KERTAS KARYA
OLEH :
162204016
2019
OLEH :
162204016
DOSEN PEMBIMBING
Universitas Sumatera Utara (USU) Medan Sebagai Kertas Karya Untuk Diploma.
Ketua Sekretaris
Diterima oleh:
Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, Medan untuk
melengkapi salah satu syarat ujian Diploma Fakultas Ilmu Budaya dalam bidang
Perjalanan Wisata pada Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara Medan
Pada :
Panitia Ujian
Pastry section merupakan section atau divisi di bawah naungan Food and
Beverage Department/kitchen yang bertanggung jawab terhadap penyediaan makanan
pencuci mulut/dessert seperti untuk keperluan breakfast, coffe break, lunch, dinner,
wedding, birthday party dan untuk keperluan lainnya. Masalah yang diteliti yaitu
bagaimana penerapan SOP (Standard Operational Procedure) utensil pastry kitchen
di Hotel Aryaduta Medan. Dalam hal pengolahan data, penulis menggunakan analisis
deskriptip yaitu teknik penulisan yang menceritakan sesuatu berdasarkan pengalaman
atau data empris.Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh penulis, penerapan
SOP utensil masih kurang baik. Jumlah peralatannya masih belum memadai dan juga
sebagian utensil rusak sehingga menurunkan efektifitas kerja dari staff. Berdasarkan
data yang diperoleh penulis, penulis menyimpulkan bahwa penerapan SOP utensil
sangat penting bagi peningkatan kinerja staff untuk menghasilkan pelayanan yang
memuaskan, kualitas produk yang baik serta produktifitas kinerja semakin baik.
Namun apabila penerapan SOP penggunaann utensil belum diterapkan dengan baik,
hal tersebut dapat diatasi dengan mengadakan evaluasi kerja kepada staff di section
pastry kitchen.
Kata Kunci : Pastry, Utensil, SOP, Kinerja.
i
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas
kasih karunia-Nya yang diberikan kepada penulis selama ini, sehingga penulis dapat
rintangan dan halangan dalam menulis kertas karya ini, penulis dapat melewatinya
Adapun alasan dibuatnya kertas karya ini sebagai salah satu persyaratan wisuda
untuk Program Studi D-III Perjalanan Wisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Sumatera Utara. Kertas karya ini juga merupakan penerapan ilmu pengetahuan yang
didapat oleh penulis baik selama menuntut ilmu dibidang studi pariwisata dan ketika
Dalam penyusunan kertas karya ini penulis menyadari bahwa tanpa adanya
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak maka kertas karya ini tidak akan
terwujud. Adapun pihak – pihak yang turut membantu dalam penulisan kertas karya
ini, yakni :
1. Dr. Budi Agustono, M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Sumatera Utara
2. Drs. Jhonson Pardosi, M.Si, Ph.D, selaku ketua jurusan D-III Perjalanan
3. Dr. Asmyta Surbakti, M.Si, selaku dosen pembimbing yang telah membantu
ii
Universitas Sumatera Utara
4. Saya persembahkan kepada ayahanda beserta saudara – saudaraku tercinta
5. Semua Staff yang ada di section pastry yang telah memberikan informasi,
7. Sari Sianturi dan Desi Banjarnahor yang selalu membantu dan selalu
8. Novrita, Rut dan teman seperjuangan yang selalu membantu dan selalu
menyemangati.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada pihak – pihak
yang telah membantu penulis menyelesaikan kertas karya ini. Semoga kertas karya
Penulis
NIM 162204016
iii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ...............................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
iv
Universitas Sumatera Utara
2.8 Pengertian Kinerja staff ................................................................................16
v
Universitas Sumatera Utara
4.2 SOP Utensil di Pastry Kitchen Hotel Aryaduta Medan ...............................54
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
Halaman
vii
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1.4.5 Bottle Opener ................................................................................44
viii
Universitas Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
terbesar setelah minyak dan gas. Hal ini membuat pemerintah memberikan perhatian
memiliki banyak potensi wisata yang masih tersembunyi dan masih belum di explor
seperti biro perjalanan umum dan agen perjalanan, transportasi wisata baik darat, laut
maupun udara, restorant (catering trades), akomodasi objek wisata dan atraksi wisata
(tourist attraction).
penginapan (akomodasi), jasa makan dan minum, serta jasa – jasa yang lainnya yang
terdapat di dalamnya. Hotel erat kaitannya dengan sektor pariwisata karena hotel
adalah sebagai tempat tinggal sementara bagi para wisatawan yang berkunjung
sehingga hotel juga menjadi salah satu penunjang dari keberhasilan pariwisata disuatu
daerah. Hotel merupakan sebuah wadah yang mampu meyerap tenaga kerja dalam
jumlah yang banyak. Pada saat ini sudah banyak hotel – hotel berbintang di
Indonesia.
Hotel Aryaduta terdapat ditujuh kota besar, yaitu Jakarta, Palembang, Pekanbaru,
Bandung, Bali, Manado, dan Medan. Hotel Aryaduta Medan merupakan salah satu
hotel berbintang lima (five star) yang ada di Medan, yang beralamat di Jalan Kapten
Maulana Lubis no.8 dan didirikan di atas Mall Grand Paladium. Hotel Aryaduta
Medan di bawah kepemimpinan Lippo Group yang dimilki oleh Bapak Mochtar
Riady. Hotel Aryaduta Medan memiliki beberapa departemen yang berfungsi untuk
menunjang kinerja hotel antara lain F&B Departement, Front Office Departement,
bertanggung jawab dalam hal menyediakan dan menyajikan makanan dan minuman
untuk tamu-tamu hotel maupun tamu di luar hotel. Dalam penyediaan dan penyajian
makanan, Food and Beverage Department harus menjaga kuantitas dan kualitas dari
produk makanan/minuman yang dijual agar tamu yang datang merasa nyaman dan
senang untuk berkunjung kembali ke hotel tersebut. Dari uraian pengertian tersebut,
terlihat jelas bahwa industri perhotelan tidak lepas dari industri pelayanan jasa
makanan dan minuman atau dikenal juga dengan Food and Beverage Department.
Food and Beverage Department dibagi atas dua bagian yaitu Food and Beverage
Product dan Food and Beverage Service. Food and Beverage Service merupakan
departemen yang menyajikan makanan serta minuman kepada tamu hotel maupun
tamu di luar hotel. Area kerja Food and Beverage service berada di restoran dan
langsung berinteraksi dengan tamu yang ada di hotel. Sedangkan Food and Beverage
tamu hotel maupun tamu di luar hotel. Food and Beverage product memiliki area
kerja di belakang restoran/dapur dan tidak berinteraksi langsung dengan tamu hotel.
F& B product memiliki beberapa section antara lain main kitchen, ASEAN kitchen,
section pastry antara lain aneka pudding, aneka cake, aneka bread, jajanan pasar dan
lain lain. Section pastry juga bertugas menyiapkan aneka cake seperti pie, caramel
cake, blackforest cake dan aneka cake lainnya yang akan disediakan untuk menu
buffet dinner dan juga romantic dinner. Sedangkan bakery akan menyiapkan berbagai
olahan roti yang akan disiapkan untuk buffet breakfast seperti soft rool, croissant,
berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan yang diinginkan. Adapun SOP yang ada
di Hotel Aryaduta Medan seperti SOP Telephone Operator, SOP penerimaan tamu,
SOP teknik set- up ruangan untuk event – event tertentu, SOP set- up peralatan
restoran dan SOP alat- alat di pastry kitchen. Adapun SOP alat – alat di pastry kitchen
terbagi dua yaitu SOP alat – alat kecil (utensil) dan SOP alat – alat besar (equipment).
Hotel Aryaduta memiliki SOP utensil seperti penggunaan utensil sesuai fungsi dan
Pada tanggal 24 Januari 2019 sampai 26 Mei 2019 penulis melakukan On Job
Training atau praktek kerja lapangan di Hotel Aryaduta Medan di section pastry
kitchen. Pada saat mengolah suatu produk yang akan dibuat, staff harus menggunakan
utensil yang sesuai fungsi dan kegunaannya dan jumlah peralatannya harus sesuai
dengan jumlah staff di section pastry kitchen (lebih dari satu). Penggunaan utensil
harus digunakan sesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan oleh pihak hotel. Sewaktu
pkl penulis menemukan masalah yang kerap terjadi khususnya dalam penggunaan
utensil pastry kitchen. Penulis melihat penyalahgunaan utensil seperti pastry wheel
cutter (alat untuk memotong pizza dan adonan roti seperti croissantt, chocholate
danish, raisin danish yang ketersediaan utensil hanya satu di mana penggunaannya
untuk mengolah berbagai menu. Hal ini menyebabkan penggunaan pizza cutting
rolling yang seharusnya dipakai untuk memotong pizza tetapi pada kenyataan di
lapangan penulis melihat pizza dipotong menggunakan pisau. Hal ini menyebabkan
Balloon whisk yang khusus digunakan di pastry kitchen untuk membuat adonan
kue dan puding tetapi pada kenyataan karena kurangnya balloon whisk di pastry
kitchen sehingga staff harus meminjam ballon whisk dari section lain di mana staff
terlebih dahulu mencuci peralatan tersebut hingga bersih dan membutuhkan waktu
yang tidak sedikit untuk mencucinya. Tida k hanya itu, bau atau aroma dari ballon
whisk yang dipinjam dari section lain akan meninggal aroma ke produk yang diolah.
Dari uraian penjelasan di atas dikatakan bahwa penggunaan utensil tersebut tidak
Dari fenomena keadaan utensil pastry yang kurang lengkap dan juga
menyebabkan kinerja staff menjadi menurun seperti adanya complain tamu terhadap
kualitas rasa yang diolah oleh staff pastry serta menyebabkan lamanya penyajian
menu kepada tamu. Sehingga penulis berminat untuk mengangkat judul tugas akhir
fokus untuk menjelaskan tentang masalah yang akan dibahas. Penulis membahas
Berdasarkan batasan masalah yang penulis paparkan di atas, maka penulis dapat
Medan.
2. Bagi Hotel, sebagai bahan penunjang operasional yang baik bagi hotel untuk
yang dilakukan secara metodologis dan sistematis. Adapun yang dimaksud dengan
metode adalah rangkaian langkah yang dilakukan seseorang untuk melakukan suatu
efektif dan efisien. Adapun metode yang digunakan penulis untuk memperoleh data
yang diperlukan dalam pembuatan kertas karya ini yaitu dengan dua cara yaitu :
tempat praktek kerja lapangan selama 4 bulan di Hotel Aryaduta Medan dengan cara :
wawancara dengan staff pastry kitchen dan beberapa staff pastry selama 4
bulan serta mengamati segala kegiatan yang dilakukan di section pastry. Hal
ini bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi yang akurat yang
2. Interview (Wawancara)
dengan staff yang ada di section pastry seputar informasi yang dibutuhkan dan
Penelitian yang dilakukan dengan membaca buku- buku, jurnal, majalah, koran,
dan sejenisnya yang relevan dengan topik penelitian dan data yang diperoleh akan
yang saling berhubungan satu sama lain. Adapun pokok-pokok pembahasan tersebut
BAB I : PENDAHULUAN
staff.
Bab ini menguraikan tentang tinjauan umum perusahaan, yakni sejarah Hotel
Aryaduta Medan, profil Hotel Aryaduta Medan, visi dan nilai Aryaduta
Hotel Aryaduta Medan dan struktur organisasi pastry kitchen Hotel Aryaduta
Medan.
BAB IV : PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan tentang SOP utensil pastry kitchen, penerapan SOP
utensil di pastry kitchen Hotel Aryaduta Medan dan hubungan penerapan SOP
BAB V : PENUTUP
Bab ini merupakan bagian penutup yang berisikan uraian kesimpulan dan
saran.
DAFTAR PUSTAKA
URAIAN TEORITIS
Kata Pariwisata atau dalam bahasa Inggris diistilahkan dengan “ tourism” yang
orang ke suatu tempat untuk menikmati keindahan alam dan budaya, berlibur untuk
urusan bisnis, mengunjungi kerabat dan berbagai tujuan lainnya. Menurut Intoch dan
Sekumpulan fenomena dan hubungan yang tumbuh dari interaksi antara para
wisatawan (para pelancong), para pengusaha dengan pemerintah dan masyarakat
tuan rumah. Interaksi itu terjadi dalam suatu proses dimana pemerintah dan
masyarakat tuan rumah berusaha untuk mempengaruhi para wisatawan dan
pengunjung lainnya tersebut untuk singgah di tempat daerah atau negara yang
mereka kunjungi.
gejala ekonomi karena adanya permintaan dari pihak wisatawan dan penawaran dari
pemberi jasa pariwisata (biro perjalanan, penginapan, rumah makan) atas produk dan
berbagai fasilitas yang terkait”. Dari pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan
bahwa pariwisata adalah suatu fenomena yang tumbuh antara wisatawan, para
pengusaha dengan pemerintah dan masyarakat tuan rumah yang berusaha untuk
fasilitas yang dibutuhkan seperti fasilitas biro perjalanan, penginapan, rumah makan
10
Menurut Suwantoro (1997 : 18) menyatakan bahwa sarana wisata dibagi menjadi
tiga unsur pokok yaitu :
mendefenisikan hotel adalah “... suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya
dengan menyediakan pelayanaan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur
kepada orang – orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar
dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya
perjanjian khusus”.
kesimpulan bahwa pengertian hotel adalah sebuah usaha komersil yang menyediakan
berbagai layanan jasa dengan berbagai fasilitas seperti fasilitas penginapan, fasilitas
makan dan minum, fasilitas fitness center, fasilitas kolam berenang, fasilitas
“… mempraktekkan, memasangkan”.
Operational Procedure). SOP adalah suatu rangkaian yang berisikan prosedur kerja
yang harus dilakukan secara kronologis dan sistematis dalam menyelesaikan suatu
“ ... sistem yang disusun untuk memudahkan, merapikan, dan menertibkan pekerjaan
kita. Sistem ini berisi urutan proses melakukan pekerjaan dari awal sampai akhir”.
Dalam melaksanakan pekerjaan dan tugasnya seorang staff harus memiliki alat –
alat yang dibutuhkan yang akan digunakan oleh staff atau karyawan di dapur dalam
pastry kitchen sangat banyak mulai dari alat besar (equipment) dan alat kecil (utensil).
