Anda di halaman 1dari 2

Satria Giri Muhammad

0118101216
Kelas H
Auditing II – Tugas pertemuan 3

Instruksi
Kerjakan soal di bawah ini :
1. Jelaskan perbedaan utama antara:
a) Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
b) Pengujian atas rincian saldo yang membuat sampling atribut tidak tepat untuk pengujian
atas rincian saldo
2. Bagaimana auditor menentukan salah saji yang dapat ditoleransi untuk sampling unit moneter
(MUS)
3. Jelaskan bagaimana hubungannya antara ARIA dan ARO untuk pengujian pengendalian
4. Apakah risiko sampling dapat diterapkan pada sampling non-statistik, sampling unit moneter
(MUS), sampling atribut, dan sampling variabel? jelaskan
5. Jelaskan bagaimana auditor menentukan salah saji yang dapat ditoleransi untuk sampling unit
moneter (MUS)

Jawaban:

1. Perbedaan utama
- Pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi mendefinisikan atribut dan pengecualian
sedangkan Pengujian atas rincian saldo mendefinisikan salah saji
- Pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi menetapkan tingkat pengecualian yang dapat di
toleransi, sedangkan Pengujian atas rincian saldo menetapkan salah saji yang dapat di toleransi
- Pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi menetapkan resiko yang dapat diterima atas
penilaian risiko pengendalian yang terlalu rendah (ARACR), sedangkan Pengujian atas rincian saldo
menetapkan risiko yang dapat diterima atas penerimaan yang salah
2. Menentukan salah saji yang dapat ditoleransi untuk sampling unit moneter (MUS)
MUS adalah dengan penggunaan pertimbangan pendahuluan mengenai materialitas, untuk menentukan
secara langsung jumlah salah saji yang dapat ditoleransi ketika mengaudit setiap akun. Teknik sampling
lainnya mengharuskan auditor untuk menentukan salah saji yang dapat ditoleransi bagi setiap akun
dengan mengalokasikan pertimbangan pendahuluan mengenai materialitas. Hal ini tidak diperlukan jika
yang digunakan adalah MUS.

3. ARIA dan ARO saling berhubungan untuk pengujian pengendalian, karena jika risiko pengendalian
100% , ARO 100% maka akan menggunakan ARIA rendah, sedangkan jika mengurangi resiko
pengendalian berarti mengurangi ARO dan akan menggunakan ARIA yang tinggi.

4. Risiko sampling dapat diterapkan,karena ketika lebih dari satu atau dua salah saji dideteksi dengan
menggunakan pendekatan MUS, perhitungan hasil sampel bisa melebih sajikan cadangan untuk risiko
sampling.

5.  MUS adalah penggunaan pertimbangan pendahuluan mengenai materialitas, untuk menentukan


secara langsung jumlah salah saji yang dapat ditoleransi ketika mengaudit setiap akun. Mengalokasikan
pertimbangan pendahuluan tentang materialitas kedalam segmen Hal ini perlu dilakukan karena auditor
mengumpulkan bukti persegmen dan bukan untuk laporan keuangan secara keseluruhan yang nantinya
akan membantu auditor dalam memutuskan bukti audit yang tepat yang harus dikumpulkan. Ketika
auditor mengalokasikan pertimbangan pendahuluan tentang materialitas ke saldo akun, materialitas
yang dialokasikan ke saldo akun tertentu itu sebagai salah saji yang dapat ditoleransi.

Anda mungkin juga menyukai