Anda di halaman 1dari 75

PENANGANAN BAHAN BAKU PASTRY DAN BAKERY DALAM

UPAYA MEMPERTAHANKAN STANDAR KUALITAS DI


HOTEL J.W MARRIOTT MEDAN

KERTAS KARYA

OLEH

PUSPA PRATIWI
092204032

PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA


FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2 0 12

Universitas Sumatera Utara


LEMBAR PERSETUJUAN

PENANGANAN BAHAN BAKU PASTRY DAN BAKERY DALAM


UPAYA MEMPERTAHANKAN STANDAR KUALITAS DI HOTEL J.W
MARRIOTT MEDAN

OLEH

PUSPA PRATIWI
092204032

Dosen Pembimbing, Dosen Pembaca,

Rizky Hadi Nasution, S.E. Arwina Sufika, S.E., M.Si.


NIP. 19640821 199802 2 001

Universitas Sumatera Utara


LEMBAR PENGESAHAN

Judul Kertas Karya : PENANGANAN BAHAN BAKU PASTRY


DAN BAKERY DALAM UPAYA
MEMPERTAHANKAN STANDAR
KUALITAS DI HOTEL J.W MARRIOTT
MEDAN

Oleh : PUSPA PRATIWI

NIM : 092204032

FAKULTAS ILMU BUDAYA


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dekan,

Dr. Syahron Lubis, M.A.


NIP. 19511013 197603 1 001

PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA


Ketua,

Arwina Sufika, S.E., M.Si.


NIP. 19640821 199802 2 001

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAKSI

Sarana akomodasi perhotelan tidaklah lengkap tanpa adanya dukungan dari fasilitas
makanan dan minuman. Dalam dunia perhotelan hal tersebut identik dengan sebutan
“Food and Beverage” yang mana digolongkan dalam section Food and Beverage
Department, atau dengan sebutan pengolahan makanan. Kertas karya ini yang
berjudul “Penanganan Bahan Baku Pastry dan Bakery Dalam Upaya
Mempertahankan Standar Kualitas Di Hotel J.W Marriott Medan” akan
membahas proses penanganan bahan baku pastry dan bakery, sehingga menghasilkan
kualitas produk yang bermutu tinggi untuk dikonsumsi oleh publik. Khususnya bagi
tamu hotel yang menginap sehingga mereka diharapkan membeli produk pastry hotel
itu sendiri. Hal ini menjadikan produk pastry dan bakery yang dihasilkan menjadi
suatu kebanggaan tersendiri bagi pihak hotel, khususnya menjadi sarana pendukung
promosi hotel disamping promosi-promosi hotel lainnya.

Key word : pastry, bakery, F&B Department

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan berkat dan karunia-Nya kepada penulis akhirnya kertas karya ini dapat

selesai. Kerta karya ini merupakan salah satu syarat akademis untuk mendapatkan

gelar Diploma D-III Pariwisata Perhotelan Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa kertas karya ini masih banyak kekurangan yang

disebabkan masih minimnya pengetahuan penulis serta kurangya diktat dan buku-

buku tentang perhotelan yang menjadi acuan penulis. Tidak ada yang sempurna di

dunia ini, demikian juga penulis yang membuat kertas karya ini tidak luput dari

kekhilafan dan kesalahan. Berdasarkan pemikiran tersebut berdasarkan kerendahan

hati, penulis mengharapkan kritik dan saran ke arah perbaikan yang diperlukan dari

pembaca guna kesempurnaan kertas karya ini.

Dalam menyelesaikan kertas karya ini, penulis telah banyak menerima

bantuan dari berbagai pihak baik moril maupun materil. Oleh sebab itu sudah

selayaknya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Dr. Syahron Lubis, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Sumatera Utara.

2. Arwina Sufika, S.E., M.Si. selaku Ketua Program Studi D-III Pariwisata

Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumtera Utara, serta sebagai Dosen

Universitas Sumatera Utara


Pembaca yang telah banyak membantu dan memberikan arahan kepada

penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini.

3. Bapak Rizky Hadi, S.E., selaku dosen pembimbing yang dengan susah

payah mendidik dan membimbing serta meluangkan waktu untuk penulis

dalam menyelesaikan kertas karya ini.

4. Bapak Muadi Suratmo, selaku Koordiantor Praktek Bidang Perhotelan,

yang telah membantu penulis untuk melaksanakan praktek di Hotel J.W

Marriott Medan.

5. Seluruh Staf Pengajar pada Program Studi Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara.

6. Ayah dan Ibu tercinta, yang telah banyak membantu penulis dari segi doa,

moril dan materi dari awal perkuliahan sampai selesainya kertas karya ini.

7. Saudara-saudara penulis, Wahidin, Darmadi dan Joni selaku abang

kandung, serta Syamsir yang sudah di anggap abang sendiri oleh penulis

yang telah banyak membantu dan mendukung penulis dari segi doa, moril

dan materi selama penulis menyelesaikan kertas karya ini.

8. Pimpinan dan seluruh karyawan di JW Marriott Medan, yang telah banyak

membantu dan memberikan informasi kepada penulis.

9. Teman-teman Pariwisata Hotel, Veronika, Desy Mora Sari, Grace Debora,

M.Arya Kemal, Abdul Haris, Edo Bastian, Dwi Prawira, Doni Fritz,

Muammar Fauzi, Indra Effendi, serta para sahabat Ratna Pertiwi dan

Universitas Sumatera Utara


Indah Purnama Sari yang telah memberi dukungan kepada saya dalam

menyelesaikan kertas karya ini.

10. Buat para Junior yang sudah penulis anggap sebagai adik sendiri : Putri

Fransisca, Novia Nur Pratiwi, Ayu Purnama Sari, Rizki Ananda dan Tiara

Anggaria yang selalu mengganggu sekaligus menghibur dan memberi

semangat penulis.

Akhir kata penulis mengaharapkan semoga kertas karya ini bermamfaat bagi

kita semua, khususnya bagi penulis dan para pembaca.

Medan 29 Juli 2012

Penulis,

Puspa Pratiwi

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

ABSTRAKSI ..............................................................................................

KATA PENGANTAR ................................................................................

DAFTAR ISI ..............................................................................................

BAB I : PENDAHULUAN .............................................................

1.1 Alasan Pemilihan Judul .................................................

1.2 Batasan Masalah ...........................................................

1.3 Tujuan Penulisan ...........................................................

1.3.1 Tujuan Umum .....................................................

1.3.2 Tujuan Khusus ....................................................

1.4 Metode Penelitian .........................................................

1.5 Sistematika Penulisan ....................................................

BAB II : URAIAN TEORITIS ........................................................

2.1 Pengertian Pastry dan bakery .........................................

2.2 Tugas dan Tanggung Jawab Pastry dan bakery ...............

2.3 Produk Yang Dihasilkan Pastry dan Bakery .....................

2.4 Bahan Baku Beserta Peralatan Pastry dan Bakery .............

2.4.1 Bahan Baku Pastry dan Bakery ......................................

2.4.2 Peralatan Pastry dan Bakery ..........................................

Universitas Sumatera Utara


BAB III : TINJAUAN UMUM TENTANG HOTEL J.W MARRIOTT
MEDAN

3.1 Sejarah Ringkas Hotel J.W Marriott Medan .....................

3.2 Klasifikasi Hotel .............................................................

3.3 Fasilitas Yang Dimilki ....................................................

3.4 Tujuan Berdirinya Hotel J.W Marriott Medan .................

3.5 Struktur Organisasi Hotel ................................................

3.6 Struktur Organisasi Pastry Hotel J.W Marriott Medan ......

BAB IV : PENANGANAN BAHAN BAKU PASTRY DAN BAKERY


DALAM UPAYA MEMPERTAHANKAN STANDAR
KUALITAS DI HOTEL J.W MARRIOTT MEDAN
4.1 Produk - Produk Yang Diproduksi Pastry dan Bakery
Hotel J.W Marriott Medan ..............................................

4.2 Sistem Penanganan Bahan Baku Pastry dan Bakery di Hotel


J.W Marriott Medan ........................................................

4.3 Hal-hal yang Dilakukan oleh Hotel J.W Marriott Medan


Untuk Mempertahankan Standar Kualitas .......................

4.3.1 Memperhatikan Pengadaan Bahan Pastry Section ...

4.3.2 Penggunaan Ruang Dapur Pastry ...........................

4.3.3 Memperhatikan Pengolahan Produk Pastry dan


Bakery Sebelum Diproses .......................................

4.4 Permasalahan yang Dihadapi ...........................................

4.5 Solusi untuk Mengatasi Masalah .....................................

Universitas Sumatera Utara


BAB V : PENUTUP

5.1 Kesimpulan ...................................................................

5.2 Saran .............................................................................

DAFTAR PUSTAKA

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAKSI

Sarana akomodasi perhotelan tidaklah lengkap tanpa adanya dukungan dari fasilitas
makanan dan minuman. Dalam dunia perhotelan hal tersebut identik dengan sebutan
“Food and Beverage” yang mana digolongkan dalam section Food and Beverage
Department, atau dengan sebutan pengolahan makanan. Kertas karya ini yang
berjudul “Penanganan Bahan Baku Pastry dan Bakery Dalam Upaya
Mempertahankan Standar Kualitas Di Hotel J.W Marriott Medan” akan
membahas proses penanganan bahan baku pastry dan bakery, sehingga menghasilkan
kualitas produk yang bermutu tinggi untuk dikonsumsi oleh publik. Khususnya bagi
tamu hotel yang menginap sehingga mereka diharapkan membeli produk pastry hotel
itu sendiri. Hal ini menjadikan produk pastry dan bakery yang dihasilkan menjadi
suatu kebanggaan tersendiri bagi pihak hotel, khususnya menjadi sarana pendukung
promosi hotel disamping promosi-promosi hotel lainnya.

Key word : pastry, bakery, F&B Department

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Judul

Dunia pariwisata dewasa ini semakin menjadi universal karena sudah

merupakan kebutuhan umat manusia yang ada di dunia. Perkembangan pariwisata di

suatu negara dilihat melalui rangkaian banyaknya hotel-hotel yang dibangun, dan

jumlah wisatawan yang datang, baik dari domestik maupun mancanegara. Setiap

melakukan tempat untuk beristirahat dengan perkembangan pengetahuan dan

teknologi yang semakin tinggi, maka hadirlah akomodasi-akomodasi yang semakin

moderen dan menarik, mulai dari hotel melati, motel, sampai hotel dengan klasifikasi

bintang (berdasarkan fasilitas dan jumlah kamar).

Hotel sebagai salah satu yang mendukung kegiatan kepariwisataan dalam jasa

pelayanan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bagi tamu – tamu yang datang dan

menginginkan tempat menginap (akomodasi), makan dan minum serta jasa-jasa yang

lainnya yang terdapat di dalamnya.

Industri perhotelan telah banyak berdiri dan berkembang di negara ini.

Industri perhotelan di negara ini banyak juga memperoleh keuntungan terutama

membantu pemerintah dalam hal mengatasi pengangguran, karena banyak tenaga-

tenaga kerja yang dibutuhkan oleh hotel. Hotel-hotel ini menyajikan pelayan terbaik

mereka agar para tamu betah dan akan tetap memilih hotel tersebut ketika ia sedang

Universitas Sumatera Utara


berkunjung ke daerah tersebut, selain kesetiaan para tamu, hotel juga mengharapkan

promosi dari mulut ke mulut (world of mouth) sebagai bentuk promosi yang dinilai

tidak banyak mengeluarkan biaya tetapi hasilnya sangat efektif.

Bila ditinjau dari pengertian, hotel merupakan salah satu jenis akomodasi

yang menyediakan jasa penginapan, makanan, minuman, serta jasa lainnya yang

disediakan oleh hotel untuk umum dan dikelola secara komersil. Di hotel terdapat

berbagai departemen yang bertugas pada bidangnya masing-masing. Satu dari bagaian

hotel yang memiliki fungsi yang penting dalam pelayanan hotel adalah bagian

pengelolaan makanan, khususnya pengolahan kue dan roti yang disebut dengan

bagian pastry dan bakery .

Dapur pastry dan bakery merupakan salah satu section dari Food and

Beverage (F&B). Yang mana pastry dan bakery juga mempunyai peranan penting

dalam kelancaran operasional hotel. Bagian pastry ini mempunyai tanggung jawab

dalam pembuatan berbagai jenis kue dan roti, yang dibutuhkan pihak hotel maupun

tamu hotel. Produknya biasa diutamakan untuk breakfast, karena tamu yang ada di

hotel ini mayoritasnya berasal dari luar negeri yang biasa mengkonsumsi roti di pagi

hari, selain itu pastry juga merupakan hasil jasa penjualan kue dan roti yang

menghasilkan pendapatan atau revenue bagi perusahaan yang mengelola, dan apabila

bagian ini dikelola dengan baik serta maksimal dalam menjaga mutu dan kualitas

rasa, maka hotel pasti akan mendapatkan pendapatan yang lebih banyak dan dapat

membantu roda perekonomian hotel tersebut. Berdasarkan uraian di atas maka

penulis merasa tertarik untuk mengangkat permasalahan ini untuk dijadikan judul

Universitas Sumatera Utara


pada kertas karya penulis dengan judul “Penanganan Bahan Baku Pastry dan

Bakery Dalam Upaya Mempertahankan Standar Kualitas di Hotel J.W Marriott

Medan”

1.2 Batasan Masalah

Dalam menyusun kertas karya ini kemampuan penulis sangat terbatas, jadi

penulis membatasi permasalahan yang dibahas tidak terlalu luas maupun

menyimpang. Penulis membatasi masalah hanya pada dapur, khususnya di bagian

pastry dan bakery terutama dalam proses penanganan bahan-bahan bakunya,

mencakup penyimpanan, dan proses pengolahan.

1.3 Tujuan Penulisan

Dalam penulisan kertas karya sebagaimana lazimnya tentu mempunyai tujuan,

adapun tujuan penulisan kertas karya ini adalah :

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum yang hendak dicapai didalam penulisan kertas karya ini yang

menjadi kewajiban bagi mahasiswa yaitu :

1. Memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan suatu gagasan

dalam bentuk karangan ilmiah.

2. Dalam penulisan kertas karya mahasiswa diharuskan melakukan penelitian,

didalam penelitian tersebut mahasiswa dapat melakukan perbandingan antara

Universitas Sumatera Utara


teori-teori materi perkuliahan yang di dapat dari bangku perkuliahan dengan

praktek nyata yang ada di lapangan, lalu menggabungkannya dan menyusunnya

dalam bentuk sebuah karangan ilmiah.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus yang dicapai dalam penyusunan kertas karya ini yaitu :

1. Untuk melengkapi salah satu syarat akademis dalam menyelesaikan Perkuliahan

D-III Program Studi Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Menerangkan salah satu hal yang dapat menarik minat tamu.

3. Menambah wawasan penulis dan pembaca khususnya mengenai cara menjaga

mutu, kualitas, dan standar rasa produk pastry dan bakery

4. Membantu mahasiswa untuk berfikir secara kritis dalam hal manajemen.

5. Membantu mahasiswa dalam hal mengembangkan kreativitas melalui pengalaman

serta merangsang pola fikir untuk dapat menghasilkan ide-ide brilian yang sangat

berguna baik di perguruan tinggi maupun sebagai seorang profesional di dunia

pekerjaan yang akan digeluti.

1.4 Metode Penulisan

Penulisan kertas karya ini berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian

terhadap objek yang diteliti sehingga diperoleh data-data yang aktual dan objektif.

Adapun metode dan teknik yang digunakan dalam menyelesaikan kertas karya ini

adalah :

Universitas Sumatera Utara


1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Data yang diperoleh merupakan hasil pengamatan secara langsung di lapangan.

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Teknik pengumpulan data berupa teori-teori, pendapat dan peraturan-peraturan yang

ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Selain itu penulis juga

mengumpulkan data dari buku-buku, majalah yang berhubungan dengan hal

yang diteliti penulis.

1.5 Sistematika Penulisan

Agar penulisan kertas karya ini tersusun secara sistemtis maka penulis

membaginya ke dalam 5 bab berikut ini :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang alasan pemilihan judul, batasan masalah,

tujuan penulisan, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : URAIAN TEORITIS

Bab ini menguraikan tentang pengertian pastry dan bakery, tugas dan

tanggung jawab pastry dan bakery, produk yang dihasilkan pastry dan

bakery, serta bahan-bahan baku dan peralatan yang biasa digunakan

dalam pastry dan bakery.

Universitas Sumatera Utara


BAB III : TINJAUAN UMUM HOTEL J.W MARRIOTT MEDAN

Mengenai sejarah berdirinya hotel, klasifikasi, fasilitas, tujuan berdirinya

hotel, struktur organisasi hotel, dan struktur organisasi pastry dan

bakery.

BAB IV : PENANGANAN BAHAN BAKU PASTRY DAN BAKERY

DALAM UPAYA MEMPERTAHANKAN STANDAR KUALITAS

DI HOTEL J.W MARRIOTT MEDAN

Mengenai produk yang di produksi, sistem penanganan bahan-bahan

dasar yang dilakukan dalam menjaga standar rasa, mutu dan kualitas

produk yang diproduksi, alternatif yang dilakukan, permasalahan yang

dihadapi dan solusi mengatasinya.

BAB V : PENUTUP

Merupakan kesimpulan dan saran

Universitas Sumatera Utara


BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Pastry dan Bakery

a. Pengertian Pastry

Berawal dari salah satu budaya Mesir, dimana mereka mengolah tepung dan

pasta air untuk membungkus daging yang dimasak agar dapat menyerap cairan.

Pastry lalu berkembang di Timur Tengah dan dibawa ke Eropa oleh umat Islam

di abad ke-7. Pada abad pertengahan, mulai dikenal puding dan pie. Baru setelah

memasuki abad ke-17, mulai berkembang puff pastry dan flaky pastry.

Puff Pastry awalnya ditemukan oleh pastrycook magang asal Perancis

bernama Claudius Gele pada tahun 1645. Pada akhir masa magangnya, Claudius ingin

membuatkan seloyang roti lezat buatannya untuk ayahnya yang sedang sakit.

Dengan mempergunakan panduan diet sang ayah yang terdiri dari air, tepung dan

mentega, Claudius mengolah adonan, melipat dan memasukkan mentega ke dalam

adonan. Ia lakukan berulang-ulang hingga mencapai sepuluh kali lipatan, hingga akhirnya

ia masukkan adonan tersebut ke dalam loyang.

Tak disangka, pengolahan adonan tersebut menghasilkan bentuk yang

di luar dugaan. Berkat penemuan tak disengaja tersebut, Claudius bisa memperoleh

pekerjaan di kota Paris, hingga akhirnya ia dapat menyempurnakan penemuannya.

Walau akhirnya hasil karya Claudius diklaim oleh Mosca bersaudara, namun Claudius

Universitas Sumatera Utara


yang meninggal pada tahun 1682 tetap dikenang sebagai penemu pastry. Jika

diartikan dalam menurut bahasa pastry memiliki arti kue kering yang berlapis-lapis

dan berongga-rongga. Namun dalam dunia perhotelan pastry digunakan sebagai

nama salah satu bagian yang memproduksi makanan penutup (dessert)

yang masuk ke dalam katagori food & beverage.

Pengertian pastry menurut Pengolahan kue dan roti dalam Sudewi dan

Patriasih (2005) : “Pastry ialah adonan yang berlapis-lapis dengan mentega atau

lemak agar memperoleh hasil berlapisan atau berlembaran”. Gisslen (1994 : 151)

berpendapat bahwa : “adonan lembaran ialah adonan pastry yang digiling, dilipat dan

dilapisi dengan mentega atau lemak agar memperoleh hasil berlapis, mengeripik

karena sewaktu dalam pembakaran telah terjadi peragian dan pengembangan pada

adonan tersebut oleh adanya panas, uap air dan mentega yang menguap”. Bahan-

bahan yang digunakan dalam pembuatan produk pastry sama dengan bahan dalam

pembuatan roti, tetapi lemak yang digunakan ialah butter corsvet/lemak pelapis (roll-

in fat) merupakan margarin khusus untuk menghasilkan adonan yang biasa dilipat,

seperti puff pastry dan danish pastry.

b. Pengertian bakery

Bakery merupakan bagian dari pastry yang bertanggung jawab pada

pembuatan roti, danish, croissant dan produk yang lain dan disajikan setelah di oven

atau baking. Pada bakery setelah proses cooking masih diperlukan penanganan lagi

Universitas Sumatera Utara


seperti memberi rasa dan tampilan sesuai dengan keperluan. Menurut U.S.Wheat

Associated (1981) dalam The Book The World of Bread History (2004) : “Roti adalah

produk pangan olahan yang merupakan hasil proses pemanggangan adonan yang

telah difermentasi”. Roti memiliki beberapa klasifikasi tersendiri, beberapa

diantaranya adalah :

• Tea bread & bund yaitu jenis roti yang dihidangkan pada waktu

sarapan, coffe break atau sebagai makanan selingan.

• Roti gandum putih yaitu roti gandum putih atau biasa dikenal dengan

roti tawar. Tepung yang digunakan ialah tepung terigu / wheat flour.

• Roti gandum coklat yaitu roti yang termasuk kelompok roti gandum

coklat atau wholemeals bread, yang terbuat dari tepung mengandung

90-100%, diambil dari biji gandum coklat, karena itu tepung ini

mengandung lemak.

2.1.1 Peranan Pastry dan Bakery pada Hotel

Bagian pastry dan bakery mempunyai peranan penting dan bertangung jawab

untuk menyiapkan berbagai jenis hidangan penutup (dessert), untuk penyediaan

breakfast, karena mayoritas tamu beberapa diantaranya belum tentu ingin

mengkonsumsi makanan asia (nasi), untuk mempersiapkan event di banquet / coffe

break, kemudian untuk menyiapkan complimentary misalnya birthday cake dan juga

room amenities.

Universitas Sumatera Utara


Produk yang baik tidak hanya merupakan hasil produksi departemen tertentu

saja melainkan juga merupakan hasil usaha departemen pemasaran, khususnya untuk

proses penggunaan dan pemasyarakatan produk baik saat penjualan maupun setelah

penjualan.

Sesuai dengan pengertian yang telah diterapkan bahwa selain menyediakan

fasilitas kamar, hotel juga menyediakan fasilitas makanan dan minuman untuk

memenuhi persyaratan tersebut maka hotel menyisakan sebagaian lahan hotel untuk

penjualan makanan dan minuman para tamu-tamu hotel, umumnya ruangan tersebut

adalah restoran dan cafe hotel.

Begitupun pastry dan bakery, sebagai salah satu divisi yang memproduksi

makanan ringan yang dipasarkan secara komersial tentu bukan hanya untuk

memenuhi persyaratan sebuah hotel, tetapi lebih dari itu pastry dan bakery di hotel

bisa menjadi pendapatan tambahan yang menjanjikan apabila dikelola dengan baik

dan maksimal. Tentu dengan produk-produk yang baik serta cara pemasaran yang

benar akan menghasilkan pendapatan yang maksimal.

Karena pastry dan bakery sebagai penghasil makanan-makanan ringan tentu

sesuatu yang pasti dibutuhkan oleh setiap tamu yang datang ke hotel, terlebih lagi

apabila produk yang diproduksi memiliki rasa yang khas dan disenangi banyak orang,

tentu akan menambah nilai jual produk tersebut selain itu juga dapat mempromosikan

hotel.

Universitas Sumatera Utara


Tetapi walaupun begitu, tidak semua hotel mengelola bagian pastry dan

bakery secara serius, hal ini kebanyakan disebakan hotel yang tidak ingin

mengeluarkan banyak biaya untuk mendatangkan ahli pastry dan bakery atau untuk

membeli alat-alat keperluan pastry dan bakery, selain itu mungkin pihak hotel belum

melihat potensi yang dimiliki oleh pastry dan bakery.

Terutama hotel-hotel dengan klasifikasi bintang 3 (***), dimana mereka

menjalankan bagian pastry dan bakery pada hotel tersebut belum maksimal. Mereka

mengelola pastry dan bakery hanya sebagai pelengkap hotel. Padahal seharusnya

pastry dan bakery bisa menjadi pemasukan tambahan bagi hotel tersebut.

Oleh karena itu diharapkan hotel dengan klasifikasi bintang 3 (***) ke atas

agar dapat mengelola bagian pastry dan bakery hotel mereka dengan baik. Karena

apabila pastry dan bakery dikelola secara baik dan benar, pastry dan bakery bisa

menjadi mata rantai hotel yang bisa memberikan pendapatan yang menjanjikan.

2.2 Tugas dan Tanggung Jawab Pastry

Setiap bagian pada hotel mempunyai job discription-nya sendiri, begitupun

pada bagian pastry yang memiliki job discription dan tanggung jawab yang harus

mereka patuhi dan mereka emban selama jam kerja mereka. Adapun tugas dan

tanggung jawab pastry dan bakery adalah :

• Membuat jenis kue manis sebagai hidangan penutup (pastry and cake)

• Membuat berbagai jenis roti

Universitas Sumatera Utara


• Membuat produk untuk breakfast, buffet, a la carte dan membuat produk

untuk dijual kembali.

• Menyiapkan berbagai jenis pesanan tamu, misalnya : birthday cake, wedding

cake, kue Lebaran, Natal dan lain-lain.

• Membuat berbagai jenis ice cream

• Membuat hiasan makanan dari gula (sugar modelling)

2.3 Produk yang Dihasilkan Pastry dan Bakery

Dalam mengelola makanan yang merupakan makanan penutup atau dessert

dikelola oleh suatu bagian di dapur yang disebut pastry dan bakery. Pastry dan bakery

tidak hanya mengelola kue, tetapi juga mengolah es krim, puding, snack, coklat,

permen dan lain-lain. Produk-produk yang biasa dibuat di bagian pastry dan bakery

adalah sebagai berikut :

a) Cakes

Cakes dibuat dari campuran krim, buah-buahan dan bahan-bahan lainnya.

Cakes biasa disajikan dalam keadaan dingin. Contohnya Black Forest,

Tiramisu, berbagai jenis Mousse dan lain-lain. Cake sendiri memiliki beberapa

klasifikasi, diantaranya adalah :

• Chiffon cake, adalah cake yang tinggi, ringan dan halus, yang dibuat

dengan mencampurkan kuning telur dan gula dikocok terpisah hingga

mengembang kemudian dicampurkan ke adonan kuning telur.

Universitas Sumatera Utara


• Sponge cake, adalah jenis cake yang sangat populer karena relatif

mudah membuatnya. Sponge cake ini merupakan adonan pengocokan

putih telur dan kuning telur secara terpisah, kuning telur dicampur

dengan bahan-bahan kering, sedangkan putih telur dikocok dengan gula

sampai kaku dan kemudian dimasukkan kedalam adonan kuning telur,

kemudian dibakar.

• Butter cake, dikenal dengan pengkreman lemak. Proses pembuatan

butter cake diawali dengan pengocokkan mentega hingga pucat dan

lembut, lalu telur dimasukkan satu persatu sambil dikocok, kemudian

bahan-bahan lain dimasukan kedalam adonan.

• Genoise cake ialah classic europan style cake. Bahan-bahan yang

digunakan dalam pembuatan genoise cake ialah putih dan kuning telur

yang dikocok bersama gula sampai gula ringan dan halus, tanpa bahan

pengembang serta hanya sedikit mengandung minyak atau mentega cair.

Dalam pembuatan genois cake ini total cairan (telur dan susu cair) harus

lebih berat dibandingkan dengan berat gula dan berat tepung terigu lebih

sedikit dari berat telur. Genoise biasanya dibakar dalam thia sheet dan

layer. Genoise cake ini biasanya diisi dan dihias dengan butter cream,

pure buah-buahan, selai, cokelat sebgai variasi berbagai lapisan untuk

dessert istimewa.

b) Pie

Pie terdiri dari berbagai jenis, dinamakan sesuai dengan filling atau isinya. Pie

dibuat dari pastry dough atau puff pastry, diisi krim atau buah. Bentuk dan

Universitas Sumatera Utara


ukurannyapun berbeda-beda, sesuai cetakan dan bentuk yang diinginkan.

Sedangkan flan adalah puding yang di dalamnya diberi kombinasi buah-buahan

atau pie yang dibalut dengan buah-buahan yang disesuaikan selera.

c) Cookies

Cookies adalah jenis kue-kue kering yang berukuran kecil dalam berbagai

macam rasa. Biasanya disajikan pada saat minum teh atau tea time.

Cookies dibuat dari campuran tepung, telur, gula, lemak dan buah-buah kering,

kacang-kacangan atau coklat ditambah berbagai macam rasa. Contoh cookies

yaitu Choco Chip, Almond cookies, Coconut Cookies, American cookies dan

lain-lain. Salah satu jenis cookies lainnya adalah cookies bars. Cookies bars

adalah produk pangan padat yang berbentuk batang dan merupakan campuran

dari berbagai bahan kering seperti sereal, kacang-kacangan, buah-buahan kering

yang digabungkan menjadi satu dengan bantuan binder (bahan pengikat).

Binder dalam bars dapat berupa sirup, nougat, caramel, coklat, dan lain-lain

(Gillies 1974).

d) Ice Cream

Ice Cream merupakan produk yang sudah sangat populer di berbagai kalangan.

Jenis-jenis ice cream dibagi menurut kadar lemaknya dan rasanya pun

bermacam-macam. Ice cream adalah campuran lemak, susu, telur, gula dan

berbagai macam perasa. Campuran ini kemudian dimasukkan ke dalam mesin

pembuat ice cream. Adapula jenis ice Cream yang disebut Gelato yang kadar

lemaknya sangat rendah. Dan ice Cream yang berasal dari sari buah-buah tanpa

cream yang disebut Shorbet.

Universitas Sumatera Utara


e) Permen dan Nougat

Permen adalah sejenis gula-gula (confectionary) yang dibuat dengan

mencairkan gula di dalam air. Perbedaan tingkat pemanasan menentukan jenis

permen yang dihasilkan seperti suhu panas menghasilkan permen keras, suhu

menengah menghasilkan permen lunak, dan suhu dingin menghasilkan permen

kenyal. Permen dinikmati karena rasa manisnya. (Anonimuos, 2009). Permen

sangat lekat dengan anak-anak. Bagi mereka, permen merupakan makanan kecil

yang mengasyikkan. Apalagi dengan bentuk, warna serta rasa yang beragam.

Secara umum, permen yang banyak beredar di kalangan masyarakat berjenis

permen keras (hard candy) dan lunak (soft candy) (Admi, 2009). Nougat

merupakan sebuah permen yang terbuat dari gula atau madu, kacang panggang

(badam, kenari, pistachio atau hazelnut, namun bukan kacang tanah) dan

beberapa buah kering. Nougat dapat berbentuk lunak atau keras tergantung

bahan yang dipakai, nougat juga dipakai sebagai isi batang permen atau cokelat.

(Anonimous, 2010). Ada dua macam nougat : putih dan cokelat. Nougat putih

dibuat dari putih telur yang dikocok sampai halus, sedangkan nougat cokelat

(Perancis: Nougatine) terbuat dari gula yang menjadi karamel dan memiliki

tekstur keras, kadang garing. Nougat berasal dari bahasa Prancis, orang Italia

menyebutnya Torrone, sedangkan orang Spanyol menyebutnya Turron.

(Anonimous, 2010). Bradley (2007) menyatakan bahwa nougat merupakan jenis

permen atau kembang gula yang mirip dengan dengan karamel yang dicampur

Universitas Sumatera Utara


dengan putih telur kocok untuk memberikan konsistensi berongga dan biasanya

ditambahkan kacang tanah atau kombinasi antara kacang tanah dan buah-

buahan.

2.4 Bahan Baku Beserta Peralatan Pastry dan Bakery

2.4.1 Bahan Baku Pastry dan Bakery

Agar dapat menghasilkan suatu produk pastry dan bakery yang berkualitas,

sangatlah penting untuk diketahui bahan apa saja yang nantinya akan diolah

menjadi produk yang baik, bermutu, dan mempunyai nilai jual yang tinggi.

Berikut ini akan dijabarkan jenis maupun tipe bahan pastry dan bakery, antara

lain :

1. Tepung terigu

Tepung terigu yang digunakan di pabrik roti umumnya diperoleh dari

gandum yang telah digiling. Karena terigu merupakan salah satu bahan utama

dan sangat esensial. Terigu dari endosperm biji gandum wheat white 100% (biji

gandum wheat white trificum vulgae, greencorn, nulet puicum, oat avena

sativa,corn zeamy, oryza sativa, quinoa, garain amaranth amaranthus,

hypochadriacus, buckwheat fagopyrun escaleutu).

Tepung terigu berdasarkan kandungan protein digolongkan pada tiga

macam yaitu :

Universitas Sumatera Utara


a. Hard flour (terigu protein tinggi)

Tepung terigu yang mempunyai kadar gluten antara 12% - 13%. Tepung ini

diperoleh dari gandum keras (hard wheat). Tingginya kadar protein

menjadikan sifatnya mudah dicampur, difermentasikan, daya serap airnya

tinggi, elastis dan mudah digiling. Karakteristik ini menjadikan tepung terigu

hard wheat sangat cocok untuk bahan baku roti, mie, dan pasta karena

sifatnya elastis dan mudah difermentasikan.

b. Medium flour (terigu protein sedang)

Jenis terigu medium wheat mengandung 10% - 11%. Sebagian orang

mengenalnya dengan sebutan all-purpose flour atau tepung serba guna.

Dibuat dari campuran tepung terigu hard wheat dan soft wheat sehingga

karakteristiknya diantara kedua jenis tepung tersebut. Tepung ini cocok untuk

membuat adonan fermentasi dengan tingkat pengembangan sedang seperti

donat, bakpau, wafel, panada atau aneka cake dan muffin.

c. Soft flour

Tepung ini dibuat dari gandum lunak dengan kandungan protein gluten 8% -

9%. Sifatnya memiliki daya serap air yang rendah sehingga akan

menghasilkan adonan yang sukar diuleni, tidak elastis, lengket dan daya

pengembangannya rendah serta penggunaan ragi yang banyak. Cocok untuk

Universitas Sumatera Utara


membuat kue kering (cookies/biscuit), pastel dan kue-kue yang tidak

memerlukan proses fermentasi.

