Anda di halaman 1dari 41

MAPPING PENELITIAN TERDAHULU

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN BPJS KESEHATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III PADA RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH (RSUD) PAMBALAH BATUNG AMUNTAI DI HULU SUNGAI UTARA
Rumusan Hipotesis
Penulis, Tahun, Judul,
No. Masalah / Tujuan Variabel Penelitian, Metode Hasil / Temuan Catatan
Penerbit, Nama Jurnal
penelitian Penelitian
1. Debra S. S. Rumengan Tujuan yang akan a. Karekteristik Hipotesis Penelitian 1. Terdapat hubungan yang bermakna - Persamaan yaitu
1) J. M. L. Umboh 2) G. dicapai dari Masyarakat (X) bahwa faktor persepsi antara Persepsi tentang Jaminan sama-sama
D. Kandou (2015) penelitian ini adalah b. Persepsi tentang tentang JKN, akses Kesehatan Nasional (JKN) dengan berbicara tentang
“Faktor-Faktor yang untuk menganalisis JKN (X) layanan dan persepsi Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di pelayanan dan
Berhubungan dengan faktor-faktor yang c. Akses Layanan terhadap tindakan Puskesmas. kepuasaan
Pemanfaatan Pelayanan berhubungan (X) petugas berpengaruh masyarakat
2. Terdapat hubungan yang bermakna
Kesehatan Pada Peserta dengan pemanfaatan d. Persepsi dominan dengan terhadap pelayanan
antara Akses Layanan dengan
BPJS Kesehatan di pelayanan kesehatan terhadap pemanfaatan kesehatan pada
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di
Puskesmas Paniki pada Peserta BPJS Tindakan pelayanan kesehatan lembaga
Puskesmas.
Bawah Kecamatan Kesehatan di Petugas (X) di Puskesmas. kesehatan.
Puskesmas Paniki 3. Terdapat hubungan yang bermakna - Perbedaan terletak
Mapanget Kota e. Pemanfaatan
Bawah Kecamatan Jenis penelitian ini antara Persepsi terhadap Tindakan
Manado”. Pelayanan pada variabel yang
Mapanget Kota adalah penelitian Petugas Kesehatan dengan
JIKMU, Suplemen Vol, Manado.
Kesehatan (Y) survey analitik
digunakan dalam
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di
5. No, 1 Januari 2015 dengan menggunakan mengukur
Puskesmas.
rancangan cross pelayanan dan
sectional atau potong 4. Secara bersama-sama Faktor Persepsi kepuasan
lintang. tentang Jaminan Kesehatan Nasional masyrakat.
(JKN), Akses Layanan serta Persepsi
terhadap Tindakan Petugas Kesehatan
memiliki hubungan bermakna dan
dengan Pemanfaatan Pelayanan
Kesehatan di Puskesmas, dan yang
paling dominan hubungannya adalah
Persepsi terhadap Tindakan Petugas
Kesehatan.
2. Brigita Ria Tumilaar a. Discipline, a. Discipline (X) a. H1: Discipline, The conclusion of this research - Persamaannya
(2015) leadership and b. Leadership (X) leadership and concluded as follows: yaitu sama-sama
“THE EFFECT OF motivation c. Motivation (X) motivation a. Discipline, Leadership, and berbicara tentang
DISCIPLINE, influence d. Performance influences on Motivation simultaneously affect Program Jaminan
LEADERSHIP, AND simultaneous on (Y) employee towards Employee Performance in Kesehatan
MOTIVATION ON employee performance in Human Resources Management of masyarakat (BPJS)
EMPLOYEE performance in BPJS BPJS Ketenagakerjaan SULUT. dan menggunakan
PERFORMANCE AT BPJS Ketenagakerjaan b. Discipline affects significantly metode penelitian
BPJS Ketenagakerjaan SULUT towards employee performance in kuantitatif
KETENAGAKERJAAN SULUT. simultaneously. human resources management of - Perbedaan terletak
SULUT” b. Discipline on b. H2: Discipline BPJS Ketenagakerjaan SULUT. pada teori yang
Jurnal EMBA Vol.3 employee influences on The more disciplined someone, the dipakai dan
No.2 Juni 2015, performance in employee more significant his job will be. tentunya Variabel
BPJS performance in c. Leadership significantly affect yang berbeda.
Ketenagakerjaan BPJS employee performance in human
SULUT. Ketenagakerjaan resources management of BPJS
c. Leadership on SULUT partially. Ketenagakerjaan SULUT.
employee c. H3: Leadership Leadership style of a leader affects
performance in influences on the fluctuation of employee
BPJS employee performance. The result proves that
Ketenagakerjaan performance in a leader who has good leadership
SULUT. BPJS style will be able to increase
d. Motivation on Ketenagakerjaan employee performance.
employee SULUT partially. d. Motivation affects significantly on
performance in d. H4: Motivation employee performance in human
BPJS influences on resources management of BPJS
Ketenagakerjaan employee Ketenagakerjaan SULUT. This
SULUT. performance in in result equals to the theory that the
BPJS more motivated a person is, the
Ketenagakerjaan higher his work performance will
SULUT partially. be. For this reason, it would be
better for management to increase
motivation which comes from
within or outside of every
employee.
3. Fidela Firwan Firdaus, Mengetahui Kualitas Pelayanan Metode yang Hal yang mempengaruhi kepuasan - Persamaan yaitu
Arlina Dewi (2015) Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan digunakan adalah pasien antara lain: pendaftaran lancar, sama-sama
terhadap Kepuasan pasien sesuai Penelitian kualitatif waktu tunggu, pelayanan cepat, ramah, berbicara tentang
“EVALUASI Pasien Rawat Jalan dengan teori untuk menganalisis sopan, keterampilan dan perawatan pelayanan dan
KUALITAS Peserta BPJS di SERVQUAL kualitas pelayanan medis bagus, profesional, ruangan kepuasaan
PELAYANAN RSUD (Parasuraman dan terhadap kepuasan bersih dan fasilitas lengkap. masyarakat
TERHADAP Panembahan Zeithml, 1990). pasien rawat jalan Sebaliknya, hal-hal yang menjadi terhadap pelayanan
KEPUASAN PASIEN Senopati Bantul yang terdiri dari 5 peserta BPJS di hambatan kepuasan pasien antara lain: kesehatan pada
RAWAT JALAN aspek meliputi RSUD Panembahan karyawan pendaftaran datang lembaga
PESERTA BPJS DI a. reliability atau Senopati Bantul. terlambat, lambat, dan mengobrol kesehatan.
RSUD kehandalan, Data primer sendiri, waktu tunggu lama, nada suara - Perbedaan terletak
PANEMBAHAN b. b.assurance atau diperoleh dari petugas medis tinggi, keramahan pada Metode
SENOPATI jaminan, wawancara kurang, ruangan kurang luas, tidak Penelitian yang
BANTUL” c. tangibles atau mendalam terhadap memakai sekat, ruang tunggu kurang, digunakan.
wujud nyata, pasien rawat jalan jarak poli satu ke poli lain terlalu
d. empathy atau peserta BPJS, dokter dekat, dan tidak ada pengeras suara.
Program studi perhatian, dan pelayanan rawat Faktor lain yang mempengaruhi yaitu
Manajemen Rumah e. responsiveness jalan, dan petugas BPJS.
Sakit, Universitas atau kepedulian. BPJS di RSUD
Muhammadiyah Panembahan
Yogyakarta Senopati Bantul.
4. Fachmi Idris (2014) Tujuan penelitian a. pertumbuhan Penelitian ini Program PPDM Tipe 2 berhasil - Persamaannya
“Pengintegrasian ini adalah untuk peserta, merupakan penelitian menjaring jumlah peserta yang relatif yaitu sama-sama
Program Preventif mengevaluasi b. kontinuitas survey deskriptif banyak. Sayangnya, kontinuitas berbicara tentang
Penyakit Diabetes pelaksanaan kunjungan dengan rancangan kunjungan peserta ke program tersebut Program Jaminan
Melitus Tipe 2 program PPDM peserta, potong lintang belum optimal yang disebabkan Kesehatan
PT Askes (Persero) ke Tipe 2 yang c. kontinuitas menggunakan data berbagai alasan. Pencapaian indikator masyarakat (BPJS)
Badan Penyelenggara dikelola oleh PT pemeriksaan sekunder program kesehatan juga beragam dimana - Perbedaan terletak
Jaminan Sosial Askes (Persero) pada peserta PPDM Tipe 2 glukosa darah puasa, glukosa darah pada teori yang
Kesehatan (BPJS untuk menjadi berkunjung, periode tahun 2010- post dipakai dan
Kesehatan)” rekomendasi d. luaran 2013. pardial, dan indeks massa tubuh tentunya Variabel
perbaikan kesehatan mengalami tren pencapaian yang yang berbeda.
J Indon Med Assoc, pelaksanaan peserta, serta Studi ini menilai meningkat, sementara HbA1C justru
Volum: 64, Nomor: 3, PROLANIS oleh e. biaya pelayanan pencapaian target mengalami penurunan. Terakhir,
Maret 2014 BPJS Kesehatan. kesehatan dari 4 (empat) analisis risiko biaya menunjukkan
(Fakultas Kedokteran Tujuan khususnya tingkat lanjutan indikator: indikasi hubungan negatif antara
Universitas Sriwijaya)adalah untuk (1) indeks massa jumlah kunjungan PPDM Tipe 2
mengetahui tingkat tubuh (target 18.5- dengan biaya pelayanan kesehatan di
partisipasi peserta, 25), rumah sakit.
kontinuitas (2) glukosa darah
kunjungan,tingkat puasa (target 80-
kesehatan peserta, 100 mg/dl),
serta dampak (3) glukosa darah
program PPDM post prandial (target
Tipe 2 terhadap 70-140
biaya pelayanan mg/dl), dan
kesehatan di rumah (4) HbA1C (target
sakit. 4.8-5.9%).6
5. Nora Eka Putri (2014) Rumusan masalah a. Responsivitas Penelitian ini a. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) - Persamaannya
“ EFEKTIVITAS dalam penelitian ini b. Kesopanan merupakan penelitian oleh BPJS terhadap warga miskin terletak pada
PENERAPAN adalah bagaimana c. Kredibilitas korelasional- dimasukkan ke dalam kategori mengukur
JAMINAN efek-tivitas d. Akses deskriptif dengan kepesertaan Penerima Bantuan Iuaran pelayanan kesehatan
KESEHATAN penerapan Jaminan meng-gunakan (PBI). Maksudnya adalah peserta PBI program BPJS
NASIONAL MELALUI Kesehatan Nasional pendekatan campuran di dalam ketentuan BPJS dan Kesehatan.
BPJS DALAM melalui BPJS dalam (mixed approach) peraturan yang berlaku diberikan - Perbedaannya
PELAYANAN yaitu menggunakan bantuan pembiayaan oleh peme-rintah terletak pada
pelayanan
KESEHATAN pendekatan kuantitatif dan pemanfaatan JKN yang diberikan indicator atau
kesehatan
MASYARAKAT dan juga pendekatan adalah pemanfaatan fasilitas variable yang
Masyarakat Miskin kualitatif. kesehatan kelas III.
MISKIN DI KOTA berbeda.
PADANG” di Kota Padang? b. Efektivitas JKN melalui BPJS dapat
dilihat melaui beberapa indikator
TINGKAP Vol. X No. 2 yaitu kualitas, penilaian oleh pihak
Th. 2014 luar, kesiagaan, motivasi, keluwesan
adaptasi, penerimaan tujuan
Prodi Ilmu Administrasi organisasi. Dari beberapa indikator
Negara Fakultas Ilmu Sosial
tersebut diketahui bahwa BPJS
Universitas Negeri Padang
sebagai penyelenggara JKN cukup
melakukan tanggungjawab kerja
dengan baik sebab hasil penelitian
dengan menggunakan kuisioner
menunjukkan bahwa responden cukup
memahami penggunaan JKN setelah
mendapatkan penjelasan di kantor
BPJS hal ini juga dibuktikan melalui
data statisitik yaitu terdapat hubungan
yang sangat signifikan antara
efektivitas penerapan JKN melalui
BPJS dengan pelayanan kesehatan
bagi masyarakat miskin.
c. Pelayanan kesehatan yang dirasakan
oleh responden peserta PBI cukup
baik artinya masih terdapat
kelemahan di dalam implementasinya
misalnya pela-yanan di Puskesmas
tertentu cenderung berbelit-belit dan
kurang ramah terutama kepada pasien
peserta BPJS PBI sehingga
masyarakat miskin merasa diabaikan
oleh pemerintah.
6. Eka Widyasih , M. Tujuan dalam a. Persepsi (X) Penelitian ini Sebagian besar responden berumur > - Persamaannya
Fatkhul Mubin , Eni penelitian ini b. Pelayanan (Y) merupakan deskriptif 29 tahun sebanyak 154 orang (71,6%) yaitu sama-sama
Hidyati (2014) adalah untuk digunakan untuk dan berpendidikan SD sebanyak 96 berbicara tentang
mengetahui memecahkan atau orang (44,7%), sebagian besar Program Jaminan
“PERSEPSI persepsi menjawab responden Kesehatan
MASYARAKAT masyarakat permasalahan yang mempunyai persepsi baik tentang masyarakat (BPJS)
TERHADAP terhadap pelayanan sedang BPJS dan menggunakan
PELAYANAN BPJS BPJS di RSI dihadapi pada situasi sebanyak 97 orang (45,1%) dan metode penelitian
DI RSI KENDAL” Kendal. sekarang sebagian besar responden mempunyai kuantitatif
persepsi baik - Perbedaan terletak
PROSIDING tentang BPJS yang meliputi pada teori yang
KONFERENSI administrasi, pelayanan pasien BPJS dipakai dan
NASIONAL II PPNI serta sarana dan prasarana. tentunya Variabel
JAWA TENGAH 2014 yang berbeda.

