Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS PENGARUH AKUNTABILITAS

DAN TRANSPARANSI PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN


DAN BELANJA SEKOLAH (APBS) TERHADAP PARTISIPASI ORANG
TUA MURID

Denny Boy1
Hotniar Siringoringo2
1
mahasiswa
2
Dosen
Akuntansi Pemerintahan Pasca Sarjana Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya No. 100 Depok 16424
1
dennyboy3017@yahoo.co.id
2
hotniars@staff.gunadarma.ac.id

ABSTRACT

The objective of this research is to measure the influence of accountability and


transparency toward participation. However participation here is meant the
willingness of student parents to share cost of school operationa.l Research object is
stakeholders of public high schools in the area of Depok city. As research variables
are latent in nature, questionnaire was used as research instrument, and structural
equation modeling was used as analysis tool. Questionnaire were distrubuted to all
stakeholders, i.e. school leaders, teacher, and school committees. Research variables
are acoountability, transparency, and participation. Result shows that accountability
and transparency influence participation significantly.

Key words: accountability, transparency, participation

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh akuntabilitas dan transparansi


pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja sekolah terhadap partisipasi orang tua
murid dalam pembiayaan pendidikan. Objek penelitian adalah SMA Negeri kota
Depok, Jawa Bara,t Indonesia. Instrumen penelitian adalah kuesioner, dimana orang
tua murid, guru, Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, bendahara, guru dan komite
sekolah menjadi responden. Variabel penelitian akuntabilitas, transparansi
pengelolaan, dan partisipasi orang tua murid merupakan variabel laten, dengan
demikian model persamaan struktural digunakan sebagai alat analisis data. Hasil
Penelitian menunjukkan bahwa akuntabilitas dan transparansi pengelolaan anggaran
pendapatan dan belanja sekolah mempunyai pengaruh positif terhadap partisipasi
orang tua murid dalam pembiayaan pendidikan.

Kata Kunci : Akuntabilitas, Transparansi pengelolaan APBS, Partisipasi Orang tua


murid.

PENDAHULUAN daerah, dan masyarakat. Dana dari


pemerintah pusat dianggarakan dalam
Dalam pasal 47 ayat 2 dinyatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja
bahwa sumber pendanaan pendidikan Negara (APBN). Alokasi dana
adalah dari pemerintah pusat, pemerintah

Boy, Siringoringo, Model Majajemen… 79


pendidikan dalam APBN setiap tahun pemerintah dalam hal ini sekolah, ini
mengalami peningkatan. merupakan pendapat yang keliru dan
Dana penyelenggaraan pendidikan menunjukkan sikap yang kurang peduli
tidak cukup hanya dari APBN. Pihak dari orang tua murid terhadap pendidikan.
sekolah juga harus menggalang dana dari Dalam penyelenggaraan pendidikan par-
orang tua murid. Karena dana pe- tisipasi orang tua murid sangat di-
nyelenggaraan pendidikan ini bersumber harapkan oleh pihak sekolah. Partisipasi
dari pihak lain, pengelola dana sudah yang diberikan orang tua murid kepada
seyogyanya mempertanggungjawabkan satuan pendidikan dapat menyumbangkan
pengelolaan keuangan. Per- sejumlah dana untuk penyelenggaraan
tanggungjawaban keuangan yang trans- pendidikan dan partisipasi dalam pe-
paran dan akuntabel diharapkan dapat ngawasan pengelolaan dana dari orang
memotivasi orang tua murid untuk ikut tua murid tersebut.
berperan menanggung dana pendidikan. Dalam hal ini, tuntutan akuntabilitas
Hasil riset yang dilakukan Indonesia publik mengharuskan penekannya pada
Coruption Watch (ICW) sejak tahun 2003 pertanggungjawaban horizontal bukan
menemukan beberapa masalah yang hanya pertanggungjawaban vertikal.
berkaitan dengan pengelolaan dana Akuntabilitas publik yang harus
masyarakat. Sekolah tidak pernah dilakukan oleh organisasi sektor publik
mengumumkan jumlah subsidi yang terdiri atas berbagai dimensi. Ellwood
diterima dari pemerintah, dan sekolah (1993) dalam Mahsun (2006) men-
tidak pernah memberikan laporan pe- jelaskan terdapat empat dimensi
ngelolaan dana kepada masyarakat secara akuntabilitas yang harus dipenuhi oleh
transparan. organisasi sektor publik, yaitu akun-
Pengaruh akuntabilitas dan tabilitas kejujuran dan akuntabilitas
transparansi terhadap kinerja suatu usaha hukum, akuntabilitas proses, akuntabilitas
atau organisasi sudah banyak diteliti program,dan akuntabilitas kebijakan.
akhir-akhir ini. Akuntabilitas dalam du- Akuntabilitas tidak saja menyangkut
nia pendidikan misalnya sudah di- proses, kinerja dan manajemen, akan te-
bicarakan oleh Choiri (2003), Livermore tapi juga menyangkut pengelolaan
dan MacPherson (1999), dan Monk dan keuangan, dan kualitas output. Akun-
Roellke (1995); politik akuntabilitas tabilitas keuangan dapat diukur dari
(Fitz, 2003; Horsley, 2009); perwujudan semakin kecilnya penyimpangan dalam
transparansi dan akuntabilitas publik pengelolaan keuangan sekolah. Pengelola
melalui akuntansi sektor publik (2006); keuangan yang bertanggung jawab akan
akuntabilitas publik dalam masa pe- mendapat kepercayaan dari warga se-
merintahan neo liberal (Ramson, 2007). kolah dan orang tua murid.
Transparansi di antaranya sudah diteliti Secara ringkas prinsip transparansi
oleh Stirton dan Lodge (2001). paling tidak dapat diukur melalui se-
Prinsip akuntabilitas ini sudah jumlah indikator seperti a) mekanisme
banyak diterapkan di sektor publik guna yang menjamin sistem keterbukaan dan
mewujudkan tata kelola yang baik. Ruang standarisasi dari semua proses pelayanan
lingkup akuntabilitas tidak saja pada publik, b) mekanisme yang memfasilitasi
bidang keuangan, tetapi meliputi, akun- pertanyaan-pertanyaan publik tentang
tabilitas keuangan, akuntabilitas hukum, berbagai kebijakan dan pelayanan publik,
akuntabilitas program, akuntabilitas pro- maupun proses-proses didalam sektor
ses dan akuntabilitas hasil. Sebagian ma- publik, c) mekanisme yang memfasilitasi
syarakat berpendapat bahwa sarana dan pelaporan maupun penyebaran informasi
prasarana sekolah adalah tanggung jawab

80 Jurnal Ekonomi Bisnis No. 12 Vol. 14, Agustus 2009


maupun penyimpangan tindakan aparat dalam pembiayaan pendidikan di kota
publik didalam kegiatan melayani. Depok, Propinsi Jawa Barat.
Selama ini sebelum reformasi,
pengelolaan pendidikan di banyak se- METODE PENELITIAN
kolah terkesan tertutup bagi pihak luar.
Masyarakat, orang tua murid seolah olah Objek Penelitian dan Variabel
tidak banyak mengetahui seluk beluk Penelitian
pengelolaan pendidikan di sekolah, tidak
mengetahui pendapatan dan belanja Objek penelitian ini adalah Sekolah
sekolah, tidak dilibatkan dalam meng- Menengah Atas Negeri (SMA N) yang
evaluasi kekuatan dan kelemahan kinerja berada di wilayah Kota Depok, Propinsi
sekolah dan sebagainya. Jawa Barat, Indonesia. Jumlah SMA N
Pengelolaan yang dianggap tidak yang masuk sebagai objek penelitian ini
transparan berdampak negatif bagi per- adalah 6.
kembangan sekolah, karena orang tua Variabel penelitian adalah
murid akan meragukan sumbangan yang akuntabilitas, transparansi pengelolaan,
mereka berikan akan benar-benar di- dan partisipasi orang tua murid. Ketiga
manfaatkan bagi kepentingan pe- variabel merupakan variabel laten, yang
nyelenggaraan pendidikan atau akan diukur menggunakan beberapa indikator.
terjadi penyimpangan yang tidak di-
harapkan. Teknik Pengumpulan dan Analisis
Partisipasi sangat berguna bagi Data
sekolah di dalam memvalidasi premis
darimana sebuah program berasal, maka Karena ketiga variabel merupakan
dari itu akan berkontribusi terhadap variabel laten, yang diukur menggunakan
efektivitas program. Ada 8 tingkat beberapa indikator, maka kuesioner
partisipasi, yaitu partisipasi aktif, par- digunakan sebagai instrumen penelitian.
tisipasi melalui pemberian informasi, Kuesioner dikembangkan menggunakan
partisipasi melalui konsultasi, partipasi tipe tertutup, dengan pilihan jawaban
untuk mendapatkan bantuan, partisipasi Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju
fungsional, partisipasi interaktif, Swa- (TS), Netral (N), Setuju (S), dan Sangat
mobilisasi, Katalisasi perubahan. Setuju (SS). Dikembangkan 12 per-
Penelitian ini bertujuan untuk tanyaan untuk variabel akuntabilitas, 10
menganalisis pengaruh akuntabilitas dan pertanyaan untuk variabel transparansi,
transparansi pengelolaan Anggaran dan 10 pertanyaan untuk variabel par-
Pendapatan dan Belanja Sekolah (APBS) tisipasi. Model penelitiannya dapat
terhadap Partisipasi Orang tua murid dilihat pada Gambar 1.

