Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia

Vol 3 No 1, April 2019

Analisis Proses Pemetaan Perjalanan Pasien Rawat Jalan Poli Kebidanan Dan
Kandungan RS.Kartini Jakarta Tahun 2018
Edo Brendo Stevano, Alih Germas , Ahdun Trigono

Rumah Sakit Universitas Respati Indonesia


edobrendostevano@yahoo.com

ABSTRAK

Latar Belakang: Peta perjalanan (mapping) pasien dalam menerima pelayanan kesehatan merupakan
salah satu metode untuk mengidentifikasi inefisiensi pelayanan kesehatan. Peta perjalanan ini tidak
hanya menjadi rujukan bagi pasien namun juga bagi pihak rumah sakit dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang efisien dan bermutu. Dalam peta perjalanan tersebut akan terlihat proses yang
dialami pasien dan dapat menjadi peluang untuk inovasi dan perbaikan pelayanan kesehatan di
rumah sakit.
Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran peta perjalanan pasien
poliklinik kebidanan dan kandungan di pelayanan rawat jalan Rumah Sakit Kartini dan mengetahui
pola variasi perjalanan pasien di pelayanan rawat jalan, serta penyebab dari variasi perjalanan pasien
tersebut.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode cross-
sectional dan action research. Penelitian dilaksanakan di RS.Kartini Jakarta berlangsung Bulan Mei
sampai Juni 2018. Data primer diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan (observasi) dan
melalui wawancara mendalam kepada 9 informan penelitian secara non probability dengan purposive
sampling.
Hasil: Variasi perjalanan di rawat jalan poli kandungan merupakan variasi tertinggi berdasarkan
observasi yang dilaksanakan. Dengan tingginya jumlah pasien, tingginya variasi perjalanan pasien,
serta minimnya SDM dan juga infrastruktur menyebabkan penumpukan pasien hingga terhambatnya
proses pemberian pelayanan prima kepada pasien.
Kesimpulan: Dengan terbentuknya peraturan-peraturan yang konsisten, jelas tujuannya dan tegas
diterapkan akan memberikan manfaat bagi pasien lama dan pasien baru sehingga mereka merasakan
adanya peningkatan pelayanan menjadi lebih baik,dan merasakan perbedaan yang nyata antara
pelayanan dahulu dengan saat ini.
Kata kunci : mappin, rawat jala, poli kebidanan

56
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia
Vol 3 No 1, April 2019

ABSTRACT

The quality of mapping process outpatients journey in receiving health services is one method to
identify the inefficiency of health services. This travel map not only be a reference for patients but
also for the hospital in providing efficient and quality health services. In the travel map will look the
process experienced by patients and can be an opportunity for innovation and improvement of health
services in hospitals. This research aims and analyzing the mapping process of outpatient journey in
obstetrics and gynecology department at kartini hospital and perceive the variation pattern and the
variation cause of patient's journey in outpatient service. Research metode based on qualitative
approach with cross-sectional and action research method. The research was conducted in RS.Kartini
Jakarta from May to June 2018. Primary data was obtained from direct observation in the field
(observation) and through in-depth interviews to 9 informant research in non probability with
purposive sampling.The research result shows the variations of outpatient journey in obstetrics and
gynecology department content are the highest variations based on observations performed. With
the high number of patients, the high variation of the patient's journey, as well as the lack of human
resources as well as infrastructure leads to the accumulation of patients to the inhibition of the
process of providing excellent service to patients. With the establishment of consistent rules, clear
objectives and firmly implemented will benefit old patients and new patients so that they feel
improved service is better, and feel the real difference between past and present ministry.

Keywords: mapping, outpatient journey

57
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia
Vol 3 No 1, April 2019

Pendahuluan merupakan salah satu Rumah Sakit tipe C yang


ada di DKI Jakarta yang juga melayani pasien
Manajemen mutu yang baik akan menjadi JKN sejak Januari 2015. Posisi unit rawat jalan
penggerak bagi aspek produktivitas dan efisiensi sebaiknya terletak di lantai dasar, memiliki
serta meningkatkan hasil guna aset yang fasilitas parkir yang memadai, dekat dengan
berdampak pada meningkatnya kemampuan tempat yang strategis, seperti bagian
memperbesar pasar. Hasilnya, adalah perolehan pendaftaran, medical record, UGD, dan fasilitas
keuntungan baik dalam bentuk materi atau umum, dan mudah diakses ke laboratorium,
profit, juga dalam bentuk kepuasan atau radiologi dan farmasi. Ruangan harus dirancang
satisfaction.. sedemikian rupa sehingga dapat dilalui kursi
Waktu tunggu pasien sejak mendaftar roda dan brankar, sirkulasi lalu lalang pasien
hingga dilayani dokter spesialis maksimal lancar saling berhubungan antar bagian. Yang
maksimal ialah 30 menit. Namun pada terpenting dalam operasional unit rawat jalan
kenyataannya, berdasarkan hasil observasi di adalah efisiensi aliran pasien, semua sistem
lapangan, waktu tunggu pasien kebidanan dan yang berkaitan dengan klinik mempengaruhi
kandungan di pelayanan rawat jalan RS.Kartini aliran pasien. Untuk mendapatkan suatu
masih lebih dari 1 jam. Berdasarkan data-data mapping yang effisien harus mengembangkan
dan uraian tersebut maka RS.Kartini kebijakan yang baik didukung oleh prosedur
memerlukan sebuah metode untuk yang tepat sehingga pasien yang telah terdaftar
mewujudkan pelayanan yang bermutu dan dapat diketahui oleh dokter, mengurangi waktu
efisien, maka metode sistem pemberian asuhan tunggu pasien dan personil rumah sakit dapat
keperawatan harus efektif dan efisien. menangani jumlah pasien yang banyak dengan
mudah dan efisien.
Peta perjalanan inilah yang menjadi inti
dari penelitian ini. Penelitian ini pun bertujuan Pengambilan sampel dilakukan selam
untuk mengetahui gambaran peta perjalanan bulan Mei hingga Juni 2018. Sesuai dengan
pasien poliklinik kandungan di pelayanan rawat penelitian, maka pengambilan data difokuskan
jalan Rumah Sakit Kartini dan mengetahui pola kepada identifikasi proses pelayanan kepada
variasi perjalanan pasien di pelayanan rawat pasien. Data-data waktu proses pelayanan
jalan, serta penyebab dari variasi perjalanan hanya sebagai data pendukung saja dan bukan
pasien tersebut. Dengan terjawabnya tujuan menjadi inti penelitian ini. Observasi dilakukan
tersebut berdasarkan hasil penelitian ini, pada jam pelayanan poliklinik kebidanan pagi
diharapkan Rumah Sakit Kartini mendapat antara jam 09.00-14.00 WIB.
manfaat antara lain untuk mengetahui
inefisiensi yang terjadi di pelayanan rawat jalan
dan sebagai dasar pengambilan kebijakan untuk Metode
mengatasi inefisiensi tersebut sebagai langkah
Penelitian ini dilaksanakan dengan desain
perwujudan peningkatan kualitas pelayanan
penelitian cross-sectional dan pendekatan
prima yang diberikan kepada pasien.
kualitatif. Peneliti merupakan instrumen kunci
Infrastruktur yang tidak memadai yang mengumpulan data secara triangulasi
menyebabkan jumlah loket yang dapat dibuka (gabungan), analisis data bersifat induktif dan
untuk melayani pasien menjadi sangat terbatas. hasil dari penelitian lebih menekankan makna
Dengan tingginya jumlah pasien, tingginya dari generalisasi.
variasi perjalanan pasien, serta minimnya SDM Pada penelitian ini penulis menggunakan
dan juga infrastruktur menyebabkan tipe penelitian deskriptif melalui metode
penumpukan pasien atau bottleneck hingga kualitatif yaitu memberikan gambaran tentang
terhambatnya proses pemberian pelayanan masalah yang diteliti yaitu gambaran peta
kepada pasien. Rumah Sakit Kartini perjalanan pasien rawat jalan di RS.Kartini dan

58
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia
Vol 3 No 1, April 2019

variasi perjalanan yang terjadi.. Penelitian ini rumah sakit umum karena ditempa
menggunakan metode observasi. Yang pengalaman.
diobservasi adalah proses atau action. Action
research adalah penelitian yang dilakukan Aktivitas-aktivitas termasuk proses pemetaan
melakukan observasi terhadap situasi yang perjalanan
terjadi saat itu menggunakan teori yang spesifik
sebagai acuan. Pengamatan penelitian ini Fokus pengamatan terbatas pada kegiatan
dilakukan terhadap proses perjalanan pasien di pasien selama alur proses rawat jalan dimulai
instalasi rawat jalan, diidentifikasi masalah yang dari pasien melakukan pendaftaran pada pukul
terjadi selama pelayanan. 07.15 hingga proses penerimaan obat di apotik
Data primer diperoleh dari observasi pukul 11.15. Gambar flowchart pasien yang
langsung terhadap proses pelayanan di unit didapat dalam gambar 5.8.2 pasien datang
Rawat Jalan RS.Kartini dan wawancara tidak kemudian menghampiri petugas pendaftaran
terstruktur, dengan informan sebanyak 9 orang untuk melakukan pendataan dan petugas
terdiri dari Kepala Instalasi Rawat Jalan, Staf rekam medis akan mencari data pasien di ruang
Rawat Jalan dan pasien, serta wawancara rekam medis. Pasien menunggu sampai
mendalam dengan informan terpilih. Informan mendapatkan nomer antrian poliklinik. Petugas
tersebut dianggap akan memberikan informasi pendaftaran rumah sakit yang melayani pasien
secara cukup dan sesuai dengan kebutuhan akan selalu menanyakan pasien umum atau
peneliti. BPJS dan jaminan lain ke setiap pasien.
Untuk menjaga validitas data maka Ditambah lagi sistem komputer di bagian
peneliti melakukan triangulasi. Triangulasi pendaftaran tidak otomatis memunculkan
adalah pencarian data yang dilakukan peneliti status jaminan pasien meski pasien tersebut
untuk mendapatkan gambaran dari fenomena adalah pasien lama yang telah memiliki nomor
yang sedang ditelitinya. Tujuannya untuk rekam medik. Bagi pasien baru akan selalu
memperkuat kesahihan dan memperkecil bias menanyakan tahap-tahap selanjutnya, dan
dari data informasi yang diperoleh. Triangulasi menanyakan letak poliklinik tujuan,
dilakukan melalui cross-check data dengan laboratorium dan radiologi akibat kurangnya
sumber lainnya dengan menggunakan informan informasi dan petunjuk arah. Bagi pasien lama.
yang berbeda. Selain itu juga triangulasi metode Akibat tidak konsistennya aturan, antrian yang
yaitu membandingkan hasil wawancara panjang, pasien cenderung untuk jenuh, tidak
mendalam dengan hasil observasi. sabar, dan mudah marah. Bagi Petugas loket,
dalam menghadapi pasien asuransi/jaminan
petugas menanyakan berulang-ulang jenis
asuransinya, akibat sistem komputer yang
Hasil
kurang tepat, memungkinkan terjadi kesalahan
dalam penginputan data. Dibagian Poliklinik
Gambaran Profile RS.Kartini
setelah mendapat status rekam dari bagian
adminstrasi medis, perawat mulai memanggil
Rumah sakit yang dirintis sejak 3 dekade silam
pasien melalui nomor panggilan.
di daerah Kebayoran Lama Jakarta Selatan,
setia memberi pelayanan kesehatan untuk
Rancangan perbaikan proses pemetaan
masyarakat sekitar terutama untuk hal seputar
Keterbatasan software yang digunakan di setiap
kesehatan ibu-anak. Dedikasi pada profesi di
loket mengakibatkan tidak ada loket yang dapat
bidang kesehatan, menimba pengalaman,
melayani semua pasien sehingga pasien harus
berbagi ilmu dan kesempatan untuk generasi
dibedakan dan memiliki alur pelayanan yang
baru. Kartini Hospital berkembang menjadi
berbeda-beda. Pasien baru dan juga pasien
lama dibedakan karena pasien baru memiliki

59
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia
Vol 3 No 1, April 2019

prosedur yang lebih banyak dan terdapat berimprovisasi dan mencoba sendiri, hasilnya
informasi serta langkah verifikasi kepesertaan setiap orang melakukan kerja dengan caranya
yang harus dilaksanakan kepada. Sedangkan, sendiri. Meningkatkan kualitas pelayanan unit
walaupun tidak menyebabkan secara langsung rawat jalan, yaitu rasa saling menghargai dan
bagi pada tingginya variasi perjalanan pasien, perbaikan terus menerus karena terkait erat
faktor Sumber Daya Manusia (SDM) dan faktor dengan kepemimpinan dan manajerial suatu
infrastruktur turut berpengaruh dalam rumah sakit. Langkah selanjutnya adalah
meningkatkan dampak yang dirasakan pasien membuka jalur komunikasi secara formal
akibat variasi yang terjadi. Tingginya variasi (atasan-bawahan), aktivitas Sumber Daya
yang terdapat di Poli Kebidanan tidak didukung Manusia agar komunikasi tetap terbuka dan
dengan kualitas dan kuantitas SDM dan efektif, dan aktivitas informal yang berguna
infrastruktur yang memadai. untuk memfasilitasi dan memperbaiki
Keterbatasan SDM yang dimiliki dari segi jumlah komunikasi.
mengakibatkan minimnya distribusi SDM di
setiap loket sehingga loket yang bisa dibuka Desain Usulan Jangka Panjang
untuk melayani pasien juga terbatas. Selain itu lakukan pertemuan/rapat yang
Pembahasan merupakan kesempatan untuk membagi
informasi vital RS dengan anggota tim dan
Gambaran proses pemetaan perjalanan pasien mempertahankan motivasi dalam bekerja.
poliklinik kebidanan RS.Kartini dalam pengelolaannya lebih rumit
Berdasarkan fishbone analisis akar dibandingkan dengan rumah sakit swasta
permasalahan pada sistem alur proses karena banyak faktor-faktor yang
pemetaan perjalanan pasien poliklinik berkepentingan dan banyaknya dukungan yang
kebidanan dan kandungan rawat jalan, peneliti harus dipenuhi rumah sakit diluar kepentingan
mencoba untuk mengusulkan suatu ide rumah sakit. Sosialisasi
perubahan di RS.Kartini. Menerapkan metoda terhadap pihak manajerial mengenai rencana
visualisasi terstruktur yang memetakan perluasan rumah sakit harus dimulai dari
berbagai hal yang terkait pelayanan seperti sekarang.
sumber daya manusia dan koordinasi antar unit
berdasarkan pengalaman langsung dari
pelanggan dalam memperoleh layanan atau
produk merupakan salah satu upaya dalam Proses pemetaan pasien poliklinik kebidanan
memaksimalkan perjalanan pelanggan di instalasi Rawat Jalan RS Kartini.
(customer journey). Faktor SDM adalah salah Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,
satu aspek penilaian di aspek struktur (input). bahwa pasien poli kandungan telah menjadi
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan pasien mayoritas di RS Kartni”. Oleh sebab itu,
oleh Management Sciences for Health Inc. kebijakan rumah sakit juga harus lebih
manajemen SDM yang kuat memiliki manfaat memperhatikan pasien poli kandungan. Instalasi
tidak hanya bagi pekerja namun juga bagi rawat jalan sebagai instalasi yang berhubungan
perusahaan. erat dengan pasien poli kandungan menjadi
salah satu kunci. Dalam mendesain pemetaan
Desain Usulan Perbaikan Jangka Pendek alur layanan di Instalasi rawat jalan, perlu
diperhatikan faktor SDM, proses, produk dan
Belum adanya standar kerja, sehingga petugas rekan. Faktor SDM adalah petugas di Instalasi
yang baru mempelajari pekerjaan sebagaimana rawat jalan poli kandungan meliputi kompetensi
orang yang mengajarkan kepadanya. Bersama dan pengetahuan yang dimiliki, faktor proses
petugas seniornya dalam waktu yang adalah penyampaian pelayanan kepada pasien
sedemikian singkat mereka harus meliputi hal-hal penunjang dalam proses di poli

