Tugas Kelompok 2 B-1

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

TUGAS ETIKA DAN INTEGRITAS KEPEMIMPINAN PANCASILA

KELAS B1 KELOMPOK 2
PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS (PKP) POLRI ANGKATAN IV T.A. 2021

1. ANITA WURI HANDAYANI, S.E., M.M. 202104060542


2. ASTRID ANNISA, S.E., M.E. 202104060544
3. DAMAYANTI, S.E., M.M. 202104060547
4. DEDY TRI HARTOTO, S.Kom., 202104060548
5. HERI ZULPANDRA, S.E., M.S., Ak. 202104060549
6. INDRA JAYA, S.T. 202104060550
7. SUARNI, S.E. 202104060552
8. WITA PUSPITASARI, S.Pd. 202104060554
9. drg. LILY SHARON TAMPUBOLON, S.K.G. 202104060555
10. dr. EDGAR PERNANDO RP. HUTADJULU 202104060556

MATERI III
1. Sebagai dasar negara Republik Indonesia Indonesia sebagaimana tercantum
pada Pembukaan Undang-Undang Dasar alenia ke-4 yang berbunyi:
“Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia
yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah
Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang Undang Dasar
Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan
Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia
dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/ Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan
Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”
Arti penting Pancasila sebagai dasar negara adalah Pancasila menjadi pedoman
bagi masyarakat Indonesia yang didalamnya tertuang nilai-nilai luhur bangsa
dan negara untuk dijadikan pedoman peraturan dan norma-norma hukum yang
berlaku di Indonesia.
2. Pancasila merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dilaksanakan
secara terpisah-pisah, karena Pancasila saling memiliki keterkaitan dari sila
pertama sampai sila kelima, yaitu sebagai berikut:

Masyarakat meyakini dan menjalankan nilai-nilai agama serta kepercayaannya


(tertuang dalam sila pertama) dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
(tertuang dalam sila kedua), dan menjadikan agama sebagai dasar untuk
membangun persatuan dan kesatuan untuk mewujudkan kedamaian (tertuang
dalam sila ketiga), dengan menghargai semua perbedaan secara demokratis
(tertuang dalam sila ke empat), dan berupaya mensejahterahkan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (tertuang dalam sila kelima).

Pancasila sebagai dasar negara, merupakan sumber hukum nasional yang


mengikat tatanan kehidupan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, dalam konteks
kepemimpinan juga harus mengaktualisasikan nilai-nilai luhur Pancasila yang
tercermin dari kelima silanya yakni sebagai berikut:

a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mensyaratkan agar para pemimpin taat
melaksanakan ajaran agama dan bertingkah laku sesuai dengan
kepercayaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, mensyaratkan agar para
pemimpin senantiasa memperjuangkan nilai-nilai keadilan, menjunjung tinggi
HAM dengan tidak meninggalkan identitas bangsa.
c. Sila Persatuan Indonesia, mensyaratkan agar para pemimpin senantiasa
mengutamakan nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa, sehingga
semangat kepemimpinan tidak mentolerir adanya disintegrasi bangsa.
d. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/ Perwakilan, mensyaratkan agar para pemimpin dapat
menghargai setiap perbedaan pendapat secara demokratis melalui
musyawarah untuk mencapai mufakat.
e. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, mensyaratkan agar
para pemimpin senantiasa bertindak adil, arif dan bijaksana demi
kepentingan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai