Anda di halaman 1dari 3

Tokoh : Filipus

1. Filipus Merespon Baik Panggilan Tuhan Yesus Menjadi Murid-Nya.


Keesokan harinya Yesus mengambil keputusan untuk pergi ke Galilea. Dia berjumpa
dengan Filipus, lalu berkata kepadanya, “Ikutlah Aku!” - YOHANES 1:43(BM)

Tidak semua orang dipanggil Yesus menjadi murid-Nya merespon secara benar. Buktinya
dalam Lukas 18:22-23, seorang pemuda kaya tidak mahu mengikuti Yesus.

Sebagai orang yang dimuridkan oleh pemimpin rohani kita, perlu buka diri untuk dibimbing
dan memberikan contoh.

2. Filipus terus bersaksi setelah menjadi Murid Tuhan Yesus.


Ketika Bersaksi, Filipus tidak suka berdebat tetapi memperlihatkan Yesus.

Kemudian Filipus mencari Natanael dan berkata kepadanya, “Kami telah menemukan Dia,
yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari
Nazaret.” - Yohanes 1:45 (BM)

Tetapi Natanael berkata, “Bolehkah sesuatu yang baik datang dari Nasaret?”
“Marilah lihat,” jawab Filipus. - YOHANES 1:46 (BM)

Jadi, Natanael menganggap bahawa Nazaret di Galilea sangat rendah sehingga tidak
mungkin menghasilkan “sesuatu yang baik” dari sana, apa lagi seorang Mesias! (Yohanes
7:41). Itulah pikiran Natanael yang sangat sempit.

Perkara luar biasa adalah Filipus tidak marah akan respon negatif Natanael ini. Dia tidak
menegur Natanael melalui perkataan yang menghina tersebut. Bahkan, Filipus tidak
berusaha menjelaskan lebih lanjut tentang pribadi Yesus yang dilihatnya.

Filipus tahu bahawa orang yang mudah berprasangka buruk adalah orang yang sangat
susah dimenangkan malah susah untuk berubah kalau kita hanya berkata-kata sahaja
dengan mereka. Oleh itu reaksi terbaik Filipus terhadap prasangka buruk Natanael adalah,
“Mari dan lihatlah!”

Dan terbukti, setelah Natanael bertemu dengan Yesus, dia pun benar-benar kagum akan
pribadi Yesus, sama seperti yang dialami Filipus dan yang diceritakannya kepada Natanael.

BERSAKSI bukan tentang kemampuan kita mengajar tetapi tentang mencontohkan dan
peneladanan.

Filipus bukan seorang yang boleh dijangka melakukan perkara-perkara besar, tetapi dia
seorang yang boleh melakukan perkara kecil dengan cara yang besar.
3. Filipus harus melewati ujian dari Tuhan. (Kisah 5 Roti & 2 Ikan)
Walaupun dia baik, hebat, rasul atau apa pun, dia tetap harus menjalani ujian. Ujian itu
mungkin dari hal seharian.
Yesus melihat di sekeliling-Nya dan Dia nampak orang berduyun-duyun datang kepada-
Nya. Oleh itu Yesus berkata kepada Filipus, “Di manakah kita boleh membeli makanan yang
cukup untuk semua orang ini?” ( Yesus mengetahui apa yang akan dilakukan-Nya, tetapi
Dia berkata demikian kerana Dia hendak menguji Filipus.) Filipus menjawab, “Roti seharga
dua ratus keping wang perak pun tidak cukup untuk semua orang ini, meskipun setiap
orang mendapat sedikit sahaja.” - YOHANES 6:5-7 (BM)

Jangan cepat menjawab/membuat kesimpulan berdasarkan keadaan/situasi.

Bagi kebanyakan manusia, sesuatu yang bererti itu adalah nilai, jumlah dan ukuran +
performance.

Maka kita sering menemukan banyak orang merasa tidak bererti apabila dia melihat
sesuatu dalam dirinya tidak seperti yang menjadi standard kebanyakan orang. Tuhan Yesus
mengizinkan orang untuk menyedari keperluannya dan menemukan apa yang ada padanya
dalam ketergantungan kepada Allah.

Kecenderungan manusia menghindarikan diri dari tanggungjawab, itu ada pada jawaban
murid-muridNya. (Filipus)

 Perhitungan manusia selalu menunjuk kepada kekurangan (Filipus) tetapi Tuhan Yesus


selalu menunjuk kepada kecukupan dan kelimpahan.
 Manusia memiliki keperluan tetapi Tuhan Yesus memenuhi keperluan
 Manusia sering tidak melihat dan tidak menghargai apa yang Tuhan percayakan
kepadanya tetapi Tuhan Yesus menghargai dan menggunakan apa yang ada pada kita
kerana apa yang ada pada kita Dia tahu Dia yang memberikannya kepada kita.
 Ketika kita membawa apa yang ada kepada Yesus, dengan pengucapan syukur dan
membagikannya maka kita akan menemukan kelimpahan dan kelebihan.

Yang hendak diketahui oleh Yesus tentu bukanlah kemampuan berpikir Filipus untuk
memecahkan masalah ketiadaan roti bagi orang sebanyak 5000 laki-laki, tetapi bagaimana
iman Filipus kepada Yesus ketika menghadapi masalah seperti itu. Rasul Filipus Tidak dapat
Melihat Kuasa Yesus Untuk Memberi Makan 5000 Orang
Kesimpulan:
Yesus sangat peduli dengan orang-orang yang MENGIKUTI Dia. Dia tahu mereka
memerlukan makanan. Yesus mengajar murid Nya bersaksi bukan dengan perkataan
melainkan PENELADANAN. Pertanyaan Yesus kepada Filipus memang merupakan UJIAN
tetapi itu menunjukkan kepedulian kepada murid dan orang-orang disekitarnya. Keperluan
seseorang harus di penuhi agar kemudian dapat memenuhi keperluan orang yang lain.

Ketika sesuatu diserahkan ketangan Yesus akan sangat bererti meskipun kecil.

Anda mungkin juga menyukai