Anda di halaman 1dari 5

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan

3.1.1 Filum Porifera

No. Gambar Klasifikasi


1. Kingdom: Animalia
Filum : Coelenterata
Kelas : Anthozoa
Ordo : Scleractinia
Famili : Pocilloporidae
Genus : Pocillopora
Spesies : Pocillopora sp.

Kode : Coelenterata 2

2. Kingdom: Animalia
Filum : Coelenterata
Kelas : Anthozoa
Ordo : Alcyonacea
Famili : Alcyoniidae
Genus : Sarcophyton
Spesies : Sarcophyton sp.

Kode : Coelenterata 6

3. Kingdom: Animalia
Filum : Coelentrata
Kelas : Anthozoa
Ordo : Scleractinia
Famili : Faviidae
Genus : Favites
Spesies : Favites sp.

Kode : D
3.2 Pembahasan

3.2.2 Filum Coelenterata

 Pocillopora sp.

Sumber: (Dokumen pribadi) Sumber: (David, 2015)

Pocillopora sp. berupa kolonial ataupun spesies yang kebanyakan


merupakan karang pembentuk. Pocillopora sp. sangat bervariasi dalam ukuran
dan bentuk, beberapa yang submassive dan arborescent atau bercabang. Koralit
berukuran kecil dan bervariasi dari yang cekung sampai dengan kerucut.
Columellae Pocillopora sp. ini berkembang dengan baik dan septae tersebut dapat
menyatu dengan mereka. Coenesteum melapisi kerangka yang ditutupi dengan
spinules. Pocillopora sp. berkaitan erat dengan keluarga karang lainnya,
Astrocoeniidae dan Acroporidae. Habitat karang ini ditemukan dari terumbu di
perairan dangkal hingga perairan dalam, di daerah genangan pasang yang keruh
hingga di gugusan pulau-pulau kecil yang jernih dan di daerah yang
bergelombang besar hingga perairan yang tenang. Manfaat dari Pocillopora sp.
sebagai sumber biodiversitas di laut, penunjang kehidupan makhluk hidup yang
ada disekitarnya, dan pelindung pantai dan pesisir (Andrianto, 2016). Dokumen
pribadi untuk bentuk dari spesies Pocillopora sp. sudah sesuai dengan gambar
literatur, namun yang berbeda pada segi warnanya.
 Sarcophyton sp.

Sumber: (Dokumen pribadi) Sumber: (Charpin, 2016)

Sarcophyton sp. memiliki bentuk polip (menempel pada substrat dan tidak
dapat bergerak bebas) yang membentuk berkoloni (membentuk kumpulan polip
soliter). Tubuh koloni lunak dan lentur serta memiliki tangkai yang melekat pada
substrat keras. Bagian atas tangkai disebut kapitulum dengan bentuk bervariasi,
anatara lain seperti jamur, lobus, atau bercabang. Kapitulum mengandung polip
sehingga disebut bagian fertil sedangkan tangkainya lebih banyak mengandung
spikula, yaitu duri-duri kecil dari karbonat kalsium yang berfungsi sebagai
penyokong jaringan tubuh sehingga disebut bagian steril. Habitat di laut beriklim
sedang dan tropis. Sarcophyton adalah salah satu karang lunak yang sering
dimanfaatkan sebagai pengisi akuarium. Namun seringkali produk yang
dipasarkan berasal dari alam. Penemuan berbagai manfaat Sarcophyton juga
sebagai kandidat bahan obat (Wijayanti dkk., 2017). Dokumen pribadi untuk bentuk
dari spesies Sarcophyton sp. sudah sangat sesuai dengan gambar literatur.
 Favites sp.

Sumber: (Dokumen pribadi) Sumber: (Mondai, 2011)

Favites sp. termasuk ke dalam filum Coelenterata karena memiliki bentuk


tubuh yang radial/bilateral simetri, bersifat sessile, dan memiliki alat penyengat
yang berada di ujung tentakel (cnidocytes), yang tersusun atas sel-sel penyengat
yang disebut nematocyst. Favites sp. dimasukkan ke dalam kelas Anthozoa karena
tubuh berbentuk bunga dan tidak memiliki fasi medusa dalam daur
hidupnya. Favites sp. dikelompokkan ke dalam sub kelas Hexacorallia karena
memiliki bentuk tubuh persegi enam. Cangkang Favites sp. terbuat dari bahan
kapur, bentuk karangnya membulat dan berkoloni. Tipe coralitnya cerioid, disebut
demikian karena thecanya bergabung atau menyatu. Terdapat theca (bagian terluar
dari corallite), fossa, calyx (jarak antar theca), dan septum (sekat/dinding yang
membagi bagian calyx dalam beberapa bagian. Habitat berada di laut. Manfaat
dari Favites sp. sebagai sumber keanekaraman hayati di laut, penunjang
kehidupan berbagai makhluk hidup di sekitarnya, dan pelindung pantai dan
pesisir. (Budiantoro, 2016). Dokumen pribadi untuk bentuk dari spesies
Favites sp. sudah sesuai dengan gambar literatur.
DAFTAR RUJUKAN

Andrianto. 2016. Variasi Morfologi Karang Bercabang (Branching) Berdasarkan Zona Terumbu
Karang Di Perairan Pulau Badi Kabupaten Pangkep. Makassar: Universitas Hasanuddin.

Budiantoro, A
. 2016. Petunjuk Praktikum Keanekaragaman Invertebrata dan Vertebrata. Yogyakarta:
Laboratorium Fakultas MIPA Universitas Ahmad Dahlan.
Charpin, F. 2016. Mushroom Leather Coral, (Online), (https://reefguide.org/mushroomleather
coral.h), diakses tanggal 3 September 2019.

Mondai, T. 2011. Corals of The World, (Online), (http://www.coralsoftheworld.org/species


factsheets/species_factsheet_images/favites-micropentagona/), diakses tanggal 3
September 2019.

Wijayanti, D. P., Charismawaty, A., Indrayanti, E., dan Trianto, A. 2017. “Pertumbuhan Karang
Lunak Sarcophyton sp. yang Dibudidayakan di Teluk Awur, Jepara,” Jurnal Oseanografi,
Vol 6 No 1:61–68.

Anda mungkin juga menyukai