2. Susu

Susu merupakan emulsi dari bagian-bagian lemak yang sangat kecil di

dalam larutan protein, gula, dan mineral. Emulsi dapat diartikan sebagai suatu

larutan stabil dari lemak, air, dan bahan-bahan lain, yang tidak akan terpisah dari

himpunnya setelah didiamkan beberapa saat. Susu yang biasa digunakan dapat

digolongkan menjadi beberapa jenis, yaitu :

• Susu murni

Yang termasuk dalam kelompok susu murni adalah : susu cair penuh, susu

tak berlemak (non-fat atau skim), susu mentega dan sejenis itu.

• Susu kental

Yang termasuk susu kental adalah : susu kental penuh, susu skim kental,

susu kental penuh-manis.

• Susu kering

Yang termasuk susu kering adalah : susu padat penuh (susu kering penuh),

susu padat tak berlemak (non-fat) dan tepung susu kurus (whey powder)

3. Gula

Gula diperlukan dalam pembuatan patiseri dengan fungsi utama adalah

sebagai bahan pemanis. Gula juga memberikan efek melunakkan gluten sehingga

Universitas Sumatera Utara


cake yang dihasilkan lebih empuk. Ada beberapa jenis gula yang dipergunakan

dalam produk bakery antara lain :

a. Brown sugar

Jenis ini berasal dari raw sugar yang tidak dibersihkan. Ada beberapa soft

brown sugar yang diperboleh dari kristalisasi gula putih yang dibersihkan.

Semua jenis brown sugar menentukan warna dan aroma sesuai dengan jumlah

pemakaiannya.

b. White sugar

Terdiri dari :

- Cubes sugar, paling baik untuk membuat gula rebus, dibuat dari liquer gula

yang berkualitas bagus dan kemudian baru dibersihkan.

- Granulated sugar: berbentuk kristal yang agak kasar, sesuai untuk membuat

sugar boiling, cakes dan sponge.

- Castor sugar: jenis yang terbaik, dapat dipergunakan untuk membuat

berbagai macam cake dekorasi bagian atas dari pastry (kue) sebelum dibakar.

Dapat juga untuk bahan campuran almond paste.

- Sugar nibs: diperdagangkan dalam bentuk kasar, medium, dan yang bagus.

Jenis ini sesuai untuk membuat bath buns dan untuk dressing fancy tea bread.

Universitas Sumatera Utara


c. Golden Syrup

Gula jenis ini berbentuk cairan atau sirup. Warnanya coklat kekuning-

kuningan, yang diperoleh dari penyulingan gula.

d. Treacle

Sirup ini warnanya lebih gelap dan mempunyai aroma yang lebih tajam

dibanding golden syrup. Treacle dibuat dengan mencairkan dan menyaring

molasses (tetes) dan kemudian dipadatkan.

e. Glucose

Di dalam dunia perdagangan dikenal dengan nama Corn Syrup, yang diolah

dengan merebus starch (pati) jagung dengan air sehingga kemudian berubah

menjadi gelatin (kental seperti agar-agar).

f. Honey

Honey atau madu menyerupai sirup yang kental, diperoleh dari madu tawon

(lebah) yang berasal dari nectar (air madu) yang menempel pada bunga.

Nectar mengandung 80% air dan 20% gula, minyak, dan zat harum-haruman.

g. Fondant

Fondant adalah gula yang dimasak dengan tambahan 10% glukosa untuk

mencegah pengkristalan pada permukaannya. Fondant harus digunakan pada

suhu tubuh untuk mendapatkan penampilan yang mengkilap.

Universitas Sumatera Utara


h. Gula Palem

Gula Palem adalah gula aren yang berbutir halus. Sebaliknya jangan

mengganti brown sugar dengan gula palem, karena aromanya yang berbeda

dan kue yang dihasilkan akan berbeda.

i. Icing Sugar (Sugar Powder)

Jenis yang paling bagus digunakan untuk membuat royal icing. Apabila

pembuatannya sangat teliti maka dapat digunakan untuk membuat dekorasi

dengan pastry bag (contong plastik). Dalam bentuk yang lain icing sugar

dapat digunakan untuk membuat water icing, glaze, untuk tax dusting

(ditaburkan) pada cake sesudah dioven atau almond paste.

4. Lemak

Beberapa jenis lemak dan campuran lemak digunakan dalam pastry dan

bakery, diantaranya:

a. Butter atau mentega terbuat dari lemak susu hewan, mengandung 83% lemak

susu, 14% air, 3% garam. Jenis butter terbagi atas dua jenis yaitu salted butter

dan unsalted butter. Salted butter yaitu butter yang mengandung garam,

sehingga rasanya asin. Unsalted butter yaitu butter tanpa penambahan garam

sehinggga mempunyai rasa netral dan didalam Pastry produk dipergunakan

sebagai bahan campuran dalam pembuatan adonan.

Universitas Sumatera Utara


b. Mentega putih (shortening/vegetable shortening ialah lemak padat). Mentega

putih terbuat dari 100% lemak/minyak sayuran (vegetable oil) seperti minyak

kelapa sawit, minyak biji kapas atau minyak nabati lain. Mentega putih dibuat

sebagai penggganti lemak hewani (lard) yang berwarna putih.

c. Margarin (Margarine), merupakan mentega sintesis, terbuat dari lemak nabati.

Margarine dapat digunakan dalam jumlah yang sama dengan mentega

sepanjang kadar airnya diperhatikan.

5. Telur

Telur yang biasa digunakan dalam pembuatan cake yaitu telur ayam

berkadar 58% putih telur, 30% kuning telur untuk pewarna, dan sebagai

pelembut cake.

6. Yeast (Ragi)

Ada berbagai macam yeast, antara lain:

a. Compresed Yeast/Fresh Yeast

Yeast basah terdiri dari 30% sel yeast dan 70% sel-sel kelembaban. Untuk

memakainya, yeast ini hendaknya dilarutkan dahulu dalam air dan baru

kemudian dipergunakan. Dalam pemakaiannya, dua kali dari jumlah dry

yeast.

b. Dry Yeast/Dehydrated Yeast

Yeast ini berbentuk kering dan berbutir-butir, terdiri dari 90% sel yeast dan

10% sel-sel kelembaban. Yeast ini seolah-olah ditidurkan. Untuk

Universitas Sumatera Utara


mengaktifkannya kembali, yeast perlu direndam beberapa saat. Dalam

pemakaiannya, setengah kali dari fresh yeast.

c. Instant Yeast

Yeast ini terdiri dari 90% sel yeast yang aktif, dan dapat langsung

dipergunakan tanpa harus direndam terlebih dahulu. Pemakaiannya lebih

hemat setengah kali dari dry yeast.

7. Garam

Garam digunakan untuk membangkitkan rasa lezat pada bahan-bahan lain

yang digunakan untuk membuat cake dan produk-produk lainnya.

Macam-macam garam yang diproduksi dapat berupa :

a. Garam kering (dried salt)

b. Garam batangan (cut lumps)

c. Garam dapur (cooking salt)

d. Garam halus/garam meja (table salt)

8. Air

Kandungan air pada produk patiseri banyak ditentukan saat pengolahan

dimulai yaitu saat mengadon sampai membakar/memasak. Air sangat

menentukan pada pengolahan makanan, tanpa air pengolahan makanan tidak

dapat berlangsung. Air juga digunakan sebagai ingredient makanan olahan. Air

pada pengolahan juga dapat berfungsi sebagai penghantar panas dan pelarut.

Universitas Sumatera Utara


9. Dried Fruits

Dried fruits adalah buah dan kacang-kacangan yang sudah dikeringkan dan

diawetkan, digunakan untuk berbagai jenis produk kue dan roti.

Ada berbagai macam buah dan kacang-kacangan yang dipergunakan dalam

produk roti dan kue. Beberapa diantaranya adalah :

a. Currant

Currant atau kismis adalah sejenis anggur hitam, berbentuk kecil-kecil, yang

dikeringkan. Kismis yang baik adalah tebal, bundar, berisi, bersih, ukurannya

merata dan warnanya biru kehitaman.

b. Sultana

Sultana terbuat dari anggur kuning tanpa biji. Bulir-bulir anggur di celupkan

kedalam abu (potash) dengan harum-haruman rosemary atau lavender atau

dengan lapisan minyak zaitun di permukaannya.

c. Raisin

Buah anggur matang diubah menjadi sultana dan raisin dengan cara yang

berbeda.

d. Date

Date atau kurma adalah buah palma yang dijemur di panas matahari sampai

kering, banyak tumbuh di Irak dan Afrika Utara.

Universitas Sumatera Utara


e. Manisan Kersen

Buah Kersen yang bermutu baik diputihkan (dihilangkan warnanya) dengan

dimasukkan dalam larutan kalsium karbonat dan sulphur dioksida hingga buah

itu tidak bewarna lagi.

f. Kersen Kristal

Kersen kristal dibuat dengan menyaring manisan kersen dan mengaduknya

dalam gula pasir halus dan selanjutnya dikeringkan di dalam ruang yang panas

agar mengkristal seperti dalam pembuatan manisan kulit jeruk.

g. Angelika

Angelika adalah sejenis sayuran hijau. Yang digunakan hanya batangnya saja.

Pengolahannya sama dengan cara mengolah kersen, dengan menggunakan

sirup hijau. Selain berwarna hijau terang, angelika juga mengandung aroma

yang harum.

h. Ginger

Dari tanaman ginger (jahe), yang digunakan adalah bagian akar yang

berbonggol. Jahe itu mula-mula dicuci sampai bersih dan kemudian direbus

dalam larutan gula encer hingga menjadi lembek.

i. Almond

Di antara kacang-kacangan, badam atau almond berasa lezat dan halus.

Karena harganya mahal, buah ini hanya digunakan seperlunya saja, biasanya

untuk hiasan. Ada dua jenis buah almond, yaitu almond manis dan almond

pahit. Almond pahit hanya digunakan untuk membuat minyak sulingan.

Universitas Sumatera Utara


Almond pahit tidak enak dimakan, hanya untuk digunakan untuk

membangkitkan rasa, bila dicampur dengan almond manis.

j. Walnut

Pohon walnut, yang sejenis dengan kenari, banyak tumbuh di India,

mengandung rasa yang keras dan berlemak sehingga bila disimpan terlalu

lama akan menjadi tengik.

k. Pistachio (biji kenari hijau)

Biji kenari hijau (pistachio) ini digunakan hanya sedikit sekali dalam

pembuatan kue. Harganya sangat mahal. Biji buah ini panjangnya kurang

lebih setengah inci, kulitnya berwarna coklat agak ungu. Warna ini dapat

dihilangkan dengan memutihkannya (blanching).

l. Biji Jambu Monyet

Biji jambu monyet (mente) mempunyai rasa yang lembut. Biasanya digunakan

sebagai penghias kue.

m. Ground nut / peanut

Kacang tanah mengandung kurang lebih 40% minyak sehinggga sering

digunakan untuk membuat lemak nabati. Karena harganya tidak begitu mahal,

kacang tanah digunakan untuk membuat berbagai macam kue kering.

n. Desicated coconut

Daging buah kelapa yang putih disebut kopra, setelah dilepas dari batoknya

dan dijemur di panas matahari atau dianginkan.

Universitas Sumatera Utara


o. Sukade

Sukade dapat dibuat dari bahan yang sudah tidak berharga, antara lain dari

jeruk limau, jeruk manis, dan jeruk sitrun. Sukade secara besar-besaran

digunakan dalam produksi fruits cake, dengan dicampur dengan bahan yang

lain seperti kismis, cherry, dan sebagainya.

p. Rempah-rempah

Bahan spices atau rempah-rempah yang digunakan dalam produksi kue dan

roti relatif sedikit dibanding bahan lainnya.

