Anda di halaman 1dari 8

A. Pemetaan.

Dalam Laporan Pemetaan Sosial ini peneliti melakukan penelitian Diibu kota
Labuhan Batu yaitu Rantau Prapat, Rantau Prapat Terletak DiKabupaten
Labuhanbatu, Provinsi Sumatera Utara. Peneliti melakukan penelitian tentang,
“Pemetaan Sosial Mengenai Sampah Di Kota Rantau Prapat”. Hal ini berkaitan
dengan Banyaknya sampah yang berserakan di kota Rantau Prapat, dalam penelitian
ini peneliti memilih sampel pada usia remaja. sebab peneliti ingin mengetahui tingkat
pengetahuan dan tingkat perilaku pada remaja yang ada Dikota Rantau Prapat, Hasil
pemetaan adalah sebagai berikut :

1. Kota Rantau Prapat, Kabupaten Labuhanbatu.

A. Kondisi Geografi.

Secara geografis, Rantauprapat terletak pada 2°09'30.4"–2°00'57.7"


Lintang Utara dan 99°46'30.8"– 99°53'06.8" Bujur Timur. Secara administrasi
batas-batas Kota Rantau Prapat adalah Sebelah Utara Marbau, Aek Kota Batu,
Sebelah Timur, Tolan Tolan, Sebelah Selatan, Kampung Rakyat, Sebelah
Barat, Hotagaroga, G. Sihab Habu. Rantau Prapat dilintasi oleh Sungai Bila
(Bilah), yang bermuara di Sungai Barumun di dekat Tanjung Sarang Elang.
Ada juga beberapa sungai-sungai kecil yang melintasi Rantauprapat, yang
kemudian bergabung dengan Sungai Bilah.
a. Sejarah Rantauprapat.
Melihat banyak dari masyarakat Kabupaten Labuhanbatu dan kota
Rantauprapat, khususnya para generasi muda disana yang tidak mengetahui
bahwa adanya Kesultanan yang pernah berkuasa di Kabupaten Labuhanbatu
yaitu Kesultanan Bilah. Kerajaan-kerajaan kecil yang ada di Kota
Rantauprapat dahulunya adalah bagian dari kekuasaan Kesultanan Bilah.
Keingintahuan yang besar terhadap sejarah Kesultanan Bilah ini membuat
penulis tertarik untuk menelusurinya. Meskipun Kesultanan ini tidak besar
seperti Kesultanan Deli.
tetapi jika dilihat berdasarkan peninggalannya, sepertinya pada masa
kejayaannya kesultanan ini juga memiliki pengaruh, meski dalam ruang
lingkup yang tidak luas, pengaruhnya terlihat pada kabupaten Labuhanbatu
dan Kota Rantauprapat. Nama Rantauprapat tidak diketahui dengan jelas. Ada
masyarakat yang mengatakan bahwa nama Rantauprapat berasal dari kata
"Merantau ke Parapat (desa)". Namun ada juga yang berpendapat bahwa
Rantauprapat adalah tempat persinggahan orang-orang merantau sehingga
banyak orang yang menjadi merapat/semakin dekat.
b. Luas Wilayah.
Kabupaten Labuhanbatu dengan Ibukotanya Rantauprapat memiliki luas
wilayah 922.318 Ha (9.223,18 KM2) atau setara dengan 12,87% dari luas
Wilayah Propinsi Sumatera Utara. Rantauprapat memiliki luas 17.679 Ha
(176.79 km²) atau 2.4% dari wilayah Sumatra Utara.

B. Kondisi Demografis.
Penduduk merupakan aset daerah, karena merupakan subyek sekaligus
obyek dari pembangunan. Oleh karenanya faktor penduduk berkompetensi
untuk ditinjau sehubungan dengan pembangunan suatu daerah, demi
terwujudnya pembangunannya. Jumlah penduduk Kota Rantau Prapat adalah
sebesar 111.664 jiwa. Dari data di atas maka Kota Rantau Prapat dapat
digolongkan kepada Kelas Kota Sedang, dimana berdasar kriteria BPS
mengenai kelas kota, Kota Sedang adalah Kota dengan jumlah penduduk
antara 100.000 sampai 500.000 jiwa.
1. Data Penduduk.
Jumlah penduduk menurut jenis kelamin (data tahun 2019).
Laki – Laki : 249.772,00 Jiwa
Perempuan : 244.456,00 Jiwa
Jumlah : 494.178,00 jiwa
Jumlah penduduk remaja yang ada di kota Rantau Prapat menurut jenis kelamin dan
kegiatan utama (data tahun 2019)