akuntabilitas

partisipasi

transparansi

Gambar 1. Model Penelitian

Boy, Siringoringo, Model Majajemen… 81


Kuesioner terlebih dahulu divalidasi 7 indikator yang valid, yaitu keterlibatan
dan diuji reliabilitasnya. Kuesioner yagn komite sekolah dalam pembuatan visi dan
sudah valid dan reliabel didistribusikan misi, keharusan adanya visi dan misi,
kepada responden. Responden dalam perancangan APBS yang selalu mengacu
penelitian ini adalah unsur pimpinan pada visi dan misi, keterlibatan semua
sekolah (kepala sekolah, wakil kepala pihak dalam penetapan APBS, sekolah
sekolah, dan bendahara), guru, orang tua melaksanakan Standar Akuntansi Pe-
murid, dan komite sekolah. merintah (SAP) dalam membuat laporan
Jawaban dari responden dikodekan keuangan, setiap kegiatan selalu
menggunakan skala Likert. Dua variabel membentuk kepanitiaan, dan dalam
pertama, yaitu akuntabilitas dan pelaksanaan kegiatan yang menggunakan
transparansi merupakan variabel bebas, dana masyarakat, sekolah membuat
dan variabel partisipasi merupakan laporan keuangan.
variabel terikat. Karena ketiga variabel Variabel transparansi diukur
merupakan variabel laten, model menggunakan menggunakan 10 indikator.
persamaan struktural digunakan untuk Hasil uji validasi menunjukkan hanya
menganalisis data. Model persamaannya satu yang tidak valid. Indikator yang
adalah: valid dengan demikian adalah sekolah
menyediakan wadah untuk menampung
Partisipasi = c + β1 akuntabilitas + β 2transparansi + ε aspirasi orang tua/masyarakat, sekolah
menyediakan papan pengumuman pe-
Hipotesis yang diuji adalah: nyerapan dana dan penggunaan anggaran,
1. Akuntabilitas berpengaruh positif sekolah memberikan laporan penggunaan
terhadap partisipasi orang tua anggaran kepada komite sekolah secara
dalam pembiayaan penyeleng- periodik (setiap 1 tahun), dan sekolah
garaan pendidikan memberikan laporan penggunaan
2. Transparansi berpengaruh positif anggaran kepada dinas pendidikan secara
terhadap partisipasi orang tua periodic.
dalam pembiayaan penyeleng- Variabel partisipasi juga diukur
garaan pendidikan menggunakan 10 indikator. Hanya 5
3. Akuntabilitas dan transparansi indikator yang valid dan diteruskan ke
berpengaruh positif terhadap analisis data, yaitu keterlibatan orang
partisipasi orang tua dalam tua/komite sekolah dalam pembuatan visi
pembiayaan penyelenggaraan pen- dan misi, keterlibatan orang tua murid
didikan dalam penyusunan arah dan kebijakan
umum APBS, keterlibatan orang
HASIL DAN PEMBAHASAN tua/komite sekolah dalam penyusunan
APBS, permintaan keringanan biaya se-
Uji Validasi dan Reliabilitas kolah, dan adanya subsidi silang. Uji
reliabilitas menunjukkan bahwa ketiga
Variabel akuntabilitas diukur variabel dengan indikator masing-masing
menggunakan 12 indikator, yaitu 3 yang valid adalah reliabel.
indikator berhubungan dengan visi dan
misi, 3 indikator berhubungan dengan Profil Responden
keterlibatan orang tua murid dalam
perencanaan APBS, indikator dasar Responden dalam penelitian ini
perencanaan APBS, 4 indikator tentang adalah pengelola maupun pengguna
pelaporan, dan indikator kepanitiaan ke- APBS baik secara langsung ataupun tidak
giatan. Uji validitas menghasilkan hanya langsung, serta unsur orang tua murid

