Anda di halaman 1dari 3

Tugas Kodikologi Kelas A

Anggota Kelompok 3 :

1. Al Mar'atush Sholihah Nur'arifah, 122011133010

2. 'Aalimah Qurrata A'yun, 122011133040

3. Theresia Yubel R.P.N, 122011133032

4. Febby Ganda Alfyanti, 122011133012

5. Adelia Dewita, 122011133011

Terkait video pembuatan lontar, aspek kodikologi, dan peradaban Nusantara, Saudara
diskusikan di kelompok masing-masing soal berikut!

1. Bagaimanakah cara pembuatan lontar Bali hingga dapat digunakan sebagai alas naskah
(untuk menulis teks) ?

Proses Pengerjaan Blangko Lontar Kuno

Salah satu langkah yang diambil yaitu melestarikan seni lastrek dan menulis di
atas daun lontar. Proses pengerjaan lontar tentu tidak mudah, salah satunya karena
populasi bahan yang makin berkurang, waktu yang diperlukan dalam proses cukup lama.
Pohon Lontar sebagai bahan baku pembuatan lontar banyak ditemukan di daerah pesisir
pantai, di daerah Bulelng dapat kita temukan di sekitar daerah Timur.

Pohon ini menyerupai dengan pohon kelapa, namun ukuran batangnya cenderung
lebih kecil sama seperti pohon kelapa, pohon lontar dapat dimanfaat dari batang, buah
sampai daunnya dan biasanya pengambilan daun lontar saat pagi hari. Daunnya akan
dipakai sebagai bahan baku blangkun daun lontar dipilih dalam kondisi yang baik.
Ukuran yang sesuai dan seragam. Setelah diambil dari pohonya, daun lontar dibawa
pulang dan nantinya akan dijemur dibawah matahari selama 1 hari. Daun yang sudah
dijemur, akan dipisahkan dari pelepahnya lalu akan dilanjutkan proses selanjutnya.
Untuk cara pertama yaitu direndam, daun lontar yang sudah dikumpulkan, akan
diikat dan direndam di air yang mengalir selama 7 hari. Cara kedua, daun lontar yang
sudah dijemur dipisahkan dari litinya lalu dipotong sesuai dengan ukuran yang
diinginkan dan dilubangi sesuai yang ditentukan. Setelah itu dimasukan rempah-rempah
seperti kunir, cengkeh, pala, dll yang disiapkan di dalam wadah yang berisikan air.
Wadah tersebut akan dipanaskan di atas api setelah beberapa lama kurang lebih 2-3 jam
daun yang sudah direbus, di angkat, dijemur lalu diangin-anginkan tanpa terkena sinar
matahari secara langsung. Pengelolahan daun lontar berikutnya yaitu, daun lontar dicepit
dengan alat yang bertujuan untuk memisahkan dari getahnya agar dapat menghasilkan
bahan blangko yang lurus dan tidak bergelombang. Proses penjepitan ini dilakukan
selama 3-6 bulan. Setelah penjepitan, dilanjutkan dengan perataan dengan menggunakan
seret kayu dan pemotongan sisi luar menggunakan pisau. Bahan baku Blako dikeluarkan
dari penjepitnya dan siap ditulis atau digambar dalam bentuk prasi.

Seni menulis di atas daun lontar atau lebih dikenal nyarse, dilakukan dengan
persiapan yang cukup tenang dalam keadaan yang bersih lahir batin. Nasah lontar yang
sudah ditulis bisa langsung dibaca atau dinyanyikan.

2. Jelaskan adanya alas naskah (lontar, daluang, kertas), aksara, dan bahasa mampu
menunjukkan suatu bangsa dianggap berbudaya dan berperadaban tinggi!

Alas naskah aksara dan bahasa memberikan bukti bahwa sebuah bangsa dianggap
berbudaya dan memiliki peradaban tinggi karena sebuah kebudayaan berkembang dengan
adanya pergerakan dalam proses belajar manusia dalam menyelaraskan diri dengan
lingkungan tempat ia berada. Dimana ia dapat memanfaatkan segala aspek yang ada
dalam kehidupannya dengan memodifikasi dan beradaptasi dengan lingkungan dimana
manusia hidup. Seperti contohnya keberadaan daun lontar dan daluang yang merupakan
alas manusia menulis naskah sebelum kertas mulai diproduksi. Dengan memanfaatkan
daun lontar dan daluang memberikan bukti bahwa manusia memiliki ide kreatif yang
dapat menjadi bukti bahwa alas naskah menunjukkan suatu bangsa berbudaya dan
berperadaban tinggi.
Dengan adanya aksara dan bahasa juga dapat membuat bangsa menjadi bangsa
yang berbudaya dan berperadaban tinggi. Aksara dan bahasa tersebut digunakan oleh
manusia untuk berkomunikasi, baik antar individu maupun antar kelompok. Dari
komunikasi tersebut, tercipta nilai-nilai kebudayaan seperti gotong royong dalam berburu
dan meramu makanan, musyawarah untuk memilih pemimpin dan menyelesaikan
masalah kolektif, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai