Anda di halaman 1dari 14

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PEMBELAJARAN VIRUS CORONA ( COVID-19)

KELAS X

Nama Peserta Didik : _____________________________

Kelas dan Kompetensi Keahlian : _____________________________

PETUNUJUK PENGISIAN LKS :


1. Cermatilah berbagai informasi tentang Virus dan Virus Corona dari berbagai sumber baik yang diberikan
oleh guru atau berasal dari sumber lain yang dapat siswa akses dari berbagai mass media.
2. Materi pada LKS ini hanya merupakan salah satu sumber belajar alternatif
3. Isilah/lakukan tugas yang diberikan dalam LKS dengan lengkap
4. Untuk tugas berupa produk rancangan, dikumpulkan pada saat Proses Pembelajaran melalui tatap muka
mulai aktif kembali (produk difoto terlebih dahulu dan dikirim melalui media sosial yang dapat terhubung
dengan wali kelas masing-masing )
5. Tugas diserahkan paling lambat tanggal 20 Maret 2020

MATERI :
VIRUS

Pada abad ke-21 seluruh masyarakat dunia terhentak dan mengalami kepanikan dan kecemasan yang luar biasa
karena hadirnya sang pembunuh yang melumpuhkan sistem pertahanan tubuh manusia. seluruh masyarakat
dunia terhentak dan mengalami kecemasan yang luar biasa karena hadirnya sang pembunuh yang
melumpuhkan sistem pertahanan tubuh manusia. Pembunuh tersebut bagaikan makhluk halus, yang siap
merengut nyawa seseorang. Makhluk asing tersebut yang kemudian dikenal sebagai penyebab penyakit yang
menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian atau Severe Acute
Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-
2) atau COVID-19.
Demikian juga pada akhir abad ke-20 Makhluk asing tersebut yang kemudian dikenal sebagai penyebab penyakit
AIDS (Aquired Immunodefisiensi Syndrome). Selanjutnya muncul berbagai penyakit seperti, penyakit saluran
pernafasan akut SARS (Severe Acute Respiratory syndrome) dan dewasa ini disusul dengan munculnya penyakit
Flu burung (Avian influenza). Setelah diungkap dengan berbagai penelitian, ternyata penyakit mematikan
tersebut disebabkan oleh sejenis organisme ultramikroskopis yang disebut sebagai virus. Telah puluhan ribu
orang meninggal dunia akibat serangan makhluk ajaib tersebut. Makhluk sejenis apakah virus tersebut?Kenapa
bisa membunuh banyak orang?Dalam Bab ini kita akan membahas lebih dalam tentang ciri-ciri dan sifat virus.

A. Pendahuluan
Virus berasal dari bahasa Yunani venom yang berarti racun. Virus merupakan suatu partikel yang masih
diperdebatkan statusnya apakah ia termasuk makhluk hidup atau benda mati. Virus dianggap benda mati
karena ia dapat dikristalka, sedangkan virus dikatakan benda hidup, karena virus dapat memperbanyak
diri (replikasi) dalam tubuh inang., Para ahli biologi terus mengungkap hakikat virus ini sehingga akhirnya
partikel tersebut dikelompokkan sebagai makhluk hidup dalam dunia tersendiri yaitu virus.Virus
merupakan organisme non-seluler, karena ia tidak memilki kelengkapan seperti sitoplasma, organel sel,
dan tidak bisa membelah diri sendiri.
Secara umum virus merupakan partikel tersusun atas elemen genetik yang mengandung
salah satu asam nukleat yaitu asam deoksiribonukleat (DNA) atau asam ribonukleat (RNA) yang dapat
berada dalam dua kondisi yang berbeda, yaitu secara intraseluler dalam tubuh inang dan ekstrseluler
diluar tubuh inang. Partikel virus secara keseluruhan ketika berada di luar inang yang terdiri dari asam
nukleat yang dikelilingi oleh protein dikenal dengan nama virion. Virion tidak melakukan aktivitas
biosinteis dan reproduksi. Pada saat virion memasuki sel inang, baru kemudian akan terjadi proses
reproduksi. Virus ketika memasuki sel inang akan mengambil alih aktivitas inang untuk menghasilkan
komponen-komponen pembentuk virus.
Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus
memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya
dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris
sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen. Berdasarkan sifat hidupnya
maka virus dimasukan sebagai parasit obligat, karena keberlangsungan hidupnya sangat tergandung
pada materi genetic inang.

B. Ciri-ciri dan sifat Virus


1. Ukuran Virus
Ukuran virus lebih kecil dibandingkan dengan sel bakteri. Ukurannya berkisar dari 0,02 mikrometer
sampai 0,3 mikrometer (1 µm = 1/1000 mm). Unit pengukuran virus biasanya dinyatakan dalam
nanometer (nm). 1 nm adalah 1/1000 mikrometer dan seperjuta milimeter. Virus cacar merupakan salah
satu virus yang ukurannya terbesar yaitu berdiameter 200 nm, dan virus polio merupakan virus terkecil
yang hanya berukuran 28 nm.

2. Struktur Virus
Partikel virus bervariasi dari segi ukuran, bentuk maupun komposisi kimiawinya. Bentuk- bentuk virus
yang sudah diketahui ada yang serupa bola, berbentuk kotak, berbentuk batang, dan ada yang seperti
hurut T. Struktur utama virus adalah asam nukleat yang dapat berupa RNA (Ribonucleic acid) atau DNA
(Deoxyribonucleic acid) dan tak pernah keduanya. Asam nukleat ini dikelilingi oleh subunit protein yang
disebut kapsomer. Susunan kapsomer-kapsomer tersebut membentuk mantel dinamakan kapsid. Kapid
dan asam nukleat Virus dinamakan nukleokapsid. Beberapa virus memiliki struktur yang lebih kompleks
seperti adanya pembungkus khusus berupa membran. Membran yang menyusun virus ini merupakan
membran lipid bilayer dan protein, biasanya glikoprotein.
Beberapa virus memiliki struktur yang lebih kompleks lagi. Virus yang strukturnya paling rumit adalah
virus bakteriofage. Misalnya bakteriofage T4 yang menyerang bakteri Escherichia coli, memiliki ekor yang
merupakan struktur kompleks. Ekor T4 disusun oleh lebihd dari 20 macam protein dan kepalanya
disusun oleh beberapa protein lainnya.

a b
c

Gambar 1 berbagai bentuk virus a) virus nukleokapsid; b) virus bermembran;c) virus T4


(bakteriofage)
3. Klasifikasi virus
Para ahli virus mengelompokkan virus berdasarkan aspek-aspek tertentu, yaitu:
1. Berdasarkan jenis inang yang diinfeksi, seperti
a. virus tanaman contoh: Tobacco mozaic virus (TMV) sejenis virus yang menyerang daun tembakau,
Potato Yellow dwarf virus (virus kentang kuning)
b. vurus hewan, contoh : Rhabdovirus yang menyebabkan rabies pada anjing, NCD (New Castle
Disease) yang menyebabkan penyakit tetelo pada unggas
c. virus manusia, seperti, polio, influenza, hepatitis, AIDS , SARS dan flu burung.
d. virus bakteri: bakteriofage T4
2. Berdasarkan jenis asam nukleat yang dikandung oleh virus:
a. virus RNA, contoh:virus influenza, virus HIV, corona virus (virus SARS), virus H5N1 (penyebab flu
burung) dsb.
b. Virus DNA, seperti poxvirus, herpesvirus, adenovirus dsb.

4. Mengembangbiakan virus
Virus sebagai makhluk hidup dapat dikembangbiakan di satu laboratorium dengan teknik tertentu, seperti:
a.kultur sel atau jaringan
Kultur sel diperoleh dengan cara menumbuhkan sel yang diambil secara aseptik dari organ tubuh hewan
percobaan. Sel dari organ tersebut kemudian dipisah-pisahkan dengan menggunakan enzim yang kemudian
ditumbuhkan pada permukaan cawan petri. Sel-sel tersebut kemudian menghasilkan substrat semacam
glikoprotein yang berfungsi untuk menempelkan sel pada permukaan meida setelah diinkubasi pada temperatur
ruangan. Media yang digunakan untuk kultur sel terdiri dari asam amino, vitamin, garam, gula dan buffer
bikarbonat. Untuk memperoleh hasil yang lebih baik, maka ke dalam medium ditambahkan serum dalam jumlah
yang sedikit
b.embrio ayam
Virus dapat dikembangbiakan pada telur ayam yang sudah berisi embrio dengan cara menyuntikkan biakan virus
tersebut dengan alat khusus dan kemudian diinkubasikan, sehingga terbentuklah virus-virus baru.

5. Reproduksi Virus
Virus dapat memperbanyak diri bila partikel virus menginfeksi inang untuk mensintesa semua komponen yang
diperlukan dan membentuk lebih banyak partikel virus. Komponen- komponen tersebut kemudian dirakit menjadi
bentuk struktur virus dan partikel virus yang baru dibentuk itu harus keluar dari sel inang untuk dapat menginfeksi
kembali sel-sel lain. Berdsarkan tahap akhir setelah asam partikel virus berada dalam sel inang akan terjadi dua
kemungkinan ada yang mengalami siklus litik (sel inang pecah dan partikel virus keluar) dan ada yang permanen
tetap dalam DNA sel inang berupa siklus lisogenik. Tahapan reproduksi virus secara umum dilakukan dalam
tujuh langkah, yaitu:
1) Adsorpsi (penempelan) dari partikel virus (virion) pada sel inang yang sesuai.
2) Penetrasi (injeksi)dari virion atau asam nukelat virus ke dalam sel inang.
3) Tahap awal replikasi (Eklipse) dari asam nukleat virus, dalam peristiwa ini mesin bioseintesa sel inang
diambil alih untuk memulai sintesa asam nukleat virus, enzim-enzim spesifik virus mulai dihasilkan dalam
tahap ini. Replikasi dari asam nukleat virus
4) Sintesa dari protein sub unit dari mantel virus
5) Perakitan dari asam nukleat dan protein sub unit (dan komponen membran pada virus
bermembran) kedalam partikel virus.
6) Pelepasan partikel virus yang matang dari sel (lisis).

Gambar 2. Reproduksi virus bakteriofage a) siklus litik ; b) siklus lisogenik

6. Beberapa Penyakit yang Disebabkan Oleh Virus


Berdasarkan sumber penularannya, penyakit yang disebabkan oleh virus dapat digolongkan kedalam
empat macam, yaitu :penyakit yang ditularkan melalui udara, penyakit yang ditularkan melalui air,
penyakit yang ditularkan melalui hubungan kelamin,dan penyakit yang ditularkan melalui hewan.
a. Penyakit yang ditularkan melalui udara
1) Pilek
Pilek merupakan penyakit yang umum diderita oleh anak-anak maupun orang dewasa. Gejala
yang diderita meliputi kelelahan, dan banyaknya lendir yang keluar dari hidung. Penyakit ini
disebabkan oleh Rhinovirus (virus RNA rantai tunggal). Dari hasil penelitian diketahui bahwa
terdapat 100 macam rhinovirus dengan serotipe yang berbeda. Virus-virus lain seperti adenovirus
dan orthomyxovirus juga penyebab dari 10% penyakit pilek.
2) Influenza
Influenza disebabkan oleh Orthomyxovirus (virus RNA). Virus ini ditularkan dari orang ke orang
melalui udara, terutama dari cipratan pada saat batuk atau bersin. Virus ini kemudian menginfeksi
membran mukosa saluran pernafasan atas dan kadang-kadang masuk ke dalam paru-paru. Gejala
yang diderita biasanya demam ringan dari 3-7 hari, dingin, lesu, pegal linu dan sakit kepala. Gejala
yang lebih berat biasanya bukan disebabkan oleh virus influenza, namun infeksi sekunder yang
disebabkan oleh bakteri yang masuk kedalam penderita ketika kekuatan tubuhnya mulai melemah
akibat influenza yang dideritanya.
3) Campak
Campak merupakan penyakit yang biasanya menyerang anak-anak. Penyakit ini ditandai dengan
gejala-gejala pilek, mata merah, batuk dan panas. Penyebab campak adalah paramxovirus yang
masuk melalui hidung dan tenggorokan dari udara dan secara cepat menyebar ke seluruh tubuh.
Masa inkubasi penyakit campak adalah 7 – 10 hari. Komplikasi dari campak yang sering terjadi
adalah infeksi telinga, pneumonia dan campak enchephalomielitis (jarang terjadi). Namun apabila
enchepalomielitis terjadi maka dapat menyebabkan gangguan pada sistem syaraf salah satu
bentuk dari epilepsi. Campak enchepalomielitis merupakan penyakit yang sangat berbahaya pada
anak- anak dan menjadi salah satu penyebab kematian anak.
4) Gondongan
Gondongan disebabkan oleh paramyxovirus dengan tipe yang berbeda dari paramyxovirus
penyebab penyakit campak. Penyakit ini diedarkan melalui cipratan yang ditularkan melalui udara
yang kemudian mengalir dalam aliran darah. Penyakit gondogan ditandai dengan membengkaknya
kelenjar ludah yang menyebabkan pembekakan pada rahang dan leher. Virus yang menyebar
melalui aliran darah ini dapat memasuki organ lain seperti otak, testes dan pankreas.
4) SARS (Severe acute respiratory syndrome)
SARS merupakan penyakit yang ditularkan melalui udara akibat cipratan dahak atau bersin orang
yang mengidap penyakit tersebut. Penyakit ini menyerang saluran pernafasan,, terutama bagian
paru- paru. Awalnya belum diketahui apa penyebab serangan dadakan infeksi paru-paru ini,
sehingga terkesan sebagai penyakit misterius, yang tidak jelas identitas penyebabnya. Para ahli
mikrobiologi menemukan virus penyebabnya penyakit tersebut dengan mengisolasi virus dari
dahak pasien ternyata virus keluarga paramyxoviridae yaitu corona virus. Virus ini berkerabat
dengan penyebab campak,gondongan dan influenza.
5) Flu burung
Flu burung merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus H5N1 (H= Hemaglutinin, N =
Neuramidase). Virus ini biasanya menyerang hewan unggas yang kemudian dapat menginfeksi
manusia. Gejala-gejalanya mirip dengan influenza disertai muncul gejala sesak pernafasan.

b. Penyakit yang ditularkan melalui hubungan kelamin


1) Herpes
Herpes simpleks virus dapat menyebabkan luka di sekitar mulut dan juga dapat menyebabkan infeksi
saluran kelamin. Penyakit ini disebabkan oleh virus Herpes. Penularan virus ini adalah melalui kontak
langsung dengan luka yang disebabkan karena virus tersebut. Infeksi yang disebabkan oleh Herpes virus
juga berkaitan dengan daerah kelamin. Pada laki-laki luka yang terjadi adalah timbulnya bercak
yang sakit pada wilayah penis, sedangkan pada perempuan pada wilayah servix, vulva atau vagina.
Penularan virus herpes tipe 2 adalah melalui kontak seksual.

2) AIDS (Acquired Immuno-Deficiency Syndrome)


Penyakit ini dikenali pertama kali pada tahun 1981. Sejak saat itu penyakit AIDS banyak mendapat
perhatian dunia. Pengobatan untuk penyakit ini sampai saat ini masih dalam tahap penelitian. AIDS
disebabkan oleh virus HIV (human immunodeficiency virus) yang merupakan kelompok retrovirus. Virus
ini memiliki enzim reverse transkriptase yang menggunakan RNA sebagai cetakan yang kemudian
diubah menjadi DNA. Dengan demikian virus ini dapat berintegrasi dengan DNA inang. Jenis sel inang
yang diserang oleh HIV adalah sel T limposit, sehingga fungsi normal T limposit sebagai sistem imun
menjadi terganggu. Akibat terserang system imun maka akan menimbulkan infeksi yang kompleks yang
mengakibatkan kematian pada penderita.
c. Penyakit yang ditularkan melalui hewan (zoonoses)
1) Rabies
Rabies disebabkan oleh virus dari kelompok rhabdovirus (Virus RNA). Virus ini dapat ditularkan pada
manusia melalui gigitan hewan peliharaan yang menderita rabies seperti misalnya kucing, anjing dan
monyet. Virus rabies menyerang sistem syaraf pusat hewan berdarah panas dan pada umumnya
mengakibatkan kematian apabila tidak diobati.
2) demam berdarah
Penyakit ini ditularkan melalui gigitan serangga, yaitu sejenis nyamuk Aedes aegepty. Penyakit ini
disebabkan oleh virus dengue. Gejala penyakit ini biasanya timbul demam tinggi dan terdapat bercak-
bercak merah pada permukaan kulit penderita.

d. Penyakit yang ditularkan melalui makanan Hepatitis


Hepatitis disebabkan oleh Hepatitis virus. Penyakit ini ditularkan melalui air, makanan, saliva atau susu
yang terkontaminasi feses. Hepatitis virus ini dapat menyebabkan penyakit hepatitits A, B, C, D, dan E.
Infeksi yang disebabkan oleh Hepatitis A dapat mengakibatkan gangguan hati apabila infeksinya bersifat
kronis. Hepatitis A menyebar dari usus melalui aliran darah menuju hati dan mengakibatkan kulit dan
mata berwarna kekuning-kuningan, air senin berwarna coklat akibat produksi getah empedu yang
dihasilkan oleh hati yang terinfeksi virus ini tidak normal. Jenis makanan yang dapat menularkan virus ini
adalah kerang yang diambil dari perairan yang tercemari feses. Namun hanya kerang mentah yang dapat
menimbulkan masalah, karena virus ini akan mati dengan pemanasan.
Hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis yang ditularkan melalui darah yang terinfeksi. Hepatitis B
dapat juga ditularkan dari ibu ke anak pada saat dalam kandungan atau melalui hubungan seksual.
Hepatitis B dapat mengakibatkan gangguan hati yang lebih akut dibanding hepatitis A, dan dapat
menyebabkan kematian. Hepatitis A jarang menjadi penyebab kematian. Infeksi oleh Hepatitis B juga
dapat mengakibatkan mudahnya terserang kanker hati. Jenis hepatitis yang lain juga telah dikenali
sebagai hepatitis C. Seperti halnya hepatitis B, hepatitis C ditularkan melalui darah dan hubungan
seksual.

VIRUS KORONA

Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019.
Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara, termasuk
Indonesia.
Corona virus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini
hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi
pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS).
Gejala Virus Corona
Infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti hidung berair
dan meler, sakit kepala, batuk, nyeri tenggorokan, dan demam; atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat,
seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada.
Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus Corona, yaitu:
 Demam
 Batuk
 Sesak nafas
Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah terpapar virus Corona.
Kapan harus ke dokter
Segera KE DOKTER bila Anda mengalami gejala infeksi virus Corona (COVID-19) seperti yang disebutkan di
atas, terutama jika gejala muncul 2 minggu setelah kembali dari Cina atau negara lain yang positif terinfeksi.
Orang yang dicurigai terinfeksi virus Corona harus segera dirujuk ke IGD rumah sakit terdekat agar mendapat
penanganan yang tepat.
Penyebab Virus Corona
Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok virus yang menginfeksi sistem
pernapasan. Pada sebagian besar kasus, coronavirus hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai
sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia,
Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun, kemudian diketahui bahwa
virus Corona juga menular dari manusia ke manusia.
Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:
 Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita COVID-19.
 Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu, setelah menyentuh benda yang
terkena cipratan air liur penderita COVID-19.
 Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau berjabat tangan. Virus
Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi
pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang sedang sakit, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah.
Diagnosis Virus Corona Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter akan
menanyakan gejala yang dialami pasien. Dokter juga akan bertanya apakah pasien bepergian ke
wilayah endemik virus Corona sebelum gejala muncul.
Guna memastikan diagnosis COVID-19, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan berikut:
 Uji sampel darah
 Tes usap tenggorokan untuk meneliti sampel dahak
 Rontgen dada untuk mendeteksi infiltrat atau cairan di paru-paru

