Hasil Wawancara:
Nama KBG : Ratu Damai, Wuradohor I – Lingkungan St. Lukas, Koting A – Stasi
Koting – Paroki St. Fransiskus Xaverius, Koting – Keuskupan
Maumere.
Letak Wilayah : KBG Ratu Damai Wuradohor I merupakan KBG yang letaknya paling
selatan wilayah Paroki Koting yang berbatasan langsung dengan
Woloara Paroki St. Yosef Wairpelit.
Jumlah Rumah : 24 Buah (2 buah rumah kosong)
Jumlah KK : 27 KK
Jumlah Umat : 122 orang dengan rincian 52 orang laki-laki (42,62%) dan 70 orang
perempuan (57,38%)
PENGELOMPOKAN MASALAH:
2
NO BIDANG MASALAH JENIS MASALAH
1 EKONOMI Kekurangan air bersih
Harga komoditi rendah dan tidak sebanding dengan harga
sembako yang terus meningkat.
2 POLITIK Pemindahan listrik pra bayar ke paska bayar (adanya
kebingungan dari umat dan pemaksaan)
3 SOSIAL Bunyi musik dan motor reacing yang mengganggu.
4 BUDAYA Budaya pesta yang semakin marak (pesta suka dan pesta
duka).
Tuntutan belis yang tinggi di kalangan masyarakat.
5 AGAMA/GEREJA Bapak-Bapak dan Kaum Muda laki-laki banyak yang tidak
aktif dalam kegiatan rohani Gereja.
Penumpukan pembayaran keuangan Paroki.
6 EKOLOGI Perubahan cuaca yang membingungkan para petani untuk
menggarap lahan.
Banyak tanaman mati karena kemarau panjang dan
kekurangan air.
Kebakaran kebun dan hutan bambu.
POHON MASALAH:
Kekurangan Air Bersih
3
Saluran air dirusakkan oleh Debit air yang semakin
Pembagian Air yang kurang
orang yang kurang berkurang karena perubahan
merata ke seluruh wilayah.
bertanggungjawab musim
IV. PENJELASAN
Masalah kekurangan air bersih merupakan sebuah masalah yang masih belum bisa diatasi
di wilayah Koting A, khususnya di KBG Ratu Damai Wuradohor I. Berdasarkan letak topografi
wilayahnya KBG ini merupakan KBG paling selatan di Paroki Koting. Wilayah ini juga
merupakan penghujung saluran air yang berasal dari dua sumber mata air yaitu Wair Puang-Nita
dan Batik Wair-Koting. Banyak kendala yang dihadapi oleh Penghuni di Ujung saluran pipa air
ini. Umat di KBG ini sering mengalami kekurangan air bersih karena tempat ini merupakan
jarak terjauh dari mata air di wilayah Paroki Koting. Perjalanan yang jauh membuat air sulit
untuk sampai di ujung saluran pipa.
Umat KBG Ratu Damai menjadi korban kelalaian dari para petugas PDAM yang
mengatur jadwal aliran air. Mereka juga sering menjadi korban akibat ulah tangan-tangan yang
4
tidak bertanggungjawab yang sering menutup kran saluran ke wilayah ini, yang merusakan
saluran air, bahkan ada yang menyumbat saluran air ke wilayah ini. Sikap ingat diri dan iri hati
masih menyelimuti para pelaku kejahatan ini. Sosok petugas PDAM yang lalai menjalankan
tugas membuka peluang bagi para pelaku kejahatan air untuk merusak saluran pipa dan mencuri
air demi kepentingan sendiri. Selain itu, debit air yang semakin berkurang membuat air tidak
sanggup mengalir sampai di ujung pipa. Melemahnya debit air ini disebabkan banyak mata air
yang sudah mengering akibat dari penebangan pohon di dekat mata air dan curah hujan yang
semakin berkurang. Jumlah debit air yang semakin melemah tidak sebanding dengan jumlah
konsumen air yang terus bertambah.
Apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah ini. Umat (masyarakat) tidak boleh
hanya sampai pada tahap tahu memanfaatkan air tetapi juga harus diajak untuk menjadi paham,
sadar dan berperilaku secara benar dan adil dalam mengkonsumsi air bersih. Gereja dan
Pemerintahan perlu melakukan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat untuk
membangkitkan kesadaran. Gereja juga perlu memberikan pendampingan rohani kepada umat.
Pemerintah harus membuat aturan dan tata tertib penggunaan air dengan sanksi yang tegas bagi
orang-orang yang melanggarnya. Perlu juga mereorganisasi petugas dan pengurus PDAM yang
lalai dan kurang bertanggung jawab dalam menjalankan tugas. Yang menjadi petugas PDAM
harus bertanggung jawab dan berlaku adil. Perlu ada juga usaha dana untuk mengganti saluran
air yang rusak melalui swadaya atau sumbangan dan memberikannya kepada orang yang
bertanggung jawab untuk mengolah dana tersebut. Penghijauan di daerah mata air juga penting
agar cadangan air tidak cepat habis dan bisa terus bertahan. Usaha ini perlu secepatnya
dilakukan sebelum mata air semakin banyak mengering. Perlu juga dibuat aturan untuk tidak
menebang pohon sembarangan di areal mata air.
5
KOMUNITAS BASIS GEREJAWI (KBG) RATU DAMAI, WURADOHOR I,
LINGKUNGAN SANTO LUKAS KOTING A,
PAROKI SANTO FRANSISKUS XAVERIUS KOTING.
No PARAF
HARI/TGL WAKTU BENTUK KEGIATAN
. KETUA KBG
6
7