PROPOSAL SKRIPSI
NIM : 181012114201116
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadiran Allah swt. atas karunia-Nya berupa
kesehatan, kesempatan, dan nikmat yang begitu besar bagi umatnya, sehingga
Care Terhadap Peningkatan Suhu Tubuh Dan Peningkatan Berat Badan Pada
2020”. Selawat beriringkan salam tidak lupa kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW yang telah memberikan petunjuk untuk keselamatan umat di dunia dan di
akhirat.
telah mendapatkan bimbingan Ibu Ns. Vera Kurnia, M.Kep selaku pembimbing I,
dan bantuan dari berbagai pihak dalam penyusunan proposal ini. Selanjutnya
terhormat :
1. Ibu Dr. Hj. Evi Susanti, S.ST., M.Biomed, selaku Rektor IKes Prima
2. Bapak Ns.Fauzi Ashra, S.Kep, M.Kep selaku Wakil Rektor I IKes Prima
3. Bapak Yuhendri Putra, S.Si, M.Biomed selaku Wakil Rektor II IKes Prima
4. Bapak Dr. Hendri Joni, M.h, Ketua Institut Kesehatan Prima Nusantara Bukit
Tinggi.
ii
11
9. Bapak/Ibu Staf dan Dosen pengajar IKes Prima Nusantara Bukit Tinggi.
10. Kepada kedua orang tua, Suami, serta seluruh keluarga yang telah
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDULi
KATA PENGANTARii
DAFTAR ISIiv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang1
B. Rumusan Masalah7
C. Tujuan Penelitian7
D. Manfaat Peneliti8
E. Ruang Lingkup Peneliti9
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Berat Badan Lahir Rendah ( BBLR )10
B. Berat Bayi Lahir12
C. Suhu Tubuh13
D. Metode Kangaroo Mother Care 19
E. Kerangka Teori23
BAB III : KERANGKA KONSEPTUAL
A. Kerangka Konseptual Peelitian25
B. Defenisi Operasional26
C. Hipotesis Penelitian28
BAB IV : METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian29
B. Populasi dan Sampel29
C. Tempat dan waktu penelitian 31
D. Etika Penelitian 31
E. Alat Pengumpulan Data33
F. Prosedur Pengumpulan Data33
G. Pengolahan Data dan Analisa data35
DAFTAR PUSTAKA38
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berat Badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat badan lahir
kurang dari 2500 gram, dalam literatur lainnya dinyatakan bahwa bayi yang lahir
dengan berat badan rendah tidak melihat usia kehamilannya tetapi tingkat
ini akan berdampak pada angka morbiditas dan mortalitas (Primadi, 2013).
mengakhiri kematian yang dapat dicegah pada bayi baru lahir dan balita, dimana
menjadi kurang dari 12 per 1000 kelahiran dan kematian balita menjadi serendah
25 per 1000 kelahiran. Di seluruh dunia, lebih dari separuh kelahiran tahun baru
Kongo, dan 8.493 bayi lahir di Etiopia, kelahiran di Indonesia sebanyak 13.020
(Kemkes, 2020)
Batanghari Propinsi Jambi terjadi penurunan kejadian BBLR yaitu pada tahun
2018 terdapat 93 (35%) kasus, 7 (37%) kasus yang meninggal dan 2 (12%) kasus
1
2
yang dirawat. Pada tahun 2019 terjadi peningkatan kejadian BBLR yaitu 174
(65%) kasus, yang meninggal 12 (63%) dan 14 (88%) yang dirawat dan pada
tahun 2020 4 bulan terakhir Januari – April sebanyak 28 kasus, 4 yang meninggal
dan 4 yang dirawat. Dari data tersebut menunjukkan bahwa banyaknya ibu yang
melahirkan bayi mengalami Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) kemudian bayi
menjaga kestabilan suhu dan meningkatkan berat badan bayi yang sesuai standar
Care hanya masih mengandalkan alat menstabilkan suhu tubuh dan menstabilkan
Bayi baru lahir kehilangan panas empat kali lebih besar dari pada orang
dengan berat lahir rendah (BBLR) terutama pada prematur terjadi karena
ketidakmatangan sistem organ pada bayi tersebut. Bayi berat lahir rendah
terserang komplikasi. Masalah pada BBLR yang sering terjadi adalah gangguan
diantaranya adalah kesalahan perawatan bayi segera setelah lahir, bayi dipisahkan
dengan ibunya setelah lahir, BBLR, kondisi ruang yang dingin, prosedur
penghangatan yang adekuat, dan asfiksia serta hipoksia. Hal inilah yang
3
darah rendah dan kesadaran menghilang. Bila keadaan ini terus berlanjut dan tidak
diperkenalkan pertama kali oleh Rey dan Martinez dua orang neonatology dari
morbiditas pada bayi prematur atau BBLR. Roy dan Martinez yang pertama kali
melaporkan adanya peningkatan pada angka kelangsungan hidup di RS, dari 30%
ke 70% untuk bayi dengan berat 1000 gr sampai dengan 1500 gr (Mustya,2017).
Kangaroo Mother Care adalah metode perawatan dini pada bayi untuk
meningkatkan berat badan dan meningkatkan kestabilan suhu tubuh pada bayi,
dengan cara ini detak jantung bayi stabil dan pernapasannya lebih teratur,
sehingga penyebaran oksigen ke seluruh tubuhnya pun lebih baik. Selain itu, cara
ini mencegah bayi kedinginan. Bayi lebih tenang, lebih jarang menangis, dan
kenaikan berat badannya menjadi lebih cepat dan dengan sentuhan kulit ke kulit
antara ibu dan bayi baru lahir dalam posisi seperti Kangaroo Mother Care mampu
memenuhi kebutuhan asasi bayi baru lahir prematur dengan menyediakan situasi
dan kondisi yang mirip dengan rahim ibu. Sehingga memberi peluang untuk dapat
4
beradaptasi baik dengan dunia luar. Di samping efek sentuhan kulit, metode
tersebut akan membuat bayi lebih tahan sakit daripada dengan digendong
memakai jarit. Berat badannya pun akan cepat naik (Sudarti, 2013).
Tingkat suhu tubuh responden sebelum dilakukan metode KMC didapatkan hasil
kangguru ini memiliki pengaruh terhadap suhu tubuh pada BBL yang dibuktikan
dengan hasil uji statistik non parametrik dengan teknik Wilcoxon didapatkan hasil
< 0,05 yang berarti ada pengaruh metode KMC terhadap suhu tubuh pada BBL di
sampel eksperimen dan 14 sampel kontrol) diperoleh hasil yang signifikan dan
penerapan Kangaroo Mother Care dibuktikan dengan nilai t hitung > t tabel, dan
nilai p<0,05, peningkatan rerata bayi berat lahir rendah ( BBLR ) pada bayi yang
diberikan Kangaroo Mother Care sebesar 1257,50 gram dan yang tidak diberikan
Kangaroo Mother Care sebesar1071,43 gram, dengan selisih 186,07 gram, hal ini
menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan berat badan pada bayi yang
diberikan perlakuan Kangaroo Mother Care yaitu dan yang tidak diberikan
perlakuan Kangaroo Mother Care , dibuktikan dengan nilai t hitung > t table, dan
nilai p<0,05.
5
rentan karena banyak perubahan yang terjadi pada bayi dalam menyesuaikan diri
perawatan BBLR dan bayi premature, dan telah sukses diterapkan di beberapa
negara. Hal tersebut Depkes (2009) sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan
kerja (pokja) nasional Kangaroo Mother Care (Kangaroo Mother Care ). Upaya
mem perkenalkan Kangaroo Mother Care sebagai salah satu teknologi tepat guna
dengan bayi yang sehat dan cukup bulan. Namun demikian, perawatan kulit ke
kulit harus dilihat sebagai metode efektif untuk mencegah kehilangan panas pada
bayi-bayi yang baru lahir baik bayi yang cukup bulan maupun bayi yang tidak
cukup bulan. Jika ibu sedang dalam kondisi tidak sehat, dalam masa
penyembuhan setelah operasi atau ide melakukannya tidak muncul dari ibu,
perawatan kulit ke kulit dengan ayah akan sama efektifnya untuk meningkatkan
dimulai dan setelah proses Kangaroo Mother Care , ibu dan bayi dibiarkan saja
dalam ruangan tanpa memperhatikan respon psikologis ibu maupun respon bayi
segi psikologis orang tua yang memiliki BBLR khususnya ibu merasa sangat
memberikan yang adekuat oleh karena itu diperlukan Kangaroo Mother Care ini
bayinya.
