Anda di halaman 1dari 6

PENGUKURAN KADAR GLUKOSA URIN DENGAN

METODE OKSIDASI REDUKSI BENEDICT

Rizky Pratama Cahyany

Prodi IKM

Stikes Surya Mitra Husada Kediri

Abstrak - Gula yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas mereduksi ion
kupri dalam suasana alkalis menjadi kuprooksida yang tidak larut dan
berwarna merah. Banyaknya endapan merah yang terbentuk sesuai dengan
kadar gula yang terdapat di dalam urin. Oleh karena itu, untuk memudahkan pemeriksaan
diperlukan tes glukosa urine. Tes glukosa urine adalah pemeriksaan pada sampel urine
untuk mengetahui ada/tidaknya glukosa dalam urine. Pemeriksaan ini termasuk pemeriksaan
penyaring dalam urinalisis. Pemeriksaan glukosa urine dengan tes reduksi atau
menggunakan benedict ini memanfaatkan sifat glukosa sebagai pereduksi. Zat yang paling
sering digunakan untuk menyatakan adanya reduksi adalah yang mengandung garam cupri.
Reagen terbaik yang mengandung garam cupri adalah larutan Benedict. Uji benedict adalah
uji kimia untuk mengetahui kandungan gula pereduksi. Gula pereduksi meliputi semua jenis
monosakarida dan beberapa disakarida seperti laktosa dan maltosa. Uji benedict
menggunakan larutan fehling ataupun benedict yang berfungsi memeriksa kehadiran gula
pereduksi dalam suatu cairan.

Kata Kunci : glukosa, urine, benedict

1. PENDAHULUAN aldehid dalam gugus aromatik, dan alpha


Uji benedict adalah uji kimia untuk hidroksi keton. Oleh karena itu, meskipun
mengetahui kandungan gula (karbohidrat) fruktosa bukanlah gula pereduksi, namun
pereduksi. Gula pereduksi meliputi semua karena memiliki gugus alpha hidroksi
jenis monosakarida dan beberapa keton, maka fruktosa akan berubah menjadi
disakarida seperti laktosa dan maltosa. glukosa dan mannosa dalam suasana basa
Nama Benedict merupakan nama dan memberikan hasil positif dengan
seorang ahli kimia asal Amerika, Stanley pereaksibenedict.
Rossiter Benedict (17 Maret 1884-21 Satu liter pereaksi Benedict dapat
Desember 1936). Benedict lahir di dibuat dengan menimbang sebanyak 100
Cincinnati dan studi di University of gram sodium carbonate anhydrous, 173
Cincinnati. Setahun kemudian dia pergi ke gram sodium citrate, dan 17.3 gram copper
Yale University untuk mendalami (II) sulphate pentahydrate, kemudian
Physiology dan metabolisme di Department dilarutkan dengan akuadest sebanyak 1
of Physiological Chemistry. liter.
Pada uji Benedict, pereaksi ini akan Untuk mengetahui adanya
bereaksi dengan gugus aldehid, kecuali monosakarida dan disakarida pereduksi
dalam makanan, sample makanan kembali ke dalam tubuh melalui molekul
dilarutkan dalam air, dan ditambahkan pembawa. Cairan yang tersisa mengandung
sedikit pereaksi benedict. Dipanaskan urea dalam kadar yang tinggi dan berbagai
dalam waterbath selamaa 4-10 menit. senyawa yang berlebih atau berpotensi
Selama proses ini larutan akan berubah racun yang akan dibuang keluar tubuh.
warna menjadi biru (tanpa adanya glukosa), Materi yang terkandung di dalam urin dapat
hijau, kuning, orange, merah dan merah diketahui melalui urinalisis. Urea yang
bata atau coklat (kandungan glukosa dikandung oleh urin dapat menjadi sumber
tinggi). nitrogen yang baik untuk tumbuhan dan
Sukrosa (gula pasir) tidak terdeteksi dapat digunakan untuk mempercepat
oleh pereaksi Benedict. Sukrosa pembentukan kompos Dari urin kita bisa
mengandung dua monosakrida (fruktosa memantau penyakit melalui perubahan
dan glukosa) yang terikat melalui ikatan warnanya. (Chernecky and Berger, 2008).
glikosidic sedemikian rupa sehingga tidak Diabetes adalah suatu penyakit yang
mengandung gugus aldehid bebas dan dapat dideteksi melalui urin. Urin seorang
alpha hidroksi keton. Sukrosa juga tidak penderita diabetes akan mengandung gula
bersifat pereduksi. yang tidak akan ditemukan dalam urin
Uji Benedict dapat dilakukan pada orang yang sehat. Pemeriksaan terhadap
urine untuk mengetahui kandungan adanya glukosa dalam urine termasuk
glukosa. Urine yang mengandung glukosa pemeriksaan penyaring. Untuk menyatakan
dapat menjadi tanda adanya penyakit keberadaan suatu glukosa, dapat dilakukan
diabetes. Sekali urine diketahui dengan cara yang berbeda- beda. Cara yang
mengandung gula pereduksi, test lebih jauh tidak spesifik dapat dilakukan dengan
mesti dilakukan untuk memastikan jenis menggunakan suatu zat dalam reagen yang
gula pereduksi apa yang terdapat dalam berubah sifat dan warnanya jika direduksi
urine. Hanya glukosa yang oleh glukosa. Diantaranya adalah
mengindikasikan penyakit diabetes. penggunaan reagen fehling yang dapat
dipakai untuk menyatakan adanya reduksi
2. LANDASAN TEORI yang mengandung garam cupri. Sedangkan
pembuktian glukosuria secara spesifik
Urin atau air seni adalah cairan yang
dapat dilakukan dengan menggunakan
diekskresikan oleh ginjal yang kemudian
enzim glukosa oxidase (Prasetya, 2011).
akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui
Tes glukosa urin dapat dilakukan
proses urinasi. Fungsi utama urin adalah
dengan menggunakan reaksi reduksi,
untuk membuang zat sisa seperti racun atau
dikerjakan dengan menggunakan fehling,
obat-obatan dari dalam tubuh. Eksreksi urin
benedict, dan clinitest. Ketiga jenis tes ini
diperlukan untuk membuang molekul-
dapat digolongkan dalam jenis pemeriksaan
molekul sisa dalam darah yang disaring
semi-kuantitatif. Sedangkan tes glukosa
oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis
dengan reaksi enzimatik dilakukan dengan
cairan tubuh. Urin disaring di dalam ginjal,
metode carik celup yang tergolong dalam
dibawa melalui ureter menuju kandung
pemeriksaan semi-kuantitatif
kemih, dan akhirnya dibuang keluar tubuh
dan kuantitatif (Subawa.2010). Pereaksi
melalui uretra. Urin terdiri dari air dengan
fehling terdiri dari dua bagian, yaitu fehling
bahan terlarut berupa sisa metabolisme
A dan fehling B. Fehling A adalah larutan
(seperti urea), garam terlarut, dan materi
CuSO4, sedangkan fehling B merupakan
organik. Cairan dan materi pembentuk urin
campuran larutan NaOH dan kalium
berasal dari darah atau cairan interstisial
natrium tartrat. Pereaksi fehling dibuat
(Chernecky and Berger, 2008).
dengan mencampurkan kedua larutan
Komposisi urin berubah sepanjang
tersebut, sehingga diperoleh suatu larutan
proses reabsorpsi ketika molekul yang
yang berwarna biru tua. Dalam pereaksi
penting bagi tubuh, misal glukosa, diserap
fehling, ion Cu2+ terdapat sebagai ion maksimum 1 menit, tidak lebih
kompleks. Pereaksi fehling dapat dianggap (jangan mengarahkan ujung tabung
sebagai larutan CuO (Anonim, 2010). reaksi yang sedang dipanaskan ke
wajah)
3. ALAT, BAHAN DAN METODE 4. Amati perubahan warna yang terjadi
dan catat hasilnya !
3.1 Tempat dan waktu penelitian 5. Beri pembahasan
terhadapperubahan warna yang
Penelitian dilaksanakan di Lab Stikes
terjadi !
Surya Mitra Husada pada bulan Desember
a. Bila warna yang terbentuk jernih
2015.
biru kehijauan, tidak ada endapan
3.2 Alat dikatakan negatif (-)
b. Bila endapan Cu2O sedikit,
4 tabung reaksi, 1 rak tabung reaksi, warna endapan sedikit merah
1 bunsen, 1 beaker glass, 1 gelas ukur 10 bata dan cairan biru sampai
ml, 1 penjepit tabung reaksi, pipet Pasteur. hijau, dikatakan positif 1 (+)
c. Maki banyak endapan warna
3.4 Bahan
merah bata, warna campuran
Urine segar, reagen Benedict, sampai kuning dikatakan positif
glukosa, fruktosa, vitamin C. Dalam 2 (++)
percobaan kali ini yang digunakan adalah d. Bila glukosanya banyak, endapan
metode Benedict : merah batanya makin banyak
sedangkan CuSO 4 hampir habis (
Larutan 1 : Na – sitrat 175 g karena telah berubah menjadi C
u2O) sehingga yang terlihat
Na – karbonat anhidrid 100 g
adalah endapan merah bata
Aquadest 100 sampai coklat dengan cairan
mL menjadi bening dan dikatakan
positif 3 (+++)
Larutan 2 : CuSO 4 17,3 g
4. PENGUJIAN DAN ANALISA
Aquadest 100
mL Pengujian dilakukan untuk mengetahui
kandungan glukosa pada urin
3.5 Cara kerja
1. Siapkan 4 tabung reaksi dan isilah
masing–masing dengan 2 mL
reagen Benedict (setara 40 tetes
dengan pipet Pasteur)
2. Tambahkan ke masing-masing
tabung :
 Tabung 1 → urin 2 ml (40 tetes)
 Tabung 2 → urin 1,5 mL (30 tetes)
+ glukosa 0,5 mL (10 tetes)
 Tabung 3 → urin 1,5 mL (30 tetes)
+ fruktosa 0,5 mL (10 tetes)
 Tabung 4 → urin 1,5 mL (30 tetes)
+ vitamin C 0,5 mL (10 tetes)
3. Panaskan masing-masing tabung
diatas api Bunsen sampai mendidih
G am ba r 4. 1 P en gu ku ra n Gambar 4.3 Urin 1,5 mL (30 tetes) +
u ri nmenggunakan gelas ukur sebanyak glukosa 0,5 mL (10tetes)
2 mL (40 tetes)
Tabung 3 :
Urine normal biasanya berwarna
kuning, berbau khas jika didiamkan berbau
ammoniak, pH berkisar 4,8 – 7,5 dan
biasanya 6 atau 7. Berat jenis urine1,002 –
1,035. Volume normal perhari 900 – 1400
mL.
Tabung 1 :

Before
After
Gambar 4.4 Urin 1,5 (30 tetes) + fruktosa
0,5 mL (10 tetes)
Tabung 4 :

Before After
Gambar 4.2 Urin 2 mL (40 tetes)
Tabung 2 :

Before After
Gambar 4.5 Urin 1,5 mL (30 tetes) +
vitamin C 0,5 mL (10 tetes)
HASIL PENGAMATAN :

Before After Perlakuan Setelah Nilai


dipanaskan
1. Urin 1 mL Ada sedikit (-) karbonat (basa yang tidak begitu kuat)
endapan
berguna untuk mencegah pengendapan Cu+
putih,
berwarna + . Sukrosa memberikan reaksinegative
hijau tosca /
karena tidak mempunyai gugusan aktif
hijau
kebiruan (aldehid/keton bebas).
2. Urin 0,5 Tetap (-) 5. KESIMPULAN
mL + berwarna
glukosa hijau tosca, 5.1 Kesimpulan
0,5 mL ada endapan
putih Pada pengamatan diatas dapat
3. Urin 0,5 + Berubah ( ++ ) diketahui bahwa urin yang tidak di beri
fruktosa kuning larutan, tabung 1 haslnya negatif dan yang
0,5 mL kunyit, ada diberi larutan fruktosa dan vitamin C
endapan hasilnya positif 2, hal ini terjadi karena urin
berwarna pereduktor balik fruktosa dan vitamin C
hijau lumut
DAFTAR PUSTAKA
dibagian
bawah http://ntennurse.blogspot.co.id/2011/04/uji-
4. Urin 0,5 Berubah ( ++ ) benedict.html
mL + kuning http://catatanmahasiswafk.blogspot.com/20
vitamin C kunyit, ada 12/03/tes-glukosa-urine-tes-reduksi-
0,5 mL endapan benedict.html
hijau tua http://prasetya26.blogspot.com/2011/10/glu
bagian
bawah kosa-urine-reduksi-urine.html
Maryati, Sri.2007.Biologi:Jilid 2 untuk
PEMBAHASAN SMA Kelas XI.Jakarta:Erlangga
Glukosa terbentuk dari karbohidrat Lestari, Endang.2009.Biologi 2 : Makhluk
dalam makanan dan disimpan sebagai Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA
glikogen dalam hati dan otot rangka. Kadar Kelas XI Jakarta: Pusat Perbukuan
glukosa dipengaruhi oleh 3 macam hormon Departemen Pendidikan
yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas.
Hormon-hormon itu adalah : insulin,
glukagon, dan somatostatin.
Glukosa mempunyai sifat mereduksi. Ion
cupri direduksi menjadi cupro dan
mengendap dalam bentuk merah bata.
Semua larutan sakar yang mempunyai
gugusan aldehid atau keton bebas akan
memberikan reaksi positif. Na sitrat dan Na

Anda mungkin juga menyukai