Anda di halaman 1dari 2

SKKNI 038 TAHUN 2019

Modul Dasar K3 dan Manajemen K3

Tujuan:
1. Mengetahui konsep dasar K3
2. Menerapkan manajemen K3
3. Merancang strategi pengendalian risiko K3 di tempat kerja
Seorang yang berprofesi sebagai operator/petugas/ahli K3 harus memenuhi
persyaratan kompetensi manajemen risiko yang terbagi menjadi:
1. Menerapkan manajemen risiko K3 (M.71KKK01.011.1)
2. Merancang strategi pengendalian risiko K3 di tempat kerja
(M.71KKK01.001.1)
Yang perlu diperhatikan dalam mempelajari manajemen risiko antara lain:
1. Mengetahui pengertian bahaya dan jenis-jenis bahaya di tempat kerja
2. Memahami pengertian risiko dan manajemen risiko dan manajemen risiko di
tempat kerja
3. Memahami hirarki pengendalian risiko
Referensi peraturan perundangan
 UU NO 01 TAHUN 1970 Tentang Keselamatan Kerja
 UU NO 13 TAHUN 2003 Tentang ketenagakerjaan
 PP NO 50 TAHUN 2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemen K3
 ISO 45001:2018 (Occuptional Health and Safety Management System)
 ISO 31000:2018 (Risk Management)
Dasar K3
 Keselamatan dan kesehatan kerja yang selanjutnya disingkat K3 adalah ilmu
pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah terjadinya kecelakaan
kerja dan penyakit akibat kerja (PAK) (SKKNI 038 Tahun 2019)
 Keselamatan dan kesehatan kerja ynag selanjutnya disingkat K3 adalah segala
kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan kerja dan
penyakit akibat kerja (PAK) (PP Nomor 50 Tahun 2012)
Output penerapan K3 di tempat kerja
Output penerapan K3 di tempat kerja adalah meminimalisasi kerugian dengan
cara:
 Mencegah terjadi kecelakaan kerja (Safety)
 Mencegah terjadinya penyakit akibat kerja (PAK) (Health)
 Mencegah terjadinya kerusakan pada peralatan (Property Damage)
Alasan kenapa harus menjalankan K3
 Kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku di negara indonesia
 [Human Rights] setiap orang berhak atas pekerjaan yang aman dan sehat
 [Improve Productivity] K3 dapat meningkatkan produktifitas perusahaan
Bagaimana cara menjalankan K3 di tempat kerja?
Manajemen risiko (Risk Management) adalah suatu pendekatan
terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan
ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: penilaian risiko,
pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan
menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya
Bahaya (Hazard)
Bahaya adalah sumber dengan potensi menyebabkan cidera dan gangguan
kesehatan dalam hubungan kerja
Bahaya dapat mencakup sumber dengan potensi menyebabkan bahaya atau situasi
berbahaya atau keadaan dengan potensi paparan yang menyebabkan cidera dan
gangguan kesehatan dalam hubungan kerja
1. Bahaya Biologi dapat merujuk pada organisme maupun bahan-bahan yang
berasal dari organisme yang dapat membahayakan (utamanya) kesehatan
manusia, contoh: jamur, virus, bakteri, tanaman, binatang
2. Bahaya Kimia bahaya yang disebabkan oleh paparan bahan kimia ditempat
kerja dapat menyebabkan efek kesehatan yang merugikan baik akut
maupun jangka panjang, contoh: bahan/material/gas/cairan/debu/uap
berbahaya, beracun, reaktif, radioaktif, mudah meledak, mudah
terbakar/menyala, iritan, korosif
3. Bahaya Fisik/Mekanik bahaya pekerjaan yang disebabkan oleh faktor
fisik/mekanik di tempat kerja, contoh: ketinggian konstruksi,
mesin/alat/kendaraan/alat berat, ruang terbatas, tekanan, kebisingan, suhu,
cahaya, listrik, getaran, radiasi.
4. Bahaya Ergonomi bahaya yang berasal dari desain kerja, layout, maupun
aktivitas yang buruk, contoh: gerakan berulang, postur kerja,
pengangkutan manual, desain tempat kerja/alat/mesin.
5. Bahaya psikologis suatu bahaya non-fisik yang timbul karena adanya
interaksi dari aspek-aspek uraian tugas, desain kerja, dan organisasi serta
manajemen di tempat kerja serta konteks lingkungan yang berpotensi
menimbulkan gangguan fisik sosial dan psikologis, contoh: stres,
kekerasan, pelecehan, pengucilan, intimidasi, emosi negatif

Anda mungkin juga menyukai