Ada berbagai macam rempah-rempah antara lain :

• Kayu manis

• Kapulaga

• Jahe

• Cengkeh

• Buah Pala

• Bunga Pala

• Biji Candu (poppy seed)

• Biji Jintan

• Wijen

• Allspice

• Ketumbar

• Merica

Universitas Sumatera Utara


10. Cocoa Powder dan Chocolate (bubuk coklat dan coklat masak)

Cocoa dan chocolate ini dihasilkan dari biji-bijian kakao, biji-bijian inilah yang

diolah sedemikian rupa yang akhirnya menghasilkan kedua bahan tersebut.

Kedua bahan ini biasanya digunakan sebagai pemberi rasa pada susu, es krim,

dan produk pralines (gula-gula coklat). Ada 3 (tiga) macam, coklat masak yaitu :

coklat pekat, coklat muda dan coklat putih. Sedangkan untuk hiasan atau

garnishing coklat biasa dilelehkan atau diserut sesuai dengan kebutuhan.

11. Bahan Aroma (essens)

Bahan aroma ini digunakan untuk menambah rasa khas kue, bahan aroma atau

essens banyak dijual ditoko-toko penjual bahan kue, dalam berbagai merek

dagang, dan beraneka rasa. Pada umumnya berbentuk cair atau pasta (cairan

kental). Kemudian ada juga bahan aroma yang berbentuk powder, contohnya

bumbu spekuk yang dibuat dari campuran kayu manis, cengkih dan cardamom

yang dihaluskan.

2.4.2 Peralatan Pastry dan Bakery

Dalam suatu operasional dapur hotel yang baik, diperlukan set-up ruangan

dan peralatan yang baik, sehinggga nantinya dapat memperlancar operasional

dari dapur tersebut. Begitu juga dengan kitchen pastry diperlukan set-up ruangan

serta peralatan yang benar-benar dapat memperlancar kegiatan operasional

kitchen pastry tersebut.

Universitas Sumatera Utara


Dalam hal ini penulis akan membuat paparan tentang beberapa nama

peralatan (equipment) yang digunakan di kitchen pastry secara umum,

diantaranya :

1. Pastry oven

Yaitu peralatan utama dalam pengolahan kue dan roti, yang berfungsi untuk

memanggang (baked).

2. Dough Mixer

Yaitu mesin yang berfungsi sebagai penghancur dan penggiling adonan dalam

porsi yang lebih besar.

3. Scale

Yaitu jenis timbangan untuk mengukur berat bahan yang akan digunakan

sesuai dengan standar porsi. Jenis timbangan ini ada yang biasa dan ada yang

digital.

4. Freezer

Yaitu lemari pendingin dengan ukuran beku yang fungsinya untuk

membekukan puff pastry atau adonan pastry.

5. Refrigerator

Yaitu lemari pendingin dengan ukuran suhu standar yaitu antara 5-7 c. yang

fungsinya untuk menyimpan produk yang mudah rusak seperti, cake,

whipping cream, susu, dan bahan lainnya.

Universitas Sumatera Utara


6. Roller Dough Machine

Yaitu mesin yang berfungsi untuk memuat dough menjadi rata, sehingga

memudahkan dalam membentuk adonan sesuai dengan kebutuhannya.

7. Revolving Plastic Cake stand

Yaitu alat yang digunakan untuk membuat cake decoration.

8. Covered Oavy Loaf Pan

Yaitu alat yang digunakan untuk membuat toast bread, brown bread.

9. Baking Sheet

Yaitu sejenis tray dari stainless yang biasanya digunakan untuk meletakkan

adonan roti dan pie yang akan di panggang.

10. Pastry Cutting Whell

Merupakan alat potong yang memiliki roda bergerigi.

11. Grooved Pastry Cutter

Yaitu alat yang berbentuk lingkaran, dibuat dari bahan plastik yang digunakan

untuk memberi bentuk lingkaran pada adonan serta pinggirannya berlekuk.

12. Balon Wishk

Yaitu alat yang digunakan untuk mengocok adonan yang sifatnya cair seperti

cream, saus coklat, telur, dan yang lainnya.

13. Bread Knife

Yaitu pisau yang khusus digunakan untuk memotong roti.

Universitas Sumatera Utara


14. Plastic Scrapper dough

Yaitu alat yang digunakan untuk membersihkan sisa-sisa adonan yang

tertinggal di working table dan dough mixer.

15. Plastic Measuring Cup

Yaitu alat dari bahan plastik yang berfungsi untuk menakar air, susu, sirup,

minyak dan sebagainya.

16. Wool Pastry Brush

Yaitu kuas yang digunakan untuk memoles permukaan roti yang akan

dipanggang.

17. Piping Bag

Yaitu dipakai untuk adonan yang akan dihias dan dicetak yang berupa

kantung plastik yang berbentuk segi tiga.

18. Rubber Scrapper dough

Yaitu alat yang digunakan untuk membersihkan sisa-sisa adonan dari suatu

wadah seperti; coklat cair, whipping cream, saus puding.

19. Gloves Oven Mitt

Yaitu sejenis sarung tangan tahan panas yang digunakan untuk mengambil

dan mengangkat adonan dari oven.

20. Rolling Pin Wooden

Yaitu alat yang digunakan untuk me-roll adonan pastry secara manual.

Universitas Sumatera Utara


21. Loaf Pan

Yaitu cetakan yang digunakan untuk membuat jenis cake yang berbentuk

persegi.

22. Croissant Cutter

Yaitu alat yang digunakan untuk memotong adonan dough menjadi bentuk

croissant.

23. Woodent Spatula

Yaitu spatula yang digunakan untuk membuat adonan yang sifatnya cair

seperti: mencairkan mentega, mencairkan coklat dan lain sebagainya.

24. Pastry scapper

Yaitu alat yang digunakan untuk memotif kue terutama untuk mendekorasi

pinggiran kue, alat ini mempunyai dua sisi yang bergerigi.

25. Pallete

Yaitu alat yang digunakan untuk meratakan serta menghaluskan krim yang

akan dioleskan pada kue dan roti.

Universitas Sumatera Utara


BAB III

TINJAUAN UMUM TENTANG HOTEL J.W MARRIOTT MEDAN

3.1 Sejarah Ringkas Hotel J.W. Marriott

J. Willard Marriott adalah pendiri hotel chain bintang lima yang terkenal di

hampir seluruh dunia, yakni Hotel J.W. Marriott Medan. Pria yang dilahirkan di

tanggal 17 September 1900 itu awalnya hanya membuka sebuah kedai bir di musim

panas bernama A&W yang hanya memiliki sembilan buah tempat duduk. Kemudian,

ketika musim dingin datang, kedai tersebut sepi pengunjung dikarenakan cuaca yang

sangat dingin sehingga jarang ada yang datang untuk sekedar minum bir. Lalu, Alice,

isrri J.W. Willard Marriott, mencoba untuk menjual hamburger, hotdog, tamales,

beserta bir.

Hingga suatu hari di tahun 1937, J.W. Marriott melihat begitu banyaknya

orang yang datang ke kedainya untuk membeli hamburger ataupun hotdog tapi

mereka tidak mengkonsumsinya di dalam kedai tersebut melainkan membungkusnya

dan pergi. Lalu, beliau menanyakan beberapa pelanggannya mengenai alasan

mengapa mereka tidak duduk dan menikmati makanan di dalam kedai melainkan

pergi terburu-buru setelah membelinya. Ternyata, semua orang yang terburu-buru

tersebut merupakan penumpang pesawat yang takut ketinggalan pesawat mereka.

Sehingga, beliau pun memikirkan sebuah ide cemerlang yakni menawarkan kotak

Universitas Sumatera Utara


bekal sederhana untuk beberapa maskapai penerbangan seperti Eastern, American

dan United Airlines.

Berkembangnya usaha tersebut, membuat J.W. Marriott membangun hotel

pertamanya pada tahun 1957 dengan nama Twin Bridges Motor Hotel di Airlington,

Virginia. Kemudian perusahaan perhotelan tersebut terus maju dan J.W. Marriott, Jr.,

anak J.W. Marriott ditugaskan untuk mengatur perhotelan tersebut.

Hotel J.W. Marriott pertama sekali dibangun di Washington pada tahun 1984,

kemudian di Houston (1988), Hongkong (1989), Atlanta (1990), Dubai (1993),

Mexico (1996). Sampai tahun 2012 ini, sudah ada 54 hotel dengan brand Hotel J.W.

Marriott di seluruh dunia dan 15 di antaranya berada di Benua Asia.

Di Indonesia, tepatnya di Medan, Hotel J.W. Marriott Medan mulai dibangun

pada pertengahan tahun 2007 dan mulai beroperasi pada tanggal 25 Februari 2009

dengan pemiliknya yakni Mr. Charlie yang juga merupakan pemilik PT. Kurnia Tetap

Mulia (KTM). PT. KTM membeli izin beserta penggunaan sistem. Marriott untuk

rekrutmen, laporan dan sistem pelatihannya.

Hotel J.W. Marriott Medan terletak di Jln. Putri Hijau No. 10, tepat di depan

stasiun televisi nasional TVRI. Hotel tersebut terdiri dari 29 lantai, yakni lantai

ground, lantai pertama, lantai kedua, dan lantai ke-16 sampai ke-29 dipakai untuk

fasilitas hotel tersebut, sedangkan dari lantai ke-3 sampai lantai ke-15 disewakan

untuk dijadikan gedung perkantoran. Lobi hotel tersebut berada di lantai ground, pada

Universitas Sumatera Utara


lantai ke-1 dan ke-2 ada beberapa gedung pertemuan dan sebuah grand ballroom

yang bisa menampung 1200 pax.

Di tahun 2012, Hotel J.W. Marrriott Medan berada di bawah pimpinan Mr.

Sujeet Kumar sebagai General Manager. Mr. Sujeet Kumar membawahi beberapa

director yakni Director of Engineering, Director of Finance, Director of Sales,

Director of Human Resources, dan Director of Rooms ( Front Office Manager dan

Executive Housekeeper).

3.2 Klasifikasi Hotel J.W. Marriott Medan

Klasifikasi Hotel J.W. Marriott Medan dapat dibagi berdasarkan beberapa hal

yakni;

1. Berdasarkan Lokasi

Apabila dilihat dari lokasi Hotel J.W. Marriott Medan didirikan maka

hotel tersebut diklasifikasikan sebagai City Hotel, sebab hotel tersebut

terletak di jantung kota atau di tengah kota.

2. Berdasarkan Lamanya Buka

Hotel J.W. Marriott Medan beroperasi sepanjang tahun , tidak ada sela

untuk berhenti sehingga hotel ini dimasukkan ke dalam jenis hotel All

Year Around.

Universitas Sumatera Utara


3. Berdasarkan Kelas

Hotel di Indonesia digolongkan menjadi dua jenis, yaitu hotel melati dan

hotel bintang. Hotel melati diklasifikasikan menjadi melati satu, melati

dua dan melati tiga. Sedangkan hotel berbintang diklasifikasikan menjadi

hotel bintang satu, bintang dua, bintang tiga, bintang empat dan bintang

lima. Penggolongan hotel di negara kita didasarkan pada tiga kriteria

yaitu; fisik, operasional/manajemen, dan pelayanan. Jadi, Hotel J.W.

Marriott Medan termasuk hotel berbintang lima.

