Anda di halaman 1dari 8

“Kakak!” Teriak seseorang yang membuat Miki menoleh kearahnya.

Ternyata itu adalah Rine, ia memeluk Miki dengan sangat erat.

“Keluarga apa ini woy! Keluarga pemeluk anak pertama kah?” Ucap Miki dengan bingung kelakuan
keluarganya.

Lalu Miki masuk ke sekolah itu, dan ia dilihat oleh banyak murid murid. Karena keimutannya Miki dan
Rine yang sangat berlebih.

Pagi pagi dikasih yang manis manis itu membuat manusia sangat bersemangat, bersemangatlah dipagi
hari wahai pejantan sekalian.

Setelah itu Miki disuruh menunggu guru dan jam masuk pelajaran pertama, agar ia bisa
memperkenalkan diri dengan leluasa. Miki ditemani oleh Rine, sempat ada yang ingin mengajak ngobrol.
Tetapi Rine menatap orang tersebut dengan tatapan sinis, karena muka orang yang ingin mengajak
ngobrol tersebut seperti orang yang modus.

“Miki, ayo kita ke kelas” Ucap guru yang baru keluar dari ruang guru.

Guru tersebut bernama bu Maya, ia mengajari pembelajaran Bahasa Indonesia.

Miki, Rine dan bu Maya pun ke kelas. Tidak disangka kalau Miki bakalan sekelas dengan Rine dan Rizky.
Miki akan menjadi murid di SMP Negeri Adat 1 Purwakarta saat ini dan ia akan melakukan pembelajaran
di kelas 7-E, seharusnya ia masuk ke dalam kelas 7-A. Tetapi, karena kelas 7-A nya penuh jadi ia masuk
ke kelas 7-E.

“H-halo semua, namaku Miki Putri. Aku adalah kakaknya Catherine, hanya berbeda 2 bulan saja. Salam
kenal semua” Ujar Miki kepada semua murid yang ada di dalam kelas dengan gugup.

Saat Miki tersenyum, semua nya pun ikut tersenyum. Tetapi sekelas itu tersenyum karena senyuman
Miki sangatlah berdamage.

“Kamu duduknya disebelah Rizky ya” Ujar bu Maya kepada Miki.

Miki pun tersenyum, lalu ia duduk disebelahnya Rizky. Saat Miki melirik ke Rizky, ia hanya menatap Miki
dengan ekspresi nya yang rapuh seperti terjadi sesuatu sebelum Miki memasuki kelas.

“Apa yang terjadi? Bukannya esok ya aku di bully nya?” Tanya Miki di dalam hati dengan kebingungan.

Bu Maya pun memberi tugas kepada anak anaknya 20 soal LKS, dalam 15 menit Miki pun selesai dan 2
menit kemudian Rine selesai menyelesaikan tugasnya.

“Kakak licik! Harusnya kau mendengarkan penjelasan dari ibu dulu! Jangan langsung ngerjain, itu
curang!” Ucap Rine seperti sebelumnya mengajak Miki bertanding.

“Apa yang dia katakan? Jadi tadi kita bertanding?” Tanya menanya Miki bingung dengan perkataannya
Rine.

Lalu saat dinilai pun Miki mendapatkan nilai 100, sedangkan Rine mendapatkan nilai 98. Rine pun
kecewa dengan nilai yang ia dapat, Miki yang melihat Rine berkecil hati pun langsung memegang
tangannya.
“Jangan sedih ya, jangan salahkan diri sendiri. Salahkan keegoisanmu yang ingin terlihat hebat di depan
semua orang, karena itu terkadang bisa membuatmu mendapatkan kesalahan” Ucap Miki dengan kata
kata yang sangat menyentuh hati Rine.

Rine yang mendengar perkataannya Miki pun tersenyum, sedangkan semua murid yang melihat nilai
mereka dan mendengar perkataan mereka itu diam dan bingung.

“Gue bingung, gini loh. Ngapain berkecil hati kalau dapet nilai besar?” Tanya Aulia dengan iri melihat
nilai nya Rine.

Aulia merupakan cewek yang lebih sering bermain dengan para cowok, dia selalu memandang fisik
orang lain dan dia juga sangat benci ke orang yang jauh lebih cantik atau pintar dari nya.

Miki pun melirik diam diam ke Rizky, ia melihat kalau Rizky memiliki ekspresi yang murung. Sedangkan
teman sekelas nya tersenyum lebar ke Rizky nya.

“Sudah kuduga, pasti telah terjadi sesuatu saat aku belum memasuki kelas ini! Jangan jangan
penyelamatan sahabat itu timing nya terlalu cepat? Kalau memang benar, berarti sekarang menghadapi
masalah ini cukup sulit” Ucap Miki yang sudah mulai memahami situasi Rizky saat ini.

Waktu istirahat tiba, Rizky keluar untuk membeli bakso di kantin. Miki dan Rine pun memakan bekal
yang dibawa masing masing.

“Kakak kok nggak masak sendiri? Padahal kan masakan kakak itu enak banget” Ujar Rine dengan terkejut
karena bekal yang dibawa Miki itu buatan pelayan.

“Kakak tadi pagi terburu buru, jadi ya kakak nyuruh pelayan untuk masakin bekal kakak” Jawab Miki
dengan tersenyum bohong.

“Aku nggak tau kalau aku bisa memasak, nanti coba ah masak. Hihihi” Ucap Miki di dalam hati
mengetahui keahlian terbaru nya.

Miki pun terkejut karena mengetahui sesuatu, ia pun berlari keluar kelas.

“Kakak!” Terkejut Rine dengan pergerakannya Miki.

“Aku lupa! Kalau sekarang kemungkinan aku bakalan di mintain uang paksa sama Alif!” Ucap Miki di
dalam hati dengan sangat terkejut.

Ia pun ke kantin dan tidak melihat Rizky, saat ia mau ke kelas Miki membeli kerupuk dan saat Kembali ia
melihat kalau Rizky sedang mengobrol dengan Bahagia Bersama temannya di depan kelas. Yaitu Sultan,
seorang yang sama sama penonton anime. Miki pun tenang melihat tersebut, lalu ia masuk ke kelas dan
lanjut memakan bekalnya.

“Apa yang kakak lakukan tadi lari keluar kelas?” Tanya Rine.

“Kakak beli kerupuk, nggak enak kalau makan tanpa kerupuk. Hihihi” Jawab Miki dengan alasan
kebohongan yang masuk akal.

“Sumpah aku nggak liat kalau Rizky ada di depan kelas, apa karena tadi kehalangan orang orang gitu?”
Ucap Miki dengan terkejut karena tidak menyadari Rizky.
Saat bekal sudah habis, Miki pun tidak sengaja saling bertatapan dengan Rizky. Seketika Rizky melirik
sedikit ke arah teman sekelas nya lalu ia mendorong Miki sedikit dengan pelan, lalu duduk di kursinya.
Miki pun duduk disebelahnya.

“Jangan menghalangi jalan, kau bisa ketabrak nantinya” Ucap Rizky dengan berbisik kepada Miki.

Miki pun terkejut, karena akhirnya Rizky berbicara dengannya. Miki pun menganggukkan kepalanya,
Rizky melirik kepada Miki lalu menghela nafasnya.

“Kenapa sih kau ini? Dari pupil kamu, aku ngeliat kamu tuh kayak penasaran banget sama aku? Ada apa
sih?” Tanya Rizky yang langsung berbicara mendekati Miki.

Tidak disangka, Miki yang merupakan reinkarnasi nya Rizky pun langsung malu malu kucing. Rizky pun
membiarkan Miki, lalu Miki pun tersadar.

“A-apa apaan tadi itu? Dadaku berdetak kencang! Baru kali ini aku merasakan dadaku yang berdetak
seperti tadi” Ucap Miki di dalam hati dengan suara kecilnya.

Rizky pun mengambil komik di tasnya, ia membaca komik Narumi yang baru ia beli di toko buku.

“Ah, kau penasaran sama komik ini? Ini alur ceritanya seru loh, aku tau kalau episode anime nya sudah
ratusan. Tapi aku Cuma baca komik nya atau ngeliat clip nya di youblub” Ucap Rizky yang sudah mulai
memanas pada topik komik.

Lalu Rizky terdiam dan merasa malu dengan kata kata yang ia lontarkan.

“Aku sudah baca yang chapter dimana gurunya berubah jadi kuat habis itu dia hampir ngebunuh
musuhnya di perang dunia ninja, tenang aja. Aku juga nonton anime sama baca komik kok” Ujar Miki
yang ingin mengubah suasana hatinya.

Rizky pun terkejut sekaligus senang dengan apa yang baru saja ia dengar. Saat ingin melanjutkan
pembicaraan guru pun sudah tiba di kelas.

“Kita lanjut ngobrolnya nanti” Ucap Miki dengan mengkedipkan sebelah matanya.

Rizky terlihat senang lalu ia mengangguk, pelajaran saat ini adalah Matematika dan tentang Persamaan
Kuadrat. Yang mengajar saat ini adalah Pak Rahman, ia memberi 10 soal ulangan kepada murid murid.
Karena mata Pak Rahman sangatlah tajam, ia pun menyadari bahwa ada yang kerja sama disaat ulangan.

“Kalian berdua maju kedepan dan bawa buku tulis yang tadi kalian untuk nulis soal dan jawaban di
papan tulis!” Ucap Pak Rahman dengan ekspresi marahnya, sehingga para murid sedikit ketakutan.

Pak Rahman mengambil buku tulis mereka berdua lalu nggak segan segan untuk mencabut kertas soal
yang ada di buku murid tersebut, setelah itu ia menghapus semua soal yang ada di papan tulis.

“Masa kalian kerja sama disaat ulangan hah? Padahal sudah bapak ajari minggu lalu, kalau nggak ngerti
nanya! Jangan Cuma ngomong paham paham doang! Ngerti nggak?” Ujar Pak Rahman kepada 2 murid
itu dengan sangat marah.

Mereka berdua pun dihukum diluar dengan berdiri menunggu semua murid selesai mengerjakan, Miki
pun selesai mengerjakan soal ulangan tersebut. Ia melihat Rizky kesusahan mengisi nomor 6-10.
“Sebaiknya aku menolong dia, aku bisa merasakan apa yang ia rasakan. Aku nggak mau dia bernasib
sama denganku” Ucap Miki di dalam hati dengan melihat Rizky yang gelisah akan soal Matematika.

Miki yang bisa melakukan apapun langsung dengan cepat menarik selembar kertas dan menjatuhkan
bukunya, ia melakukan kedua itu secara bersamaan.

“Ada apa Miki?” Tanya Pak Rahman.

“Nggak pak, tadi mau ngambil penghapus malah kesenggol bukunya” Jawab Miki dengan tersenyum.

Lalu Miki menulis semua jawaban nomor 6-10 dengan menggunakan tangan kirinya, dan ia berpura pura
menghapus dengan menggunakan tangan kanannya. Jawaban pun selesai ditulis, lalu ia berpura pura
memberikan penghapus pada Rizky dengan memberikan kertas jawaban kepadanya.

“Ini penghapusnya, makasih ya” Ujar Miki dengan tersenyum.

Rizky pun mengerti kode kode dari Miki, lalu ia menulis semua jawaban yang dikasih oleh Miki dengan
berhati hati. Rine pun selesai dan mengumpulkan, lalu Miki pun ikut mengumpulkan. Diikuti oleh semua
murid murid mengumpulkan buku tulisnya, Rizky pun selesai dan ia mengumpulkan buku tulisnya.

“Untung aja aku ngerti situasi yang nanti terjadi kalau Rizky mengikuti cara yang sama denganku, kalau
nggak pasti aku udah ketahuan. Jawabannya sama, tetapi cara pengisiannya yang berbeda dan juga
masuk akal cara pengisiannya … “

“ … Mungkin ini terlalu berlebihan, aku bisa ngerjain tugas yang susah aku kerjakan saat menjadi cowok.
Tetapi sekarang malah keliatan sangat mudah soalnya” Ucap Miki di dalam hati dengan perasaan lega.

Setelah itu Pak Rahman pun keluar kelas dengan membawa semua buku tulis murid. 2 murid yang tadi
dihukum pun dikasih tugas untuk mengerjakan 20 soal dan akan harus dikumpulkan esok hari, Istirahat
siang pun tiba. Rizky keluar kelas untuk menemui Sultan, sedangkan Miki dan Rine sedang di modus
modusin oleh para cowok saat di kantin.

“Apa kau sering di kayak giniin Rine?” Tanya Miki dengan berbisik kepada Rine.

Rine pun mengkode dengan mengkedipkan kedua matanya, yang artinya iya. Miki pun sedikit marah.

“Kalian mau apa sih? Modus melulu daritadi!” Ujar Rine dengan emosi.

Miki pun terkejut dengan refleknya Rine sedikit lebih cepat dibandingkan dengannya.

“Jangan marah dong, beb. Kamu mah galak ah” Ucap seseorang yang bernama Arya.

Diumur yang bocah ini Arya sudah bisa dijuluki Fakboi, karena setiap ada cewek cakep langsung disikat
olehnya. Ia juga sering Bersama kelompok Fakboi nya.

“Hey, aku kakaknya! Kau berani sekali bilang beb ke adikku hah! Dasar otak udang tidak berguna!” Ujar
Miki kepada Arya dengan sangat marah.

Otak udang kok manggil Otak udang.

Anda mungkin juga menyukai