Dimana alat – alat tersebut mempunyai fungsi dan kegunaan masing – masing.
jenis menu dessert/pencuci mulut. Section pastry memiliki berbagai jenis alat yang
tersebut disebut utensil. Menurut Rifka (2017 : 19) berpendapat bahwa defenisi
utensil (perabot dapur) merupakan “ ... segala peralatan memasak yang berukuran
kecil, praktis, dan mudah untuk disimpan atau dipindahkan”. Adapun peralatan yang
Dapur hotel memegang perananan yang tidak kalah penting dengan bagian –
bagian lain yang ada di hotel. Kitchen merupakan salah satu departemen yang ada
dihotel dan sering dikatakan sebagai back of the house. Adapun arti dari back of the
belakang dan tidak berhadapan langsung dengan tamu. Posisi kitchen sendiri jauh dari
restoran hotel. Area ini merupakan tempat yang sangat panas karena terdapat banyak
sekali api dan semua karyawan/staff kitchen harus fokus terhadap makanan yang akan
diolah oleh mereka. Kitchen atau dapur bagi hotel merupakan pusat penyedia
chinese kitchen, Asean kitchen, cold kitchen, pastry kitchen, butcher dan steward.
Menurut PH, Bartono dan Ruffino (2005 : 281) mengenai sistem pengawasan
Kitchen hotel/dapur merupakan salah satu departemen yang ada di hotel yang
mempunyai tanggung jawab atas penyediakan makanan dan minuman yang telah
dapur adalah “ ... tempat untuk mengolah makanan. Oleh sebab itu dapur harus bersih
dan higienis. Sebelum melakukan pekerjaanya, seorang chef harus mengetahui apa
saja syarat- syarat untuk bekerja di dapur”. Section kitchen/dapur memiliki syarat –
pencuci mulut untuk tamu di hotel maupun tamu di luar hotel., di mana section pastry
menyedikan berbagai menu olahan yang identik manis dan ada juga yang gurih
(savory). Istilah pastry dalam bahasa inggris berasal dari kata “paste” yang artinya
pencampuran tepung terigu, cairan dan lemak atau “pậtsiserie” dalam bahasa prancis
Menurut PH, Bartono dan Ruffino (2005 : 164) berpendapat bahwa pengertian
pastry adalah “ ... bagian dari dapur yang memproduksi khususnya berbagai jenis roti,
cake dan dessert, dimana kesibukannya dapat berlaku 24 jam dan memerlukan tiga
keperluannya seperti :
atau patiseri merupakan “ ... ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang seluk beluk
kue baik kue kontinental, oriental maupun kue indonesia mulai dari persiapan,
adalah section yang bertugas dan bertanggung jawab dalam pengelolaan dan
penyediaan menu pencuci mulut/dessert berupa roti/bread, puding dan aneka kue
kewajiban suatu nazar, (3) menggambarkan suatu karakter dalam suatu pemainan, (4)
permainan, (7) memainkan musik, (8) melakukan suatu yang diharapkan. Menurut
Moeheriono (2012 : 65) menjelaskan beberapa arti kinerja (performance) secara luas
seperti :
1. Kinerja, adalah catatan tentang hasil – hasil yang diperoleh dari fungsi –
fungsi pekerjaan atau kegiatan tertentu selama kurun waktu tertentu.
2. Kinerja, adalah keberhasilan seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
3. Kinerja, adalah pekerjaan yang merupakan gabungan dari karakteristik pribadi
dan pengorganisasian seseorang.
4. Kinerja, adalah apa yang dapat dikerjakan sesuai dengan tugas dan fungsinya
masing – masing.
yang dilakukan staff atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi
menurut Mahsun (2006 : 129) menjelaskan tolak ukur penilaian kinerja sektor publik
1. Ukuran Produktivitas
Ukuran produktivitas terdiri (1) tingkat pengurangan atau penurunan produk
rusak/cacat yang terjadi saat mengolah produk (2) jumlah produk yang siap
untuk dijual yang bisa dihasilkan dari setiap bahan mentah yang ada.
2. Ukuran Kualitas
Ukuran kualitas terdiri dari (1) tingkat penilaian/kepuasan pelanggan atas
kualitas pelayanan yang didapatkan (2) bertanggung jawab terhadap produk
yang cacat/rusak dan diganti oleh staff yang bekerja.
3. Ukuran Pelayanan
Ukuran pelayanan terdiri dari (1) kepuasan yang didapatkan tamu terhadap
pelayanan yang disediakan staff, (2) menyediakan produk/layanan secara
tepat waktu, (3) mampu memenuhi produk atau layanan yang dibutuhkan
pelanggan/tamu, (4) keluhan yang didapatkan dari tamu terhadap pelayanan
yang didapatkan.
4. Ukuran Inovasi
Ukuran inovasi terdiri dari (1) jumlah produk/layanan baru yang bisa
dihasilkan/disediakan untuk tamu, (2) mampu mengenalkan produk/layanan
baru kepada tamu.
Dari uraian penjelasan diatas maka penulis menyimpulkan bahwa defenisi dari
Hotel Aryaduta pertama kali berdiri di Jakarta dengan nama Hotel Aryaduta
Jakarta pada tahun 1974 dan berada di pusat ibukota Jakarta, tepatnya di Jl. Prapatan
44-48 Jakarta 10110, Indonesia. Awalnya hotel ini dikenal dengan namaThe
Ambassador. Kemudian pada pada tahun 1976, The Ambassador berubah nama
menjadi Hyatt Aryaduta Hotel Jakarta. Pergantian nama ini karena adanya
penandatanganan kontrak kerja sama dengan Hyatt International, dan mulai saat itu
manajemen Hotel Ambassador dikelola oleh Hyatt International. Pada tahun 1990,
Hyatt Aryaduta Jakarta mendapatkan sertifikat sebagai hotel berbintang lima dengan
tingkat diamond dan selang setahun kemudian Hyatt Aryaduta Jakarta berganti nama
dan memiliki kekuasan penuh atas Hotel Aryaduta Jakarta. Setelah Lippo Group
menyelesaikan seluruh pembelian saham. Pada saat itu Lippo Group membeli saham
dari Nurman Diah, pemilik saham PT. Hotel Prapatan, Tbk. Pergantian kepemilikan
ini menyebabkan PT. Aryaduta Hotel Tbk kembali berganti nama menjadi PT. Lippo
Karawasi, Tbk pada bulan Juli 2004, dan memiliki kekuasaan penuh atas Hotel
18
Lippo Group didirikan oleh seorang pebisnis sukses yaitu Dr. Mochtar Riady
pada 12 Mei tahun 1929 di Malang, Jawa Timur. Beliau memulai bisnisnya sebagai
pemilik toko sepeda di usia 22 tahun. Beliau sudah sejak lama dikenal sebagai
pebisnis sukses yang paling dihormati. Dr. Mochtar Riady dengan pemikirannya yang
inovasi dan sosok kepemimpinannya telah membawa Lippo group menjadi salah satu
Hotel Aryaduta Medan terletak di Jl. Kapten Maulana Lubis no. 08 Medan
20112, Indonesia. Hotel Aryaduta medan didirikan pada tanggal 1 April 2006 dan
berdiri tepat di atas Grand Paladium Mall Medan. Hotel Aryaduta Medan di bawah
kepemimpinan Lippo Group yang dimiliki oleh Bapak James Tjahaya Riady dan
merupakan anak kandung dari pendiri Lippo Group, yaitu Bapak Dr. Mochtar Riady.
Hotel Aryaduta Medan didirikan pada tahun 2006 namun mulai diresmikan
beroperasi untuk umum pada awal tahun 2017 dan memiliki General Manager
Hotel Aryaduta Medan terletak di Jalan Kapten Maulana Lubis No. 8 Medan,
tepat berada di atas pusat perbelanjaan Grand Paladium Mall. dan memiliki tempat
untuk menikmati coffe di Maxx Coffee di samping lobby Hotel Aryaduta Medan dan
Tempatnya strategis ditengah kota Medan dan berdekatan dengan hotel-hotel lainnya
Hotel Aryaduta Medan memiliki 4 lantai, yang mana lobby pada hotel ini ada 2
yaitu lower lobby and sky lobby yang terletak di lantai 9 hotel. Lantai 8 digunakan
untuk perkantoran dan area parkir kendaraan, sedangkan lantai 9 digunakan sebagai
Receptionist, The Lounge, The Pastry, The Courtyard Pool, The Pool Café and The
kedua dijabat oleh Mr. Peter Walter Buzz berasal dari Jerman, ketiga dijabat oleh Mr.
Erwin Bernhard berkebangsaan Indonesia, keempat dijabat oleh Mr. Gofter Markus
Herman berkebangsaan Jerman, kelima dijabat oleh Mr. Herman Rachmandy Kemp
berkebangsaan Jerman dan Indonesia, keenam dijabat oleh Mr. Sebastian Henning
Visi Hotel Aryaduta Medan yaitu “Iconic Indonesian & Globaly Competitive ”,
yang berarti mampu menjadi hotel andalan di Indonesia dan mampu untuk
berkompetisi dalam dunia internasional. Visi ini menjadi dasar acuan bagi seluruh
karyawan – karyawan Hotel Aryaduta Medan dalam memberikan pelayan yang baik
diseluruh unit Hotel Aryaduta terhadap tamu serta menjadi ciri khas dari Hotel
Aryaduta untuk dapat bersaing dengan hotel- hotel yang ada di kota Medan.
Hotel Aryaduta Medan sebagai hotel berbintang lima (five star), memiliki nilai -
nilai luhur Aryaduta Medan terhadap karyawan yang bekerja di Hotel Aryaduta
Medan. Nilai – nilai luhur ini menjadi prinsip dasar yang harus dilakukan oleh
1. Integritas : Suatu perilaku dimana kita melakukan hal yang benar tetapi orang
lain tidak tahu. Integritas memiliki beberapa bagian – bagian antara lain:
3. Memiliki sifat empati kepada setiap orang dan turut memberikan tenanga dan
seluruh tamu/pelanggan.
berdasarkan lokasi, lamanya buka, kelas, fasilitas dan tingkat pelayanan, komponen
harga kamar dan berdasarksn ukuran besar hotel. Berikut ini penjelasan dari
1. Berdasarkan Lokasi
Dilihat dari lokasi Hotel Aryaduta Medan didirikan, maka hotel tersebut
kota.
Hotel Aryaduta Medan beroperasi sepanjang tahun, tidak ada sela untuk
berhenti sehingga hotel ini termasuk ke dalam jenis hotel all year around.
3. Berdasarkan Kelas
Hotel di Indonesia digolongkan menjadi dua jenis, yang pertama hotel melati
dan hotel bintang.Hotel melati diklasifikasikan menjadi melati satu, dua, dan tiga.
tiga, empat, dan lima. Penggolongan hotel di negara kita didasarkan pada tiga
hotel tersebut memiliki segmentasi pasar tertentu, yaitu hanya untuk tamu-tamu
bisnis dan para wisatawan dengan anggaran terbatas. Selain akomodasi, hotel
Ditinjau dari komponen harga kamar, Hotel Aryaduta Medan merupakan hotel
Melihat ukuran hotel dan jumlah kamar sebanyak 200 kamar, maka hotel ini
dikategorikan sebagai average hotel. Average hotel adalah jumlah kamar yang
.
3.3 Fasilitas yang ada di Hotel Aryaduta Medan
bintang lima (five star) yang digunakan sebagai salah satu tempat penginapan yang
ada di kota Medan. Letak Hotel Aryaduta Medan sangatlah strategis yaitu dekat
dengan pusat kota Medan sehingga sangat tepat dalam kegiatan operasionalnya
sehingga menjadi salah satu hotel pilihan para pebisnis dan wisatawan mancanegara
dalam hal penginapan dan juga sebagai tempat untuk menghabiskan waktu liburan.
Selain memberikan pelayanan yang terbaik kepada tamu, Hotel Aryaduta juga
memberikan fasilitas – fasilitas yang terbaik dan juga menarik untuk menarik para
wisatawan dan tamu untuk menginap di Hotel Aryaduta Medan. Dimana dengan
berbagai fasilitas yang disiapkan dan diberikan mampu membuat para tamu nyaman
meraka inginkan selama tinggal di hotel tersebut. Failitas – fsilitas lengkap itu akan
Dimana kepuasan tamu atau pelanggan diukur dari tingkat kunjungan tamu yang
meningkat dari kunjungan sebelumnya dan juga diukur dari complain – complain
Terdiri dari 199 kamar dengan 197 yang siap untuk dijual dan berada dari lantai 9
sampai lantai 11. Kamar yang tersedia untuk Deluxe Room adalah 170 kamar, 12
kamar untuk Aryaduta Pool Terrace, 15 kamar untuk Aryaduta Premier, 1 kamar
1. Deluxe Room
kolam renang. Tersedia juga tempat tidur king atau twins, TV layar datar, dan
kamar mandi yang dilengkapi shower. Fasilitas lainnya mini bar, brankas,
secara gratis, teh sore, minuman malam, minuman selamat datang, serta
maskapai boarding.
3. Aryaduta Premiere
Aryaduta Premier memiliki luas 40 m2. Semua jenis kamar ini terdapat
disudut hotel pada masing-masing lantai kamar hotel. Tipe kamar ini memiliki
pemandangan kota Medan lebih luas. Kamar ini difasilitasi oleh akses
penyajian gratis harian sarapan prasmanan, teh sore dan minuman malam,
4. Business Suite
Dengan pemandangan yang luar biasa dan akses mudah ke kolam renang
halaman, elegan 50 m2 suite ini ini dilengkapi dengan teras pribadi, ruang
tamu yang luas, ruang makan dengan dapur, kamar tidur terpisah, dan area
kerja dengan akses internet broadband. Suite ini juga menyediakan akses
eksklusif yang menyajikan gratis harian sarapan prasmanan, teh sore dan
5. Aryaduta Suite
yang terpisah, ruang makan dengan dapur, dua kamar tidur - kamar tidur
utama dengan tempat tidur ukuran king mewah dan satu kamar tidur dengan
tempat tidur twin, dilengkapi dengan selimut dan bantal yang nyaman,
melayani gratis sarapan prasmanan harian, teh sore dan minuman malam,
maskapai boarding.
Fasilitas umum adalah fasilitas yang disediakan oleh Hotel Aryaduta Medan
yang tidak hanya di sediakan untuk tamu yang menginap di hotel melainkan untuk
tamu yang hanya sekedar berkunjung saja di Hotel Aryaduta Medan. Fasilitas lainnya
ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan bagi hotel. Fasilitas lainnya antara lain
seperti :
The Lounge adalah tempat yang paling cocok untuk bertemu dengan
kerabat sambil menikmati makanan ringan, anggur, teh dan kopi. Kapasitas
kursi yang dimiliki adalah 24 buah dan terletak di Sky Lobby Lantai 9.
The Kitchen Restaurant terletak dilantai 9 hotel, tersedia 188 buah kursi.
Para tamu dapat menikmati masakan dari berbagai Negara yaitu Asean,
Chinese, Japanese, dan Western. Fasilitas lain yang ditawarkan disini adalah
dapat melihat langsung kota Medan dari sudut jendela beserta melihat
Gambar. 3.3.2.2
The kitchen
Hotel Aryaduta Medan dan makanan ringan yang sehat dan jus. Kapasitas
4. The Pastry
Outlet ini menyediakan roti olahan sendiri, roti Prancis, bolu dan cookies.
5. VIP Lounge
Tempat ini merupakan tempat yang tidak semua tamu hotel yang
6. Spa
Fasilitas spa ini menghadirkan suasana yang amat nyaman dan rileks.
Terdapat berbagai jenis perawatan yang ada di Spa yakni pedicure, manicure,
massage dan spa. Fasilitas ini tidak memiliki outlet tersendiri (not in house),
jika dibutuhkan para pelanggan spa ini dapat dilakukan di kamar atau di
swimming pool.
7. Health Club
Gambar. 3.3.2.7
Health Club
8. Bar
Tempat ini merupakan tempat yang semua tamu hotel dapat datang ke
tempat ini. Sebab tempat ini digunakan untuk bersantai dan menikmati segelas
coffee.
9. Bussines Center
mengakses internet beserta mesin fotocopy, mesin fax dan mesin printer serta
scanner yang dapat dipakai oleh tamu dengan membayar sejumlah biaya
pemakaian.
para pelanggannya. Kolam renang Hotel Aryaduta Medan yaitu kolam renang
yang berada di luar ruangan dengan panjang 35 meter. Tamu hotel maupun
tamu di luar hotel dapat bersantai dan berjemur di pondokan kursi maupun
Gambar. 3.3.2.10
Swimming pool
Fasilitas ruang pertemuan dan grand ballroom yang terdapat di Hotel Aryaduta
Medan, yakni :
1. Grand Ballroom
Grand Ballroom memiliki luas 1.495 m2 dan dapat menampung hingga 1.000
pax.
2. Meeting Room
Meeting Room memiliki luas 204 m2 dan dapat menampung 100 pax.
3. Board Room
Board Room memiliki luas 202 m2 dan dapat menampung 100 pax.
seperti cake, bread , jajanan pasar dan puding untuk tamu hotel maupun tamu dari
luar hotel. Produk – produk yang ada di pastry kitchen di Hotel Aryaduta seperti red
velvet cake, tiramisu cake, blackforest cake, caramel cake, brownis cake, butter cake,
banana cake kue sus, pie, dan waffle, pancake dan muffin. Sedangkan untuk produk
bread/roti, section pastry membuat croissant, danish, soft roll, hard roll, pita, roti
Adapun produk yang di dapat di handle penulis yaitu pembuatan butter cake,
muffin, kue sus, pie, waffle , pancake, brownis, soft roll, hard roll, membuat adonan
pizza. Jam operasional section pastry yaitu memiliki tiga jam kerja yaitu
1. M3 = 06.00 am – 15.00 pm
2. M4 = 07.00 am – 16.00 pm
3. M5 = 08.00 am – 17.00 pm
4. M6 = 09.00 am – 18.00 pm
1. M8 = 11.00 am – 20.00 pm
2. M9 = 12.00 am – 21.00 pm
3. A2 = 13.00 am – 22.00 pm
Adapun jam kerja sore di pastry kitchen yaitu A3 = 14.00 – 21.00 pm. Selama
pkl, penulis melaksanakan kegiatan operasional di jam kerja pagi yaitu jam 07.00 –
.
3.5 Strukur Organisasi Pastry Kitchen Hotel Aryaduta Medan
Struktur organisasi merupakan suatu susunan atau hubungan antara tiap posisi
atau bagian yang ada pada suatu organisasi ataupun perusahaan dalam menjalankan
mengenai posisi yang dipegang serta tanggung jawab yang miliki seseorang sesuai
Gambar. 3.4
Struktur Organisasi Pastry Kitchen Hotel Aryaduta Medan
PEMBAHASAN
Pastry adalah section yang berada di bawah naungan Food and Beverage
pencuci mulut/dessert. Untuk mendapatkan hasil olahan kue/roti yang baik maka
SOP utenil yang digunakan sangat menetukan baik jenis utensil yang digunakan,
jenis dan fungsi yang beragam. Peralatan kecil (utensil) di pastry kitchen digunakan
untuk mengolah produk baik untuk menu breakfast, lunch, dinner dan acara lainnya.
yang digunakan banyak mulai dari peralatan kecil (utensil) hingga perlengkapan (alat
– alat besar). Setiap utensil memiliki nama serta kegunaannya masing – masing. Jenis
– jenis utensil di pastry kitchen dibedakan menjadi beberapa bagian seperti alat
pemotong, alat pengukur dan penimbang, alat pencampur dan alat mengistirahatkan,
alat – alat penunjang lainnya, alat penyaring, wadah untuk menbakar dan peralatan
talenan/cutting board, pisau pengiris roti, pastry wheel cutter dan dough cutter/plastik
33
umum seperti mengolah menu breakfast, lunch, dinner, dan untuk acara lainya.
Pisau sering digunakan di dapur dan digunakan untuk keperluan umum seperti
Pisau dapat dibedakan berdasarkan warna (color code) di mana fungsi warna pada
pisau dibuat untuk menghindari terkontaminasi dengan bahan lain. Pewarnaan juga
digunakan untuk membedakan makanan seperti warna hijau untuk sayuran, warna
merah untuk daging mentah, warna biru untuk ikan dan seafood, warna hitam untuk
memotong diary produk, kuning untuk unggas mentah dan warna coklat untuk
Gambar. 4.1.1.1
Pisau Koki/pisau serbaguna
Pisau pengiris roti digunakan untuk mengiris roti/bread di mana ujung pisau
berbagai macam ukuran dari ukuran kecil hingga ukuran besar. (Faridah dkk, 2008 :
97).
Gambar. 4.1.1.2
Pisau Pengiris roti
selesai pemakaian, talenan dicuci dan disikat dengan air sabun lalu di keringkan dan
setelah kering disimpan di rak talenan. Talenan memiliki kode pewarnaan (color
code) di mana kode warna digunakan untuk menghindari terkontaminasi dengan zat
lain. Warna talenan digolongkan berdasarkan warna seperti warna hijau untuk
sayuran, warna putih untuk diary product (pastry), warna merah untuk daging
mentah, warna kuning untuk unggas mentah, coklat untuk memotong daging yang
sudah matang dan warna biru digunakan untuk seafood dan ikan. (Gisslen, 2016 : 49).
Gambar. 4.1.1.3
Talenan/cutting board
Pastry wheel cutter digunakan untuk memotong adonan roti dan pastry dan juga
Gambar. 4.1.1.4
Pastry wheel cutter
adonan padat atau adonan yang tersisa pada permukaan datar seperti meja, nampan,
loyang ataupun mangkuk. Bentuk dough cutter pipih dan panjang terbuat dari bahan
sintesis dan ada juga yang stainless. (Faridah dkk, 2008 : 97).
Gambar. 4.1.1.5
Dough cutter/plastik scaper
Section pastry kitchen memiliki alat pengukur dan penimbang seperti gelas ukur,
timbangan digital, scoop es cream dan changeable divider with wheel. Penggunaan
alat pengukur dan penimbang di pastry kitchen biasanya digunakan untuk keperluan
umum seperti mengolah menu breakfast, lunch, dinner dan untuk acara lainya.
4.1.2.1.Gelas ukur
Gelas ukur berfungsi untuk mengukur bahan cair dan kering. Gelas ukur tersedia
berbagai ukuran dari ukuran kecil hingga ukuran besar. Adapun gelas ukur di pastry
Gambar. 4.1.2.1
Gelas ukur
Timbangan tersedia dari berbagai ukuran skala dari skala 2 kg (2000 gr) sampai
Gambar. 4.1.2.2
Timbangan digital
Scoop es cream digunakan untuk menscoop es cream. Alat ini memiliki tangkai
panjang dan terdapat pegas untuk menggerakkan bulatan penyendok. Pegas berfungsi
untuk melepaskan bulatan es krim dari sendok. Alat ini terbuat dari stainless steel dan
tersedia berbagai ukuran dari ukuran kecil hingga ukuran besar. (Faridah dkk, 2008 :
128).