bayinya dengan kondisi kesehatan anaknya dan merasa tidak mampu memberikan
yang adekuat diberikan alat khusus untuk menstabilkan suhu tubuh dan pemberian
asi karena keadaan ibu yang belum memungkinkan menjelang masa pemulihan
B. Rumusan Masalah
suhu tubuh dan peningkatan berat badan pada BBLR di Rumah Sakit Mitra
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
suhu tubuh dan berat badan pada BBLR di Rumah Sakit Mitra Medika
2. Tujuan Khusus
tahun 2020.
peningkatan suhu tubuh dan berat badan pada BBLR di Rumah Sakit
D. Manfaat Peneliti
Provinsi Jambi
tubuh dan peningkatan berat badan pada BBLR di Rumah Sakit Mitra Medika
3. Bagi Peneliti
terhadap peningkatan suhu tubuh dan peningkatan berat badan pada BBLR di
Suhu Tubuh dan Berat Badan pada BBLR di Rumah Sakit Mitra Medika
Batanghari Provinsi Jambi Tahun 2020. Penelitian ini akan dilakukan di Rumah
Sakit Mitra Medika Batanghari Provinsi Jambi tahun 2020. Jenis penelitian ini
9
adanya eksperimen (perlakuan). Populasi yang akan diteliti adalah semua ibu yang
melahirkan bayi pada BBLR di Rumah Sakit Mitra Medika Batanghari Provinsi
Jambi tahun 2020. Pengambilan sampel akan dilakukan dalam penelitian ini
observasi yaitu dengan mengkaji suhu tubuh dan berat badan pre dan post pada
BBLR.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian BBLR
Berat Badan Lahir Rendah atau BBLR adalah berat saat lahir kurang
dari 2500 gram (World Health Organization, 2012). Berat Badan Lahir
Rendah atau BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari
atau sama dengan 2500 gram dengan usia kehamilan <37 minggu (Nurlaila,
2019)
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR) adalah bayi yang kurang berat badan dari <2500 gram Berat badan
lahir adalah berat badan yang ditimbang dalam 1 jam setelah bayi lahir. Bayi
berat lahir rendah terjadi karena kehamilan prematur, bayi kecil masa
2. Etiologi
Penyebab berat bayi lahir rendah dilihat dari faktor ibu menurut
Maryanti, 2011 :
10
11
b. Usia Ibu : Angka kejadian prematuritas tinggi ialah pada usia<20 tahun,
dan multi gravida yang jarak kelahiran terlalu dekat. Kejadian terendah
ekonomi rendah. Hal ini disebabkan karena gizi yang kurang baik dan
d. Sebab lainnya: ibu seorang perokok, ibu peminum alcohol dan pecandu
obat narkotik.
3. Penatalaksanaan
a. Kontak kulit dengan kulit : Tindakan ini dapat dilakukan pada semua bayi,
perawatan bekelanjutan bayi dengan berat badan kurang dari 1800 gr.
Metode ini tidak dianjurkan untuk bayi yang sedang sakit berat seperti
sepsis dan gangguan nafas berat, serta tidak dianjurkan untuk ibu yang
c. Pemancar panas : Tindakan ini untuk bayi sakit atau bayi dengan berat
e. Ruangan yang hangat : Untuk merawat bayi dengan berat kurang dari
pengobatan, serta tidak untuk bayi dengan sakit berat seperti sepsis dan
Berat bayi lahir adalah berat badan bayi yang di timbang dalam waktu 1
jam pertama setelah lahir, bayi lahir dengan umur kehamilan 37 minggi
sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram, cukup bulan,
lahir langsung menangis dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan)
minggu dan mempunyai berat badan sesuai dengan berat badan untuk
masa kehamilan, atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai masa
kehamilan.
13
2) Dismaturitas atau Kecil untuk masa kehamilan adalah bayi lahir dengan
kehamilan.
C. Suhu Tubuh
oleh tubuh dan panas yang hilang dari tubuh. Suhu tubuh mencerminkan
keseimbangan antara produksi dan pengeluaran panas dari tubuh yang diukur
dalam unit panas yang disebut derajat. Suhu tubuh berubah disiang hari, suhu
tubuh biasanya lebih tinggi pada sore hari dari pada dini hari. Bila anda
sangat aktif, suhu tubuh dapat lebih tinggi dari normal. Peningkatan suhu
tubuh diatas normal (diatas 37˚C) dapat berarti terjadi infeksi di suatu tempat
(Kozier, 2011).
Ada dua jenis suhu tubuh, yaitu suhu inti dan suhu permukaan. Suhu
inti merupakan suhu jaringan tubuh bagian dalam, seperti rongga abdomen
dan rongga pelvis. Suhu inti ini relatif konstan. Suhu tubuh inti yang normal
berada dalam satu rentang suhu. Suhu permukaan merupakan suhu pada kulit,
jaringan sub kutan, dan lemak. Berbeda dengan suhu inti, Suhu permukaan
2011).
Suhu tubuh anak yang normal (dalam keadaan sehat) adalah berkisar
36- 37˚C. Suhu tubuh ini bervariasi dengan kisaran 0,5-1,0˚C. Penting diingat
bahwa suhu tubuh dapat meningkat karena beberapa faktor, seperti aktivitas
14
fisik, emosi, makan, dan ovulasi. Faktor ekstrinsik seperti memakai pakaian
penting pada anak-anak karena area luas permukaan tubuh relatif per unit
volumenya lebih kecil dari pada orang dewasa, oleh karena itu, permukaan
tubuh yang ada untuk mendinginkan menjadi lebih sedikit. Suhu inti tubuh
Tabel 2.1
Suhu tubuh anak sehat
Umur Suhu ˚C Suhu ˚F
3 bulan 37,5 99,4
1 tahun 37,7 99,7
3 tahun 37,2 99,6
5 tahun 37 98,6
7 tahun 36,8 98,3
9 tahun 36,7 98,1
15 tahun 36,6 97,8
Sumber : Sodikin, 2012
35,6˚C.
7) Perhatikan waktunya.
b. Rektal : Perhatikan bahwa suhu rektal tidak boleh diukur jika anak
mengalami diare atau kurang dari 1 tahun. Dalam mengukur suhu tubuh
dari 35,6˚C.
kaki diangkat.
petroleum (Vaseline)
14) Cuci tangan anda dengan sabun dan air. Hitung sampai 10 saat
15) Bersihkan termometer dengan air dingin air dingin dan sabun.
di bawah 35,6˚C.
6) Lihat jam.
11) Bersihkan termometer dengan air dingin dan sabun (Sari, 2018).
18
Panas akan keluar dari tubuh melalui proses radiasi, konduksi, konveksi
a. Radiasi adalah cara untuk mentransfer panas dari permukaan suatu objek
ke pemukaan objek yang lain tanpa kontak diantara keduanya. Satu objek
lebih panas dari objek yang lain, maka ia akan kehilangan panasnya
yang lain yang suhunya lebih rendah. Perpindahan panas secara konduksi
tidak dapat terjadi tanpa adanya kontak langsung antara molekul tersebut
naik dan diganti oleh udara yang lebih dingin, sehingga individu akan
pernafasan, mukosa mulut, dan kulit. Kehilangan air yang terus menerus
dan tidak terdeteksi ini disebut kehilangan air yang tidak disadari
dengan proses itu disebut sebagai kehilangan panas yang tidak disadari
(insensible heat loss), Sepuluh persen dari kehilangan panas basal adalah
bayi baru lahir. Metode ini adalah salah satu teknik yang tepat dan sederhana,
serta murah dan sangat dianjurkan untuk perawatan pada bayi BBLR. Metode
metode kangguru ini dirasa sangat efektif untuk memenuhi kebutuhan bayi
yang sangat mendasar seperti kehangatan, air susu ibu, perlindungan dari
dari pemberian metode kangaroo pada bayi BBLR kurang dari 2500
bawah lampu panas ataupun boks bayi yang dihangatkan. Hasil yang
pemberian metode ini juga memberi hasil yang cukup baik bagi bayi
dan intensif. Metode ini tidak diberikan secara terus menerus sepanjang
waktu, hanya diberikan ketika ibu mengunjungi bayi yang masih berada
dalam inkubator dengan durasi minimal satu jam secara terus menerus
Metode ini dapat dimulai pada bayi yang sakit, yang berada dalam
stabil yakni bayi dapat bernafas secara alami atau spontan tanpa oksigen
ditingkatkan dari:
kangguru
intermitten
(Maryunani, 2013)
(Maryunani, 2013).
2) Bayi mampu menetek dengan kuat seperti bayi besar dan sehat
menjaga agar bayi tetap hangat. Metode ini dapat dimulai segera setelah
bayi lahir atau setelah bayi stabil. Metode ini dapat dilakukan di rumah
kulit antara bagian depan tubuh bayi dengan dada dan perut ibu dalam baju
Tahap persiapan.
Tahap pelaksanaan :
kaos kaki
depan dan tidak menggunakan pakain dalam (BH atau kaos dalam
laki-laki. Kalau perlu ikat bagian bawah agar bayi tidak Jatuh
9. Kepala bayi sedikit tengadah supaya bayi dapat bernafas dengan baik
10. Atur posisi menggendong agar nyaman dan tidak jatuh, ikatan
gendongan harus kuat untuk menghindari bayi jatuh ketika ibu selesai
E. Kerangka Teori
Kerangka teori adalah kesimpulan dari tinjauan pustaka yang berisi tentang
Bayi<2500
Tingkatan suhu tubuh
a. Tingkatan suhu keadaan kolaps
(hipotermi, suhu dibawah
25˚C).Subnormal (35˚C dan
dibawahnya).
Berat Badan Bayi Suhu Tubuh b. Batas normal (35,8 ˚C - 37˚C).
Lahir c. Pireksia (37,8˚C- (rendah) – 39,5
˚C (tinggi).
d. Hiperpireksia 39,5 ˚C atau
1) Prematur Murni Cara Mengukur diatasnya.
daerah Aksila
2) Dismaturia
Kangaroo Mother
Care
KERANGKA KONSEPTUAL
beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah, dan dalam penelitian ini
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas
yaitu:
1. Variabel Independent
2. Variabel Dependent
26
27
B. Defenisi Operasional
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau
Tabel 3.1
Defenisi operasional
kebutuhan bayi yang sangat mendasar seperti kehangatan, air susu ibu,
(Maryunani, 2013).
kaos kasi
h. Sebaiknya ibu atau bapak memakai baju konggar dan berkancing depan
dan tidak menggunakan pakaian dalam (BH atau Kaos dalam laki-laki)
j. Atur posisi menggendong agar nyaman dan tidak jatuh ketika ibu
C. Hipotesis Penelitian
Ho : Tidak Ada Pengaruh sebelum dan sesuda melakukan Kangaroo Mother Care
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah pre eksperiment yaitu menggunakan seluruh objek
dalam kelompok utuh untuk diberi perlakuan. Penelitian ini menggunakan dengan
hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan satu kelompok subjek. Kelompok
Keterangan:
K = Subjek bayi BBLR
O1 = Pengukuran Suhu dan Berat badan sebelum melakukan Kangaroo
Mother Care
Mother Care
1. Populasi
Populasi dapat berupa orang, benda, gejala atau wilayah yang ingin diketahui
oleh peneliti (Kartika, 2017). Populasi telah diteliti adalah semua ibu pasien
31
yang memiliki bayi yang BBLR diruangan Perinatologi di Rumah Sakit Mitra
32
33
2. Sampel
(n-1) (t1)≥15
Keterangan : t = banyaknya kelompok perlakuan
n = jumlah sampel
(n-1 (2-1)≥ 15
= (n-1) 1 ≥ 15=
n ≥ 15+1 = n = ≥16
1. Klien yang suhu tubuh 32-35˚C dan Berat Badan <2500 gram Berat bayi lahir
adalah berat badan bayi yang di timbang dalam waktu 1 jam pertama setelah
lahir
Mitra Medika Batanghari, Provinsi Jambi Tahun 2020. Waktu penelitian pada
D. Etika Penelitian
empat etika yang harus ada dalam melakukan penelitian kesehatan yaitu:
and confidentiality).
mengenai identitas baik nama maupun alamat asal subyek dalam kuesioner
identitas responden.
and benefits)
(nonmaleficence).
36
Bayi Lahir serta lembar observasi yang berisi pengkajian suhu dan berat badan
bayi lahir sebelum dan sesudah intervensi. Instrumen pengukuran yang digunakan
untuk pengumpulan data berupa termometer suhu aksila, kain, dan baju untuk
Kangaroo Mother Care , air savlon, air sabun, aquades, tissue, kapas, DTT. Selain
itu juga menggunakan status pasien, lembar isian data sempel, lembar kesediaan
menjadi responden dan lembar observasi untuk mencatat hasil pengukuran suhu
badan bayi.
a) Data primer
Data yang diperoleh langsung dari ibu responden, yaitu ibu yang
b) Data sekunder
suhu tubuh pada responden sebelum diberikan metode Kangaroo Mother Care
Kangaroo Mother Care sebanyak satu kali dalam sehari dengan kurun waktu
tersebut.
tersebut.
sehari
38
b. Editing
c. Coding
d. Proccesing
e. Cleaning
39
f. Tabulating
2. Analisa Data
penelitian ini, data yang sudah terkumpul selanjutnya diolah dan dianalisis
a. Analisa Univariat
variabel dari hasil penelitian, analisa ini akan menghasilkan distribusi dan
b. Analisa Bivariat
Kangaroo Mother Care terhadap suhu tubuh dan berat badan bayi BBLR
parametrik yang memiliki sampel kecil. Dan jika data tidak terdistribusi
statistik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji wilcoxon dengan
DAFTAR PUSTAKA
Dwienda, 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi/Balita dan Anak
Prasekolah Untuk Para Bidan. Yogyakarta : Deepublish
Hartini, 2011. Pengaruh Kangaroo Mother Care terhadap suhu tubuh bayi yang
mengalami demam di RS Telogorejo dan RB mardi Rahayu
Semarang.Tesis: Depok
Heriyeni, 2018. Pengaruh metode kangguru terhadap stabiltas suhu tubuh bayi di
Ruang Perinatologi Rumah Sakit Daerah Bengkalis.bengkalis : Jurnal
Menara Ilmu
Kartika, 2017. Buku Ajar Dasar Dasar Riset Keperawatan Dan Pengolahan Data
Statistik. Jakarta : Trans Info Media
Mustya, 2017. pengaruh metode KMC terhadap suhu tubuh pada BBL di RSU
PKU Muhammadiyah Bantul tahun 2017. Yogyakarta : Naskah Publikasi
Proverawati, 2010. BBLR Plus Asuhan Keperawatan Dan Materi Pijat Bayi.
Yogyakarta : Nuha Medika.
Sudarti. 2012. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi dan Balita. yogyakarta : Nuha
Medika
43
Nama Mahasiswa :
NIM :
Judul Skripsi :
Nama Pembimbing :
DATA DEMOGRAFI
4. Pendidikan :
5. Pekerjaan :
6. Pengalaman mempunyai bayi sebelumnya :
Jenis persalinan
1. SC
2. Normal pervaginam
45
LEMBAR OBSERVASI
Tahap pelaksanaan :
a. Cuci tangan sebelum menggendong
b. Pakaian bayi dalam gendongan Kangaroo Mother Care pakai
popok, kaos kaki
c. Masukkan ke dalam gendonganKangaroo Mother Care
d. Bayi diletakkan tegak lurus di dadaibu
e. Kulit bayi menempel pada kulit ibu
f. Letakkan antara kulit dada ibu dan bayi seluas-luasnya
g. Pertahankan posisi bayi dengan kaingendongan
h. Sebaiknya ibu atau bapak memakai baju longgar dan berkancing
depan dan tidak menggunakan pakain dalam (BH atau kaos
dalam laki-laki. Kalau perlu ikat bagian bawah agar bayi tidak
Jatuh
i. Kepala bayi sedikit tengadah supaya bayi dapat bernafas dengan
baik dan ibu dapat memandang atau menatap mata bayi
j. Atur posisi menggendong agar nyaman dan tidak jatuh, ikatan
gendongan harus kuat untuk menghindari bayi jatuh ketika ibu
selesai duduk kemudian berdiri.
k. Saat tidur sebaiknya posisi kepala lebih tinggi
l. Menganjurkan ibu tetap menyusui setiap 1-2 sekali
47