPolicy Brief.
https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/149020/WHO_NMH_NHD_14.5_eng.pdf?ua=1
3
Berdasarkan data dari UNICEF diketahui bahwa pada tahun 2015 14,6%
bayi di seluruh dunia lebih dari 20,5 juta jiwa terjadi kejadian lahir dengan
dua kali lebih besar dari pada negara maju (7%). Indonesia adalah salah satu
Selatan (13,2%) 6.
dimana persentase pada tahun 2016 (20.836) dan pada tahun 2017 (14.882)
7
. Akan tetapi pada tahun 2018 kejadian BBLR mengalami peningkatan
yang lebih besar jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar
(21.544) 8.
malang 1.261 dan Kabupaten probolinggo 981 dan jombang 922 dan
5
UNICEF. (2019). Nearly 15 per cent of babies worldwide are born with low birthweight.
https://data.unicef.org/topic/nutrition/low-birthweight/
6
WHO. (2014).
7
BPS Jatim. (2017). Jumlah Bayi Lahir, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), dan Bergizi Buruk
Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur, 2016-2017.
https://jatim.bps.go.id/dynamictable/2017/09/22/110/jumlah-bayi-lahir-berat-badan-lahir-rendah-
bblr-dan-bergizi-buruk-menurut-kabupaten-kota-di-provinsi-jawa-timur-2016.html
8
BPS Jatim. (2018). Jumlah Bayi Lahir, Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), dan Bergizi
Kurang di Provinsi Jawa Timur Menurut Kabupaten Kota, 2018.
https://jatim.bps.go.id/statictable/2019/10/09/1675/jumlah-bayi-lahir-bayi-berat-badan-lahir-
rendah-bblr-dan-bergizi-kurang-di-provinsi-jawa-timur-menurut-kabupaten-kota-2018-.html
9
BPS Jatim. (2018).
4
berat badan lahir rendah (BBLR) pada balita menunjukkan pada tahun 2016
(280) pada tahun 2017 (315) dan pada tahun 2018 (498), sedangkan pada
tiga bulan terakhir di tahun 2018 yaitu oktober dengan presentase 32 balita
laki 38%, dan perempuan 62% yang terkena kejadian berat badan lahir
incubator terhadap peningkatan berat badan pada bayi berat badan lahir
suportif dengan cara perawatan yang murah, mudah, dan aman untuk
care (KMC) merupakan perawatan untuk bayi prematur atau BBLR yang
10
RM RSUD.dr.H.Koesnadi. (2018).
11
Margaretha, S. L. (2016). Metoda Kanguru pada Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah. Sari
Pediatri, 8(3), 181. https://doi.org/10.14238/sp8.3.2006.181-7
12
Dhilon, D. A., Fitri, E., Pahlawan, U., Tambusai, T., Doppler, J., Pahlawan, U., & Tambusai, T.
(2019). Pengaruh Perawatan Metode Kanguru Terhadap Kenaikan Berat Badan Pada Bayi Berat
Badan Lahir Rendah (BBLR) Di RSUD Sekabupaten Kampar Tahun 2018. 3(1), 1–11.
5
terjadi kontak langsung antara kulit ibu dengan kulit bayi (skin to skin
contact) 13 14.
yang perlu diperhatikan pada incubator ialah suhu incubator, suhu bayi, dan
15
Caesarea, S., Di, S. C., Norfa, R., Bangkinang, H., Lubis, D. S., Keb, M., & Kunci, K. (2018).
Jurnal Doppler Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Page 62. Hubungan Pengetahuan Ibu
Dengan Riwayat Persalinan Sectio Caesarea (Sc) Di Rsia Norfa Husada Bangkinang, 2(2), 62–69.
16
Kale, Atul W et al. 2018. “Arduino Based Baby Incubator Using GSM Technology.” : 462–65.
17
Rachman, F. Z. (2016). Implementasi Jaringan Sensor Nirkabel Menggunakan Zigbee pada
Monitoring Tabung Inkubator Bayi. Jurnal Nasional Teknik Elektro, 5(2), 207.
https://doi.org/10.25077/jnte.v5n2.221.2016
18
Fildzah Hidayati, Nur, Endro Yulianto, and Abd Kholiq. 2019. “Baby Incubator Using PID
Control Based on Kangaroo Mode (Kangaroo Mode and Humidity).” Journal of Electronics,
Electromedical, and Medical Informatics (JEEEMI) 1(2): 13–17.
19
Habibah, N., Indriatie, Joelantina, A., & Nurhasanah. (2014). perbedaan Suhu Tubuh Bayi
6
metode kanguru terhadap kenaikan berat badan pada bayi BBLR, sedangkan
peningkatan pada bayi berat badan lahir rendah (BBLR), dalam hal ini
B. Rumusan Masalah
peningkatan berat badan pada bayi berat badan lahir rendah ( BBLR).
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Berat Lahir Rendah yang Menggunakan Inkubator. Jurnal Keperawatan, VII(2), 51–54.
7
terhadap peningkatan berat badan pada bayi berat badan lahir rendah
2. Tujuan Khusus
(BBLR).
(BBLR).
(BBLR)
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktisi
b. Bagi peneliti
c. Bagi masyarakat
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
a. Definisi BBLR
Bayi berat badan lahir rendah atau BBLR adalah bayi dengan
berat badan lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa
293 hari ).
3) Post term atau bayi lebih bulan :bayi dengan masa kehamilan
20
Dainty Maternity, Arum Dwi Anjani, Nita Evrianasari. 2018. Asuhan Kebidanan Neonatus Bayi
Balita Dan Prasekolah. ed. Putri Christian. Yogyakarta: ANDI (Anggota IKAPI).
21
Pantiawati, Ika. 2010. Bayi Dengan BBLR ( Berat Badan Lahir Rendah. Jogjakarta: Nuha
Medika.
9
10
b. Epidemologi
35 kali lebih tinggi dibandingkan pada bayi dengan berat lahir lebih
satu daerah dengan daerah lain, yaitu berkisar antara 9%-30%, hasil
22
Pantiawati, Ika. 2010. Bayi Dengan BBLR ( Berat Badan Lahir Rendah. Jogjakarta: Nuha
Medika.
11
c. Etiologi
1) Faktor ibu
35 tahun
b) Penyakit
5) Diabetes melitus
kelainan kromosom
13
zat-zat racun 23.
e. Pathofisiologi
23
Anik Maryunani, Eka Puspita Sari. 2013. Asuhan Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal.
ed. Taufik Ismail. Jakarta Timur: CV. Trans Info Media.
24
Djitowiyono, Sugeng, Kristiyanasari, W. 2017. Asuhan Keperawatan Neonatus Dan Anak.
kedua. ed. D.Arijadi. Jogyakarta: Nuha Medika.
14
lebih besar
f. Manifestasi Klinis
minggu
25
Anik Maryunani, Eka Puspita Sari. 2013.
26
Asrining Surasmi, Siti Handayani, Helmi Nur Kusuma. 2003. Perawatan Bayi Resiko
Tinggi. ed. Monica Ester. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
15
12) Alat kelaminan pada bayi laki-laki pigmentasi dan rugae pada
labia mayora.
pergerakannya lemah.
27
Pantiawati, Ika. 2010. Bayi Dengan BBLR ( Berat Badan Lahir Rendah. Jogjakarta: Nuha
Medika.
16
g. Penatalaksanaan
yaitu :
berkualitas
kehamilan
kembali.
evaporasi
fooding.
bayi dengan kulit ibu atau skin to skin contact, dimana ibu
28
Anik Maryunani, Eka Puspita Sari. 2013. Asuhan Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal.
ed. Taufik Ismail. Jakarta Timur: CV. Trans Info Media.
29
Siti Noorbaya, Hj Helmi Johan. 2019. Panduan Belajar Asuhan Neonatus Bayi Balita Dan
Anak Prasekolah. Yogyakarta: KTD.
19
PMK kontinu.
diantaranya:
kaus kaki dan topi sehingga terjadi kontak kulit bayi dan kulit
meningkatkan pemberian ASI secara langsung maupun dengan
Tanpa adanya dukungan, akan sangat sulit bagi ibu untuk dapat
PMK sehingga pada saat ibu pulang dengan bayi, ibu tetap
perawatan 32.
32
Marliyana. 2014. Panduan Perawatan Metode Kanguru (PMK) Rumah Sakit Mitra
Keluarga. Kelapa Gading Jakarta.
23
PMK.
perkembangan bayi.
kanguru.
bayi 33.
33
Endyyarni, Bernie. 2013. “Perawatan Metode Kanguru (PMK) Meningkatkat Pemberian
ASI.” http://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/perawatan-metode-kanguru-pmk-
meningkatkan-pemberian-asi.
25
dan diatas bahu ibu kemudian diikat, dan kedua ujung kain
13) Jika PMK bersifat intermiten setelah PMK selesai bantu ibu
4) Peluklah seluruh tubuh bayi, tidak hanya bagian leher dan bahu
(KMC)
34
Aini, Harun. 2019. Standar Operasional Prosedur Tindakan Keperawatan Anak. Nurul Aziz.
Surabaya: Media Sahabat Cendekia.
35
Endyyarni, Bernie. 2013. “Perawatan Metode Kanguru (PMK) Meningkatkat Pemberian ASI.”
http://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/perawatan-metode-kanguru-pmk-meningkatkan-pemberian-
asi.
27
ibu. Atur posisi kepala, leher dan badan dengan baik untuk
dalam 1 pakaian dengan ibu. Jika perlu, gunakan selimut.
metode kanguru.38
a. Definisi Incubator
38
Kirana Pritasari, M. (2010).
39
Kirana Pritasari, M. (2010).
40
Widianto, Arif et al. 2018. “The Effect of Moving Load on Remote Weight Monitoring System
for Simple Infant Incubator.” 2017 International Conference on Broadband Communication,
Wireless Sensors and Powering, BCWSP 2017 2018-January: 1–4.
29
1) Suhu incubator
2) Suhu bayi
c. Macam-Macam Incubator
boks tidur bayi. Selain heater yang terletak tinggi diatas bayi,
lebih tinggi. Selain itu kelembapan boks akan sulit diatur 43.
41
Rachman, Fathur Zaini. 2016. “Implementasi Jaringan Sensor Nirkabel Menggunakan Zigbee
Pada Monitoring Tabung Inkubator Bayi.” Jurnal Nasional Teknik Elektro 5(2): 207.
42
Rachman, Fathur Zaini. 2016. “Implementasi Jaringan Sensor Nirkabel Menggunakan
Zigbee Pada Monitoring Tabung Inkubator Bayi.” Jurnal Nasional Teknik Elektro 5(2): 207.
43
Anik Maryunani, E. P. S. (2013). Asuhan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal (T.
30
2) Infant incubator
incubator44.
3) Transport incubator
44
Anik Maryunani, E. P. S. (2013). Asuhan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal (T.
Ismail (ed.)). CV. Trans Info Media.
32
45
Anik Maryunani, E. P. S. (2013). Asuhan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal (T.
Ismail (ed.)). CV. Trans Info Media.
33
Dengan suhu yang stabil atau bisa juga konstan, incubator bayi
1) Melindungi bayi
alergi.
2) Memberikan oksigenasi
prematur46.
kebutuhan bayi
46
Anik Maryunani, E. P. S. (2013). Asuhan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal (T.
Ismail (ed.)). CV. Trans Info Media.
35
14) Periksa suhu incubator tiap 3 jam sekali atau jika alrm
berbunyi
setengahnya 42,9% yang mengalami normotermi sesudah menggunakan
47
Aini, Harun. 2019. Standar Operasional Prosedur Tindakan Keperawatan Anak. Nurul Aziz.
Surabaya: Media Sahabat Cendekia.
48
Caesarea, S., Di, S. C., Norfa, R., Bangkinang, H., Lubis, D. S., Keb, M., & Kunci, K. (2018).
Jurnal Doppler Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Page 62. Hubungan Pengetahuan Ibu
Dengan Riwayat Persalinan Sectio Caesarea (Sc) Di Rsia Norfa Husada Bangkinang, 2(2), 62–69.
49
Habibah, N., Indriatie, Joelantina, A., & Nurhasanah. (2014). perbedaan Suhu Tubuh Bayi
Berat Lahir Rendah yang Menggunakan Inkubator. Jurnal Keperawatan, VII(2), 51–54.
36
a. PMK intermetan
b. PMK kontinu
37
konsep, kerangka konsep adalah abstrak dari suatu penelitian dari suatu
50
Sugiono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatatif,Dan R&D. Alfabeta.
51
Sugiono. 2016
52
Sugiono. 2016
38
39
Perawatan metode
kanguru kanguru
Peningkatan mother care
berat badan (KMC) (X1)
bayi lahir
rendah
kkk
(BBLR). (Y)
Perawatan metode
incubator (X2)
Faktor yang
mempengaruhi:
1. Faktor
penyakit ibu
2. Usia ibu
3. Faktor janin
4. Faktor
keadaan
Sosial
5. Faktor
lingkungan
Variabel perancu
Keterangan :
Diteliti
Tidak diteliti
40
B. Hipotesis Penelitian
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
komponen yang menyatu satu sama lain untuk memperoleh data dan fakta
A C E CE-A
B D F DF-B
53
Lampau, B. (2012). Metode Penelitian kesehatan : Metode Ilmiah Penulisan Skripsi, Tesis, dan
Disertasi (1st ed.). Iksaka Banu.
54
Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan (P. P. Lestari (ed.); 4th ed.).
Salemba Medika.
41
Keterangan :
E : Intervensi KMC
F : Intervensi incubator
1. Populasi
pada penelitian ini bayi BBLR yang dirawat atau yang pernah di rawat
2. Sampel
55
Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan (P. P. Lestari (ed.); 4th ed.).
Salemba Medika.
42
43
Kriteria inklusi :
3) Ibu yang memiliki bayi BBLR yang dirawat atau yang pernah di
Kriteria ekslusi :
3. Sampling
57
Sampling merupakan teknik pengambilan sampel . Sampling
yang di gunakan adalah dengan cara total sampling yaitu suatu teknik
C. Definisi Operasional
56
Sugiono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatatif,Dan R&D. Alfabeta.
57
Sugiono. (2016).
58
Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan (P. P. Lestari (ed.); 4th ed.).
Salemba Medika.
59
Sugiono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatatif,Dan R&D. Alfabeta.
44
60
Soekidjo Notoatmodjo. (2018). Metode Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.
45
D. Tempat Penelitian
E. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan selama 1 bulan, yaitu pada bulan maret
F. Instrumen Penelitian
lembar SOP dan leaflet yang diberikan kepada responden untuk di pelajari.
61
Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan (P. P. Lestari (ed.); 4th ed.).
Salemba Medika.
62
Soekidjo Notoatmodjo. (2018). Metode Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.
47
penelitian.
menjadi responden.
penelitian dilaksanakan
analisa data
penelitian
incubator
analisa data
penelitian
50
1. Pengolahan Data
dengan cara :
a. Editing
b. Coding
BBLR.
c. Entry data
d. Cleaning
63
Soekidjo Notoatmodjo. (2018). Metode Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.
51
kesalahan.
2. Analisa Data
dilakukan adalah:
a. Analisa Univariat
variabel.
b. Analisa Bivariat
(BBLR)
I. Etika Penelitian
menjadi isu sentral yang berkembang saat ini. Pada penelitian ilmu
melaksanakan kepada seluruh objek yang akan diteliti, hal ini bertujuan
2. Confidentiality (kerahasiaan)
privasinya
65
Soekidjo Notoatmodjo. (2018). Metode Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.
BAB V
A. Hasil Penelitian
1. Data Umum
Dan Incubator
54
55
Dan Incubator
Dan Incubator
presentase (66,7%).
57
2. Analisa Univariat
3 Hari 3 5 1 6,7 - -
6 4 26,7 2 13,3
7 10 66,7 3 20,0
8 - - 10 66,7
Total 15 100 15 100
Pada hari pertama sebelum dilakukan metode kanguru mother care
Diberikan Perlakuan
3 Hari 3 3 1 6,7 - -
4 2 13,3 3 20,0
5 11 73,3 4 26,7
6 1 6,7 8 53,3
Total 15 100 15 100
Pada hari pertama sebelum dilakukan incubator terdapat 10
3. Analisa Bivariat
perlakuan.
Tabel 5.7 Data berat badan pada bayi BBLR sebelum dan sesudah
dilakukan metode kanguru mother care (KMC) pada kelompok
metode kanguru mother care (KMC)
N Sebelum sesudah n P
o Value
Mean ± SD Mean ± SD
1 Hari 1 5,00 ± 53452 5,73 ± 45774 15 0,000
2 Hari 2 5,73 ± 45774 6,60 ± 63246 15 0,000
3 Hari 3 6,60 ± 63246 75,3 ± 74322 15 0,000
60
mother care (KMC) dengan nilai rata-rata mean 5,00 nilai SD (standart
metode kanguru mothe care (KMC) dengan nilai rata-rata mean 5,73
nilai SD (standart deviasi) 45774, hasil nilai P-value sebesar 0,000 yang
kanguru mother care (KMC) dengan nilai rata-rata mean 6,60 nilai SD
(standart deviasi) 63246, hasil nilai P-value sebesar 0,000 yang berarti
Tabel 5.8 Data berat badan pada bayi BBLR sebelum dan sesudah
dilakukan incubator pada kelompok incubator
No Sebelum sesudah n P
Value
Mean ± SD Mean ± SD
1 Hari 1 3,66 ± 48795 4,26 ± 79881 15 0,000
2 Hari 2 4,26 ± 79881 4,80 ± 67612 15 0,001
3 Hari 3 4,80 ± 67612 5,33± 81650 15 0,001
Berdasarkan tabel 5.12 di atas menunjukkan bahwa pada hari ke
berat badan bayi BBLR setelah di lakukan incubator dengan nilai rata-
rata mean 4,26 nilai SD (standart deviasi) 79881, hasil nilai P-value
dengan nilai rata-rata mean 4,80 nilai SD (standart deviasi) 67612, hasil
dengan nilai rata-rata mean 5,33 nilai SD (standart deviasi) 81650, hasil
post test kelompok metode kanguru mother care (KMC) diperoleh nilai
rerata adalah 7,53 dan rerata incubator adalah 5,33 dengan nilai p value
incubator.
B. PEMBAHASAN
(80,0%).
Pada usia 20-35 tahun adalah usia yang ideal untuk menikah dan
itu, secara fisik maupun psikologis ibu sudah siap untuk mengalami
<20 tahun adalah usia yang kurang baik untuk bereproduksi karena
belum matang dan belum siap menerima kehamilan dan pada ibu
usia ibu 20-35 tahun dan usia ibu lebih dari 35 tahun mempunyai
66
Rahinda, Denna, Yulia Fanni, and Merryana Adriani. 2017. “Hubungan Usia Gestasi Dan Kadar
Hemoglobin Trimester 3 Kehamilan Dengan Berat Lahir Bayi Correlation Between Gestational
Age and Hemoglobin Level on 3rd Trimester of Pregnancy with Birth Weight of Infants.” : 162–
71.
65
Yulia, dkk pada tahun 2019 diketahui dari 63 Ibu yang mengalami
sedangkan yang pada usia <20 tahun 5 responden (7,9%) dan pada
presentase (73,3%).
67
Kusparlina, E. P. (2016). Hubungan Antara Umur Dan Status Gizi Ibu Berdasarkan Ukuran
Lingkar Lengan Atas Dengan Jenis BBLR. Jurnal Penelitian Kesehatan “SUARA
FORIKES” (Journal of Health Research “Forikes Voice”), 7(1), 21–26.
68
Susanti, Yulia, Asnawi Abdullah, and Nizam Ismail. 2019. “Analisis Faktor Resiko Kejadian
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Dirumah Sakit Ibu Dan Anak Pemerintah Aceh Tahun 2015-
2017.” Jurnal Kesehatan Cahadum 1(3): 41–51.
66
bayi berisiko memiliki berat lahir kurang dari 2.500 gram. Begitu
Hal ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Oktavia & Yustanti, 201870.
Didapat dari 52 responden yang mengalami kejadian BBLR, pada usia kehamilan
tidak aterm sebanyak 32 responden (43,2%) sedangkan pada usia kehamilan aterm
sebanyak 20 responden (19,2%).
69
Sholiha, H., & Sumarmi, S. (2014). Analisis Resiko Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)
Pada Primigravida. 2007.
70
Oktavia, L., & Yustanti, E. (2018). Kejadian Berat Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Ditinjau
Dari Usia Kehamilan Dan Usia Ibu Di RSUD DR. Ibnu Sutowo Baturaja. 3(1), 6–10.
67
bayi BBLR.
Septa, Wira, and M T S Darmawan. 2016. “Faktor Risiko Bayi Berat Badan Lahir Rendah Di RS
71
72
Ekasari, W. U. (2018). Analisis Faktor Resiko Usia Ibu Dan Jenis Kelamin Bayi Terhadap
Berat Badan Lahir Rendah Pada Bayi Baru Lahir. Jurnal Kesehatan Ibu Dan Anak, 3.
68
presentase (66,7%).
berpendidikan SD, yaitu dapat dikatagorikan berpendidikan rendah,
yang tinggi akan melakukan hal-hal yang diperlukan oleh bayi. Ibu
(KMC).
74
Maidartati. 2019. “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir
Rendah (BBLR) Di RSUD Kota Bandung.” Faktor-Faktor Yang BerhubunganDengan
Kejadian Bayi BeratLahir Rendah (BBLR) di RSUD Kota Bandung 7(2): 323–28.
http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/139/138.
70
yang dilakukan oleh Dhilon et al., 201975 yang menyatakan bahwa rata-
metode kangguru dapat memberikan hasil yang positif bagi berat badan
bayi baru lahir. Selain itu metode kangguru merupakan metode yang
kedekatan emosional antara ibu dan anak. Hal ini sejalan dengan
aman untuk merawat bayi berat lahir rendah dan juga merupakan cara
yaitu kehangatan, air susu ibu, perlindungan dari infeksi, dan kasih
sayang.
kontak langsung antara kulit ibu dengan kulit bayi (skin to skin
yang sangat mudah dilakukan tapi memberikan dampak yang baik bagi
kesehatan bayi sehingga dapat diterima oleh ibu yang baru melahirkan
berat badan bayi yang dibawah dari angka normal. Metode kangguru
bayi dan kulit sang ibu dalam metode kangguru ini juga dapat
Oleh karena itu sangat penting metode kangguru ini dilakukan bagi
semua ibu yang baru melahirkan khususnya bagi ibu yang bayinya
mengalami BBLR.
