Anda di halaman 1dari 17

Budaya Visual

Pandangan dan Mitos

Materi Kuliah V
Desain Komunikasi Visual
Universitas Indraprasta PGRI
Pandangan (The Gaze)
Pengertian Pandangan

The Gaze = memandang secara dalam

Teori ini dikemukakan pertama kali oleh


seorang psikoanalisis Jacques Lacan yang
berargumen bahwa “memandang”
merupakan refleksi dari “keinginan”.

Ketika kita menginginkan sesuatu, maka kita tidak hanya melihat


hal tersebut, tetapi kita akan memandangnya dalam-dalam
Michel Foucault kemudian menambah konsep “memandang”
dengan teori nya terkait “kekuasaan” di mana “memandang”
merupakan suatu bentuk observasi atas kekuasaan.

Kita pun menjadi objek dari pandangan kita sendiri, secara


konstan memonitor kelakuan, badan, dan perasaan kita
berdasarkan apa yang kita pandang
Teori Foucault tersebut pun bertemu dengan politik gender dan
feminism yang membagi pandangan menjadi dua:

The Male Gaze


&
The Female Gaze
The Male Gaze
Adalah Ketika masyarakat memandang objek visual melalui sudut
pandang laki-laki. Dalam hal ini, pada umumnya melihat sesuatu
secara sensual

The Female Gaze


Adalah Ketika masyarakat memandang objek visual melalui sudut
pandang perempuan. Dalam hal ini, pada umumnya melihat
sesuatu secara emosional
Male Gaze VS Female Gaze
Laura Mulvey mencetuskan Male Gaze yang kemudian menuai
respon dari para feminis dengan mengemukakan teori Female
Gaze. Namun, di masa kini, oposisi biner laki-laki versus
perempuan sudah mulai dicoba dihapus untuk mencapai
kesetaraan gender.

Pertikaian antara male gaze vs female gaze ini


memunculkan 3 implikasi penting dalam analisis visual,
yaitu:
1. Bagaimana laki-laki memandang perempuan
2. Bagaimana perempuan memandang dirinya
3. Bagaimana perempuan memandang perempuan lain
Mari memandang

Memandang adalah sesuatu yang penting dalam berkomunikasi.

Memandang merupakan konstruksi Bahasa visual yang muncul


untuk membantu kita menginterpretasikan interaksi-interaksi
sosial dan komunikasi dalam media.

Memahami bagaimana audiens memandang akan memudahkan desainer untuk


merancang karya visual yang efektif dalam menyampaikan pesan
Mitos
Pengertian Mitos

Dikemukakan oleh Roland Barthes

Mitos muncul Ketika makna konotasi bertahan


sekian lama di masyarakat sehingga dianggap
sebagai suatu makna denotasi (makna real).
MODEL TATANAN PERTANDAAN BARTHES

Tatanan pertama Tatanan kedua

Realitas Tanda Kultur


Konsep Dasar Mitos
Bagi Barthes, mitos merupakan cara berpikir
dari suatu kebudayaan tentang sesuatu; cara
untuk mengkonseptualisasikan atau
memahami sesuatu.

Bila konotasi merupakan pemaknaan tatanan


kedua dari penanda (signifier), maka mitos
merupakan pemaknaan tatanan kedua dari
petanda (signified).
Linguistic Sign (Roland Barthes)

Signifier signified
sign

Jam tangan Konsumtif


tanda

Mitos :
Masyarakat konsumtif senang mengoleksi
jam tangan
Tatanan Denotasi :
Signifier Signified
Ponds Kulit putih

Tatanan Konotasi :
Kulit putih = kecantikan wanita

Mitos :
Wanita cantik adalah yang berkulit putih
Tatanan Denotasi :

Signifier Signified
Extra Joss energi prima

Tatanan Konotasi :
Kuat dan berani = laki-laki

Mitos :
Laki-laki idaman adalah yang kuat dan
bernyali
Pandangan dan Mitos
Bisa dilihat dari contoh sebelumnya bahwa pandangan
membantu mempertahankan makna konotasi di masyarakat.

Ketika makna konotasi sudah dianggap sebagai hal yang wajar,


Ketika itu juga mitos mewujud dan berkembang.

Peran desainer menjadi penting karena desainer mampu mengatur


pandangan masyarakat dan memunculkan mitos-mitos baru
melalui media visual kontemporer
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai