Anda di halaman 1dari 24

Ruasa Azizan Zihni

X IPA 3
34

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


INVERTEBRATA

Topik : Porifera dan Coelenterata


Tujuan : 1. Mengamati morfologi dan anatomi anggota filum Porifera
2. Mengamati morfologi dan anatomi anggota filum Coelentrata

Tabel Pengamatan Filum Porifera

No Nama Species Penyusun Ciri tubuh Habitat Classis


kerangka tubuh
/ spikula
1 Leucosolenia sp Duri-duri kecil dari 1.Rangkanya berspikula Pantai Kerajaan : Animalia
kalsium karbonat kapur. 2.Koanositnya dangkal Filum : Porifera Kelas :
besar. 3.Berhabitat Calcarea
dilaut dangkal. Subclass : Calcaronea
4.Berkembang biak secara Order : Leucosolenida
vegetative Keluarga : Sycettidae
serta generative Genus : Sycon
Spesies : Sycon cilliatum
2 Scypha sp Duri-duri kecil dari 1.Rangkanya berspikula Pantai Kerajaan : Animalia
kalsium karbonat kapur. 2.Koanositnya dangkal Filum : Porifera Kelas :
besar. 3.Berhabitat Calcarea
dilaut dangkal. Subclass : Calcaronea
4.Berkembang biak secara Order : Leucosolenida
vegetative Keluarga : Sycettidae
serta generative Genus : Sycon
Spesies : Sycon cilliatum
3 Ceratina sp Duri-duri kecil dari 1.Rangkanya berspikula Pantai Kerajaan : Animalia
kalsium karbonat kapur. 2.Koanositnya dangkal Filum : Porifera Kelas :
besar. 3.Berhabitat Calcarea
dilaut dangkal. Subclass : Calcaronea
4.Berkembang biak Order : Leucosolenida
secara vegetative Keluarga : Sycettidae
Genus : Sycon
serta generative Spesies : Sycon cilliatum
4 Hyalonema sp Mengandung 1.Kerangka tubuh Laut Kerajaan:Animalia
silikat atau kersik Hexactinellida yang Filum:Porifera
(SIO2) tersusun atas silika dalam Kelas:Hexactinellida
(kaca) dengan
bentuk tubuh
silindris, datar atau
bertangkai.
2.Tinggi tubuh
mencapai 90 cm
3.Tipe saluran air
sikonoid
4.Hexactinellida
hidup di laut dengan
kedalaman 90 cm –
5.000 M
Kerajaan:Animalia
5 Pheronema sp Mengandung 1.Kerangka tubuh Laut Filum:Porifera
silikat atau kersik Hexactinellida yang Kelas:Hexactinellida
(SIO2) tersusun atas silika dalam
(kaca) dengan
bentuk tubuh
silindris, datar atau
bertangkai.
2.Tinggi tubuh
mencapai 90 cm
3.Tipe saluran air
sikonoid
4.Hexactinellida
hidup di laut dengan
kedalaman 90 cm –
5.000 m

6 Sponggilla Tubuh 1.Biasanya tidak Air laut Kerajaan:Animalia


corteri demospongia berangka, sebagian dan air Filum:Porifera
terbuat dari yang berangka tawar Kelas:Demospongiae
spongin dengan rangkanya terdiri
zat kersik terdiri dari
kresik,sponging serta
campuran keduanya.
2.Ada beberapa
spesies yang tidak
bergerak.
3.Hidup dilaut
dangkal.
4. Bentuk tubuhnya
tak beraturan serta
bercabang.
5.Tubuhnya
berwarna cerah.
7 Spongilla Tubuh 1.Biasanya tidak Air laut Kerajaan:Animalia
prespensis demospongia berangka, sebagian dan air Filum:Porifera
terbuat dari yang berangka tawar Kelas:Demospongiae
spongin dengan rangkanya terdiri
zat kersik terdiri dari
kresik,sponging serta
campuran keduanya.
2.Ada beberapa
spesies yang tidak
bergerak.
3.Hidup dilaut
dangkal.
4.Bentuk tubuhnya
tak beraturan serta
bercabang.
5.Tubuhnya
berwarna cerah.
8 Euspongia Tubuh 1.Biasanya tidak Air laut Kerajaan:Animalia
offiicinalis demospongia berangka, sebagian dan air Filum:Porifera
terbuat dari yang berangka tawar Kelas:Demospongiae
spongin dengan rangkanya terdiri
zat kersik terdiri dari
kresik,sponging serta
campuran keduanya.
2.Ada beberapa
spesies yang tidak
bergerak.
3.Hidup dilaut
dangkal.
4.Bentuk tubuhnya
tak beraturan serta
bercabang.
5.Tubuhnya
berwarna cerah.
9 Microciona sp Tubuh 1.Biasanya tidak Air laut Kerajaan:Animalia
demospongia berangka, sebagian dan air Filum:Porifera
terbuat dari yang berangka tawar Kelas:Demospongiae
spongin dengan rangkanya terdiri
zat kersik terdiri dari
kresik,sponging serta
campuran keduanya.
2.Ada beberapa
spesies yang tidak
bergerak.
3.Hidup dilaut
dangkal.
4.Bentuk tubuhnya
tak beraturan serta
bercabang.
5.Tubuhnya
berwarna cerah.
10 Cliona Tubuh 1.Biasanya tidak Air laut Kerajaan:Animalia
demospongia berangka, sebagian dan air Filum:Porifera
terbuat dari yang berangka tawar Kelas:Demospongiae
spongin dengan rangkanya terdiri
zat kersik terdiri dari
kresik,sponging serta
campuran keduanya.
2.Ada beberapa
spesies yang tidak
bergerak.
3.Hidup dilaut
dangkal.
4.Bentuk tubuhnya
tak beraturan serta
bercabang.
5.Tubuhnya
berwarna cerah.
Tabel Pengamatan Filum Coelenterata
No Nama Ciri tubuh Polip Medusa Metagenesis Habitat
Species
1 Hydra 1. panjan   Reproduksi hidup di Hydrozoa
gnya 0,5 CM. Vegetatif laut,
2. Tubuh Reproduksi ini hanya
Hydra dilakukan dengan sebagian
berbentuk membentuk spesies
silinder kuncup pada yang
dengan dua kaki pada fase hidup di
lapis sel. polip. Makin air tawar.
3. Lapisa lama makin
n dalam besar, lalu
adalah membentuk
endoderm tentakel. Kuncup
dan lapisan tumbuh disekitar
luar adalah kaki sampai besar
ektoderm hingga induknya
membuat kuncup
baru. Semakin
banyak lalu
menjadi koloni.
Reproduksi
Generatif Pada
reproduksi
generatif,
terdapat suatu
fase medusa
dimana
peleburan antara
sel sperma dan
sel telur terjadi.
Sperma yang
sudah masak
dikeluarkan testis
menuju ovum
membentuk zigot.
Zigot inilah yang
akan tumbuh
menjadi larva-
larva dan akan
dari induk
membentuk polip.

2 Periphyll Berwarna   perkembangan hidup di Scypozoa


a menarik seksual diikuti laut,
oleh hanya
perkembangbiaka sebagian
n aseksual dalam spesies
satu generasi dan yang
memiliki kenis hidup di
kelamin yang air tawar.
terpisah
(dioecious).
Spermatozoid
keluar dari
lubang mulut
medusa jantan
dan masuk ke
dalam usus
medusa betina
untuk membuahi
telurnya. Hasil
pembuahannya
adalah zigot
yang akan
berkembang
menjadi blastula
dilanjutkan
menjadi larva
bersilia disebut
planula. Planula
larva dibentuk
oleh fertilisasi
eksternal; mereka
menetap di
substrat dalam
bentuk polypoid
dikenal sebagai
scyphistoma.
Planula akan
tumbuh menjadi
secara aseksual
dengan
membentuk
medusa dan
begitu seterusnya.
3 Obelia 1. panjan   Polip bereproduksi Hidup di Hydrozoa
gnya 0,5 CM. secara aseksual air laut
2. Tubuh membentuk secara
Hydra tunas, sehingga koloni.
berbentuk terbentuk koloni
silinder polip. Polip yang
dengan dua bertentakel
lapis sel. berfungsi untuk
3. Lapisa mencari makan,
n dalam sedangkan polip
adalah yang tidak
endoderm bertentakel
dan lapisan membentuk tunas
luar adalah medusa secara
ektoderm seksual yang
kemudian akan
dilepaskan dan
dapat berenang
bebas.
Medusa dewasa
jantan dan betina
akan bereproduksi
secara seksual,
mengalami
pembelahan
meiosis sehingga
menghasilkan sel
sperma dan ovum
yang haploid.
Fertilisasi sel telur
oleh spermatozoid
akan
menghasilkan
zigot yang diploid.
Zigot akan
berkembang
menjadi planula
atau larva padat
yang bersilia.
Planula akan
menetap pada
substrat tertentu
dan tumbuh
menjadi polip
baru.
4 Chironex Memiliki lensa   Mengalami Di laut Cubuzoa
fleckeri mata yang metagenesis, tropis
kompleks, Spermatozoid
memiliki 4 keluar dari lubang
buah tentakel mulut medusa
dengan jantan dan masuk
panjang ke dalam usus
mencapai 2 m medusa betina
untuk membuahi
telurnya. Hasil
pembuahannya
adalah zigot yang
akan berkembang
menjadi blastula
dilanjutkan
menjadi larva
bersilia disebut
planula. Planula
larva dibentuk
oleh fertilisasi
eksternal dan akan
menetap di
substrat dalam
bentuk polypoid
dikenal sebagai
scyphistoma.Planu
la tumbuh
menjadi polip,
selanjutnya polip
bereproduksi
secara aseksual
dengan
membentuk
medusa dan
begitu seterusnya.

5 Acropor bentuknya  - Tidak mengalami daerah Anthozoa


a mirip batang metagenesis tropis dan
bercabang dilaut
yang
kedalama
nnya + 35
meter
6 Chrysaor Berwarna  - Mengalami Di laut Scyphozoa
a menarik, metegenesis,
memiliki mempersatukan
empat sel telur dan
tentakel oral, sperma untuk
memiliki sel nantinya menjadi
penyengat zigot. Zigot akan
nematosista berkembang dan
menjadi blastula
kumoulan dari
zigot. Setelah itu
akan membentuk
planula dan
berkembang
tumbuh bulu-bulu
kecil si
sekelilingnya.
Setelah tumbuh
bulu kecil-kecil
akan berubah
menjadi polip.
selanjutnya
membentuk
medusa yang
terus berkembang
menambahkan
kepala ubur-ubur.
Siklus terakhir
adalah medusa
dewasa yang
nantinya
menghasilkan sel
telur dan sperma
7 Fungia Mirip bunga  - Tidak mengalami Dilaut yan Anthozoa
metagenesis dangkal

8 Physalia Tubuhnya   Mengalami Di laut Hydrozoa


unik, metagenesis,
mempunyai Tunas tumbuh di
bentuk yang dekat kaki polip
panjang dan akan tetap
membentuk menempel pada
polip dan tubuh induknya
terdapat sehingga
bagian tudung membentuk
yang koloni. Reproduksi
digunakan seksual dilakukan
untuk dengan
mengapung pembentukan
(seperti gamet (ovum
medusa). dengan sperma)
9 Aurellia Berwarna   Mengalami Di laut Anthozoa
menarik, metagenesis,
seperti Medusa dewasa
mangkuk jantan dan betina
akan
menghasilkan
gamet (sel telur
dan sperma) yang
haploid.
Fertilisasi sel telur
oleh spermatozoid
akan
menghasilkan
zigot yang diploid.
Fertilisasi terjadi
secara eksternal di
air.
Zigot akan
mengalami
pembelahan
mitosis dan
berkembang
menjadi blastula,
gastrula,
kemudian
berkembang
menjadi planula
bersilia yang
breenang bebas.
Planula akan
menetap pada
substrat tertentu
dan tumbuh
menjadi polip
baru yang
berukuran kecil
dan bertentakel
yang disebut
skifistoma.
Skifistoma dapat
membentuk tunas-
tunas baru.
Skifistoma dapat
melakukan
strobilasi atau
pembelahan
secara melintang
pada ujung oral
untuk
menghasilkan
setumpuk bakal
medusa atau
efira. Efira akan
lepas satu
persatu menjadi
medusa dewasa.
Setelah efira
lepas
menjadi polip.
10 Metridiu Mirip bunga,  - Tidak mengalami Dilaut Anthozoa
m yang metagenesis
bervariasi,
tetapi
biasanya
warnanya
kecoklat-
coklatan atau
kekuning-
kuningan.
dihubungkan
oleh apa
yang disebut
kollar atau
parapet. oleh
suatu saluran
yang
berbentuk
suatu tabung
yang disebut
stomodeum
atau gullet

Topik : Platyhelminthes, Nemathelmintes dan Annelida


Tujuan : 1. Mengamati morfologi dan anatomi anggota filum Platyhelminthes
2. Mengamati morfologi dan anatomi anggota filum Nemathelmintes
3. Mengamati morfologi dan anatomi anggota filum Annelida

Tabel Pengamatan Filum Platyhelminthes

No Nama Species Simetri Bentuk Berua Mulut Anus Intestine Alat Classis
tubuh tubuh s/ reproduksi
progl
otid
1 Bipalium sp Bilateral Pipih -  -  Testis dan Tubelliaria
ovarium
2 Fasciola hepatica Bilateral Pipih -  -  Testis dan Tubelliaria
seperti ovarium
daun
3 Taenia saginata Bilateral Pipih  - - - Testis dan Cestoda
seperti pita ovarium
4 Taenia sp Bilateral Pipih  - - - Testis dan Cestoda
seperti pita ovarium
5 Taenia posiformis Bilateral Pipih  - - - Testis dan Cestoda
seperti pita ovarium

Tabel Pengamatan Filum Nemathelmintes

No Nama Species Simetri Bentuk Berua Mulut Anus Intestine Alat Classis
tubuh tubuh s/ reproduksi
progl
otid
1 Ascaris suillae Bilateral Memanjang, -  -  Terpisah Nematoda
silindris, gilig
2 Ascaris Bilateral Memanjang, -  -  Terpisah Nematoda
lubricoides silindris, gilig
3 Ancylostoma Bilateral Memanjang, -  -  Terpisah Nematoda
duodenale silindris, gilig
4 Trichinella Bilateral Memanjang, -  -  Terpisah Nematoda
spirallis silindris, gilig
5 Necator Bilateral Memanjang, -  -  Terpisah Nematoda
americanus silindris, gilig

Tabel Pengamatan Filum Annelida

No Nama Species Simetri Setae Beruas / Mulut Anus Suck Cara reproduksi Classis
tubuh proglotid er
1 Eunice viridis Bilatera l      secara seksual: Polychaeta
Pembuahannya
dilakukan di luar
tubuh dan terutama di
dalam air. Telur yang
telah dibuahi akan
menjadi larva yang
disebut trakofora.
Beberapa spesies
mengembangkan
segmen khusus
yang berisi gamet dan
melakukan epitoksi.
Segmen itu
dilepaskan dan gamet
meledak lalu
membentuk individu
baru.

2 Allita virens Bilatera l      secara seksual: Polychaeta


Pembuahannya
dilakukan di luar
tubuh dan terutama di
dalam air. Telur yang
telah dibuahi akan
menjadi larva yang
disebut trakofora.
Beberapa spesies
mengembangkan
segmen khusus yang
berisi gamet dan
melakukan epitoksi.
Segmen itu dilepaskan
dan gamet meledak
lalu membentuk
individu baru.

3 Phrematima musica bilatera l      oligochaeta hewan Oligochaet a


hermaprodit tetapi
dengan perkawinan
silang, oligochaeta
yang memiliki klitelum
atau ruas reproduktif
yang berdinding tebal.
klitellum menghasilkan
lendir
untuk perkawinan
dan membentuk
dinding kokon. Kokon
adalah tempat
melekatnya telur telur
yang dikeluarkan oleh
gonopore disimpan
pada dinding. dinding
kokon yang
mengandung telur akan
menuju spermateka
untuk mendapatkan
sperma. fertilisasi
terjadi dalam dinding
kokon yang kemudian
akan terlepas dari
bagian anterior. telur
akan berkembang pada
kokon hingga menetas
dan menghasilkan anak
cacing

4 Pretima posturna Bilatera l      oligochaeta hewan Oligochaet a


hermaprodit tetapi
dengan perkawinan
silang, oligochaeta
yang memiliki klitelum
atau ruas reproduktif
yang berdinding tebal.
klitellum menghasilkan
lendir untuk
perkawinan dan
membentuk dinding
kokon.
Kokon adalah
tempat melekatnya
telur telur yang
dikeluarkan oleh
gonopore disimpan
pada dinding. dinding
kokon yang
mengandung telur akan
menuju spermateka
untuk mendapatkan
sperma. fertilisasi
terjadi dalam dinding
kokon yang kemudian
akan terlepas dari
bagian anterior. telur
akan berkembang pada
kokon hingga menetas
dan menghasilkan anak
cacing

5 Hirudo medicinalis bilatera l  -    Reproduksi Annelida Hirudinea


terjadi secara seksual
atau aseksual.
Reproduksi secara
aseksual dengan cara
fragmentasi
(pemutusan
sebagian
tubuhnya).namun
sebagian besar
Annelida
bereproduksi secara
seksual.
Meskipun cacing
tanah bersifat
hermafrodit, tetapi
individu tetap
melakukan
perkawinan silang
dengan cara saling
mempertukarkan
spermanya untuk
membuahi sel telur
pasangan.

Topik : Molusca dan Arthropoda


Tujuan : 1. Mengamati morfologi dan anatomi anggota filum Molusca
2. Mengamati morfologi dan anatomi anggota filum Arthropoda

Tabel Pengamatan Filum Molusca

No Nama Species Simetri Cangkang Alat Reproduksi Habitat Classis


tubuh gerak
1 Vaginula.sp Bilateral -  Pada umumnya organ Darat gastopoda
simeteri reproduksi jantan dan betina
pada umumnya terpisah
pada individu lain
(gonokoris). Namun, ada
beberapa yang bersifat
Hermaprodit. Fertilisasi
dilakukan secara internal
ataupun eksternal sehingga
menghasilkan telur. Telur
tersebut berkembang
menjadi larva dan pada
akhirnya akan menjadi
mollusca
dewasa.
2 Turbo sp Bilateral   Pada umumnya organ Laut gastropoda
simetris reproduksi jantan dan betina
pada umumnya terpisah
pada individu lain
(gonokoris). Namun, ada
beberapa yang bersifat
Hermaprodit. Fertilisasi
dilakukan secara internal
ataupun eksternal sehingga
menghasilkan telur. Telur
tersebut berkembang
menjadi larva dan pada
akhirnya akan menjadi
mollusca
dewasa.
3 Loligo pealei Bilateral -  mempunyai sistem reproduksi Laut cephalopod a
yang terpisah (dioecious),
dimana gonadnya terletak
pada bagian posterior
tubuhnya. Spermatophora (sel
kelamin jantan) yang sudah
matang gonad akan disimpan
pada nedhem
sac

4 Ostrea virginica Bilateral   Gonad terletak di dekat Laut Bivalvia


sistem pencernaan,
kemudian sel sperma dan sel
telur dilepaskan melalui sifon
arus keluar. Fertilisasi
biasanya terjadi secara
eksternal, dan telur yang
berembrio akan menetas
menjadi larva trokofor, yang
kemudian berkembang
menjadi
larva veliger
5 Tridacna sp Bilateral   Gonad terletak di dekat Laut Bivalvia
sistem pencernaan,
kemudian sel sperma dan sel
telur dilepaskan melalui sifon
arus keluar. Fertilisasi
biasanya terjadi secara
eksternal, dan telur yang
berembrio akan menetas
menjadi larva trokofor, yang
kemudian
berkembang menjadi
larva veliger
6 Chaetopleura sp bilateral  - Reproduksi secara seksual, Peraira Polyplacop
yaitu dengan pertemuan sel dangkal hora
ovum dan sel sperma yang
terdapat pada individu jantan
dan
betina.
7 Octopus sp Bilateral -  Sistem reproduksi O. Laut cephalopod a
vulgaris adalah sex terpisah dangkal
(jantan dan betina) dan
fertilisasi terjadi internal.
Pada beberapa spesies, yang
jantan dapat dibedakan oleh
adanya modifikasi alat
penghisap piringan sendi
pada salah satu ujung
lengannya.
Modifikasi lengan ini
digunakan untuk
menggerakkan kantong
spermatofora dari dalam
rongga mantel dan
memasukannya ke dalam
rongga mantel betina
dengan menggunakan
lengan istimewa yang
disebut hectocotylus.

8 Doris sp Bilateral -  Pada umumnya organ Laut Gastropoda


reproduksi jantan dan betina
pada umumnya terpisah
pada individu lain
(gonokoris). Namun, ada
beberapa yang bersifat
Hermaprodit. Fertilisasi
dilakukan secara internal
ataupun eksternal sehingga
menghasilkan telur. Telur
tersebut
berkembang menjadi
larva dan pada akhirnya
akan menjadi mollusca
dewasa.
9 Polinices sp Bilateral   Gastropoda yang laut Gastropoda
melangsungkan
perkawinannya dengan cara
sel telur setelah dibuahi oleh
sperma akan terjadi zigot dan
menjadi telur. Telur ini akan
dikeluarkan dari saluran telur
satu persatu dari
saluran telur siput betina.

10 Cypraea sp Bilateral  - Dharma (1988) menyatakan Pasang Gastropoda


bahwa, setiap individu surut
Gastropoda termasuk pantai,
cypraea mempunyai alat suhu
kelamin jantan dan betina hangat
(Hermaprodit).
Gastropoda yang
melangsungkan
perkawinannya dengan cara
sel telur setelah dibuahi oleh
soerma akan terbentuk zigot
dan menjadi telur. Telur ini
akan dikeluarkan dari
saluran telur satu persatu
dari saluran telur cypraea
betina. Hewab ini
mengamnkan telurnya
denga meletakkan di dalam
selaput agar-agar. Bentuk
selaput perlindungan ini
bermacam-macam, banyak
di antaranya yang berbentuk
kapsul dan
setiap kapsul dapat berisi
satu sampai ratusan telur di
dlamnya. Ada induk yang
menjaga telurnya tetapi ada
pula yang
meninggalkan telurnya.

Tabel Pengamatan Filum Artrophoda

Nama Species Ciri Yang Dimiliki Classis

Tubuh Jumlah kaki Sayap Aksesori


kepala
Cephal Toraks Abdo
men
Udang karang (crayftsh) Ceklis ceklis  5 pasang kaki - Sepasang Crustacea
antenula pendek,
sepasang antena
panjang, dan
sepasang maksila
(rahang atas),
mata majemuk
tersusun dari
banyak
omatidium,
statotista,
kemoreseptor,
mandibula
(rahang bawah)

Laba laba (Araneae) Ceklis Ceklis  4 pasang kaki - - Arachnida

Scolopendra immaculta Ceklis -  Sepasang kaki - Sepasang Chilopoda


pada bagian antena
lateral tiap
segmennya
Lalat (Diptera) Ceklis ceklis  6 pasang kaki  sepasang mata Hexapoda
majemuk (faset)
sebagai indera
penglihatan.
Sepasang antena
sebagai alat
peraba
(keseimbangan
tubuh), dan alat
mulut (maksila,
mandibula,
palpus, labium,
dan alat peraba
mulut). Organ
penciuman
(kemoreseptor)
, organ timpanum
sebagai alat
pendengaran

Lobster (Nephropidae) Ceklis ceklis  5 pasang kaki - Sepasang Crustacea


antenula pendek,
sepasang antena
panjang, dan
sepasang maksila
(rahang atas),
mata majemuk
tersusun dari
banyak
omatidium,
statotista,
kemoreseptor,
mandibula
(rahang bawah)

Kalajengking (Scorpiones) Ceklis ceklis  8 kaki - - Arachnida


Topik : Echinodermata dan Chordata
Tujuan : 1. Mengamati morfologi dan anatomi anggota filum Echinodermata
2. Mengamati morfologi dan anatomi anggota filum Chordata

Tabel Pengamatan Filum Echinodermata

No Nama Ciri
Species Bentuk Tubuh Lengan Duri pada tubuh Classis
1 Linkia Silindris 5 buah lengan Memiliki duri Asteroidea
2 Ophiotrix Seperti bintang Lebih panjang dan memiliki duri di bagian Ophiuroidea
fragilis langsing, rapuh dan lateral
mudah putus dapat
tumbuh kembali
dengan
cepat
3 Bulu babi Bola atau bundar Tidak memiliki Memiliki banyak duri Echinoidea
pipih seperti uang lengan yang dapat
logam digerakkan
4 Holothuria Silindris memanjang tidak mempunai Tidak berduri Holothuroidea
edulis lengan
5 Ptilocrinus Menyerupai bunga lili 5 lengan yang Tidak mempunyai duri Cronidea
pinnatus bercabang hingga
tampak 10 lengan
atau lebih
6 Asterias Bintang 5 buah lengan atau Terdapat duri-duri Asteroidea
forbesi kelipatannya
7 Ophiomyxa Mirip dengan bintang Lengan lebih panjang Berduri yang tersebar Ophiuroidea
laut dan lansing. Rapuh
dan mudah putus
dapat tumbuh
kembali dengan
cepat

8 Dolar pasir Bola atau bundar Tidak memiliki lengan Memiliki banyak duri Echinoidea
pipih seperti uang yang dapat
logam digerakkan
9 Cucumaria Silindris memanjang Tidak memiliki Tidak berduri Holothuroidea
sp lengan
10 Antedon Menyerupai bunga lili 5 lengan yang Tidak berduri Crinoidea
bifida bercabang hingga
tampak 10 lengan
atau lebih

Anda mungkin juga menyukai