Anda di halaman 1dari 21

Our love together

ブンガ ア r チカ ハリアンダ

For:
>ありにーぱらみたーぷtりーうぃぼを
>gひなーさふぃtり
>あんd おてぇr‘s 
Just Junior and Senior
Jam istirahat di SMU Shingeki no kyojin, para siswa keluar kelas
dan menuju sembarang tempat di sekolah. di kelas 1-3, di
pojokan kelas terdapat mikasa yang didepan-nya terdapat sasha.”
mikasa, ayo kita ke kantin! Aku lapar!” sasha mengeluh kepada
salah satu teman dekatnya.
Mikasa menegok,”ng…baiklah ayo kita ke kantin” mikasa segera
beranjak dari tempat duduknya, annie menghampirinya.” hey, apa
aku boleh ikut?” tanya annie. mikasa dan sasha mengganguk
semangat. setelah sampai di kantin, mereka membeli makanan
dan pergi ke kursi di depan lapangan.
Sasha membeli sebuah roti, mikasa ice cream semangka dan
annie sebuah snack. Mikasa menikmati ice cream-nya melihat
segerombolan perempuan yang menjerit-jerit melihat seorang
laki-laki.” kyaaaa…levi-senpai!!ayo pacaran dengan ku!!
menikahlah dengan ku!!” jerit segerombolan perempuan yang
semakin banyak.
Mikasa terheran-heran dengan kejadian itu, annie melihat mikasa
kebingungan.” ohh…kamu lagi lihat itu ya?” tanya annie sambil
menunjuk kearah gerombolan perempuan.” Iya...itu memang
siapa sih?” tanya mikasa polos, annie dan sasha tersedak.” m…
memang-nya kamu tidak tahu?!”
Tanya mereka berdua kompak, mikasa yang polos menggeleng.
Sasha dan annie tepok jidat.” dia itu heichou-senpai, atau levi-
senpai.dia itu kakak kelas yang popular diantara gadis-gadis di
sekolah ini” jelas annie panjang lebar.” dia juga murid paling
pintar, tampan, dan kuat di SMA ini, itu sebabnya dia popular”
Mikasa hanya meng-iyakan saja, mikasa menjawab polos.” kukira
karena dia pendek sebagai kakak kelas jadi popular” mikasa
kembali memakan ice cream-nya. sasha dan annie auto panic.
“j…jangan bilang begitu mikasa! kau akan...” ucapan sasha belum
selesai dipotong annie.” sasha…lihat di belakangku” ucap annie.
seorang laki-laki berdiri dibelakang annie dan menatap datar
mikasa.” oi, bocah! kau masih selamat hari ini” ucap levi dingin.
Mengingat mikasa punya tatapan yang tak kalah dingin dari levi,
mikasa menatapnya dingin sambil berdiri didepan-nya.
Mikasa tersenyum meremehkan, levi menatap mikasa sangat
datar.” huh?! apa aku tak dengar apa yang kau katakan, cebol?”
sindir mikasa. Sasha dan annie ketakutan setengah mati,
sedang’kan levi hanya menatap mikasa lalu kedua teman-nya.
“hei bocah, jaga teman mu ini” ucap levi sangat dingin membuat
hati kedua gadis tadi beku, bergidik ngeri.” i…iya senpai” ucap
sasha. levi berjalan melewati mikasa, mikasa tersenyum kecil,
setengah mengerikan dari tatapan membunuh levi. Sasha
menatap mikasa dari atas sampai bawah, annie hanya diam.
” Wtf?! makhluk macam apa kau ini?! Kau gila, kau hampir mati di
tangan senpai mengerikan itu!” ujar sasha panic, annie tersenyum
menatap mikasa.” hebat juga ya kau, punya nyali menantang
senpai model begitu” annie sambil tersenyum. bell berdering
masuk, ke-3 gadis itu segera masuk kekelas nya.
Pelajaran kimia dimulai, semua berjalan menuju lab kimia
menggunakan jas laboratorium masing-masing. seharusnya, pak
shadis yang menggajar malah bu mina yang masuk.” ehm…
selamat pagi anak-anak! kali ini, pak shadis tidak masuk…”
Semua langsung gembira, bu mina tersenyum, melanjutkan
informasi.” nah, Karena para guru sedang sibuk. Jadi, kali ini
kalian akan diajar oleh para senpai kalian” ucap bu mina. semua
terheran heran, kenapa mereka diajar senpai mereka.” nah,
karena ada 3 kelompok. jadi, ada 3 senpai yang akan menggajari
kalian dari kelas 3-2! selamat belajar” bu mina pergi
meninggalkan lab kimia, dan kelas masih terbengong dengan
ucapan bu mina. Sementara itu,datang lah 3 senpai, yaitu
levi,hange,dan Erwin.”ok semuanya. sesuai data, aku akan
mengajar di kelompok 1, hange 3 dan Erwin 2, Mengerti?” ucap
levi.
Mikasa, annie, dan sasha berada di kelompok 1, mungkin karma
berpihak pada mereka. Levi menghampiri meja yang berada di
depan, meja jean dan eren.” baik, kali ini kita akan
mencampurkan zat asam dengan…” jelas levi. mikasa merasa
malas mendengarkan hal yang diucapkan levi.
” Mikasa Ackerman, apa kau mendengarkan apa yang
bicarakan?”
Mikasa terserentak, levi menatapnya tajam. mikasa menatapnya
malas,” ya…senpai-levi, kau tadi bilang bahwa hari ini kita akan
mencampurkan zat asam dengan…” mikasa menjelaskan ulang
apa yang senpai-nya jelaskan.” bagus, Ackerman, sekarang
kerjakan apa yang ku tulis dipapan tulis”
Levi menunjuk papan tulis yang berisikan rumus-rumus fisika
yang entah kenapa bisa berada di pelajaran kimia. mikasa
berjalan malas ke arah papan tulis, mengerjakan soal yang
tersedia rumusnya di sebelah soal. sebuah keberuntungan
berpihak kepada mikasa, soal yang mikasa kerjakan betul semua.
Mikasa berjalan malas kekelasnya, stress akibat pelajaran kimia
yang melibatkan fisika. Mikasa merasa saatnya jam pelajaran
olahraga dimulai, dia berjalan ke ruang ganti perempuan. mikasa
turun ke lapangan dengan seragam olahraganya. karena guru
olahraga tidak ada, jadi olahrga bebas.
Para perempuan berencana menggambil bola voli dan bermain
dengan laki-laki, kali ini, malah kakak kelas 3-2 yang mengambil
alih permainan voli, jadi diputuskan kalau permainan ini bersifat
campuran.” okeh guys, kita akan mengirimkan mikasa, annie,
Bertold, reiner, sasha, dan conie. nah, minna, ganbatte kudasai!!”
seru armin, yang lain juga menjawab,” haaii!”.
Pertandingan dimulai, tim mikasa berhasil mendapatkan poin 2,
menggejar para senpai-nya, skor 4.30 menit berlangsung, skor
kedua belah pihak, saling berkerjaran, yaitu,15-13. waktu
olahraga sudah selesai, para murid kelas 1-3, kelelahan dan
diguyur keringat, banyak yang melirik mikasa karena kecantikan-
nya.
setelah berkeringat, jean mendekatinya.” ehm…mii-chan k…
kamu cantik sekali!”
Ucap jean sambil mengeluarkan blush dihadapan mikasa, levi tak
sengaja duduk dikursi dibalik pohon, mendengarkan obrolan
mereka. mikasa hanya menatap-nya dingin, lalu, meninggalkan-
nya.” yah…aku tahu itu, terima kasih” ucap mikasa dingin setelah
berhenti tak jauh dari jean.
Levi menyeringai kecil, menertawakan jean yang ditolak oleh
mikasa. waktu pelajaran komputer sudah datang, mikasa sedikit
terlambat akibat kejadian tadi. mikasa hanya memakai kemeja
putihnya, mantelnya di juntaikan dipungung-nya, dengan terburu-
buru sambil membawa buku komputernya.
mikasa masuk ruang komputer, dan masih sama, diajari ke-3
senpainya tadi, dia langsung memakai mantelnya. levi menatap
dingin, mikasa segera menghampiri komputer milik-nya, tanpa
sadar, seorang levi sudah berdiri dibelakang.” oi, brat, kerjakan
presentasi di powerpoint, materinya di hal.48”
levi menyuruh mikasa, mikasa hanya bergidik malas, armin dan
eren menatapi mikasa ngeri. ruang komputer masih sepi, belum
ada yang selesai mengerjakan materi dari para seniornya. mikasa
berdiri dari tempat duduknya, berjalan menuju hange.” hange-
senpai, aku mau ke toilet dulu” ucap mikasa dengan datar.

A Problem Behind a Light


Hange hanya menggangukan kepalanya sambil tersenyum,
DCmikasa melewati levi begitu saja. levi menatapi mikasa dengan
biasa, tapi, arti tatapan-nya seperti orang penasaran. Erwin yang
sibuk memain kan handphone kesempatan emas bagi hange.dia
me -Line Erwin soal levi.
“hei, apa kau melihat gerak-gerik levi?” ketik hange kepada line
Erwin.” ya…sepertinya dia memperhatikan mikasa terus” ketik
Erwin kepada hange.” hmmm…sepertinya livay bakalan suka
sama mikasa deh!” ketik hange kepada Erwin.” mungkin, tapi
dia’kan masih sama petra! kamu ini…”
Ketik Erwin sambil cengar-cengir,levi melihat kedua teman-nya
saling cengar-cengir didepan handphone masing-masing.”oi,alis
tebal,mata empat.ngapain lo pada? Cengar-cengir kayak orang
gila, gak jelas” gerutu levi, sahabatnya tak peduli dengan levi.jam
komputer sudah berakhir.
mikasa, armin, dan eren berjalan bersama, sambil membawa
laptop masing-masing.”eh, tau gak? sebentar lagi ada dance
party loh!” sahut armin,” oh, iya-ya…kamu mau pasangan sama
siapa?” tanya eren.” sama annie, kamu pasti sama historia”.
kedua sahabat mikasa itu berbincang-bincang.
“hei mikasa, kamu ikut ke pesta dansa?” tanya eren, mikasa
menatap malas.” mungkin, aku malas ke acara bocah kayak gitu”
gerutu mikasa.” ayolah mikasa…sekali-sekali lah ikut kayak
gituan, jangan dirumah terus pas lagi seru!” bujuk armin, mikasa
tak bisa mengelak.
dia pun akan ikut ke acara yang menurutnya tidak berguna itu.
levi berjalan menuju kelas petra, untuk sekedar menjenguknya
sebagai ‘pacar’-nya. levi berhenti didepan kelas petra, melihat
petra dekat dengan marco.
Levi bersembunyi dibalik pintu, mendengarkan kedua insan itu
berbicara.” hei marco, kapan-kapan kita kencan yuk!” ucap petra
mesra, ia tidak tahu bahwa levi ada didepan kelas-nya.”eh…
bukan-nya kamu akan kencan dengan levi-senpai?” tanya marco,
petra menggeleng.
merasa pada hari yang sama mereka akan berkencan, tapi malah
dikhianati petra. Mereka berdua keluar kelas, tapi tak melihat levi.
mereka berjalan sambil berpegangan tangan mesra. Levi
sebenarnya sakit tapi ia coba menahan-nya. Levi terduduk
dipinggir kelas petra, termenung menahan rasa sakit.
“huh? heichou-senpai, sedang apa kau disini?” tanya seseorang
yang membuyarkan lamunan-nya, mikasa.” kenapa kau ada
disini?” tanya levi kepada mikasa yang mebawa beberapa buku.”
aku mengantarkan ini kepadamu, bukanya senpai menyuruh kita
mengerjakan soal kimia?”
Levi segera menggambil buku-buku itu, mikasa menatap levi.”
ehm, apa kau baik-baik saja senpai?” tanya mikasa khawatir, levi
terpaku.” aku baik-baik saja” ucap levi, mikasa membawa
setengah buku tebal itu, dan berjalan.” hei senpai, kau itu tidak
baik-baik saja” mikasa berjalan menuju ruangan levi, disusul levi.
“permisi” ucap mikasa perlahan, mikasa memperhatikan seluruh
ruangan levi. dimeja levi terdapat beberapa photo, yaitu photo levi
dan petra.” k…kau pacarnya petra-san?!” tanya mikasa terkejut.
levi mengganguk, mikasa dipersilahkan duduk oleh levi.” kau baru
tahu, aku pacaran dengan petra?”
Tanya levi dingin, mikasa mengganguk kecil.” A-ano…kapan
kalian jadian?” tanya mikasa, levi hanya menunjukan isyarat kelas
‘2’.” sebenarnya, aku melihat petra-san berpelukan dengan marco
senpai saat penerimaan murid baru tanggal 7 januari, dan kukira
sampai saat ini, petra dan marco senpai adalah couple. ternyata
senpai yang menjadi pacar aslinya” mikasa menjelskan dengan
nada dingin nan kebingungan, levi semakin termenung, melihat
orang yang ia cintai mencintai orang lain.
Mikasa tersenyum,” pasti sangat menyakitan melihat orang yang
kita cintai bersama orang lain, seperti cintaku kepada eren”
mikasa menundukan kepalanya, levi menatap mikasa prihatin.”
apa yang terjadi?” tanya levi.” mungkin saat itu aku terlalu lemah
untuk menyatakan-nya”
“jadi, kutunggu saat yang tepat, untuk mngungkapkan’kan-nya.
tapi, kulihat dia sudah bersama historia. Jadi, aku lebih memilih
menyimpan rasa itu, saat sadar.aku sudah membohongi diri
sendiri” jelas mikasa, dia sudah mengangap mikasa adalah
cerminan dirinya.
“ah?! Bicara apa aku ini?! aku harus ke klub music!” mikasa
bergegas maninggalkan ruangan levi, levi menarik lengan-nya.”
T... tetaplah disini sebentar, aku membutuhkanmu” levi tiba-tiba
bersikap lembut, mikasa buru-buru.” maaf heichou, aku buru-
buru” Mikasa terburu-buru,” baiklah kalau begitu” guman levi.
Levi menarik lengan mikasa, mendekatkan muka-nya dengan
muka mikasa, bibirnya saling bersentuhan. Mikasa memerah, levi
tersenyum.” terima kasih atas cerita mu itu dan telah
meringankan bebanku” ucap levi lembut sembari melepas
mikasa, mikasa tersenyum,” iya!”
Mikasa berlari kecil menuju ruang music yang letaknya tak jauh
dari ruangan levi.” permisi, maaf terlambat!” ucap mikasa sembari
membuka pintu ruang music.” oh mikasa? kau datang disaat yang
tepat!” jerit salah satu teman klub, dan itu adalah PETRA-Senpai!
mikasa menunduk, memberi hormat kepada petra.
“halo, petra-san! selamat bergabung di klub music!” sambut
mikasa. Petra menyambut mikasa dengan senyuman hangat.
mikasa diminta untuk bermain piano yang biasa ia mainkan,
mikasa duduk didepan piano-nya dan mulai menekan tuts-tuts
piano. mikasa mengingat kejadian tadi.
Mikasa memutuskan memainkn lagu “fur Elise” yang diciptakan
Beethoven.mikasa mengambil emosi yang sangat dalam,
memain-kan lagu itu dengan cepat, sama seperti perasaan-nya
kepada petra yang sudah mempemainkan hati orang lain.” ting…
dom…” mikasa mengakhiri-nya dengan dingin.
Petra dan lain-nya tersanjung mendengar permainan mikasa
yang anggun, petra memulai permainan biola-nya. Menurut
mikasa, petra memainkan biolanya dengan kemauan-nya bukan
perasaan dan keinginan-nya sendiri, mikasa merasa bosan
karena hanya melihat petra bermain biola dengan payah.
Mikasa kembali memainkan piano, tapi, yang mengajari petra
meminta mikasa bermain biola, wajar saja, mikasa biasa
menguasai berbagai alat music melodis dan non melodis. mikasa
mulai memikirkan yang tadi dan kembali memainkan biola dengan
indah, petra bangun.
“mohon bimbingan-nya mikasa!” petra membungkuk kepada
mikasa, mikasa hanya tersenyum.” ok, tak apa, senpai. bisakah
kita mulai latihan hari minggu?” tawar mikasa, petra mengerutkan
alis nya,” maaf, tapi aku ada kencan bersama…” petra
mengucapkan itu tidak selesai sebelum mikasa berbicara “marco-
senpai”
Petra terkejut, mikasa mengetahui rahasia yang dari dulu ia
simpan dengan rapih diantara murid-murid, sudah terbongkar.
petra terkejut,” b…bagaimana kamu bisa tahu mikasa?!” kejut
petra.

Help Each Other Love


Mikasa meyeringai.” kedua mataku selama aku hidup, Petra rall”
Petra menatap mikasa ngeri, mikasa menatap petra dingin.” lebih
baik, aku pergi” mikasa berbalik arah dan menggambil tas-nya.
yang lain memasih membicarakan petra. petra bergidik ketakutan,
mikasa memutar arah dan membisikan suatu kalimat ke telinga
petra.
” Pasti kau takut levi-senpai tahu ya? Tenanglah sebentar lagi,
kau akan bebas berkencan dengan marco-senpai…” bisik
mikasa. Petra gemetaran atas ucapan mikasa, mikasa langsung
menjauh dari ruang music, levi berada didepan ruang music.
menyeringai seram atas kelakuan mikasa,” kau benar-benar licik
Ackerman” guman levi, petra keluar memeluk levi sangat erat.
Anggota klub music menyaksikan kebenaran apa yang diucapkan
mikasa. mikasa berjalan melewati madding sekolah yang
tercantum tentang” pesta dansa”
mikasa melihat tanggal-nya,12 febuari,2 hari sebelum valentine.
Mikasa berjalan malas mengitari lapangan basket yang sepi,1/4
siswa sudah pulang, karena sudah sore. mikasa memilih berjalan
sore ke toko buku milik conie.” selamat datang mikasa!” sambut
conie dan sasha.
Mikasa tersenyum.” cie…cie…ada yang abis jadian nih!” ucap
mikasa sambil menyenggol lengan sasha yang langsung nge-
blush. mikasa meninggalkan mereka berdua menuju rak manga
dan novel biasa dia kunjungi. mikasa memilah-milah manga yang
sudah dimilikinya.
Mikasa menggambil manga “attack on titan: choice with no
regrets 8” dan menggambil novel berunsur romance berjudul
singkat “just you” dan membayarnya dikasir dengan ibunya
conie.” bibi, conie habis jadian dengan sasha ya?” tanya mikasa
kepada ibu conie, dia hanya mengangguk.
Mikasa menikmati senjanya dengan duduk di café favorite nya.”
hei, mikasa, kamu mau pesan apa?” tanya historia, yang mulai
kerja sambilan, mikasa memilih sebuah matcha dingin dan cake
red velvet. mikasa membayar sejumlah uang kepada historia
yang menyodoran makanan yang dimintanya.
Mikasa mengoda historia yang bekerja dengan kata-kata eren.
mikasa meninggalkan historia yang masih memanas, mikasa
berjalan ke taman kota yang cukup ramai dan sepi. levi dan petra
sedang berjalan di sekitar café yang sempat disinggahi mikasa,
mereka berdua berjalan dalam diam.
Tak berselang lama, pesanan mereka datang, levi sedari tadi
hanya menatap taman kota yang berada di antara 2 situasi.” e
hm…levi-kun aku takut sama mikasa! dia dari tadi mengatakan
hal yang tidak benar tentang ku! aku sangat takut…” keluh petra
sambil menunjukan nada manja.
Sebenarnya levi sangat jengkel mendengar nada model seperti
itu. levi menghembuskan nafas-nya.” aku tahu kenapa kamu taut
dengan mikasa,1. kamu takut dengan nada bicaranya,2. kamu
takut tatapan mikasa,3. kamu takut mikasa tahu segalanya
tentang real relationship kamu”
Ujar levi malas dan mengerikan, petra terkejoed(terkejut)
mendengar hal itu, levi menatap petra tajam,” Apa Aku BENAR,
Petra?” petra semakin meringis, diancam oleh 2 orang ber-marga
Ackerman, mengerikan. petra mencoba merayu levi dengan kata-
kata,” Hentikan semua drama ini, Petra rall!”
Ujar levi lebih mengerikan dari tadi,” aku tahu semuanya nona
rall, jangan pura-pura bodoh, dan mengangap aku tak tahu apa-
apa” levi spontan meninggalkan petra yang terdiam, menuju
taman kota. levi berjalan disekitar taman kota, bersembunyi dari
petra yang mengejarnya.
Levi sedikit kesal akibat ulah petra tadi,” levi-kun! tunggu aku!”
teriak petra, levi meringgis kesal.” apa yang kau cari, petra rall?!”
bentak levi, mikasa berada di sebelah utara levi melihat mereka
berdua berdebat. mikasa hanya tetap diam dan mencari akal
untuk mengehentikan perdebatan itu.
Mikasa melihat seorang pengamen yang memainkan BIOLA!
Sebuah jackpot datang untuk mikasa, mikasa segera
menghampiri dia dan meminjam biola. mikasa mendengar ucapan
petra,” aku sangat mencintai mu, levi!” mikasa mendengar kesal
omongan bullshit yang diucapkan petra.
“HEI! jika kau benar-benar mencintai levi, kau harus memainkan
biola ini, Bodoh!” ucap mikasa dengan keras di depan levi, levi
tertegun. petra semakin ketakutan hingga mengeluarkan air
mata.” Ugh…akan kubuktikan kalau aku mencintai levi, Mikasa!”
bentak petra.
Petra menggambil biola dengan paksa dari tangan mikasa, levi
segera duduk di kursi terdekat, mikasa duduk disebelah-nya.
petra memainkan biola dengan tangisan kecil. petra selesai
memainkan biolanya, mikasa menatap dingin sambil menyeringai
mengerikan.” Kau masih saja memainkan biola dengan kemauan-
mu saja.
Tak menggunakan hati dan perasaan-mu” ucap mikasa dingin
bagai psikopat.” permainan biola-mu sama dengan rasa mu
kepada levi-senpai. hanya kemauan, bukan keinginan dan
perasaan” seringai mikasa semakin mengerikan. levi tertegun,
petra menangis, dan mikasa hanya menatapi petra.
“kau mau pacaran dengan levi karena teman-teman-mu memiliki
pacar, sedangkan kamu tidak. setelah mengetahui perasaan levi
sebenarnya kau memanfaatkan-nya kan? dan, kau mau dengan
marco-senpai, dan levi terkapar, bagai bunga jatuh dari pohon-
nya. Kau benar-benar egois, petra-san” mikasa berbicara
sedingin kutub utara, levi menatap petra dengan tajam.” petra rall,
kau ternyata sangat licik”
Levi melanjutkan kata-katanya.” jadi sekarang pergilah, menjauh
dari hidupku!” levi beranjak pergi, segerombolan perempuan
mendatangi levi.” levi-kun, pacaran dengan ku! kau’kan sendirian,
ku mohon levi.” Gadis itu memohon sambil merangkul lengan levi.
Levi melihat mikasa membaca manga didekat tempat dia berdiri,
kesempatan untuk kabur dan PDKT dengan mikasa.” maaf, aku
sudah ada yang mengisi” ucap levi sedikit bohong.” e-eh…levi-
kun bohong ya?!ayo sama aku!” levi melepas tangan gadis itu,
dan menarik tangan mikasa.
Mikasa spontan kaget dan tertarik oleh levi, levi-pun
mendekatkan muka-nya dengan muka mikasa, bibir levi
memberikan kecupan manis dibibir mikasa. mikasa kaget
setengah mati, gadis yang menembak levi tak kalah kaget.”ini
adalah orang yang kumaksud, jadi aku sudah ada yang mengisi
hatiku”
Mikasa mengeluarkan blush agar meyakin-kan mereka bahwa dia
adalah pacar levi,” Ayo pergi” levi menarik lengan mikasa yang
membawa 2 buku dan sebuah cup teh. levi membawa mikasa
masuk kedalam apartemen-nya yang tak jauh dari taman kota.
Mikasa memasuki sebuah kamar.
sangat modern tapi sederhana, seperti kepribadian levi.”
Woahh…rumahmu bagus sekali levi-senpai, tak kusangka, orang
macam kau pintar mendesain.” Puji mikasa sambil melihat sekitar
ruang tamu levi, levi hanya tersenyum. mikasa kaget orang tipe
levi bisa tersenyum.

In Our Heart Each Other


Tiba-tiba hujan turun sangat deras, mikasa terjebak bersama levi.
Levi menatap mikasa yang kebingungan,” duduklah di sofa” suruh
levi, mikasa duduk di dekat jendela yang melihat taman kota dari
atas, mikasa melihat sebuah gadis berambut caramel dengan
seorang laki-laki bercumbu di café tadi.
” ehm…senpai, boleh aku pinjam teropong, lap, dan pembersih
kaca?” tanya mikasa kepada levi. levi mengangguk dan menunjuk
arah kamar dan lemari kecil, mikasa berjalan menuju arah kamar
levi.” krieett…permisi” ucap mikasa pelan, ia melihat sekeliling-
nya. melihat sebuah bingkai, itu gambar Mikasa!
Mikasa melihat ada beberapa foto dirinya dan blur 2 orang
berambut caramel dan hitam dibelakang sedang bercumbu.
mikasa kaget, tapi dia segera menggambil teropong yang berada
didekat jendela, dan berlari ke ruang tamu. menggambil lap dan
pembersih kaca dilemari kecil tadi.
Mikasa kembali duduk ke tempat semula dia tadi, levi melihat
mikasa mengelap kaca dan menempelkan teropong erat-erat.
Mikasa melihat petra sedang bercumbu dengan siapa lagi kalau
bukan Marco-Senpai! Mikasa menempelkan handphone-nya ke
lensa teropongnya memotret apa yang dilihat mikasa.
Levi duduk di ruang tamu membawa 2 cangkir teh, mikasa segera
mengelap kaca lagi dan meletakan semua benda yang ia pinjam
ke tempt asalnya, levi hanya terkekeh dengan tingkah mikasa.
levi menepuk-nepuk sofa yang berada disebelahnya,
mengisyratkan mikasa duduk didekatnya.
Mikasa duduk dengan canggung disebelah levi, levi menarik
lengan mikasa agar lebih dekat dengan levi.” Mikasa, apa yang
kamu photo tadi?” tanya levi, mikasa menggambil handphonenya
dan mengecek hasil jepretan-nya. sebenarnya, mikasa melihat
historia pulang kerja dan berjalan dengan eren, tak sengaja
merekam-nya. levi mengambil handphone mikasa dengan pelan,
mikasa hanya diam.” oh…rupanya begitu” ucap levi prihatin.
Mikasa diam seribu Bahasa.
Mikasa memutuskan melanjutkan ketikan-nya, levi memandangi
mikasa, mikasa memandang levi.” ehm…mikasa,” ucap levi
terpotong,” ada apa, levi-senpai? kelihatanya kamu merona” ucap
mikasa polos.” ehm...apa kah kamu mau ke pesta dansa bersama
ku?” ucap levi malu.
Mikasa mem-blush, kebetulan mikasa diajak untuk ke pesta
dansa. Mikasa tersenyum kearah levi.” baiklah, aku mau” levi
kaget bukan kepalang.” e…eh? benarkah?” levi tersenyum kecil.
Mikasa mengambil cangkir teh yang diberikan levi,” kebetulan, ke-
2 temanku, mengajak-ku pergi”
Levi merasa ada sesuatu diantara mereka berdua, rasanya aneh.
Seperti ketika mereka berdua dekat, ada sebuah perasaan itu.
levi mencoba tak merasakan-nya. dalam diri mikasa juga ada
perasaan itu, tapi dia juga sama bagai levi.” A…Ano senpai,
kenapa ada photo ku dimeja senpai?”
Levi tersedak teh yang diminumnya, bingung menjelaskan-nya.”
Sebenarnya aku pernah tak sengaja menangkap petra dan marco
berdua, mangkanya, aku ini memotretnya sebagai barang bukti,
dan kau tak sengaja lewat jadi aku tak sengaja mengambil photo
mu. maaf”
Jelas levi panjang lebar, mikasa terkekeh.” tidak, apa-apa senpai.
Sebagai kenangan mengingat juniormu berjalan, hahaha” canda
mikasa, levi tersenyum kecil. mikasa melihat sebuah piano
dipojok ruangan, menghampirinya.” Tolong mainkan satu lagu
dengan piano itu, dong…” pinta levi
Mikasa cemberut, terlihat ’kawaii’.” aku mohon…mikasa…” levi
meminta mikasa, mikasa terkekeh.” baiklah heichou-senpai…”
mikasa tertawa geli. mikasa segera memainkan piano yang
berada didepan nya. mikasa memainkan lagu berjudul ‘usai di
sini’ by raisa. Karena lagunya sangat cocok untuk dimainkan
dengan piano.
Levi merasa music indah itu membuatnya lupa semua tentang
petra, levi mengantuk dan “Bruk!” tak terasa, sinar matahari
memasuki celah-celah jendela spiralnya, membuat penghuninya
terbangun. levi terbangun dengan selimut menutupi tubuhnya,
mencari seseorang, mikasa.

Levi bangun dengan kepanikan mencari mikasa, ternyata, mikasa


memakai celemek berdiri didepan kitchen set milik levi.” Oi, brat.
Ngapain kamu disini?” tanya levi sempoyongan.” aku sedang
memasak” jawab mikasa santai.dia ke meja makan membawa 2
piring pancake dan teh.
Mikasa melepas celemek yang dipakainya, levi hanya terbengong
melihat mikasa.” ayo sarapan, senpai!” seru mikasa, levi
menahan pusing yang tiba-tiba menggerogotinya.” ehm…ano,
senpai. aku semalam menggangkat telephone dari hange-senpai.
di handphone senpai. maaf ya, senpai”
Levi mengganguk, tersenyum tipis.” ngomong-ngomong, pancake
ini enak, dari mana kau belajar?” tanya levi, mikasa hanya
menjawab.” aku hanya mengingat bagaimana ibuku membuat kue
itu” jawab mikasa santai. waktu sudah menunjukan 8:30, mikasa
akan pergi 30 menit lagi.
“sekarang tanggal berapa?” tanya levi, mikasa tertegun.” tanggal
11, memangnya kenapa?” tanya mikasa, levi menggeleng.30
menit kemudian, berlalu dengan cepat. mikasa membuka pintu
levi bersiap untuk melepas kepergian mikasa.” krek…krek…
senpai, kenapa pintu ini tidak bisa dibuka”
Tiba-tiba, ada secarik kertas berada dibawah pintu.
Pemberitahuan emergency…
Untuk mikasa and levi…
Levi, kau harus menempelkan mukamu dengan muka mikasa saat didepan pintu keluar…
Karena petra masih menggejarmu, mikasa kau tahu yang kemarin kamu photo adalah salah
Satu bukti dari beragam bukti yang ‘kita’ kumpulkan…buka laptop mu dan aka nada file yang
Harus kamu print untuk memperkuat apa yang levi katakan kemarin, levi buka TV bagian 34.
Semoga kalian masih selamat…dari HxE

Survive for Our Relafrinship


Mikasa segera mambawa kertas itu kehadapan levi.” senpai…
coba lihat ini” mikasa menyodorkan secarik kertas yang tadi ia
dapatkan, levi mengerutkan kening. mikasa segera keruang tamu
membuka laptopnya, menghubungkan ke printer didekat jendela.
Levi berjalan kea rah ruang tamu, menyalakan TV. channel 34,
terdapat sebuah rekaman CCTV di koridor bawah dan muka 2
orang.” tes…tes levi…apa kau bisa mendengar kita berdua?” levi
mengangguk,” ok levi, maaf kami harus bertindak lebih seperti
ini… tapi ini untuk keselamatan hubungan kalian berdua…” jelas
hange.
Mikasa masih meng-print photo-photo dalam file itu.” Tolong buka
handphone mu dibagian rekaman suara, disitu kau akan tahu…”
jelas Erwin.levi membuka rekaman suara…
Friday,10th February 2017
“voice recorder: mikasa and hange”
Hange: halo, levi?
Mikasa: halo, hange-senpai. maaf, levi-senpai sedang tidur
Hange: tidak apa-apa, kebetulan ada kamu, aku mau nanya…
Mikasa: soal apa senpai??
Hange: kamu tahu pacar levi yang lama? namanya…
Mikasa: (nyolot mode on) ohh…petra rall, ada apa?
Hange: besok, aku dengar.dia akan kesini…kalau aku beri perintah apa kamu
mau?
Mikasa: ya, apa saja…asalkan levi-senpai tidak diganggu oleh ‘biola payah’ itu
Hange:bagus,besok kau bilang ke levi,buka halaman website
www.survivalR.com. dan bersiap untuk ‘ciumn dng mks…’
Levi mengerti
Mikasa: kode itu,akuituakan
ok, hange-senpai. adalah kode untuk
menyampaikan menempelka
ini kepada muka
levi-senpai…
satu sama lain, mikasa hanya diam mendengarkan.” listen
levi,’biola payah’ itu terlalu terobsesi denganmu, dia akan
menggejar mu jika kau sendirian, makanya kita memintamu untuk
itu, maaf jika kita telah melampaui batas…”
Levi melihat rekaman CCTV di sebelah 2 orang itu, petra datang
membawa karangan bunga besar dan sekotak hadiah.” tidak apa-
apa, yang penting aku bisa selamat dari ‘biola payah’ itu” levi
tersenyum sambil melirik mikasa yang sibuk mengemasi foto-foto
itu kedalam sebuah kardus kecil.
Erwin dan hange tersenyum, melihat kelakaran levi jika bersama
mikasa yang berubah 180 derajat.” yah…kami sudahi
pemberitahuan emergency ini…semoga kalian berdua bisa
selamat dari kejaran ‘biola payah berjalan’ itu, bye-bye…” ucap
mereka berdua ditutup senyum manis.
Levi menyembunyikan senyum kecilnya.” senpai…ini udah semua
buktinya” mikasa menyerahkan kardus cokelat kecil. muka
mikasa sangat datar, levi mulai merasa was-was.” ehm…mikasa,
apa kau marah padaku?” tanya levi gugup.”eh? tidak senpai…
untuk apa itu?” jawab mikasa santai nan bingung.
Levi mulai sedikit tenang dengan jawaban mikasa, mikasa
merasa akan ada peperangan status antara ‘teman’,’pacar’ dan
‘mantan’. Pintu tiba-tiba membuka sendiri, mikasa dan levi segera
keluar dari kamar levi. mereka berdua dalam keadaan hening,
kebingungan apa yang sedang terjadi.
“mikasa boleh aku menjadi pacarmu selama 3 jam?” tanya levi,
mikasa cukup kaget, tapi, mau gimana lagi…demi pergi menjauh
dari ‘biola payah berjalan’ itu.” hah…ok, tak apa senpai” mikasa
tersenyum,” maafkan aku jika menyusahkan kamu” ucap levi
menyesal. mikasa memeluk levi,” it’s alright, my senpai…it’s
alright”
Levi membalas pelukan mikasa,”ini hangat mikasa…terima kasih”
pintu lift berdenting, mereka segera keluar dengan bergandengan
tangan.” lev…i-kun?” tanya petra kaget dan kecewa.” kenapa kau
kesini? padahal aku mau kencan sama mikasa” ucap levi santai.”
b…bagaimana bisa? padahal kau tidak menembak mikasa”
ucap petra membangkang, levi menyirit.” memangnya harus ku
umumkan kalau aku sudah jadian dengan mikasa? sepertinya
masalah sekali” ujar levi dingin, petra terserentak.” kumohon
levi… aku mau bersamamu lagi, please…” mohon petra, levi
menetap keji.” Terima kasih atas tawaran mu…”
“tapi, aku akan bertunangan dengan mikasa. jadi, selamat tinggal”
tinggal levi tak bersalah. mikasa dibelakang levi.

Anda mungkin juga menyukai