Fikkes UNIMUS
7. Fuzna Elsa Ulinuha
a. Mendiskripsikan a. reliability atau Metode penelitian ini a. Pada variabel Reability / keandalan - Persamaan yaitu
(2014) kepuasan pasien kehandalan,(X) ialah penelitian beberapa responden puas dengan sama-sama
BPJS terhadap b. Responsivenes deskritif kuantitatif, tindakan yang cepat dan tepat berbicara tentang
pelayanan di RS (X) terhadap pemeriksaan, pengobatan pelayanan dan
“KEPUASAN PASIEN Permata medika c. assurance atau dan perawatan sebesar 56,56 % kepuasaan
BPJS (BADAN b. Mendiskripkan jaminan, (X) b. Pada variabel Responsiveness / masyarakat
PENYELENGGARA kepuasan pasien d. tangibles atau daya tanggap responden puas terhadap pelayanan
JAMINAN SOSIAL) melalui variabel wujud dalam dokter dan perawat yang kesehatan pada
TERHADAP reability, nyata,(X) memberikan reaksi cepat dan lembaga
PELAYANAN DI variabel e. empathy atau tanggap sebesar 54,54 % dan kesehatan.
UNIT RAWAT responsiveness, perhatian, (X) responden tidak puas dalam aspek - Perbedaan terletak
JALAN (URJ) variabel f. Kepuasaan kesiagaan petugas kesehatan untuk pada Metode
RUMAH SAKIT assurance, Pasien (Y) membantu pasien sebesar 10,10 % Penelitian yang
PERMATA MEDIKA variable c. Pada variabel Assurance / Jaminan digunakan.
SEMARANG TAHUN emphaty, responden puas dengan adanya
2014” variabel jaminan keamanan dan
tangibles Kepercayaan sebesar 51,51 % dan
responden tidak puas dalam
kemampuan para dokter dalam
menetapkan diagnosis penyakit
sebesar 14,14 %
d. Pada variabel Emphaty / empati
responden puas dalam kepedulian
terhadap kebutuhan dan keinginan
pasien sebesar 56,56 % dan
responden tidak puas dalam
tersedianya pelayanan kesehatan
24 jam sebesar 9,09 %
e. Pada variabel Tangibles / berwujud
responden puas dalam aspek
kebersihan, kerapian, dan
kenyamanan ruangan sebesar
58,58 %
8. Azlika M. Alamri, Tujuan penelitian a. Mutu Pelayanan Jenis penelitian yang a. Terdapat hubungan antara mutu - Persamaan yaitu
Adisti A. Rumayar, ini untuk (X) digunakan adalah pelayanan perawat dengan kepuasan sama-sama
Febi K. Kolibu. (2015) mengetahui b. Tingkat metode survey pasien peserta Badan Penyelenggara berbicara tentang
hubungan antara Pendidikan (X) analitik dengan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan pelayanan dan
“Hubungan Antara mutu pelayanan c. Kepuasan pasien pendekatan cross dilihat dari dimensi ketanggapan, kepuasaan
Mutu Pelayanan perawat dan tingkat (Y) sectional study di kehandalan, jaminan, empati dan masyarakat
Perawat dan Tingkat pendidikan dengan ruang Rawat Inap bukti fisik. terhadap pelayanan
Pendidikan dengan kepuasan pasien Rumah Sakit Islam b. Tidak terdapat hubungan antara kesehatan pada
Kepuasan Pasien Peserta pesertat Badan Sitti Maryam Kota tingkat pendidikan dengan kepuasan lembaga
Badan Penyelenggara Penyelenggara Manado pada bulan pasien peserta Badan kesehatan.
Jaminan Sosial (BPJS) Jaminan Sosial September-Oktober Penyelenggara Jaminan Sosial - Perbedaannya
Kesehatan di Ruang (BPJS Kesehatan) 2015. (BPJS) kesehatan. terletak pada
Rawat Inap Rumah di ruang rawat inap indicator atau
Sakit Islam (RSI) Sitti RSI Sitti Maryam variable yang
Maryam Kota Manado” Kota Manado berbeda.

PHARMACONJurnal
Ilmiah Farmasi –
UNSRAT Vol. 4 No. 4
NOVEMBER 2015
ISSN 2302 – 2493

Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas
Sam Ratulangi
9. Penelitian ini
Mita Afnita, Mahlia a. Budaya Metode analisis data Hasil penelitian ini menunjukkan - Persamaannya
bertujuan
Muis, Fauziah Umar Organisasi (X) kuantitatif bahwa budaya organisasi berpengaruh yaitu pada metode
(2014) Menganalisis b. Kompensasi (X) menggunakan regresi signifikan terhadap kinerja penelitian yang
pengaruh budaya c. Kinerja (Y) berganda. karyawan, sedangkan kompensasi digunakan dan
“PENGARUH BUDAYA organisasi terhadap terbukti tidak berpengaruh signifikan penelitian
ORGANISASI DAN kinerja karyawan terhadap kinerja karyawan. Sementara dilakukan pada
KOMPENSASI dan pengaruh itu, budaya organisasi dan kompensasi pelayanan
TERHADAP KINERJA
kompensasi secara bersama-sama berpengaruh kesehatan melalui
KARYAWAN
DI BPJS terhadap kinerja signifikan terhadap kinerja karyawan. program BPJS..
KETENAGAKERJAAN karyawan serta Hasil analisis tambahan dengan - Perbedaannya
KANTOR PUSAT” pengaruh budaya metode regresi berganda menunjukkan pada Teori dan
Jurnal Analisis, organisasi dan kompensasi intrinsic berpengaruh Variabel yang
Desember 2014, Vol. 3 kompensasi signifikan terhadap kinerja karyawan, digunakan
No. 2 terhadap kinerja sedangkan kompensasi ekstrinsik tidak
Fakultas Ekonomi, karyawan berpengaruh signifikan terhadap
Universitas Hasanuddin kinerja karyawan.
10. Ika Widiastuti (2017) Tujuan penulisan Menggunakan satu Metode jenis 1. Badan Penyelenggara Jaminan - Persamaan yaitu
adalah variable yaitu penelitian yaitu Sosial yang selanjutnya disingkat sama-sama
1. untuk pelayanan penelitian kualitatif BPJS adalah badan hukum yang berbicara tentang
“PELAYANAN mengetahui dan dibentuk untuk menyelenggarakan pelayanan dan
BADAN membahas program jaminan sosial. BPJS kepuasaan
PENYELENGGARA pelayanan Badan terdiri dari BPJS Kesehatan dan masyarakat
JAMINAN SOSIAL Penyelenggara BPJS Ketenagakerjaan. BPJS terhadap pelayanan
(BPJS) KESEHATAN Jaminan Sosial Kesehatan adalah badan hukum kesehatan pada
DI JAWA BARAT” (BPJS) yang dibentuk untuk lembaga
Kesehatan di menyelenggarakan program jaminan kesehatan.
PUBLIC Jawa Barat, kesehatan. - Perbedaan terletak
INSPIRATION Jurnal 2. 2) 2. Terdapat permasalahan yang harus pada Metode
Administrasi Publik mengumpulkan dibenahi baik berupa sistem, Penelitian yang
ISSN 2581-2378 informasi serta prosedur, SDM (tenaga medis), digunakan.
mengembangkan maupun sarana prasarana serta
Universitas konsep belum menerapkan prinsip
Krisnadwipayana pelayanan BPJS responsivitas terhadap kebutuhan
Jakarta Kesehatan di masyarakat dalam rangka
Jawa Barat. meningkatkan kualitas pelayanan
publik bidang kesehatan di Jawa
Barat.
3. pelayanan bidang kesehatan belum
memenuhi standar pelayanan publik
yang baik, akses masyarakat untuk
mendapatkan manfaat pelayanan
sangat terbatas, masyarakat belum
bisa mendapatkan pelayanan
disemua fasilitas kesehatan.
11. Baby Silvia Putri1*, 1. Bagaimana Y = Kepuasan H0 = Komponen 1. Berdasarkan analisis deskriptif, - yaitu sama-sama
Lindawati Kartika persepsi Dokter X1 = Tangible Tangible, Reliability, diperoleh hasil persepsi mengenai berbicara tentang
(2017) Rumah Sakit (Bukti fisik) Responsivenes, kualitas pelayanan, mayoritas pelayanan dan
Hermina Bogor X2 = Reliability Assurance dan responden tidak setuju dengan 5 kepuasaan
PENGARUH terhadap kualitas (Keandalan) emphaty tidak variabel kualitas pelayanan masyarakat
KUALITAS pelayanan BPJS X3 = berpengaruh (Tangible, Responsiveness, terhadap
PELAYANAN BPJS kesehatan Responsiveness signifikan terhadap Reliability, Assurance, dan pelayanan
KESEHATAN 2. Bagaimana (Tanggapan) kepuasan Dokter RS Emphaty). Hasil ini menunjukkan kesehatan pada
TERHADAP persepsi Dokter X4 = Assurance Hermina bahwa variable tangible, reliability, lembaga
KEPUASAN Rumah Sakit (Jaminan) Bogor. responsiveness, assurance, dan kesehatan.
PENGGUNA Hermina Bogor X5 = Emphaty emphaty dapat menjadi bahan
PERSPEKTIF terhadap tingkat (Empati) H1 = Komponen evaluasi BPJS Kesehatan.
DOKTER RUMAH kepuasan Tangible, Reliability, 2. Berdasarkan analisis deskriptif,
SAKIT program JKN Responsivenes, diperoleh hasil persepsi mengenai
HERMINA BOGOR 3. Bagaimana Assurance dan kepuasan, mayoritas responden
pengaruh emphaty berpengaruh tidak setuju dengan pernyataan pada
Jurnal Riset kualitas signifikan terhadap setiap variabel kepuasan harga,
Manajemen dan Bisnis pelayanan BPJS kepuasan Dokter RS emosional, dan kemudahan. Hasil
Vol.2, No.1, Februari Kesehatan Hermina Bogor. ini menunjukkan bahwa variabel
2017 : terhadap harga, emosional dan kemudahan
ISSN 2527 – 7502 kepuasan Dokter dapat menjadi bahan evaluasi BPJS
Fakultas Ekonomi dan RumahSakit Kesehatan.
Manajemen Institut Hermina Bogor. 3. Berdasarkan analisis regresi yang
Pertanian Bogor, Bogor, dilakukan, diperoleh hasil kualitas
Indonesia pelayanan BPJS Kesehatan adalah
73.33% yang dapat menjelaskan
kepuasan pihak Dokter Rumah Sakit
Hermina Bogor sedangkan 26.67%
dijelaskan variabel lain yang tidak
dijelaskan pada penelitian ini.
12. Djoni Rolindrawana* The problems of 1. Household The analysis method 1. Even though a leak occurred in  Persamaan yaitu
(2015) this study are as location (X) is used in this study BPJS scheme for the poor and near- sama-sama
follows: 2. Gender (X) are descriptive poor (PBI), but this social security berbicara tentang
The Impact of BPJS 1. Does the 3. Age (X) analysis and the scheme is still largely enjoyed by pelayanan dan
Health Implementation implementation of 4. Marital Status inferential method of poor and near poor. BPJS Health kepuasaan
for the Poor and Near the BPJS Health (X) analysis and The Government need to masyarakat
Poor on the Use of for PBI already in 5. Health Insurance address the card usage leakage of terhadap
Health Facility line with target for Ownership (X) BPJS for PIB. This is really pelayanan
the poor and near- 6. OutPatient (Y1) important to aim the target for 40% kesehatan pada
Procedia - Social and poor? 7. InPatient (Y2) of the population with the lowest lembaga
Behavioral Sciences 211 2. Does the expenses. This result recommend kesehatan.
implementation of for further research to investigate  Perbedaannya
the BPJS Health the most appropriate terletak pada
for PBI give more implementation management indicator atau
open access to strategies to health security system variable yang
healthcare facilities to minimize program leakage. berbeda.
for the 2. In general, the implementation of
poor and near- PBI BPJS Health is able to increase
poor? the poor and near-poor tendency to
use public and private health
facilities than others facilities that
are not covered in the program.
Some of the examples are the
practices of health workers/
traditional treatment/ other.
a) Public health facilities utilization
(public hospitals/ community health
centers) The implementation of
BPJS Health PBI in the first year
succeeded in increasing the
likelihood of poor and near poor
population for outpatient care in
public health facilities than other
facilities. Compared to Jamkesmas
program, the trend of public health
facilities utilization is greater in
BPJS program. In case of
outpatient, urban populations tend
to prefer government hospital/
community health center/ sub health
centre compared to other health
facilities. BPJS Health PBI program
was able to increase the tendency of
the specific population for inpatient
to use public health facilities
compared to other facilities which
are not covered by BPJS scheme
programs such as the practice of
health workers/traditional treatment/
other. Compare to Jamkesmas
period, this trend is found to be
greater.
b) The use of private health facilities
(private hospital/ doctor/ clinic) The
implementation of BPJS Health PBI
in the first year successfully raised
the poor and near poor to choose an
outpatient facility at the private
hospital/ doctor/ clinic compared to
other facilities. This result is in the
contrary with Jamkesmas
implementation. Study shows that
uninsured population has higher
tendency of choosing private health
facilities among other facilities
compare to outpatient care covered
by Jamkesmas. The tendency to
utilize private hospitals for inpatient
than other facilities for the
population covered by BPJS health
PBI is greater than uninsured
population.
13. Aisah Ayu Nur Pertiwi Tujuan Variabel bebas Penelitian ini Simpulan penelitian ini adalah  Persamaan yaitu
(2016) penelitian (independen) memakai jenis (1) terdapat perbedaan sama-sama
ANALISIS adalah dalam rancangan kualitas pelayanan berbicara tentang
PERBEDAAN mengetahui penelitian ini yang digunakan antarapasien BPJS dengan pelayanan dan
KUALITAS perbedaan adalah keselamatan adalah survey yang umum pada kepuasaan
PELAYANAN PADA kualitas pasien (X1), bersifat dimensikeselamatan pasien, masyarakat
PASIEN BPJS DAN effective and deskriptif. Jenis terhadap
pelayanan (2) terdapat perbedaan
PASIEN UMUM efficiency (X2), penelitian causal pelayanan
TERHADAP berdasarkan berorientasi comparative kualitas pelayanan antara kesehatan pada
KEPUASAN keselamatan pada pasien (X3). research atau case pasien BPJS dengan umum lembaga
PASIEN DI RAWAT pasien, Variabel terikat control study pada dimensi efektivitas kesehatan.
JALAN RSUD KOTA efektivitas dan (dependen) dan efisiensi pelayanan,  Perbedaannya
SURAKARTA efisiensi, dan dalam penelitian (3) terdapat perbedaan terletak pada
berorietasi ini adalah kepuasan kualitaspelayanan antara indicator atau
DAYA SAING Jurnal pasien variable yang
Ekonomi Manajemen Sumber
pada pasien, pasien BPJS dengan umum
(Y). berbeda.
Daya serta kepuasan pada dimensi pelayanan yang
Vol. 18, No. 2, Desember pasien antara berorientasi pada pasien,
2016
pasien yang (4) terdapat perbedaan
Program Studi
menggunakan kepuasan pasien antara
Magister Manajemen,
BPJS dan umum pasien BPJS dengan umum,
Universitas
(5) variabel keselamatan,
Muhammadiyah
efektivitas dan efisiensi,
Surakarta
dan pelayanan berorientasi
pada pasien secara simultan
berpengaruh positif
terhadap kepuasan konsumen,
dan
(6) kepuasan pasien
dipengaruhi oleh variable
keselamatan pasien,
efektivitas dan efficiensi,
dan pelayanan berorientasi
pada pasien sebesar 43,40%
sedangkan sisanya sebesar
57,60% dipengaruhi oleh
faktor lain.
14. Sigit Budhi Prakoso Tujuan Penelitian Variabel yang Pada penelitian ini Mekanisme pelaksanan program BPJS  Persamaan yaitu
(2015) Penilaian akan digunakan dalam digunakan jenis Kesehatan yang telah dilaksankan sama-sama
EFEKTIVITAS efektivitas kualitas penelitian ini penelitian kuantitatif, sesuai Surat Edaran Kemenkes Nomor berbicara tentang
PELAYANAN pelayanan perlu adalah efektivitas 32 Tentang Pelaksanaan Pelayanan pelayanan dan
KESEHATAN BPJS dilakukan sebagai kualitas pelayanan Kesehatan Bagi Peserta BPJS kepuasaan
DI PUSKESMAS koreksi seberapa kesehatan, Kesehatan dan Peraturan Badan masyarakat
KECAMATAN jauh program ini kepesertaan, Penyelenggara Jaminan Sosial terhadap
BATANG dalam pelayanan manfaat program, Kesehatan Nomor 1Tahun 2014 pelayanan
kesehatan bagi fasilitas kesehatan Tentang Penyelenggaraan Jaminan kesehatan pada
Economics masyarakat. Dalam dan mutu Kesehatan. Efektivitas program BPJS lembaga
Development Analysis penilaian tersebut Kesehatan yang diberikan di kesehatan.
Journal 4 (1) (2015) terdapat indikator Puskesmas Kecamatan Batang untuk  Perbedaannya
Jurusan Ekonomi yang digunakan keseluruhan masuk dalam kategori/ terletak pada
Pembangunan, Fakultas
konsumen dalam kriteria efektif dengan persentase indicator atau
Ekonomi, Universitas
Negeri Semarang, menilai kualitas sebesar 80%. Kendala yang dihadapi variable yang
Indonesia pelayanan Puskesmas dalam penyediaan berbeda.
kesehatan. pelayanan kesehatan bagi para peserta
BPJS Kesehatan adalah banyaknya
masyarakat yang belum paham
terhadap progam BPJS Kesehatan.
Kurangnya sosialisasi program pada
masyarakat berdampak pada
pelaksanaan program dimana terdapat
peserta yang menggunakan layanan
kesehatan lintas faskes yang
seharusnya tidak diperbolehkan, hal
ini terjadi karena pada setiap kartu
peserta BPJS Kesehatan telah
tercantum faskes yang dituju sehingga
menimbulkan kesalah pahaman pada
masyarakat terutama yang menjadi
peserta BPJS Kesehatan.
15. Alberd Ronaldi Tule, The purpose of this Model Fitting Information The design of this 1. Most of the respondents have  Persamaan yaitu
Sandu Siyoto , Mayta Sari study to know the (final)(Y)
People’s perception (X1) study was enough persepi in category, that is sama-sama
analysis factors
Dwianggimawati affecting interest in Quality of service (X2) Observational with (74,6%). berbicara tentang
Muhammad Ali Sodik medication of Cross Sectional 2. Most of respondents have quality of pelayanan dan
(2018) receipt help BPJS
Participant in
approach. service in the category enough, that is kepuasaan
Balowerti Public (70,6%). masyarakat
The Analysis Factors Health Center 3. Most of respondents have interest in terhadap
Affecting Interest In Kediri City. medication in low category, that is pelayanan
Medication Of (61,9%). kesehatan pada
Receipt Help Aid Bpjs 4. There is influence of public lembaga
Participant In Balowerti perception and quality of service kesehatan.
Public Health Center simultaneously to the  Perbedaannya
Kediri City interest of treatment of participant of terletak pada
BPJS Beneficiary of Contribution at indicator atau
Journal of Global Balowerti Health variable yang
Research in Public Center of Kediri City (p-value = 0,000 berbeda.
Health < = 0,05)
STIKes Surya Mitra
Husada.
16. Sri Fitriani (2014) Tujuan dari Kualitas Pelayanan Penelitian ini berjenis Hasil dari penelitian ini dapat  Persamaan yaitu
penelitian ini adalah (X) penelitian kuantitatif disimpulkan sebagai berikut : sama-sama
PENGARUH untuk menganalisis KEpuasaan pasien dengan deskriptif 1. Kualitas pelayanan mempunyai berbicara tentang
KUALITAS pengaruh kualitas (Y1) statistik pengaruh terhadap loyalitas pasien (b1 pelayanan dan
PELAYANAN pelayanan terhadap Loyalitas Pasien =0,275; p value = 0,000). kepuasaan
TERHADAP loyalitas, pengaruh (Y2) 2. Kualitas pelayanan mempunyai masyarakat
LOYALITAS kualitas pelayanan pengaruh terhadap kepuasan pasien terhadap
MELALUI terhadap kepuasan, (b2 =0,260; p value = 0,000). pelayanan
KEPUASAN PASIEN menganalisis 3. Kepuasan pasien mempunyai
kesehatan pada
PENGGUNA BPJS pengaruh kepuasan pengaruh terhadap loyalitas pasien (b3
lembaga
DI RAWAT INAP terhadap loyalitas = 0,867;p-value = 0,010).
kesehatan.
RSUD Dr. pasien, dan 4. Kualitas pelayanan mempunyai
MOEWARDI pengaruh kualitas pengaruh tidak langsung terhadap  Perbedaannya
pelayanan secara loyalitas pasien melalui kepuasan terletak pada
Magister Manajement tidak langsung pasien (p2*p3 = 0,225 < p1 = 0,275). indicator atau
Universitas terhadap loyaliats variable yang
Muhammadiyah paisne melalui berbeda.
Surakarta kepuasan
pasien.
17. Aditya Primahuda1, Tujuan dari Kepatuhan (X) Penelitian ini Diabetisi paling banyak berjenis - yaitu sama-sama
Untung Sujianto penelitian adalah Stabilitas (Y) merupakan penelitian kelamin perempuan yaitu 72 orang berbicara tentang
mengetahui kuantitatif non (87,8%). Kebanyakan diabetisi berada pelayanan dan
hubungan antara eksperimental pada rentang usia lansia akhir (56-65) kepuasaan
HUBUNGAN kepatuhan dengan rancangan yaitu 37 orang (45,2%). Berdasarkan masyarakat
ANTARA mengikuti korelasional analitik, tingkat pendidikannya, kebanyakan terhadap
KEPATUHAN PROLANIS dimana peneliti diabetisi memiliki tingkat pendidikan pelayanan
MENGIKUTI dengan stabilitas mencoba mencari SD 39 orang (47,5%). Sebagian besar kesehatan pada
PROGRAM gula darah pada hubungan antar diabetisi tidak bekerja yaitu 55 orang lembaga
PENGELOLAAN diabetisi. variabel. (67%). Selain itu sebagian besar kesehatan.
PENYAKIT KRONIS diabetisi memiliki IMT gemuk
(PROLANIS) BPJS sebanyak 49 orang (59,7%). Sebagian
DENGAN besar diabetisi tidak patuh dalam
STABILITAS GULA mengikuti PROLANIS yaitu 59 orang
DARAH PADA (71,9%), sedangkan yang patuh ada 23
PENDERITA (28,1%). Sebagian besar diabetisi
DIABETES MELITUS memiliki kadar gula darah tidak stabil
DI PUSKESMAS dalam 3 bulan pemeriksaan, yaitu 70
BABAT orang (85,4%) sedangkan diabetisi
KABUPATEN yang memiliki gula darah yang stabil
LAOMGAN sebanyak 12 orang (14,6%). Terdapat
hubungan signifikan antara kepatuhan
pengikuti PROLANIS dengan
JURNAL JURUSAN stabilitas gula darah pada penderita
KEPERAWATAN, diabetes melitus tipe 2 dengan nila
Volume , Nomor p=0,000 < α (0,05).
Tahun 2016, Halaman
1-8
18. SRI YUNIARTI (2015) Untuk mengetahui Kualitas Pelayanan Desain penelitian Uji Statistik dengan uji Chi-Square Persamaan yaitu
hubungan antara (x) kuantitatif dengan didapatkan bahwa nilai p=0.000 sama-sama berbicara
Hubungan Antara kualitas pelayanan Kepuasan metode survei dengan analisis setiap tentang pelayanan
Kualitas Pelayanan rumah sakit dengan Masyarakat (Y) analitik cross indikator kualitas pelayanan adalah dan kepuasaan
Rumah Sakit Dengan tingkat sectional tangibility (p=0.000), reliability masyarakat terhadap
Tingkat Kepuasan kepuasan pasien (p=0.004), responsiveness pelayanan kesehatan
Pasien BPJS di Ruang BPJS di Ruang (p=0.015), assurance (p=0.014) dan pada lembaga
Perawatan RSUD Perawatan RSUD emphaty (p=0.000) kesehatan.
Sultan Syarif Sultan Syarif
Mohamad Alkadrie Mohamad Alkadrie Terdapat hubungan antara kualitas
Kota Pontianak Tahun Kota Pontianak pelayanan rumah sakit dengan tingkat
2015 Tahun 2015 kepuasan pasien BPJS di Ruang
Perawatan RSUD Sultan Syarif
Universitas Tanjungpura Mohamad Alkadrie Kota Pontianak
Pontianak sehinggapenting bagi pihak rumah
sakit untuk terus meningkatkan
kualitas pelayanan yang ada untuk
mencapai kepuasan pasien yang lebih
maksimal.

19. Taliana D. Malonda 1) Tujuan penelitian Variabel yaitu Penelitian ini Dari hasil penelitian menunjukan Persamaan terletak
A. J. M. Rattu 2) T. ini adalah Analisis Pengajuan menggunakan bahwa masih terdapat beberapa pada meneliti
Soleman menganalisa metode masalah dalam koordinasi dan kerja tentang program
pengajuan klaim kualitatif tim serta keterlambatan penyerahan Kesehatan dan
Analisis Pengajuan BPJS Kesehatan di dan tidak lengkapnya dokumen serta perbedaan terletak
Klaim Badan RSUD Dr.Sam belum adanya billing system pada variable dan
Penyelenggara Ratulangi menyebabkan terhambatnya metode penelitian
Jaminan Sosial (BPJS) Tondano. pembayaran klaim BPJS Kesehatan di yang digunakan
Kesehatan di RSUD RSUD Dr.Sam Ratulangi Tondano.
Dr. Sam Ratulangi
Tondano

JIKMU, Vol. 5, No. 2b


April 2015
20. Arlina Dewi, Naufal Tujuan ingin Y = Kepuasan This research is a Based on the research result, it shows Persamaan terletak
Kurnia Ramadhan Mengetahui X1 = Tangible quantitative research that there is no significant difference pada meneliti
(2016) Perbedaan (Bukti fisik) with the cross of satisfaction between tentang program
Pelayanan antara X2 = Reliability sectional research BPJS health insurance patient and non Kesehatan
The Difference of Pengguna BPJS (Keandalan) design insurance patient toward health service
Satisfaction Level in dan Pengguna X3 = in Negara Public Hospital.The
BPJS Health Umum Responsiveness biggest satisfaction on non insurance
Insurance (Tanggapan) patient is at Assuerance variable ( -
Patient and Non X4 = Assurance 1,002 ) and the smallest satisfaction
Insurance Patient (Jaminan) is at Tangibles variable (-1,357). The
toward Health Service X5 = Emphaty biggest satisfaction on BPJS health
(Empati) insurance patient is at Assuerance
International Journal variable (-1,085 ) and the smallest
of Public Health satisfaction is at Responsiveness
Science (IJPHS) variable (-1,367).
Vol.5, No.1, March Accorrding to the service dimension
2016, gap analysis, generally non insurance
Department of Magister patient or BPJS health
Hospital Management, insurance patient are included into low
Universitas classification which means that the
Muhammadiyah service at Negara public hospital
Yogyakarta, Indonesia is still far from the patient’s
expectation. Based on the Importance
performance analysis on non insurance
patient, it is acquired attribute result
Responsivenes that must be the
priority and fixed. While on BPJS
health
insurance patient, it is acquired the
attribute result Responsiveness and
Reliability that must be the priority
and fixed at Negara public hospital.
Negara Public Hospital needs to
improve the service quality on the
variables which have low values or
which still far from patient’s
expectation.
21. Sopia Weni Anggriani penelitian dengan Variabel untuk Penelitian yang Hasil penelitian menyatakan bahwa  Persamaan yaitu
(2016) tujuan untuk mengukur Kualitas digunakan adalah kualitas pelayanan yang diberikan sama-sama
mengetahui Pelayanan kualitatif dengan pada pasien BPJS Kesehatan dan Non berbicara tentang
KUALITAS kualitas pelayanan memahami subjek BPJS Kesehatan di Puskesmas Dau pelayanan dan
PELAYANAN BAGI bagi peserta BPJS penelitian. sudah baik dan sesuai dengan kepuasaan
PESERTA BPJS Kesehatan dan Non kebutuhan masyarakat dilihat dari masyarakat
KESEHATAN DAN BPJS Kesehatan Bukti langsung, Keandalan, Daya terhadap
NON BPJS serta faktor Tanggap, Jaminan, dan Empati. pelayanan
KESEHATAN pendukung dan Sedangkan faktor pendukung kesehatan pada
penghambat pelayanan adalah sikap pegawai yang lembaga
JISIP: Jurnal Ilmu pelayanan. ramah sopan santun, kesederhanaan kesehatan.
Sosial dan Ilmu Politik alur dan biaya terjangkau namun  Perbedaannya
ISSN. 2442-6962 Vol. masih ada yang perlu diperbaiki yaitu terletak pada
5, No. 2 (2016) kurangnya sarana dan prasarana indicator atau
penunjang, seperti pengeras suara, variable yang
Program Studi Ilmu jaringan wifi lamban serta berbeda.
Administrasi Negara, ketidaksesuaian jumlah pasien yang
FISIP, Universitas ramai dengan jumlah petugas yang
Tribhuwana ada.
Tunggadewi Malang
22. Amelia Kusuma ingin mengetahui pelayanan waktu Penelitian ini Kesimpulan dari penelitian ini yaitu  Persamaan yaitu
Krisnadewi, Prihwanto bagaimana tunggu obat merupakan jenis pada indikator waktu tunggu sama-sama
Budi Subagio, Wiratmo pelaksanaan dan jadi(X); penelitian non pelayanan obat jadi dan racikan serta berbicara tentang
(2014) mengevaluasi pelayanan eksperimental tidak adanya kejadian kesalahan pelayanan dan
SPM Farmasi di waktu tunggu obat dengan rancangan pemberian obat memiliki pencapaian kepuasaan
Evaluasi Standar Instalasi Farmasi racikan (X); deskriptif SPM Farmasi RSUD Waluyo Jati masyarakat
Pelayanan Minimal RSUD kesesuaian resep (penelitian survei) Kraksaan sebesar 100% sehingga terhadap
Instalasi Farmasi RSUD Waluyo Jati dengan dan penelitian sudah masuk rentang yang telah pelayanan
Waluyo Jati Kraksaan Kraksaan sehingga formularium (X); analitik dengan ditetapkan oleh Menteri Kesehatan kesehatan pada
Sebelum dan Sesudah dapat dan kepuasan pendekatan cross Republik Indonesia. Persentase lembaga
Badan meningkatkan pelanggan (Y) sectional terhadap kesesuaian penulisan resep dengan kesehatan.
Penyelenggara Jaminan kompetensinya pasien formularium di Instalasi Farmasi  Perbedaannya
Sosial (BPJS) Kesehatan demi rawat jalan yang RSUD Waluyo Jati Kraksaan yaitu terletak pada
terlaksananya menebus resep 97,4% (kelompok sebelum BPJS) dan indicator atau
e-Jurnal Pustaka pelayanan 97,9% (kelompok sesudah BPJS) variable yang
Kesehatan, vol. 2 (no. kefarmasian sesuai sehingga belum masuk rentang yang berbeda.
2), Mei 2014 standar yang telah ditetapkan oleh Menteri
ditetapkan oleh Kesehatan Republik Indonesia.
peraturan Tingkat kepuasan pelanggan di
pemerintah. Instalasi Farmasi RSUD
Waluyo Jati Kraksaan untuk kelompok
sebelum BPJS sebesar 81,8% sehingga
sudah masuk rentang yang telah
ditetapkan oleh Menteri Kesehatan
Republik Indonesia dan untuk
kelompok BPJS sebesar 76,8%
sehingga belum masuk rentang yang
telah ditetapkan oleh Menteri
Kesehatan Republik Indonesia.
23. Ervita Nindy This study aims to medical record The research method 1. Based on the results of research  Persamaan yaitu
Oktoriani, Joko determine the Claims of Health used the type of conducted by researchers it is sama-sama
Sutrisno, Ema relation of the Descriptive Analytic known that from 191 samples taken berbicara tentang
Mayasari, Muhammad completeness of and Random randomly obtained 30 (15,7%) pelayanan dan
Ali Sodik (2018) the medical record Sampling incomplete medical record file due kepuasaan
file to the to incomplete filling of medical masyarakat
Analysis of Medical settlement of BPJS The result of resume sheet. terhadap
Record Complete hospitalization statistical test for the 2. Based on the results of research pelayanan
Flexibility to Complete claim at Baptist completeness of conducted by researchers it is kesehatan pada
Claims of Health BPJS Hospital Batu City medical record file known that of 161 (84.3%) medical lembaga
RS Baptis Kota Batu obtained by record files can be claimed and as kesehatan.
significance value many as 30 (15,7%) medical  Perbedaannya
STIKES Surya Mitra 0,00 <0,05 (Reject records file pending claims terletak pada
Husada Kediri Ho) Reject H0 then 3. There is a very strong relationship indicator atau
There is influence of between the completeness of the variable yang
medical record file to medical record file on the settlement berbeda.
settling BPJS claim. of BPJS health claim at Baptis Batu
Hospital.
24. Sandra Aulia, Supriadi penelitian ini Cost Recovery Metode Penelitian Penelitian ini menemukan bahwa cost  Persamaan yaitu
Dewi Kartika Sari menganalisa tarif Rate Kualitatif recovery rate untuk pasien JKN dalam sama-sama
Arthaingan Mutiha INA CBGs yang pelayanan rawat jalan di rumah sakit berbicara tentang
(2015) ditetapkan XYZ rata-rata sebesar 93% untuk pelayanan dan
COST pemerintah sampel 9 bulan, dengan kepuasaan
RECOVERY terhadap biaya riil keuntungan yang diperoleh rata-rata masyarakat
RATE yang dikeluarkan sebesar 9%, dapat dikatakan bahwa terhadap
oleh rumah sakit keuntungan yang diperoleh rumah pelayanan
PROGRAM sakit sangat minim. Keuntungan
JAMINAN kesehatan pada
KESEHATAN tersebut belum termasuk perhitungan lembaga
NASIONAL BPJS beban depresiasi yang merupakan kesehatan.
KESEHATAN
keterbatasan dalam penelitian ini.  Perbedaannya
Namun mengingat ini merupakan terletak pada
program pemerintah untuk membantu indicator atau
AKUNTABILITAS masyarakat miskin maka keuntungan variable yang
Vol. VIII, No. 2, Agustus yang diperoleh memang tidak berbeda.
2015 maksimal. Apabila perhitungan
P-ISSN: 1979-858X didasarkan pada biaya langsung pasien
JKN saja secara keseluruhan
contribution margin rumah sakit pada
tingkat positif surplus. Apabila
perhitungan memasukan
biaya overhead atau biaya tidak
langsung maka pada awal-awal
penerapan kebijakan JKN yaitu
bulan Januari dan Februari rumah sakit
mengalami defisit. Namun setelah
bulan Maret sampai dengan bulan
September 2014 rumah sakit selalu
mengalami keuntungan. Selisih antara
tarif JKN dan cost of recovery rate
pada bulan Januari dan Februari
menunjukan hasil negatif artinya
rumah sakit mengalami kerugian,
sedangkan pada bulan Maret sampai
dengan September mengalami hasil
positif atau rumah sakit memperoleh
keuntungan. Sehingga berdasarkan
cost recovery rate dari data riil, tarif
JKN secara nyata masih memberikan
keuntungan bagi rumah sakit. Dengan
kata lain, pendapatan dari pelayanan
pasien JKN rawat jalan di rumah sakit
XYZ dapat menutupi biaya yang
dikeluarkan untuk pelayanan tersebut.
25. Mita Afnita, Mahlia Penelitian ini a. Budaya Metode analisis data Hasilpenelitian ini menunjukkan - Persamaannya
Muis, Fauziah Umar bertujuan Organisasi (X) kuantitatif bahwa budaya organisasi berpengaruh yaitu pada metode
(2014) Menganalisis b. Kompensasi (X) menggunakan regresi signifikan terhadap kinerja penelitian yang
pengaruh budaya c. Kinerja (Y) berganda. karyawan, sedangkan kompensasi digunakan dan
“PENGARUH BUDAYA organisasi terhadap terbukti tidak berpengaruh signifikan penelitian
ORGANISASI DAN kinerja karyawan terhadap kinerja karyawan. Sementara dilakukan pada
KOMPENSASI dan pengaruh itu, budaya organisasi dan kompensasi pelayanan
TERHADAP KINERJA
kompensasi secara bersama-sama berpengaruh kesehatan melalui
KARYAWAN
DI BPJS terhadap kinerja signifikan terhadap kinerja karyawan. program BPJS..
KETENAGAKERJAAN karyawan serta Hasil analisis tambahan dengan - Perbedaannya
KANTOR PUSAT” pengaruh budaya metode regresi berganda menunjukkan pada Teori dan
Jurnal Analisis, organisasi dan kompensasi intrinsic berpengaruh Variabel yang
Desember 2014, Vol. 3 kompensasi signifikan terhadap kinerja karyawan, digunakan
No. 2 terhadap kinerja sedangkan kompensasi ekstrinsik tidak
Fakultas Ekonomi, karyawan berpengaruh signifikan terhadap
Universitas Hasanuddin kinerja karyawan.
26. Achmad Rizal, Yeni Tujuan dari Variabel bebas Metode Penelitian ini Tingkat kepuasan pasien di Bp.Gigi - Persamaannya
Riza (2014) penelitian ini (Kualitas menggunakan Puskes-mas Kelayan Dalam Kota yaitu pada metode
adalah untuk pelayanan dilihat rancangan studi cross Banjarmasin dalam kua-litas baik penelitian yang
HUBUNGAN mengetahui dari 5 dimensi sectiona study. yakni sebanyak 23 responden (41,8%), digunakan dan
KUALITAS hubungan antara Keandalan, Daya penilaian cukup sebanyak 20 penelitian
PELAYANAN kualitas pelayanan Tanggap, Jaminan, Analisis bivariat responden (36,3%). Dengan demikian dilakukan pada
KESEHATAN kesehatan dengan Em-pati, Bukti dilakukan untuk ada hubungan antara kulatias pelayanan
DENGAN TINGKAT tingkat kepuasan Nyata) dan mengetahui sejauh pelayanan dengan tingkat kepuasan kesehatan melalui
KEPUASAN PASIEN pasien di BP.Gigi Variabel terikat mana kualitas pasien program BPJS..
DI BP.GIGI Puskesmas (tingkat kepuasan hubungan antara - Perbedaannya
PUSKESMAS Kelayan Dalam pasien). variabel independen pada Teori dan
KELAYAN DALAM Kota Banjarmasin. (kualitas pelayanan) Variabel yang
KOTA dengan variabel digunakan
BANJARMASIN dependen (terhadap
kepuasan) dengan uji
statistik Chi Square
An Nadaa, Vol 1 No.1, (x2).
Juni 2014, hal 26-31
Fakultas Kesehatan
Masyarakat UNISKA
27. Riskadewi Agatha1, Tujuan penelitian Infrastruktur Peneilitian ini adalah Gedung Puskesmas Tampaksiring I - Persamaannya
Indraguna Pinatih ini adalah Untuk Implementasi penelitian deskriptif masih belum memenuhi standart yaitu pada pada
mengetahui kualitatif karena walaupun bangunan gedung pelayanan
KESIAPAN kesiapan telah permanen dan memenuhi kesehatan melalui
INFRASTRUKTUR infrastruktur standard keamanan dan kemudahan program BPJS..
PUSKESMAS Puskesmas dalam pemberian pelayanan serta - Perbedaannya
TAMPAKSIRING I Tampaksiring I perlindungan dan keselamatan bagi pada Metode
KABUPATEN dalam semua orang termasuk penyandang Penelitian, Teori
GIANYAR BALI Meng cacat, anak‐anak, dan orang lanjut dan Variabel yang
DALAM implementasikan usia. Bangunan klinik belum digunakan
IMPLEMENTASI sistem JKN. memperhatikan fungsi gedung dan
PROGRAM JKN kenyamanan. Hal ini dibuktikan
ISM, VOL.2 NO.1, dengan masih adanya pemanfaatan
JANUARI‐APRIL ruangan yang tidak semestinya. Salah
Fakultas Kedokteran satu contoh yang sering terjadi adalah,
Universitas Udayana, kegiatan imunisasi sering dilakukan di
Denpasar, Bali ruang istirahat pegawai sedangkan
puskesmas tersebut sudah memiliki
ruang tersendiri untuk kegiatan
imunisasi. Selain itu pada ruang
imunisasi pencahayaannya kurang
maksimal. Dari sisi non gedung
puskesmas memiliki 2 buah mobil
ambulans, 1 buah mobil puskesmas
keliling, tempat sampah
medis/nonmedis, peralatan medis
gawat darurat, bahan habis pakai, dan
alat sterilisasi namun terdapat
kekurangan pada ketersediaan obat‐
obatan gawat darurat dan obat
standard untuk menangani 144
penyakit yang harus tuntas
pada tingkat PPK1. Selain itu masih
terdapat kendala pada ketersediaan
alat‐alat laboratorium. Dari penelitian
ini, dapat disimpulkan bahwa faktor
infrastruktur yang menonjol dalam
pelaksanaan JKN di Puskesmas
Tampaksiring I sarana gedung dan
nongedung yang masih belum
memadahi.
28. Ita Listiyana1 , Eunike Tujuan Kepuasan (Y) Jenis penelitian Ada perbedaan yang signifikan - Persamaannya
Raffy Rustiana (2017) penelitian ini Pendidikan (X) adalah survey mengenai kepuasan tentan yaitu pada metode
ANALISIS menganalisis Kelas iuran (X) analitik dengan jaminan kesehatan berdasarkan tingkat penelitian yang
KEPUASAN kepuasan terhadap Tempat Pelayanan pendekatan cross pendidikan (dasar, menengah, dan digunakan dan
JAMINAN jaminan kesehatan (X) sectional tinggi) dan tempat pelayanan (RS penelitian
KESEHATAN nasional pada pemerintah dan RS swasta). Tidak ada dilakukan pada
NASIONAL PADA pengguna perbedaan yang signifikan mengenai pelayanan
PENGGUNA BPJS BPJS Kesehatan di kepuasan tentang jaminan kesehatan kesehatan melalui
KESEHATAN DI Kota Semarang berdasarkan kelas iuran pengguna program BPJS..
KOTA SEMARANG berdasarkan (kelas I, II, dan III). - Perbedaannya
pendidikan, kelas Pengguna BPJS Kesehatan 64,7% pada Teori dan
Unnes Journal of Public iuran, dan tempat tidak puas terhadap jaminan kesehatan Variabel yang
Health 6 (1) (2017) pelayanan. nasional. Keluhan pengguna BPJS digunakan
Kesehatan yang paling utama adalah
adalah proses memperoleh kamar
rawat inap yang lama.
29. Rachmad Suhanda Pentingnya Managed Care Narasi Asuransi sosial merupakan mekanisme Sama-sama dalam
(2015) Managed Care pengumpulan iuran yang bersifat wajib lingkup jaminan
dalam jaminan dari peserta, guna memberikan kesehatan
Kesehatan perlindungan kepada peserta atas masyarakat
JAMINAN Masyarakat risiko sosial ekonomi yang menimpa
KESEHATAN DAN mereka dan atau anggota keluarganya
MANAGED CARE (UU SJSN No.40 tahun 2004). Sistem
Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
JURNAL adalah tata cara penyelenggaraan
KEDOKTERAN SYIAH program Jaminan Sosial oleh Badan
KUALA Volume 15 Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Nomor 2Agustus 2015 Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
Jaminan Sosial adalah bentuk
perlindungan sosial untuk menjamin
seluruh rakyat agar dapat memenuhi
kebutuhan dasar hidupnya yang layak.
30. IGAA Sherlyna Tujuan adalah Kualitas Pelayanan Penelitian ini Sebagian besar responden  Persamaan yaitu
Prihandhan,1 Nina ingin mengetahui (X) menggunakan desain mendapatkan kualitas pelayanan yang sama-sama
Rismawati Hakim,2 I Hubungan Kualitas Kepuasaan Pasien penelitian baik terhadap kepuasan pasien BPJS berbicara tentang
Gede Wirajaya (2018) Pelayanan terhadap (Y) korelasional dan Kesehatan berjumlah 220 orang pelayanan dan
Kepuasan Pasien dengan rancangan (87%). kepuasaan
BPJS Kesehatan di penelitian cross Hasil analisis bivariat pada tabel 5.10 masyarakat
HUBUNGAN Puskesmas II sectional yaitu didapatkan hasil p value = 0,001 terhadap
KUALITAS Denpasar Selatan”. merupakan jenis (p<0,05), ini menunjukkan bahwa ada pelayanan
PELAYANAN penelitian yang hubungan yang signifikan antara kesehatan pada
TERHADAP menekankan waktu kualitas pelayanan dengan kepuasan lembaga
KEPUASAN PASIEN pengukuran pasien BPJS Kesehatan. kesehatan.
BPJS KESEHATAN observasional data  Perbedaannya
DI PUSKESMAS II variabel independen terletak pada
DENPASAR dan dependen hanya indicator atau
SELATAN satu kali pada satu variable yang
saat. berbeda.

