Tingkat Pengetahuan Anemia 4
Tingkat Pengetahuan Anemia 4
Oleh:
Maulida Nur Soraya
NIM: 1110103000049
v
6. dr. Anjar Ernaning Karuniawati, MM., selaku Kepala Puskesmas Keling II
Kabupaten Jepara yang telah memberi izin dan memberi kesempatan kepada
penulis untuk melakukan penelitian di wilayah kerja Puskesmas Keling II
Kabupaten Jepara.
7. Astanti Hidayah, S.KM, selaku Petugas Penyuluh Kesehatan Masyarakat
Puskesmas Keling II Kabupaten Jepara yang telah membantu
mengumpulkan responden, serta selalu membantu penulis baik sebelum,
selama dan setelah melakukan penelitian di wilayah kerja Puskesmas Keling
II Kabupaten Jepara.
8. Isni Kurniawati, S.SiT, selaku Bidan Puskesmas Keling II Kabupaten Jepara
Pemegang Program Kesehtan Ibu yang telah bersedia membantu
mengumpulkan responden dan membantu penelitian di wilayah kerja
Puskesmas Keling II Kabupaten Jepara.
9. Seluruh Dosen dan Staff Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, atas segala bantuan yang telah diberikan kepada
penulis.
10. Kementrian Agama RI yang memberikan beasiswa kepada penulis sehingga
penulis dapat menempuh pendidikan di Program Studi Pendidikan Dokter
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
11. Bapak, ibu serta kakak dan adik yang tersayang, atas seluruh bantuan dan
dorongan yang selalu diberikan baik secara moral, material, maupun
spiritual kepada penulis selama melakukan penelitian dan penyusunan
laporan penelitian ini.
12. Teman-teman PSPD angkatan 2010 khususnya teman-teman anggota
kelompok 17, Septia Wahyuni, Novita Vidi Yanty, Syrojuddin Hadi, dan
Mayla Azkiya, yang telah saling mengingatkan dan mendo’akan, memberi
motivasi dan semangat, serta membantu penulis selama penelitian dan
penyusunan laporan penelitian ini.
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada
penulis selama penelitian dan penyusunan laporan penelitian ini.
vi
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan penelitian ini masih jauh
dari sempurna, serta banyak terdapat kesalahan maupun kekurangan. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
laporan penelitian ini.
Penulis juga berharap semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca, dan bagi semua pihak, khususnya bagi dunia pendidikan
kedokteran di Indonesia.
Penulis
vii
ABSTRAK
Maulida Nur Soraya. Program Studi Pendidikan Dokter. Hubungan Tingkat
Pengetahuan tentang Anemia pada Ibu Hamil dengan Kepatuhan dalam
Mengkonsumsi Tablet Besi (Fe) di Puskesmas Keling II Kabupaten Jepara. 2013.
Latar Belakang: Anemia merupakan penyebab utama kematian tidak langsung
pada ibu hamil. Keberhasilan program pemberian tablet besi yang dilakukan oleh
pemerintah untuk menanggulangi anemia sangat dipengaruhi oleh kepatuhan ibu
hamil dalam mengkonsumsi tablet tersebut. Hasil penelitian Vongvichit, dkk.
(2003) di Thailand memperlihatkan bahwa 65,6% ibu hamil memiliki kepatuhan
rendah, dan penelitian Purbadewi & Ulvie (2013) di Sleman didapatkan bahwa
50% ibu hamil memiliki pengetahuan kurang tentang anemia. Tujuan: untuk
mengetahui hubungan pengetahuan tentang anemia pada ibu hamil dengan
kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet besi. Metode: merupakan penelitian
analitik katagorik tidak berpasangan menggunakan desain studi cross sectional.
Pengambilan sampel menggunakan tehnik total sampling, sebanyak 69 orang.
Penilaian tingkat pengetahuan dan kepatuhan menggunakan kuesioner. Hasil:
didapatkan bahwa 40,6% responden berpengetahuan baik dan terdapat 89,9%
responden memiliki kepatuhan tinggi. Analisis uji statistik menggunakan uji
Fisher didapatkan p-value = 0,247 (p>0,05). Kesimpulan: tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang anemia pada ibu hamil
dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet besi.
Kata Kunci: Tingkat Pengetahuan, Anemia, Ibu hamil, Kepatuhan, Tablet Besi
ABSTRACT
Maulida Nur Soraya. Medical Education Study Program. The Association of
Pregnant Women’s Level of Knowledge on Anemia and The Compliance of Iron
Tablets Consumption in Public Health Centers of Keling II of Jepara Regency.
2013.
Background: Anemia is one of the indirect causes of death in pregnancy. The
achievement of government program for managing anemia by iron tablets
administration is influenced mostly by the women’s compliance in consuming the
tablets. Research done by Vongvichit, et al. (2003) in Thailand showed that 65,6%
women had low compliance, and the other research done by Purbadewi & Ulvie
(2013) in Sleman found that 50% pregnant mother had lack of knowledge on
anemia. Aim: to identify the association of the pregnant women’s level of
knowledge on anemia and the compliance of iron tablets consumption. Methods:
it was a cross sectional design of analytical study with total sampling of 69
samples. Questionnaires was used for data gathering. The statistic test was an
unpaired categorical analysis. Result: it showed that 40,6% respondents have
good knowledge, and 89,9% respondents have high compliance. Fisher test’s
result showed the p-value was 0.247 (p>0,05). Conclusion: There was no
significant association for level of knowledge on anemia in pregnant mother with
the compliance of consuming iron tablets in women’s pregnancy.
Key word: Level of Knowledge, Anemia, Pregnant Women, Compliance, Iron
Tablets
viii
DAFTAR ISI
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR BAGAN
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Selain penyediaan tablet besi (Fe) dan sistem distribusinya, salah satu
faktor yang dianggap paling berpengaruh dalam keberhasilan program
suplementasi besi adalah kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi
(Fe). Meskipun didapatkan hasil bahwa cakupan ibu hamil yang mendapatkan
tablet besi (Fe) cukup baik, namun jika tidak dikonsumsi oleh ibu hamil maka
efek yang diharapkan pun tidak akan tercapai8. Menurut penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Vongvichit, dkk. di Thailand pada tahun 2003, didapatkan
hasil bahwa 65,6% ibu hamil memiliki kepatuhan yang rendah dalam
mengkonsumsi tablet besi (Fe)13.
TINJAUAN PUSTAKA
6
7
maupun karena perdarahan sehingga besi banyak yang keluar dari tubuh. Jika
selama kehamilan asupan besi tidak ditambah maka akan mudah terjadi anemia
defisiensi besi, sebab keperluan besi akan bertambah terutama dalam trimester
terakhir. Apalagi didaerah katulistiwa ini besi banyak yang keluar melalui
keringat, oleh karena itu anjuran asupan besi perhari di Indonesia untuk wanita
tidak hami adalah 12 mg, 17 mg untuk wanita hamil dan wanita menyusui. Ciri
khas anemia defisiensi besi yang berat yaitu mikrositosis dan hiprokomasia.
Sedangkan ciri lainya yaitu kadar besi serum yang rendah, daya ikat besi serum
yang tinggi, protoporfirin eritrosit yang tinggi, serta tidak ditemukan homosiderin
dalam sumsum tulang6.
2) Anemia megaloblastik
3) Anemia hipoplastik
4) Anemia hemolitik
Pucat merupakan salah satu tanda yang paling sering dikaitkan dengan
anemia. Keadaan ini biasanya disebabkan karena berkurangnya volume darah,
berkurangnya hemoglobin serta vasokontriksi, untuk memaksimalkan pasokan O 2
ke organ-organ vital. Bantalan kuku, telapak tangan, serta membran mukosa
mulut dan konjungtiva meupakan indikator yang lebih baik untuk menilai pucat
jika dibandingkan dengan warna kulit. Jika lipatan tangan tidak lagi tampak
berwarna merah muda, kadar hemoglobin biasanya kurang dari 8 g/dl17.
Pada anemia defisiensi besi biasanya dijumpai gejala cepat lelah, nafsu
makan berkurang, berdebar-debar, serta takikardi18. Keadaan cepat lelah, serta
nafas pendek ketika melakukan aktifitas jasmani merupakan manifestasi dari
berkurangnya distribusi O2. Takikardia mencerminkan beban kerja dan curah
jantung yang meningkat. Pada anemia yang berat dapat terjadi gagal jantung
kongestif akibat otot jantung yang anostik sehingga tidak dapat beradaptasi
terhadap kerja jantung yang meningkat. Selain itu, pada anemia defisiensi besi
yang berat juga dapat timbul gejala-gejala mual, anoreksia, konstipasi atau diare,
dan stomatitis17.
g/dl), anemia ringan (Hb 9-10 g/dl), anemia sedang (Hb 7-8 g/dl), dan anemia
berat (Hb <7 g/dl)20.
2.1.2.1 Farmakokinetik
Besi dalam daging berada dalam bentuk hem, yang mudah diserap,
sedangkan besi non-hem dalam tumbuhan tidak mdah diserap23. Makanan yang
mengandung besi dalam kadar tinggi (> 5 mg/100 g) adalah hati, jantung, kuning
telur, ragi, kerang, kacang-kacangan dan buah-buahan kering tertentu. Makanan
yang mengandung besi dalam jumlah sedang (1-5 mg/100 g) yaitu daging, ikan,
unggas, sayuran yang berwarna hijau, dan biji-bijian. Sedangkan susu atau
produknya, dan sayuran yang kurang hijau mengandung besi dalam jumlah rendah
(< 1 mg/100 g)22.
2.1.2.4 Indikasi
konstipasi, diare, dan kolik. Gangguan ini biasanya ringan dan dapat dikurangi
dengan pemberian obat setelah makan. Kemungkinan juga dapat menyebabkan
timbulnya feses yang berwarna hitam22.
Intoksikasi akut sangat jarang terjadi pada orang dewasa. Intoksikasi akut
dapat terjadi setelah menelan sediaan Fe sebanyak 1 g. Kelainan utama terdapat
pada saluran cerna, mulai dari iritasi, korosi, sampai terjadi nekrosis. Gejala yang
timbul biasanya berupa mual, muntah, diare, hematemesis, serta feses berwarna
hitam karena perdarahan pada saluran cerna, syok dan ahirnya kolaps
kardiovaskular dengan bahaya kematian. Gejala intoksikasi tersebut dapat timbul
dalam waktu 30 menit atau setelah beberapa jam meminum obat 22.
2.1.3 Pengetahuan
1) Pendidikan
3) Umur
4) Pengalaman
5) Informasi
6) Sosial-budaya
2.1.4 Kepatuhan
oleh niat orang terhadap objek kesehatan, ada atau tidanya dukungan dari
masyarakat sekitar, ada atau tidaknya informasi tentang kesehatan, kebebasan
indivisu untuk mengambil keputusan, dan situasi yang memungkinkan seseorang
berperilaku atau tidak berperilaku14.
Hasil studi literatur yang dilakukan oleh Galloway & McGuire (1994)
memaparkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan mengkonsumsi
tablet besi (Fe) antara lain, yaitu:26
a) Pengaruh Tubuh
Faktor-faktor tubuh (efek samping, keterlambatan respon obat, demensia, dll)
sering menyebabkan seseorang menjadi tidak patuh26.
b) Dosis dan Bentuk Sediaan
Kepatuhan mengkonsumsi tablet besi menurun seiring dengan peningkatan
jumlah dosis dan ukuran sediaan26.
c) Pemanfaatan Layanan Kesehatan dan Keyakinan Pribadi
Jarak ke klinik, kendala ekonomi (biaya perjalanan), dan kesibukan jam buka
klinik dapat mempengaruhi pemanfaatan layanan kesehatan. Keyakinan
mengenai kesehatan dan pengobatan juga dapat mempengaruhi kepatuhan,
misalnya beberapa ibu hamil di Thailand tidak patuh mengkonsumsi tablet
besi karena mereka berpikir tablet besi dapat menyebabkan bayi lebih besar
sehingga susah dilahirkan26.
d) Hubungan Pasien dengan Tenaga Kesehatan
Kualitas hubungan pasien dengan tenaga kesehatan sangat penting dalam
mempengaruhi kepatuhan, meskipun kualitas bukan berarti bahwa pasien
diberikan informasi yang lebih. Keterlibatan pasien, kejelasan pesan yang
disampaikan, dan bagaimana pesan tersebut disampaikan penting dalam
meningkatkan dinamika antara pasien dengan tenaga kesehatan26.
e) Ketersediaan
Hubungan yang baik antara pasien dengan petugas kesehatan tidak akan
mempengaruhi kepatuhan jika ketersediaan tablet besi terbatas.
19
Dalam suatu studi yang telah dilakukan oleh Vongvichit, dkk (2003),
kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi diklasifikasikan ke dalam 2
kategori, yaitu kepatuhan tinggi dan kepatuhan rendah. Dikatakan kepatuhan
tinggi jika tablet besi dikonsumsi setiap hari atau >3 hari/minggu. Jika ibu hamil
hanya mengkonsumsi tablet besi selama <3 hari dalam seminggu maka ibu hamil
tersebut termasuk dalam kategori kepatuhan rendah13.
Keterangan:
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Keling II, yaitu Desa
Gelang, Desa Tunahan, Desa Kunir, Desa Kaligarang, Desa Keling, dan Desa
Bumiharjo, yang dilaksanakan selama Bulan Mei – Juli 2013.
Kegiatan Waktu
1. Pengusulan Judul November 2012
2. Penyusunan Proposal Desember 2012 – April 2013
3. Penyusunan Kuesioner April 2013
4. Pengurusan Izin Penelitian April – Mei 2013
5. Pelaksanaan Penelitian Mei – Juli 2013
6. Pengolahan Data Juni – Agustus 2013
7. Penyusunan BAB IV-V Juli – Agustus 2013
8. Penyusunan Skripsi Agustus – September 2013
9. Ujian Skripsi September 2013
10. Revisi Skripsi September 2013
21
22
3.3.2 Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah ibu hamil trimester III di wilayah kerja
Puskesmas Keling II pada bulan Mei – Juli 2013.
Keterangan: 28
Zα = 1,64
Zβ = 0,84
P2 = 0,2 (kepustakaan)
Dengan demikian:
Q2 = 1 – P2 = 1 – 0,2 = 0,8
Q1 = 1 – P1 = 1 – 0,4 = 0,6
Q = 1 – P = 1 – 0.3 = 0,7
Ibu hamil trimester III yang memperoleh tablet besi dari petugas
kesehatan, serta bersedia menjadi responden di wilayah kerja Puskesmas Keling II
Kabupaten Jepara.
Memasukkan data yang telah diberikan kode ke dalam program statistik pada
software komputer
Penilaian data dilakukan dengan cara pemberian skor terhadap jawaban yang
menyangkut variabel dependen dan variabel independen.
kemaknaan 0,005. Jika nilai p < 0,005 maka Ho ditolak dan Ha diterima, dengan
kata lain terdapat hubungan yang bermakna antara dua variabel yang diuji.
Sedangkan jika nilai p > 0,005 maka Ho diterima dan Ha ditolak, dengan kata lain
tidak terdapat hubungan antara dua variabel yang diuji29.
Jika tidak memenuhi syarat uji Chi-Square, alternatif lain yang dapat
dilakukan untuk tabel 3x2 adalah penggabungan sel. Setelah dilakukan
penggabungan sel, maka akan terbentuk tabel 2x2. Tabel 2x2 yang baru terbentuk
kemudian kembali diuji dengan menggunakan uji Chi-Square. Jika uji Chi-Square
tersebut tidak memenuhi syarat lagi, maka dapat menggunakan uji Fisher sebagai
uji alternatif untuk tabel 2x229.
Pada analisis univariat, data disajikan dalam bentuk teks, serta dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi dan presentase.
Pada analisis multivariat, data disajikan dalam bentuk teks, serta dalam
bentuk tabel 3 x 2 sebagai berikut:
27
28
1) Usia Responden
2) Pekerjaan Responden
Berdasarkan tabel 4.3 diatas, dapat diketahui bahwa sekitar setengah dari
total responden (52,2%) merupakan tamatan SMP. Sedangkan responden yang
menyelesaikan jenjang pendidikan terakhirnya sampai tamat SMA dan tamat SD
masing-masing adalah 18,8%. Terdapat 7,2% responden yang tidak tamat SD, dan
2,9% responden telah menyelesaikan pendidikan terakhirnya sampai tingkat
universitas (S1).
2) Kepatuhan Responden
sel (50,0%) yang memiliki expected count < 5. Sehingga uji alternatifnya yang
dapat digunakan yaitu uji Fisher. Dari uji hipotesis diperoleh hasil X2 = 1,389, p-
value = 0,247 (p<0,05). Oleh karena nilai p > 0,05, maka berarti bahwa tingkat
pengetahuan responden tentang anemia tidak berhubungan secara bermakna
dengan kepatuhan responden dalam mengkonsumsi tablet besi (Fe) di Puskesmas
Keling II.
4.3 Pembahasan
4.3.1 Tingkat Pengetahuan Responden
Semakin matang usia responden dan semakin tinggi pendapatan yang dimilikinya,
maka akan semakin banyak pengetahuan yang diperolehnya. Begitu pula, semakin
tinggi tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan pun akan semakin tinggi.
Santun
Artinya: “Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah
yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima).
Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.” (Q.S. Al-Baqrah [2]: 263)
Ramah
Square yang digunakan untuk melakukan uji hipotesis ternyata syaratnya tidak
terpenuhi, karena terdapat 2 sel (50,0%) yang memiliki expected count < 5.
Sehingga digunakanlah uji alternatifnya yaitu uji Fisher. Dari uji hipotesis
diperoleh hasil X2 = 0,846, p-value = 0,247 (p<0,05). Oleh karena nilai p > 0,05,
maka Ha ditolah dan Ho diterima. Hal ini berarti bahwa tidak berhubungan yang
bermakna antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia dengan kepatuhan
dalam mengkonsumsi tablet Fe.
Hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
Fuady & Bangun (2013). Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu hamil tentang anemia terhadap
kepatuhan mengkonsumsi tablet besi dengan p = 0,01116.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini tingkat
pengetahuan tentang anemia pada ibu hamil tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi. Karena latar
belakang sosial budaya masyarakat setempat, sebagian besar ibu hamil tetap rutin
mengkonsumsi tablet besi tiap hari, meskipun tingkat pengetahuan mereka tentang
anemia hanya termasuk dalam kategori cukup. Meskipun demikian, tingkat
pengetahuan tentang anemia pada ibu-ibu hamil juga tetap harus ditingkatkan agar
mereka selalu waspada terhadap anemia dan segala akibat yang dapat
ditimbulkannya, serta diharapkan para ibu hamil semakin rutin mengkonsumsi
tablet besi setiap hari. Allah SWT. berfirman:
Artinya: “Dan bagaimana kamu dapat bersabar atas sesuatau, yang kamu belum
mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?” (Q.S. Al-Kahfi [18]: 68)
41
1. Dikarenakan belum ada kuesioner yang baku, untuk mengukur variabel bebas
yakni tingkat pengetahuan, kuesioner yang digunakan merupakan kuesioner
yang telah dibuat oleh peneliti lain yang telah diuji validitas dan reliabilitas
sebelumnya oleh peneliti tersebut. Peneliti tidak menggunakan kuesioner
yang dibuat oleh peneliti sendiri, karena waktu yang dimiliki oleh peneliti
cukup terbatas.
2. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner dengan pertanyaan tertutup,
responden hanya dapat menjawab benar atau salah, sehingga belum dapat
mengukur pengetahuan responden secara mendalam
3. Peneliti tidak mengobservasi kepatuhan responden dalam mengkonsumsi
tablet besi, melainkan hanya mengajukan pertanyaan dengan kuesioner,
sehingga kemungkinan timbulnya bias dalam penelitian pun dapat terjadi.
4. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini masih terbatas pada wilayah
kerja Puskesmas Keling II Jepara, sehingga hasil dari penelitian ini mungkin
akan berbeda bila dibandingkan dengan wilayah-wilayah lainnya di
Indonesia.
BAB V
4.1 Simpulan
4.2 Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan oleh peneliti dari hasil penelitian
yang telah dilakukan antara lain:
42
43
3. Departemen Kesehatan RI, Pusat Data dan Informasi. Profil Kesehatan 2008
[Internet]. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2009. [Diakses 22 Desember
2012]. Diunduh dari:
http://www.depkes.go.id/downloads/publikasi/Profil%20Kesehatan%20Indon
esia%202008.pdf
4. Pusat Data dan Informasi Puskesmas Keling II. Profil Puskesmas Keling II
tahun 2012. Jepara: Puskesmas Keling II. Forthcoming 2013.
44
45
11. Schultink W, van der Ree M, Matulessi P, Gross R. Low Compliance with An
Iron-Supplementatation Program: A Study Among Pregnant Woment in
Jakarta, Indonesia. Am J Clin Nutr [Internet] 1992 August 21 [cited 2012
Des 22];57:135-9. Available from:
http://ajcn.nutrition.org/content/57/2/135.full.pdf
14. Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku. Jakarta: Rineka Cipta;
2007.
17. Baldy CM. Gangguan Sel Darah Merah. Dalam: Price SA, Wilson LM,
editor. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Jakarta: EGC;
2006.
46
18. World Health Organization, Blood Tranfusion Safety. The Clinical Use of
Blood in Medicine, Obstetrics, Paediatrics, Surgery & Anaesthesia, Trauma
& Burns [Internet]. Geneva: World Health Organization; 2002 [cited 2012
Des 15]. Available from: http://whqlibdoc.who.int/hq/2001/a72894.pdf
19. Kementrian Kesehatan RI, Direktorat Jendral Bina Gizi dan Kesehatan Ibu
dan Anak. Kinerja Kegiatan Pembinaan Gizi Tahun 2011: Menuju Perbaikan
Gizi Perseorangan dan Masyarakat yang Bermutu [Internet]. Jakarta:
Direktorat Bina Gizi Kementrian Kesehatan RI; 2012. [Diakses 10 Maret
2013]. Diunduh dari:
http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/08/Buku-Laptah-2011.pdf
20. Manuaba IBG., Manuaba IAC., Manuaba IBGF. Pengantar Kuliah Obstetri.
Jakarta: EGC; 2007.
23. Marks DB, Marks AD, Smith CM. Biokimia Kedokteran Dasar: Sebuah
Pendekatan Klinis. Jakarta: EGC; 2000.
24. Wawan A, Dewi M. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku
Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika, 2010
25. Hyder SMZ. Anaemia and Iron Deficiency in Women: Impact of Iron
Supplemtation During Pregnancy in Rural bangladesh [Internet]. Umea:
Department of Public Health and Clinical Medicine Umea Univercity
Sweden, 2002 [cited 2013 April 15]. Available from:
http://www.bracresearch.org/publications/thesis_zia.pdf
28. Dahlan MS. Seri Evidence Based Medicine 2: Besar Sampel dan Cara
Pengambilan Sampel dalam Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Edisi Ke-
2. Jakarta: Salemba Medika; 2009
29. Dahlan MS. Seri Evidence Based Medicine 1: Statistik untuk Kedokteran dan
Kesehatan: Deskriptif, Bivariat, dan Multivariat. Edisi ke-4. Jakarta:
Salemba Medika; 2009.
32. Hyder SM, Persson LA, Chowdhury AM, Ekstrom EC. Do side-effects
reduce compliance to iron supplementation? A study of daily- and
weeklydose regimens in pregnancy. J Health Popul Nutr. [Internet] Jun 2002;
[cited 2013 April 15] 20(2):175-79. Available from:
http://www.idpas.org/pdf/4028CompliancePaper.pdf
48
LAMPIRAN 1
Analisis Univariat
Frequencies
Statistics
Kelompok Usia Responden
N Valid 69
Missing 0
2. Pendidikan Responden
Frequencies
Statistics
Pendidikan Terahir Responden
N Valid 69
Missing 0
LAMPIRAN 1
Analisis Univariat
(Lanjutan)
3. Pekerjaan Responden
Frequencies
Statistics
Pekerjaan Responden
N Valid 69
Missing 0
Pekerjaan Responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ibu Rumah Tangga 59 85.5 85.5 85.5
Karyawati 1 1.4 1.4 87.0
Pedagang 2 2.9 2.9 89.9
Buruh 1 1.4 1.4 91.3
Petani 4 5.8 5.8 97.1
Guru 1 1.4 1.4 98.6
Pembantu Rumah Tangga 1 1.4 1.4 100.0
Total 69 100.0 100.0
4. Pendapatan Responden
Frequencies
Statistics
Rata-rata Pendapatan Keluarga per
Bulan
N Valid 69
Missing 0
LAMPIRAN 1
Analisis Univariat
(Lanjutan)
Frequencies
Statistics
Pengetahuan Responden
N Valid 69
Missing 0
Pengetahuan Responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 36 52.2 52.2 52.2
Kurang 33 47.8 47.8 100.0
Total 69 100.0 100.0
51
LAMPIRAN 1
ANALISIS UNIVARIAT
(Lanjutan)
Explore
Descriptives
Statistic Std. Error
Pengetahuan Responden Mean 21.52 .507
95% Confidence Interval for Lower Bound 20.51
Mean
Upper Bound 22.53
5% Trimmed Mean 21.79
Median 22.00
Variance 17.724
Std. Deviation 4.210
Minimum 8
Maximum 28
Range 20
Interquartile Range 4
Skewness -1.000 .289
Kurtosis 1.413 .570
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pengetahuan Responden .170 69 .000 .929 69 .001
a. Lilliefors Significance Correction
52
LAMPIRAN 1
Analisis Univariat
(Lanjutan)
2. Kepatuhan Responden
Frequencies
Statistics
Kepatuhan Responden
N Valid 69
Missing 0
Kepatuhan Responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tinggi 62 89.9 89.9 89.9
Rendah 7 10.1 10.1 100.0
Total 69 100.0 100.0
53
LAMPIRAN 2
Analisis Bivariat
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Tingkat Pengetahuan
Responden * Kepatuhan 69 100.0% 0 .0% 69 100.0%
Responden
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2-
Value df sided)
Pearson Chi-Square 2.962a 2 .227
Likelihood Ratio 3.023 2 .221
Linear-by-Linear Association 2.917 1 .088
N of Valid Cases 69
a. 3 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected
count is ,91.
54
LAMPIRAN 2
Analisis Bivariat
(Lanjutan)
Hasil Pengolahan Data Setelah Dilakukan Penggabungan Sel
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Pengetahuan Responden *
69 100.0% 0 .0% 69 100.0%
Kepatuhan Responden
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig.
Value df sided) sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 1.739a 1 .187
b
Continuity Correction .846 1 .358
Likelihood Ratio 1.779 1 .182
Fisher's Exact Test .247 .180
Linear-by-Linear Association 1.714 1 .190
b
N of Valid Cases 69
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,35.
b. Computed only for a 2x2 table
55
LAMPIRAN 3
Pengumpulan data yang saya lakukan ini murni hanya untuk tujuan
pendidikan dalam menyelesaikan pendidikan S1 Program Studi Pendidikan
Dokter di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun data atau hasil yang
berhubungan dan diperoleh dari peneltian ini akan dijaga kerahasiaannya dan
tidak akan disebarluaskan kepada pihak lain selain pihak yang berkepentingan
dengan penelitian ini. Data yang saya kumpulkan akan digunakan untuk keperluan
pengolahan data dan bila sudah tidak digunakan akan dimusnahkan. Oleh karena
itu, sangat diharapkan agar Ibu bersedia menjadi responden dalam penelitian ini
dan dapat memberikan informasi yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Peneliti
LAMPIRAN 3
Setelah mendapat penjelasan tentang tujuan dari penelitian ini, maka saya
yang betanda tangan di bawah ini:
Nama :
Umur :
Alamat :
NIM : 1110103000049
Responden
(..........................................)
57
LAMPIRAN 3
KUESIONER PENELITIAN
“HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA PADA
IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI
TABLET BESI”
1. Isilah identitas Anda dan suami secara lengkap pada tempat yang sudah
disediakan.
2. Baca setiap peranyaan dengan seksama
3. Pilih salah satu jawaban yang menurut Anda paling tepat
4. Demi kelancaran penelitian ini, dimohon untuk menjawab semua
pertanyaan yang tersedia dan jangan sampai ada yang terlewatkan.
5. Terima kasih atas kedesiaan Anda untuk mengisi kuesioner ini.
Identitas Responden
1. Nama : ......................................................................
2. Tempat dan tanggal lahir : ......................................................................
3. Usia : ......................................................................
4. Alamat : ......................................................................
........................................................................
5. Pendidikan terahir :
1. Tidak sekolah 4. Tamat SMP 7. Tamat S2
2. Tidak tamat SD 5. Tamat SMA 8. Tamat S3
3. Tamat SD 6. Tamat S1
6. Pekerjaan :
1. Ibu rumah tangga 5. Petani
2. Karyawati 6. PNS
3. Pedagang 7. Lain-lain, sebutkan ...........................
4. Buruh
58
LAMPIRAN 3
Riwayat Kehamilan
Identitas Suami
LAMPIRAN 3
Pengetahuan Anemia
Berilah tanda check () pada pada kolom (Benar) jika pernyataan anda anggap
benar, atau pada kolom (Salah) jika pernyataan anda anggap salah!
Jawaban
No. Pertanyaan
Benar Salah
Anemia adalah penurunan jumlah sel darah merah atau
1. penurunan konsentrasi hemoglobin dalam sirkulasi
darah
Anemia pada kehamilan tidak membahayakan ibu dan
2.
janin
Anemia pada kehamilan kebanyakan adalah anemia
3.
karena kekurangan zat besi
Selama kehamilan, ibu hamil dikatakan anemia adalah
4. jika konsentrasi hemoglobin kurang dari 10,5 sampai
dengan 11 gr/dl
Asupan besi yang cukup pada jenis makanan yang
5.
mengandung zat besi dapat menyebabkan anemia
Muntah berulang pada bayi dan pemberian makanan
6. tambahan yang tidak sempurna dapat menyebabkan
anemia
Perdarahan saluran cerna dalam jangka waktu yang
7.
lama dapat menyebabkan anemia
Masa kehamilan kebutuhan tubuh akan zat besi
8.
meningkat
Asupan zat besi yang tidak cukup dan penyerapan yang
9.
tidak baik dapat menyebabkan anemia
Gejala atau tanda-tanda anemia adalah letih, lesu,
10.
lemah, lunglai
Kulit segar, bantalan kuku jari kemerahan atau merah
11.
muda merupakan tanda gejala anemia
Kehilangan nafsu makan, mual, dan muntah bukan
12.
tanda gejala anemia atau kurang darah
13. Hb 9 gr/dl merupakan anemia ringan
60
LAMPIRAN 3
Jawaban
No. Pertanyaan
Benar Salah
14. Hb kurang dari 8 gr/dl merupakan anemia ringan
15. Hb 7 gr/dl merupakan anemia sedang
16. Hb 5 gr/dl merupakan anemia berat
Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan
17.
oleh kurangnya mineral kalsium
Anemia defisiensi besi terjadi karena asupan zat besi
18.
dalam makanan kurang
Anemia megaloblastik adalah anemia yang disebabkan
19.
oleh defisiensi asam folat
Anemia megaloblastik jarang ditemukan pada wanita
20. yang jarang mengkonsumsi sayuran hijau segar atau
makanan dengan protein hewani tinggi
Anemia hemolitik adalah anemia yang disebabkan
21. karena penghancuran sel darah merah berlangsung lebih
cepat dari pembuatannya
Anemia hipoplastik dan aplastik adalah anemia yang
22. disebabkan karena sumsum tulang belakang kurang
mampu membuat sel-sel darah yang baru
Kasus anemia hipoplastik dipicu oleh obat atau zat
23. kimia lai, infeksi, radiasi, leukemia, dan gangguan
kekebalan tubuh
24. Anemia tidak menyebabkn keguguran
25. Anemia bisa menyebabkan perdarahan saat persalinan
26. Anemia tidak menyebabkan kematian pada janin
27. Anemia bisa menyebabkan cacat bawaan pada janin
28. Anemia berat dapat menyebabkan terjadi payah jantung
Calon pengantin perempuan mengkonsumsi tablet besi
(Fe) 1 tablet tiap minggu selama 16 minggu ditambah 1
29.
tablet tiap hari selama haid dapat meningkatkan kadar
hemoglobin
Peningkatan makanan yang banyak mengandung zat
30.
besi dapat mencegah anemia
61
LAMPIRAN 3
1. Apakah Ibu pernah mendapatkan tablet besi yang diberikan oleh petugas
kesehatan?
1. Ya (Jumlah tablet besi yang diterima : .......... tablet)
2. Tidak
2. Apakah Ibu mendapatkan penjelasan mengenai aturan minum tablet besi
oleh petugas kesehatan?
1. Ya 2. Tidak
3. Bagaimana aturan minum tablet besi dalam sehari?
a. 1 tablet setiap hari c. 3 tablet setiap hari
b. 2 tablet setiap hari d. Lain-lain, sebutkan ........................
4. Apakah petugas kesehatan memberi penjelasan tentang efek samping yang
mungkin dapat timbul ketika mengkonsumsi tablet besi?
1. Ya 2. Tidak
5. Berapa hari dalam seminggu Ibu biasanya mengkonsumsi tablet besi?
1. Setiap hari
2. 4 – 6 hari dalam seminggu
3. 1 – 3 hari dalam seminggu
6. Jelaskan alasan kenapa Anda tidak rutin mengkonsumsi tablet besi yang
telah diberikan oleh petugas kesehatan kepada Anda setiap hari?
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
TERIMA KASIH
62
63
LAMPIRAN 5
LAMPIRAN 6
LAMPIRAN 7
Riwayat Penulis
Agama : Islam
Email : maulidanursoraya@yahoo.co.id
aya.schumaki@gmail.com
No Telepon : 085642695790
Riwayat pendidikan :