4. Berdasarkan Fasilitas dan Tingkat Pelayanan

Berdasarkan fasilitas dan tingkat pelayanan, Hotel J.W. Marriott Medan

termasuk ke dalam Hotel Ekonomis ( Economy Class Hotel/ Limited

Service Hotel) karena hotel tersebut memiliki segmentasi pasar tertentu,

yaitu hanya untuk tamu-tamu bisnis dan para wisatawan dengan anggaran

terbatas. Selain akomodasi, hotel ekonomis juga menawarkan layanan

reservasi, restoran umum, fasilitas pertemuan, valet dan laundry, beseta

transportasi dari dan ke bandar udara.

5. Berdasarkan Komponen Harga Kamar (Hotel Plan Usage)

Ditinjau dari komponen harga kamar, Hotel J.W. Marriott Medan

merupakan hotel yang menggunakan Continental Plan dimana hotel

tersebut menerapkan ketentuan harga kamar termasuk satu kali makan

pagi.

Universitas Sumatera Utara


6. Berdasarkan Ukuran Besar Hotel

Melihat ukuran hotel dan jumlah kamar sebanyak 286 kamar, maka hotel

tersebut dikategorikan sebagai average hotel.

3.3 Fasilitas yang Dimiliki Hotel

Fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh Hotel J.W. Marriott Medan yakni;

3.3.1 Fasilitas Ruangan Kamar

Tipe-tipe kamar yang ada di Hotel J.W. Marriott Medan yaitu:

1. Deluxe Room

Kamar ini memiliki luas 45 m2 dan total jumlah kamar sebanyak 187

kamar. Kamar jenis ini memiliki fasilitas seperti hotel lain pada umumnya

seperti televisi layar datar, bath tub, dua buah tempat duduk, meja rias

yang juga berfungsi sebagai meja kerja, lemari pakaian dengan setrika,

senter, payung, slippers dan lemari besi untuk menyimpan benda berharga

di dalamnya. Semua jenis kamar deluxe dan executive di Hotel

J.W.Marriott Medan, memiliki kelebihan yakni tamu dapat menikmati

berbagai program televisi dari dalam kamar mandinya sebab dinding

kamar mandi merupakan dinding kaca yang tembus pandang.

Universitas Sumatera Utara


2. Executive Room

Luas kamar ini sama dengan tipe deluxe yakni 45 m2 dan berjumlah 56

kamar. Jenis kamar ini memiliki fasilitas ruangan yang sama dengan

kamar jenis Deluxe Room, hanya saja bagi tamu yang menginap di jenis

kamar ini, dapat memiliki akses ke Executive Lounge.

3. Executive Deluxe Room

Tipe kamar ini berjumlah 38 kamar dan memiliki luas 65 m2. Semua jenis

kamar Executive Deluxe Room terdapat di sudut hotel pada masing-masing

lantai kamar hotel. Tipe kamar ini memiliki dinding berkaca di dua sisi

kamar, sehingga tamu dapat melihat pemandangan kota Medan lebih luas.

Pada kamar tipe ini, sudah terdapat dua buah televisi yakni di ruang

beristirahat dan di dalam kamar mandi dan sebuah DVD player.

4. Junior Suite

Luas tipe kamar ini adalah 90 m2 dan ada 3 kamar. Kamar jenis ini

merupakan salah satu dari tiga jenis kamar suite yang ada di Hotel J.W.

Marriott Medan. Ruangan ini memiiki toilet dan kamar mandi di tempat

yang terpisah, meja makan untuk empat orang, ruang tamu, ruang kerja,

dan terdapat tiga buah televisi.

Universitas Sumatera Utara


5. Ambassador Suite

Kamar ini memiliki tempat yang cukup luas dengan ukuran 125 m2 , dan

hanya ada satu kamar. Fasilitas ruangan pada tipe kamar ini sama dengan

kamar tipe Junior Suite, tetapi ruangan ini memiliki sebuah dapur kecil

untuk memasak dan sebuah walk-in wardrobe.

6. Presidential Suite

Kamar ini memiliki ukuran paling luas yakni 200 m2 dan hanya

berjumlah 1 kamar. Kamar ini merupakan tipe kamar tertinggi dan

termahal. Fasilitas ruangan kamar tipe ini, tidak jauh beda dari kamar

Ambassador Suite. Perbedaannya hanya pada desain interior, ukuran

besarnya dapur, kamar mandi, lemari pakaian dan walk-in wardrobe.

3.3.2 Fasilitas Restoran, Bar dan Outlet lainnya.

Selain penginapan, Hotel J.W. Marriott Medan juga menyediakan fasilitas

lainnya yang menjadi faktor pendukung bagi hotel tersebut. Outlet-outlet

tersebut yakni:

1. Marriott Café

Outlet ini merupakan tempat buffet untuk sarapan, makan siang dan

makan malam. Semua masakan dimasak langsung di depan tamu di

masing-masing stand masakan seperti masakan India, masakan Chinese,

Universitas Sumatera Utara


pizza, es krim, berbagai jenis patiseri dan lain sebagainya. Terdapat 187

tempat duduk di outlet ini.

2. Marriott Gourmet

Roti lapis, crisp salad, panekuk, waffles, kue basah, berbagai jenis roti,

cookies, berbagai jenis coklat, jus, kopi dan teh dapat dibeli di outlet ini.

3. Prime Bar

Outlet yang mulai beroperasi dari jam enam sore ini menghadirkan live

entertainment, dan berbagai pilihan minuman seperti whiskey, vodka, gins,

cognacs, dan bir.

4. Prime Steak

Tempat ini menyajikan juicy import beef, veal dan lamb, dan ada juga

Caesar salad, best prawn cocktail, Iranian caviar untuk pemesanan

khusus, coobler, dan cheese cake sebagai hidangan penutup.

5. The Lounge

Untuk sarapan, outlet ini menyediakan croissant, muffins, dan roti lapis.

Di siang hari tersedia salad, roti lapis yang panas dan dingin, sup, dan

hidangan utama Asia dan Kontinental. Sedangkan di malam hari, ada

makanan ringan dan hidangan makan malam regular.

Universitas Sumatera Utara


6. Jade Restaurant

Ada 188 tempat duduk termasuk ruangan VIP di restoran yang

menyajikan masakan dari negeri Cina ini. Ada lima jenis ruang VIP yang

terdapat di Jade Restaurant yakni; Ruang Beijing (16 pax), Ruang

Shanghai (12 pax), Ruang Wu Han (10 pax), Ruang Xi An (10 pax) dan

Ruang Cheng Du (10 pax).

7. Executive Lounge

Tempat ini merupakan tempat yang tidak semua tamu hotel menginap

dapat masuki. Sebab hanya tamu yang berkeanggotaan “E4” yang dapat

menikmati akses ke Executive Lounge. Tempat ini menyediakan breakfast

buffet, afternoon snacks, cocktails and snacks, dan evening snacks.

Tersedia tiga buah komputer dan sebuah mesin printer dan juga dua buah

meeting room yang dapat digunakan tamu tanpa dikenakan biaya.

8. Quan Spa

Fasilitas spa ini menghadirkan suasana yang sangat nyaman dan rileks.

Terdapat berbagai jenis perawatan yang ada di Quan Spa yakni pedicure,

manicure, massage, dan spa.

Universitas Sumatera Utara


9. Health Club

Outlet kebugaran ini menyediakan berbagai jenis alat olahraga yang baru

dan ada juga sebuah ruangan yang cukup luas dengan kaca di setiap sisi

dindingnya.

10. Swimming Pool

Fasilitas kolam renang yang ada di hotel ini ada dua yakni kolam renang

dengan kedalaman satu meter dan dua meter. Terdapat dua pondokan dan

beberapa kursi untuk tempat bersantai.

11. Gift Shop

Terdapat banyak souvenir dan oleh-oleh yang asli dari Indonesia di tempat

ini. Ada juga beberapa perlengkapan dan kebutuhan penting selama

melakukan perjalanan yang dijual di outlet ini.

12. Business Center

Outlet ini menyediakan tiga buah komputer dengan kemampuan

mengakses internet beserta mesin fotocopy, mesin fax dan juga mesin

printer yang dapat dipakai oleh tamu dengan membayar sejumlah biaya

pemakaian.

3.3.3 Fasilitas Ruang Pertemuan dan Ballroom

Fasilitas ruang pertemuan dan grand ballroom yang terdapat di Hotel J.W.

Marriott Medan yakni:

Universitas Sumatera Utara


1. Grand Ballroom (luas= 1495 m2, 1200 pax)

2. New York Room (luas= 204 m2, 120 pax)

3. Washington Room (luas=202 m2, 120 pax)

4. California Room (luas= 180 m2, 100 pax)

5. Oregon Room (luas= 151 m2, 90 pax)

6. Maryland Room (luas= 151 m2, 90 pax)

7. Florida Room (luas= 146 m2, 90 pax)

8. Boston Room (luas= 81 m2, 25 pax)

9. Miami Room (luas= 75 m2, 25 pax)

10. San Fransisco Room (luas= 40 m2, 20 pax)

3.4 Tujuan Berdirinya Hotel J.W Marriott Medan

Dengan semakin semaraknya dekade kunjungan wisata Indonesia yang

digalakkan oleh pemerintah, sudah pasti akan berpengaruh terhadap peningkatan

pelayanan hotel ataupun apartement yang menyediakan jasa akomodasi yang bermutu

dan berskala internasional.

Hotel J.W Marriott Medan mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Berusaha dan berupaya memberikan kepuasan tersendiri kepada kamu

2. Berupaya memberikan pelayanan yang memuaskan dan juga penampilan menarik

serta memelihara keramah-tamahan kepada tamu hotel.

Universitas Sumatera Utara


3. Menciptakan dan menjaga kebersihan hotel, khususnya pada kamar, sehingga dapat

meninggalkan kesan tersendiri pada tamu yang tinggal atau menginap di kamar

hotel tersebut.

4. Turut mensukseskan program yang sudah dicanangkan oleh pemerintah dalam

hal penyediaan sarana akomodasi yang baik guna menunjang dunia kepariwisataan

Indonesia.

5. Menciptakan suasana yang baik secara berkesan sehingga tamu akan datang

kembali ke hotel tersebut.

Universitas Sumatera Utara


3.5 Struktur Organisasi

Struktur organisasi pada Hotel J.W. Marriott Medan yaitu:

General
Manager

Dir. Of Food & Bev Director Of Director Of Dir. Of Sales &


Director Of HR
Engineering Director Finance Rooms Division Marketing

Asst. Chief Training


Executive Chef IT Manager Health & SPA Sales Executive
Engineering Manager

Food & Bev. Dir. Of Loss &


Civil Supervisor Account Payable HR Manager Sales Marketing
Manager Prevent

Electrical Front Office


Income Audit Reservation
Supervisor Manager

Mechanic Exec. House-


Purchasing
Supervisor keeper

Operational Account
Supervisor Receivable

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Hotel J.W. Marriott Medan

Universitas Sumatera Utara


3.6 Struktur Organisasi Pastry Hotel J.W Marriott Medan

Pastry Chef

Jr. Sous Chef

Chef Bakery Demi Chef

Commis Chef

Cook Helper

Casual

Trainee

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Pastry Hotel J.W Marriott Medan

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

PENANGANAN BAHAN BAKU PASTRY DAN BAKERY DALAM UPAYA

MEMPERTAHANKAN STANDAR KUALITAS DI HOTEL J.W MARRIOTT

MEDAN

4.1 Produk-produk yang di Produksi Pastry dan Bakery Hotel J.W Marriott

Medan

Kue dan roti yang dihasilkan oleh dapur pastry dan bakery hotel J.W Marriott

Medan ada berbagai macam, mereka memiliki lebih-kurang sekitar 30 jenis roti dan

kue yang diproduksi. Berikut ini sebagian nama kue dan roti yang diproduksi oleh

dapur pastry hotel J.W Marriott Medan, yaitu : Avocado Mousse, Bluberry Chesse

Cake, Tiramissu, Savarin, Chocolate Brownies. Chocolate Fudge, Doughnut, Danish

Pastry, Whole Meal Pleade, Zebra Topping, Grissini, Croissant, Kraft korn, Banana

Bread, Baguett, Opera cake, Chocolate Mud Cake, Chocochip Muffin, Swiss Roll,

Mango Pudding, Madelines, dan masih banyak lainnya. Dan biasanya, pada bulan

Ramadhan terdapat menu baru yang diberikan oleh chef Murad yang berasal dari

Timur Tengah. Contohnya pada Ramadhan tahun lalu terdapat beberapa jenis kue

baru yaitu : um mali, kashta with honey, muhalabiyah, dan rice pudding.

