Anda di halaman 1dari 11

Buku ajar ipa smp/mts

Tekanan zat
PADAT

Dini Kristardiono (2290314950941)


PPG IPA Angk I Gel 2
LPTK UNIVERSITA NEGERI MAKASAR VIII
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, Atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan buku ajar yang berjudul “Tekanan Zat dan Penerapannya
Dalam Kehidupan Sehari-hari” dengan baik tanpa hambatan apapun. Buku ajar ini
disusun berdasarkan standar isi kurikulum 2013 yang dapat menjadi mitra dan
sarana yang tepat bagi pelaksanaan pembelajaran efektif.

Terima kasih penulis haturkan kepada Dr. Tri Jalmo, M.Si dan Dr. Noor Fadiawati,
M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah bahan ajar beserta semua pihak yang
telah memberikan kontribusi positif untuk menyelesaikan buku ajar ini. Penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca untuk
terus melakukan perbaikan. Semoga buku ajar ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.

Kersana, November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR. .......................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................... ii
KI, KD, dan INDIKATOR.................................................................... iii
TEKANAN ZAT DAN PENERAPANNYA
A. Tekanan Zat ........................................................................... 1
B. Tekanan Zat Padat ................................................................. 11
RANGKUMAN .................................................................................. 15
UJI KOMPETENSI ............................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA
Judul : Tekanan Zat dan Penerapannya Dalam Kehidupan Sehari-hari
Kompetensi Inti :
KI – 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI – 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.

Kompetensi Dasar :
3.8 Menjelaskan tekanan zat dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari,
termasuk tekanan darah, osmosis, dan kapilaritas jaringan angkut pada
tumbuhan.
4.8 Menyajikan data hasil percobaan untuk menyelidiki tekanan zat cair pada
kedalaman tertentu, gaya apung, dan kapilaritas, misalnya dalam batang
tumbuhan.

Indikator:
3.8.1 Menyebutkan pengertian tekanan zat padat.(C1)
3.8.2 Mengemukakan contoh konsep tekanan zat padat dalam kehidupan sehari-
hari (C2)
3.83 Menjelaskan konsep tekanan zat padat (C2)
3.8.3 Menjelaskan hubungan antara gaya dengan alas permukaan benda (C2)
3.8.4 Menghitung tekanan yang diterima pada zat padat (C3)
3.8.5 Menganalisis hubungan antara gaya dan luas permukaan terhadap
besarnya tekanan (C4)
Tekanan Zat dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari
Tekanan Zat dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari

Pada saat musim hujan kamu sering menjumpai jalanan yang berlumpur akibat
terguyur hujan sehingga kita lebih sulit untuk melintasi jalanan tersebut. Jika kamu
hendak melewati jalanan yang berlumpur. Sepatu manakah yang akan kamu
gunakan, sepatu boot atau sepatu hak tinggi? Agar kamu dapat melewati jalanan
berlumpur dengan mudah, sebaiknya kamu menggunakan sepatu boot. dengan
menggunakan sepatu boot kamu akan mudah melewati jalanan yang berlumpur dan
tidak mudah terjebak masuk ke dalam lumpur. Sepatu boot memiliki permukaan
pijakan lebih luas dibandingkan dengan sepatu hak tinggi. Sepatu yang memiliki
permukaan pijakan lebih luas tidak mudah terjebak masuk ke dalam lumpur.

Fenomena tersebut juga terdapat pada tempat hidup angsa dan ayam dapat dengan
mudah mencari makan di tempat yang berlumpur, misalnya di sawah, sedangkan
ayam kesulitan untuk mencari makan di tempat tersebut. Struktur dari kaki angsa
memiliki selaput pada kakinya, sedangkan ayam tidak memiliki. Permukaan pijakan
yang luas menyebabkan tekanan yang dihasilkan oleh kaki terhadap lumpur
semakin kecil, sehingga angsa tidak mudah terperosok masuk ke dalam lumpur.

Maha Besar Tuhan yang telah merancang struktur kaki angsa yang dilengkapi
selaput sehingga angsa dapat mencari makan di tempat yang berlumpur. Masih
banyak fenomena di alam terkait tekanan yang menarik untuk dipelajari. Ayo kita
pelajari dengan lebih semangat!

A. Tekanan Zat
Cobalah kamu mengingat kembali materi pada Bab 1 tentang Gerak Benda dan
Makhluk Hidup di Lingkungan Sekitar! Pada pembelajaran materi tersebut, kamu
sudah memahami tentang gaya. Gaya adalah tarikan atau dorongan. Gaya dapat
mengubah bentuk, arah, dan kecepatan benda. Sekarang, kamu tahu tekanan
sangat berhubungan dengan gaya dan luas permukaan benda.

1. Tekanan Zat Padat


Siapa yang pernah menggantungkan jam dinding atau menggantungkan
bingkai foto? Jika pernah, kenapa paku yang menahan bingkai foto bisa menancap
pada tembok yang tebal?
Hal itu dikarenakan adanya tekanan pada paku. Tekanan adalah besarnya
gaya yang bekerja pada luasan bidang tekan. Jadi, ketika ujung paku yang
memiliki permukaan runcing ditempelkan ke dinding, kemudian gaya yang
diberikan pada paku cukup besar, maka tekanan yang dihasilkan akan besar.
Tekanan yang besar ini akan membuat dinding jadi berlubang.
Perhatikanlah gambar di bawah ini. Menurutmu, apa yang akan terjadi jika
yang dipukul adalah bagian yang runcing, apakah bagian datar pada paku dapat
menembus tembok?

Kamu bakal kesulitan untuk mendorong bagian datar paku agar paku tersebut
untuk menembus tembok. Kenapa? Secara matematis hubungan tekanan, luas
bidang tekan, dan gaya dituliskan seperti ini!
Seperti yang kita tahu, bagian ujung paku yang datar memiliki ukuran
permukaan yang lebih besar dibandingkan dengan bagian ujung paku yang
runcing. Ketika area mengecil dengan gaya yang sama besar, maka tekanan
yang dihasilkan akan semakin membesar dan ketika area diperbesar, maka
tekanan yang dihasilkan akan mengecil.
Maka, menggunakan paku untuk melubangi dinding dengan ujung yang
runcing, jauh lebih mudah dibandingkan menggunakan bagian datarnya. Hal ini
dikarenakan luas permukaan bagian runcing lebih kecil daripada bagian datar,
sehingga tekanan yang diberikan terhadap tembok akan lebih besar.
Kalau masih bingung, kita lakukan percobaan berikut:
Ketika batang korek api kamu tekan di antara ibu jari dan telunjuk, kamu akan
merasakan sakit di bagian ibu jari dan telunjuk. Ketika tekanan ditambah, rasa
sakit pun semakin bertambah. Tetapi, ujung korek api dengan gumpalan,
memberikan tekanan yang relatif kecil daripada ujung satunya.
Berdasarkan percobaan di atas, kamu memberikan gaya yang sama pada
kedua ujung korek api, tetapi tekanan yang diberikan korek api pada ibu jari dan
telunjukmu berbeda. Hal ini disebabkan karena perbedaan luas permukaan antara
kedua ujung korek api tersebut.
Ujung korek api yang mempunyai gumpalan memberikan tekanan yang relatif
kecil daripada ujung korek api yang tidak mempunyai gumpalan. Semakin kecil
luas permukaan tempat gaya bekerja, semakin besar tekanan yang dihasilkan
gaya tersebut. Jadi hubungan tekanan dan luas permukaan adalah berbanding
terbalik.
Saat kamu menambah gaya jepit pada kedua ujung korek api saat gumpalan
korek api dipotong, kamu akan merasakan tekanan yang semakin besar dari kedua
ujung korek api. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar gaya yang bekerja,
semakin besar tekanannya. Jadi hubungan gaya dan tekanan adalah berbanding
lurus.
Sekarang coba jawab pertanyaan ini, ya.
Jawabannya D. Tekanan paling besar terdapat pada benda nomor (4). Kenapa
begitu?
Seperti halnya paku di atas tadi, tekanan paling besar terdapat pada benda
nomor 4. Dari rumus tekanan P=F/A, di soal tertulis bahwa keempat benda memiliki
massa yang sama yaitu 100 kg, berarti besar gaya berat keempat benda sama. Gaya
berat yaitu massa dikali percepatan gravitasi.
Bahwa untuk gaya yang sama, semakin kecil luas permukaan, semakin besar
tekanan yang dihasilkan. Sementara semakin besar luas permukaan, semakin kecil
tekanan yang dihasilkan. Maka, dengan besar gaya berat yang sama, tekanan yang
paling besar diakibatkan oleh benda dengan luas permukaan paling kecil.

Kerjakan latihan soal berikut:

Diketahui:
F = 90 N
A = 150 cm² = 0,015 m².
Ditanya:
P=?
P = F/A

Jadi, jawabannya A. 3000 N/m2.

Dalam kehidupan sehari-hari, penerapan konsep tekanan zat padat adalah sebagai
berikut:
DAFTAR PUSTAKA
Diambil dari alamat: https://www.ruangguru.com/blog/tekanan-zat-padat
Hidayah, N. (2021). Tekanan Zat Padat dan Penerapannya di Kehidupan Sehari –
hari Fisika Kelas 8.
Tim Abdi Guru. 2013. IPA Fisika Jilid 2 Kelas 8 SMP. Jakarta: Erlangga.
Tim Abdi Guru. 2016. IPA Terpadu Jilid 2 Kelas VIII SMP. Jakarta: Erlangga.
Tim Penyusun Buku Guru. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 8. Jakarta:
Kemendikbud RI.
Tim Penyusun Buku Siswa. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 8 Semester Dua.
Jakarta: Kemendikbud RI.

Anda mungkin juga menyukai