Pengobatan Virus Corona


Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dokter
untuk meredakan gejalanya, yaitu:
 Memberikan obat pereda demam dan nyeri. Namun, dokter tidak akan memberikan aspirin kepada
penderita COVID-19 yang masih kanak-kanak.
 Menganjurkan penderita COVID-19 untuk mandi air hangat dan menggunakan
humidifier (pelembab udara), untuk meredakan batuk dan sakit tenggorokan.
 Menganjurkan penderita COVID-19 untuk istirahat yang cukup dan tidak keluar rumah untuk mencegah
penyebaran virus.
 Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih guna menjaga kadar cairan tubuh.

Komplikasi Virus Corona


Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa komplikasi serius berikut ini:
 Pneumonia
 Infeksi sekunder pada organ lain
 Gagal ginjal
 Acute cardiac injury
 Acute respiratory distress syndrome
 Kematian

Pencegahan Virus Corona


Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19. Oleh sebab itu, cara
pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus
ini, yaitu:
 Hindari bepergian ke Cina atau ke negara lain yang telah ditemukan adanya penularan virus Corona.
 Gunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, terutama di tempat umum atau keramaian.
 Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung alkohol setelah
beraktivitas di luar ruangan.
 Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. Bila terjadi kontak dengan hewan, cuci tangan
setelahnya.
 Masak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
 Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke tempat sampah.
 Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
 Hindari berdekatan dengan seseorang yang sedang sakit.
 Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan.
Untuk seseorang yang diduga terkena COVID-19, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar virus
Corona tidak menular ke orang lain, yaitu:
 Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.
 Usahakan untuk tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara waktu. Bila tidak memungkinkan,
gunakan kamar tidur dan kamar mandi yang berbeda dengan yang digunakan orang lain.
 Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda sampai Anda benar- benar
sembuh.
 Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang sedang sakit.
 Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta perlengkapan tidur dengan orang
lain.
 Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau sedang bersama orang lain.
 Terapkan etika batuk dan gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu
buang tisu ke tempat sampah.

PROTOKOL PENANGANAN VIRUS KORONA

Kantor Staf Presiden (KSP) menerbitkan 5 protokol utama penanganan virus corona atau Covid-19. Lima protokol
utama tersebut yakni penanganan kesehatan, pengawasan perbatasan, komunikasi publik, area pendidikan, dan
transportasi dan area publik. Kelima protokol itu adalah:

1. Protokol penanganan kesehatan


Jika anda merasa tidak sehat dengan kriteria demam 38 derajat celcius disertai batuk dan pilek, maka disarankan
istirahat yang cukup di rumah.
Bila keluhan berlanjut dan disertai sesak nafas, maka disarankan untuk segera periksa ke fasilitas pelayanan
kesehatan. Pada saat berobat disarankan menggunakan masker, jika tak memiliki masker, saat batuk atau bersin
disarankan menutupnya dengan punggung tangan.
Setelah di lokasi fasyankes, nantinya petugas akan melakukan screening suspect corona. Jika memenuhi kriteria
suspect Covid 19, maka anda akan dirujuk ke salah satu rumah sakit (RS) rujukan yang siap untuk penanganan
Covid 19.
Jika tidak memenuhi kriteria suspect Covid 19, maka anda akan dirawat inap atau rawat jalan tergantung
diagnosa dan keputusan dokter fasyankes. Jika anda memenuhi kriteria suspect corona akan diantar ke RS
rujukan menggunakan ambulan fasyankes didampingi oleh tenaga kesehatan yang menggunakan alat pelindung
diri.
Di RS rujukan, akan dilakukan pengambilan spesimen untuk pemeriksaan laboratorium dan dirawat di ruang
isolasi. Spesimen akan dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) di Jakarta.
Hasil pemeriksaan pertama akan keluar dalam 24 jam setelah spesimen diterima.
Jika hasilnya positif, maka akan dinyatakan sebagai penderita corona. Sampel akan diambil setiap hari, dan akan
dikeluarkan dari ruang isolasi jika pemeriksaan sampel dua kali berturut-turut hasilnya negatif. "Jika hasilnya
negatif, anda akan dirawat sesuai dengan penyebab penyakit,"

2. Protokol Komunikasi Publik


Untuk protokol komunikasi publik, disebutkan jika kepercayaan publik perlu dibangun dan dijaga agar tidak terjadi
kepanikan dalam masyarakat. Tujuan komunikasi publik ini untuk menciptakan masyarakat yang tenang, dan
paham apa yang mereka harus lakukan bagi lingkungan terdekatnya. Serta membangun persepsi masyarakat
bahwa Negara hadir dan tanggap dalam mengendalikan situasi krisis yang terjadi.
Pemerintah pusat dalam hal ini wajib membentuk tim komunikasi, menunjuk juru bicara dari Kementerian
Kesehatan yang memiliki artikulasi dan kemampuan dalam menghadapi media. Membuat media center,
membuat website sebagai rujukan informasi utama, serta menyampaikan data harian nasional secara berkala
melalui konferensi pers yang dilakukan hanya oleh Juru Bicara Covid 19.
Dalam dokumen ini juga menerangkan komunikasi yang harus dilakukan pemerintah daerah. Yakni membentuk
Tim Komunikasi yang diketuai oleh Pimpinan Daerah, menunjuk Juru Bicara dari Dinas Kesehatan yang memiliki
artikulasi dan kemampuan dalam menghadapi media.
"Informasi berkaitan dapat disampaikan setelah mendapat persetujuan dari Pemerintah Pusat, dan hanya
disampaikan oleh Juru Bicara COVID-19 Pemerintah Daerah,"
Data dan identitas pasien juga tidak disebarkan ke publik.
3. Protokol Transportasi dan Area Publik
KSP meminta seluruh area dan transportasi umum bersih dengan melakukan pembersihan menggunakan
desinfektan minimal 3 kali sehari terutama pada waktu aktivitas padat seperti pagi, siang dan sore hari di setiap
lokasi representatif seperti pegangan pintu, tombol lift, pegangan eskalator, dan lainnya.
Dalam dokumen itu juga diminta untuk terus mendeteksi suhu tubuh di setiap titik pintu masuk tempat umum dan
transportasi umum. Jika suhu tubuh masyarakat terdeteksi 38 derajat celcius, dianjurkan untuk segera
memeriksakan kondisi tubuh ke fasyankes dan tidak diperkenankan untuk memasuki tempat umum atau
menggunakan transportasi umum.
Memastikan ada pos pemeriksaan kesehatan, ruang transit dan petugas kesehatan di setiap acara besar. Jika
pada saat acara, ada peserta yang sakit segera dilakukan pemeriksaan, jika kondisinya memburuk, pindahkan ke
ruang transit dan segera rujuk ke RS rujukan.
Promosikan cuci tangan secara teratur dan menyeluruh, mensosialisasikan etika batuk atau bersin di tempat
umum dan transportasi umum, memperbaharui informasi tentang Covid-19 secara reguler dan menempatkan di
area yang mudah dilihat oleh pengunjung dan penumpang.
Menyediakan media komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) mengenai pencegahan dan pengendalian Covid-19
di lokasi strategis di setiap tempat umum dan transportasi umum.
Bila sedang dalam kondisi tidak sehat, jangan mengemudikan kendaraan. Sebaiknya segera memeriksakan diri
ke fasyankes. Terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti mencuci tangan menggunakan air dan
sabun, membuang sampah di tempat sampah, tidak merokok dan mengonsumsi NAPZA, tidak meludah di
sembarang tempat, hindari menyentuh area wajah yang tidak perlu.
Penumpang yang mengalami demam, batuk atau flu, sebaiknya menggunakan masker selama berada di dalam
kendaraan. Lakukan pembersihan menggunakan desinfektan terutama setelah mengangkut penumpang yang
mengalami demam, batuk atau flu.
Ukur suhu tubuh setidaknya dua kali sehari pada saat sebelum dan sesudah mengemudi, terutama setelah
membawa penumpang yang mengalami demam, batuk atau flu.
Untuk penyelenggaraan acara yang dengan jumlah peserta yang besar, disarankan untuk melakukan screening
awal melalui pemeriksaan suhu tubuh dan orang dengan gejala pernapasan seperti batuk/flu/sesak napas.
Jika ditemukan individu yang tidak sehat, sebaiknya tidak mengikutsertakan dalam kegiatan dan
merekomendasikan untuk segera memeriksakan diri ke fasyankes.
Memastikan peserta yang tidak sehat dan memiliki riwayat perjalanan dari negara dengan transmisi lokal Covid-
19 dalam 14 hari terakhir tidak menghadiri acara. Hal ini diinformasikan melalui pemberitahuan di area pintu
masuk dan pendaftaran.
Memastikan lokasi acara memiliki sirkulasi udara yang baik dan memiliki fasilitas memadai untuk mencuci
tangan. Memastikan ketersediaan sabun dan air untuk mencuci tangan atau pencuci tangan berbasis alkohol.
Meningkatkan frekuensi pembersihan area yang umum digunakan, seperti kamar mandi, konter registrasi dan
pembayaran, dan area makan terutama pada jam padat aktivitas.
Jika selama acara berlangsung, terdapat staf atau peserta yang sakit maka tidak melanjutkan kegiatan dan
segera memeriksakan diri ke fasyankes.
Peserta yang kembali dari negara dengan transmisi lokal Covid 19 dalam 14 hari terakhir sebaiknya
menginformasikan kepada panitia penyelenggara.

