Anda di halaman 1dari 2

1.

1 Latar Belakang
Teh merupakan salah satu minuman yang sangat populer dikonsumsi di banyak negara.
Teh menjadikan sebagai salah satu komoditi hasil perkebunan yang mempunyai peran cukup
penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia, yakni sebagai salah satu penghasil devisa
negara sesudah minyak dan gas. Hal ini ditunjang dengan perkebunan teh di Indonesia yang
cukup luas dan jumlah produksi teh yang besar (Syaipulloh, 2011).
Teh terbuat dari pucuk daun tanaman teh (Camellia sinensis) melalui proses pengolahan
tertentu. Berdasarkan cara/proses pengolahannya, teh dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu teh
hijau, teh oolong, dan teh hitam (Hartoyo, 2003). The hitam merupakan jenis teh yang paling
banyak di produksi di Indonesia, dimana Indonesia sendiri merupakan pengekspor teh hitam ke-5
terbesar di dunia (Balitri,2014).
Selain sebagai minuman, juga merupakan functional food mengingat khasiat dan potensi
yang terkandung dapat meningkatkan kesehatan tubuh. Kandungan kimia dalam teh sebagian
besar mengandung senyawa bioaktif polifenol, termasuk didalamnya flavonoid. Flavonoid
merupakan salah satu kelompok antioksi dan alami. Antioksidan adalah zat yang diperlukan
untuk melawan pengaruh bahaya dari radikal bebas yang terbentuk sebagai hasil metabolisme
oksidatif, yaitu hasil dari reaksi-reaksi kimia dan proses metabolik yang terjadi di dalam tubuh.
Radikal bebas (free radical) adalah suatu senyawa atau molekul yang mengandung satu atau
lebih elektron tidak berpasangan pada orbital luarnya (Winarti, 2010;Rohmatussolihat, 2009).

Anda mungkin juga menyukai