TTL : Bandung,
8 Nopember
1967
Email:
tatang.sry@Hot
Tatang, S.Pd.,M.Pd mail.com
Widyaiswara Ahli Madya 081321764411
Pembina Utama Muda Home Town :
BPSDM Jawa Barat Bandung
do something for better
Indonesia
APA YANG ANDA
HARAPKAN DARI SESI INI?
FRAMING PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS
Agenda
Agenda Agenda
Kepemimpinan Agenda Aktualisasi
Agenda Manajeme
Pancasila dan Kepemimpinan
Kepemimpi n Kinerja
Nasionalisme nan Kinerja
AGENDA
KEPEMIMPINAN PANCASILA DAN NASIONALISME
KONSEPSI
KONSEPSI INTERNALISASI
SIKAP PRILAKU
PEMIMPIN
MODUL ETIKA DAN INTEGRITAS
KEPEMIMPINAN PANCASILA
MO ETI
RAL KA
LIN
G
KEL
Sejarah
Pengantar
Kemerdekaan
Wawasan
dalam Konteks
ASN
Materi Nusantara
Pokok 1
Sejarah Kemerdekaan dalam Kontks ASN
pegawai-pegawai
Kebanyakan dari
kolonial banyak
pegewai negeri
yang tiba-tiba jadi
masa itu adalah
pengangguran,
keturunan
kaum pribumi
Belanda. Namun
menderita akibat
demikian,
dilindas oleh krisis
sebagaian pribumi
malaise.
Sejarah Kemerdekaan dalam Konteks ASN
Sumber: Brata, I.B. & Wartha, I.B.N. (2017). Lahirnya Pancasila Sebagai Pemersatu Bangsa Indonesia. Jurnal Santiaji Pendidikan, 7 (1), hlm. 120-132.
Pembentukan BPUPKI
(Brata, & Wartha, 2017)
• Jepang berjanji akan memberikan hadiah kemerdekaan kelak
dikemudian hari kepada bangsa Indonesia.
• Untuk menegaskan dan sekaligus sebagi bukti komitmen Jepang
akan janji itu maka tanggal 1 Maret 1945 Jepang mengemukakan
akan membentuk “Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia” (BPUPKI).
• Badan ini baru terbentuk tanggal 29 April 1945 dan dilantik tanggal
28 Mei 1945 kemudian mulai bekerja tanggal 29 Mei 1945. Badan ini
beranggotakan 60 0rang dengan ketua Dr. Radjiman
Widiodiningrat.
Sumber: Brata, I.B. & Wartha, I.B.N. (2017). Lahirnya Pancasila Sebagai Pemersatu Bangsa Indonesia. Jurnal Santiaji Pendidikan, 7 (1), hlm. 120-132.
Tugas BPUPKI
(Brata, & Wartha, 2017)
• Dengan dibentuknya BPUPKI, bangsa Indonesia dapat
secara legal mempersiapkan diri menjadi negara
merdeka, merumuskan persyaratan yang harus dipenuhi
bagi sebuah negara merdeka.
• Hal yang pertama kali dibahas dalam sidang BPUPKI
adalah permasalahan “Dasar Negara”. Sidang BPUPKI
dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
• Sidang pertama berlangsung tanggal 29 Mei sampai 1
Juni 1945, hasil sidang pertama ini akan dibahas dalam
sidang kedua yang akan dilaksanakan pada tanggal 14
sampai 16 Juli 1945.
Sumber: Brata, I.B. & Wartha, I.B.N. (2017). Lahirnya Pancasila Sebagai Pemersatu Bangsa Indonesia. Jurnal Santiaji Pendidikan, 7 (1), hlm. 120-132.
Sidang BPUPKI Pertama
(Brata, & Wartha, 2017)
• Sidang BPUPKI pertama berlangsung selama empat
hari, secara berturut-turut tiga tokoh yang tampil
berpidato menyampaikan gagasan/usulan sebagai calon
dasar negara.
• Pada hari pertama tanggal 29 Mei 1945 Mr. Muh. Yamin
yang diberi kesempatan untuk menyampaikan
pidatonya, tanggal 31 Mei 1945 pidato disampaikan oleh
Mr. Soepomo, sementara pada hari terakhir tepatnya
tanggal 1 Juni 1945 kesempatan diserahkan kepada Ir.
Soekarno untuk menyampaikan pidato tentang rencana
calon dasar negara.
Sumber: Brata, I.B. & Wartha, I.B.N. (2017). Lahirnya Pancasila Sebagai Pemersatu Bangsa Indonesia. Jurnal Santiaji Pendidikan, 7 (1), hlm. 120-132.
Usulan Moh. Yamin Tidak Tertulis
(Brata, & Wartha, 2017)
• Dalam pidatonya, Mr. Muh. Yamin mengusulkan calon
rumusan Dasar Negara Indonesia sebagai berikut:
1) Pri Kebangsaan;
2) Pri Kemanusiaan;
3) Pri Ketuhanan;
4) Pri Kerakyatan (permusyawatan dan perwakilan) dan;
5) Kesejahteraan Rakyat (Keadilan sosial).
Sumber: Brata, I.B. & Wartha, I.B.N. (2017). Lahirnya Pancasila Sebagai Pemersatu Bangsa Indonesia. Jurnal Santiaji Pendidikan, 7 (1), hlm. 120-132.
Usulan Moh. Yamin Tertulis
Sumber: Brata, I.B. & Wartha, I.B.N. (2017). Lahirnya Pancasila Sebagai Pemersatu Bangsa Indonesia. Jurnal Santiaji Pendidikan, 7 (1), hlm. 120-132.
Usulan Soekarno
(Brata, & Wartha, 2017)
• Ir. Soekarno mengusulkan Dasar Negara yang terdiri dari
lima prinsip yang rumusannya sebagai berikut:
1) Nasionalisme (kebangsaan Indonesia);
2) Internasionalisme (peri kemanusiaan);
3) Mufakat (demokrasi);
4) Kesejahteraan sosial; dan
5) Ketuhanan Yang Maha Esa (Ketuhanan
yang berkebudayaan).
Sumber: Brata, I.B. & Wartha, I.B.N. (2017). Lahirnya Pancasila Sebagai Pemersatu Bangsa Indonesia. Jurnal Santiaji Pendidikan, 7 (1), hlm. 120-132.
Lahirnya Nama Pancasila
(Brata, & Wartha, 2017)
• Lima prinsip sebagai calon dasar negara yang telah
disampaikan dalam pidato tersebut, oleh Ir. Soekarno
diusulkan agar diberi nama “Pancasila”.
• Peserta sidang bertanya kepada Ir. Soekarno tentang
asal-usul nama Pancasila yang diusulkan. Ir. Soekarno
menjawab secara lugas, bahwa nama itu adalah atas
saran salah seorang teman beliau yang ahli bahasa.
• Namun siapa ahli bahasa yang memberikan saran
kepada Ir. Soekarno sampai dewasa ini belum ada yang
mampu mengungkapkan.
Sumber: Brata, I.B. & Wartha, I.B.N. (2017). Lahirnya Pancasila Sebagai Pemersatu Bangsa Indonesia. Jurnal Santiaji Pendidikan, 7 (1), hlm. 120-132.
Sejarah Penyusunan UUD 1945
Materi
Pokok
2
Konsep Wawasan Kebangsaan
• Wawasan kebangsaan menjadi wadah dari
unsur-unsur penting konstitusi negara yang
biasa disebut dengan empat konsensus dasar
kehidupan berbangsa dan bernegara:
▫ Pancasila,
▫ UUD NRI 1945,
▫ Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan
▫ Bhinneka Tunggal Ika
Nilai-Nilai Dasar Bela Negara
Rasa Cinta Tanah Air
Mempunyai
Semangat Untuk
Mewujudkan Sadar Berbangsa
Negara yang dan Bernegara
Berdaulat, Adil dan
Makmur
Rela berkorban
Untuk Bangsa dan
Negara
MATERI POKOK 3
PANCASILA DAN PEMBUKAAN
UUD NRI 1945
Visi Negara Pancasila sebagai
dalam Dasar Negara dan
Pembukaan UUD Pandangan
NRI Tahun 1945 Hidup Bangsa
Pancasila sebagai
Tujuan Negara
Jiwa, Semangat,
dalam
dan Nilai
Pembukaan UUD
NRI Tahun 1945 Materi Pembukaan UUD
NRI Tahun 1945
Pokok
3
Visi Negara
• Tercantum pada pembukaan UUD NRI 1945 alinea
kedua yang berbunyi “Negara Indonesia, yang merdeka,
bersatu, berdaulat, adil dan makmur.”
• Kemerdekaan menjadi syarat utama dalam berbangsa
dan berbegara
• Persatuanlah yang melanggengkan kemerdekaan
sepanjang masa.
• Kedaulatan merupakan kekuasaan tertinggi dalam suatu
negara, di Indonesia terletak di tangan rakyat
• Keadilan dan kemakmuran menjadi kebutuhan pokok
dalam masyarakat. Negara hadir untuk
mengakomodasinya
• para pejabat negara, mereka bertanggung jawab dalam
membuat peraturan dan kebijakan yang berpihak pada
masyarakat.
Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
• Sebagai tempat berdirinya bangsa dan negara
Indonesia yang kokoh
• Sekaligus sebagai pandangan hidup bangsa menjadi
arah segenap bangsa Indonesia memandang dan
menuju
• Keluasan Pancasila sebagai tempat berpijak tersurat
dalam sifat pancasila yang sosialistis melalui sila ke
lima, namun di atas segalanya, Pancasila juga
religius dengan mengamanatkan ke-Esaan Tuhan.
