Anda di halaman 1dari 12

TUGAS TEKNOLOGI BANGUNAN IV

“SISTEM PENYALURAN PADA BANGUNAN GEDUNG”

Disusun Oleh :
Abdul Halim Nurseha (183124731220003)

Dosen Pembimbing :
Yoke Prima Hendrawan

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR


UNIVERSITAS MPU TANTULAR
2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………...ii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………..iii
BAB I PEMBAHASAN…………………………………………………………........................
1.1. SOUTHEAST CAPITAL CIPAYUNG…………………………………………….
A. Konsep, Denah, Tampak & Potongan
B. Sistem Struktur
C. Konsep Perancangan Struktur
1.2. ADR PIK OFFICE & APARTMENT ….………………….....................................
A. Konsep, Denah, Tampak & Potongan
B. Sistem Struktur
BAB I
PEMBAHASAN

1.1. Southeasth Capital Cipayung


A. Konsep, Denah, Tampak & Potongan
B. Sistem Struktur
Bangunan menggunakan system struktur beton bertulang dual system yaitu kombinasi dinding geser
dengan kolom. Elemen horizontal terdiri dari balok konvensional dan pelat lantai 2 arah. Sedangkan
Basement 1 menggunakan flat slab dengan drop panel. Analisis dilakukan dengan analisis 3 dimensi.

C. Konsep Perancanagan Struktur


Pondasi bangunan dan struktur penahan tanah pada pekerjaan struktur basement direncanakan
berdasarkan hasil penyelidikan tanah dan hasil analisis struktur bawah yang masing-masing dilakukan
oleh tenaga ahli khusus di bidangnya.
Jenis pondasi yang akan digunakan pada proyek Southeast Capital Cipayung Jakarta akan
diputuskan setelah hasil penyelidikan dan pemeriksaan tanah telah diterbitkan.
Dewatering akan dilakukan selama pekerjaan galian untuk keperluan dari penurunan level
permukaan air tanah di dalam galian menjadi 0,5 meter dibawah level permukaan dasar galian.
Perencanaan dewatering akan distudi lebih lanjut setelah diperoleh hasil/rekomendasi dari pekerjaan
pengujian pemompaan.
Tipe struktur yang diusulkan adalah sebagai berikut ini :
- Elemen Vertikal : Gabungan struktur dinding geser dan struktur portal daktail.
- Elemen Horisontal : Tipe balok konvensional dengan tipe pelat 2 arah (struktur atas) dan flat slab
dengan drop panel (struktur bawah).
Struktur bangunan dimodelisasikan dalam analisis tiga dimensi secara terpisah antara struktur
bagian atas /struktur bagian bawah saja, jadi ada dua model input Etabs v15.1.0, yaitu :
a. Model 1 : model struktur bagian atas dan dianggap terjepit pada taraf penjepitannya yaitu di
Lantai Ground.
b. Model 2 : model struktur bagian bawah, dianggap sebagai struktur tersendiri yang berada di
dalam tanah yang dibebani oleh kombinasi beban vertikal dan beban horizontal gempa dari
struktur atas. Struktur bawah juga direncanakan untuk memikul pengaruh pergerakan lantai
basement akibat gempa berupa gaya inersia lantai basement.

Gambar : Konsep pemodelan dan analisis struktur atas dan struktur bawah
1.2. ADR Pik Office & Apartment
A. Konsep, Denah, Tampak & Potongan
B. Sistem Struktur
Struktur kerangka atau skeleton terdiri atas komposisi dari kolomkolom dan balok-balok.
Kolom sebagai unsur vertikal berfungsi sebagai penyalur beban dan gaya menuju tanah, sedangkan
balok adalah unsur horisontal yang berfungsi sebagai pemegang dan media pembagian beban dan gaya
ke kolom. Kedua unsur ini harus tahan terhadap tekuk dan lentur.

Selanjutnya dilengkapi dengan sistem lantai, dinding, dan komponen lain untuk melengkapi
kebutuhan bangunan untuk pembentuk ruang. Sistem dan komponen tersebut diletakkan dan
ditempelkan pada kedua elemen rangka bangunan. Dapat dikatakan bahwa elemen yang menempel pada
rangka bukanlah elemen struktural (elemen non-struktural). Bahan yang umumnya dipakai pada sistem
struktur rangka adalah kayu, baja, beton termasuk beton pra-cetak . Semua bahan tersebut harus tahan
terhadap gaya-gaya tarik, tekan, puntir dan lentur. Saat ini bahan yang paling banyak digunakan adalah
baja dan beton bertulang.

Karena mampu menahan gaya-gaya tersebut dalam skala yang besar. Untuk bahan pengisi non-
strukturalnya dapat digunakan bahan yang ringan dan tidak mempunyai daya dukung yang besar, seperti
susunan bata, dinding kayu, kaca dan lainnya.

Sistem rangka yang dibentuk dengan elemen vertikal dan horisontal baik garis atau bidang, akan
membentuk pola satuan ukuran yang disebut grid. Grid berarti kisi-kisi yang bersilangan tegak lurus
satu dengan lainnya membentuk pola yang teratur. Berdasarkan pola yang dibentuk serta arah
penyaluran pembebanan atau gayanya, maka sistem rangka umumnya terdiri atas dua macam yaitu:
sistem rangka dengan bentang satu arah (one way spanning) dan bentang dua arah (two way spanning).
Bentuk grid persegi panjang menggunakan sistem bentang satu arah, dengan penyaluran gaya ke arah
bentang yang pendek. Sedangkan untuk pola grid yang cenderung bujursangkar maka penyaluran gaya
terjadi ke arah kedua sisinya, maka sistem struktur yang digunakan adalah sistem bentang dua arah. Aksi
struktur dua arah dapat diperoleh jika perbandingan dimensi bentang panjang dengan bentang pendek
lebih kecil dari 1,5.

Anda mungkin juga menyukai