Soal Farmakoterapi Lanjutan
Soal Farmakoterapi Lanjutan
51. bukan termasuk advers effect/intoksikasi berat dari aspirin dan derivate
salisilat lainnya yang diberikan pada pasien pediatrik adalah:
a. Reye’s syndrome
b. Grey syndrome’
c. Asidosis
d. Depresi napas
e. Hipertemia
52. Seorang wanita hamil, terdiagnosa HIV, wanita ini dapat diberikan
antriretroviral :
a. Zidovudin (AZT) + Lamivudin (3TC) + Nevirapin (NVP)
b. Zidovudin (AZT) + Lamivudin (3TC) + evavirenz (EFV)
c. Stavudin (d4T) + Lamivudin (3TC) + Efavirenz (EFV)
d. Asiklovir + Gansiklovir + Asam Mefenamat
e. INH + Rifampicin + Streptomisin
53. Seorang pria 35 tahun, data HIV positif, dengan gejala (AIDS) atau
CD4 <200, atau limfosit total <1200. Pria ini dapat diberi terapi :
a. Indinavir+zidopudin+didanosin
b. Asiklovir+gansiklovir+asam mefenamat
c. INH+Rifampisin+streptomisin
d. Zidopudin+stafudin
e. Vitamin C+Vitamin B6
54. Infeksi oportunis pada pasien AIDS dapat terjadi pada pasien
dengan data lab CD4 dibawah 200. Obat yang dapat diberikan untuk
profilaksis untuk mencegah infeksi oportunitis adalah:
a. Vitamin B6
b. Kotrimoksazol
c. Insulin
d. Parasetamol
e. Morfin
55. Antiretroviral dapat terjadi resistensi pada HIV. Proses resistensi
pada virus yang disebabkan mutasi pada enzim reverse transcriptase
adalah dialami obat:
a. Nevirapin (NVP), efavirenz(EFV), delavirdin
b. Tenofovir
c. Zidofudin’
d. Ritonavir
e. Enfuvirtid
56. Antiretroviral nucleoside reverse trancriptase inhibitor (NRTI)
diubat menjadi intraseluler dalam 3 tahap penambahan 3 gugus fosfat
dan selanjutnya berkompetisi dengan naturalnukleotida menghambat
reverse transcriptase (RT) sehingga perubahan RNA menjadi DNA
terhambat. Termasuk kelompok obat ini adalah:
a. Asiklovir
b. Amantadin
c. Zidovudin
d. Ganciclovir
e. Foscarnet
57. Antiretoviral yang termasuk non nucleoside reverse transcriptase
inhibitor (NNRTI) adalah:
a. Nevirapin (NVP), Efavirenz (EFV) delavirdin
b. Tenofovir
c. Zidofudin
d. Ritonavir
e. Enfuvirtid
58. Seorang pria terinfeksi HIV. Pri aini mengalami terbunuhnya sel T
CD4, sistem kekebalan mengalami penurunan progresif. Akibat yang
dapat terjadi:
a. Kekurangan imun, mengalami infeksi oportunistik
b. Peningkatan imun, mengalami infeksi oportunistik
c. Kelebihan imun, alergi
d. Kekurangan imun, teratogenik
e. Fotofobia
59. Karakteristik HIV adalah Rotavirus tidak memiliki mesin yang
dibutuhkan untuk replikasi sendiri, dan karenanya merupakan parasit
intraseluler obligat. Retrovirus memiliki RNA untai tunggal positif
sebagai materi genetiknya. Oleh karena itu, untuk bereplikasi, retrovirus
harus terlebih dahulu:
a. Mentranskripsikan RNA ke DNA. Enzim DNA Polymerase
yang digunakan untuk mengubah RNA menjadi DNA
b. Mentranskripsikan DNA ke RNA, Enzim DNA Polymerase
yang digunakan untuk mengubah DNA menjadi RNA
c. Mentarnskripsikan RNA ke DNA. Enzim asetilase yang
digunakan untuk mengubah RNA menjadi DNA
d. Mentranskripsikan DNA ke RNA, enzim asetilase yang
igunakan untuk mengubah DNA menjadi RNA
e. Merusak dinding sel
60. Ribavirin adalah antiviral yang bersifat virustatic yang dapat
efektif diberikan pada infeksi viral non-HIV di bawah ini kecuali:
a. Bronkhiolitis