82 Jurnal Ekonomi Bisnis No. 12 Vol. 14, Agustus 2009


dalam hal ini diwakili oleh komite Pengaruh akuntabilitas terhadap
sekolah, seluruh Sekolah Menengah Atas partisipasi
Negeri (SMAN) di kota Depok.
Responden diklasifikasikan menurut Secara parsial, pengaruh
kedudukan, umur dan jenis kelamin. akuntabilitas pengelolaan keuangan
Unsur sekolah sebanyak 76% dan sisanya terhadap partisipasi orang tua murid
adalah orang tua/komite sekolah. dalam pembiayaan penyelenggaraan
Sebanyak 44% dari responden adalah pendidikan dievaluasi. Tabel 1
laki-laki. Dilihat dari kisaran usia, menunjukkan output Lisrel tentang
responden dengan usia kurang dari 35 pengaruh akuntabilitas pengelolaan
tahun ada sebanyak 19%, pada usia APBS terhadap partisipasi orang tua
dengan kisaran 35 – 45 tahun ada murid dalam pembiayaan pendidikan.
sebanyak 51%, dan sisanya berada pada
usia lebih dari 45 tahun.

Tabel 1
Output pengaruh akuntabilitas terhadap partisipasi
PARTISIP = 0.882*AKUNTABI, Errorvar.= 0.222, R² = 0.778
(0.175)
5.041

Sumber hasil olahan LISREL 8.54

Kesalahan standar 0.175 dan nilai


thitung sebesar 5.041 menunjukkan bahwa Akuntabilitas merupakan kemauan
akuntabilitas berpengaruh secara memberikan penjelasan dan justifikasi
signifikan pada taraf nyata 5% terhadap keinginan, perbuatan, dan kealpaan se-
partisipasi orang tua murid dalam seorang kepada yang berkepentingan
pembiayaan pendidikan. Besarnya Hunt, 2006). Akuntabilitas dalam
pengaruh akuntabilitas pengelolaan pengelolaan APBS dengan demikian
APBS terhadap partisipasi orang tua adalah kemauan pihak sekolah (pimpinan
murid dalam pembiayaan adalah 0.882. dan bendahara) dalam memberikan
Pengaruhnya cukup kuat, di atas 0.5. penjelasan dan justifikasi penerimaan
Dilihat dari koefisien determinasi (R2), dan penggunaan anggaran. Pihak yang
dapat diartikan bahwa 77.8%. partisipasi berkepentingan, dalam hal ini orang tua
orang tua murid dalam pembiayaan murid, dapat mengakses informasi
pendidikan dipengaruhi oleh akuntabilitas penerimaan dan penggunaan APBS.
pengelolaan APBS. Tugas ini dapat dikategorikan sebagai
Hasil ini sesuai dengan penelitian pertanggungjawaban keuangan. Kemau-
Choiri (2003) yang menyatakan bahwa an yang tinggi dari pimpinan sekolah
akuntabilitas sangat penting untuk dalam memberikan pertanggungjawaban
mempertanggungjawabkan setiap pro- APBS dapat meningkatkan partisipasi
gram/kebijakan baik proses maupun orang tua murid untuk ikut berperan
hasilnya. Di sisi lain, partisipasi pimpinan dalam pembiayaan penyelenggaraan pen-
dan masyarakat sebagai pemangku ke- didikan. khususnya dana yang bersum-
pentingan, diperlukan untuk menciptakan ber dari orang tua murid, harus dikelola
akuntabilitas dalam penyusunan dan secara akuntabel guna memberikan
pengawasan anggaran (Rubin, 1996 kepercayaan pada orang tua murid
dalam Wiremon, dkk., 2007). sehingga orang tua murid akan me-

Boy, Siringoringo, Model Majajemen… 83


ningkatkan partisipasinya dalam pem- nilai uang serta penegakan sanksi untuk
biayaan pendidikan. Sedangkan faktor mengantisipasi dan mengatasi pe-
lain yang menyebabkan masih ber- nyalahgunaan, kesalahan manajemen,
partisipasinya orang tua murid dalam atau korupsi. Hasil dari akuntabilitas
pembiayaan pendidikan antara lain karena finansial yang baik akan digunakan untuk
aturan-aturan yang berlaku, rasa malu, membuat keputusan yang berkaitan
merasa memang sudah merupakan ke- dengan mobilisasi dan alokasi sumber
wajiban semata. daya serta mengevaluasi tingkat efisiensi
Akuntabilitas dalam pengelolaan penggunan dana.
anggaran APBS dikategorikan sebagai
akuntabilitas finansial. Fokus utama Pengaruh transparansi terhadap
akuntabilitas finansial ini dengan de- partisipasi
mikian adalah pelaporan yang akurat dan
tepat waktu tentang penggunaan dana Tabel 2 menunjukkan output Lisrel
yang dikumpulkan dari orang tua murid. tentang pengaruh transparansi terhadap
Tujuan utamanya untuk memastikan partisipasi. Nilai kesalahan baku 0.167
bahwa dana telah digunakan untuk tujuan dan thitung sebesar 4.595 menunjukkan
yang telah ditetapkan secara efisien dan bahwa transparansi pengelolaan APBS
efektif. Masalah pokoknya adalah kete- terbukti berpengaruh signifikan pada taraf
patan waktu dalam menyiapkan laporan, nyata 5% terhadap partisipasi orang tua
proses audit, serta kualitas audit. Per- murid dalam pembiayaan pendidikan.
hatian khusus diberikan pada kinerja dan

Tabel 2
Output pengaruh transparansi terhadap partisipasi
PARTISIP = 0.768*TRANSPAR, Errorvar.= 0.410, R² = 0.590
(0.167)
4.595

Sumber hasil olahan LISREL 8.54

Besarnya pengaruh transparansi Hal tersebut sesuai dengan


pengelolaan APBS terhadap partisipasi penelitian Werimon, dkk (2007) yang
orang tua murid dalam pembiayaan menyatakan bahwa interaksi antara
pendidikan sebesar 0.768. Koefisien pengetahuan dewan tentang anggaran
regresinya lebih besar dibandingkan dengan partisipasi masyarakat dan
dengan 0.5, ini berarti bahwa transparansi transparansi kebijakan publik ber-
pengelolaan APBS berpengaruh kuat dan pengaruh cukup signifikan terhadap
positif terhadap partisipasi orang tua pengawasan APBD dengan melihat nilai
murid. Semakin transparan pengelolaan signifikansinya (p value) sebesar 0,266.
APBS semakin besar partisipasi orang tua Akan tetapi berbeda dengan yang
murid dalam pembiayaan pendidikan. disampaikan Choiri (2006) dalam
Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar penelitiannya, bahwa akuntabilitas dan
0.590, artinya partisipasi orang tua murid transparansi secara simultan tidak
dalam pembiayaan pendidikan membawa perubahan yang signifikan,
dipengaruhi oleh transparansi penge- karena dalam pelaksanaan masih terdapat
lolaan APBS sebesar 59.0% dan berbagai macam penyimpangan penyim-
dipengaruhi oleh faktor lain sebesar pangan, antara lain motivasi, kemampuan
41,0%. tenaga pelaksana/pengelola, sikap moral

84 Jurnal Ekonomi Bisnis No. 12 Vol. 14, Agustus 2009


masyrakat serta lingkungan sosial yang pendidikan antara lain karena adanya
tidak sehat. aturan/ketentuan yang mengikat, merasa
Transparansi penting, paling tidak mempunyai kewajiban, menjaga moral
karena tiga alasan yaitu pertama, untuk anak/murid di mata teman-temannya.
menjamin bahwa pemerintah akan
merencanakan program secara tepat; Pengaruh akuntabilitas dan
kedua untuk menjamin pemerintah tidak transparansi terhadap partisipasi
akan menipu publik dan ketiga untuk
mendukung kebijakan pemerintah (Infid, Akuntabilitas dan transparansi
2002). secara simultan terbukti berpengaruh
Hal tersebut di atas menunjukkan positif signifikan terhadap partisipasi
bahwa sikap transparansi dalam orang tua murid dalam pembiayaan
pengelolaan APBS dituntut agar orang pendidikan, seperti yang dapat dilihat
tua murid lebih bisa percaya dan tidak pada Tabel 3 dan Gambar 2. Koefisien
menduga-duga yang keliru, hal demikian regresi akuntabilitas sebesar 0.783 dan
juga akan dapat meningkatkan partisipasi transparansi sebesar 0.12. Setiap unit
orang tua murid dalam pembiayaan kenaikan akuntabilitas dan transparansi
pendidikan. Sementara itu faktor lain keuangan dapat menaikkan partisipasi
yang membuat masih berpartisipasinya orang tua murid sebesar 0.783 dan 0.12
orang tua murid dalam pembiayaan secara berturut-turut.

Tabel 3
Output pengaruh transparansi dan akuntabilitas terhadap partisipasi

PARTISIP = 0.783*AKUNTABI + 0.120*TRANSPAR, Errorvar.= 0.217 , R² = 0.783


(0.292) (0.236) (0.117)
2.679 0.508 1.851

Sumber hasil olahan LISREL 8.54

Kontribusi kedua variabel ini sebesar 0.783, yang berarti variabel


terhadap partisipasi orang tua murid juga akuntabilitas dan transparansi
dapat dilihat dari koefisien deter- berkontribusi sebesar 78.3% terhadap
minasinya. Koefisien determinasi (R2) varians variabel partisipasi.

akuntabilitas 0.783

0.120 partisipasi

transparansi

Gambar 2. Diagram struktural variabel penelitian

Boy, Siringoringo, Model Majajemen… 85


Akuntabilitas dan transparansi men- Keterbukaan sekolah sebagai
jadi hal yang sangat penting bagi sebuah institusi pemerintah atas berbagai
pengelola APBS. Sudah seyogyanyalah aspek pelayanan publik, pada akhirnya
pengelola APBS lebih mengutamakan akan membuat sekolah menjadi ber-
peningkatan akuntabilitas dan tingkat tanggung jawab kepada semua pihak
transparansinya agar orang tua murid terkait yang berkepentingan dengan
dapat lebih percaya, sehingga partisipasi proses maupun kegiatan dalam sektor
orang tua muridpun terhadap pembiayaan publik.
pendidikan lebih dapat ditingkatkan. Akuntabilitas dalam siklus
Dengan sikap akuntabilitas yang lebih anggaran dan transparansi anggaran
baik dan didukung dengan sikap diperlukan untuk meningkatkan pe-
transparan, maka partisipasi yang dituntut ngawasan (Coryanata, 2007).Mardiasmo
dari orang tua murid akan meningkat (2002) me-nyebutkan bahwa, kerangka
dengan sendirinya, sehingga sekolah konseptual dalam membangun
sebagai satuan pendidikan dapat dengan transparansi dan akun-tabilitas organisasi
leluasa merencanakan, dan melaksanakan sektor publik dibutuhkan empat
program yang dapat meningkatkan mutu komponen yang terdiri dari sistem
pendidikan. perencanaan strategik, sistem pengukuran
Akuntabilitas merupakan kewajiban kinerja, sistem pelaporan keuangan,
pihak pemegang amanah, dalam hal ini saluran akuntabilitas publik, dan auditing
kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan sektor publik.
bendahara untuk memberikan pertang- Pendidikan merupakan tanggung
gungjawaban, menyajikan, melaporkan, jawab bersama antara pemerintah dan
dan mengungkapkan segala aktivitas dan masyarakat/orang tua murid. Untuk itu
kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya masyarakat / orang tua murid ikut ber-
kepada pihak pemberi amanah yang partisipasi aktif dalam berbagai kegiatan
memiliki hak dan kewenangan untuk sekolah baik pemikiran, tenaga, maupun
meminta pertanggungjawaban tersebut dana melalui komite sekolah, atau wadah-
(Mardiasmo, 2002; Mahsun, 2006; wadah resmi lainnya.
Tajudin, 2008). Besarnya dana yang berasal dari
Akuntabilitas pelaporan yang orang tua murid diputuskan dalam suatu
diberikan pimpinan sekolah harus ber- musyarwarah orang tua dan pihak se-
kaitan dengan yang dapat dipertukarkan kolah, serta disahkan oleh komite
dengan sebenar-benarnya, dan berkaitan sekolah. Dalam perjalanannya peng-
dengan terdapat saling keterkaitan yang gunaan dana tersebut diawasi oleh komite
bersifat tertutup. sekolah tersebut. Untuk itu diperlukan
Menurut Bappenas dan Depdagri sikap akuntabilitas dan transparansi
(2002) transparansi adalah prinsip yang pengelola anggaran tersebut.
menjamin akses atau kebebasan bagi Akan tetapi, apabila tingkat
setiap orang untuk memperoleh informasi akuntabilitas tersebut berkurang atau
tentang penyelenggaraan pemerintahan, terjadi penurunan, hal ini membuat rasa
yakni informasi tentang kebijakan, proses percaya orang tua murid juga ikut
pembuatan dan pelaksanaannya, serta berkurang dan juga tingkat transparan
hasil-hasil yang dicapai. Penyelenggaraan pihak satuan pendidikan sangat rendah,
pemerintah dalam hal ini adalah akan berdampak pada rendahnya par-
penyelenggaraan sekolah sebagai sebuah tisipasi orang tua murid dalam me-
institusi pemerintah. nyangga biaya penyelenggaraan pen-
didikan

86 Jurnal Ekonomi Bisnis No. 12 Vol. 14, Agustus 2009


KESIMPULAN DAN SARAN land and Wales.” Peabody journal of
Education, Vol. 79, No. 4, pp. 230-
Kesimpulan 241.
Horsley, Stephanie. 2009. “The Politics
Sikap akuntabel dan transparan
of Accountability: Implication for
satuan pendidikan dalam Pengelolaan
Centralized Music Education Policy
APBS jika dilakukan baik secara simultan
Development and Implementation.”
maupun secara parsial berpengaruh
Arts Education Policy Review, Vol.
positif dan signifikan terhadap partisipasi
110, No. 4, pp. 6-13.
orang tua murid dalam pembiayaan
Hunt, G. 2006. “The Principle of
pendidikan. Jika dibandingkan antara
Complementarity: Freedom of
sikap akuntabilitas dan transparansi,
Information, Public Accountability
pengaruh akuntabilitas lebih kuat
and Whistleblowing.” In Open
dibandingkan pengaruh transparansi ter-
Government in a Theoretical and
hadap partisipasi orang tua murid.
Practical Context, Ed. R. Chapman
Semakin akurat dan tepat waktu
and M. Hunt, pp. 43-54, Burlington,
pelaporan penggunaan dana yang
VT:Ashgate.
dikumpulkan dari orang tua murid, maka
Livermore, J. And MacPherson, G.E.
akan semakin tinggi partisipasi orang tua
1999. “Expanding the Role of the
murid dalam pembiayaan pe-
Arts in the Curriculum: Some
nyelenggaraan pendidikan.
Australian Initiatives.” Arts
Education Policy Review, Vol. 101,
Saran
N0.3, pp. 10-15.
Partisipasi orang tua murid dalam Mardiasmo. 2006. “Perwujudan Trans-
pembiayaan penyelenggaraan pendidikan pransi dan Akuntabilitas Publik
tidak hanya dipengaruhi oleh akun- Melalui Akuntansi Sektor Publik:
tabilitas dan transparansi. Masih ada Suatu Sarana Good Governance.”
21.7% kontribusi faktor lain dalam Jurnal Akuntansi Pemerintah, Vol.2,
mempengaruhi partisipasi orangtua No.1.
murid. Faktor-faktor itu perlu di- Monk, D.H. and Roellke, C.F. 1995.
identifikasi dalam penelitian di masa “Accountability, Resource Allo-
mendatang cation and the Production of
Educational Outcomes.” Inter-
DAFTAR PUSTAKA national Journal of Educational
Research, Vol. 27, No. 6, pp. 493-
Choiri, N. H. 2003. “Akuntabilitas 503.
Kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Ramson, S. 2007. “Public Account-
Malang (Studi Kasus tentang ability in the Age of Neo-Liberal
Akuntabilitas Administratif Governance.” In the Rout-led-
Pelaksana Program Wajib Belajar geFalmer Reader in Education
Pendidikan Dasar Sembilan Tahun di Policy and Politics, ed. B. Lingard
Kecamatan Bululawang Kabupaten and J. Ozga, pp. 198-219, New York,
Malang.” Jurnal Ilmiah Adminsitrasi Routledge.
Publik, Vol. IV, No. 1, 2003. Stirton, L. and Lodge, M. 2001.
Ellwood. 1993. Di dalam Mahsun, M. “Transparency Mechanism: Buil-
2006. www.google.co.id, 7 Agustus ding Publicness into Public
2008 Services.” Journal of Law adn
Fitz, J. 2007. “The Politics of Accoun- Society, Vol. 28, No. 4, pp. 97-102
tability: A Perspective From Eng-

Boy, Siringoringo, Model Majajemen… 87

Anda mungkin juga menyukai