Anda di halaman 1dari 3

Analisis laporan perkembangan HIV/AIDS Triwulan IV Tahun 2019 dari Kemenkes RI

(2019), diketahui bahwa jumlah kasus infeksi baru HIV yang dilaporkan sejumlah 14.038. Kasus

tersebut meningkat sebanyak 84,01% (899 orang) dibandingkan dengan triwulan ke III tahun 2018

sebesar 13.644 orang infeksi baru HI. Presentase infeksi HIV tertinggi dilaporkan pada kelompok

umur 25-49 tahun (69,3%), diikuti umur 20-24 tahun (15,8%). Komposisi umur tersebut tidak

berbeda dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Persentase faktor risiko HIV tertinggi adalah

hubungan seks berisiko pada heteroseksual (18%), laki seks laki (19%) dan penggunaan jarum suntik

tidak steril pada penasun (1%). Apabila dibandingkan dengan periode yang sama dengan tahun

sebelumnya (2018), persentase risiko pada heteroseksual cenderung meningkat, sedangkan penularan

melalui jarum suntik tidak steril cenderung menurun (Kemenkes RI, 2013a, 2014a).

Jumlah kasus AIDS yang dilaporkan baru pada Triwulan III Tahun 2019, ternyata

menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya (2018),

yaitu dari 884 orang menjadi 1.714 orang. Presentase AIDS pada Triwulan III (2019) tertinggi pada

kelompok umur 30-39 tahun (34,9%), diikuti kelompok umur 20-29 tahun (24,9%). Komposisi umur

tersebut dan faktor risiko penularan tidak berbeda dibandingkan dengan tahun sebelumnya

(Kemenkes RI, 2013a, 2014a).

Gambaran situasi penyakit HIV di Propinsi Bali per-Juni 2014 dilaporkan sebesar 9.051
orang, meningkat sebanyak 27,96% dibandingkan dengan tahun 2013 (7.073 orang). Sedangkan
jumlah kasus AIDS sebanyak 4.261 orang, meningkat sebesar 27,42 % dibandingkan tahun
sebelumnya sejumlah 3.344 orang (Kemenkes RI, 2013a, 2014a). 15
859
Peningkatan jumlah kasus HIV di Propinsi Bali perlu dipikirkan untuk pengembangan layanan obat
ARV. Saat ini layanan ART yang tersedia di Bali baru sebanyak 12 layanan yang tersebar di rumah
sakit rujukan daerah. Perluasan layanan tersebut perlu dipikirkan pada periode mendatang. Berikut
adalah grafik perkembangan kasus HIV/AIDS di Indonesia dan Propinsi Bali seperti yang terlihat di
bawah ini.
Gambar 2.1 Perbandingan temuan kasus HIV dan AIDS di Indonesia, periode tahun 1987-2014
(Sumber : Laporan Kemenkes, 2014)
Sedangkan situasi perkembangan kasus HIV di Propinsi Bali, dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
Gambar 2.2 Jumlah Kasus HIV/AIDS Kumulatif berdasarkan Jenis Kelamin,
Dari tahun 1987-2013. (Sumber : Dinas Kesehatan Propinsi Bali, 2013) 16
Model matematik epidemi HIV di Indonesia menunjukkan proyeksi jumlah orang dengan HIV/AIDS
(odha), meningkat pesat sampai dengan tahun 2016 jika tidak dilakukan percepatan upaya
pencegahan dan pengobatan (Kemenkes RI, 2013c). Walaupun sampai saat ini Indonesia masih
berada pada situasi epidemi terkonsentrasi, namun dikhawatirkan Indonesia dapat menjadi negara
dengan status HIV epidemi meluas, apabila tidak ada penanganan yang memadai. Apalagi dua
provinsi di Indonesia (Papua dan Papua Barat) telah berada pada situasi epidemi meluas (KPA
Nasional, 2013). Oleh karena itu perlu menerapkan strategi global yang dicanangkan oleh WHO
untuk mencapai “universal access”.
2.1.3

Anda mungkin juga menyukai