Anda di halaman 1dari 5

NAMA: SULTAN HAWARI (46119189)

KELAS: 1DC02 TEKNIK KOMPUTER


TUGAS BAHASA INDONESIA 2: JENIS KARANGAN

Soal:

1. Apa yang dimaksud dengan karangan?


2. Sebutkan dan jelaskan jenis karangan!
3. Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri karangan ilmiah serta sebutkan contoh-contoh karangan
ilmiah!
4. Sebutkan dan jelaskan sikap ilmiah yang harus dimiliki cendekiawan!

Jawaban:

1. Karangan adalah karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan
gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami.
Berbagai bentuk / jenis karangan diantaranya karangan narasi, deskripsi, argumentasi,
eksposisi, dan persuasi.

2. Jenis-jenis karangan:

- Karangan Narasi

Karangan narasi adalah salah satu jenis karangan/karya tulis yang berupa rangkaian
peristiwa baik fiksi maupun non fiksi yang disampaikan sesuai dengan urutan waktu yang
sistematis dan logis. Pada karangan narasi terdapat tahapan-tahapan peristiwa yang jelas,
dimulai dari perkenalan, timbul masalah, konflik, penyelesaian dan penutup.

- Karangan Deskripsi

Karangan deskripsi adalah suatu bentuk karya tulis yang menggambarkan atau melukiskan
suatu objek maupun benda kepada pembaca seolah-olah pembaca merasakan, melihat atau
mengalami sendiri topik di dalam tulisan.
- Karangan Eksposisi

Karangan eksposisi adalah jenis karangan yang berisi tentang penjelasan-penjelasan maupun
pemaparan mengenai suatu informasi kepada pembaca. Tujuan karangan ini adalah untuk
memberikan informasi yang sejelas-jelasnya kepada pembaca.

- Karangan Argumentasi

Karangan argumentasi adalah jenis karangan yang berisi pendapat atau argument penulis
tentang suatu hal. Karangan ini bertujuan untuk meyakinkan pembaca agar memiliki pandangan
yang sama akan suatu hal dengan pandangan penulis.

- Karangan Persuasi

Karangan persuasi adalah salah satu bentuk karya tulis yang berisi ajakan-ajakan kepada para
pembaca untuk melakukan atau mempercayai suatu hal. Sama halnya dengan karangan
argumentasi, karangan persuasi juga dilengkapi dengan pendapat-pendapat penulis yang
disertai dengan pembuktian agar pembaca yakin dan mau mengikuti apa yang disampaikan
oleh penulis. Karena sifatnya yang berupa ajakan, karangan ini bertujuan untuk meyakini
pembaca yang disampaikan oleh penulis untuk melakukan atau mempercayai sesuatu.

3. Ciri-ciri karangan ilmiah:

 Reproduktif
Artinya karya ilmiah ialah ditulis oleh peneliti atau pun juga penulis harus diterima dan dimaknai
oleh pembacanya ,yaitu sesuai dengan makna yang ingin disampaikan. Pembaca juga harus bisa
langsung memahami sebuah konten dari karya ilmiah tersebut.

 Tidak Ambigu

Ciri ini ialah ada kaitannya dengan reproduktif. Sebuah karya ilmiah juga harus memberikan
pemahaman secara detil dan juga tidak dikemas dengan bahasa yang tidak membingungkan
dengan orang. Dengan begitu, maksud dari karya ilmiahtersibut ialah itu bisa langsung diterima
oleh sang pembacanya.
 Tidak Emotif

Artinya, karya ilmiah juga ditulis tidak melibatkan aspek perasaan maupun dari penulisnya.
Sebab, karya ilmiah tersebut harus memaparkan fakta yang didapatkan oleh dari hasil analisis
penelitian, bukan dari sebuah perasaan subjektif dari sang penulisnya.

 Menggunakan Bahasa Baku

Menggunakan bahasa baku agar dapat mudah dipahami. Penggunaan bahasa baku itu juga
meliputi setiap aspek si penulisannya. Mulai dari penulisan sumber, teori, hingga penulisan dari
kesimpulan. Ketidakbakuan pada tulisan pada karya ilmiah hanya akan membuat
sangpembacanya bingung dan juga apa yang ingin disampaikan dalam tulisan tersebgut tidak
dipahami oleh pembaca.

 Menggunakan Kaidah Keilmuan

Penulisan karya ilmiah jugaharus menggunakan kaidah keilmuan ataupun juga sesuai istilah-
istilah akademik darisebuah bidang penelitian si penulis. Hal itu agar bertujuan guna
menunjukkan bahwa peneliti ataupun penulisnya memiliki kapabilitas pada sebuah bidang kajian
yang dibahas dalam hal karya ilmiah. Penggunaan kaidah ataupun istilah ilmiah biasa nya itu
juga menjadi takaran seberapa ahli sangpeneliti pada bidang keilmuannya.

 Bersifat Dekoratif

Artinya penulis karya ilmiah juga yaitu harus menggunakan kata istilah maupun kata yang
memiliki satu makna. Rasional artinya yaitu penulis harus menonojolkan keruntutan sebuah
pikiran yang logis dan juga kecermatan penelitian. Kedua hal itu sangat penting karena karya
ilmiah juga harus bisa menyampaikan maksud dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh
sangpenulis tanpa membingungkan orang.

 Terdapat Kohesi

Artinya karya ilmiah juga harus memiliki kesinambungan yaitu antar bagian maupun babnya dan
juga bersifat straight forward maksudnya yaitu ialah tidak bertele-tele ataupun tepat sasaran.
Sebuah karya ilmiah setiap bagian ataupun juga babnya harus memiliki sebuah alur logika yang
saling bersambung. Selain itu, yaitu penyampaiannya harus tepat sasaran yaitu dengan apa yang
ingin disampaikannya.

 Bersifat Objektif

Karya ilmiah ialah harus bersifat objektif. Karena Hal ini sangat penting ,karya ilmiah tidak dibuat
berdasarkan perasaan sangpenulisnya. Karya ilmiah juga harus menunjukkan sebuah fakta-fakta
dan juga data-data dari hasil analisisnya tersebut . Jadi, yaitu tidak memiliki kecondongan
subjektifitas.

 Menggunakan Kalimat Efektif

Dan, penulisan sebuah karya ilmiah harus menggunakan kalimat yang efektif. Ciri ini yaitu
berkaitan dengan semua ciri sebelumnya. Tujuan penggunaan kalimat ialah dalam karya ilmiah
agar sangpembaca tidak dipusingkan dengan penggunaan kalimat yang dapat berputar-putar.
Penggunaan kalimat seperti itu ialah hanya akan membuat sangpembaca bingung.
Contoh-contoh karangan ilmiah:

 Makalah

 Artikel

 Skripsi

 Tesis

 Disertasi

4. Sikap ilmiah yang harus dimiliki cendekiawan:

 Harus punya rasa ingin tahu yang besar

Rasa ingin tahu adalah dasar untuk melakukan penelitian demi mendapatkan sesuatu yang
baru. Hal tersebut harus ada di dalam diri sikap seorang ilmuawan. Contohnya jika melihat
penyakit yang belum diketahui penyebabnya, maka seorang ilmuwan akan sangat terangsang
untuk ingin tahu lebih lanjut, apa yang yang menyebabkan penyakit itu muncul, seperti apa
gejalanya, bagaimana cara penyembuhannya, dan sebagainya. Ketika pertanyaan-pertanyaan
semacam itu muncul, seorang ilmuwan tidak akan diam dan merenung saja. Dia malah akan
berusaha mencari informasi melalui berbagai sumber dan berusaha memecahkan masalah
tersebut.

 Kejujuran

Sikap jujur juga sangat penting dimiliki seorang ilmuwan. Jujur di sini adalah selalu menerima
kenyataan dari hasil penelitiannya dan tidak mengada-ngada. Selain itu tidak boleh mengubah
data hasil penelitiannya. Contohnya daging ayam. Ketika ada ilmuwan yang memalsukan
manfaat yang terkandung pada daging ayam, maka bisa dibayangkan seperti apa dampaknya.
 Berpendapat dengan ilmiah dan juga kritis

Setiap pendapat yang dikemukakan seorang ilmuwan harus berdasarkan fakta yang telah diuji
kebenarannya. Dia tidak boleh mengada-ada, atau tanpa bukti yang bisa
dipertanggungjawabkan kebenarannya. Dengan demikian, hasil penelitian memiliki dasar
pijakan yang kuat dan juga akurat.

 Teliti

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang akurat, maka seorang ilmuwan harus memiliki sikap
yang teliti. Dengan tindakan yang teliti, hati-hati, dan tidak ceroboh, maka akan mengurangi
kesalahan-kesalahan dalam proses penelitian. Jika penelitian tersebut dalam meminimalisisr
setiap kesalahan, maka data yang akurat akan didapatkan. Oleh sebab itu cara yang dilakukan
untuk bekerja keras, pantang menyerah, dan ulet sangatlah diperlukan seorang ilmuwan.

 Dapat bertanggung jawab

Hasil penelitian yang diperoleh dari ilmuwan harus dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu
keselamatan tim peneliti dan pengaruh terhadap lingkungannya juga menjadi tanggung jawab
seorang ilmuwan. Jangan sampai ketika hasil penelitannya ternyata palsu, dia malah lari dari
tanggung jawab dan lepas tangan begitu saja, apalagi kalau sampai menyalahkan peneliti lain.
Maka dari itu, seorang ilmuwan mengerti cara menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap
hasil penelitiannya.

Anda mungkin juga menyukai