Gambar. 4.1.2.3
Scoop es cream
ukuran sama besar. Alat ini flesksibel dapat dirubah sesuai ukuran yang diinginkan.
Gambar. 4.1.2.4
Changeable divider with wheel
Pada section pastry kitchen memiliki alat mencampur dan alat mengistirahatkan
yang dibagi menjadi beberapa bagian seperti mangkuk, whisk, mixer dan ruber
spatula. Penggunaan alat pencampur dan alat pengistirahatan yang ada di pastry
kitchen biasanya digunakan untuk keperluan umum seperti untuk untuk mengolah
4.1.3.1 Mangkuk
Mangkuk digunakan untuk menempatkan adonan yang akan diolah dan juga
digunakan untuk mencampur bahan. Bahan pembuatan mangkuk terbuat dari berbgai
macam seperti kaca, porselen, stainlees steel dan plastik. Bahan baja/metal tidak
dapat digunakan karna metal dapat bereaksi dengan ragi. Untuk mengaduk telur
menggunakan mangkuk berdinding agak tinggi, agar adonan dapat bergerak leluasa
dan tidak tumpah. Mangkuk terbuat dari stainless steel. Setelah digunakan mangkuk
dibersihkan agar tidak meninggalkan aroma yang tidak sedap. (Faridah dkk, 2008 :
100).
Gambar. 4.1.3.1
Mangkuk
4.1.3.2 Whisk
Whisk digunakan untuk mengaduk telur atau krim. Sarang whisk terbuat dari
kawat yang tebal. Whisk dibagi menjadi 2 yaitu baloon whisk dan french whisk.
Bentuk balloon whisk menyerupai balon dan ujungnya mengambang di mana balloon
whisk digunakan untuk mengaduk telur, whipped cream dan mencampur tepung.
mengaduk/mencampur bahan berat seperti saus dan adonan pancake dan waffle
sehingga teksturnya menjadi kental dan merata. Setelah pemakaian whisk di rendam
dengan larutan air sabun hangat lalu disikat/digosok agar sisa kocokan adonan tidak
Gambar. 4.1.3.2
French Wishk
Gambar. 4.1.3.2
Balloon Wishk
4.1.3.3 Mixer
bahan lainnya. Setelah pemakain mixer dicuci dan disikat agar tidak ada adonan yang
menempel pada pengaduk mixer dan mixer dibersihkan agar tidak ada bahan yang
Gambar. 4.1.3.3
Mixer
Ruber spatula digunakan untuk mengeruk sisa adonan yang lunak dan juga
digunakan untuk mengumpulkan sisa adonan yang lunak. Ruber spatula ada yang
tahan panas dan ada yang tidak tahan panas. Ruber spatula tahan panas dapat
digunakan untuk mengaduk makanan saat dimasak, tetapi ruber spatula biasa
meleleh saat panas. Setelah selesai digunakan, ruber spatula kemudian dicuci dan
disikat dengan air sabun lalu dikeringkan dan disimpan. (Faridah dkk, 2008 : 101).
Gambar. 4.1.3.4
Ruber Spatula
Section pastry kitchen memiliki alat penunjang lain seperti pastry brush, rolling
pin, grater/parutan, docker roller dan bottle opener. Penggunaan alat penunjang lain
di pastry kitchen digunakan untuk keperluan umum seperti mengolah menu breakfast,
Pastry brush yang digunakan untuk mengoles cairan/atau telur pada permukaan
roti/kue. Pastry brush memiliki tangkai panjang yang terbuat dari kayu dan juga ada
terbuat dari plastik. Setelah pemakaian pastry brush dicuci dengan air sabun hangat
Gambar. 4.1.4.1
Pastry Brush
Rolling pin digunakan untuk menipiskan atau meratakan adonan dengan cara
menekan dan mendorong, sehingga diperoleh adonan yang tipis sesuai ketebalan yang
dikehendaki. Bentuk rolling pin bulat panjang dan mempunyai pegangan bulat agar
mudah menggiling jika didorong dan ditekan. Bahan pembuatan rolling pin ada dari
kayu dan ada juga dari marmer. (Faridah dkk, 2008 : 103).
Gambar. 4.1.4.2
Rolling pin
4.1.4.3 Grater/parutan
Grater digunakan untuk memarut buah dan makanan seperti memarut kulit jeruk,
keju, apel, coklat dan lainnya. Setelah selesai digunakan, grater dicuci dan disikat
Gambar. 4.1.4.3
Grater/parutan
Docker roller digunakan untuk memberi lubang pada adonan yang ditebarkan di
Gambar. 4.1.4.4
Docker roller
dari bahan gabus seperti minuman anggur ataupun minuman lainnya. Setelah bottle
opener digunakan digantung di rak tempat bahan pastry diletakkan. (Faridah dkk,
2008 : 105).
Gambar. 4.1.4.5
Bottle Opener
sugar/penabur gula dan sieves. Penggunaan alat - alat penyaring di pastry kitchen
digunakan untuk keperluan umum seperti mengolah menu breakfast, lunch, dinner
Saringan tepung digunakan untuk menyaring tepung, gula halus dan bahan kering
lainnya. Alat ini terbuat dari stainlees steel. Setelah pemakaian, saringan tepung
langsung dicuci dan disikat dan dikeringkan. (Faridah dkk, 2008 : 107).
Gambar. 4.1.5.1
Saringan tepung
Duster sugar digunakan untuk menabur gula halus/icing sugar dan bubuk
coklat. Alat ini terbuat dari bahan stainlees steel. (Faridah dkk, 2008 : 107).
4.1.5.3 Sieves
Sieves terbuat dari kasa halus dan berbingkai dan sieves tidak memiliki gagang
untuk pegangan. Alat ini digunakan untuk menyaring tepung ataupun coklat dan
digunakan untuk menyaring bahan yang sedikit. (Faridah dkk, 2008 : 108).
Gambar. 4.1.5.3
Sieve s
Section pastry kitchen memiliki wadah membakar seperti sandwich form, loyang
datar, wire cooling rack, cetakan pancake, cetakan waffel dan loyang muffin.
Sandwich form digunakan untuk membuat roti tawar, gandum, dan roti untuk
sandwich. Sandwich form dilengkapi dengan alat penutup. Alat ini tersedia berbagai
ukuran dari ukuran kecil hingga besar. Ketika memakai sandwich form pertama
Loyang. Selanjutnya tutup Loyang diolesi dengan butter/mentega juga agar adonan
tidak lengket ditutup loyang Alat ini setelah digunakan dicuci bersih dan disikat agar
Gambar. 4.1.6.1
Sandwich Form
Gambar. 4.1.6.2
Loyang datar
Wire cooling rack digunakan untuk mendinginkan kue yang matang yang baru
dikeluarkan dari oven. Alat ini terbuat dari aluminium/stainless steel dengan
bermacam bentuk seperti persegi atau lingkaran. Penggunaan Wire cooling rack
yaitu dengan meletakkan pada meja kerja/datar. Setelah selesai pemakaian alat ini
dicuci dengan sabun agar minyaknya tidak lengket. (Faridah dkk, 2008 : 119).
Gambar. 4.1.6.3
Wite cooling rack
Cetakan pancake bentuknya bulat yang digunakan untuk mencetak pancake. Alat
ini ada yang menggunakan sistem manual dan ada yang menggunakan energi listrik.
panas. Cara melihat cetakan sudah panas dengan mengolesi loyang dengan butter,
jika ada buih dari butter dan butter mencair maka cetakan sudah panas. Jika cetakan
sudah panas dapat dituang adonan pancake sesuai yang diinginkan bisa besar dan bisa
kecil. Setelah panas, kabel loyang dicabut agar pancake tidak gosong karena panas
yang tinggi. Lalu setelah selesai digunakan, alat ini dielap dan dibersihkan. (Faridah
Gambar. 4.1.6.4
Cetakan pancake
Alat ini bentuknya bermacam – macam ada yang berbentuk persegi, bulat, dan
ada juga yang berbentuk love, di mana dalam satu loyang dibagi menjadi 2 wafel
kecil. Alat ini ada yang masih manual dan ada juga yang menggunakan listrik.
Loyang yang menggunakan listrik jika ingin dipakai terlebih dahulu dipanaskan agar
ketika menuangkan adonan, adonan yang dihasilkan tidak bantat. Loyang setelah
panas diolesi dengan butter/mentega agar tidak lengket dan ditutup sebentar. Lalu
dibuka dan lihat warnanya jika sudah berwarna kecoklatan, adonan diangkat tetapi
jika masih putih, adoanan ditutup lagi sebentar. Jika penggunaan Loyang sudah
selasai, Loyang dielap hingga bersih agar adoanan yang tumpah tidak lengket di
Gambar. 4.1.6.5
Cetakan waffel
Loyang ini berbentuk bulat dengan bermacam ukuran ada yang kecil dan ada
yang besar. Loyang jika dipakai untuk membuat muffin sebaiknya dialasi dengan
cetakan muffin kertas agar mudah dikeluarkan jika sudah matang. Setelah selesai
pemakaian, alat ini dicuci bersih dengan air sabun. Kemudian loyang dikeringkan dan
Gambar. 4.16.6
Loyang muffin
Section pastry kitchen memiliki peralatan dekorasi dan candy seperti spatula,
turn table, paping bag, aneka spuit dan cetakan candy. Penggunaan peralatan
dekorasi dan candy di pastry kitchen biasanya digunakan untuk keperluan umum
seperti mengolah menu breakfast, lunch, dinner dan untuk acara – acara lainya.
4.1.7.1 Spatula
Spatula berbeda dengan ruber spatula yang digunakan untuk mengeruk adonan
yang lengket di mangkuk, spatula terbuat dari metal digunakan untuk mendekorasi
kue dari buttercream ataupun membuat tekstur kue. Spatula dibagi 2 yaitu palette
spatula dan knee spatula. Pallete spatula digunakan untuk meratakan, memoles dan
melapisi bahan seperti cream, buttercream dan coklat. Alat ini terbuat dari bahan
stainless dengan gagang terbuat dari kayu dan ada juga terbuat dari plastik. Knee
pallete keguanaannya sama dengan pallete spatula namun bentuknya yang menyiku
bersih dengan menyikat dengan sabun lalu dikeringkan kemudian disimpan di wadah
Gambar. 4.1.7.1
Pallete spatula
Gambar. 4.1.7.1
Knee pallete
Turn table berfungsi untuk tempat produk patiseri yang sedang dihias dan juga
menjadi tempat patiseri yang telah dihias. Setelah pemakain turn table dielap dengan
kain basah, hingga tidak ada sisa cream yang menempel di turn table lalu disimpan di
Gambar. 4.1.7.2
Turn table
Bentuk paping bag seperti kantong digunakan untuk menghias kue, membuat
tulisan (seperti tulisan selamat ulang tahun), menyemprotkan fiiling (isian untuk
adonan) ke aneka kue sus, roti, muffin, donat dan lainnya. Paping bag banyak dijual
di toko. Paping bag siap pakai dibeli di toko kue yang terbuat dari bahan plastik.
Paping bag juga dapat dibuat sendiri. Usaha pemeliharaan paping bag yang terbuat
dari plastik setelah dipakai sebaiknya dicuci dengan air sabun hangat lalu
dikeringkan. Jika paping bag terbuat dari kertas ataupun plastik di mana penggunaan
Gambar. 4.1.7.3
Paping bag
melalui spuit, adonan berbentuk sesuai dengan bentuk mata spuit yang digunakan.
Setelah pemakaian spuit, spuit direndam dengan air sabun hangat lalu disikat
kemudian di keringkan dan disimpan di box spuit. (Faridah dkk, 2008 : 124).
Gambar. 4.1.7.4
Aneka spuit
Alat ini digunkan untuk mencetak candy/permen dan coklat. Alat ini memiliki
bermacam bentuk seperti bentuk datar polos, bentuk beruang, bentuk mawar dan
Gambar. 4.1.7.5
Cetakan candy
SOP adalah suatu rangkaian yang berisikan prosedur kerja yang harus dilakukan
secara kronologis dan sistematis dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dengan tujuan
agar memperoleh hasil kerja yang efektif. Adapun SOP penggunaan utensil
mencakup tentang jenis – jenis utensil yang digunakan sesuai dengan fungsi dan
kegunaan utensil, kebersihan utensil serta penyimpanan utensil. SOP utensil perlu
diketahui dan dipahami oleh staff sehingga menghasilkan produk yang berkualitas
SOP utensil di pastry kitchen terbagi menjadi beberapa bagian seperti alat
1. Pisau
3. Talenan
Alat ini digunakan untuk mengolah produk roti seperti pizza, croissant dan
danish.
5. Dough cutter
daging yang matang, namun kenyataan di lapangan staff pastry menggunakan pisau
coklat untuk memotong puding. Selain itu, penulis juga melihat staff menggunakan
pisau koki warna hitam untuk memotong pizza, di mana menurut SOP alat memotong
pizza bukan pisau melainkan pastry wheel cutter. Adapun masalah lain yang terjadi di
yaitu staff menggunakan talenan berwarna coklat yang digunakan untuk alas
memotong roti.
1. Gelas Ukur
Alat yang digunakan untuk mengukur air dan minyak. Adapun SOP gelas
2. Timbangan digital
Alat yang digunakan untuk menimbang tepung, gula, butter, dan lainnya. SOP
3. Scoop es cream
Alat ini digunakan untuk mengscoop es cream. SOP scoop es cream di pastry
dari section main kitchen untuk menimbang tepung, di mana timbangan section main
kitchen berkapasitas 2 kg. Hal ini menyebabkan ketika staff menimbang bahan
pembuatan roti ataupun cake diperlukan waktu lama untuk menimbang bahan yang
banyak dan juga penggunaan timbangan section main kitchen di mana skala ukuran
ulang bahan agar hasil produk tidak rusak. Selain itu, penulis juga melihat ketika
membuat pizza staff memakai salah satu scoop es cream untuk menuang saus pizza
yang mana akan mengakibatkan kontaminasi aroma dari sisa produk saus pizza ke
produk es cream dan memerlukan waktu lama untuk proses penyucian scoop.
Setelah alat pengukur dan penimbang, yang ketiga adalah alat mencampur dan
1. Mangkuk
Mangguk yang ada di pastry kitchen terdiri dari berbagai ukuran ada ukuran kecil
dan ada ukuran besar. Mangkuk kecil digunakan untuk mencampur bahan dengan
2. Whisk
Alat ini digunakan untuk mengaduk telur atau krim. Balloon whisk digunakan
untuk untuk mengadukk telur, whipped cream dan mencampur tepung. French
3. Mixer
Alat ini digunakan untuk mengaduk telur, adonan tepung dan butter/mentega.