Penduduk 15 tahun keatas menurut jenis kelamin dan


Jenis Kegiatan Utama jenis kegiatan utama
Laki - Laki Perempuan Jumlah
Angkatan Kerja 138.038,00 69.804,00 20.842,00
1. Bekerja 131.684,00 64.315,00 195.999,00
2. Tidak Bekerja 6.354,00 5.489,00 11.843,00
Bukan Angkatan Kerja 29.984,00 95.306,00 125.209,00
1. Sekolah 16.059,00 16.306,00 32.071,00
2. Mengurus Rumah tangga 5.896,00 75.179,00 81.075,00
3. Lainnya. 8.029,00 4.115,00 12.144,00

Jumlah sarana pendidikan yang ada dikota Rantau Prapat.

Sarana Pendidikan Wilayah Kecamatan


Rantau Utara Rantau Selatan Jumlah
Taman Kanak Kanak (TK) 79 49 128
Sekolah Dasar (SD) 40 55 95
Sekolah menengah Pertama/Sederajat (SMP) 25 13 38
Sekolah menengah Atas/Sederajat (SMA) 14 4 18

C. Sosial Psikografi.
Agama yang dianut oleh masyarakat Rantau Prapat kebanyakan adalah agama yang
dianut mayoritas penduduknya adalah Islam. Beberapa kegiatan keagamaan yang
sering dilakukan adalah yasinan, pengajian 40 hari, ziarah kubur, dan lain sebagainya.
Kemudian ada beberapa agama lain yang dianut oleh masyarakat kota Rantau Prapat
Yaitu Sebagai berikut :

Kepercayaan Masyarakat Kota Rantau Prapat


Agama Persentase
Islam 73,71 %
Kristen Protestas 16.37%
Katolik 7.36%
Buddha 1.40%
Hindu 1.14%
Konghucu 0.02%

D. Kondisi Ekonomi.
Kota Rantauprapat memiliki luas 8.821 Ha. Terdiri dari 19 kelurahan dan desa dengan
jumlah penduduk 249.772,00 Jiwa pada tahun 2019 fasilitas perdagangan yang ada
dikota Rantauprapat masih kurang memadai bila dibandingkan dengan lahan dan
kebutuhan penduduknya. Sekarang ini ada sekitar 5000 lebih unit toko, 4 unit pasar
dan hanya 2 yang berkembang dengan baik serta 3 swlayan besar.

Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk yang berjumlah 249.772,00 jiwa, maka
luas lahan untuk fasilitas perdagangan pada tahun 2019 seharusnya menjapai 35,67
Ha. Dengan demikian fasilitas perdagangan yang ada hanya memenuhi 33,12%
kebutuhan tempat berdagang yang diperlukan sebagian besar atau 73.79% pusat
perbelanjaan yang ada tersebut milik PEMKAB 15,33% pasar inpres dan 10,88%
partisipasi.

Secara kuantitas, jumlah pasar yang ada sudah mencukupi, tetapi kapasitas masing-
masing pasar tersebut tidak mencukupi bahkan pasar Sigambal dan Lama yang
seharusnya tumbuh sebagai pasar lingkungan dan pusat pertumbuhan BWK (Bagian
Wilayah Kota). Tidak berkembang semana mestinya. Sehingga aktifitas perdagangan
khususnya perdaganagn eceran tradisional masih terpusat dipusat kota terutama
dipasar Glugur.

E. Kondisi Kesehatan.
Penyakit diare adalah sebuah penyakit dimana penderita mengalami rangsangan
buang air besar yang terus menerus dengan tinja atau feses yang masih memiliki
kandungan air berlebihan. Pada Tahun 2017 jumlah penderita diare di Kabupaten
Labuhanbatu tercatat sebanyak 4.761 kasus dengan angka kesakitan diare yaitu
9/1.000 penduduk. Jumlah kasus Diare perpuskesmas di Kabupaten Labuhanbatu
pada Tahun 2017 kasus Diare yang paling tertinggi terdapat pada puskesmas
perbaungan sebanyak 899 kasus, terjadi penurunan jumlah kasus yaitu pada
Puskesmas Sigambal sebanyak 554 kasus, Puskesmas Kota Rantauprapat sebanyak
553 kasus, Puskesmas Sei Penggantungan sebanyak 488 kasus, Puskesmas Teluk
Sentosa sebanyak 440 kasus, Puskesmas Negeri Lama sebanyak 363 kasus,
Puskesmas Janji sebanyak 358 kasus, Puskesmas Tanjung Haloban sebanyak 299
kasus, Puskesmas Perlayuan sebanyak 256 kasus, Puskesmas Pangkatan sebanyak 150
kasus, Puskesmas Labuhanbilik sebanyak 131 kasus, Puskesmas Lingga Tiga
sebanyak 124 kasus, Puskesmas Suka Makmur sebanyak 65 kasus, Puskesmas
Gunung Selamat sebanyak 59 kasus, dan jumlah kasus diare yang terendah terdapat
pada Puskesmas Sei Berombang yaitu sebanyak 22 kasus. Data ini hanya didapat dari
puskesmas setempat yang berkemungkinan masih banyak masyarakat yang
mengalami diare akan tetapi tidak datang ke pelayanan kesehatan untuk berobat.

