Anda di halaman 1dari 30

Bahan Ajar IPA

Untuk Siswa
SMP/ MTS
Kelas

Disusun oleh: Lailatur Rohmah, S.Pd. VII


Disunting oleh: Auliya Ulul’ilmi Fernandi, SPd.
Semester 1
Prakata

Puji dan syukur penyusun sampaikan kepada Allah SWT, Sam Maha

Pelimpah Kasih, Sang Maha Cerdas, tiada kemampuan dan pengetahuan penyusun
miliki selain atas izin Sang Maha Mengetahui.

Para siswa sekalian buku ajar materi Objek IPA dan Pengamatannya ini
disusun dengan harapan dapat membantu proses pembelajaran yang sedang

kalian jalani. Penyusun berharap buku ajar ini dapat membantu kalian dalam
menghadapi mitos bahwa pelajaran IPA itu sulit. IPA mempelajari tentang

fenomena alam yang terjadi. Penyusun juga berharapkamu dapat tertarik dalam
mempelajari IPA melalui buku ini.

Penyusun bukan orang yang pintar sehingga menyusun buku ajar ini. Tekad
penyusun yang ingin berperan serta membantu kalian belajar mendorong begitu

kuat. Penyusun punya keyakinan di dunia ini tidak ada orang yang bodoh, yang
ada hanya orang yang malas. Harapan penyusun semoga buku ajar ini membawa

berkah bagi semua pihak, terutama bagi kamu, anak harapan bangsa.
Mari kita bangun bangsa ini dengan mencurahkan segala bakat dan

kemampuan kita. Dengan tekad yang kuat, doa, dan kerja keras dalam
mempelajari segala hal, penyusun yakin cita-cita kalian dapat diwujudkan. Selamat

belajar!

Semarang, Agustus 2018

Penyusun

Objek IPA dan Pengamatannya


1
Daftar Isi

Prakata ................................................................................................................... 1

Daftar Isi ................................................................................................................ 2


Tujuan Pembelajaran ........................................................................................ 3

Peta Konsep ......................................................................................................... 4


A. Penyelidikan IPA ............................................................................................ 6

B. Pengukuran sebagai Bagian dari Pengamatan................................... 8


1. Besaran Pokok ......................................................................................... 10

2. Besaran Turunan..................................................................................... 16
Rangkuman .......................................................................................................... 20

Uji Pengetahuan ................................................................................................. 21


Daftar Pustaka ..................................................................................................... 22

Glosarium .............................................................................................................. 23

Objek IPA dan Pengamatannya


2
Tujuan Pembelajaran

a. Peserta Didik dapat menjelaskan tiga komponen keterampilan proses/metode

ilmiah penyelidikan IPA (pengamtan, inferensi, dan komunikasi).


b. Peserta Didik dapat menjelaskan kegunaan mempelajari IPA.

c. Peserta Didik dapat menyebutkan objek yang dipelajari dalam IPA.


d. Peserta Didik dapat menjelaskan pengertian pengukuran.

e. Peserta Didik dapat menyebutkan hal yang dapat diukur (besaran) dan tidak
dapat diukur (bukan besaran).

f. Peserta Didik dapat membandingkan satuan baku dan tidak baku.


g. Peserta Didik dapat mengkonversi satuan dalam SI (Sistem Internasional).

h. Peserta Didik dapat menjelaskan pengertian besaran pokok.


i. Peserta Didik dapat menyebutkan macam-macam besaran pokok beserta

satuannya.
j. Peserta didik dapat melakukan pengukuran besaran panjang, massa, dan waktu

dengan alat ukur yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari


k. Peserta Didik dapat menjelaskan pengertian besaran turunan

l. Peserta Didik dapat menyebutkan macam-macam besaran turunan beserta


satuannya.

m. Peserta didik dapat melakukan pengukuran besaran-besaran turunan


sederhana yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

Objek IPA dan Pengamatannya


3
Peta Konsep

Metode Ilmiah
terdiri atas

Pengamatan Inferensi Komunikasi

mencakup

Pengukuran
menghasilkan

Besaran Satuan

Terdiri atas
Terdiri atas

Besaran Pokok Satuan Baku (SI)

Besaran Satuan Tidak


Turunan Baku

Objek IPA dan Pengamatannya


4
Ayo Belajar

S elamat! Kamu sekarang telah menjadi peserta didik kelas VII. Saatnya kamu
mempelajari lebih dalam lagi tentang benda-benda yang ada di sekitarmu.

Benda-benda yang ada di sekitarmu dapat dipelajari melalui mata pelajaran ilmu
pengetahuan alam (IPA). IPA adalah ilmu tentang segala sesuatu yang ada di

sekitarmu.
Langkah awal untuk mempelajari benda-benda disekitar, kita dapat

melakukan pengamatan (observasi). Coba lakukan kegiatan Lab Mini 1 berikut


untuk melatih pengamatan terhadap alam di sekitarmu.

Lab Mini 1

Pengamatan (Observasi)
Mengamati Temanmu

1. Buatlah kesepakatan dengan teman


sebangkumu.

2. Lakukan pengamatan terhadap


temanmu. Amati sebanyak mungkin Sumber : Widodo, dkk., 2017

ciri-ciri temanmu yang dapat diamati.


3. Tuliskan hasil pengamatanmu. Ingat

4. hanya hasil pengamatan bukan tafsiran


5. terhadap hasil pengamatan. Gambar 1. Mengamati Teman

Menalar dan Mengomunikasikan

Untuk satu orang yang diamati, bandingkan hasil pengamatanmu


dengan hasil pengamatan teman kamu yang lain. Adakah yang berbeda?

,mengapa hasilnya demikian? Apakah yang memengaruhi hasil pengamatan


tersebut? Diskusikan dengan temanmu.

Objek IPA dan Pengamatannya


5
A. Penyelidikan IPA

Kegiatan pengamatan

terhadap teman yang telah

Sumber : Widodo, dkk., 2017


kamu lakukan, hasilnya

berupa deskripsi. Misalnya,


tinggi badan, rambut hitam,

kulit cokelat, hidung


Gambar 2. Melakukan Pengamatan mancung, mata sipit, dan

lain-lain.
Dengan hasil pengamatan ini, berbagai pertanyaan lainnya akan muncul.

Misalnya berapakah tinggi badannya? Berapakah massa tubuhnya? Dengan


demikian, kamu perlu melakukan penyelidikan lebih lanjut, sehingga akan

memperoleh pemahaman yang lebih lengkap tentang temanmu tersebut.


Metode ilmiah dalam penyelidikan IPA, meliputi pengamatan,

melakukan inferensi, dan mengomunikasikan (Widodo, dkk., 2017) .


1. Pengamatan

Kegiatan pengamatan menggunakan pancaindra, termasuk melakukan


pengukuran dengan alat ukur yang sesuai. Pengamatan dilakukan untuk

mengumpulkan data dan informasi.


2. Melakukan Inferensi

Kegiatan yang dilakukan yaitu merumuskan penjelasan berdasarkan


pengamatan. Penjelasan ini digunakan untuk menemukan pola-pola atau

hubungan antaraspek yang diamati dan membuat perkiraan.


3. Mengomunikasi

Mengomunikasikan hasil penyelidikan dapat dilakukan secara lisan


maupun tulisan. Hal yang dikomunikasikan termasuk data yang disajikan

dalam bentuk tabel, grafik, bagan, atau gambar yang relevan

Objek IPA dan Pengamatannya


6
Langkah-Langkah Metode Ilmiah
1. Mengamati (observasi)
2. merumuskan masalah
3. Mengumpulkan keterangan untuk memecahkan masalah
4. Menyusun hipotesis (jawaban sementara)
5. Menguji hipotesis dengan percobaan atau eksperimen
6. Menarik kesimpulan
7. Mengomunikasikan hasil
Keterampilan melakukan pengamatan dan mencoba menemukan
hubungan-hubungan yang diamati secara sistematis seperti yang telah kamu

lakukan sangatlah penting. Dengan keterampilan ini, kamu dapat mengetahui


bagaimana mengumpulkan fakta dan menghubungkan fakta-fakta untuk

membuat suatu penafsiran atau kesimpulan serta menumbuhkan sikap ilmiah.


Sikap ilmiah adalah sikap-sikap yang perlu dimiliki agar sebuah

penyelidikan IPA berjalan dengan baik. Sikap ilmiah perlu dimiliki oleh setiap
ilmuan juga olehmu untuk mengasah kemampuan melakukan penelitian.

Sikap-sikap ilmiah yang perlu dimiliki adalah sebagai berikut.


1. Rasa ingin tahu

Selalu terdorong untuk lebih banyak tahu tentang berbagai gejala

alam. Caranya dengan membaca buku, bertanya kepada orang yang


lebih tahu, mengadakan pengamatan, dan melakukan percobaan

sendiri.
2. Kejujuran

Mencatat sesuai hasil pengamatan, meskipun tidak sesuai dengan


yang diharapkan.

3. Ketekunan
Tidak mudah putus asa jika hasil percobaan tidak sesuai dengan yang

diharapkan. Tidak segan-segan mengulangi percobaan.


4. Ketelitian

Objek IPA dan Pengamatannya


7
Tidak ceroboh, baik dalam merencanakan, menggunakan alat

maupun bahan, mengukur, mencatat data, mengolah data, dan dalam


menarik kesimpulan.

5. Objektivitas
Pendapat dan kesimpulan yang diambil yang diambil harus

berdasarkan fakta yang ada, bukan berdasarkan pendapat pribadi


atau orang lain.

6. Keterbukaan

Mau bekerja sama dengan orang lain, mau menerima kritik atau saran
dari orang lain yang bersifat membangun, dan mau memberikan

pengalamannya kepada orang lain.


Keterampilan ini juga keterampilan belajar sepanjang hayat yang dapat

digunakan bukan saja untuk mempelajari berbagai macam ilmu, tetapi juga
dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Kegunaaan belajar IPA dapat

dilihat pada Gambar 2.

Sumber : Widodo, dkk., 2017

Gambar 3. Kegunaan Belajar IPA


Objek IPA dan Pengamatannya
8
Objek yang dipelajari dalam IPA adalah seluruh makhluk hidup dan
benda tidak hidup yang ada di alam dengan segala interaksinnya untuk

dipelajari pola keteraturannya (Widodo, dkk., 2017).


Objek tersebut dapat berupa benda yang sangat kecil (renik), misalnya

bakteri, virus, dan partikel-partikel penyusun atom. Objek IPA juga dapat
berupa benda-benda yang berukuran sangat besar, misalnya lautan, bumi,

matahari hingga jagat raya ini. Gambar 4. menunjukkan berbagai benda hidup
dan lingkungannya yang dapat dijadikan objek pengamatan di dalam IPA.
Pada saat ini, penyelidikan tentang alam telah menghasilkan kumpulan
pengetahuan yang demikian kompleks. Untuk memudahkan, pengetahuan-pengetahuan
tersebut digolongkan sebagai berikut.
a. Fisika, mempelajari tentang aspek mendasar alam, misalnya materi, energi,
gaya, gerak, panas, cahaya, dan berbagai gejala alam fisik lainnya.
b. Kimia, meliputi penyelidikan tentang penyusun dan perubahan zat.
c. Biologi, mempelajari tentang sistem kehidupan mulai dari ukuran renik sampai
dengan lingkungan yang sangat luas.
d. Ilmu Bumi dan Antariksa, mempelajari asal mula bumi, perkembangan dan
keadaan saat ini, bintang-bintang, planet-planet, dan berbagai benda langit
lainnya.
Kegunaan mempelajari IPA di antaranya adalah memahami berbagai hal di sekitar kita,
menyelesaikan masalah, berpikir logis dan kritis, serta meningkatkan kualitas hidup.
Sumber : Widodo, dkk., 2017

Gambar 4. (a) Virus, (b) pohon besar (c) ekosistem laut

Objek IPA dan Pengamatannya


9
Lab Mini 2

Ayo Jadi Ilmuwan! Melakukan Percobaan Susu Pelangi

Sumber : spliengereducation
Permasalahan : Apa yang akan terjadi jika cotton bud bersabun di celupkan pada
titik warna pada susu?
Prediksi:

a. Bagaimana prediksi pertamamu, apa yang akan terjadi jika cotton bud di celupkan pada titik
warna pada susu?
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
b. Bagaimana prediksi keduamu, apa yang akan terjadi jika cotton bud di celupkan pada titik warna
pada susu?
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________

Alat dan Bahan : Prosedur Percobaan


1. Susu sapi 250 ml 1. Tuangkan susu sapi pada piring plastik
2. Susu Kedelai 250 ml secukupnya.
3. Pewarna makanan 2. Tuangkan sabun pada piring plastik yang berbeda
(merah, kuning, hijau, 3. Teteskan pewarna makanan pada susu dengan
biru) titik yang berbeda
4. Sabun pencuci piring 4. Celupkan cotton bud ke dalam susu.
5. Piring plastik 5. Amati apa yang terjadi.
6. Cotton bud 6. Celupkan cotton bud pada sabun cuci piring.
7. Celupkan cotton bud ke dalam susu.
8. Amati apa yang terjadi.
9. Lakukan langkah yang sama pada susu kedelai.
10. Langkah mana yang paling menarik? Mengapa?

Objek IPA dan Pengamatannya


10
B. Pengukuran sebagai Bagian dari Pengamatan

Pengamatan objek dengan menggunakan indra merupakan kegiatan


yang penting untuk menghasilkan deskripsi suatu benda. Akan tetapi,

seringkali
pengamatan seperti itu tidak cukup. Kamu memerlukan pengamatan yang

memberikan hasil yang pasti ketika dikomunikasikan kepada orang lain.


Contoh pernahkah kamu pergi ke penjahit? Bagaimana seorang penjahit dapat

membuatkan baju dengan ukuran yang tepat? Peristiwa tersebut terkait


dengan kegiatan pengukuran.

Pengukuran merupakan bagian dari pengamatan. Pengukuran


merupakan proses membandingkan besaran dengan besaran lain yang sejenis

sebagai satuan (Widodo, dkk., 2017).


Segala sesuatu yang dapat diukur Tahukah Kamu?
adalah besaran. Adapun hal yang tidak dapat
diukur adalah bukan besaran. Contoh kasih Sistem satuan standar

saying orangtua terhadap anak, ilmu yang ditetapkan pada tahun

diberikan guru kepada siswanya. Besaran yang 1960 melalui pertemuan

dapat diukur dan memiliki satuan disebut para ilmuwan di Sevres,

besaran fisika. Besaran fisika, yang selanjutnya Paris. Sistem satuan yang

disebut besaran dibedakan menjadi dua, digunakan dalam dunia

besaran pokok dan besaran turunan. pendidikan dan

Besaran memerlukan angka. Angka dari pengetahuan dinamakan

besaran itu memerlukan pengiring. Panjang sistem metrik, yang

meja akan memiliki angka dengan dikelompokkan menjadi

pengiringnya. Tidak hanya panjang meja 120, sistem metrik besar atau
Sumber : Widodo, dkk. 2017

tetapi panjang meja 120 cm. Tidak juga suhu MKS (Meter Kilogram

tubuh orang yang sehat 37, tetapi suhutubuh Second) yang disebut

orang sehat 37 derajat Celsius. Begitu juga sistem internasional atau


disingkat SI dan sistem

Objek IPA dan Pengamatannya metrik kecil atau CGS


11
(Centimeter Gram

Second).
dengan besaran lainnya. Pengiring angka pada

besaran itu disebut satuan. Satuan adalah


sesuatu yang digunakan sebagai pembanding

dalam pengukuran.
Satuan terdiri atas satuan yang tidak terstandar (tidak baku) dan satuan

terstandart (baku). Satuan tidak baku misalnya jengkal (dari jarak ujung ibu jari
sampai dengan jari kelingking), depa (jarak ujung telunjuk tangan kiri sampai

dengan telunjuk tangan kanan ketika tangan direntangkan ke samping kiri dan
kanan), dan hasta.

Pengukuran panjang suatu objek menggunakan satuan tidak baku


seperti pada Gambar 5. jika dilakukakan oleh beberapa orang pada objek yang

sama tidak akan memberikan hasil sama karena jengkal, depa, dan hasta
masing-masing orang berbeda. Sehingga, dalam kegiatan pengukuran perlu

menggunakan satuan baku, yaitu satuan yang disepakati bersama.

Sumber : Puspita, 2009


Gambar 5. Mengukur panjang dengan satuan tidak baku

Mengubah dari satuan CGS ke satuan MKS atau sebaliknya, dapat

dilakukan dengan cara konversi menggunakan tangga konversi. Berikut ini


adalah contoh tangga konversi seperti pada Gambar 6.. Gambar (a) adalah

konversi nilai untuk besaran panjang. Setiap naik satu langkah, bilangan
asal dibagi 10 dan setiap turun satu langkah setiap bilangan asal dikali 10.

Misalnya, ketika kita mengubah dari satuan mm ke satuan dm, maka


bilangan pada satuan mm harus dibagi 100 karena dari mm ke dm naik dua

langkah.

Objek IPA dan Pengamatannya


12
300
Jadi, 300 mm = 100 dm = 3 dm.

Gambar (b) menunjukkan tangga konversi untuk besaran turunan


volume. Setiap naik satu langkah, bilangan asal dibagi 1000 dan setiap

turun satu langkah setiap bilangan asal dikali 1000. Misalnya, ketika kita
mengubah dari satuan m³ ke satuan dm³, maka bilangan padasatuan m³

harus dikali 1000 karena dari m³ ke dm³ turun 1 langkah.


Jadi, 5 m³ = 5 ×1000 dm³ = 5000 dm³.

Tangga konversi yang identik juga berlaku untuk satuan kg, are, m²,
dan liter (L). Sekarang, coba kamu buat tangga konversi untuk satuan kg,

are, m², dan liter. Tentukan pula aturannya!

Sumber : Rohima, 2008


Gambar 6. Tangga Konversi

1. Besaran Pokok
Pada materi sebelumnya, telah dijelaskan bahwa dalam kegiatan

pengukuran perlu menggunakan satuan baku, yaitu satuan yang disepakati


bersama. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan

terlebih dahulu dan tidak bergantung pada satuan-satuan besaran lain


(Widodo, dkk., 2017). Besaran pokok dalam Sistem Internasional ada 7, yaitu

sebagai berikut.
Tabel 1. Besaran Pokok dalam Sistem Internasional (SI)

No Besaran Satuan Lambang Satuan

Objek IPA dan Pengamatannya


13
1 Panjang meter M

2 Massa kilogram Kg

3 Waktu detik S

4 Suhu Kelvin K

5 Kuat arus listrik Ampere A

6 Intensitas cahaya candela Cd

7 Jumlah zat mol Mol

Sumber: www.file.upi.edu (dalam Widodo, dkk., 2017).

Berikut ini akan diuraikan 3 besaran pokok, yaitu besaran panjang untuk
satuan meter, besaran massa untuk satuan kilogram, dan besaran waktu untuk

satuan sekon.
a. Panjang

Kata panjang dalam kehidupan


Lab Mini 2

sehari-hari dipergunakan untuk Mengukur Panjang


beragam keperluan, contoh: panjang 1. Amatilah gambar di bawah ini!
umur berkaitan dengan waktu hidup Menurut pengamatanmu,

yang lama, panjang novel dalam dunia lingkaran dalam manakah

sastra menyatakan jumlah halaman atau yang berdiameter lebih

jumlah kata. Dalam sains, panjang panjang X atau Y?

menyatakan jarak antara dua titik,


misalnya; panjang sisi segitiga adalah

jarak antara dua titik sudut segitiga.


Untuk mengetahui panjang sesuatu,
2. Dengan menggunakan
apakah kita harus mengukurnya?
penggaris, ukurlah diameter
Dapatkah panjang sesuatu diketahui
lingkaran dalam pada gambar
hanya dengan melihatnya? Untuk X dan Y!
menjawab pertanyaan di atas, lakukan Catatlah hasil pengukuranmu!
kegiatan Lab Mini 2. 3. Bandingkan hasil pengamatan
dan hasil pengukuranmu. Apa
Objek IPA dan Pengamatannya
14
yang dapat kamu simpulkan?
4. Presentasikan hasil
Hasil pengukuran besaran

panjang biasanya dinyatakan dalam


satuan meter, centimeter, milimeter,

atau kilometer. Satuan besaran panjang


dalam SI adalah meter.

Telah diketahui bahwa satuan baku untuk besaran panjang adalah


1
meter (m). Satu meter dinyatakan sebagai perjalanan cahaya
299.792.458

dalam ruang hampa selama 1 detik. Alat ukur panjang yang telah

menggunakan SI adalah mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup


seperti terlihat pada Gambar 7. Mistar digunakan untuk mengukur benda

dengan ketelitian 0,05 cm atau 0,5 mm. Jangka sorong digunakan untuk
mengukur diameter pipa dan ketebalan benda tipis dengan ketelitian 0,1

mm, sedangkan mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur diameter

benda bundar, seperti kelereng/ peluru dan plat yang sangat tipis.
Ketelitian mikrometer sekrup mencapai 0,01 mm

Sumber : Rohima, 2008


Gambar 7. Mistar, jangka sorong dan micrometer sekrup

Perhatikan posisi nol alat ukur ketika melakukan pengukuran. Untuk


pengukuran panjang, ujung awal benda berimpit dengan angka nol pada

alat ukur. Selain itu, posisi mata harus tegak lurus dengan skala yang
ditunjuk. Hal ini untuk menghindari kesalahan hasil pembacaan

pengukuran perhatikan Gambar 8.. Coba lakukan dan amati kesalahannya.

Objek IPA dan Pengamatannya


15
Sumber : Widodo, dkk., 2017
Gambar 8. Cara Pembacaan Skala

b. Massa

Setiap benda tersusun dari materi. Jumlah materi yang terkandung


dalam suatu benda disebut massa benda . Dalam SI, massa diukur dalam

satuan kilogram (kg). Misalnya, massa tubuhmu 42 kg, massa seekor


kelinci 3 kg, massa sekantong gula 1 kg (Widodo, dkk., 2017)

Di kehidupan sehari-hari, orang menggunakan istilah “berat” untuk


massa. Namun sesungguhnya, massa tidak sama dengan berat. Massa

suatu benda ditentukan oleh kandungan materinya dan tidak mengalami


perubahan meskipun kedudukannya berubah. Sebaliknya, berat sangat

bergantung pada kedudukan di mana benda tersebut berada. Mengapa?


Karena benda akan memiliki gravitasi yang berbeda di tempat yang

berbeda. Sebagai contoh, saat astronot berada di bulan, beratnya tinggal


1/6 dari berat dia saat di bumi. Dalam SI, massa menggunakan satuan
dasar kilogram (kg), sedangkan berat menggunakan satuan Newton (N).
Alat ukur massa secara umum disebut neraca.
Sumber : Widodo, dkk., 2017

Massa suatu benda dapat diukur


dengan neraca lengan (Gambar 9.),

sedangkan berat diukur dengan neraca


pegas (Gambar 10.). Neraca lengan dan

neraca pegas termasuk jenis neraca


Gambar 9. Neraca Lengan
mekanik. Sekarang banyak digunakan
ber : Widodo, dkk., 2017

Objek IPA dan Pengamatannya


16
jenis neraca lain yang lebih praktis,

yaitu neraca digital. Pada neraca


digital, hasil pengukuran massa

langsung dapat diketahui, karena


muncul dalam bentuk angka dan

satuannya.
Menimbang massa benda dapat dilakukan dengan necara Ohauss,

ikutilah langkah pada Gambar 11.

Gambar 11. Cara Mengukur Benda dengan Neraca Ohauss Sumber : Widodo, dkk., 2017

Contoh hasil pengukuran menggunakan neraca Ohauss adalah

sebagai berikut.

Objek IPA dan Pengamatannya


17
Sumber : Widodo, dkk., 2017
Gambar 12. Hasil Pengukuran Menggunakan Neraca Ohauss

Massa benda = 100 g + 90 g + 7,5 g = 197,5 g

Lakukan kegiatan Lab Mini 3 untuk menggukur massa benda,

Lab Mini 3

Mengukur Massa

1. Suatu benda diletakkan di piringan neraca. Anak timbangan diatur seperti


gambar di bawah ini, sehinga neraca dalam keadaan setimbang.

Berdasarkan gambar di atsa, berapa massa benda yang di ukur?


2. Ukurlah massa 3 benda disekitrmu. Catatlah hasilnya. Mintalah temanu
mekakukan pengukuran pada benda yang sama. Apakah hasil kalian sama?
3. Bila kamu ingin mengukur massa air, bagaimana caranya? Diskusikan dengan
kelompokmu, bagaimana urutan langkah yang akan kalian tempuh.
Sampaikan!
Objek IPA dan Pengamatannya
18
c. Waktu

Waktu adalah selang antara dua kejadian atau dua peristiwa.


Misalnya, waktu hidup ayam dimulai sejak ia mentas dari telur hingga

meninggal, waktu perjalanan diukur sejak mulai bergerak sampai dengan


akhir gerak (berhenti) (Widodo, dkk., 2017). Waktu dapat diukur dengan

jam tangan atau stopwatch seperti terlihat pada Gambar 13.

Sumber : Widodo, dkk., 2017


Gambar 13. Alat Ukur Waktu (a) Jam tangan; (b) Stopwatch

Satuan SI untuk waktu adalah detik


Lab Mini 4
atau sekon (s). Satu sekon standar (baku)
adalah waktu yang dibutuhkan atom Cesium Mengukur Waktu
 Gunakan stopwatch, jam
untuk bergetar 9.192.631.770 kali.
tangan, atau alat pengukur
Berdasarkan jam atom ini, hasil pengukuran
waktu lain.
waktu dalam selang waktu 300 tahun tidak
 Ukurlah berapa lama kamu
akan bergeser lebih dari satu sekon.
dapat menahan napas.
Peristiwa-peristiwa yang selang terjadinya
 Mintalah anggota
cukup lama, hasil pengukuran waktu kelompokmu untuk
dinyatakan dalam satuan-satuan yang lebih melakukan hal yang sama.
besar, misalnya menit, jam, hari, bulan,  Sipakah yang mampu

tahun, dan abad. menahan napas paling

1 hari = 24 jam lama?

1 jam = 60 menit  Berapa waku rata-rata


anggota kelompokmu
menahan napas?
Objek IPA dan Pengamatannya
19
Sampaikan!
1 menit = 60 sekon

Ayo, Lakukan kegiatan Lam Mini 3


untuk mengukur waktu.

2. Besaran Turunan
Besaran-besaran yang dapat di ukur selain 7 (tujuh) besaran pokok pada

Tabel 2. termasuk besaran turunan. Besaran turunan adalah suatu besaran yang
diturunkan dari besaran pokok. Besaran turunan biasanya memiliki satuan lebih

dari satu, contohnya luas. Luas merupakan besaran turunan yang memiliki
satuan m². Contoh besaran turunan lainnya volume, konsentrasi larutan, dan

laju pertumbuhan.

a. Luas
Luas sebagai besaran turunan yang berasal dari besaran pokok

panjang dan panjang. Satuan luas adalah meter persegi (m²). mengukur luas
dapat menggunakan rumus. Rumusnya tergantung dari bentuk bidang

datar benda yang akan di ukur. Perhatikan rumus pada Tabel 2. untuk
mengukur luas pada beberapa bentuk benda.

Tabel 2. Rumus Luas Bidang Datar

Persegi
Nama Bidang Persegi Lingkaran Segitiga
Panjang
𝑎𝑥𝑡
Rumus Luas sxs pxl 𝜋𝑟 2
2

Lakukan kegiatan Lab Mini 4 untuk menggukur massa benda,

Lab Mini 5

Mengukur Luas
1. Sediakan penggaris, ukurlah panjang sisi meja, papan tulis, dan kursi.
2. Catatlah hasilnya dalam tabel
3. Hitunglah luas masing-masing benda tersebut.

No Nama Benda Panjang Lebar Luas


Objek 1IPAMeja
dan Pengamatannya cm cm cm²
20
2 Papan tulis cm cm cm²

3 Kursi cm cm cm²
b. Volume

Volume merupakan besaran turunan yang berasal dari besaran pokok


panjang. Satuan volume yaitu meter kubik (m³). Perhatikan rumus pada

Tabel 3. untuk mengukur volume pada beberapa bentuk benda.


Tabel 3. Bentuk Bangun dan Rumus Volume

Nama Bidang Kubus Balok Bola Tabung


4 3
Rumus Volume sxsxs pxlxt 𝜋𝑟 𝜋𝑟 2 𝑡
3

Bagaimana cara menentukan volume suatu zat

cair? Zat cair tidak memiliki bentuk yang tetap.


Bentuk zat cair selalu mengikuti bentuk wadahnya.

Oleh karena itu, jika zat cair dituangkan ke dalam

Sumber : Widodo, dkk., 2017


gelas ukur, seperti ditunjukkan Gambar 14, ruang

gelas ukur yang terisi zat cair sama dengan volume


zat cair tersebut. Volume zat cair dapat dibaca pada

skala sesuai ketinggian permukaan zat cair di dalam


gelas ukur tersebut.

Seperti yang kamu lihat pada Gambar 14, hasil


Gambar 14.
pembacaan volume air dengan gelas ukur di atas
Mengukur Volume
memiliki satuan mL, kependekan dari mililiter. Dalam Zat Cair dengan
kehidupan sehari-hari, volume zat cair biasanya Gelas Ukur

dinyatakan dalam satuan mililiter (mL) atau liter (L).


1 L = 1 dm³ 1 L = 1.000 mL 1 mL

= 1 cm³

c. Konsentrasi Larutan
Misalnya, kamu membuat larutan gula dengan memasukkan gula ke

dalam air, kemudian kamu cicipi. Jika kurang manis, kamu dapat
menambahkan gula lagi. Makin banyak gula yang ditambahkan, makin

Objek IPA dan Pengamatannya


21
manis rasa larutan itu. Selain rasa manis yang bersifat kualitatif (hasil indra

pengecap), adakah besaran yang dapat digunakan untuk menggambarkan


banyaknya gula dan air di dalam larutan tersebut? Salah satu besaran yang

dapat digunakan adalah konsentrasi larutan (K). Ada banyak cara untuk
merumuskan konsentrasi larutan. Pada contoh larutan tersebut, konsentrasi

dapat dirumuskan sebagai massa gula (zat terlarut) dibagi volume air (zat
pelarut), yaitu:

massa terlarut
K=
volume pelarut

Sumber : Widodo, dkk., 2017

Objek IPA dan Pengamatannya


22
d. Laju Pertumbuhan

Besaran panjang dan waktu dapat digunakan untuk menentukan laju


pertumbuhan tanaman. Misalkan, kamu menanam jagung. Pada

pengukuran awal, diperoleh tinggi tanaman 10 cm. Dalam waktu 5 hari,


tingginya menjadi 30 cm. Kamu dapat menentukan laju pertumbuhan

jagung tersebut dengan perhitungan sebagai berikut:

pertumbuhan tinggi (30−10 cm)


Laju pertumbuhan = = = 4 cm/hari
selang waktu 5 hari

Bagaimana kalian
dapat
Sumber : Widodo, dkk., 2017

membandingkan
pertumbuhan
jagung satu
dengan lainnya?
Jelaskan!

Gambar 15. Perkebunan Jagung Sumber : Winarsih, dkk., 208

Objek IPA dan Pengamatannya


23
Rangkuman

 Penyelidikan ilmiah IPA melibatkan sejumlah proses, antara lain

mengamati, membuat inferensi, dan mengomunikasikan.


 Objek yang dipelajari dalam IPA adalah seluruh makhluk hidup

dan benda tidak hidup yang ada di alam dengan segala


interaksinnya untuk dipelajari pola keteraturannya

 Pengukuran merupakan bagian dari pengamatan.


 Mengukur adalah membandingkan besaran dengan besaran

sejenis sebagai satuan; menghasilkan ukuran yang terdiri atas nilai


dan satuan. Mengukur membutuhkan alat ukur. Alat ukur harus

sesuai dengan besaran yang akan diukur.


 Besaran yang diukur terdiri atas besaran pokok dan turunan.

 Satuan besaran pokok didefinisikan, satuan besaran turunan


diturunkan dari besaran pokok. Panjang, massa, waktu, kuat arus,

suhu, jumlah zat, dan intensitas cahaya termasuk besaran pokok.

Luas, volume, konsentrasi (kepekatan) larutan, serta laju


pertumbuhan termasuk besaran turunan.

Objek IPA dan Pengamatannya


24
Uji Kompetensi

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar dan jelas.


1. Penyelidikan IPA dilakukan dalam 3 langkah. Apa saja langkah tersebut?

2. Apa kegunaan mempelajari IPA?


3. Apa yang menjadi objek pengamatan IPA?

4. Apa yang dimaksud dengan pengukuran? Mengapa perlu melakukan


pengukuran? Berikan penjelasanmu.

5. Mengapa dunia IPA menggunakan satuan-satuan pengukuran yang baku?


6. Apa yang dimaksud dengan besaran turunan?

7. Ada 7 besaran pokok dan satuannya dalam Sistem Internasional. Apa saja?
8. Jelaskan cara mengubah satuan panjang dari satu satuan SI ke satuan SI yang

lain. Dapatkah satuan massa dan volume diubah dengan cara yang sama?
Berikan penjelasanmu.

9. Lakukanlah pengubahan satuan di bawah ini.


a. 2.500 mililiter = ... liter

b. 4 kilometer = ... sentimeter


c. 2 kilogram = ... milligram

10. Pilihlah satuan panjang yang tepat untuk menyatakan hasil pengukuran benda-
benda di bawah ini.

a. Tebal kertas
b. Lebar ruangan kelas

c. Jarak antara dua kota

PENERAPAN
Kerjakan soal-soal berikut dengan tepat.

1. Jika kamu membuat larutan gula dengan cara memasukkan 20 gram gula ke
dalam segelas air (125 mL), berapakah konsentrasi larutan gula tersebut dalam

satuan g/L?

Objek IPA dan Pengamatannya


25
2. Kefas menanam jagung. Pada awal pengukuran, tinggi jagung dari permukaan

tanah 10 cm. Selang 2 minggu kemudian, ternyata tingginya menjadi 17 cm.


Berapakah laju pertumbuhan jagung tersebut?(dalam satuan cm)

Daftar Pustaka

Hastuti, Pera Tri., Suhardi., dan Suratno. 2009. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan
ALam Terpadu dan Kontekstual VII: Untuk SMP dan MTs. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Karnoto, Bambang K. dan Riyadi, Sapto. 2015. Seri Pendalaman Materi(SMP) IPA
untuk SMP/MTs. Jakarta: Esis

Lasmi, Ni Ketut. 2012. Seri Pendalaman Materi (SPM) FIsika untuk SMA dan MA.
Jakarta: Esis.

Sugiyarto, Trguh dan Ismawati, Eny. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 1 : untuk
SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.

Supardiningsih, Sukoco, Teo dan Margono, Narum Yuni. 2016. Ilmu Pengetahuan
Alam untuk SMP Kelas VII Semester 1. Klaten: Intan Pariwara.

Takari, Enjah dan Bahrudin. 2019. IPA untuk SMP dan MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Wasis dan Yuli Irianto. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 1 : SMP/ MTs Kelas VII.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Wasis, dkk.. 2008. Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahuan Alam:
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VII. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Widodo, Wahono., Rachmadiarti, Fida., dan Hidayati, Siti Nurul. 2017. Buku Siswa
Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII Semester 1. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.

Widodo, Wahono., Rachmadiarti, Fida., dan Hidayati, Siti Nurul. 2017. Buku Guru
Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.

Objek IPA dan Pengamatannya


26
Winarsih, Anni dkk.. 2008. IPA TERPADU: SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Objek IPA dan Pengamatannya


27
Glosarium

Berat : gaya gravitasi bumi yang bekerja pada suatu benda

Besaran : suatu pernyataan yang mengandung pengertian ukuran


dan memiliki satuan

Besaran fisika : jenis besaran atau pengukuran yang digunakan dalam


fisika, atau besaran yang dapat diukur

Besaran pokok : besaran yang satuannya menjadi dasar penentuan


satuan besaran lain

Besaran turunan : besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok


Ekosistem : kesatuan komunitas dengan lingkungan hidupnya yang

membentuk hubungan timbal balik


Jangka sorong : alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur 1 cm

sampai 10 cm dengan ketelitian 0,1 mm atau 0,01 cm


Massa : jumlah zat yang dikandung suatu benda

Mengukur : membandingkan suatu besaran dengan suatu satuan


Mikrometer sekrup : alat untuk mengukur bola atau ketebalan lembaran tipis

Mistar : alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur


beberapa centimeter sampai 1 meter.

Neraca : alat untuk mengukur besaran pokok massa


Objek : sesuatu atau benda atau bahan yang diamati
Satuan : sesuatu untuk membandingkan ukuran suatu besaran
Satuan baku : satuan yang baku dengan nilai tetap di segala tempat

Satuan tidak baku : satuan yang digunakan masyarakat setempat, sehingga


nilainya berbeda untuk tiap daera dan tiap orang yang

mengukur

Sikap ilmiah : sikap yang dimiliki para ilmuwan dalam melakukan


penelitian seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur dan

optimis

Objek IPA dan Pengamatannya


28
Sistem internasional (SI) : sistem satuan yang digunakan di seluruh dunia

Waktu : selang antara dua kejadian atau peristiwa


Volume : besarnya ruangan yang dapat diisi oleh materi

Objek IPA dan Pengamatannya


29

Anda mungkin juga menyukai