60
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia
Vol 3 No 1, April 2019

kebidanan seperti di antaranya infrastuktur, memperkirakan kemampuan rumah sakit


program penunjang, dan sebagainya. Faktor dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
produk adalah jasa yang dihasilkan dan Setiap pasien baru di poli kandungan
penilaian pasien terhadapnya. Serta faktor memerlukan proses verifikasi, sehingga
rekan atau kebutuhan akan kolaborasi dengan idealnya software yang dibutuhkan adalah
pihak-pihak lain yang menunjang terwujudnya software database pusat. Sedangkan
pelayanan yang bermutu. pasien rawat jalan memerlukan software
yang hingga kini belum tersedia.

Kesimpulan
1. Keadaaan proses pemetaan perjalanan Daftar pustaka
pasien poliklinik kebidanan di instalasi Adellia dkk. Pendekatan Lean Healthcare Untuk
Rawat jalan RS.Kartini memerlukan Meminimasi Waste Di Rumah Sakit Islam
perhatian khusus dari pihak rumah sakit Unisma Malang.
untuk memaksimalkan perbaikan proses
alur perjalanan. Hasil identifikasi kegiatan Afolabi & Erhun, 2003. Measuring patients’
dan aktivitas selama proses kerja unit satisfaction with pharmaceutical services
rawat jalan yang ada banyak ditemukan at aPublic hospital in Qatar. Tropical
hambatan pada alur pemetaan perjalanan Journal of Pharmaceutical Research,
pasien. sebagai bentuk masalah antara December 2003; 2 (2): 207-214
lain; www.emeraldinsight.com/0952-
 Man : petugas tidak kompeten, 6862.htm
kegiatan manajerial kurang optimal,
dan budaya kerja yang aman dan Agustiningsih, A. (2011). Desain perbaikan
tertib belum optimal pelayanan unit rawat jalan dengan
 Methode : belum ada standar kerja, konsep lean hospital di rumah sakit
struktur organisasi belum bisa karya bhakti. Tesis. Jakarta: Universitas
mengantisipasi perkembangan Indonesia
jaman.
 Machine : troli pengangkut berkas Amiruddin (2007), Pendekatan Mutu dan
rekam medis belum bisa Kepuasan Pelanggan dalam Pelayanan
mengakomodasi kegiatan pelayanan Kesehatan.
unit rawat jalan, rak penyimpanan
tidak memadai dan kurang aman, Azizah N.F., Ciptono W.S., Satibi. 2017, Analisis
sistem komputer yang kurang Proses Pengelolaan Obat Rsud Di Jawa
optimal Timur Dengan Pendekatan Lean Hospital.
 Enviromental : tata letak loket kasir Magister Manajemen Farmasi,
sudah strategis, namun pasien yang Universitas Gadjah Mada
tidak disiplin, serta pasien yang
mencari celah yang menguntungkan Brian Smith. Using the Lean approach to
dirinya. transform pharmacyServices in an acute
2. Dari analisa observasi unit rawat jalan trust. The Pharmaceutical Journal, Vol.
Rumah Sakit Kartini ditemukan hambatan 282, p457 | URI: 10884114. 17 APR 2009
pada interaksi antar departemen karena
kurang fokus pada aliran pasien. Caraka Tri Integra. 2008. Sistem Informasi
3. Usulan perbaikan dengan menganalisis Manajemen Rumah Sakit. SIM-RS-CTI.
akar penyebab masalah, membuat Document Version 1.1
langkah-langkah perbaikan dengan

61
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia
Vol 3 No 1, April 2019

Dammand et al.Lean management in hospitals:


Evidence from Denmark. Kaizen Institute. Improvement of
ADMINISTRATION AND PUBLIC pharmaceutical services in hospitals
MANAGEMENT through Kaizen Lean methodology.
Depkes RI, 2004. Pedoman Pengelolaan obat
publik dan perbekalan kesehatan.Jakarta Keputusan menteri kesehatan nomor
: Departemen Kesehatan RI 129/menkes/sk/ii/2008 tentang standar
minimal pelayanan rumah sakit. Hal 12
Elizabeth Indah Prihanti Soetardi Putri. Analisis
Lean Six Sigma Perbekalan Farmasi di Kim, s. Dan spahlinger, a. (2006). Lean
Gudang Farmasi RS PMI Bogor Tahun healthcare : what can hospitals learn
2013. Jurnal ARSI/Januari 2015 Jurnal form a world class automaker.
Administrasi Kebijakan Kesehatan Diterjemahkan oleh: hartanto dkk.
Volume I Nomor 2 Jakarta: penerbit buku kedokteran egc

Ferdias. Dkk. Implementasi Lean Healthcare Lusi Rahmani Putri. Pendekatan Lean Hospital
Dan Root Cause Analysis Dalam Untuk Mengidentifikasi Waste Kritis Di
Mereduksi Waktu Pelayanan Unit Rawat Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rsi Pku
Jalan Di Rskb Diponegoro Dua Satu Muhammadiyah Pekajangan
Klaten.
Margaret. Patients’ response to waiting time in
Gaspersz, v. (2011). Pedoman implementasi an out-patientPharmacy in Nigeria. Trop
program six sigma terintegrasi dengan J Pharm Res, December 207 2003;
iso 9001:2000, mbnqa, dan haccp.
Jakarta: gramedia. Moraros.et al. Lean interventions in healthcare:
do they actually work? A systematic
Graban, m. (2009). Lean hospital: peningkatan literature review
kualitas, keselamatan pasien, dan
kepuasan pekerja. Diterjemahkan oleh: Nancy. Pendekatan Lean Hospital Untuk
dibyo pramono. Jakarta: balai pustaka Perbaikan BerkelanjutanPROSES
PELAYANAN INSTALASI FARMASI RUMAH
Haluk şengün. Lean hospital approach in health SAKIT
care.review article. International journal
of current research vol. 9, issue, 01, NHS Institute for Innovation and Improvement.
pp.45032-45037, january, 2017 diunduh Lean.Cambridge: NHS Institute for
dari http://www.journalcra.com 1 mei Innovation and Improvement,2008.
2018
Omnicell inc. Lean thinking in the pharmacy and
Handoyo, Eko, Prasetijo, Agung Budi, the role of omnicell technology. Diunduh
Syamhariyanto, Fuan Nor. 2008. Aplikasi 1 meii 2018
Sistem Informasi Rumah Sakit Berbasis
Web pada Sub-Sistem Farmasi Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Menggunakan Framework Prado. Indonesia Nomor 72 Tahun 2016
Teknologi Elektro Vol.7 No.1 Hal.14 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian
Di Rumah Sakit
Joseph C. Chen. Implementing Lean
Methodologies in Healthcare Systems A Pertiwi, Nindya. (2012). Lean Hospital Sebagai
Case Study Usulan Perbaikan Sistem Rack Adressing

62
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia
Vol 3 No 1, April 2019

dan Order Picking Gudang Logistik Siregar.C.J.P. 2004.Farmasi Rumah Sakit dan
Perbekalan Kesehatan Rumah Sakit Islam Teeori Penerapan. Buku Kedokteran
Jakarta Cempaka Putih , Skripsi, Depok : EGC. Jakarta
Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Universitas Indonesia
Siti haizatul aishah haron. Patient process flow
Pipintri Margiluruswati Analisis Ketepatan improvement: value stream mapping.
Waktu Tunggu Pelayanan Resep Pasien Journal of management research issn
Jkn Dengan Standar Pelayaan Minimal 1941-899x 2015, vol. 7, no. 2 diunduh
Rumah Sakit 2017 (Studi di UPF Rawat dari url:
Jalan RSUD Bhakti Dharma Husada) http://dx.doi.org/10.5296/jmr.v7i2.6988
2 mei 2018
Prasetya et al. Waste in drug procurement
process in pharmacy department santa
maria hospital pemalang, indonesia. Int. Sujatno dkk. Evaluasi Dampak Penerapan
J. Pharm. Sci. Rev. Res., 31(1), march – Automated Dispensing Machine
april 2015; article no. 35, pages: 174-178 Terhadap Dispensing Error Di Farmasi
diunduh dari Rawat Jalan Instalasi Farmasi
www.globalresearchonline.net 1 mei
2018
Suryawati, C. (2004). Kepuasan Pasien rumah
Rumah Sakit Bethesda Yogykarta. Jurnal Sakit (Tinjauan Teoritis dan
Farmasi Sains Dan Komunitas, Mei 2016, Penerapannya Pada Penelitian).
Hlm. 7-14 Semarang: FKM UNDIP (Universitas
Diponegoro
Rumah Sakit Myria. Laporan Tahunan 2015 –
2017
Undang-undang republik indonesia nomor 44
Rumah Sakit Myria. Pedoman Pelayanan tahun 2009 tentang rumah sakit
Farmasi RS. Myria

Rusdiana n dkk. Kualitas pelayanan farmasi Undang-undang republik indonesia. (2009).


berdasarkan waktu penyelesaian resep Tentang rumah sakit. Nomor 44
di rumah sakit. Pharmaҫiana, vol. 5, no.
2, 2015: 169-176
Usman I, Ardiyana M. 2017. Lean Hospital
Saifuddin (2003), Buku Panduan Praktis Management, Studi Empirik pada
Pelayanan Kontrasepsi, YBPSP, Jakarta Layanan Gawat Darurat. Jurnal
Manajemen Teori dan Terapan Tahun
Shazali et al. Lean Healthcare Practice and 10. No. 3, Desember 2017
Healthcare Performance in Malaysian
Healthcare Industry. International
Journal of Scientific and Research Wasetya, d. (2012). Alur proses pelayanan unit
Publications, Volume 3, Issue 1, January rawat jalan dengan mengaplikasikan lean
2013 hospital di rs marinir cilandak. Tesis.
Jakarta: universitas indonesia.
Sihotang A. 2007. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Pradnya Paramita

63
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia
Vol 3 No 1, April 2019

Widiasari,E. 2009. Analisa Waktu Pelayanan Wongkar L,2000. Analisis Waktu Pelayanan
Resep di Instalasi Farmasi Rawat Jalan RS Pengambilan Obat Di Apotek Kimia
Tugu Ibu Depok Tahun 2009. Skripsi UI: Farma Kota Pontianak Tahun 2000: Tesis
Depok UI: Depok

64

Anda mungkin juga menyukai