Anda di halaman 1dari 9

Laporan Praktikum

Kimia Dasar

Tekanan Osmotik

Nama : Eri Hastati


NIM : 1930802037
Dosen Pengampu : Fitria Wijayanti, M.Pd

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM


NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG 2019/2020
A. Tujuan

Adapun tujuan percobaan ini adalah :


1. Menganalisis pengaruh kensentrasi zat terlarut terhadap tekanan osmotik suatu larutan.
2. Mengidentifikasi pengaruh jenis bahan terhadap tekanan osmotik suatu larutan.
3. Mengetahui pada zat terlarut manakah yang Tekanan Osmotiknya paling tinggi.

B. Landasan Teori

Tekanan osmotik (π) suatu larutan adalah tekanan yang diperlukan untuk menghentikan
osmosis. Osmosis adalah gerakan bersih molekul pelarut melewati membran semi permeabel dari
pelarut murni atau dari larutan encer ke larutan yang lebih pekat. Salah satu hal yang dapat
mempengaruhi tekanan osmotik suatu larutan adalah konsentrasi zat terlarut dan jenis bahan.
(Chang.R,2003).
Sifat koligatif larutan ada empat macam yaitu penurunan tekanan uap ( P), kenaikan titik
didih ( Tb), titik beku ( Tf) dan tekanan osmosis (π). Sifat kologatif dapat digunakan untuk
menentukan massa molekul relatif suatu zat. (Hiskia Achmad, 1996 : 35-36)
Jika osmosis berhenti, aliran molekul pelarut tetap berlangsung, tetapi laju mengalir molekul
dari kedua arah adalah sama. Permukaan larutan dalam larutan naik sehingga tekanan hidrostatik
sama dengan tekanan osmotik yaitu π = h. ρ dengan ρ adalah kerapatan larutan. (David,2001).
Tekanan osmotik (π) suatu larutan dapat dinyatakan pada persamaan berikut :
Π =MRT
dimana M adalah molaritas larutan, R adalah konstanta gas (0,082 L.atm/K.mol) dan T adalah
suhu mutlak. Tekanan osmotik dinyatakan dalam atmosfer. Karena pengukuran tekanan osmotik
dilakukan pada suhu tetap, kita bisa menyatakan konsentrasi disini dengan satuan yang lebih
mudah yaitu molaritas bukan molalitas.(Wahyudi,2000).
Proses osmosis suatu larutan dapat dihentikan dan dibalikkan arahnya dengan cara
menerapkan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmosis larutan.proses ini dinamakan osmosis
balik yang berguna dalam desalinasi (penghilangan garam) air laut untuk memperoleh air tawar
dan garam dapur. (Rahayu,2010) .
C. Diagram Alir

KENTANG

Dibersihkan dari kulitnya


Dipotong uk.3x2 cm sebanyak 3 potong ,
usahakan memiliki berat yang sama.
Ditimbang dengan bermassa 6 gram

GULA DAN
GARAM

Ditimbang dengan massa 10 gram .


Dimasukkan kedalam wadah yang
berisikan 20 ml air .
Dihomogenkan hingga menjadi
Larutan Gula dan Larutan Garam .
Dimasukkan potongan kentang .
Didiamkan selama 20 menit .
Diangkat potongan kentang .
Ditaruh diatas tissue .
Diamati dan ditimbang kembali .

HASIL
D. Hasil dan Pembahasan

1. Hasil Data
KODE GELAS JENIS BERAT AWAL BERAT HASIL KEADAAN
LARUTAN KENTANG
A GARAM 6 GRAM 3 GRAM SEDIKIT
LEMBEK
B GULA 6 GRAM 5 GRAM SEDIKIT
LEMBEK
C AQUADES 6 GRAM 7 GRAM KERAS
.

Dari data diatas dapat kita ketahui bahwa setelah perendaman dengan aquades/air, kentang
yang bermassa awal 6 gram memiliki massa akhir 7 gram dan penambahan sebesar 1 gram,
kemudian hasil setelah proses perendaman dalam larutan garam, kentang yang bermassa awal 6
gram memiliki massa akhir 3 gram dan memiliki pengurangan massa sebesar 3 gram,dan pada
larutan gula massa awal kentang 6 gram berubah bermassa akhir 5 gram terjadi pengurangan
massa 1 gram.

Pembahasan :

Pada hasil percobaan saya telah didapatkan hasil sesuai dengan teori. Dimana teori yang
menyatakan bahwa tekanan osmotik berbanding lurus dengan konsentrasi larutan. Hasil yang
saya peroleh yaitu pada larutan yang memiliki konsentrasi larutan lebih tinggi mengalami
pengurangan massa yang lebih besar seperti pada larutan garam maupun gula. Hal ini
menunjukkan bahwa tekanan osmotik pada larutan tersebut lebih tinggi daripada pelarutnya.
Peristiwa ini terjadi pada saat kentang direndam dalam larutan gula dan larutan garam.
Perpindahan air secara osmosis terjadi dari sel-sel kentang (hipotonis) keluar menuju ke larutan
(hipertonis). Sehingga terjadi perubahan pada kentang seperti percobaan yang telah dilakukan.
Perhitungan hasil dari praktikum tekanan osmotik sebagai berikut :

1.Sebuah larutan terbuat dari 10 gram sukrosa/gula (C 12H22O11) dengan massa molekul relatif
342 yang dilarutkan ke dalam air yang volumenya 20 mL pada suhu 27o Celcius. Tentukan
berapa tekanan osmotik dari larutan tersebut?

Diketahui
Massa terlarut = 10 gram
Mr sukrosa = 342
Volume pelarut = 20 mL = 0,02 L
o o
T = 27 C = 300 K

Ditanya
tekanan osmotik (π) = …?

Jawab
n = 10/342 = 0,0292
πV=nRT
π 0,02 = 0,0292 . 0,082 . 300
π = (0,0292 . 0,082 . 300)/0,02 = 35,916 atm

2.Sebuah larutan terbuat dari 10 gram NaCl/garam dengan massa molekul relative 58,5 yang
dilarutkan ke dalam air yang volumenya 20 mL pada suhu 27o Celcius. Tentukan berapa tekanan
osmotik dari larutan tersebut?

Diketahui
Massa terlarut = 10 gram
Mr sukrosa = 58,5
Volume pelarut = 20 mL = 0,02 L
o o
T = 27 C = 300 K

Ditanya
tekanan osmotik (π) = …?

Jawab
n = 10/58,8 = 0,17094
πV=nRT
π 0,02 = 0,17094 . 0,082 . 300
π = (0,017094 . 0,082 . 300)/0,02 = 210,256 atm
Dan didapat hasil bahwa tekanan osmotik yang paling tinggi yaitu pada larutan garam
dikarenakan pengaruh konsentrasinya .Seperti yang telah disebutkan, besarnya tekanan luar
(tekanan osmotik) adalah sama dengan tekanan untuk melakukan osmosis tersebut. Oleh karena
itu, juga dapat didefinisikan sebagai tekanan luar yang diberikan pada larutan untuk
menghentikan proses osmosis pelarut ke dalam larutan melalui membran semipermeabel,dari
material akan membuka sedemikian rupa sehingga dapat ditembus oleh air namun tidak dapat
ditembus oleh partikel zat terlarut.

E. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Semakin besar konsentrasi larutan maka akan mengakibatkan semakin besar pula tekanan
osmotiknya. Dalam hal ini sesuai dengan hasil percobaan yang saya lakukan.
2. Konsentrasi yang dimiliki oleh setiap jenis bahan memiliki tekanan osmotik masimg- masing.
Pada percobaan ini terdapat perbedaan pada masing- masing bahan yang disebabkan adanya
aktivitas sel yang di dalamnya sehingga memiliki kemampuan osmosis sendiri- sendiri sesuai
dengan konsentrasi larutan yang dimilikinya.
3. Dari percobaan ketiga Larutan didapatkan bahwa Tekanan Osmotik yang paling tinggi yaitu pada
Larutan Garam Karena larutan garam memiliki konsentrasi lebih tinggi daripada yang lainnya,salah
satu faktor yang mempengaruhi tekanan osmotik ialah pada konsentrasinya.semakin besar
konsentrasi pada zat terlarutnya,maka semakin besar pula tekanan osmotiknya.
F. Dokumentasi

Gambar 1. Alat dan Bahan

Gambar 2.Pengupasan kentang Gambar 3.Potongan Kentang

Gambar 4.Proses Penimbangan kentang Gambar 5.Massa Kentang


Gambar 7.Penimbangan Garam Gambar 8.Penimbangan Gula

Gambar 9.Penghomogenan larutan Gambar 10.Pengamatan Kentang dilarutan

Gambar 11. Hasil pada Air Gambar 12.Hasil pada Gambar 13.Hasil Pada

Larutan Gula Larutan Garam


DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Hiskia. 1996. Kimia Larutan. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti.
Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta :
PT.Gelora Aksara Pratama.
David,W. 2001 .Prinsip-prinsip Kimia Modern. Jakarta : Erlangga .
Fitri,Rahayu.2010 .Jurnal Tekanan Osmotik ,Surabaya : Unair.Surabaya .
Wahyudi. 2000. Jurnal Kimia dan Larutan .Bandung : Ujs.Purwekerto .

Anda mungkin juga menyukai