Anda di halaman 1dari 2

Kepemimpinan Perempuan dalam Islam

Allah menciptakan manusia untuk menjadi seorang khalifah di muka


bumi. Tujuannya tidak lain untuk menguji setiap manusia dan apabila lulus maka
derajatnya akan semakin mulia di hadapan Allah. Khalifah dapat diartikan sebagai
pemimpin atau penguasa. Tidak dijelaskan bahwa yang menjadi pemimpin hanya
seorang laki-laki atau seorang perempuan. Memang tidak semua perkara
dijelaskan secara jelas di dalam Al-Qur’an maupun Al-Hadits. Bukan berarti
hukum Islam itu kaku, justru hal ini menyebabkan fleksibilitas dan mampu
mengimbangi persoalan masyrakat. Ruang lingkup kepemimpinan itu sangatlah
luas. Mulai dari menjadi pemimpin bagi diri sendiri, menjadi pemimpin bagi
orang lain, hingga menjadi pemimpin sebuah negara. Tanggung jawab setiap
pemimpin itu sangatlah besar. Karena, semuanya akan diminta pertanggung
jawabannya di akhirat kelak.

Sebenarnya, sejak dulu sudah ada seorang perempuan yang menjadi


pemimpin. Contohnya Ratu Balqis pada masa Nabi Sulaiman AS. Ratu Balqis
dianggap mampu mengatur kaumnya. Pada masa sekarang juga banyak seorang
perempuan yang menjadi seorang pemimpin. Kolinda Grabar-Kitarović, Ameenah
Gurib, Tsai Ing-wen, Halimah Yacob, mereka semua adalah seorang Presiden di
negara masing-masing. Di Indonesia pun juga ada seorang perempuan yang
menjadi pemimpin, contohnya Puan Maharani, Susi Pudjiastuti, Ida Fauziyah, I
Gusti Ayu Bintang Darmawati, Megawati Soekarnoputri, Tri Rismaharini.
Mereka semua adalah contoh pemimpin, mulai dari ruang lingkup kecil hingga
besar.

Menurut sudut pandang saya, sah-sah saja jika seorang perempuan


menjadi pemimpin. Selagi tidak ada laki-laki yang memenuhi kriteria menjadi
seorang pemimpin. Sosok pemimpin harus memenuhi kriteria-kriteria yang sudah
ada. Dalam agama Islam kriteria menjadi seorang pemimpin ada 4, yaitu:

1. Sidiq : Bersifat jujur


2. Amanah : Dapat dipercaya oleh orang lain.
3. Tablig : Menyampaikan atau komunikatif
4. Fathonah : Cerdas

Aspek-aspek di atas tidak bisa dipisahkan. Semuanya sudah saling terikat satu
sama lain. Jika salah satu hilang, maka ia tidak termasuk dalam kriteria seorang
pemimpin menurut agama Islam. Kemudian, ada juga kriteria seorang pemimpin
yang dapat saya tambahkan, yaitu:
1. Problem Solver : Mampu membuat keputusan penting serta dapat
mencari jalan keluar setiap permasalahan.
2. Komunikasi : Komunikasi yang baik harus dilakukan supaya
tujuan yang ingin diraih tercapai.
3. Menjadi Inspirasi : Seorang pemimpin harus bisa menjadi contoh yang
baik bagi bawahannya.

Pemimpin dipilih bukan karena gender seseorang. Melainkan karena kriteria yang
ia miliki.

Anda mungkin juga menyukai