Anda di halaman 1dari 3

Makalah

PENGARUH TEKNOLOGI KEAMANAN PANGAN


MENGGUNAKAN SUHU PANAS (± 160˚) DENGAN CARA
PEREBUSAN / TUMIS TERHADAP KANDUNGAN GIZI
SEMUA JENIS OLAHAN PANGAN DAN DAMPAK BAGI
KESEHATAN WANITA

Disusun Oleh:
Novrian Willa 1611080013
Theresia Syrilla Da Cunha 1611080018

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Makhluk hidup membutuhkan makanan untuk dapat bertahan hidup. Oleh karena itu

diperlukan adanya pengolahan makanan yang tepat. Pengolahan makanan adalah

kumpulan metode dan teknik yang digunakan untuk mengubah bahan  mentah

menjadi makanan atau mengubah makanan menjadi bentuk lain untuk konsumsi

oleh manusia atau oleh industri pengolahan makanan.

Dalam pengolahan bahan makanan kita harus mengetahui bagaimana cara

pengolahan bahan makanan, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pengolahan

bahan makakanan. tidak hanya mekanisme pengolahan bahan makanan kita juga

harus memeperhatikan bagaimanan jenis dan perlakuan dalam pengolahan bahan

makanan. Serta dalam pengolahan makanan kita juga harus mempertimbangkan

perubahan akibat perlakuan dalam pengolahan berbagai perubahan yang mungkin

terjadi pada komponen makro. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalkan hilangnya

kandungan gizi dalam makanan tersebut .

Proses pengolahan dengan suhu tinggi tujuan utamanya adalah untuk

memperpanjang daya awet produk pangan yang mudah rusak dan meningkatkan

keamanannya hingga 6 bulan atau lebih dalam jangka waktu tertentu. Sebagai

contoh proses pengolahan dengan suhu tinggi telah diaplikasikan dalam tekanan

kaleng dan dapat dipertahankan daya awet produk pangan hingga 6 bulan atau

lebih (Hariyadi dkk.200). Salah satu metode dasar untuk pengolahan buah dan

sayuran adalah  pengalengan. Pengalengan merupakan metode utama pengawetan


makanan dan menjadi dasar destruksi mikroorganisme oleh panas dan

pencegahan rekontaminasi. Kualitas makanan yang dikalengkan tidak hanya

dipengaruhi oleh proses panas tetapi juga metode-metode preparasi misalnya

preparasii yang melibatkan pencucian striminging sortasi blanching pengisian

dalam kontainer dan pencagaan head space didalam kaleng dengan penutupan

vakum (Luh. 1975). Tujuan dari proses pengalengan adalah untuk membunuh

mikro organisme dalammakanan dan mencegah rekontaminasi. Panas merupakan

agenensia umum yang digunakan untuk membunuh mikroorganisme.

Penghilangan oksigen digunakan bersama dengan metode lain untuk mencegah

pertumbuhan mikroorganisme yang memererlukan oksigen. Dalam pengalengan

konvensional buah dan sayur ada tahapan proses dasar yang sama untuk kedua

tipe produk. Perbedaannya mencakup operasi khusus untuk beberapa buah atau

sayuran. Urutan tahapan proses yang digunakan dalam operasi dan tahapan

pemasakan atau blanching (anonim,”2009).

Anda mungkin juga menyukai