Anda di halaman 1dari 5

Kisah usang tikus – tikus kantor

Nama : Muhammad Bayu Lesmana

NIM : 44200810

Kelas :44.2D.01

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Cabang : Margonda

2021
Judul : Kisah using tikus tikus kantor

Tema : politik

Jenis pidato : Persuasif

Metode Hafalan

Gaya bahasa : Metafora

Perilaku hadirin : Pengetahuan hadirin tentang kita sebagai pembicara


Kisah usang tikus – tikus kantor

Assalamualaikum Wr.Wb.

Salam sejahtera bagi kita semua

Pertama tama, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunianya sehingga kita dapat bertemu dan berkumpul di tempat ini
dalam keadaan sehat walafiat. Selanjutnya, saya ucapkan banyak terima kasih kepada ibu dan
teman-teman,yang telah memberikan kesempatan dan waktu kepada saya untuk membawakan
Pidato yang singkat ini dengan JUDUL : “ Kisah usang tikus – tikus kantor".

Kasus korupsi memang terus melanda negeri ini. Bahkan orang pun muak dengan
berita-berita yang tak kunjung padam perkara kasus dugaan suap, korupsi uang rakyat. Lagu
berjudul “Tikus-tikus kantor” seolah menjadi gambaran nyata dan tak pernah lekang ditelan oleh
zaman. Dalam lirik lagunya tertulis seperti ini “Kisah usang tikus tikus berdasi, Yang suka ingkar
janji, lalu sembunyi”, Tikus disini digambarkan adalah sosok pejabat yang rakus, licik dan
penjilat. Yang selalu ingin mengambil hak milik orang lain dengan berkorupsi, baik materi
ataupun dengan barang-barang yang mereka punya. Sedangkan kucing disini diterjemahkan
sebagai sosok pimpinan yang tidak disiplin dan suka korupsi atau terima suap.

“Masa bodoh hilang harga diri asal tidak terbukti ah”. Pada lirik disitu bercerita mengenai
para pekerja di Indonesia baik pejabat maupun kantor sama saja apabila sudah tersangkut
kasus korupsi mereka rela dengan sadarnya berbohong kepada publik bahwa mereka telah
korupsi dan mengambil uang rakyat. Lagu ini bisa dibilang berhasil karena benar-benar
menyindir para pejabat yang korupsi, tetapi mereka tidak pernah sadar bila banyak dari musisi-
musisi di Indonesia menyindir mereka karena mereka berbuat yang seenaknya.
Orang - orang model penjilat seperti tikus dalam lagu ini, hampir mudah kita jumpai di
setiap kantor-kantor instansi pemerintahan/swasta. Bawahan yang menjilat atasannya, berlagak
sopan dan baik didepan atasannya. Namun begitu atasannya pergi, mulailah mereka bertindak
kotor dan berbuat kasar. Begitu juga orang-orang model kucing seperti dalam lagu ini. Seorang
atasan atau pimpinan instansi yang kerap mempersulit urusan bawahannya. Lalu dengan
terang terangan meminta uang suap untuk melancarkan urusan itu. Ini sudah bukan rahasia
lagi, dimana-mana mudah kita jumpai. Pantas saja negara ini menjadi surganya para koruptor
karena tindakan mereka yang tidak diancam dengan hukuman yang tegas.

Lagu ini pun sontak mengingatkan kita akan tindakan korupsi yang terjadi tempo lalu,
seperti Kasus Korupsi Ekspor Benih Lobster yang dilakukan oleh Menteri Kelautan dan
Perikanan Edhy Prabowo dan Kasus Korupsi Dana Bansos yang dilakukan oleh Menteri Sosial
Juliari Peter Batubara. Kasus ini merupakan pukulan keras terhadap Kabinet bentukan Presiden
Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Kedua menteri yang diangkatnya ternyata
korupsi. Padahal Presiden Jokowi sendiri telah mengultimatum kepada para menteri supaya
tidak korupsi dan agar menciptakan sistem yang menutup celah korupsi kala memperkenalkan
mereka ke publik. Inilah potret tentang korupsi, bahwa soal hasrat korupsi oleh pejabat korup
tidak pernah mengenal ada kepercayaan yang besar kepadanya serta sedang dalam situasi
darurat atau normal.

Perbuatan mereka memang sangatlah jahat, apalagi dugaan korupsi bantuan sosial ini
telah menyakiti hati masyarakat di tengah situasi sulit karena pandemi. Dengan m emotong
bantuan yang dibutuhkan orang miskin yang sedang terdampak pandemi Covid-19. Mantan
Menteri Sosial ini pun mengaku bahwa terima 1,28 miliar rupiah. Sedangkan kasus suap lobster
awalnya memang menuai pro dan kontra, Pada saat Kepemimpinan Eddhy Prabowo ekspor
kembali diperbolehkan usai ditutup oleh Kepemimpinan sebeleumnya Susi Pudjiastuti. Dengan
iming - iming apabila lobster sudah dewasa, jika dijual harga Lobster akan sangat tinggi.
Berdasarkan data PPATK, kerugian negara imbas penyelundupan benih lobster mencapai Rp
900 miliar. Lalu kemana uang itu perginya ? Uang itu mereka habiskan liburan ke Hawaii ,
membeli barang barang mewah demi memuaskan hasrat nya.
Menurut Pasal 2 ayat (1) UU Tipikor menyebutkan ‘Setiap orang yang secara melawan
hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang
dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, dipidana penjara dengan
penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20
(dua puluh) tahun dan denda paling sedikit Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan
paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah)’.

Saran untuk pemerintah demi menciptakan pemerintahan yang lebih bersih segera
menerapkan shame culture atau budaya malu kepada pejabat dan rakayat suatu daerah yang
dinyatakan daerah terkorup di Indonesia. Lihat keefektifan budaya malu di Indonesia untuk
program Keluarga Berencana yang sangat berhasil di Indonesia. Jika dianggap korupsi telah
membudaya, maka hanya akan dapat diatasi melalui budaya pula. Memberi reward and
punishment bagi daerah terendah dan tertinggi angka korupsinya. Cara seperti ini mungkin
akan efektif untuk memberantas penyakit birokrasi yaitu korupsi .

Jika seseorang terbiasa berjuang dalam sebuah proses, ia akan menjadi sosok yang
menghargai kejujuran. Orang yang seperti inilah yang akan sukses kelak . Dengan bekal itu, dia
bisa bertahan di medan apapun. Menghadapi orang dengan karakter apapun. Bisa terlihat jelas
mana orang yang berhasil dan sukses berkat kejujuran dan proses panjang, dibandingkan
dengan mereka yang berhasil karena korupsi dan jalur instan.

Banyak hal yang tidak berguna, dan banyak juga pembicaraan yang sama sekali tidak
dapat kita jadikan sebuah inti dari perbuatan kita, dalam pidato saya yang sudah saya
sampaikan kiranya, saya Muhammad Bayu Lesmana sebagai pembicara, saya harap apa yang
saya sampaikan untuk kita semua khususnya untuk diri saya pribadi, semoga mengandung
hikmah, dan bermanfaat. Amin yaa robbal alamiin. Wassalamu alaikum Wr. Wb.

ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss

Anda mungkin juga menyukai