4. Protokol Area Institusi Pendidikan


Untuk protokol area institusi pendidikan, Dinas Pendidikan melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan
setempat untuk mengetahui rencana atau kesiapan daerah setempat dalam menghadapi Covid 19.
Menyediakan sarana untuk cuci tangan menggunakan air dan sabun atau pencuci tangan berbasis alkohol di
berbagai lokasi strategis di sekolah sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.
Menginstruksikan kepada warga sekolah melakukan cuci tangan menggunakan air dan sabun atau pencuci
tangan berbasis alkohol, dan perilaku hidup bersih sehat seperti makan jajanan sehat, menggunakan jamban
bersih dan sehat, olahraga yang teratur, tidak merokok, membuang sampah pada tempatnya.
Membersihkan ruangan dan lingkungan sekolah secara rutin (minimal 1 kali sehari) dengan desinfektan,
khususnya handel pintu, saklar lampu, komputer, meja, keyboard dan fasilitas lain yang sering terpegang oleh
tangan.
Memonitor absensi warga sekolah, Jika diketahui tidak hadir karena sakit dengan gejala demam/ batuk/ pilek/
sakit tenggorokan/ sesak napas disarankan untuk segera ke fasilitas kesehatan terdekat untuk memeriksakan
diri.
Memberikan imbauan kepada warga sekolah yang sakit dengan gejala demam/ batuk/ pilek/ sakit tenggorokan/
sesak napas untuk mengisolasi diri dirumah dengan tidak banyak kontak dengan orang lain.
Tidak memberlakukan hukuman/sanksi bagi yang tidak masuk karena sakit, serta tidak memberlakukan kebijakan
insentif berbasis kehadiran (jika ada).
Jika terdapat ketidakhadiran dalam jumlah besar karena sakit yang berkaitan dengan pernapasan, Dinas
Pendidikan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat.
Mengalihkan tugas pendidik dan tenaga kependidikan yang absen kepada tenaga kependidikan lain yang
mampu. Pihak institusi pendidikan harus bisa melakukan skrining awal terhadap warga pendidikan yang punya
keluhan sakit, untuk selanjutnya diinformasikan dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat untuk
dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Memastikan makanan yang disediakan di sekolah merupakan makanan yang sehat dan sudah dimasak sampai
matang. Menghimbau seluruh warga sekolah untuk tidak berbagi makanan, minuman, termasuk peralatan
makan, minum dan alat musik tiup yang akan meningkatkan risiko terjadinya penularan penyakit.
Menginstruksikan kepada warga sekolah untuk menghindari kontak fisik langsung bersalaman, cium tangan,
berpelukan, dan sebagainya. Menunda kegiatan yang mengumpulkan banyak orang atau kegiatan di lingkungan
luar sekolah seperti berkemah dan studi wisata.
Melakukan skrining awal berupa pengukuran suhu tubuh terhadap semua tamu yang datang ke institusi
pendidikan. Warga sekolah dan keluarga yang berpergian ke negara dengan transmisi lokal Covid-19 dan
mempunyai gejala demam atau gejala pernapasan seperti batuk/pilek/sakit tenggorokan/sesak napas diminta
untuk tidak melakukan pengantaran, penjemputan, dan berada di area sekolah.

5. Protokol Pintu Masuk Wilayah Indonesia


Manajemen cegah tangkal di Pintu Masuk Negara (Bandara, Pelabuhan dan PLBDN) dalam mengantisipasi
Covid 19 harus mendeteksi dini pelaku perjalanan yang diduga sakit.
Wawancara pelaku perjalanan yang sakit untuk memastikan kemungkinan adanya gejala Covid 19 di ruang
pemeriksaan. Pelaporan kasus-kasus Pelaku Perjalanan yang diduga terjangkit Covid 19 kepada PHEOC.
"Rujuk untuk isolasi lelaku perjalanan yang diduga terjangkit Covid-19 ke RS rujukan dengan menggunakan
ambulans yang sesuai kriteria,"
Terdapat jumlah personel yang cukup dan terlatih dengan memperhatikan volume pelaku perjalanan dan
kompleksitas kegiatan di pintu masuk negara. Pintu Masuk dengan jumlah pelaku perjalanan besar harus
memiliki minimal dua petugas kesehatan di lokasi pintu kedatangan pelaku perjalanan
"Petugas kesehatan mempunyai kemampuan dalam melakukan pencegahan penyakit Infeksi Covid-19,"
Pemeriksaan suhu tubuh pelaku perjalanan wajib menggunakan thermo gun dan thermal scanner. Tersedianya
tempat untuk melakukan pemeriksaan suhu tubuh dengan menggunakan thermo gun.
Tersedianya tempat yang memenuhi standar untuk meletakkan Thermal scanner. Tersedianya ruang
pemeriksaan untuk melakukan anamnesa dan wawancara terhadap pelaku perjalanan yang diduga terinfeksi
Covid-19.
Tersedianya alat pelindung diri (APD) yang akan digunakan dalam melakukan pengawasan dan pemeriksaan.
Tersedianya desinfektan, antiseptik dan tempat pembuangan sampah medis yang mencukupi untuk melakukan
tindakan kekarantinaan kesehatan.
Tersedianya Health Alert Card (HAC), tersedianya area atau ruangan untuk melakukan disinfeksi alat angkut dan
barang serta limbah medis.
Deteksi dini COVID-19 terhadap pelaku perjalanan, dilakukan dengan cara berkoordinasi dengan pihak
Airline/agent kapal yang berasal dari negara dengan transmisi lokal Covid-19 untuk memberikan pengumuman,
membagikan dan mengisi HAC kepada seluruh pelaku perjalanan termasuk kru.
Melakukan skrining suhu dengan menggunakan Thermal scanner dan Thermal gun di tempat yang sudah
ditentukan dengan menggunakan APD.
Bila ditemukan ada peningkatan suhu tubuh 38 derajat celcius maka dilakukan anamnesa dan wawancara untuk
menentukan apakah memenuhi kriteria kasus Covid 19 di ruang pemeriksaan dengan menggunakan APD.
Kepada pelaku perjalanan yang tidak terdeteksi peningkatan suhu tubuh bisa dipulangkan dengan edukasi dan
HAC tetap dibawa oleh pelaku perjalanan. Setiap HAC dilakukan penyobekan dan dilakukan pemantauan HAC
dengan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat.
Bila pelaku lerjalanan terindikasi sebagai suspect Covid 19 maka dilakukan rujukan ke RS rujukan menggunakan
ambulans yang sesuai kriteria dan petugas menggunakan APD untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Bila pelaku perjalanan memenuhi kriteria orang dalam pemantauan maka pelaku perjalanan harus melakukan
isolasi diri dan petugas kesehatan setempat melakukan pemantauan selama 14 hari. "Pertimbangan lokasi dapat
dilakukan di rumah, fasilitas umum, atau alat angkut dengan mempertimbangkan kondisi dan situasi setempat,"
Tersedia tempat untuk melakukan wawancara bagi pelaku perjalanan yang merupakan suspect dengan jarak
minimal 1 meter di antara para pelaku perjalanan dan dengan petugas ketika sedang menunggu wawancara.
Memiliki kapasitas ruangan untuk melakukan isolasi sementara setelah wawancara, ketika mereka menunggu
transportasi untuk menuju ke RS Rujukan.
"Tersedianya instrumen wawancara dan anamnesa serta SOP Rujukan kasus suspek dan Daftar Rumah Sakit
Rujukan. Tersedia fasilitas karantina kesehatan yang terpisah dari titik masuk seandainya ada kebutuhan
mengakomodasi kontak erat, dan kasus suspek dengan jumlah besar," tulis dokumen tersebut.

KEGIATAN PEMBELAJARAN :
1. Carilah berbagai sumber belajar tentang Virus Corona, dapat bersumber dari guru atau hasil browsing
oleh siswa sendiri.

TUGAS
1. Jika tetangga kalian ada yang terkena virus corona, apa yang sebaiknya kalian dan seisi rumah penderita
lakukan (sesuai dengan protokol).
2. Virus Corona merupakan satu jenis virus yang dapat menyebabkan penyakit dan
sedang mewabah. Evaluasilah berdasarkan berbagai sumber belajar terkait
dengan :

a. Latar Belakang mewabahnya virus corona,


…………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………….….
b. Gejala terinfeksi virus corona,
………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………….………………………
c. Cara penyebaran Virus Corona,
………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………

d. Pencegahan terhadap terjangkitnya Virus Corona


………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………
e. Cara penanganan
………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………
3. Setelah mencermati dan mempelajari materi tentang Cara Hidup Sehat, rancanglah
media informasi sederhana tentang bagaimana mengimplementasikan cara hidup
sehat. (Dikerjakan dalam lembar terpisah). Materia media informasi memuat :
a. Menjaga kebersihan diri
b. Menjaga kebersihan lingkungan sekitar
c. Cara menjaga kesehatan
d. Olahraga yang aman dan sehat
4. Setelah mencermati dan mempelajari tentang virus Corona dan merebaknya
informasi di berbagai media yang belum tentu kejelasannya atau kebenarannya. Jika menjadi Agen
Informasi Covid-19, Jelaskan bagaimana cara bersosialisasi yang bijak di masyarakat agar tindakan dan
informasi yang disampaikan saat bersosialisasi membantu pencegahan menyebarnya wabah penyakit
yang disebabkan virus Corona ?

………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………

5. Buat rangkuman dalam bentuk Power Point dan kirim ke alamat email :
smk_kusumawardhana@yahoo.co.id

Anda mungkin juga menyukai