Yelmi, Silvia. 2015. “Pengaruh Perawatan Metode Kanguru Terhadap Perubahan Berat Badan
77
78
Rachman, Fathur Zaini. 2016. “Implementasi Jaringan Sensor Nirkabel Menggunakan Zigbee
Pada Monitoring Tabung Inkubator Bayi.” Jurnal Nasional Teknik Elektro 5(2): 207.
73
Hal ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Parasyati &
79
Habibah, Nur, Indriatie, Anita Joelantina, and Nurhasanah. 2014. “Perbedaan Suhu Tubuh Bayi
Berat Lahir Rendah Yang Menggunakan Inkubator.” Jurnal keperawatan VII(2): 51–54.
80
Fildzah Hidayati, Nur, Endro Yulianto, and Abd Kholiq. 2019. “Baby Incubator Using PID
Control Based on Kangaroo Mode (Kangaroo Mode and Humidity).” Journal of Electronics,
Electromedical, and Medical Informatics (JEEEMI) 1(2): 13–17.
81
Parasyati, G., & Wulandari, S. (2015). Perbedaan Pertumbuhan Bayi BBLR Antara Metode
Kanguru Intermiten Dengan Incubator Di RSUD Pare Kabupaten Kediri. Jurnal Kesehatan,
1, 52–57.
74
mother care (KMC) dan incubator, dimana dapat dilihat pada P.Value
hipotermi dan dapat peningkatan berat badan pada bayi BBLR karena
menerus dengan cara kontak antara kulit ibu dengan kulit bayi. Selain
itu manfaat Perawatan metode kanguru mother care (KMC)), dan dapat
82
Sari, Indah Dewi. 2018. “The Effectiveness Of Kangoro Care Method With Support Binder on
Increasing of Low Birth Weigt Of Baby in RSU Haji Medan.” Jurnal Kesehatan 1(1): 15–20
75
Dimana bayi dapat tidur dengan nyenyak dan lama, lebih tenang,
secara lebih tertib dan tepat waktu, karena bayi selalu dalam pelukan
ibu dan dalam kondisi saat bayi haus dan membutuhkan menyusui bayi
83
Nurhayati et al. 2019. “Effectiveness of Kangaroo Method to Weight Infants with Low Birth
Weight at the Perinatology Room Dr. Achmad Mochtar Hospital Bukittinggi.” Journal of Physics:
Conference Series 1175(1).
84
Sutha, R, Prachi Yadav, Alka Mathur, and Pratiksha Sachan. 2018. “Assessment of Knowledge
Regarding Kangaroo Mother Care among Primi Gravida Mother Sampling Criteria :” Jurnal
Kesehatan 4(1): 5–8.
85
Fildzah Hidayati, Nur, Endro Yulianto, and Abd Kholiq. 2019. “Baby Incubator Using PID
Control Based on Kangaroo Mode (Kangaroo Mode and Humidity).” Journal of Electronics,
Electromedical, and Medical Informatics (JEEEMI) 1(2): 13–17.
76
Ibu yang memiliki bayi prematur atau kurang bulan akan diletakkan
C. KETERBATASAN PENELITIAN
Pada sub bab ini akan memabahas keterbatasan penelitian, dalam penelitian
karena ada beberapa ibu yang tidak mau untuk mengikuti pelatihan
86
Widianto, Arif et al. 2017. “Pengaruh Pindah Beban Berat Pada Remote Monitoring Sistem
Sederhana Inkubator Bayi.”
77
edukasi kepada responden dikarenakan ada beberapa hal yang harus ibu
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ada peningkatan berat badan pada bayi BBLR sebelum dan sesudah
incubator.
care (KMC).
Koesnadi Bondowoso.
B. Saran
antara lain :
2. Bagi Perawat
BBLR, Dan penelitian ini juga bisa digunakan sebagai acuan dalam
perawatan dasar terhadap bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
4. Bagi Responden
5. Bagi Penelitian
bayi BBLR.