Anda di halaman 1dari 18

Makalah Fisika

TEKANAN ZAT

Disusun oleh :
RAIHANI THAMI
KELAS X MIPA 7
SMA NEGERI 5 MAKASSAR
TAHUN 2019

0
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, Segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa
pertolongan-Nya tentu saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta yaitu Rasulullah
Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassallam yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat kelak.

Penulis memanjatkan syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan makalah dari mata pelajaran Fisika yang berjudul “Tekanan zat”

Tak lupa saya sampaikan rasa terima kasih kepada ibu Dra. Hj. Nursimin, M. Si, selaku guru
mata pelajaran Fisika yang telah memberikan tugas ini sehingga menambah dan memperdalam
pengetahuan dan wawasan saya. Penulis juga berterima kasih kepada kedua orangtua, yang
senantiasa berdoa dan mengingatkan akan kesuksesan saya. Juga kepada sahabat saya yang
selalu memberikan ide dan gagasan kepada saya dalam mengerjakan tugas. Serta kepada banyak
pihak yang tidak bisa saya sebutkan satupersatu.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Makassar, 17 November 2019

Penulis

Raihani Thami

I
DAFTAR ISI
Kata pengantar…………………………………………………………………………………….I

Daftar isi………………………………………………………………………………………….II

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang………………………………………………………………………………....1

B. Rumusan masalah………………………………………………………………………...……1

C. Tujuan…………….……………………………………………………………………………1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Tekanan Zat dan Jenis-jenisnya…………………………………………………...2


1. Tekanan zat padat…………………………………………………………………………2
2. Tekanan zat cair…………………………………………………………………………...3
3. Tekanan gas………………………………………………………………………………8

B. Penerapan dan Pengaplikasian Konsep Tekanan Zat dalam Kehidupan Sehari-Hari……9

BAB 3 PENUTUP………………………………………………………………………………14

A. Kesimpulan………………………………………………………………………………….14

B. Saran…………………………………………………………………………………………14

Daftar pustaka………………………………….………………………………………………15

II
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Jika dibandingkan, pisau yang tumpul lebih sulit mengupas, memotong, ataupun
membelah, daripada pisau yang telah diasah. Apabila dicermati, pisau tajam memiliki
permukaan yang lebih tipis (karena telah dikikis), dibandingkan dengan pisau yang tumpul.
Permukaan pisau yang semakin tipis menyebabkan tekanan yang dihasilkan oleh pisau semakin
besar, sehingga pisau dengan mudah digunakan, dan menembus sesuatu yang di belah.

Fenomena lain yang dapat diamati yaitu, ketika seseorang akan pergi ke kebun, biasanya
orang tersebut menggunakan sepatu boot, terlebih ketika musim hujan. Dengan menggunakan
sepatu boot, orang tersebut akan lebih mudah melewati jalanan yang penuh lumpur, dan tidak
mudah terjebak masuk kedalam lumpur. Apabila diperhatikan, sepatu boot memiliki permukaan
pijakan lebih luas dibandingkan dengan yang lain, terutama jika dibandingkan dengan sepatu
hak tinggi. Coba saja bayangkan berjalan di jalanan berlumpur menggunakan sepatu hak tinggi,
pasti akan sangat sulit, dan sepatu akan dengan mudah terjebak kedalam tanah.
Permukaan pijakan yang lebih luas menyebabkan tekanan yang dihasilkan oleh kaki terhadap
lumpur juga lebih kecil, sehingga dengan menggunakan sepatu boot berjalan di atas tanah yang
berlumpur akan lebih mudah dan mencegah kaki terjebak dalam tanah.

Masih banyak fenomena-fenomena di alam terkait dengan tekanan yang menarik untuk
dipelajari. Judul makalah ini sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian Tekanan dan jenis jenis tekanan?
2. Apakah yang mempengaruhi besarnya tekanan?
3. Apakah hukum-hukum yang berkaitan dengan tekanan zat?
4. Bagaimana penerapan dan pengaplikasian konsep tekanan zat pada kehidupan sehari-
hari?

C. TUJUAN
1. Menjelaskan pengertian Tekanan dan jenis-jenisnya
2. Menjelaskan hukum-hukum yang berkaitan dengan tekanan zat
3. Memaparkan penerapan dan pengaplikasian konsep tekanan zat dalam kehidupan
sehari-hari

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tekanan Zat dan Jenis-jenisnya
Tekanan adalah besarnya gaya yang bekerja pada benda tiap satuan bidang tekan. Menurut
Wikipedia “Tekanan (simbol: p atau P) adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya (F) per
satuan luas (A)”.
Setiap gaya yang bekerja pada permukaan suatu benda akan memberikan tekanan. Begitu
juga jika gaya bekerja pada sebuah bidang, gaya tersebut akan memberikan tekanan. Selain pada
zat padat, gaya juga menimbulkan tekanan pada fluida, seperti zat cair dan gas. Tekanan yang
ditimbulkan pada setiap wujud zat berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh besarnya gaya dan
luas bidang, tempat gaya bekerja.

1) Tekanan zat padat


Tekanan ini berlaku pada zat padat seperti yang telah menjadi contoh pada latar
belakang.
Jika gaya bekerja pada sebuah bidang yang luas, tekanan yang ditimbulkan akan lebih
kecil. Sebaliknya, jika gaya bekerja pada bidang yang sempit, tekanan yang
ditimbulkannya akan lebih besar.

Misalnya, balok kayu dengan posisi tegak diletakkan di atas tanah akan menghasilkan
bekas yang lebih dalam dibandingkan dengan posisi mendatar. Dalam hal ini balok
dengan posisi tegak menunjukkan luas bidang permukaan yang lebih kecil dari posisi
mendatar. Jadi dapat dikatakan bahwa tekanan berbanding terbalik dengan luas bidang
permukaan dan berbanding lurus dengan gaya.

Secara matematis tekanan zat padat dapat dirumuskan sebagai berikut:

F
P= A

dengan:
P = tekanan (N/m2 atau pascal (Pa) )
F = gaya (N)
A = luas bidang permukaan (m2)

Dari rumus tersebut dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan yaitu
luas bidang permukaan dan gaya yang bekerja pada benda tersebut.
Besarnya Tekanan (P) sebanding dengan Gaya (F), serta berbanding terbalik dengan
Luas permukaan (A).
Luas permukaan yang dimaksud disini adalah luas permukaan suatu benda yang
bersentuhan langsung dengan permukaan benda lain yang ditekan. Contoh pada paku,
maka luas permukaan yang dimaksud adalah ujung yang lancip. Contoh lain pada saat
kita berjalan di lantai, maka tekanannya di perhitungkan dari luas permukaan kaki yang
bersentuhan langsung dengan lantai.

2
2) Tekanan zat cair

Tekanan ini berlaku pada zat cair. Ada beberapa pembahasan yang berhubungan dengan tekanan
zat cair yaitu tekanan hidostatis, gaya Archimedes, dan hukum Pascal.
a.Tekanan Hidrostatis
Tekanan ini terjadi karena adanya berat air yang membuat cairan tersebut mengeluarkan tekanan
Tekanan hidrostatis merupakan tekanan yang berhubungan dengan kedalaman cairan dalam
sebuah ruang, gravitasi, dan massa jenis cairan tersebut.
Misalnya pada saat seseorang menyelam di laut, semakin dalam menyelam maka tekanan airnya
semakin kuat bahkan dapat merusak gendang telinga bila tanpa pengaman.

Contoh lain yaitu tentang pondasi bendungan yang dibuat lebih tebal pada bagian bawah, hal
tersebut bertujuan untuk menahan tekanan zat cair yang semakin dalam semakin kuat.

Cara membuktikan paling mudah yaitu dengan melubangi botol secara vertikal kemudian botol
diisi air, maka yang terjadi adalah air mengalir dari lubang,  paling jauh adalah posisi paling
bawah. Hal ini menunjukkan bahwa tekanan air semakin dalam semakin kuat.

Selain dipengaruhi kedalamannya, tekanan hidrostatis juga dipengaruhi massa jenis zat cairnya.
Jadi konsep dari tekanan hidrostatis adalah :
Semakin dalam posisi di zat cair maka tekanan hidrostatis semakin besar.
Semakin besar massa jenis zat cair maka tekanan hidrostatis juga semakin besar.
Secara matematis konsep tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:

F
P= A
Pada zat cair, gaya (F) disebabkan oleh berat zat cair (w) yang berada di atas benda sehingga:

3
w
P= A
karena berat (w) = m × g
m  = ρ × V
V   = h × A

ρ× g× h × A
Maka dapat ditulis P = A atau

P=ρ.g.h
dengan:
p   = Tekanan (N/m2)
m  = Massa benda (kg)
ρ   = Massa jenis zat cair (kg/m3)
g   = Percepatan gravitasi (m/s2)
h   = Tinggi zat cair (m) → diukur dari permukaan atas zat cair
V   = Volume (m3)

b.Hukum Archimedes
Mungkin banyak diantara kita yang menyimpan pertanyaan mengapa kapal yang terbuat dari
besi yang beratnya berton-ton dapat terapung di laut. Sedangkan sepotong besi yang beratnya
tidak seberapa saja langsung tenggelam di air.
Untuk memahaminya, mari kita pelajari konsep tentang gaya ke atas air atau gaya Archimedes.
Ketika sebuah batu kita timbang di udara beratnya 10 N, setelah dimasukkan ke air maka berat
batu tersebut pasti akan kurang dari 10 N. Artinya batu menjadi lebih ringan bila di dalam air.
Mengapa benda menjadi lebih ringan bila di dalam air ?
Jawabnya karena ada gaya apung atau gaya ke atas air yang mempengaruhinya. Gaya apung atau
yang lebih dikenal dengan gaya Archimedes ini arahnya berlawanan dengan arah berat benda
yang ke bawah.

Dapat ditulis arah gayanya :


Fa = Wu – Wa
dengan :
Fa = Gaya apung (N)
Wu = berat di udara (N)
Wa = berat di air (N)

4
Dari fenomena tersebut maka muncullah hukum Archimedes yaitu :
Jika sebuah benda dimasukkan ke dalam air maka benda tersebut akan mendapat gaya ke atas
yang besarnya sama dengan berat zat cair yang didesak oleh benda tersebut.
Menurut Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur dalam air daripada di udara,
karena di dalam air benda mendapat gaya ke atas. Ketika di udara, benda memiliki berat
mendekati yang sesungguhnya. Karena berat zat cair yang didesak atau dipindahkan benda
adalah :
wcp = mcp × g   dan   mcp = ρcp × Vcp
sehingga berat air yang didesak oleh benda adalah:
wcp = ρc × g × Vcp
Berarti, menurut hukum Archimedes, besar gaya ke atas adalah:
Fa= ρc × g × Vcp
dengan:
Fa = Gaya apung (N)
ρ c = Massa jenis zat cair (kg/m3)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
Vcp  = Volume zat cair yang dipindahkan (m3)
Dengan konsep hukum Archimedes tersebut maka kita dapat menjelaskan mengapa kapal dapat
terapung, termasuk menjelaskan bagaimana kapal selam dapat terapung, melayang dan
tenggelam.
Berikut ini tabel syarat benda terapung, melayang dan tenggelam.

Terapung Melayang Tenggelam


Wb < Fa Wb = Fa Wb > Fa
ρb < ρa ρb = ρa ρb > ρa
ρb = massa jenis benda
ρa = massa jenis zat cair

c.Hukum Pascal
Dalam kehidupan sehari-hari banyak penerapan dari hukum Pascal misalnya pada saat kita
menyeruput minuman dengan sedotan, pompa hidrolik dan dongkrak hidrolik. Penjelasan paling
mudah adalah tentang dongkrak hidrolik.
Hukum Pascal dinyatakan sebagai berikut :
Tekanan yang diberi pada zat cair di dalam sebuah ruang tertutup diteruskan oleh zat cair itu ke
segala arah dengan sama kuatnya.
Dongkrak hidrolik biasanya diterapkan pada tempat pencucian mobil. Di dalam dongkrak
hidrolik tersebut hanya berisi udara atau terkadang minyak namun dapat mengangkat mobil yang
berat hanya dengan tenaga yang ringan.
Dengan hukum Pascal hal tersebut dapat dijelaskan,

5
dengan :
F1 = Gaya pada penampang 1 (N)
A1 = Luas penampang 1 (cm2)
F2 = Gaya pada penampang 2 (N)
A2 = Luas penampang 2 (cm2)
Jika pada penampang dengan luas A1 diberi gaya dorong F1, maka akan dihasilkan tekanan P
dapat dirumuskan :

Menurut hukum Pascal tekanan p tersebut diteruskan ke segala arah dengan sama besar,
termasuk ke luas penampang A2. Pada penampang A2 mungcul gaya angkat F2 dengan tekanan:

Secara matematis, diperoleh

Dengan :
P = Tekanan (N/m2)
F1dan F2  = Gaya yang diberikan (newton)
A1 dan A2  = Luas penampang (m2)

Misalnya gaya di penampang 1 adalah 10 N dengan luas penampang 1 (A1) adalah 1 cm² dan
luas penampang 2 (A2) adalah 100 cm², sehingga dapat ditentukan berat maksimal yang dapat
diangkat di penampang 2 (F2) yaitu :
dengan menggunakan rumus hukum Pascal, dapat diperoleh :

dari hasil perhitungan tersebut maka dapat diketahui berat maksimal yang dapat diangkat sebesar
1000 N hanya dengan menggunakan gaya 10 N saja.

6
3) Tekanan gas
Tekanan gas merupakan tekanan yang dihasilkan oleh zat berupa gas.
Contoh peristiwa yang membuktikan adanya tekanan zat gas yaitu:
Ketika gelas yang berisi air ditaruh kertas HVS sebagai penutup, kemudian gelas tersebut
dibalik. Ternyata kertas HVS dapat menahan air dalam gelas. Hal ini terjadi karena HVS
mendapatkan tekanan dari udara luar yang besarnya lebih besar daripada tekanan air dalam
gelas.

Contoh lainnya :Ketika air dalam erlenmeyer yang ditutup dengan balon karet dipanaskan akan membuat balon
karet mengembang. Hal ini terjadi karena partikel gas dalam erlenmeyer menerima kalor dari pemanasan. Akibatnya
gerakan partikel gas dalam erlenmeyer semakin cepat dan terjadilah pemuaian sehingga tekanannya menjadi
besar. Tekanan di dalam erlenmeyer ini diteruskan sama besar menuju balon karet, sehingga tekanan di dalam
balon karet lebih besar daripada tekanan gas di luar balon karet yang mengakibatkan balon karet mengembang.

Ketika erlenmeyer yang berisi air panas yang


telah ditutup rapat dengan balon karet dimasukkan
ke dalam air dingin, balon karet tertekan ke dalam
erlenmeyer. Hal ini disebabkan karena kalor pada
partikel gas dalam erlenmeyer dirambatkan menuju
air dingin. Pergerakan partikel gas semakin lambat
dan terjadilah penyusutan. Penyusutan ini
menyebabkan tekanan gas dalam erlenmeyer
semakin rendah dari tekanan gas di luar. Akibatnya
balon karet masuk ke dalam erlenmeyer karena
tekanan gas dari luar.

Prinsip tekanan gas dimanfaatkan untuk


mengembangkan balon udara. Balon udara dapat
terbang karena massa jenis total dari balon udara
lebih rendah daripada massa jenis udara di
sekitarnya. Massa jenis balon udara tersebut dikendalikan oleh perubahan temperatur

7
pada udara dalam balon. Seorang pilot mengontrol temperatur udara dalam balon
dengan menggunakan pembakar yang ada di bawah lubang balon.

8
Ketika bara api dari
pembakar memanaskan udara
dalam balon, berat balon
menjadi lebih kecil dari gaya
ke atas sehingga balon akan
bergerak ke atas (udara panas
lebih ringan dari udara
dingin). Jika ingin turun,
maka pemanasan udara dalam balon dikurangi atau dihentikan sehingga suhu udara dalam balon
menurun. Gaya ke atas pada balon adalah sama dengan berat udara dingin yang dipindahkan oleh balon
tersebut. Ingatlah
kembali hukum Archimedes!

B. Penerapan dan Pengaplikasian Konsep Tekanan Zat dalam Kehidupan Sehari-Hari


1. Kapak

Mata kapak dibuat tajam untuk memperbesar tekanan sehingga memudahkan tukang kayu dalam
memotong atau membelah kayu. Orang yang memotong kayu dengan kapak yang tajam akan
lebih sedikit mengeluarkan tenaganya daripada jika ia menggunakan kapak yang tumpul dengan
gaya yang sama. Jadi, kapak yang baik adalah kapak yang mempunyai luas permukaan bidang
yang kecil. Dalam bahasa sehari-hari luas permukaan kapak yang kecil disebut tajam.

2. Sirip Ikan

Sirip ikan yang lebar memungkinkan ikan bergerak dalam air karena memperoleh gaya dorong
dari gerakan siripnya yang lebar. Sirip ini memberikan tekanan yang besar ke air ketika sirip
tersebut digerakkan. Akibatnya, ikan memperoleh gaya dorong air sebagai reaksinya.

9
3. Sepatu Salju

Orang-orang yang hidup di daerah bersalju secara langsung atau tidak telah memanfaatkan
konsep tekanan. Mereka membuat sepatu salju yang luas alasnya besar sehingga mampu
memperkecil tekanan berat tubuhnya pada salju. Hal ini mempermudah mereka berjalan di atas
salju.

4. Jarum dan paku yang runcing akan lebih mudah dan lebih dalam menancapnya bila
dibandingkan dengan jarum dan paku yang tumpul. Hal tersebut disebabkan karena
jarum dan paku yang runcing memiliki tekanan yang besar, sedangkan  jarum dan paku
yang tumpul memiliki tekanan yang kecil.
5. Pisau yang tajam lebih mudah untuk memotong benda daripada pisau yang tumpul.

6. Itik dapat berjalan di tanah lumpur dan tidak terjebak dalam lumpur, karena kaki itik
memiliki luas alas yang besar, sehingga tekanannya kecil dan mempermudah jalannya.

7. Balon udara yang dapat terbang diudara

10
8. Pengangkutan air dan nutrisi dalam tumbuhan.

9. Tekanan darah pada sistem peredaran darah manusia.


10. Proses pengukuran tekanan darah.

11
11. Tekanan gas pada proses pernapasan manusia.

12. Pembuatan kapal

13. Pembuatan pesawat

Pesawat dapat terbang karena aadanya perbedaan tekanan udara pada sayapnya. Sayap
pesawat terbang dibuat sedemikian rupa untuk memanipulasi tekanan udara sehingga
menghasilkan gaya yang tegak lurus dengan arah aliran udara. Aliran udara pada bagian
atas sayap pesawat lebih cepat dibangingkan aliran udara pada bagian sayap pesawat.
Akibatnya menghasilka suatu gaya ke atas yang tegak lurus dengan arah aliran udara.
Gaya ke atas dari udara menekan sayap pesawat ke atas sehingga dapat terbang.
12
14. Struktur bangunan penampung air, seperti bendungan dibuat semakin tebal ke bawah.

15. Pompa hidrolik

16. Ekskavator hidrolik menggunakan aksi cairan hidrolik, dengan silinder hidrolik dan
motor hidrolik.
17. Memasang infus yang tekanannya harus lebih besar dari tekanan darah, agar infus dapat
mengalir masuk kedalam tubuh.

Dan masih banyak lagi penerapan-penerapan dari konsep tekanan zat

13
BAB III
PENUTUPAN
A. KESIMPULAN
Tekanan dibedakan menjadi 3 berdasarkan zatnya, yaitu tekanan zat padat, tekanan zat
cair, dan tekanan gas.
Tekanan zat padat merupakan tekanan yang dihasilkan oleh zat padat
Tekanan zat cair ialah tekanan yang dihasilkan oleh air atau zat cair lainnya
Dan tekanan gas merupakan tekanan yang di hasilkan oleh zat gas, seperti udara.
Tekanan pada zat padat dipengaruhi oleh besarnya gaya yang diberikan dan luasnya
permukaan benda. Sedangkan tekanan pada zat cair di pengaruhi oleh gravitasi, massa
jenis zat cair dan ketinggian zat cair yang diukur dari permukaan atas cairan. Semakin
dalam suatu cairan, maka tekanannya semakin besar.
Tekanan gas dipengaruhi oleh suhu dan juga ketinggian. Semakin tinggi suhu suatu gas,
maka tekanan yang dihasilkan juga semakin besar. Semakin tinggi dari permukaan bumi,
maka tekanan gas semakin mengecil. sehingga di pegunungan tekanan udara lebih kecil
dibandingkan pada dataran rendah.
Konsep mengenai tekanan sangat penting, dan sangat banyak diaplikasikan dan
diterapkan di kehidupan sehari-hari.
Dengan memahami konsep tekanan zat dengan baik, kita akan lebih mudah dalam
melakukan sesuatu. Contohnya dalam penggunaan pisau, berjalan di jalanan berlumpur
dengan menggunakan sepatu boot, penggunaan jarum, dan banyak lagi.
B. SARAN
Penulis menyarankan beberapa terkait materi tekanan zat di atas, seperti :
 Memaparkan alat peraga sederhana mengenai tekanan zat, agar pemahaman lebih
mendalam, dan pelajaran lebih menyenangkan.
 Para pelajar sebaiknya belajar dengan lebih baik dan maksimal, agar dapat
menemukan alat-alat yang lebih canggih, efektif, dan efisien untuk membantu
pekerjaan.
 Pelajar sebaiknya dapat membuat alat peraga sesuai materi pelajaran agar lebih
paham mengenai materi yang di bahas, contohnya seperti membuat mainan
eskavator hidrolik
 Makalah ini masih banyak kekurangannya,baik segi penulisan dan isi makalah.
Oleh sebab itu, penulis harapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca.

14
Daftar pustaka

Tim penulis. 2017. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan Dan
Kebudayaan.

Hadi, Sulistyo. 2009. Rumus Kantong Fisika SMP. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.

Anonym. 2014. Penerapan zat padat, cair, dan gas dalam kehidupan sehari-hari.

https://ruangipa.net/tekanan-pada-zat-padat-cair-dan-gas-kelas-8-kurikulum-2013/ (diakses tanggal 22

November 22, 2019)

Willy2000. 2019. Tekanan. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tekanan (diakses tanggal 23 November,

2019)

Sumadewi. 2013. Tekanan Zat Padat. https://sumadewiblog.wordpress.com/tekanan/tekanan-zat-

padat/ (diakses tanggal 22 November, 2019)

15

Anda mungkin juga menyukai