Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN CAIR DAN SEMI PADAT

PERCOBAAN IV

Pembuatan dan Evaluasi Salep, Cream , Pasta gigi dan Emulgel

Nama : Karinda Novika

NIM :1800023263

Kel./Gol : 4/III

Hari/tgl praktikum : Rabu, 23 Desember 2020

Dosen : apt. Lina Widiyastuti, M.Sc

Asisten Mahasiswa

LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

YOGYAKARTA

2020
Hal 1

FORMULA II CATATAN ( PRAKTIKUM ) PENGOLAHAN BETS


Asam salisilat 5
(g)
Percobaan / Prosedur Pengolahan Bets No :
PEG 4000 (g) 25
PEG 400 (g) 20
Di susun oleh Di setujui oleh

Karinda Novika
................................... ................................ ...............................
Mahasiswa Dosen Asisten mahasiswa
Tgl: 23 Desember 2020 Tgl: 23 Desember 2020 Tgl: 23 Desember 2020
Kode produk Nama produk No. Bets Besar bets Bentuk sediaan Tgl pengolahan
Krim asam salisliat H91394T
........................... ........................ ........................... ........................... ........................ ............................

I. KOMPOSISI II. SPESIFIKASI


A. Satuan dasar  Asam Salisliat (FI3, 256)
Ringan, tidak berwarna,
FORMULA I serbuk berwarna putih,
Asam salisilat (g) 5 hampir tidak berbau, rasa
Vaselin (g) 42,5
Cera flava (g) 2,5 agak manis dan tajam.
 Vaselin (FI3, 633)
Massa lemak, lengket,
bening, putih, tidak berbau,
hampir tidak berasa.
 Cera Flava (fi3, 140)
Zat padat, Coklat
kekuningan, bau enak
seperti madu, agak rapuh.
 PEG 4000 (Handbook Of
Excipient, S17)
Zat padat, berwarna atau
B. JUMLAH BAHAN YANG DIPERLUKAN sedikit berwarna Kuning,
bau khas.
Formula I A
 PEG 400 (Handbook Of
 Asam salisilat = 5 gram Excipient, S17) Zat cair,
 Vaselin = 42,5 gram cairan kental, berwarna
 Cera flava = 2,5 gram atau sedikit berwarna
kuning, bau khas.
Formula II B

 Asam salisilat = 5 gram III. PERALATAN


 PEG 4000 = 25 gram 1. Timbangan
2. Cawan porselin
 PEG 400 = 20 gram 3. Mortir
4. Sudip
5. Wadah(tube)
Hal 2

IV. PENIMBANGAN
Tgl:

Kode bahan Nama bahan Jumlah yg di Jumlah yg di Di timbang oleh Diperiksa


butuhkan timbang oleh
Formula A
123 Asam Salisilat 5g
456 Vaselin 42,5 g
789 Cera Flava 2,5 g

Formula B
5g
123 Asam Salisilat
25 g
112 PEG 4000
20 g
113 PEG 400

V. PROSEDUR PENGOLAHAN

Formula 1 Paraf
Mortir disiapkan dan dihangatkan dengan direndam air panas
Mahasiswa Asisten
Masukkan asam saisilat yang tela ditimbang, tambahkan spiritus fortior
beberapa tetes sampai semua asam salisilat terbasahi, kemudian gerus sampai
halus

Masukkan vaselin yang telah ditimbang sedikit demi sedikit sampai homogen

Jika salep telah homogen, simpan ke dalam wadah dan diberi etiket

Formula II
Mortir disiapkan dan dihangatkan dengan direndam air panas

Timbang cera flava dan vaselin, dan masukkan di dalam cawan porselin kemudiah
lelehkan dengan waterbath

Masukkan asam salisilat yang telah ditimbang ke dalam mortir panas,


tambahkan spiritus fortior beberapa tetes sampai semua asam salisilat
terbasahi, kemudian gerus sampai halus

Campurkan lelehan cera flava dan vaselin dengan asam salisat tadi, lalu aduk
homogen