• Hal ini membuat pancasila bersifat sosialis religius
yang kesemuanya kita arahkan untuk kepentingan
pembangunan nasional.
Jiwa, Semangat, dan Nilai Pembukaan UUD NRI
Tahun 1945
• Keutuhan kaitan Pancasila dengan UUD NRI tahun 1945
melalui keberadaan rumusan pancasila secara ekplisit pada
paragraf terakhir dari pembukaan UUD NRI tahun 1945
• Kemerdekaan memeluk agama jelas tercermin di dalam sila
pertama
• Kemerdekaan menyatakan pendapat merupakan komplemen
bagi kemerdekaan dari rasa takut yang juga tercermin di
dalam sila keempat
• Kemerdekaan dari keinginan dan kebutuhan didasarkan pada
sila kelima yang menjadi perwujudan cita-cita keadilan dan
kemakmuran
• Pentingnya persatuan bangsa di dalam sila ketiga
• Sementara persatuan pada tataran yang lebih tinggi yaitu
persaudaraan antar manusia tercermin dari sila kedua
MATERI POKOK 4
WAWASAN KEBANGSAAN DAN BELA
NEGARA SEBAGAI DASAR ETIKA DAN
AKUNTABILITAS
ASN
Etika dan
Integritas
Definisi dan Instrumen
Konsep dan Tujuan
Etika Integritas
Materi
Pokok 4
Definisi dan Konsep Etika
• Etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos yang
artinya tempat tinggal, kandang, kebiasaan, sikap,
watak, atau cara berpikir
• Etika berarti ilmu tentang apa yang baik dan apa yang
buruk dan tentang hak dan kewajiban moral/akhlak
(KBBI)
• Penajaman dari KBBI dilakukan Bartens dalam Dayat
NS Wiranta (2015), adalah nilai dan norma moral yang
menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok
dalam mengatur tingkah lakunya.
Etika dan Integritas
• Etika dalam dunia kerja selalu bersanding
dengan
integritas
• integritas berasal dari bahasa Latin integer yang artinya
seluruh
• Menurut KBBI integritas adalah mutu, sifat, atau keadaan
yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki
potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan.
• Tolak ukur untuk memberikan reward and punishment
bagi pegawai.
• Integritas berperan mengarahkan kompetensi untuk
Instrumen dan Tujuan Integritas ASN
• ASN wajib setia dan taat kepada Pancasila, UUD NRI 1945,
negara, dan pemerintah, serta wajib menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa dalam NKRI (Pasal 4 UU tentang Pokok- Pokok
Kepegawaian)
• Komitmen PNS /ASN adalah sumpah/ janji saat pengangkatan
• Wawasan Kebangsaan dan nilai-nilai bela negara menjadi
landasan idiil dalam pelaksanaannya.
• Pancasila menjadi kendali atas setiap langkah yang dilakukan
ASN dalam menjalankan tugasnya
• Penanaman kesadaran dalam berbangsa dan bernegara menjadi
modal integritas secara utuh terhadap pengabdiannya kepada
negara
MATERI POKOK 5
KEWASPADAAN NASIONAL TERKAIT
ETIKA DAN AKUNTABILITAS
PROSEDUR PELAYANAN PUBLIK
Isu Kontemporer
Terkait Etika dan
Akuntabilitas
Pelayanan
Publik.
Hambatan Etika
Konsep dan Akuntabilitas
Kewaspadaan Pelayanan Publik
Nasional yang harus
Diwaspadai.
Materi
Pokok
5
Konsep Kewaspadaan Nasional
• Sikap nasionalisme yang dibangun dari rasa peduli
dan tanggung jawab, serta perhatian seorang warga
negara terhadap kelangsungan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dari suatu
potensi ancaman. (Lemhannas, 2016)
• Dibangun atas dasar salah satu tujuan negara dalam
Pembukaan UUD 1945, "melindungi segenap bangsa
dan seluruh tumpah darah tanah air“
• Fokus Kewaspadaan Nasional sepanjang sejarah
selalu beubah-ubah tergantung dengan kondisi
bangsa dan negara
Wujud Kewaspadaan
Nasional
waspada
waspada nasional
lingkungan
kerja/lingkungan
waspada pendidikan
masyarakat
waspada
keluarga
waspada diri
Korupsi
Kejahatan
Komunikasi Narkoba
Massa
Isu Kontemporer
Terkait Etika dan
Akuntabilitas
Pelayanan Publik
Terorisme
Proxy War dan
Radikalisme
Pencucian
Uang
Hambatan Etika dan Akuntabilitas
Pelayanan Publik
Budaya
Hambatan Hambatan ewuh
kultural. pakewuh
struktural. (sungkan)
SEKIAN
&
TERIMA KASIH
SALAM BERINTEGRITAS
Alamat emil Tatang.sry@Hotmail.com
No HP 081321764411
SEKIAN DAN TERIMAKASIH