F. Komponen Persampahan.
Pengelolaan persampahan di kota Rantauprapat dikelola oleh DKP Kota Rantauprapat
degan menggunakan Integrated System. Kota Rantauprapat memiliki TPA yaitu TPA
perlayuan denga luas 2 Ha, yang mempunyai status sewa. Jarak TPA ke Permukiman
sekitar 2 Km.

Tabel 4. Data pengelolaan sampah di kota Rantau prapat

I. Data pengumpulan sampah

No. Uraian Satuan Besaran


1. Nama pengolah : DKP Kota Rantau Prapat
2. Sistem : integrated system
3 Jumlah penduduk Jiwa 111.664
4. Asumsi Produksi Sampah Lt/hr 334.992
M3/hr 333,00
5. Jumlah sampah M3/hr 210
6. Jumlah pelayanan M3/hr 30
7. Cakupan layanan geografis Ha -
8. Cakupan layanan penduduk Jiwa -
9. Ilegal dumping : banyak

II. Data TPA.

NO. Uraian Satuan Besaran


1. Jumlah pelayan TPA M3/Hr 30
2. Nama TPA : TPA perlayuan
3. Status TPA :
4. Luas TPA Ha 2
5. Kapasitas M3 -
6. Umur Tahun -
7. Sistem : Controlled landfill
8. Jarak ke permukiman Km 2
9 Incinerator Unit -
10. Nama pengelola : -

III. Data Perlatan TPA.

No. Uraian Satuan Uraian


1. Bulldozer Unit -
2. Back Hoe Unit -
3. Loader Unit -
4. Shovel Unit -
5. Water Tank Unit -

Dengan asumsi timbulan sampah untuk kota sedang sebesar 3 liter/orang/hari,


maka kebutuhan komponen persampahan Kota Rantau Prapat disajikan dalam tabel
berikut :

Timbul Perkiraan
Jumlah Sampah Kota Timbul Sampah Yang Selisih
Penduduk Sedang Sampah Terangkut (m3/hr)
(Jiwa) (lt/org/hr) Total (m3/hr) (m3/hr)
111.664 3 335.000 30 30

Data pengangkutan dan pembiayaan sampah di Kota Rantauprapat.

I. Data Transportasi Persampahan.

NO Uraian Satuan Besaran


1. Jumlah pelayanan terankut M3/hr 30
2. Jumlah kenderaan
Truck Unit 5
Arm roll Unit -
Compactor Unit -
Pick Up Unit -
3. Jumlah peralatan
Gerobak Unit -
Container Unit 4
4. Transfer depo Unit 1
5. Jumlah TPS Unit 1

II. Data Pembiayaan.

No. Uraian Satuan Besaran


1. Retribusi Rp -
2. Biaya Pembuangan RP -
3. Biaya Pengangkutan RP -
4. Biaya Pengumpulan RP -
5. Biaya Satuan RP -
6. Biaya Operasional dan pemeliharaan RP 218.087.500

Sesuai dengan standar kota sedang, yaitu tingkat timbulan sampah sebanyak
3liter/orang/hari, Kota Rantau Prapat dengan jumlah penduduk 111.664 jiwa,
menghasilkan 335 m3/hr timbulan sampah. Jumlah ini didapatkan dari jumlah
penduduk dikalikan 3/1000 (m3/hr). Namun Kota Rantau Prapat baru dapat
mengelola sebanyak 30 m3/hr. Sehingga banyaknya sampah yang belum terlayani
adalah 305 m3/hr.

Anda mungkin juga menyukai