Jika telah homogen, simpan ke dalam wadah dan diberi etiket


Uji Sifat Fisik
1. Uji Minimum Isi
 Ambil 10 wadah, hilangkan semua etiket yang dapat mempengaruhi
bobot pada waktu isi wadah dikeluarkan.
 Bersihkan dan keringkan dengan sempurna bagian luar wadah
dengan cara yang sesuai dan timbang satu per satu.
 Keluarkan isi secara kuantitatif dari masing-masing wadah, potong
ujung wadah, jika perlu cuci dengan pelarut yang sesuai, hati-hati
agar tutup dan bagian lain wadah tidak terpisah.
 Keringkan dan timbang kembali masing-masing wadah kosong
beserta bagian-bagiannya.
 Perbedaan antara kedua penimbangan adalah bobot bersih isi
wadah.
2. Daya Sebar Salep (Spreadability)
 Timbang 1,0 gram salep, letakkan di tengah alat (kaca bulat)
 Timbang dahulu kaca penutup, letakkan kaca tersebut di atas massa
salep dan biarkan selama 1 menit
 Ukur berapa diameter salep yang menyebar (dengan mengambil
panjang rata-rata dari 4 sisi)
 Tambahkan 150 gram beban tambahan, diamkan selama 1 menit
dan catatlah diameter salep yang menyebar
 Ulangi masing-masing 3x (dengan bobot kaca penutup yang sama)
untuk tiap salep yang diperiksa
 Hitung daya sebar dengan rumus
3. Daya Lekat Salep
 Letakkan salep dengan bobot 50 mg di atas objek glass yang telah
ditentukan luasnya
 Letakkan objek glass yang lain di atas salep tersebut, tekanlah
dengan beban 1 kg selama 5 menit
 Pasanglah objek glass alat uji
 Lepaskan beban seberat 80 gram dan catat waktunya hingga kedua
objek glass tersebut terlepas
 Lakukan uji sebanyak 3 kali
4. Kemampuan Proteksi
 Ambil sepotong kertas saring (10x10 cm), basahilah dengan larutan
fenolptalein untuk indikator. Setelah itu kertas dikeringkan
 Olesi kertas tersebut dengan salep yang akan dicoba (pada salah
satu muka) seperti lazimnya orang menggunakan salep
 Sementara itu, pada kertas saring yang lain, buat satu area (3 x 3
cm) dengan paraffin padat yang dilelehkan.Setelah kering akan
didapatkan area yang dibatasi dengan parafin padat
 Tempelkan kertas tersebut (no.3) di atas kertas sebelumnya (no.2)
 Teteskan area ini dengan larutan KOH 0,1 N
 Lihat sebelah kertas yang dibasahi dengan larutan fenolptalein pada
waktu 15; 30; 45; 60 detik; 3 dan 5 menit. Amati noda merah yang
terbentuk pada kertas tersebut
Lakukan percobaan untuk salep yang lain
Hal 3
CATATAN ( PRAKTIKUM ) PENGOLAHAN BETS

Percobaan / Prosedur Pengolahan Bets No :

Di susun oleh Di setujui oleh

Karinda Novika
................................... ................................ ...............................
Mahasiswa Dosen Asisten mahasiswa
Tgl: 23 Desember 2020 Tgl: 23 Desember 2020 Tgl: 23 Desember 2020
Kode produk Nama produk No. Bets Besar bets Bentuk sediaan Tgl pengolahan
Krim minyak sereh HB2180A
........................... ........................ ........................... ........................... ........................ ............................

I. KOMPOSISI II. SPESIFIKASI


C. Satuan dasar - Asam Stearat (FI ed III)
Pemerian : Zat padat, keras,
Formula Cream mengkilat, menunjukkan susunan
R/ Asam Stearat 15 g hablur putih atau kuning pucat
Minyak Serai 0,5 ml mirip lemak lilin.
Cera Alba 2g Kelarutan : Praktis tidak larut
Vaselin Putih 8g dalam air, larut dalam 30 bagian
TEA 1,5 g etanol (95%) P, dalam 2 bagian
Propilenglikol 8g kloroform P, dan dalam 3 bagian
Aqua 65,5 g eter P.
- Vaselin (FI ed III)
Pemerian : Massa lunak, lengket,
bening, putih sifat ini tetap
setelah zat dileburkan dan
didinginkan hingga dingin tanpa
diaduk.
Kelarutan : Praktis tidak larut
dalam air dan dalam etanol
(95%) P, larut dalam kloroform
p, eter p dan dalam minyak tanah
p, larut kadang-kadang
D. JUMLAH BAHAN YANG DIPERLUKAN berovalensi lemah.
- Cera Alba (FI ed IV)
Formula Cream Pemerian : Padatan putih
Asam Stearat = 15 g x ½ = 7,5 g kekuningan, sedikit tembus
Minyak Serai = 0,5 ml x ½ = 0,25 ml cahaya dalam keadaan lapis tipis,
Cera Alba =2gx½=1g bau khas lemah dan bebas bau
Vaselin Putih =8gx½=4g tengik.
TEA = 1,5 g x ½ = 0,75 g Kelarutan : Tidak larut dalam air,
Propilenglikol =8gx½=4g agak sukar larut dalam etanol
Aqua = 65,5 g x ½ = 32,75 g dingin. Larut sempurna dalam
kloroform dan eter juga minyak
lemak.
- Minyak atsiri serai
Cairan dan berbau khas
- TEA (FI ed IV)
Pemerian : Cairan tidak
berwarna, berbau kuat amoniak.
Kelarutan : Sukar larut dalam air,
dapat bercampur dengan etanol,
dengan eter dan dengan air
dingin.
- Propilenglikol (FI ed IV)
Pemerian : Cairan kental, jernih,
tidak berwarna, rasa khas, praktis
tidak berbau menyerap air pada
udara lembab.
Kelarutan : Dapat bercampur
dengan air, dengan aseton, dan
dengan kloroform, larut dalam
eter, dan dalam beberapa minyak
esensial; tetapi tidak dapat
bercampur dengan minyak
lemak.
- Aquadest (FI ed III)

Pemerian : Cairan jernih tidak


berwarna, tidak berbau, tidak
mempunyai rasa.
III. PERALATAN
Timbangan
Cawan porselin
Mortir
Sudip
Wadah(tube)

VI. PENIMBANGAN
Tgl:

Kode bahan Nama bahan Jumlah yg di Jumlah yg di Di timbang oleh Diperiksa


butuhkan timbang oleh
011 Asam Stearat 7,5 g
034 Minyak Serai 0,25 ml
023 Cera Alba 1g
058 Vaselin Putih 4g
066 TEA 0,75 g
045 Propilenglikol 4g
Aqua
32,75 g
V. PROSEDUR PENGOLAHAN

Timbang semua bahan yang digunakan sebanyak setengah formula Paraf


Mahasiswa Asisten
Leburkan asam stearat, vaselin dan cera alba di atas waterbath pada suhu 75° C

Masukkan trietanolamin, dan aquadest dalam cawan porselen, hangatkan diatas


waterbath pada suhu 75° C

Hangatkan mortir dengan air panas, kemudian campurkan semua bahan dalam
kondisi hangat hingga terbentuk basis Vanishing Cream

Dinginkan Vanishing Cream, kemudian tambahkan minyak atsiri ke dalam basis


dan campur hingga homogen.

Masukkan dalam wadah dan berilah etiket

Lakukan uji sifat fisik cream meliputi daya lekat dan daya sebar (Cara uji sama
dengan uji sifat fisik salep)
Percobaan / Prosedur Pengolahan Bets No :

Di susun oleh Di setujui oleh

Karinda Novika
................................... ................................ ...............................
Mahasiswa Dosen Asisten mahasiswa
Tgl: 23 Desember 2020 Tgl: 23 Desember 2020 Tgl: 23 Desember 2020
Kode produk Nama produk No. Bets Besar bets Bentuk sediaan Tgl pengolahan
PASTA GIGI H82178C
........................... HERBAL ........................... ........................... ........................ ............................
........................
I. KOMPOSISI II. SPESIFIKASI
A. Satuan dasar Minyak atsiri cengkeh
Cairan pecah, sampai kuning tua, bau
khas enak.
Formula Pasta
CMC Na (FI ed IV)
R/ Minyak atsiri cengkeh 2 g Pemerian : serbuk atau granul, putih
sampai krem; higroskopik
CMC Na 0,25 g
Kelarutan : mudah terdispersi dalam
Gliserin 16 g air membentuk larutan koloidal; tidak
larut dalam etanol, dalam eter, dan
Dikalsium fosfat 23,5 g
pelarut organik lain.
Na lauril sulfat 1g Gliserin (FI ed IV)
Pemerian : Cairan jernih seperti sirup,
Aqua 5g
tidak berwarna, rasa manis, hanya
boleh berbau khas lemah (tajam dan
tidak enak, higroskopis, netral
terhadap lakmus)
Kelarutan : Dapat bercampur dengan
air dan dengan etanol, tidak larut
B. JUMLAH BAHAN YANG DIPERLUKAN dalam kloroform, dalam eterm dalam
Formula Pasta minyak lemak dan dalam minyak
menguap.
Minyak atsiri cengkeh = 2 g x ½ = 1 g
Dikalsium fosfat
CMC Na = 0,25 g x ½ = 0,125 g Pemerian : Serbuk atau kristalin
padat, putih; tidak berbau, tidak
Gliserin = 16 g x ½ = 8 g
berasa.
Dikalsium fosfat = 23,5 g x ½ = 11,75 g Na lauril sulfat (Handbook of
Excipients ed 6)
Na lauril sulfat = 1 g x ½ = 0,5 g
Pemerian : putih atau kremsampai
Aqua = 5 g x ½ = 2,5 g kuning pucat, kristal berwarna atau
serbuk.
Kelarutan : Larut dengan mudah
dalam air, praktis tidak larut dalam
kloroform dan eter.
C. JUMLAH BAHAN YANG DIPERLUKAN Aquadest (FI ed III)
Pemerian : Cairan jernih tidak
Formula Pasta berwarna, tidak berbau, tidak
mempunyai rasa
Minyak atsiri cengkeh = 2 g x ½ = 1 g III. PERALATAN
CMC Na = 0,25 g x ½ = 0,125 g Timbangan
Gliserin = 16 g x ½ = 8 g Glassware