b. Pneumonia karena RSV
c. Infeksi virus influenza tipe A dan B
d. Keratoconjunctivitis
e. Herpes simpleX
61. Seorang pasien 35 tahun terinfeksi virus dengan diagnosa
influenza. Terapi yang tepat untuk pasien ini adalah
a. Asiklovir
b. Amantadin
c. Lamifudin
d. Interfron
e. Forcarnet
62. Antivirus dibawah ini yang bekerja menjadi aktif dengan kerja
menghambat DNA polymerase, obat ini terlebih dahulu dimetabolisme
kebentuk trifosfat:
a. Asiklovir
b. Amantadin
c. Rimantadin
d. Interfron
e. Lamivudin
63. Pemberian asiklovir pada pasien terinfeksi virus dapat mengalami
resistensi. Mekanisme esistensi yang terjadi terkait dengan mekanisme
kerja obat. Proses resistensi asiklovir tersebut karena mutasi pada gen
yang mempengaruhi:
a. Timidin kinase virus atau DNA polymerase
b. Reverse transcriptase virus
c. Kanal ion protein M2
d. Dinding sel
e. Asam asetat
64. Seorang pria 16 tahun yang menderita infeksi ocular,
keratokonyuungtivitis akut dan keratitis epithel kambuhan yang
disebabkan HSV tipe 1 dan 2. Pasien ini dapat diobati dengan obat
sediaan tetes mata:
a. Trifluridin
b. Gansiklovir
c. Lamivudine
d. Zidovudine
e. Nevirapine
65. Efek samping yang dapat terjadi dari pemberian obat di atas
adalah:
a. Rasa terbakar dan menyengat (Burning and Stinging). Udem
pada kelopak mata (eyelid)
b. Gangguan ginjal
c. Gangguan hati
d. Gangguan lambung
e. Gangguan ginjal dan hati
66. Pasien yang terifeksi virus Hepatitis B dapat diberikan terapi
rasional dengan:
a. Interferon α + lamivudin
b. Lamivudine 150mg + Zidovudine 300mg
c. Nevirapine 200mg
d. Lamivudine 150mg + zidovudine 300mg
e. Zidovudine 100mg
67. Seorang pasien 35 tahun terinfeksi hepatitis B virus (HBV) terapi
yang tepat untuk pasien ini adalah:
a. Asiklovir
b. Amantadin
c. Lamivudine
d. Interveron
e. Oseltamivie
68. Seorang pasien 35 tahun terinfeksi Herpes Simpleks virua (Infeksi
Genital Herpes) terapi yang tepat untuk pasien ini adalah
a. Asiklovir
b. Amantadin
c. Lamivudine
d. Interveron alpha
e. Oseltamivie
69. Pernyataan yang salah dalam jawaban di bawah ini adalah:
a. Hiperparatimisme primer disebabkan oleh adenoma
paratirvid jinak
b. Osteomalasia yang disebabkan oleh hipovitaminosis D,
seperti yang terjadi pada riketsia
c. PTH terutama bekerja pada tulang dan dengan mengikatkan
reasorbsi kalsium
d. PTH mengurangi resorpsi kalsium pada usus
e. Sekresi hormon paratiroid meningkatkan bikarbonamonia
70. Etiologi yang dialami seorang penderita diabetes militus (DM) tipe
1, dibawah ini yang benar adalah akibat:
a. Kerusakan sel-sel beta langerhatis yang disebabkan oleh
paparan agen yang terinfeksi atau lingkungan yaitu racun
virus (Cocksakie, Rubella, Herpes)dan makanan
b. Kerusakan sel-sel ginjal
c. Obesitas dan tinggi lemak dan rendah serat, serta kurang
berat badan
d. Riwayat kekurangan gula darah
e. Alergi terhadap antidiabet oral
71. Seorang pria usia 60 tahun mengalami diabetes, pria ini memiliki
riwayat penggunaan obat jangka panjang, yaitu amoksisilin, omeprazole,
vitamin B6, asetosal, glukokortikoid (deksametason), pentamidin, niacin
dan α-interferon. Obat yang dikonsumsi, yang dapat sebagai penyebab
diabetes yang dialaminya adalah:
a. Amoksisilin, omeprazole
b. Vitamin B6, asetosal
c. Glukokortikoid (deksametason), pentamidin, niacin, α-
interferon)
d. Amoksisilin, α-interferon
e. Amoksisilin, vitamin B6
72. Bapak hartono usia 62 tahun mengalami diabetes, pria ini tidak
mendapat terapi penyakit diabetes yang dialaminya secara teratur, pria
ini mengalami perburukan mikrovaskuler. Perburukan mikrovaskuler
pada pria ini adalah gangguan:
a. Retinophaty, neruophaty, neprophaty
b. Coronary heart disease/CVD, stroke perpheral
vasculardisease
c. Demam berkepanjangan
d. Pikun, reaktif
e. Infeksi jamur, malaria
73. Seorang wanita 55 tahun dengan data lab AIC= 7,5%, Glukosa
plasma puasa = 300 mg/dl, Glukosa plasma 2 jam setelah makan = 500
mg/dl. Target terapi untuk penderita ini adalah:
a. AIC = 5,5%, Glukosa Plasma puasa = 350 mg/dl, Glukosa
plasma 2 jam setelah makan = 550 mg/dl
b. AIC = 5,5%, glukosa plasma puasa = 300 mg.dl, glukosa
plasma 2 jam setelah makan = 500mg/dl
c. AIC < 7%, Glukosa Plasma Puasa < 110mg/dl, glukosa
plasma 2 jam setelah makan <140mg/dl
d. AIC <7%, glukosa plasma puasa > 110mg/dl, glukosa plasma
2 jam setelah makan > 140mg/dl
e. AIC > 7%, glukosa plasma puasa =350 mg/dl, glukosa 2 jam
setelah makan =550mg/dl
74. Seorang wanita 55 tahun dengan data lab AIC = 7,5%, Glukosa
plasma puasa = 300mg/dl, glukosa 2 jam setelah makan = 500mg/dl.
Dengan diagnosa diabetes tipe 1. Terapi rasional dibawah, yang
diberikan:
a. Insulin reguler, diberikan secara injeksi 30menit sebelum
makan
b. Glibenklamid, sebelum makan
c. Metformin setelah makan
d. Glibenklamid + Metformin
e. Insulin + Glipzid
75. Seorang wanita 55 tahun dengan data lab AIC = 7.5%, Glukosa
plasma puasa = 300mg/dl, glukosa plasma 2 jam setelah makan = 500
mg/dl. Dengan diagnosa diabetes militus. Memperoleh terapi
glibenklamid, insulin. Pasien ini mengalami hipoglikemia dengan
gejala lemas, hingga tak sadar. Terapi rasional untuk mengatasi
hipoglikemia pasien ini adalah:
a. Glukosa (10-15g) per oral
b. Dekstrosa IV, Glukagon 1 g secara intramuscular
c. Metformin tablet
d. Glipzid
e. Byetta (Exanatide) 5mcg SC yang dapat mereduksiAIC, dua
kali sehari
76. Seorang pria 60 tahun dengan diagnosa diabetes militus, disertai
dengan data lab gangguan fungsi ginja; ( Penurunan fungsi ginjal). Obat
yang perlu dihindari/ diperhatikan pada pasien DM tersebut adalah:
a. Glyburid, metformin, acarbose
b. Glipzid
c. Glymepirid
d. Pioglitazon
e. Insulin
77. Type insulin berdasarkan lama kerja, termasuk insulin kerja
panjang adalah:
a. Insylin lispro
b. Insulin aspart
c. Insulin NPH
d. Insulin Glargin
e. Insulin glulisin
78. Antidiabet yang bekerja menghambat enzim α-glukosidase yang
terdapat pada dinding usus adalah:
a. Miglitol
b. Acarbose
c. Glimepirid
d. Metformin
e. rapaglinid
79. Antidiabet yang harus dicegah pemberiannya pada penderita DM
yang disertai CHF ( Congestive Heart Failure) berat adalah
a. Acarbose dan glimepiride
b. Metformine dan pioglitazone
c. Miglito dan acarbose
d. Glyburide
e. Exenatide
80. Faktor penyebab terjadinya peningkatan pelepasan kortisol dan
sekresi ACTH adalah yang tersebut di bawah ini kecuali :
a. Anxietas ( rasa kuatir)
b. Exercise (olah raga)
c. Starvasi (kondisi lapar)
d. Hiperglikemia
e. Kondisi dingin