Mixer di pastry kitchen terdiri dari 3 mixer dari ukuran kecil, ukuran sedang
hingga ukuran besar. Mixer berkuran kecil digunakan untuk mengaduk adonan
yang berkapasitas kecil seperti membuat topping coffe bun. Mixer sedang dan
besar digunakan untuk mengaduk adoan kue dan roti dengan jumlah banyak
4. Ruber spatula
Alat ini digunakan untuk mengeruk sisa adonan yang lunak dan mengumpulkan
adonan yang lunak. Ruber spatula panas dapat digunakan untuk mengaduk
makanan dengan suhu yang tinggi sedangkan ruber spatula biasa tidak dapat
digunakan untuk mengaduk makanan pada suhu yang tinggi. Ruber spatula di
whisk. Ballon whisk section pastry yang tersedia hanya satu. Sewaktu penulis
melakukan pkl, penulis melihat staff meminjam whisk dari section cold kichen untuk
membuat bread butter pudding. Penggunaan whisk dari section lain untuk mengolah
produk pastry akan menyebabkan terkontaminasi aroma dari produk sebelumnya dan
juga memakan waktu untuk meminjam whisk ke section lain. Selain itu penulis juga
melihat staff menggunakan spatula biasa untuk memasak selai. Ketika mengaduk
selai menggunakan spatula biasa, spatula lama kelamaan menjadi meleleh karna
Selanjutnya yang keempat adalah alat penunjang lain. Alat penunjang lain di
1. Pastry brush
Pastry brush digunakan untuk mengoles air, telur dan mentega. SOP
penggunaan utensil di pastry kitchen yaitu pastry brush hanya tersedia satu.
2. Rolling pin
3. Grater/parutan
Grater digunakan untuk memarut. Grater di pastry kitchen hanya satu dan
dipakai untuk memarut berbagai jenis makanan dan buahan seperti mentimun,
4. Docker roller
5. Bottle opener
Selanjutnya yang kelima adalah alat penyaring. Alat penyaring di pastry kitchen
terdiri dari
1. Saringan tepung
Alat ini digunakan untuk menyaring tepung, gula halus dan bubuk coklat.
2. Penabur gula
Alat ini digunakan untuk menabur gula halus/icing sugar dan bubuk coklat.
3. Sieves
Alat yang digunakan untuk menyaring tepung ataupun coklat dan digunakan
1. Sandwich form
Alat ini digunakan untuk membuat roti tawar dan roti gandum. SOP sandwich
form yaitu ukuran besar untuk membuat roti tawar sedangkan ukuran sedang
2. Loyang datar
Wire cooling rack digunakan untuk mendinginkan kue yang matang yang baru
dikeluarkan dari oven. SOP wire cooling rack di pastry kitchen yaitu berbentuk
persegi.
4. Cetakan pancake
Alat ini digunakan untuk mencetak pancake. Cetakan pancake di pastry sudah
5. Cetakan Waffel
Alat ini digunakan untuk membuat waffle. Cetakan waffel di pastry kitchen
6. Loyang muffin
Terakhir adalah peralatan dekorasi dan candy. Peralatan dekorasi dan candy
1. Spatula
Alat ini digunakan untuk mendekorasi kue dari buttercream ataupun membuat
tekstur kue. Palette spatula digunakan untuk meratakan, memoles dan melapisi
bahan dengan buttecream, cream dan coklat. Knee spatula digunakan untuk
2. Turn table
Alat ini berfungsi untuk tempat produk petiseri yang sedang dihias dan juga
3. Paping bag
menyemprotkan aneka filling (isian untuk adonan) ke kue sus, donat, roti dan
muffin. Paping bag di pastry kitchen menggunakan paping bag plastik yang sekali
pakai.
4. Aneka spuit
bentuk hiasan
5. Cetakan Candy
Alat ini digunakan untuk mencetak candy/permen dan coklat. Bentuk cetakan
candy di pastry kitchen ada yang bentuk bulat polos, persegi dan ada yang
berbentuk beruang.
pembersihan utensil yang dilakukan hanya pada waktu tertentu dan pengggunaan
tertentu atau tidak ada pembersihan secara rutin seperti pastry wheel cutter,
masih tidak baik karena tidak adanya pengawasan terhadap penyimpanan utensil di
pastry kitchen seperti pisau koki, balloon whisk, pisau pengiris roti sehingga adanya
4.3 Hubungan SOP Utensil Terhadap Kinerja Staff di Pastry Kitchen Hotel
Aryaduta Medan
Staff harus mengetahui pemahaman yang jelas mengenai apa yang akan dikerjakan
7. Ketersediaan utensil yang memadai dengan jumlah staff yang ada di pastry
kitchen.
staff adalah semakin lengkap ketersediaan peralatan dalam section pastry maka akan
semakin baik juga kinerja dari staff. Hal ini disebabkan karena para staff tidak lagi
meminjam utensil dari section lain yang menyebakan efisiensi kerja yang lebih baik
sesuai dengan target dan waktu yang ditentukan. Selanjutnya yaitu penggunaan
utensil yang sesuai dengan SOP yang sudah ditentukan akan menghasilkan produk
yang berkualitas dan juga akan meningkatkan kepuasan konsumen baik dari kepuasan
produk yang didapatkan serta kepuasan dari waktu penyajian produk yang dibeli.
Hubungan yang lain yaitu dari segi pembersihan utensil, apabila utensil di pastry
kitchen dilakukan pembersihan utensil secara rutin maka produk yang dihasilkan akan
memiliki kualitas yang baik Selanjutnya pada bagian penyimpanan utensil, jika
terdapat pengawasan yang baik terhadap penyimpanan utensil maka peralatan pastry
tidak akan hilang/pindah ke section lain. Dari uraian di atas disimpulkan bahwa
kinerja staff akan meningkat apabila pekerjaannya sesuai dengan SOP yang
ditetapkan, utensil yang digunakan harus jumlahnya memadai dengan staff yang ada
di pastry kitchen dan juga menerapkan pembersihan dan penyimpanan utensil yang
baik.
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
kesimpulan bahwa SOP penggunaan utensil sangat mempengaruhi kinerja dari para
staff. Jadi semakin baik kinerja dari para staff yang ada di pastry kitchen maka
pelanggan akan semakin puas terhadap produk yang didapatkan ataupun yang
dibelinya. Sebaliknya apabila SOP penggunaan utensil tidak diterapkan dengan baik
maka kinerja staff akan buruk dan menyebabkan adanya complain/keluhan dari tamu.
5.2 Saran
Pada bagian ini penulis menuliskan beberapa saran yang dapat digunakan sebagai
bahan masukan bagi hotel maupun para staff pastry kitchen department itu sendiri,
1. Sebaiknya pihak hotel mengadakan evaluasi kinerja dari para staff untuk memicu
2. Karyawan harus menerapkan rasa cinta dan kepedulian terhadap peralatan yang
ada di section.
pastry kitchen.
64
Ali, Lukman. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Faridah, Anni dkk. 2008. Patiseri. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan.
PH, Bartono dan Ruffino. 2005. Food Product Management di Hotel dan Restoran.
Yogyakarta: Andi.
Rifka. 2017. Tata Boga Dasar untuk Pembelajaran SMK. Yogyakarta: Indopublika.
Sinambela, Lijan Poltak. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara.