Anda di halaman 1dari 3

Judul Pemeriksaan : Pemeriksaan Antigen RPR

Tanggal Pemeriksaan :

Tujuan Pemeriksaan : Untuk mendeteksi dan mengukur kembali suatu antibodi

yang terdapat dalam serum atau plasma dari orang yang

terinfeksi sifilis atau penyakit treponemal lainnya.

Terkadang seseorang yang terkena penyakit atau kondisi

lain pun dapat reaktif terhadap tes non treponemal.

Metode Pemeriksaan : Kualitatif

Prinsip Pemeriksaan : Treponema palidum merupakan penyebabkan dari

penyakit sifilis, setidaknya menghasilkan dua jenis

antibodi pada orang yang terinfeksi. Antibodi treponemal

dapat dideteksi dengan pemeriksaan seperti Tes

Fluorescent Treponemal Antibody-Absorption (FTA-ABS)

atau MHA-TP sedangkan antibodi yang didapatkan

kembali dideteksi dengan tes non-Treponemal seperti

Tes Kartu Antigen RPR. Antibodi yang terdapat dalam

sampel positif, bereaksi dengan antigen RPR akan

menghasilkan aglutinasi yang terdiri dari kumpulan warna

hitam terhadap latar putih pada kartu tes. Sebaliknya,

sampel negatif akan menghasilkan suspensi yang

homogen berwarna abu-abu terang.

Alat dan Bahan : Rotator dengan penutup, timer, pipet pengaduk, kartu uji

RPR, jarum hipodermal, dropping bottle, Antigen RPR

Karbon, kontrol positif dan negatif.


Cara Kerja :

1. Diteteskan satu tetes setiap kontrol (kontrol positif

dan negatif) ke lingkaran yang berbeda pada kartu

uji. Hal ini dilakukan agar orang yang melakukan tes

terbiasa mengenali hasil tes.

2. Diteteskan satu tetes sampel serum atau plasma

pasien diatas lingkaran yang berbeda pada kartu uji

dengan pipet pengaduk sekali pakai. Pipet pengaduk

digunakan yang baru untuk setiap sampel yang

berbeda. Saat digunakan, posisi pipet dipegang

dengan tegak lurus.

3. Sampel disebarkan merata ke seluruh area lingkaran

tes dengan menggunakan bagian pipih pada ujung

pipet pengaduk.

4. Dicampurkan reagen antigen karbon dengan baik

(posisi tegak lurus) ke lingkaran tes yang berisi

sampel.

5. Kartu uji diletakkan diatas rotator dan letakkan

penutup diatas kartu. Rotator diatur dengan

kecepatan 100 rpm selama 8 menit. Setelah

dirotator, kartu digoyangkan sebentar dan

dimiringkan 3-4 kali untuk membedakan hasil yang

non-reaktif dengan hasil yang kurang reaktif.

6. Hasil dibaca secara makroskopik dalam kondisi

basah dibawah cahaya.


Intepretasi Hasil :

 Reaktif : Terbentuk flokulasi

 Non-Reaktif : Tidak terbentuk flokulasi

Hasil :

1. Kontrol Negatif : Tidak terbentuk flokulasi

2. Kontrol Positif : Terbentuk flokulasi

3. Sampel A : Terbentuk flokulasi

4. Sampel B : Terbentuk flokulasi

Kesimpulan :

Lingkaran Nomor 3 dengan sampel A hasil Reaktif

Lingkaran Nomor 4 dengan sampel B hasil Reaktif

Anda mungkin juga menyukai