Berikut beberapa produk yang digolongkan dalam pastry dan bakery yang

dibuat di dapur pastry hotel J.W Marriott Medan.

Universitas Sumatera Utara


Jenis produk-produk roti di Hotel J.W Marriott Medan yaitu :

• white toast loaf

• whole meal toast loaf

• raisin white toast loaf

• sweet toast

• french banquette : rye bread

• soft roll

• croissant

• danish : peach, cream cheese, apple danish, raspberry

• muffin :blueberry muffin, almond muffin, all bran muffin

• banana bread

• plain bagel

• cranberries bagel

• sweet bread

Jenis produk-produk kue di Hotel J.W Marriott Medan yaitu :

• chocolate orange

• chocolate fudge

• seven deck

• brownies

• mud cake

Universitas Sumatera Utara


• fruit cake

• tiramisu

• cheese cake

• pandan cake

• opera cake

• blackforest

• lapis legit

• chocolate royal

• banana cake

• madelines

• fruit tarlett

• cream brulee

• butter cake fruit

• swiss roll

4.2 Sistem Penanganan Bahan Baku Pastry dan Bakery Hotel J.W Marriott

Medan

Kualitas roti dan kue secara umum disebabkan karena variasi dalam

penggunaan bahan baku dan proses pembuatannya. Jika bahan baku yang digunakan

mempunyai kualitas yang baik dan proses pembuatannya benar maka roti yang

dihasilkan akan mempunyai kualitas yang baik pula. Jenis dan mutu produk pastry

Universitas Sumatera Utara


dan bakery sangat bervariasi tergantung jenis bahan-bahan dan formulasi yang

digunakan dalam pembuatannya. Variasi produk ini diperlukan untuk memenuhi

kebutuhan dan selera konsumen. Dalam sistem penanganan yang dilakukan, pihak

hotel J.W Marriott Medan melakukan penanganan bahan baku yang hendak

digunakan agar nantinya dapat mempertahankan standar kualitas bahan tersebut.

Penanganan yang dilakukan oleh hotel J.W Marriott diantaranya pada bahan

baku sebagai berikut, yaitu :

a) Tepung

Tepung yang baru diantar dari supplier disimpan di store room yang mempunyai

ventilasi yang baik. Karung tepung yang ditumpuk diatas lantai harus dilapisi

papan atau penyangga. Tepung harus terhindar dari sinar matahari langsung.

Udara tidak boleh terlalu kering dan terlalu lembab, berkisar 55-65%. Suhu

berkisar 190-240C. Dalam proses pengadonannya, sebelum menggunakan tepung

sebaiknya tepung di ayak terlebih dahulu agar dapat menghilangkan kotoran dan

tepung yang menggumpal. Jangan bersepekulasi dengan menambahkan jenis

tepung-tepungan yang lain, jika itu dilakukan maka roti akan padat, berat,

bervolume kecil dan teksturnya kasar.

b) Gula

Dalam penyimpanannya, gula tidak boleh terkena air karena nantinya gula

melakukan reaksi terhadap air. Penyimpanannya pun tidak boleh terlalu lembab

dan harus ditempat yang kering. Biasa disimpan di store room. Dalam proses

pengadonannya, gula yang digunakan untuk semua jenis cake adalah gula yang

Universitas Sumatera Utara


memiliki butiran halus agar susunan cake rata. Untuk pengkriman gula dengan

lemak perbandingan maksimal yang baik adalah dua bagian gula dan satu bagian

lemak. Apabila ada kelebihan gula pada resep, lebih baik bila gula tersebut

dilarutkan dalam susu atau air. Jumlah gula yang sama dengan telur hasil

kocokannya akan lebih baik. Gula akan mematangkan dan mengempukan susunan

sel. Persentase pemakaian gula pada setiap produk selalu tergantung kepada selera

para pembeli. Untuk penggunaan pada produk pastry biasanya berkisar antara

2%-20%. Pencampuran gula yang tidak merata dan terlalu banyak akan

menyebabkan bintik-bintik hitam pada kulit produk dan membentuk lubang besar

atau kantung udara.

c) Susu

Susu bubuk biasanya disimpan di store room ditempat yang kering agar

kualitasnya tetap terjaga. Sementara susu cair disimpan pada suhu yang lembab

(biasanya di simpan di chiller). Bila susu yang digunakan sebagai susu padat

kering maka cake akan mempunyai susunan yang lengkap. Laktosa gula susu

menghasilkan warna kerak. Susu padat membangkitkan rasa (aroma) dan

merupakan bahan penahan cairan yang baik. Air yang ada dalam susu cair

menimbulkan rasa lezat pada kue. Dalam proses pengadonannya, susu bubuk

dipakai untuk memperkaya rasa serta menambah nilai gizi dan juga didalam

pembentukan warna kulit adonan ketika dibakar. Susu bubuk sebaiknya

Universitas Sumatera Utara


dilarutkan kedalam air sebelum digunakan agar dapat merata secara lebih baik

kedalam adonan.

d) Lemak (shortening, butter, margarine)

Lemak disimpan pada suhu lebih kurang 210-26,60C. Lemak tidak boleh disimpan

di dekat bahan-bahan yang berbau karena sifatnya yang sangat peka. Tempat

penyimpanan juga harus tertutup rapat. Dan harus menghindarkan hal-hal yang

menyebabkan bau tengik, seperti cahaya, oksigen dan panas. Fungsi lemak untuk

menjaga kue agar tahan lama, menambah nilai gizi, memberi aroma pada cake,

dan membuat cake terasa empuk. Tentu juga menimbulkan rasa enak. Lemak

membantu menahan cairan dalam cake yang telah jadi. Lemak untuk cake harus

mempunyai kemampuan yang baik dalam pengkriman, rasa dan bau yang netral,

harus mampu mengemulsi dengan baik dan warnanya harus putih, harus bersifat

plastis bila digunakan pada suhu antara 700-750 F. Lemak yang digunakan

biasanya adalah lemak khusus atau campuran dari 25% mentega dicampur dengan

lemak yang lain akan lebih baik.

e) Telur

Biasanya telur disimpan di dalam chiller agar kualitas dari telur itu sendiri tahan

lebih lama. Sebelum digunakan telur harus dikocok terlebih dahulu sampai bagus

dan kaku. Lechitin pada kuning telur mempunyai daya pengemulsi, sedangkan

lutein dapat memberi warna pada hasil akhir produk. Umumnya telur yang

digunakan dalam resep adalah 50 gram per butir. Ukuran ini diukur tanpa kulit.

Berat kuning telur umumnya 20 gram sedang putih telur 30 gram. Tetapi tidak

Universitas Sumatera Utara


semua telur memiliki ukuran 50 gram per butirnya. Ukuran telur dari 40 -70 gram

per butir. Paling baik adalah menimbang telur lebih dahulu supaya hasil kue

standar dan sesuai resep. Pecahkan telur dalam baskom lalu lihat hasilnya. Bila

dibutuhkan 7 telur dan ternyata jumlah 7 butir telur masih belum cukup 350 gram

misalnya, tambahkan 1 atau 1/2 kuning telur untuk menggenapinya. Tetapi bila

ukuran 7 telur sudah lebih dari 350 gram, kurangi putih telurnya. Jadi jelas,

kurangnya ukuran telur, sebaiknya digenapi dengan kuning telur. Sebaliknya

kelebihan telur, harus digenapi dengan pengurangan putih telur. Namun

penggunaan telur tidak bisa langsung digunakan ketika baru dikeluarkan dari

chiller, hendaknya didiamkan beberapa saat sebelum digunakan.

f) Yeast/ragi

Ragi basah biasa disimpan ditempat yang beku atau biasa disimpan di table

chiller, sementara ragi kering biasa disimpan di tempat yang kering. Dalam

penyimpanannya, ragi tidak boleh dicampur dengan gula, garam, ataupun larutan

gula maupun garam. Ragi hanya dapat digunakan pada pengadonan roti, bukan

pada cake atau pun kue kering. Ragi kering berbentuk butiran2 keras berwarna

coklat muda. Menggunakannya dicampur terlebih dahulu dengan air hangat dan

sedikit gula lalu didiamkan beberapa menit hingga larut dan mengembang,

kemudian baru dicampurkan ke dalam adonan. Ragi basah berbentuk padat.

Penggunaan ragi basah biasanya 2x lebih banyak dibandingkan dengan ragi

kering.

Universitas Sumatera Utara


g) Garam

Garam disimpan ditempat yang kering dan tidak terkena air. Karena akan bereaksi

jika terkena air. Garam berperan dalam rasa dan menstabilkan fermentasi serta

kekuatan gluten. Penambahannya berkisar 1,5-2,5% dari berat tepung terigu.

Garam mampu membangkitkan rasa atau aroma. Selain itu, garam juga dapat

menurunkan suhu penggulalian dalam adonan, juga memegang peranan penting

dalam menimbulkan warna kerak. Garam mempunyai fungsi sebagai penahan dari

gas yang terbentuk. Apabila tidak ada kandungan garam didalam adonan, maka

adonan tersebut akan mengembang terlalu cepat dan menghasilkan hasil yang

tidak baik. Penggunaan garam yang baik dalam pembuatan roti adalah harus

100% larut dalam air, jernih, bebas dari gumpalan-gumpalan dan bebas dari rasa

pahit.

h) Dried fruit

Dried fruit biasa disimpan ditempat yang kering, disimpan pada store room yang

menjaga kelembaban suhu diruangan tersebut. Di letakkan di wadah yang

terpisah. Contohnya raisin, currant, sultana, date, almond, walnut dan lain-lain.

Dalam penggunaannya, sebelum masuk kedalam adonan sebaiknya dicampur

dengan sedikit tepung agar nantinya dried fruit tersebut tidak tenggelam dalam

adonan.

i) Cocoa powder dan chocolate (couverter, dark cooking, compound)

Disimpan di dalam store room, karena store room merupakan tempat

penyimpanan bahan baku yang kering, karena bahan baku ini tidak boleh

Universitas Sumatera Utara


disimpan ditempat yang lembab. Penggunaan cocoa powder biasanya hanya

mencampurkan dengan cara menaburkan sedikit bahan tersebut pada adonan lalu

di aduk agar merata. Sementara chocolate sebelum digunakan biasanya dilelehkan

terlebih dahulu.

j) Air

Air sangat berpengaruh pada kepadatan adonan. Air juga dapat

memperkembangkan protein dalam tepung yang bertindak menahan dari baking

powder. Air dapat membangkitkan kelembaban pada cake. Dan pada roti biasa

digunakan dengan air es. Air es akan mendinginkan roti pada saat pengolahan

suhu adonan di dalam mixer yang panas. Air es dimasukan kedalam pengolahan

adonan sebelum adonan itu menjadi kalis.

4.3 Hal-hal yang Dilakukan Hotel J.W Marriott Medan Untuk

Mempertahankan Standar Kualitas

4.3.1 Memperhatikan Pengadaan Bahan Pastry Section

Untuk mempertahankan standar kualitas bahan-bahan baku yang digunakan untuk

membuat cake dan roti adalah sebagai berikut:

- Seorang chef pastry harus bekerja sama dengan associate yang bekerja di

bagian food store didalam penentuan supplier agar proses pemesanan

bahan baku yang berkualitas dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan

standar yang ditentukan oleh pihak hotel.

Universitas Sumatera Utara


- Setiap bahan-bahan yang sudah datang sebaiknya langsung di simpan di

general food store.

- Bahan-bahan yang memerlukan penyimpanan dengan suhu dingin seperti

mentega, susu, fruit juice, whipping cream, yogurt, dan lain sebagainya

sebaiknya langsung disimpan di chiller agar produk tidak cepat rusak.

- Bahan-bahan yang tidak memerlukan penyimpanan dengan suhu dingin

seperti tepung, gula, susu bubuk, gelatin, glucose, dan lain sebagainya

sebaiknya disimpan di tempat/ruangan dengan ventilasi yang bagus.

- Setiap bahan baku yang telah dipesan oleh supervisor di bagian receving

haruslah diperiksa terlebih dahulu sebelum di masukkan ke general food

store agar tidak ada barang/bahan baku yang masuk ke food store dengan

keadaan yang rusak/cacat.

- Setiap associate yang akan memesan barang/bahan dari food store

haruslah di check terlebih dahulu bahan-bahan yang telah habis di pastry

food store agar tidak terjadi penambahan bahan/barang yang masih ada

stoknya di store. Dengan begitu pastry section dapat menyeimbangkan

biaya-biaya yang digunakan dalam pembuatan kue atau roti.

- Setelah bahan/barang yang telah dibawa oleh associate ke pastry section

sebaiknya harus disimpan di food store, chiller, atau freezer.

- Bahan-bahan yang telah dipergunakan sebaiknya langsung di tutup dengan

plastic wrapped agar tidak cepat rusak dan simpan kembali ketempatnya.

Universitas Sumatera Utara


- Produk-produk seperti kue ataupun roti yang sudah dipanggang sebaiknya

jika akan digunakan besok haruslah ditutup dengan plastic wrapped dan

kemudian diberi tanggal (labeling).

- Didalam pengolahan kue dan roti juga harus memakai standar resep yang

diberikan oleh pastry chef agar kue dan roti itu tetap terjaga kualitas dan

juga penampilannya. Tidak mengurangi atau juga menambahi bahan-

bahan yang sudah ditentukan pastry chef.

- Jika ada penambahan menu cake atau bread sebaiknya seorang pastry chef

memberikan pelatihan kepada associate-nya dan juga melampirkan file

menu tersebut di pastry notice agar associate juga dapat belajar bahan

baku yang dipakai dan cara pengolahannya.

4.3.2 Penggunaan Ruang Dapur Pastry

Dalam pengolahan jenis pastry dan bakery, dapur pastry setidaknya perlu

perawatan setiap saat agar terhindar dari berbagai kuman dan kotoran yang nantinya

dapat mempengaruhi kualitas produk pastry dan bakery. Untuk itu penggunaan dapur

pastry perlu diperhatikan seperti hal-hal sebagai berikut :

1. Dalam job discription yang dibuat oleh pastry chef secara tertulis, setiap harinya

para karyawan harus membersihkan peralatan yang digunakan setelah selesai

menggunakannya.

2. Membersihkan dapur pastry secara teratur seperti : disapu, dipel dengan

menggunakan pembersih lantai.

3. Membersihkan chiller dan frozen setiap dua hari sekali.

Universitas Sumatera Utara


4. Menutup bahan baku yang telah digunakan menggunakan plastic wrapped.

5. Bak cuci peralatan harus dibersihkan setiap saat.

4.3.3 Memperhatikan Pengolahan Produk Pastry dan Bakery Sebelum

Diproses

Sebelum memulai untuk mengolah produk pastry dan bakery, penulis

memperhatikan hal-hal apa saja yang harus dilakukan sebelum proses pengolahan

agar mendapatkan hasil yang baik. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan antara

lain :

1. Memastikan peralatan kue, wadah untuk mengocok, pengocok listrik, pengaduk

semuanya dalam keadaan bersih dan siap dipakai.

2. Menyiapkan loyang yang sudah diolesi mentega dan ditaburi tepung, atau dialasi

dengan kertas roti sesuai yang dibutuhkan.

3. Menyiapkan semua bahan yang dibutuhkan sesuai dengan takaran yang tercantum

didalam resepnya. Timbang atau takar bahan yang seksama, karena kelebihan

atau kekurangan takaran dari yang ditentukan akan mempengaruhi bentuk kue

juga rasa. Dan jika perbandingan takaran terlalu besar bisa menyebabkan

kegagalan dalam pembuatannya. Adapun ukuran yang biasa dipakai adalah :

Sdt = sendok teh

1sdt bahan padat = 4-5gr (gram)

1sdt cairan = 5cc

Sdm = sendok makan

1sdm bahan padat = 8-10gr

Universitas Sumatera Utara


1sdm cairan = 15cc

1gelas belimbing = 200cc

1sdm mentega = 25gr

1sdm maizena = 15gr

4. Sebelum memanggang selalu periksa keadaan oven, apakah bekerja dengan baik

atau dalam keadaan rusak. Juga memeriksa suhu oven sesuai yang dibutuhkan.

4.4 Permasalahan Yang Dihadapi

Selama tiga bulan mengadakan praktek kerja lapangan di hotel J.W Marriott

Medan pada bagian pastry dan bakery, penulis mendapat banyak pengalaman yang

baik dan ada juga pengalaman yang kurang baik.

Masalah yang sering dihadapi di dapur pastry adalah seringnya terjadi

barang kosong, terutama ketika mereka hendak mengerjakan pesanan dari pembeli.

Hal ini tentu menghambat pekerjaan dan tentu tidak efisien waktu dan berujung

pada penundaan pekerjaan berikutnya. Terkadang barang yang kosong adalah

barang-barang yang vital, seperti tepung terigu, gula pasir, mentega. Ini tentu sangat

tidak efektif dan merugikan perusahaan, seharusnya mereka dapat menerima pesanan

tetapi karena kosongnya barang terpaksa menolak pesanan.

Kemudian permasalahan yang dihadapi yaitu adanya bahan baku yang sudah

kadaluarsa dari masa nya sehingga dapat sedikit menghambat cara kerja karyawan

tersebut karena masih harus mencari bahan baku lainnya yang masih bagus

keadaannya.

Universitas Sumatera Utara


Masalah lain yang juga dihadapi pastry section adalah terkadang pada saat

event di hotel meningkat, yang bekerja pada shift itu mengalami kekurangan

associate sehingga associate yang mendapatkan day off pada saat itu harus masuk

untuk mempercepat laju kerja agar mencapai target.

4.5 Solusi Untuk Mengatasi Masalahnya

Hal yang sebaiknya dilakukan untuk menghindari terjadinya kekosongan

barang adalah, pihak pastry selalu memeriksa bahan-bahan yang kiranya akan habis,

jangan sampai menunggu barang tersebut habis. Ketika barang yang dibutuhkan akan

habis maka pihak pastry melapor kepada food store dept. untuk membelikan barang

yang dibutuhkan tersebut. Sehingga apabila barang kosong di toko langganan atau

ada kendala lain yang tidak diduga bisa teratasi dengan cepat.

Executive Chef bisa juga meminta barang-barang yang bagian pastry

butuhkan kepada food store dept. berdasarkan CO (Captain Order) yang telah ada di

dapur Pastry, dengan adanya CO Executive Chef dapat memprediksikan barang yang

mereka butuhkan dan memintanya kepada bagian food store dept. maka food store

dept. bisa memesan bahan-bahan yang dibutuhkan ke toko langganan mereka.

Sehingga ketika bahan-bahan akan dipakai, bahan-bahan tersebut dapat diantar atau

dijemput oleh pihak hotel maupun pihak toko tersebut.

Sebelum terjadi adanya bahan baku yang kadaluarsa, sebaiknya para

karyawan selalu mengecek keadaan bahan-bahan baku tersebut agar nantinya tidak

terjadi kekeliruan terhadap bahan baku yang akan digunakan.

Universitas Sumatera Utara


Solusi untuk terjadinya peningkatan event hotel, sebaiknya seorang pastry

chef haruslah dapat membuat shift yang efektif. Contohnya untuk shift pagi dan sore

disini dibutuhkan karyawan yang banyak. Karena di shift ini semua pengolahan kue

dan roti dilakukan. Maka dengan begitu target dapat dicapai sesuai dengan

permintaan konsumen.

Universitas Sumatera Utara


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pastry adalah suatu bagian dari hotel yang penting dan dapat membantu

menambah income kepada hotel. Pastry dan bakery section merupakan salah satu

bagian yang terdapat pada suatu hotel yang mampu memberikan pendapatan yang

cukup besar bagi hotel. Bagian ini berada dibawah naungan F&B Main Kitchen

Department. Bagian pastry juga memiliki peranan sangat penting bagi kelancaran

operasional hotel yang menyediakan kue dan roti untuk pesanan tamu-tamu yang

berada di hotel tersebut.

Bagian pastry sangat perlu memperhatikan kualitas bahan baku yang

digunakan, agar hasil yang didapat maksimal dan memberi kepuasan kepada tamu

ataupun pelanggan hotel. Kebersihan area pastry juga sangat perlu diperhatikan,

kelengkapan peralatan dan kebersihannya serta standar recipe dan juga standar porsi

yang telah ditetapkan oleh pastry chef.

Kelangkaan bahan baku pastry merupakan kendala yang cukup mengganggu

kelancaran pekerjaan para staff pastry dalam memproduksi produk-produk pastry.

Hal tersebut harus dicari jalan keluarnya agar tidak mengganggu kenyamanan bekerja

serta ketepatan hasil produksi.

Pembuatan shift yang efektif juga diperlukan disini agar pekerjaan dapat

berjalan dengan lancar dan juga mencapai target.

Universitas Sumatera Utara


5.2 Saran

Saran agar penanganan bahan baku dalam mempertahankan standar rasa, dan

kualitas dapat tercapai adalah dengan menggunakan supplier yang mempunyai barang

atau bahan-bahan yang berkualitas, tempat penyimpanan bahan baku yang bersih dan

adanya sirkulasi udara yang bagus diperlukan untuk penanganan bahan baku, semua

bahan baku yang selesai digunakan harus di tutup dengan plastic wrapped agar

bahan-bahan tersebut tidak cepat rusak, kebersihan dari perlengkapan untuk

pengolahan kue atau roti harus selalu dijaga agar kualitas dari rasa kue dan roti dapat

terjaga, dan terakhir saran untuk pembagian shift bagi karyawan haruslah dapat diatur

sesuai dengan peraturan waktu kerja yang ditetapkan hotel agar karyawan bekerja

tanpa beban.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Azizah, Nur. 2009. Pengelolahan Kue dan Roti. Medan : USU

Bartono, dan Ruffino. 2006. Dasar – Dasar Food Product. Yogyakarta : Andi

P.H, Bartono dan Ruffino E.M. 2010. Tata Boga Industri. Yogyakarta : Andi

Suhardjito, YB. 2006. Pastry Dalam Perhotelan. Yogyakarta : Andi

Sulistio, Agus.1999. Manajemen Penyelenggara Hotel. Bandung : Alfa Beta

Widyati, Retno dan Yuliarsih. 2002. Higiene dan Sanitasi Umum dan Perhotelan.

Jakarta : Grasindo

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai