Anda di halaman 1dari 1

Salah satu ajaran dalam konsep hak asasi manusia adalah Four Freedom (empat

kebebasan) yang dicetuskan oleh Franklin Delano Roosevelt. Franklin Delano Roosevelt
merumuskan asas- asas tersebut dalam Four Freedom (empat kebebasan) yang terdiri dari: 1.
Kebebasan untuk berbicara dan menyatakan pendapat. 2. Kebebasan beragama. 3. Kebebasan
dari ketakutan. 4. Kebebasan dari kemelaratan. Sebagai pribadi, manusia pada dasarnya dapat
berbuat menurut kehendaknya secara bebas. Dalam kehidupan bermasyarakat, kebebasan
manusia dibatasi oleh ketentuan- ketentuan yang mengatur tingkah laku dan sikap tindak mereka.

Asas-asas Four Freedom (empat kebebasan) merupakan salah satu perwujudan demokrasi.
Dalam pelaksanaannya, kebebasan dibatasi oleh hak individu lain dan norma- norma. Di era
Reformasi, hak atas kebebasan semakin dihargai. Sayangnya, pelaksanaan kebebasan cenderung
tanpa batas.

Di Indonesia selama tahun 1966 sampai tahun 1998, rezim Orde Baru mengekang
kebebasan rakyat. Tidak ada kebebasan berbicara dan mengemukakan pendapat, mendirikan
partai politik, represi militer terhadap sipil, dan lain- lain. Tumbangnya rezim Orde Baru pada
tahun 1998 membuka kesempatan bagi rakyat Indonesia untuk melaksanakan kehidupan yang
bebas, pelaksanaan kebebasan di masyarakat seolah-olah dilaksanakan tanpa batas. Sepertinya
masyarakat lupa bahwa pelaksanaan hak dalam hal ini kebebasan dibatasi oleh kaidah- kaidah.

Diantara pelaksanaan empat kebebasan, yang paling sering terekspos melampaui batas di
Indoneisa adalah pelaksanaan kebebasan untuk berbicara dan menyatakan pendapat. Peristiwa
konkretnya adalah penggunaan kata "bangsat" oleh salah seorang anggota Dewan Perwakilan
Rakyat dalam suatu sidang yang ditayangkan di televisi dan disaksikan oleh banyak pemirsa.
Dalam contoh tersebut, pelaksanaan kebebasan untuk berbicara dan menyatakan pendapat telah
melanggar kaidah kesopanan. Pelecehan terhadap pejabat- pejabat negara mau pun kepala negara
lain melalui modifikasi foto, pelambangan dengan suatu figur (misalnya boneka atau binatang),
pembakaran bendera negara lain, merupakan pelanggaran terhadap kaidah hukum, dalam hal ini
hukum Pidana

Pelaksanaan kebebasan tidak boleh melanggar Kaidah- kaidah. Kaidah agama, kesopanan
dan kesusilaan mengajarkan penghargaan dan penghormatan terhadap sesama sedangkan kaidah
hukum mengatur cara pelaksanaan hak. Kaidah- kaidah tersebut bertujuan menciptakan
ketertiban, keteraturan dan keselarasan dalam masyarakat. Di Indonesia pelaksanaan kebebasan
tidak mengindahkan kaidah- kaidah yang ada maka akan mengakibatkan terjadinya konflik antar
individu, hukum rimba akan berlaku dimana manusia akan menjadi serigala bagi sesamanya.

Anda mungkin juga menyukai