ブンガ ア r チカ ハリアンダ
For:
>ありにーぱらみたーぷtりーうぃぼを
>gひなーさふぃtり
>あんd おてぇr‘s
Just Junior and Senior
Jam istirahat di SMU Shingeki no kyojin, para siswa keluar kelas
dan menuju sembarang tempat di sekolah. di kelas 1-3, di
pojokan kelas terdapat mikasa yang didepan-nya terdapat sasha.”
mikasa, ayo kita ke kantin! Aku lapar!” sasha mengeluh kepada
salah satu teman dekatnya.
Mikasa menegok,”ng…baiklah ayo kita ke kantin” mikasa segera
beranjak dari tempat duduknya, annie menghampirinya.” hey, apa
aku boleh ikut?” tanya annie. mikasa dan sasha mengganguk
semangat. setelah sampai di kantin, mereka membeli makanan
dan pergi ke kursi di depan lapangan.
Sasha membeli sebuah roti, mikasa ice cream semangka dan
annie sebuah snack. Mikasa menikmati ice cream-nya melihat
segerombolan perempuan yang menjerit-jerit melihat seorang
laki-laki.” kyaaaa…levi-senpai!!ayo pacaran dengan ku!!
menikahlah dengan ku!!” jerit segerombolan perempuan yang
semakin banyak.
Mikasa terheran-heran dengan kejadian itu, annie melihat mikasa
kebingungan.” ohh…kamu lagi lihat itu ya?” tanya annie sambil
menunjuk kearah gerombolan perempuan.” Iya...itu memang
siapa sih?” tanya mikasa polos, annie dan sasha tersedak.” m…
memang-nya kamu tidak tahu?!”
Tanya mereka berdua kompak, mikasa yang polos menggeleng.
Sasha dan annie tepok jidat.” dia itu heichou-senpai, atau levi-
senpai.dia itu kakak kelas yang popular diantara gadis-gadis di
sekolah ini” jelas annie panjang lebar.” dia juga murid paling
pintar, tampan, dan kuat di SMA ini, itu sebabnya dia popular”
Mikasa hanya meng-iyakan saja, mikasa menjawab polos.” kukira
karena dia pendek sebagai kakak kelas jadi popular” mikasa
kembali memakan ice cream-nya. sasha dan annie auto panic.
“j…jangan bilang begitu mikasa! kau akan...” ucapan sasha belum
selesai dipotong annie.” sasha…lihat di belakangku” ucap annie.
seorang laki-laki berdiri dibelakang annie dan menatap datar
mikasa.” oi, bocah! kau masih selamat hari ini” ucap levi dingin.
Mengingat mikasa punya tatapan yang tak kalah dingin dari levi,
mikasa menatapnya dingin sambil berdiri didepan-nya.
Mikasa tersenyum meremehkan, levi menatap mikasa sangat
datar.” huh?! apa aku tak dengar apa yang kau katakan, cebol?”
sindir mikasa. Sasha dan annie ketakutan setengah mati,
sedang’kan levi hanya menatap mikasa lalu kedua teman-nya.
“hei bocah, jaga teman mu ini” ucap levi sangat dingin membuat
hati kedua gadis tadi beku, bergidik ngeri.” i…iya senpai” ucap
sasha. levi berjalan melewati mikasa, mikasa tersenyum kecil,
setengah mengerikan dari tatapan membunuh levi. Sasha
menatap mikasa dari atas sampai bawah, annie hanya diam.
” Wtf?! makhluk macam apa kau ini?! Kau gila, kau hampir mati di
tangan senpai mengerikan itu!” ujar sasha panic, annie tersenyum
menatap mikasa.” hebat juga ya kau, punya nyali menantang
senpai model begitu” annie sambil tersenyum. bell berdering
masuk, ke-3 gadis itu segera masuk kekelas nya.
Pelajaran kimia dimulai, semua berjalan menuju lab kimia
menggunakan jas laboratorium masing-masing. seharusnya, pak
shadis yang menggajar malah bu mina yang masuk.” ehm…
selamat pagi anak-anak! kali ini, pak shadis tidak masuk…”
Semua langsung gembira, bu mina tersenyum, melanjutkan
informasi.” nah, Karena para guru sedang sibuk. Jadi, kali ini
kalian akan diajar oleh para senpai kalian” ucap bu mina. semua
terheran heran, kenapa mereka diajar senpai mereka.” nah,
karena ada 3 kelompok. jadi, ada 3 senpai yang akan menggajari
kalian dari kelas 3-2! selamat belajar” bu mina pergi
meninggalkan lab kimia, dan kelas masih terbengong dengan
ucapan bu mina. Sementara itu,datang lah 3 senpai, yaitu
levi,hange,dan Erwin.”ok semuanya. sesuai data, aku akan
mengajar di kelompok 1, hange 3 dan Erwin 2, Mengerti?” ucap
levi.
Mikasa, annie, dan sasha berada di kelompok 1, mungkin karma
berpihak pada mereka. Levi menghampiri meja yang berada di
depan, meja jean dan eren.” baik, kali ini kita akan
mencampurkan zat asam dengan…” jelas levi. mikasa merasa
malas mendengarkan hal yang diucapkan levi.
” Mikasa Ackerman, apa kau mendengarkan apa yang
bicarakan?”
Mikasa terserentak, levi menatapnya tajam. mikasa menatapnya
malas,” ya…senpai-levi, kau tadi bilang bahwa hari ini kita akan
mencampurkan zat asam dengan…” mikasa menjelaskan ulang
apa yang senpai-nya jelaskan.” bagus, Ackerman, sekarang
kerjakan apa yang ku tulis dipapan tulis”
Levi menunjuk papan tulis yang berisikan rumus-rumus fisika
yang entah kenapa bisa berada di pelajaran kimia. mikasa
berjalan malas ke arah papan tulis, mengerjakan soal yang
tersedia rumusnya di sebelah soal. sebuah keberuntungan
berpihak kepada mikasa, soal yang mikasa kerjakan betul semua.
Mikasa berjalan malas kekelasnya, stress akibat pelajaran kimia
yang melibatkan fisika. Mikasa merasa saatnya jam pelajaran
olahraga dimulai, dia berjalan ke ruang ganti perempuan. mikasa
turun ke lapangan dengan seragam olahraganya. karena guru
olahraga tidak ada, jadi olahrga bebas.
Para perempuan berencana menggambil bola voli dan bermain
dengan laki-laki, kali ini, malah kakak kelas 3-2 yang mengambil
alih permainan voli, jadi diputuskan kalau permainan ini bersifat
campuran.” okeh guys, kita akan mengirimkan mikasa, annie,
Bertold, reiner, sasha, dan conie. nah, minna, ganbatte kudasai!!”
seru armin, yang lain juga menjawab,” haaii!”.
Pertandingan dimulai, tim mikasa berhasil mendapatkan poin 2,
menggejar para senpai-nya, skor 4.30 menit berlangsung, skor
kedua belah pihak, saling berkerjaran, yaitu,15-13. waktu
olahraga sudah selesai, para murid kelas 1-3, kelelahan dan
diguyur keringat, banyak yang melirik mikasa karena kecantikan-
nya.
setelah berkeringat, jean mendekatinya.” ehm…mii-chan k…
kamu cantik sekali!”
Ucap jean sambil mengeluarkan blush dihadapan mikasa, levi tak
sengaja duduk dikursi dibalik pohon, mendengarkan obrolan
mereka. mikasa hanya menatap-nya dingin, lalu, meninggalkan-
nya.” yah…aku tahu itu, terima kasih” ucap mikasa dingin setelah
berhenti tak jauh dari jean.
Levi menyeringai kecil, menertawakan jean yang ditolak oleh
mikasa. waktu pelajaran komputer sudah datang, mikasa sedikit
terlambat akibat kejadian tadi. mikasa hanya memakai kemeja
putihnya, mantelnya di juntaikan dipungung-nya, dengan terburu-
buru sambil membawa buku komputernya.
mikasa masuk ruang komputer, dan masih sama, diajari ke-3
senpainya tadi, dia langsung memakai mantelnya. levi menatap
dingin, mikasa segera menghampiri komputer milik-nya, tanpa
sadar, seorang levi sudah berdiri dibelakang.” oi, brat, kerjakan
presentasi di powerpoint, materinya di hal.48”
levi menyuruh mikasa, mikasa hanya bergidik malas, armin dan
eren menatapi mikasa ngeri. ruang komputer masih sepi, belum
ada yang selesai mengerjakan materi dari para seniornya. mikasa
berdiri dari tempat duduknya, berjalan menuju hange.” hange-
senpai, aku mau ke toilet dulu” ucap mikasa dengan datar.