Dikalsium fosfat = 23,5 g x ½ = 11,75 g


Na lauril sulfat = 1 g x ½ = 0,5 g
Aqua = 5 g x ½ = 2,5 g

IV. PENIMBANGAN
Tgl:

Kode bahan Nama bahan Jumlah yg di Jumlah yg di Di timbang oleh Diperiksa


butuhkan timbang oleh
044 Minyak atsiri cengkeh 1g
023 CMC Na 0,125 g
038 Gliserin 8g
030 Dikalsium fosfat 11,75 g
Na lauril sulfat 0,5 g
049
Aqua
2,5 g

V. PROSEDUR PENGOLAHAN

1. Campurkan gliserin dan air dalam mortir hingga homogen, kemudian Paraf
masukkan CMC Na yang telah dihaluskan (gliserin dan air berguna untuk Mahasiswa Asisten

membasahi CMC Na)


2. Tambahkan dikalsium fosfat sedikit demi sedikit, campur hingga homogen.
3. Tambahkan natrium lauril sulfat sedikit demi sedikit, aduk perlahan dan
jaga supaya tidak timbul busa.
4. Masukkan minyak atsiri cengkeh, aduk sampai homogen.
5. Masukkan dalam wadah dan berilah etiket

EVALUASI

1. Lakukan pemeriksaan terhadap warna, bau, dan rasa.


2. Lakukan uji kemampuan menyebar dan melekat.
Percobaan / Prosedur Pengolahan Bets No :

Di susun oleh Di setujui oleh

Karinda Novika
................................... ................................ ...............................
Mahasiswa Dosen Asisten mahasiswa
Tgl: 23 Desember 2020 Tgl: 23 Desember 2020 Tgl: 23 Desember 2020
Kode produk Nama produk No. Bets Besar bets Bentuk sediaan Tgl pengolahan
EMULGEL H82167E
........................... ........................ ........................... ........................... ........................ ............................

I. KOMPOSISI C. SPESIFIKASI
A. Satuan dasar - Minyak atsiri serai

Cairan berbau khas


Formula Emulgel
R/ Minyak atsiri serai 0,50 g - Carbopol 940

Carbopol 940 0,10 g Pemerian : Berwarna putih,


Trietanolamin 4 ml halus, bersifat asam dan berupa
Metil paraben 0,01 g serbuk yang higroskopis dengan
Aqua 5g bau yang khas.
Kelarutan : Larut dalam air.
- Trietanolamin (FI ed IV)

Pemerian : Cairan tidak


berwarna, berbau kuat amoniak.
B. JUMLAH BAHAN YANG DIPERLUKAN Kelarutan : Sukar larut dalam air,
Formula Emulgel
dapat bercampur dengan etanol,
Minyak atsiri serai = 0,50 g
dengan eter dan dengan air
Carbopol 940 = 0,10 g
dingin.
Trietanolamin = 4 ml
- Metil paraben (FI ed IV)
Metil paraben = 0,01 g
Aqua =5g Pemerian : Hablur kecil, tidak
erwarna atau serbuk hablur putih,
tidak berbau atau berbau khas
lemah, mempunyai sedikit rasa
terbakar.
Kelarutan : Sukar larut dalam air,
dalam benzena dan dalam karbon
tetraklorida, mudah larut dalam
etanol dan dalam eter.
- Aquadest (FI ed III)

Pemerian : Cairan jernih tidak


berwarna, tidak berbau, tidak
mempunyai rasa
D. PERALATAN
Timbangan
Glassware

E. PENIMBANGAN
Tgl:

Kode bahan Nama bahan Jumlah yg di Jumlah yg di Di timbang oleh Diperiksa


butuhkan timbang oleh
034 Minyak atsiri serai 0,50 g
023 Carbopol 940 0,10 g
055 Trietanolamin 4 ml
Metil paraben 0,01 g
048
Aqua
5 gr

V. PROSEDUR PENGOLAHAN

1. Siapkan sebagian air dan panaskan. Larutkan metil paraben dengan air Paraf
panas, lalu dinginkan Mahasiswa Asisten
2. Siapkan air di dalam mortir, masukkan carbopol sedikit demi sedikit sambil
terus diaduk
3. Tambahkan metil paraben ke dalam dispersi carbopol, aduk hingga
homogen
4. Kemudian masukkan trietanolamin, aduk hingga terbentuk gel
5. Masukkan minyak atsiri serai sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga
homogen
6. Cek pH gel
7. Masukkan dalam wadah dan berilah etiket

EVALUASI
1. Lakukan pemeriksaan warna dan bau
2. Lakukan uji kemampuan menyebar dan melekat.
Hal 4

