Anda di halaman 1dari 14

Repeat Your Love

ぶんがーあrちかー 5,

Our Story Begin’s


Pagi yang indah menyambut, salju berdatangan. mikasa bangun dari
tidurnya yang lelap.” hoaamm…jam berapa sekarang dan kenapa diluar
sangat dingin” runtuk mikasa.jam telah menunjukan pukul 6:30, mikasa
segera berjalan dari tempat tidurnya ke dapur.” whooah…aku lupa!
sekarang bulan desember! pasti sebentar lagi kumpul bareng!”
Ujar mikasa sambil memegangi sebuah cangkir berisi kopi yang baru
diseduhnya. mikasa segera bersiap untuk kerja.dan sebentar lagi aku
sangat sibuk batin mikasa sedikit kecewa. sebenarnya dia adalah multi-
triple worker. mikasa adalah seorang model-penyanyi-Ceo perusahaan.
Waktu sudah mulai menunjukan jam 6:40.
Mikasa sudah memasang sanggulnya dan memakai kacamatanya, dia
memakai sweeter berleher mock dan menggunakan rok sma nya dan
shocking hitam yang sangat panjang, serta menggunakan flat shoes
warna hitam.dia membawa tas nya dan berangkat ke kantor
menggunakan payung. karena, sedang hujan salju.
Hanya berdurasi 10 menit, dia sampai di kantornya.” wah…halo mikasa!
mau keatas bareng?” tanya annie, seorang sahabatnya.” hei annie! yuk!”
sapa mikasa balik. mereka segera melipat payung dan meletakannya di
tempat payung yang ada di lobby. mereka mendekati lift yang kosong.
Mikasa menekan tombol yang dia da nannie tuju.” hei annie, kamu gak
sama armin?” buka mikasa.” nggak, dia lagi di Kyoto.dinas ke luar”
annie menjawabnya dengan santai. mereka menggobrol hal-hal lain, tak
terasa lift sudah terbuka, mereka segera keluar. mikasa dan annie
berpisah. mikasa berjalan santai keruangan-nya.
” kriieett…” pintu-nya berdecit. mikasa menyalakan lampu. terdapat
laptop mikasa yang tergeletak dia atas meja kaca-nya mikasa segera
memulai pekerjaan nya. pukul menunjukan 4:37, senja mulai terlihat.
Mikasa bersiap untuk pulang, tapi, dia perlu mengghabiskan waktu
didalam kantornya itu sambil menikmati green tea yan tadi dia seduh.”
kriing…kringg” telephone kantor mikasa berbunyi.” ehm… selamat sore
dengan mikasa Ackerman disini” ucapan mikasa seperti operator sebuah
jasa.
“halo, mikasa. bisakah kau tahun depan bekerja di London?” tanya pak
Erwin.” hmm…saya masih bingung, pak.” ujar mikasa.” begitu ya,
kalau bisa kamu kabari saya secepat-nya.dan kamu akan bekerja di
Ackerman corporation. Ok, terima kasih” tutup Erwin.mikasa
mengghela nafas.” aku akan kesana jika mereka tidak masalah, pak”
Waktu telah menunjukan pukul 05:00, mikasa segera pergi dari kantor
nya. setelah keluar dari lobby, sambil membawa payung transparan.
mikasa pergi menjauh dari kantornya. mikasa kembali kerumahnya, dia
bersiap untuk ke tempat pemotretan, menggunakan mini cooper-nya.dia
membawa beberapa pakaian lengkap untuk ganti.
mobil mikasa terparkir di sebuah Mall.mikasa langsung membuka
sanggulnya dan kacamatanya menukarnya dengan contac lens warna
bening, menggunakan topeng-nya dan menukar roknya dengan rok
model yang sama yang berwarna merah kotak-kotak cuman lebih
panjang dengan aksen bunga disampinya dan mengganti sepatu dengan
boots hitam.
Mikasa berjalan memasuki mall, menuju tempat kerjanya dengan
minibag warna biru hologram, yang sangat cocok dengan style-nya.
mikasa menjadi pusat perhatian banyak orang karena dia adalah model
ternama bernama Mi.A, mereka tak ada yang tahu identitas mikasa,
semua orang hanya tau pekerjaan-nya dan tanggal lahirnya.

Mikasa memasuki tempat pemotretan nya. disana terlihat banyak orang.


sepertinya dari agency lagi batin mikasa, karena banyak agency yang
mau bekerja sama dengan Agency mikasa, tapi hanya sebagian saja yang
bisa bekerja sama dengan Agency-nya.” permisi, selamat sore!” sapa
mikasa bahagia.
” Ah, mia! kemari!” panggil produser Agency-nya, bu petra.” Ehm...ada
apa?” ujar mikasa kebingungan.” perkenalkan ini adalah Ackerman
Agency dari Ackerman corporation, dia ingin bekerja sama dengan
Agency kita, jadi, kita mengkirimkan kamu sebagai model kita. inilah,
Levi Ackerman, Ceo Ackerman corporation.”
penjelasan bu petra membuat mikasa sedikit menggantuk. sedangkan
levi menatapi mikasa terus menerus sambil memegang teh nya.” halo
nona mia. bisa kah kau memulai pemotretan dengan menggunakan baju
itu?” pinta seorang levi sambil menunjuk sebuah rak yang bergantung
tulisan Ackerman’s.
mikasa hanya menganguk pelan. mikasa berjalan menuju seorang
perempuan berkuncir kuda.”ini nona” serah gadis itu. mikasa menaruh
barang-barang nya dan ganti baju. mikasa sudah mengenakan sebuah T-
shirt putih berlengan lebih dengan celana training berwarna biru dengan
sepatu sport warna senada dengan rambut yang dikuncir.
Mikasa terlihat sporty dengan gaya santai, dengan perut mikasa yang
bagus, akan terlihat semakin indah. levi tetap memasang muka datar,
tapi dia tertarik. pakaian selanjutnya, bertemakan sailor tapi terkesan
sexy. sebenarnya, dalam benak levi, itu adalah pakaian yang sering
membuat para model tereliminasi, tapi bagi mikasa, tidak.
Mikasa keluar dengan pakaian yang menurut mikasa sangat
memalukan. Levi menatap mikasa dengan sedikit blush di pipinya, itu
sangat membuat levi terkesan. mikasa juga kaget, tapi, itu terkesan
sangat lucu. karena tersisa beberapa baju dan mikasa harus pemotretan,
mereka di biarkan istirahat.
Mikasa merasa perutnya sudah mulai lapar, dia memutuskan untuk
berkeliling mencari tempat makan yang memungkinkan. mikasa
melangkah keluar tempat pemotretan, melihat penjuru mall dari atas.dia
berjalan-jalan mengitari mall.dia menemukan foodcourt di lantai 3.dia
segera menuju kesitu.
Sampai didepan foodcourt, mikasa melihat tempat ice skating.dia
berencana memakan ramen dengan green tea lalu menuju tempat ice
skating. mikasa membeli ramen dan green tea-nya.dan memakan-nya
didekat jendela yang berada di pojokan. mikasa sudah terbiasa untuk
sendiri.
Walaupun dia memiliki banyak teman, tapi dia lebih memilih untuk
sendiri. mikasa menikmati malam yang penuh salju dengan makanan
hangat-nya saat mulai memakan ramen-nya kursi yang ada didepan-nya
berderit, menandakan seseorang duduk didepan-nya.” ehm…nona mia,
bolehkah aku duduk di depanmu?” tanya levi.
mikasa hanya mengganguk, dia menatap levi keheranan.” anda tidak
memakan apa pun? sepertinya anda lapar?” tanya mikasa.” well,
sebenarnya’ sih, lapar. cuman aku lagi gak mood aja” ujar levi malas.
mikasa segera bangkit dari tempat duduknya berjalan ke kedai roti, tak
berapa lama mikasa membawa sebuah bungkusan.
Bungkusan itu berisi sandwich, mikasa langsung meletakan bungkusan
itu didepan levi. levi menatap bungkusan itu dengan datar.” oh, kau
membelikan ku apa? semoga bukan yang manis-manis” ucap levi. levi
membuka bungkusan itu, sandwich.” terima kasih, akan ku makan
nanti.” ucap levi.
Mikasa sudah selesai dengan makanannya, dia pergi tanpa bilang pada
levi.” hei kau, mau kemana?” dengan menarik lengan mikasa.” aku mau
sedikit bersenang-senang, apa tuan mau ikut?” tanya mikasa.” hmm…
boleh saja” mikasa langsung menarik tangan levi. levi langsung menarik
bungkusan roti tadi.
Mikasa dan levi kesebelah foodcourt.ice skating yang tadi mikasa
rencanakan disambut baik oleh levi. mikasa langsung menarik tangan
levi menuju loket.” maaf, apakah kalian pasangan? karena ada special
promo untuk pasangan!” ujar pelayan tadi. levi menatap mikasa dengan
kaget.dan mikasa malu setengah mati.
” i…itu kami bukan pasangan! hanya te…” ucap mikasa gelagapan. levi
langsung menyerang kata-kata mikasa,” ya…kami adalah pasangan,”
levi bermuka meyakinkan. mikasa malah memanas. mikasa
menyerahkan beberapa lembar uang kepada pelayan tersebut.” kalian
manis sekali, selamat bersenang-senang” ujar pelayan.
Mikasa menahan muka malunya, sedangkan levi tetap berusah tidak
mengeluarkan blush nya. mikasa memilih ukuran sepatu ice skatingnya
dan levi juga melakukan hal yang sama. mikasa melakukan peregangan
sebelum melakukan ice skatingnya. mikasa memulai mengitari lintasan
es nya. sedangkan levi hanya diam.
Mikasa berhenti didepan levi.” hmm…tuan tidak meluncur? apakah tuan
tidak bisa bermain ice skating?” sindir mikasa,” wah, ayok kita beradu!”
levi langsung mengejar mikasa yang tercengang. merekapun saling
berkejaran. kalau bukan karena lelah, pasti mereka bersaing. mereka
beristirahat di pinggir.
“sepertinya ini sudah jam 7, sebaiknya ita kembali” ucap levi sambil
melihat jam tangan-nya. mikasa dan levi segera keluar arena ice skating.
Dan menuju ke lantai 2, disana cukup ramai. mikasa dan levi berjalan
menyusuri koridor mall yang ramai, sambil membicarakan kegiatan
yang tadi ia lakukan bersama.
Levi dan mikasa sedikit berbincang-bincang, agar suasana tak kaku.”
nona mia, terima kasih atas yang tadi ya, by the way, kenapa kau tak
pernah memperlihakan ID mu?”
Pertanyaan levi tadi membuat mikasa tertegun, mikasa merundukan
wajah nya.” ada 1000 alasan kenapa aku menyembunyikan semua
Identitasku.” Ucap mikasa, levi menyirit.” apa itu? katakan saja?”
mikasa kembali menatap muka levi.” semua orang tahu, resiko menyadi
seorang artis. semua paparazi”

Little more bit for me


Levi menyirit kembali, menunduk.” maaf aku tak tahu soal itu” sesal
levi mikasa hanya tersenyum, tak sadar mereka sudah sampai di tempat
pemotertan.” ayo kita lanjutkan, nona mia” ucap bu petra.” baik” ucap
mikasa. levi kembali duduk ke sofa yang tadi diduduki-nya. mikasa
mengambil baju di gantungan tadi.
Mikasa menggunakan jaket denim biru muda dengan kaus yang didesain
tali yang didesain melilit di tengkuk leher mikasa dengan bawahan yang
berukuran 20 cm, serta menggunakan rok yang terdapat rantai yang
melilit disisi kanan-nya, dengan boots yang keren.itu membuat mikasa
terkesan sangat modis.
Levi kembali tercengang, kemampuan modelling mikasa sangan kuat,
levi tambah tertarik, belum lagi tubuh mikasa sangat bagus. prosesi
selanjutnya dia segera menggambil pemotretan. mikasa sangat modis
dan ahli dalam bergaya, membuat levi smakin terkesan.”ini sudah
saatnya rekaman, ayo!” ajak bu petra.
Mikasa melirik levi yang sibuk dengan ponsel gengamnya sendiri,
mikasa berbalik badan.” tuan tidak mau ikut?” tanya mikasa, levi
menengok kearah mikasa.” ok, aku akan ikut.ini juga bisa ku kontrak
untuk ini juga” ucap levi santai. mikasa dn yang lainnya memasuki
sebuah ruangan kecil yang cukup nyaman yang terdapat beberapa alat
music.
Levi duduk di sofa berwarna hijau yang terdapat di ruangan perekaman,
sementara mikasa terdapat di ruang rekaman. mikasa dan instruktunya
sedang brbincang-bincang, lalu instruktunya masuk kembali ke ruangan
perekaman. mikasa memulai bermain piano-nya.
” kau…mengganggap ku tak pernah…menjadi bagian dari dirimu…
sejak kau dekat dengan-nya…” suara indah mikasa menggalun di telinga
levi, levi tersanjung oleh suara indah mikasa, levi mulai tergila-gila
dengan mikasa. waktu telah menunjukan pukul 08:36, saatnya
perekaman selesai. “aku pulang dulu ya semua! terima kasih atas
kerjasama-nya” ucap mikasa sedikit menunduk. mikasa menggambil
ponsel-nya yang diletakan di atas meja. sebenarnya mikasa menggambil
ponsel yang salah, yang diambil malah ponsel milik levi.
Levi juga malah menggambil ponsel yang salah, malah milik mikasa.
Mikasa segera menuju parkiran, dengan terburu-buru karena mau hujan
salju. mikasa segera berlari ke mini coopernya, dan melaju kearah
rumahnya.” kringg…kring…” ponsel mikasa bordering, dia segera
mengankatnya.
“ha...halo?” ucap mikasa kagok.”ini aku, levi Ackerman.poselmu dengan
ponselku tertukar.aku akan menuju kerumah mu!” ucap si penelpon.
Mikasa kembali menutup ponselnya, tak peduli apa yang di katakan levi.
Mikasa segera membuka pintu rumahnya.” mikasa mengintip di
jendela.” hujan salju semakin deras ya…”
Mikasa segera membersihkan ruang tamu, dan menaruh beberapa
camilan disana dan kopi.” kriieeet…bruk” mikasa yang sedang didapur
sangat kaget, dia langsung bersembunyi sambil membawa panci.”
ehm…anak ini lupa memasukan kunci” keluh seseorang yang baru
masuk, mikasa mengintip, levi.
Mikasa tetap dalam persembunyian-nya dengan memegang panci yang
menutupi muka merah padam-nya yang masih tertutup topeng dengan
rambut yang disanggul. levi berdiri tepat didepan-nya sambil terkekeh.
ia langsung menurunkan panci yang menutupi muka merah padamnya.”
hei, ini aku”
“HUAA!!!” jerit mikasa, levi hanya tertawa kecil. mikasa mencoba
membuka matanya.” hei, kau mengangetkan aku tahu!” mikasa
berteriak.” sorry, kau lupa mengembalikan kunci rumahmu dan kau lucu
sekali” ucap levi gemas. mikasa langsung ke dapur, dan levi mengitari
ruangan rumah mikasa.
Mikasa sudah menyiapkan 2 piring omelet dengan air hangat untuk kopi
yang ada dimeja.” duduk saja di sofa, tidak apa-apa” ucap mikasa,
ternyata levi sudah duduk dari tadi. mikasa kaget setengah mati,
sedangkan levi dengan kacamata nya yang membuat dia stylish abis. levi
menggambil remote TV.
Levi memilah-milah channel TV, dan berhenti disebuah channel yang
sedang ada siaran berita.” permirsa sekalian, badai dan hujan salju
akan menerjang kota ini selama 4 hari. jadi penerbangan harus ditutup
dan sebaiknya anda tetap berada dirumah anda, karena suhu di tahun
ini sangat ekstrim. terima kasih”
Levi dan mikasa saling menatap, memberikan arti levi sedang terjebak
disini bersama mikasa.” Ok, aku akan tinggal di rumah-mu selama
seminggu, ok?” unjuk levi, mikasa memerah seperti buah peach, levi
menatapnya,” kau manis sekali, ya?” ucap levi spontan. levi langsung
menutup mulutnya, dengan jari-jari jangkungnya.
Mikasa tersenyum, dan membawakan omelet itu ke meja yang berada
dekat dengan sofa, dan duduk di samping levi.” kau memasak ya? tak
kusangka ada artis rajin begini” ucap levi sambil mengambil piring
omeletnya.” memang nya artis lain kenapa? bukan-nya mereka lebih
lihai?” tanya mikasa.
Levi menatap mikasa sambil menggunyah makanan-nya.” Karena
biasanya mereka itu manja, mereka pasti menyewa maid dirumah nya.
sedang kan kau tidak” jelas levi panjang lebar, mikasa mendengarkan
levi sambil memakan makanan-nya.” hmm…dan kau bisa memasak
dengan baik” puji levi, mata mikasa berbinar.
“benarkah?!terima kasih” mikasa menatap penuh harap ke levi, levi
tertegun.” y…yah itu pujian pertama kali untuk orang lain, biasanya aku
memberi saran saja” ucap levi dengan malu, dan blush di pipinya.
mikasa menggambil piring levi membawanya ke dapur. mikasa
membawa air hangat untuk menyeduh ke-dua kopi di depan-nya.
Levi menggambil gelas yang sudah di beri air hangat. mikasa juga sama.
Mikasa kembali duduk disebelah levi, mikasa dan levi memiliki picuan
detak jantung yang sama, aneh. levi menatap dalam-dalam mikasa,
mikasa merasakan tatapan itu semakin dalam.” em…bolehkah aku
meminta 2 permintaan dari mu?” ucap levi, mikasa tersenyum.” boleh,
apa saja. akan ku Kabul kan”
Levi menunduk muka-nya memerah. muka levi mendekat ke arah
mikasa. “boleh’kah aku mengetahui identitas mu dan hidup bersama
mu?” levi mendaratkan bibinya ke bibir mikasa, dan membuka topeng-
nya. mikasa menutup matanya, dengan muka yang sangat manis. levi
kembali tersipu,” kenapa’sih kamu itu manis sekali?”
Mikasa terkejut, dia menutup muka nya merah dengan bantal.” Kau...
masih mempunyai 1 permintaan lagi, Mr. Levi Ackerman!” serunya. levi
membuka bantalnya, tersenyum. mikasa kembali ke kamarnya untuk
menggambil tasnya. mikasa mengeluarkan kacamata-nya, dan bersandar
ke bahu levi.
Levi tersenyum menatap mikasa, mikasa menyerah-kan sesuatu. sebuah
file. levi mebacanya,berisikan data tentang dirinya.”wah..nama aslimu…
Mikasa Ackerman?! Kau punya marga yang sama denganku!” seru levi
dengan mata berbinar.” Yah...Mi.A adalah singkatan dari mikasa
Ackerman, dan kau sebentar lagi ulang tahun’kan? 25 desember”
Levi yang masih memegang topeng mikasa segera meletakan-nya di
meja. Levi mencari-cari sebuah channel yang menyediakan sebuah film.
levi berhenti sebuah channel yang menyiarkan sebuah film kesukaan-
nya. mikasa meletakan dokumen yang berada di tangan levi ke mejanya.
mata mikasa dan levi saling menatap.
“hei, Ackerman. jangan jauh-jauh dariku ya…” ucap levi dengan nada
yang sangat lembut dengan mengelus kepala mikasa yang bersandar di
bahunya.” aku mencintai mu dari saat ini, levi” ucap mikasa lembut di
telinganya.” aku mencintaimu lebih dulu, nona Ackerman.” Umpan levi
balik.
Mikasa menyuruput kopinya, yang hangat. kopi levi juga sudah di
minum oleh nya. mikasa dan levi menyaksikan film yang disukai levi,”
apa kau menyukai film nya?” tanya levi, mikasa mengganguk dengan
senyuman. mikasa mulai mendekat kan posisi dirinya ke levi. mikasa
menyetuh rambut levi.
Levi terkejut, dan menatap mikasa.”se…sedang apa kau mikasa?” tanya
nya levi gagap, mikasa tersenyum seperti orang biasa.” membelai
rambut mu” jawab mikasa. mikasa langsung menggambil tangan-nya
kembali, levi meliriknya.” kenapa kau menarik kembali tangan mu?”
tanya levi.” seharus-nya kau harus lebih dekat dengan ku, Ackerman”
Levi menarik lengan mikasa, seketika mikasa menjadi sangat dekat
dengan levi. wajah mikasa tepat didepan levi, levi melepaskan kedua
kacamata yang dipakai kedua pasangan baru jadian tadi, levi kembali
mendekatkan bibirnya ke bibir mikasa, mikasa menyabutnya.” ehm…
levi” ucap mikasa setelah hal tadi.
“ehm…ada apa?” tanya levi.”ki…ta sebaiknya…” ucap mikasa sambil
menunduk, levi mengerti,” ok…kita sebaiknya putus saja” ucap levi.”
tidak... levi, kita berdua harus mandi, karena kita lengket” ucap mikasa.
levi bangkit, menatap mikasa.” kita tidak jadi putus?” tanya levi.
Mikasa menatap levi,” huh? kenapa kita harus putus? kita’kan baru
jadian tadi” ujar mikasa, levi spontan memeluknya.” kukira kita mau
putus, ternyata mandi.aku khawatir mikasa” ujar levi. mikasa membalas
memeluknya juga,” aku juga mencintai mu, untuk apa melepaskan mu?”
ujar mikasa
Levi segera beranjak dari tempat duduknya, mikasa menoleh
kebelakang. "kamar mandi ada di dekat kamarku, pakailah.aku akan
menggunakan kamar mandi lain” ujar mikasa ceria. levi berdiri
disamping mikasa, menunduk.” kau memang selalu yang terbaik” bisik
levi. mikasa muka merah padam.
Mikasa beranjak dari tempat duduknya, meninggalkan sofa. mikasa
kembali kekamarnya, melihat ada koper kecil.” pasti milik levi” guman-
nya. mikasa menggambil baju tidur dan handuk. memasuki kamar mandi
yang tidak terkunci itu.” krieet…hm…apa aku lupa mematikan air?”
pintu kamar mandi terbuka.
Mikasa berjalan di tengah kepulan uap, menabrak sesuatu, levi.”
Gyahhhh...sejak kapan kau mandi disini?!” teriak mikasa. levi berdiri
menggenakan celana tidur panjang dengan handuk di lehernya, dan juga
perut atletis-nya.” oh…kamu, kukira siapa” ujar levi santai. mikasa
sangat malu,mukanya merah seperti tomat.
Levi mencubit pipi mikasa,” kau ini, manis sekali sih!” ujar levi sambil
tersenyum.” h…hei! kau belum menjawab pertanyaan ku!” ujar mikasa
sambil mengeluarkan blush kecil dipipinya,” pasti, karena kau sudah
menjadi calon tunangan-ku dan ibu dari anak-anak di masa depan ku”
ujar levi sambil menunjukan senyum jahil, mikasa semakin meleleh
menjadi air.
Levi terkekeh, mikasa segera mendorong levi keluar dan mengunci
pintu. Mikasa merasa sangat meleleh, dan memulai mandi. mikasa
keluar menggunakan baju tidur nuansa biru muda pendek, membuat levi
semakin ingin erat dengan mikasa. mikasa menghampiri levi yang
memangku selimut biru mikasa di sofa.
Mikasa mengecup pipi levi, levi menoleh. Merangkul erat mikasa.” Ok,
aku akan menjawab pertanyaanmu, karena aku sudah jatuh cinta pada
pandangan pertama padamu” ucap levi, mikasa mulai terpejam, levi
kembali tersenyum. mikasa bersandar didekat levi, levi mengecup nya.”
Selamat tidur, sayang”
Pagi yang dingin telah datang, di jendela hanya terdapat butiran salju
yang turun. waktu telah menunjukan pukul 7:06, levi terbangun dengan
mencium bau masakan yang wangi, berasal dari dapur. levi bangun dari
tidurnya, berjalan ke arah dapur. seorang berkuncir kuda memakai
celemek sedang berdiri di depan-nya.
Levi memeluk-nya dari belakang, bersandar di bahunya.”hm…levi, kau
sudah bangun?” tanya mikasa, levi mencium tengkuk leher mikasa.”
selamat pagi, sayang” ucap levi bermakna.” haha… kau lucu ya, selamat
pagi juga levi” ucap mikasa sambil memotong sayuran, mengelus kepala
levi yang bersandar di bahunya.
Mikasa memasukan potongan sayur ke dalam panci kecil yang berbau
sangat sedap. Levi melepaskan pelukan-nya, mengambil celemek lain
yang tergantung di gantungan, memakai-nya.dia membuka panci yang
berisikan potongan sayur tadi, dan menutup-nya.”kau memasak sup
miso ya? Aku akan buat kan kare-nya” levi mengucap-nya lembut.
Levi menggambil wortel, dan mencucinya. memotong-nya, mikasa
melirik levi, yang sedang konsentrasi memotong beberapa sayur. muka
mikasa mendekat, mencoba mencium pipi-nya. mikasa memejam kan
mata nya. dengan spontan levi menarik muka mikasa yang mencoba
mencium-nya.
Levi mendekat’kan muka-nya ke arah muka mikasa,’kiss’. mikasa
merona, levi menatapnya lembut.tak terasa waktu memasak sudah
selesai, mereka meletakan hasil masakan-nya di meja makan yang tak
jauh dari dapur. mikasa menggambil teh hitam yang sudah di seduhnya
tadi.” wah, tampilan nya bagus! pasti enak”
Levi cengar-cengir disebelah mikasa.” Ayo kita makan!” sambut
mikasa. Levi sengaja pura-pura ngambek, meng-isengi mikasa. levi
menjalankan rencana-nya dengan rapih, dia duduk tanpa berbicara
kepada mikasa. Mikasa kebingungan, ada apa dengan levi.”levi-
kun,kamu kenapa? Apa ada yang salah dengan ku?” tanya mikasa
memelas.
Levi menatap mikasa

Anda mungkin juga menyukai