CARING, Volume 2
Nomor 1, Juni 2018
31. Septiana Ika Tujuan penelitian Sikap Pekerja (X) Jenis Penelitian ini Berdasarkan hasil penelitian dan  Persamaan yaitu
Purwandari , Chatila ini untuk deskriptif dengan pembahasan diperoleh kesimpulan sama-sama
Maharani (2015) mengetahui sikap pendekatan bahwa sikap pekerja informal non PBI berbicara tentang
pekerja informal kuantitatif mendukung terhadap program JKN pelayanan dan
ANALISIS SIKAP non PBI terhadap yang diterapkan pada tahun 2014 di kepuasaan
PEKERJA program JKN di Kabupaten Brebes dengan prosentase masyarakat
INFORMAL NON PBI Kabupaten Brebes 56,5%, yang memiliki skor lebih dari terhadap
YANG BELUM mean. pelayanan
TERDAFTAR kesehatan pada
PROGRAM lembaga
JAMINAN kesehatan.
KESEHATAN  Perbedaannya
NASIONAL (JKN) terletak pada
2014 indicator atau
DI KABUPATEN variable yang
BREBES berbeda.

Unnes Journal of
Public Health
Universitas Negeri
Semarang

32. Yaseer Thariq Hayaza Penelitian ini Ada lima dimensi Metode Penelitian Berdasarkan penelitian ini dapat  Persamaan yaitu
(2014) bertujuan untuk yang digunakan Kuantitatif disimpulkan bahwa tingkat kepuasan sama-sama
Analisis kepuasan mengetahui tingkat untuk pengukuran pelayanan kamar obat di puskesmas berbicara tentang
pasien terhadap kepuasan tingkat kepuasan Surabaya Utara cukup puas dengan pelayanan dan
kualitas pelayanan konsumen terhadap konsumen kamar rata-rata skor -0,29. Pelayanan kepuasaan
kamar obat di pelayanan obat kefarmasian kamar obat di puskesmas masyarakat
puskesmas surabaya kefarmasian kamar pada puskesmas Surabaya Utara yang dilakukan terhadap
utara obat dan melihat Surabaya Utara dengan observasi oleh peneliti pelayanan
tingkat yaitu Tangibles memperoleh kesehatan pada
Calyptra: Jurnal Ilmiah kualitas pelayanan (bukti langsung), persentase 86,23% yang dapat lembaga
Mahasiswa Universitas kefarmasian, serta Reliability disimpulkan dalam tingkat yang baik, kesehatan.
Surabaya Vol.2 No.2
(2013)
melihat dimensi (keandalan), kemudian berdasarkan observasi yang  Perbedaannya
apa saja yang Responsiveness dilakukan oleh apoteker di terletak pada
paling (ketanggapan) puskesmas Surabaya Utara diperoleh indicator atau
berpengaruh ,Assurance hasil persentase 99,20% sehingga variable yang
terhadap kepuasan (jaminan), dapat juga di simpulkan dalam tingkat berbeda.
pasien. Empathy (empati) pelayanan kefarmasian yang baik,
dan Pelayanan kemudian ditinjau dari lima dimensi
kefarmasian kepuasan diperoleh bahwa dimensi
Responsiveness (ketanggapan)
memperloeh skor terendah yaitu -0,56
dengan kecepatan untuk melayani obat
: Non-Racikan < 20 menit, Racikan
< 40 menit sebesar -0,87 sehingga
sangat berpengaruh terhadap kepuasan
pasien.
33. Hubaib Alif Khariza Tujuan yang ingin Faktor-Faktor Penelitian ini Faktor yang dapat mempengaruhi  Persamaan yaitu
(2015) dicapai dari Yang menggunakan a. Sumber Daya sama-sama
Program Jaminan penelitian ini Mempengaruhi metode penelitian b. Struktur Biriokrasi berbicara tentang
Kesehatan Nasional: yaitu deskriptif kualitatif c. Komunikasi pelayanan dan
Studi Deskriptif mendeskripsikan d. Disposisi kepuasaan
Tentang Faktor- Variabel-variabel e. Dukungan Kelompok Sasaran masyarakat
Faktor Yang yang dapat f. Derajat Perubahan yang diinginkan terhadap
Dapat Mempengaruhi mempengaruhi g. Respon Objek Kebijakan pelayanan
Keberhasilan keberhasian kesehatan pada
Implementasi Program implementasi lembaga
Jaminan Kesehatan Program kesehatan.
Nasional Jaminan Kesehatan  Perbedaannya
Di Rumah Sakit Jiwa Nasional di Rumah terletak pada
Menur Surabaya Sakit Jiwa indicator atau
Menur Surabaya. variable yang
Jurnal Kebijakan dan berbeda.
Manajemen Publik
Volume 3, Nomor 1,
Januari – April 2015

34. Eriska Haning1, Ira Tujuan penelitian Kebutuhan Jenis penelitian Kebutuhan (needs) dalam kesehatan - Persamaannya
Ummu Aimanah2, adalah untuk Permintaan observasional adalah kondisi penyimpangan berupa yaitu sama-sama
Thinni Nurul mengetahui need, dengan pendekatan fisik dan psikologis dari kondisi sehat. berbicara tentang
Rochmah (2018) demand dan cross sectional. Sedangkan permintaan (demand) Program Jaminan
ANALISIS NEED utility pelayanan dalam kesehatan adalah keinginan Kesehatan
DAN DEMAND kesehatan terhadap pelayanan kesehatan yang masyarakat (BPJS)
PELAYANAN masyarakat di didukung kemampuan dan kesediaan - Perbedaan terletak
KESEHATAN PADA wilayah kerja untuk memanfaatkan pelayanan pada teori yang
PUSKESMAS Puskesmas kesehatan tersebut. Puskesmas dipakai dan
SIWALANKERTO Siwalankerto, menjadi pilihan utama dalam mencari tentunya Variabel
KOTA SURABAYA Surabaya pelayanan kesehatan bagi semua yang berbeda.
DI ERA JKN golongan masyarakat dari semua kelas
ekonomi, baik ekonomi lemah dan
maupun menengah. Hal ini dapat
menjadi antisipasi bagi provider untuk
lebih meningkatkan pelayanan
terutama di Era JKN. Kepuasan
masyarakat dalam memanfaatkan
pelayanan kesehatan di Puskesmas
tidak hanya bersifat langsung tetapi
ada faktor lain yang mendukung yaitu
kenyamanan ruang tunggu dan
kelengkapan fasilitas non medis
lainnya.
35. Delvia Widaty (2017) Tujuan dari Indikator Jenis penelitian yang AK dan RPPB merupakan indikator - Persamaannya
penelitian ini Pembayaran (X) digunakan adalah dalam pemenuhan komitmen yaitu sama-sama
Indikator Pembayaran adalah untuk Pemenuhan observasional dengan pelayanan yang belum tercapai oleh berbicara tentang
Kapitasi Berbasis menganalisis Konsumen (Y) rancang bangun FKTP di Surabaya. Belum tercapainya Program Jaminan
Pemenuhan penyebab indikator cross sectional. target indikator AK dapat disebabkan Kesehatan
Komitmen Pelayanan pembayaran oleh kurangnya pengetahuan peserta masyarakat (BPJS)
pada Fasilitas kapitasi berbasis tentang pelayanan di FKTP, - Perbedaan terletak
Kesehatan Tingkat pemenuhan keterbatasan sumber daya, baik pada teori yang
Pertama di Surabaya komitmen manusia maupun sarana dan prasarana, dipakai dan
pelayanan yang serta aplikasi online BPJS Kesehatan tentunya Variabel
JAKI Volume 5 Nomor tidak terpenuhi yang terkadang mengalami gangguan. yang berbeda.
2 Juli-Desember 2017 pada FKTP. Oleh karena itu, FKTP perlu
memberikan promosi dan edukasi
kepada peserta, melakukan
penambahan sumber daya manusia dan
memberikan diklat kepada tenaga di
FKTP, melakukan advokasi dengan
Dinas Kesehatan, serta kerjasama
dengan pihak lain untuk membantu
menyediakan sarana dan prasarana
yang menunjang. Dengan demikian,
Dinas Kesehatan dan stakeholder juga
berperan serta dalam membantu FKTP
untuk memenuhi kebutuhan
sumber daya. BPJS Kesehatan juga
perlu meningkatkan kinerja dari
aplikasi online dan menyiapkan
alternatif lain jika aplikasi online
mengalami gangguan. BPJS Kesehatan
sebaiknya menyediakan teknologi
pencatatan real time untuk mencatat
kontak peserta dan pemantauan peserta
mana saja yang tidak melakukan
kontak dengan FKTP agar seragam
dan dapat digunakan untuk semua
FKTP. Sedangkan target indikator
RPPB belum tercapai karena
kurangnya sosialisasi terkait
Prolanis.
36. QHISTI SABRINA Ingin Mengetahui Kualitas Pelayanan Penelitian ini merupakan Berdasarkan hasil penelitian dapat  Persamaan yaitu
(2015) Bagaimana Meliputi penelitian kualitatif disimpulkan sebagai berikut: sama-sama
deskriptif 1. Tangibles (bukti fisik)
Pelaksanaan Tangible berbicara tentang
a. Bukti fisik yang berupa ruang tunggu rumah
PELAKSANAAN Program jaminan Responsiviness sakit adalah secara umum cukup nyaman pelayanan dan
PROGRAM Kesehatan dalam Kredibilitas khususnya di bagian paviliun sudah dianggap kepuasaan
JAMINAN Meningkatkan Assurance representatif sehingga memberikan masyarakat
kualitas pelayanan. kenyamanan kepada para pasien. Walaupun terhadap
KESEHATAN pada kondisi tertentu dimana pasien banyak
pelayanan
NASIONAL (JKN) khususnya pada pagi hari sehingga
menyebabkan ruang tunggu dirasakan kurang, kesehatan pada
DALAM apalagi di poli kandungan yang biasanya lembaga
PENINGKATAN pasien diantarkan. kesehatan.
KUALITAS b. Kelengkapan fasilitas alat-alat penunjang  Perbedaannya
yang ada secara umum dirasakan masih
PELAYANAN kurang. Tetapi apabila kelengkapan fasilitas
terletak pada
alat-alat penunjang yang ada disesuaikan indicator atau
KESEHATAN
dengan dengan RS tipe B pendidikan maka variable yang
DI RSU HAJI fasilitas alat-alat penunjang yang ada dapat berbeda.
SURABAYA dikatakan sudah cukup.
c. Ruang rawat inap yang tersedia masih
Jurnal Kebijakan dan dirasakan kurang, sedangkan mengenai
kelengkapan fasilitas dari ruang rawat inap
Manajemen Publik menurut dokter masih kurang memadai
Volume 3, Nomor 2, Mei-
Agustus sedangkan menurut pihak rumah sakit dan
pasien JKN dapat disimpulkan sudah cukup
memenuhi.

Berdasarkan kesimpulan di atas dapat


disimpulkan bahwasannya kualitas pelayanan
bukti fisik yang ada di rumah sakit dilihat dari
segi kenyamanan ruang tunggu, kelengkapan
fasilitas penunjang, dan tersedianya ruang inap
adalah cukup memenuhi.
2. Responsiveness (daya tanggap)
a. Menurut pihak rumah sakit dan juga peserta
JKN tanggapan petugas saat menerima
keluhan dari pengguna layanan atau pasien
cukup sedangkan menurut dokter atau suster
tanggapan petugas saat menerima keluhan dari
pengguna layanan atau pasien baik sesuai
dengan SOP.
b. Kecepatan petugas dalam menanggapi
keluhan pengguna layanan JKN di RSU Haji
Surabaya menurut narasumber dari pihak
rumah sakit maupun dokter atau suster
menyatakan cukup sedangkan menurut pihak
peserta JKN memuaskan.
3. Kredibilitas
a. Tingkat kedisiplinan petugas di RSU Haji
Surabaya saat jam kerja dinilai narasumber
cukup disiplin
b. Kunjungan dokter di RSU Haji Surabaya
kepada pasien rawat inap peserta JKN
dianggap sudah cukup baik dalam memenuhi
keperluan kesehatan pasien

Berdasarkan hal tersebut diatas dapat


disimpulkan bahwasannya kredibilitas RSU
Haji Surabaya cukup memuaskan pasien
4. Assurance (Jaminan)
a. sikap petugas yang melayani pasien di RSI
Haji surabaya menurut pasien secara umum
bersikap baik, ramah, dan sopan dalam
melayani pasien JKN di RSU Haji Surabaya
menurut narasumber adalah baik dan
memuaskan
b. Jumlah staf pelaksanaan yang dimiliki RSU
Haji Surabaya sebanyak 23 staff sudah cukup
memenuhi.
c. kemampuan dan keahlian staf di RSU Haji
Surabaya dalam melayani pasien peserta JKN
dalam pandangan narasumber Pihak Rumah
Sakit memuaskan narasumber
Berdasarkan jawaban narasumber dapat
disimpulkan bahwa jaminan RSU Haji
Surabaya memuaskan pasien peserta JKN
dalam memberikan pelayanan kepada pasien
peserta JKN.
37. Fakhsiannor (2017) Ingin Mengetahui Kepuasan Pasien Desain penelitian ini Ada hubungan antara Kehandalan  Persamaan yaitu
Hubungan Tingkat Kinerja Pelayanan merupakan penelitian (Reliability) terhadap kinerja sama-sama
HUBUNGAN Kepuasan Pasien survey analitik pelayanan kesehatan di RSUD Ulin berbicara tentang
TINGKAT Miskin Pengguna dengan Banjarmasin diperoleh nilai p value = pelayanan dan
KEPUASAN PASIEN BPJS terhadap menggunakan 0.000, Daya Tanggap kepuasaan
MISKIN PENGGUNA Kinerja Pelayanan rancangan/desain (Responsiveness) diperoleh nilai p masyarakat
BPJS Kesehatan analitik korelasi atau value = 0.000. Jaminan (Assurance) terhadap
TERHADAP Cross Sectional diperoleh nilai p value = 0.000. pelayanan
KINERJA Study. Empati (Empathy) diperoleh nilai p kesehatan pada
PELAYANAN value = 0.002. Bukti Fisik (Tangibels) lembaga
KESEHATAN diperoleh nilai p value = 0.000. kesehatan.
DI RSUD ULIN Sedang penilaian terahdap kinerja  Perbedaannya
BANJARMASIN pelayanan kesehatan yang diberikan terletak pada
TAHUN 2016 petugas pasien peserta BPJS untuk indicator atau
masyarakat miskin di RSUD Ulin variable yang
As Siyasah, Vol. 2, No. Banjarmasin yang menyatakan puas berbeda.
1, Mei sebanyak 68 responden (73,1%),
FISIP, Universitas sedangkan yang tidak puas sebanyak
Islam Kalimantan MAB 25 responden (26,9 %).
(UNISKA) Banjarmasin
38. Achmad Rizal, Yeni Tujuan dari Variabel bebas Metode Penelitian ini Tingkat kepuasan pasien di Bp.Gigi - Persamaannya
Riza (2014) penelitian ini (Kualitas menggunakan Puskes-mas Kelayan Dalam Kota yaitu pada metode
adalah untuk pelayanan dilihat rancangan studi cross Banjarmasin dalam kua-litas baik penelitian yang
HUBUNGAN mengetahui dari 5 dimensi sectiona study. yakni sebanyak 23 responden (41,8%), digunakan dan
KUALITAS hubungan antara Keandalan, Daya penilaian cukup sebanyak 20 penelitian
PELAYANAN kualitas pelayanan Tanggap, Jaminan, Analisis bivariat responden (36,3%). Dengan demikian dilakukan pada
KESEHATAN kesehatan dengan Em-pati, Bukti dilakukan untuk ada hubungan antara kulatias pelayanan
DENGAN TINGKAT tingkat kepuasan Nyata) dan mengetahui sejauh pelayanan dengan tingkat kepuasan kesehatan melalui
KEPUASAN PASIEN pasien di BP.Gigi Variabel terikat mana kualitas pasien program BPJS..
DI BP.GIGI Puskesmas (tingkat kepuasan hubungan antara - Perbedaannya
PUSKESMAS Kelayan Dalam pasien). variabel independen pada Teori dan
KELAYAN DALAM Kota Banjarmasin. (kualitas pelayanan) Variabel yang
KOTA dengan variabel digunakan
BANJARMASIN dependen (terhadap
kepuasan) dengan uji
statistik Chi Square
An Nadaa, Vol 1 No.1, (x2).
Juni 2014, hal 26-31
Fakultas Kesehatan
Masyarakat UNISKA
39. M. Febriza Aquarista, Tujuan penelitian Karakteristik Penelitian ini adalah Kualitas pelayanan kesehatan dilihat - Persamaannya
Dian Nurlatifah (2016 untuk mengetahui Pasien) peneitian survey dari karakteristik pasien di Poli Gigi yaitu pada metode
hubungan antara Umur (X) analitik Puskesmas Kelayan Dalam Kota penelitian yang
HUBUNGAN karakteristik pasien Jenis Kelamin (X) dengan pendekatan Banjarmasin menunjukan bahwa digunakan dan
KARAKTERISTIK (umur, Pekerjaan (X) cross-sectional. proporsi kualitas pelayanan terbanyak penelitian
PASIEN BEROBAT jenis kelamin, Pendidikan (X) yaitu dalam kategori kurang baik pada dilakukan pada
GIGI DENGAN pekerjaan, dan Kualitas Pelayanan masing-masing karakteristik yaitu pelayanan
TINGKAT pendidikan) dengan (Y) umur dewasa awal sebanyak 11 kesehatan melalui
KUALITAS kualitas pelayanan responden (35,5%), jenis kelamin program BPJS..
PELAYANAN DI kesehatan di perempuan sebanyak 18 responden - Perbedaannya
POLI GIGI Puskesmas (39,1%), tidak bekerja sebanyak 15 pada Teori dan
PUSKESMAS Kelayan Dalam responden (32,6%), dan pendidikan Variabel yang
KELAYAN Kecamatan dasar sebanyak 31 responden (47,0%). digunakan
DALAM Banjarmasin Berdasarkan uji hipotesis dengan
KECAMATAN Selatan menggunakan uji chi square
BANJARMASIN menunjukkan ada hubungan antara
SELATAN kualitas pelayanan dengan
karakteristik umur pasien yakni
An-Nadaa, Juni 2016 dengan nilai 0,017, ada hubungan
Fakultas Kesehatan antara kualitas pelayanan dengan
Masyarakat Uniska karakteristik jenis kelamin pasien
yakni dengan nilai 0,022, tidak ada
hubungan antara kualitas pelayanan
dengan karakteristik jenis pekerjaan
pasien yakni dengan nilai 0,422, dan
ada hubungan antara kualitas
pelayanan dengan karakteristik
pendidikan pasien yakni dengan nilai
0,000.

40. Ira Setyaningsih 1. Bagaimana tingkat Jaminan (X) Kuantitatif 1. Tingkat kualitas pelayanan di Rumah - Persamaannya
kualitas pelayanan Responsivenes (X) Sakit X berdasarkan tingkat kepuasan yaitu pada metode
ANALISIS KUALITAS Rumah Sakit X Empati (X) pasien selaku konsumen, dibuktikan penelitian yang
PELAYANAN RUMAH berdasarkan Akses (X) berdasarkan hasil penyebaran kuesioner digunakan dan
SAKIT TERHADAP kepuasan pasien, Kepuasan (Y) bahwa sebagian besar pasien masih penelitian
PASIEN selaku konsumen merasa kurang puas. Itu terbukti dari
dilakukan pada
MENGGUNAKAN dengan banyaknya atribut yang perlu
PENDEKATAN LEAN menggunakan dilakukan perbaikan dari hasil pengolahan pelayanan
SERVPERF SERVPERF? data. kesehatan melalui
(LEAN SERVICE DAN 2. Atribut apa saja 2. Atribut-atribut pelayanan yang perlu program BPJS..
SERVICE yang perlu dilakukan dilakukan perbaikan untuk meningkatkan - Perbedaannya
PERFORMANCE) perbaikan untuk kualitas pelayanan di Rumah Sakit X pada Teori dan
dapat meningkatkan adalah sebagai berikut : Variabel yang
Spektrum Industri, kualitas a. Karyawan ramah digunakan
2013, Vol. 11, No. 2, pelayanan Rumah b. Pelayanan yang diberikan tidak
Prodi Teknik Industri Sakit X? memihak, atau memberi keutamaan
Fakultas Saintek kepada pihakpihak
UIN Sunan Kalijaga tertentu
c. Karyawan rumah sakit memahami
keperluan spesifik pasien
d. Pasien diberi pilihan untuk memilih
dokter yang merawat berdasarkan
keahlian
e. Dokter cukup perhatian kepada pasien
f. Perawat cukup perhatian kepada pasien
g. Karyawan cukup perhatian kepada
pasien
h. Dokter senantiasa meluangkan waktu
untuk pasien apabila diperlukan
i. Kerjasama yang baik diberikan oleh
pembantu pelayanan sosial di kamar,
contoh :
pengantar makanan
j. Suasana menunggu yang nyaman
diberikan oleh karyawan untuk penunggu
pasien
k. Biaya perawatan sesuai
l. Lokasi kamar mudah dikunjungi oleh
pembesuk
m. Tempat parkir luas
n. Waktu membesuk diperlama
o. Prosedur untuk uji lab mudah
p. Proses mengadakan appointment
mudah
41. Solichah aspek Bukti fisik Variabel bukti fisik (tangible) - Persamaannya
Supartiningsih (2017) Tujuan (Tangible), Penelitian ini mempunyai pengaruh negatif dan tidak yaitu pada metode
Penelitian ini Keandalan menggunakan signifikan terhadap kepuasan pasien penelitian yang
Kualitas Pelayanan adalah Untuk (Reliability), Daya pendekatan uji rumah sakit Sarila Husada Sragen digunakan dan
Kepuasan Pasien mengetahui tanggap hubungan antar pada pasien Rawat Jalan. Hipotesis penelitian
Rumah Sakit: pengaruh (Responsiveness), variabel dengan ditolak. Variabel keandalan dilakukan pada
Kasus Pada Pasien kualitas Jaminan pendekatan (reliability) mempunyai pengaruh pelayanan
Rawat Jalan pelayanan (Assurance), dan kuantitatif. positif dan signifikan terhadap kesehatan melalui
ditinjau dari Empati (Emphaty). kepuasan pasien rumah sakit Sarila program BPJS..
Jurnal Medicoeticolegal dimensi Kepuasan Pasien Husada Sragen pada pasien Rawat - Perbedaannya
dan Manajemen Rumah Tampilan fisik, (Y) Jalan. Hipotesis diterima. Variabel pada Teori dan
Sakit keandalan, daya daya tanggap (respon-siveness) Variabel yang
tanggap, mempunyai pengaruh positif dan tidak digunakan
jaminan, dan signifikan terhadap kepuasan pasien
empati terhadap rumah sakit Sarila Husada Sragen
kepuasan pasien pada pasien Rawat Jalan.
rumah sakit
Sarila Husada
Sragen.
42. Hendra Stevani*), Ayu Penelitian ini Kepuasan Jenis penelitian ini Berdasarkan hasil penelitian yang - Persamaannya
Nabila Putri**), bertujuan untuk Pelayanan adalah penelitian diperoleh dapat disimpulkan bahwa yaitu pada metode
Syarifuddin Side memperoleh deskriftif dengan tingkat kepuasan pasien terhadap penelitian yang
(2018) informasi tentang menggunakan pelayanan kefarmasian di Puskesmas digunakan dan
tingkat kepuasan instrument penelitian Doi-Doi Kecamatan Pujananting penelitian
pasien terhadap berupa kusioner Kabupaten Barru termasuk dalam dilakukan pada
TINGKAT pelayanan kategori puas dengan presentase pelayanan
KEPUASAN PASIEN kefarmasian di jawaban responden sebesar 69,93%.. kesehatan melalui
TERHADAP puskesmas Doi-Doi program BPJS..
PELAYANAN Kecamatan - Perbedaannya
KEFARMASIAN DI Pujananting pada Teori dan
PUSKESMAS DOI- Kabupaten Barru Variabel yang
DOI KECAMATAN pada tahun 2016, digunakan
PUJANANTING
KABUPATEN
BARRU

Media Farmasi Vol.


XIV. No. 1. April 2018
43. Adillia Anora Ivanda tangible, Berdasarkan hasil data pengolahan - Persamaannya
Sany rumusan masalah assurance, Metode penelitian kualitatif diketahui bahwa secara yaitu pada metode
dari penelitian ini responsiveness, yang digunakan keseluruhan responden atau informan penelitian yang
PENGARUH adalah bagaimana reliability dan dalam penelitian ini menilai bahwa kualitas pelayanan yang digunakan dan
KUALITAS kualitas pelayanan empati adalah fenomenologi. dinilai melalui 5 indikator yakni penelitian
PELAYANAN terhadap kepuasan tangible, assurance, responsiveness, dilakukan pada
KESEHATAN pasien pengguna reliability dan empati menunjukkan pelayanan
TERHADAP BPJS di Rumah respon positif dan menghargai kinerja kesehatan melalui
KEPUASAN Sakit Bhayangkara karyawan rumah sakit mulai dari staff program BPJS.
PENGGUNA BADAN Surabaya? pelayanan dan informasi, dokter, - Perbedaannya
perawat hingga staff apotek. Hasil
PENYELENGGARA pada Teori dan
analisa untuk tangible menyatakan
JAMINAN SOSIAL Variabel yang
bahwa sarana prasarana memiliki respon
(BPJS) DI RUMAH digunakan
tertinggi dari informan sedangkan
SAKIT prosedur pelayanan paling minim
BHAYANGKARA mendapatkan respon baik dari informan.
SURABAYA TAHUN Indikator responsiveness pernyataan
2016 kejelasan pelayanan mendapat respon
baik. Sedangkan kategori terendah
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu diperoleh dari pernyataan kejelasan
Politik, Universitas 17 Agustus
1945, Surabaya
pegawai Indikator reliability
menunjukkan kecepatan pegawai dalam
pelayanan sangat baik pasien sedangkan
untuk pernyataan memberi kejelasan
yang baik mendapatkan respon minim
dari masyarakat. Indikator assurance
menunjukkan pernyataan keamanan
obat mendapat respon tertinggi
sedangkan pernyataan yang paling
minim mendapatkan respon mengenai
ketersediaan obat. Indikator empati
menjelaskan bahwa pengelolaan
kesulitan selama berobat dikelola
dengan baik sedangkan respon terendah
diberikan untuk pernyataan pelayanan
keluhan pasien. Variabel kepuasan yang
diukur berdasarkan 16 indikator
dibandingkan dan diperoleh bahwa
respon tertinggi di indikator kejelasan
harga serta fasilitas, tanggung jawab
yang diberikan pegawai. Sedangkan
kategori terendah untuk jatuh pada
indikator memberikan solusi dan
profesionalitas. Berdasarkan hasil
pengolahan data kualitatif melalui
wawancara dan observasi secara umum
kepuasan masyarakat mengenai kualitas
pelayanan RS Bhayangkara khususnya
pasien pengguna BPJS baik dan
memuaskan. Hal ini menunjukkan
bahwa pihak RS Bhayangkara
senantiasa mengupayakan memberikan
pelayanan yang terbaik bagi masyarakat
dengan memperbaiki dan berusaha
memberikan kepuasan pada masyarakat.
44. Putri Dwi Yuliana1 Penelitian ini Insentif (X) Metode Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa: - Persamaannya
Edward Efendi Silalahi bertujuan untuk Jaminan Sosial (X) Kuantitatif ada pengaruh positif dan signifikan yaitu pada metode
(2018) mengetahui insentif terhadap produktivitas kerja
Produktivitas Kerja penelitian yang
pengaruh insentif (Y) karyawan, ada pengaruh positif dan digunakan dan
dan jaminan sosial Motivasi (Y) signifikan jaminan sosial terhadap penelitian
PENGARUH
terhadap produktivitas kerja karyawan, ada dilakukan pada
INSENTIF DAN
produktivitas kerja pengaruh positif dan signifikan motivasi pelayanan
JAMINAN SOSIAL
karyawan dengan terhadap produktivitas kerja karyawan, kesehatan melalui
(BPJS) TERHADAP
motivasi sebagai motivasi memperlemah hubungan antara program BPJS.
PRODUKTIVITAS
variabel moderating insentif dengan produktivitas kerja - Perbedaannya
KERJA KARYAWAN
pada PT. Taman karyawan, motivasi memperlemah
DENGAN MOTIVASI pada Teori dan
Impian Jaya Ancol hubungan antara jaminan sosial dengan
SEBAGAI VARIABEL Variabel yang
produktivitas kerja karyawan.
MODERATING digunakan
PADA PT. TAMAN
IMPIAN JAYA
ANCOL

Media Manajemen Jasa ISSN


2502-3632 (Online) ISSN 2356-
0304 (Paper) Vol.6 No.1,
Januari – Juni 2018

Fakultas Ekonomi dan


Bisnis Universitas 17
Agustus 1945 Jakarta
45. Nanang Erlana1),Yusi Tujuan penelitian Pra JKN Kualitatif Hasil analisamenunjukkan tidak terdapat - Persamaannya
Anggriani1), Berliana P. ini untuk Pasca JKN perbedaan pada total obat, obat DM, yaitu pada metode
Sabirin2), Jenny mengetahui obat non DM, obat generik dan obat penelitian yang
Pontoan perbedaan profil Fornas. Berdasarkan hasil tersebut dapat digunakan dan
pengobatan sebelum disimpulkan bahwa profil pengobatan penelitian
dan sesudah pada pasien DM tipe 2 Kartu Jakarta dilakukan pada
PROFIL pelaksanaan JKN Sehat tidak mengalami perubahan pelayanan
PENGOBATAN pada pasien Rawat setelah implementasi Jaminan kesehatan melalui
PASIEN DIABETES Jalan Diabetes Kesehatan Nasional. program BPJS.
MELITUS TIPE 2 Melitus tipe 2 Kartu - Perbedaannya
KARTU JAKARTA Jakarta Sehat di
pada Teori dan
SEHAT YANG RSUD Tarakan Variabel yang
MENJADI PASIEN Jakarta digunakan
BPJS DI RSUD
TARAKAN JAKARTA

Social Clinical Pharmacy


Indonesia Journal (Vol. 2,
No. 2, Sept 2017 – Feb
2018) Universitas 17
Agustus 1945 Jakarta

46. Sarah Nadia Tujuan penelitian umur, Metode yang Hasil dari penlitian ini - Persamaannya
Rahmayanti1 & Tri ini untuk jenis kelamin, digunakan dalam sebanyak 104 responden sebagian yaitu pada metode
Ariguntar (2017) mengetahui tingkat pendidikan, penelitian ini adalah besar pasien yang berkunjung ke penelitian yang
gambaran pekerjaan, deskriptif dengan Puskesmas adalah pasien rawat digunakan dan
Karakteristik karakteristik pasien status pernikahan metode cross jalan, yakni sebesar 80,8%, dimana penelitian
Responden dalam (umur, jenis dan sectional. 61,5% dari persentase tersebut adalah dilakukan pada
Penggunaan Jaminan kelamin, cara pembayaran perempuan. Jaminan pelayanan
Kesehatan tingkat pendidikan, Kualitas PElayanan kesehatan yang di gunakan pasien kesehatan melalui
Pada Era BPJS di pekerjaan, status rawat jalan mayoritas bayar sendiri program BPJS.
Puskesmas Cisoka pernikahan dan sebesar 78,5%, dimana 20,2% - Perbedaannya
Kabupaten Tangerang cara pembayaran) pasien rawat jalan menggunakan pada Teori dan
Januari-Agustus 2015 yang jaminan kesehatan BPJS. Diagnosis Variabel yang
memanfaatkan dari total kunjungan pasien digunakan
Jurnal Medicoeticolegal pelayanan, Puskesmas mayoritas menderita ISPA
dan Manajemen Rumah jumlah kunjungan sebesar 19,2%, dimana ISPA juga
Sakit pasien berdasarkan merupakan persentase
jaminan mayoritas dari pasien rawat jalan.
kesehatan yang Sedangkan mayoritas pasien rawat
digunakan dan inap menderita diare akut
untuk mengetahui sebanyak 40%. Kesimpulan pada
sepuluh penyakit penelitian ini adalah kunjungan pasien
terbanyak dari total di Puskesmas Cisoka
kunjungan pasien mayoritas pasien rawat jalan dengan
di Puskesmas sebagian besar pasien menggunakan
Cisoka kabupaten jaminan pelayanan
Tangerang di Era kesehatan bayar sendiri dengan
BPJS Januari- diagnosis terbanyak rawat jalan adalah
Agustus 2015. ISPA, sedangkan rawat inap
adalah diare akut.
47. Herman Rante, Dyah Tujuan dari Persepsi Masyrakat Jenis penelitian ini Hasil penelitian ini juga - Persamaannya
Mutiarin penelitian ini Kualitas Pelayanan adalah penelitian menyimpulkan bahwa 1) tidak ada yaitu pada metode
adalah untuk deskriptif kuantitatif perbedaan persepsi yang siginifikan penelitian yang
Persepsi Masyarakat mengetahui antara golongan masyarakat penerima digunakan dan
Terhadap Layanan bagaimana bantuan penelitian
Badan implementasi BPJS iuran dan masyarakat non penerima dilakukan pada
Penyelenggara Jaminan Kabupaten Sleman bantuan iuran berdasarkan pelayanan
Sosial Kesehatan di dalam dalam pelaksanaan dan atau menerima kesehatan melalui
RSUD mengelola Jaminan pendaftaran peserta program BPJS.
Morangan Sleman DIY Kesahatan BPJS Kesehatan di Sleman.2) tidak - Perbedaannya
Nasional (JKN) di ada perbedaan persepsi yang pada Teori dan
JURNAL Kabupaten Sleman. siginifikan antara golongan Variabel yang
ILMU masyarakat penerima digunakan
PEMERINTAHAN & bantuan iuran dan masyarakat non
KEBIJAKAN penerima bantuan iuran berdasarkan
PUBLIK pengelolaan data peserta BPJS
Kesehatan
di Sleman. 3) ada perbedaan persepsi
yang siginifikan antara golongan
masyarakat penerima bantuan iuran
dan
masyarakat non penerima bantuan
iuran berdasarkan pembayaran
manfaat atau membiayai pelayanan
kesehatan
BPJS Kesehatan di Sleman dan 4) ada
perbedaan persepsi yang siginifikan
antara golongan masyarakat penerima
bantuan iuran dan masyarakat non
penerima bantuan iuran berdasarkan
pemberian informasi penyelenggaraan
BPJS
Kesehatan Sleman.
48. Andi Nur Fiqhi Utami, evaluasi Kualitas PElayanan Penelitian ini Berdasarkan hasil penelitian, penulis - Persamaannya
Dyah Mutiarin (2016) pelayanan Kepuasan pasien menggukan metode menemukan bahwa penilaian yaitu pada metode
kesehatan pada penelitian mix- masyarakat terhadap Program JKN penelitian yang
Evaluasi Program program JKN yang method atau yang diselengarakan oleh BPJS digunakan dan
Jaminan Kesehatan dilaksanakan BPJS penelitian gabungan Kesehatan di Kabupaten Sleman pada penelitian
Nasional Pada Fasilitas Kesehatan di antara kualitatif dan model pelayanan mendapat nilai cukup dilakukan pada
Kesehatan Kabupaten Sleman. kuantitatif baik, dan pada kualitas pelayanan juga pelayanan
Tingkat I Kabupaten mendapatkan nilai cukup baik. kesehatan melalui
Sleman Tahun Meskipun terdapat beberapa program BPJS.
2016 permasalahan seperti kurangnya - Perbedaannya
pengetahuan masyarakat pada model pada Teori dan
pelayanan, dan permasalahan Variabel yang
pada tenaga kerja, akan tetapi seara digunakan
keseluruhan program tersebut berjalan
cukup baik.
49. Anna Marina* 1. Bagaimana Kualitas Pelayanan 1. Masih kurangnya perhatian rumah - Persamaannya
kualitas pelayanan Kepuasan pasien sakit pemerintah sebagai tempat yaitu pada metode
ANALISIS kesehatan terhadap rujukan penelitian yang
KEBIJAKAN masyarakat miskin bagi pelayanan kesehatan masyarakat digunakan dan
EKONOMI PUBLIK di miskin sehingga belum mampu penelitian
TENTANG rumah sakit milik memberikan pelayanan prima dengan dilakukan pada
PELAYANAN pemerintah ? azas keadilan dan ketepatan waktu pelayanan
KESEHATAN 2. Apakah yang dalam melayani. kesehatan melalui
MASYARAKAT menjadi dorongan 2. Belum efektifnya penyusunan program BPJS.
MISKIN dan hambatan kebijakan pelayanan kesehatan - Perbedaannya
DI RUMAH SAKIT pelaksanaan masyarakat pada Teori dan
MILIK kebijakan miskin yang dibuat secara top down Variabel yang
PEMERINTAH pelayanan tanpa melibatkan stake holder dan digunakan
(Implementasi Program kesehatan terhadap permasalahan substansi yang ada di
Jamkesmas di Jawa masyarakat miskin lapangan.
Timur) di rumah sakit 3. Kurang produktifnya fungsi rumah
milik sakit yang hanya dibatasi dengan
Balance Economics, pemerintah ? aspek
Bussiness, Management kuratif dan rehabilitatif saja, sehingga
and Accounting Journal seringkali pasien menumpuk karena
Th. V No. 8 Jan 2008. dirujuk ke RS Pemerintah Pusat
maupun Provinsi tanpa diupayakan
terlebih
dahulu dengan memberdayakan
Puskesmas, RSUD yang ada di daerah
masing-masing.

50. Arip Suprianto, Dyah bertujuan untuk Kualitas Pelayanan Metode Kuantitatif Berdasarkan hasil penelitian ada - Persamaannya
Mutiarin mengetahui Kepuasan pasien hubungan antara BPJS dengan yaitu pada metode
pelaksanaan Fasilitas Kesehatan yang diatur dalam penelitian yang
EVALUASI Jaminan Kesehatan PP No.85 Tahun 2013. Rumah Sakit digunakan dan
PELAKSANAAN Nasional (JKN) danPuskesmas yang bekerja sama penelitian
JAMINAN yang difokuskan dengan BPJS selama ini berjalan dilakukan pada
KESEHATAN pada Hubungan cukup positif. Sebanyak 90 Fasilitas pelayanan
NASIONAL Stakeholder, Model Kesehatan di Kabupaten Bantul yang kesehatan melalui
(Studi Tentang Pembiayaan dan bekerja sama dengan BPJS. Dari program BPJS.
Hubungan Stakeholder, Outcome JKN di model pembiayaan asuransi kesehatan - Perbedaannya
Model Kabupaten Bantul dirasa sudah cukup ideal yang dinilai pada Teori dan
Pembiayaan dan dari indek rata-rata sebesar 2.74 Variabel yang
Outcome JKN di termasuk dalam kategori baik. Prinsip digunakan
Kabupaten JKN salah satunya gotong-royong
Bantul Provinsi Daerah yang berarti saling membantu satu
Istimewa Yogyakarta) perserta kepada peserta lain.
Sedangkan dari outcome JKN yang
Journal of dinilai dari persentase terjaminnya
Governance And kesehatan di Indonesia (52.5%) di
Public Policy provinsi D.I.Y. (64.6%) dan di
Kabupaten Bantul (73%). Tinkat
kesadaran masyarakat Kabupaten
Bantul merepon positif dengan
menjadi peserta BPJS. Pelayanan yang
dijamin adalah pelayanan tingkat
pertam dan tingkat lanjut yang diatur
dalam Perpres No. 19 Tahun 2016.
Dan biaya kesehatan yang ringan bagi
masyarakat yang kurang mampu. Dari
nilai indek rata-rata outcome JKN
sebesar 3.06 masuk kategori baik
yang bisa diartiakan bahwa program
JKN mempunyai manfaat yang cukup
baik bagi pesertanya.

Anda mungkin juga menyukai