F. REKONSILIASI HASIL

Hasil nyata Hasil teoritis

1.Uji Daya Sebar Asam Salisilat Formula A S = m x l/t


Hasil uji daya sebar dimana:
Beray tutup kaca : 63,317 gram S = daya sebar
m = berat beban (150 gram
Berat anak timbangan : 150 gram + beban kaca penutup)
Nilai m = 213,317 gram l = diameter setelah 1 menit
Detik Diameter rata- Daya sebar O(mm) Ket (cm)
t (s) = waktu
rata
semistiff creams : Ф ≤ 50
60 1,7 6,044 60,44 semifluid creams mm
120 1,75 3,111 31.11 semistiff creams semifluid creams : Ф > 50
180 1,925 2,281 22.81 semistiff creams mm but < 70 mm
240 1,975 1,755 17.55 semistiff creams
300 2,025 1,440 14,40 semistiff creams
360 2,15 1,274 12.74 semistiff creams
420 2,3 1,168 11.68 semistiff creams
480 2,35 1,044 10,44 semistiff creams
540 2,55 1,007 10,07 semistiff creams
600 3,025 1,075 10,75 semistiff creams

Salep asam salislat (formula B)


Detik Diameter rata- Daya sebar O(mm) ket
rata
60 2,575 9,155 91,55
120 2,65 4,711 47,11 semistiff creams
180 2,675 3,170 31,70 semistiff creams
240 2,825 2,511 25,11 semistiff creams
300 2,825 2,009 20,09 semistiff creams
360 2,825 1,674 16,74 semistiff creams
420 2,95 1,498 14,98 semistiff creams
480 3,125 1,389 13,89 semistiff creams
540 3,3 1,304 13,04 semistiff creams
600 3,475 1,235 12,35 semistiff creams

2. Krim minyak sereh


Detik Diameter rata- Daya sebar O(mm) ket
rata
60 3,025 10,755 107,55
120 3,025 5,377 53,77 semifluid creams
180 3,075 3,644 36,44 semistiff creams
240 3,175 2,822 28,22 semistiff creams
300 3,175 2,258 22,58 semistiff creams
360 3,3 1,955 19,55 semistiff creams
420 3,35 1,701 17,01 semistiff creams
480 3,5 1,555 15,55 semistiff creams
540 3,525 1,392 13,92 semistiff creams
600 3,7 1,315 13,15 semistiff creams

3. Uji Daya Sebar Pasta Gigi Minyak Atsiri


Uji daya sebar pasta gigi minyak cengkeh
detik ke d1 d2 d3 d4 rata" s O (mm) ket
60 1.2 1.5 1.6 1.5 1.45 5.16 51.6 Semifluid cream
120 1.2 1.6 1.6 1.5 1.48 2.62 26.2 Semistiff cream
180 1.3 1.8 1.7 1.5 1.58 1.87 18.7 Semistiff cream
240 1.4 1.8 1.8 1.5 1.63 1.44 14.4 Semistiff cream
300 1.5 1.8 1.8 1.6 1.68 1.19 11.9 Semistiff cream
360 1.5 1.8 1.8 1.6 1.68 0.99 9.9 Semistiff cream
420 1.5 1.8 1.8 1.6 1.68 0.85 8.5 Semistiff cream

4.uji daya sebar emulgel minyak atsiri


Uji daya sebar emulgel Minyak Atsiri
detik ke d1 d2 d3 d4 rata" s O (mm) Ket
Syarat waktu daya lekat
Semifluid
salep yang baik adalah
60 2 1.5 1.6 1.8 1.73 6.13 61.3 cream 
tidak kurang dari 4 detik
120 2 1.8 1.6 1.8 1.8 3.2 32 Semistiff cream 
180 2.1 1.9 1.7 1.9 1.9 2.25 22.5   Semistiff cream
240 2.1 2 1.8 1.9 1.95 1.73 17.3   Semistiff cream
300 2.1 2 1.9 1.9 1.98 1.4 14   Semistiff cream
360 2.1 2 1.9 1.9 1.98 1.17 11.7   Semistiff cream
420 2.1 2 1.9 1.9 1.98 1 10   Semistiff cream
5.uji daya Lekat asam salisilat

Uji Daya Lekat asam salisilat formula A


  

 Replikasi

1.      26 detik

2.      28 detik
persyaratan daya lekat
3.      28 detik yang baik yaitu lebih dari
4 detik
Rata-rata = 27,33 detik

Uji Daya Lekat asam salisilat formula B


Replikasi

1.      33 detik

2.      37 detik

3.      35 detik

Rata-rata = 35 detik

Pada formula A dan B menunjukkan rat-ratanya tidak kurang dari 4 detik. Maka
salep dengan 2 formula lulus uji daya lekat.
6.uji daya lekat krim, pasta gigi, minyak atsiri

  Uji Daya Lekat krim m.a. sereh

Replikasi

1.    22 detik

2.    23 detik

3.    26 detik

Rata-rata = 23,67 detik

Uji Daya Lekat pasta gigi m.a. cengkeh

Replikasi

1.      43 detik

2.      44 detik

3.      44 detik

Rata-rata = 43,67 detik

  Uji Daya Lekat emulgel ma sereh

Replikasi

1.      43 detik

2.      44 detik

3.      44 detik

Rata-rata = 43,67 detik

7.Uji kemampuan salep asam salisilat


waktu Hasil pengamatan formula A Hasil pengamatan Formula B
Rep 1 Rep 2 Rep 3 Rep 1 Rep 2 Rep 3
15 detik - - - - - -
30 detik - - - - - -
45 detik - - - - - -
60 detik - - - - - -
3 menit - - - + + +
5 menit - - - + + +
- salep yang baik harus mampu memberikan daya proteksi pada kulit terhadap pengarus
luas yang ditandai dengan tidak munculnya noda merah pada kertas. (ananim, 2011)
Hasil uji kemampuan pada salel ini menunjukkan bahwa salep asam salisilat formula A
memiliki kemampuan lebih baik dari pada formula B karena formula b lebuh dulu
memberikan warna/bercak

8. Uji isi minimum


Berat wadah 25 gram
Formula A Formula B
berat berat isi berat berat isi
wadah wadah- berat wadah- berat
ke isi wadah isi wadah
1 29,1896 4,1888 25,0008 29,1196 4,1206 24,999
2 29,1843 4,1702 25,0141 29,1143 4,1208 24,9935
3 28,9789 3,9768 25,0021 29,1189 4,1199 24,999
4 28,9762 3,9654 25,0108 29,1201 4,1198 25,0003
5 29,1254 4,1211 25,0043 29,1254 4,1201 25,0053
6 29,2412 4,1403 25,1009 29,1212 4,1197 25,0015
7 28,9713 3,9677 25,0036 28,9713 4,1203 24,851
8 29,1821 4,1802 25,0019 29,1121 4,1202 24,9919
9 29,2819 4,1778 25,1041 29,1219 4,1201 25,0018
10 28,9987 4,0001 24,9986 29,1187 4,1196 24,9991
Rata-rata 25,00395 Rata-rata 24,99905
Formula A memenuhi syarat uji minimum karena volume rata-rata isi 10 wadah > dari
volume etiket yaitu 25,00395 > 25 gram . dan volume bersih masing-masing wadah >
90% dari volume etiket , yakni masing-masing volume wadah > 22,5 gram
Formula B tidak memenuhi syarat karena berat 10 wadah < volume etiket yaitu , 24,99 <
25 gram , tetapi volume bersih masih2 wadah > 90% volume etiket yaitu > 22,5 gram
sehingga syarat uji isi minimum 10 wadah tidak dipenuhi dan harus dilakukan uji isi
minimum tahap 20 wadah tambahan
9. Uji Pelepasan
A = - 0.008275
B = 0.0096
R = 0.9837
Y = bx + a
Y = 0.0096x – 0.008275
Absorbansi menit ke 15
t = 15 (A) t = 30 t = 45 t = 15 ( B) t =30 t = 45
0.2796 0,4305 0.6026 0.3908 0.458 0.79

Formula A
t = 15
y = 0.0096x – 0.008275
0.2796 + 0.008275 = 0.0096x
X = 29.99 ng / ml

t = 30
y = 0.0096x – 0.008275
0.4305 + 0.008275 = 0.0096x
X = 45.71 ng/ml

t = 45
y = 0.0096x – 0.008275
0.6026 + 0.008275 = 0.0096x
X = 63.64 ng/ml

Formula A (vol media 500 ml, vol sampling 5 ml)


t (menit) C (mg/ml) Q= Fk = (v.sampling Qtot
c.volmedia x Csblm) + fksbm Q + fk
15 0.02999 14.995 0 14.995
30 0.04571 22.855 0.14995 23.005
45 0.06364 31.82 0.3785 32.196
L 1 = 15 x 14,9 / 2 = 111,75
L2 = ((23,005 + 14,9) / 2 )x 15 = 284,29
L3 = ((32,196 + 23,005 ) / 2 ) x 15 = 414.008
Jumlah L1 L2 L3 = 810.048 (LA)

L total = 5000 x 45 =225000


DE = LA/Ltotal x 100 %
DE = 810,048 / 225000 x 100 % = 3.6 %

Formula A
35
32.2
30
25
23.01
20 Series 1

15 15
10
5
0
15 30 45

Formula B
t = 15
y = 0.0096x – 0.008275
0.3908 + 0.008275 = 0.0096x
X = 41.57 ng/ml

t = 30
y = 0.0096x – 0.008275
0.458 + 0.008275 = 0.0096x
X = 48.57 ng /ml

t = 45
y = 0.0096x – 0.008275
0.79 + 0.008275 = 0.0096x
X = 83.15 ng/ml

Formula B (vol media 500 ml, vol sampling 5 ml)


t (menit) C (mg/ml) Q= Fk = (v.sampling Qtot
c.volmedia x Csblm) + fksbm Q + fk
15 0.04157 20.785 0 20.785
30 0.04857 24.285 0.20785 24.493
45 0.08315 41.575 0.4507 40.026
L 1 = 15 x 20.785 / 2 = 155.89
L2 = ((24.493 + 20.785) / 2 )x 15 = 339.56
L3 = ((40.026 + 24,493 ) / 2 ) x 15 = 483.89
Jumlah L1 L2 L3 = 979.34 (LA)

L total = 5000 x 45 =225000


DE = LA/Ltotal x 100 %
DE = 979.34 / 225000 x 100 % = 0.435%
Diket - > berat kosong = 5,997 Gr
- > berat cakram kosong = 10, 979 Gr
% DE = untuk 50 gr/50 gr = % De hasil perhitungan / 4,982 gr
% De untuk 50 g/50 gr = 0,435 / 4,982 gr
% De untuk 50 gram = 4,423 %
Formula B
45

40 40.03

35

30

25 Series 1
24.49
20 20.79

15

10

0
15 30 45

Diperiksa oleh Pengecekan kebersihan alat/


Asisten tempat
Laboran
( )
( )
Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan pembuatan dan evaluasi terhadap salep, cream, pasta gigi, emulgel. Zat aktif yang
digunakan pada salep adalah asam salisilat dengan basis lemak dan basis yang larut dalam air. Bahan tambahan yang
digunakan dalam pembuatan basis lemak atau basis hidrokarbon yaitu vaselin dan cera flava sebagai basis lemaknya.
Pada pembuatan sediaan salep mengguanakan peraturan salep no 4 yaitu salep salep yang dibuat dengan cara
mencairkan campurannya harus digerus sampai dingin. Untuk bahan tambahan yang digunakan dalam pembuatan
basis air yautu PEG 400 dan PEG 4000 sebagai dasar basisnya.

Kemudian lanjut pada sediaan cream dengan zat aktif minyak serai , cera alba sebagai basis , vaseline putih
sebagai basis dan TEa sebagai emulgator serta pelarutnya adalah aqua. Pada pembuatan cream ini mengguanakan
metode tipe minyak dalam air dimana fase minyaknya adalah asam stearat,cera alba dan vaseline putih sera fase airnya
adalah propolenglikol dan TEA serta aquades.

Sediaan selanjutnya adalah sediaan pasta gigi dengan zat aktif minyak atsiri cengkeh. Pasta gigi adalah pasta / gel
yang digunakan untuk meningkatkan kesehatan gigi dan memperkuat struktur fungsi gigi. Bahan tambahan yang
digunakan adalah CMC-Na sebagai pengikat mempertahankan viskositas pasta yang diperoleh bentuk pasta agar tidak
lembe, gliserin sebagai humektan mempertahankan sedian pasta agar tidak kering, dikalsium sulfat sebagai agen
abiasif. Na -sulfat sebagai surfaktan dan aquades sebagai pelarut.

Lalu sediaan yang terkhir ada emulgel minyak atsiri. Bahan tambahan yang digunakan adalah carbopol 940
sebagai agent gelling , trietilonamin sebagai zat pengemulsi, aqua sebagai pelarut dan metil paraben sebagai pengawet.
Syarat yang harus dipenuhi suatu sediaan emulgel yang baik adalah memiliki ke stabilan fisika yang memadai karena
tanpa hal ini emulsi akan kembali menjadi 2 fase.

Kemudian dilakukan evalusai terhadaat keempat sediaan in, yang pertama evalusia terhadap sediaan cream asam
salisilat pada formula A dan formula B. Keduanya menunjukkan pada menit ke satu daya sebar cream baik pada
formula A maupun B menunjukkan semifluid, lalu pada satu menit selanjutnya sampai dengan menit ke -10, cream
memenuhi kriteria semistiff yang artinya sediaan semisolid yang memiliki nilai viskositas yang tinggi. Selain itu,
terlihat bahwa antar menit ke menit yang lainnya mangalami penurunan daya sebar. Begitu juga dengan formula
cream minyak atisiri, pasta gigi, dan emulgel, menunjukkan bahwa pada menit ke-1 day sebar masi semifluid lalu
setelah menit berikutnya hingga ke-10 daya sebar cream minyak atsiri, emulgel dan pasta gigi memenuhi kiteria
semistiff.

Selanjutnya dilakukan uji terhadap salep, cream dan pasta. Pada salep : Pengujian daya lekat ditujukan untuk
melihat berapa lama kemampuan salep untuk melekat. Syarat untuk daya lekat pada sediaan topikal adalah tidak
kurang dari 4 detik (Ulaen dkk., 2012). Hasil percobaan ini menunjukkan bahwa daya lekat pada salep formula A
yaitu 27,33 detik dan formula B 35 detik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa uji daya lekat pada kedua formula
memenuhi syarat dan memiliki daya lekat yang baik.

Setelah itu pada krim dilakukan uji ini untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan oleh sediaan untuk melekat pada
kulit. Semakin lama waktu yang dibutuhkan maka semakin lama daya lekat obat. Pada percobaan ini hasil uji daya
lekatnya adalah 23,67 detik dengan syarat ketentuannya lebih dari 4 detik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sediaan
krim lulus dalam uji daya lekat.

Lalu pasta gigi, hasil menunjukkkan uji daya lekat pada pasta gigi yaitu nilai daya lekatnya 43,67 serta pada
emulgel memiliki nilai rata-rata daya lekat sama yaitu 43,67 detik. Disimpulkan bahwa pasta dan gel memiliki uji daya
lekat yang baik

Uji daya proteksi bertujuan untuk mengetahui kemampuan salep untuk melindungi dari luar seperti asam,basa
debu polusi dll. (anonim 2011).Hasil uji daya proteksi menunjukkan bahwa salep denganbasis hidrokarbon, basis
absorbsi, dan basis larut air memiliki daya proteksi lebih lama karena pada waktu 5 menit belum menimbulkan noda
merah. Sedangkanpada basis tercuci air hanya dapat memberikan daya proteksi sampai menit ke-3. Hal ini disebabkan
pada basis hidrokarbon, basis absorbsidan basis larut air mengandung komponen lemak sehingga mampu memberikan
proteksi lebih lama.
Dilakukan uji isi minimum pada sediaan salep formula A dan formula B, menurut Farmakope Indonesia edisi V
kriterian penerimaannya adalah berat kurang dari sama dengan 60 gram/60 ml volume bersih rata rata isi dari 10
wadah tidak kurang dari volume yang tertera pada etiket dan volume bersih masing masing wadah tidak kurang dari
90% dari jumlah seperti tertera pada tiket. Jika persyaratan ini tidak terpenuhi tetapkan isi bersih dari 20 wadah
tambahan rata rata dari isi 30 wadah tidak kurang dari jumlah yang tertera pada etiket dan hanya satu wadah dari 30
wadah yang isinya kurang dari 90% dari jumlah yang tertera pada etiket. Pada percobaan ini Formula A memenuhi
syarat uji minimum karena volume rata-rata isi 10 wadah > dari volume etiket yaitu 25,00395 > 25 gram . dan volume
bersih masing-masing wadah > 90% dari volume etiket , yakni masing-masing volume wadah > 22,5 gram
Formula B tidak memenuhi syarat karena berat 10 wadah < volume etiket yaitu , 24,99 < 25 gram , tetapi volume
bersih masih2 wadah > 90% volume etiket yaitu > 22,5 gram sehingga syarat uji isi minimum 10 wadah tidak dipenuhi
dan harus dilakukan uji isi minimum tahap 20 wadah tambahan.

Uji Pelepasan salep yang mana uji ini bertujuan untuk mengetahui kecepatan pelepasan obat sediaan dan
mengetahhi apakah zat aktif dapat lepas dari basis serta memberikan efek yang diinginkan dalam waktu cepat. Dari
hasil praktikum ini menunjukan bahwa nilai DE pada formula A yaitu 3,6 % leboh kecil dari De formula B yaitu :
4,423% . hal ini terjadi karena basis hidrokarbon menurunkan viskositas sediaan sehingga dapat menimbulkan/
mempengaruhi pelepasan dan efektivitas zat aktif,
Kesimpulan
Pada sediaan salep, cream, pasta gigi memiliki nilai uji daya sebar kriteria semistiff yang mana memiliki nilai
viskositas yang tinggi. Lalu dilakukan uji daya lekat salep formula A yaitu 27,33 detik dan formula B 35 detik.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa uji daya lekat pada kedua formula memenuhi syarat dan memiliki daya lekat yang
baik. Pasta gigi memiliki nilai daya lekatnya 43,67 serta pada emulgel memiliki nilai rata-rata daya lekat sama yaitu
43,67 detik. Disimpulkan bahwa pasta dan gel memiliki uji daya lekat yang baik uji Hasil uji daya proteksi
menunjukkan bahwa salep denganbasis hidrokarbon, basis absorbsi, dan basis larut air memiliki daya proteksi lebih
lama karena pada waktu 5 menit belum menimbulkan noda merah. Nilai uji isi minimum salep A lebih memenuhi
syarat dibanding salep B. begitupun untuk hasil uji pelepasan salep dengan nilai De salep A lebih kecil daripada salep
B. Jadi, dapat disimpulkan setelah dilakukan evalsuai bahwa beberapa sediaan telah layak dan siap dipakai.

Daftar Pustaka
Anonim. 2014. Farmakope Indonesia Edisi V, Depkes RI

Garg, A., Aggarwal, D., Garg., S dan Singla, A.K 2002, Spreading of Semisolid Formulation, An Update, pharmaceutia;
Technology 26 (9) ISSN 0147-8087 : 84-105, diakses pada tanggal 29 Desember 2020 pada ejournal.stiikes-bth.ac.id

Ulaen, Selfie P.J., Banne, Yos Suatan & Ririn A., 2012, Pembuatan Salep Anti Jerawat dari Ekstrak Rimpang
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.), Jurnal Ilmiah Farmasi, 3(2), 45-49

Anda mungkin juga menyukai