Anda di halaman 1dari 4

Cornelia Callandra S. F.

– 1906386710
Hukum Dagang B - Paralel

1.
Yang dimaksud dengan tanggung jawab secara tanggung-menanggung dalam persekutuan
dengan firma sebagaimana tertulis dalam Pasal 18 KUHD ialah setiap sekutu dalam firma
memiliki tanggung jawab yang sama. Mereka semua bertanggung jawab terhadap semua
perikatan firma dengan pihak ketiga. Contohnya, A, B dan C adalah sekutu Firma X, A
memiliki hutang kepada pihak ketiga (D), maka D dapat menagih hutang tersebut baik
kepada A, B maupun C. Ketiga orang tersebut memiliki tanggungan yang sama terhadap
kewajiban firmanya. Jika hutang A telah lunas, maka pemenuhan pembebasan hutang juga
berlaku kepada B dan C. Selain Pasal 18 KUHD, tanggung jawab secara tanggung-
menanggung juga diatur pada Pasal 1280 KUHPerdata

2.
a)
Apabila yang menandatangani perjanjian dengan Deni adalah Andi dan tidak ada sekutu yang
dikecualikan, maka setiap sekutu dalam firma tersebut harus bertanggung jawab baik Andi,
Banu maupun Charlie. Tanggung jawab dalam firma bersifat tanggung-menanggung, ini
diatur dalam Pasal 1280 KUHPerdata yang mengatur bahwa pada firma terjadi suatu
perikatan tanggung menanggung di pihaknya orang-orang yang berutang, mereka semuanya
diwajibkan melakukan suatu hal yang sama, sedemikian bahwa salah satu dapat dituntut
untuk seleruhnya, dan kelak jika utang telah dibabaskan terhadap orang yang berutang,
termasuk juga pemenuhan pembebasan utang pada sekutu yang lainnya terhadap si
berpiutang. Tanggung menanggung ini juga diatur dalam Pasal 18 KUHD, bawha dalam
perseroan firma, tiap persero secara tanggung-menanggung bertanggung jawab untuk
seluruhnya atas segala perikatan dari perseroan.

b)
Pendirian persekutuan perdata secara formal dapat didirikan melalui akta di bawah tangan
atau akta otentik. Jika Firma ABC didirikan tanpa akta otentik, maka kita asumsikan bahwa
pendirian firma melalui akta di bawah tangan. Jika pendirian firma melalui pembuatan akta di
bawah tangah saja, maka akta tersebut bukan merupakan kekuatan bukti yang sempurna
terutama bila terjadi sengketa. Pada kasus diatas jika terjadi sengketa pertanggung-jawaban
maka tidaklah bisa ditentukan dengan mutlak siapakah pengurus yang bertanggung jawab dan
yang tidak bertanggung jawab. Andipun bisa turut dimintai pertanggung-jawaban walau Andi
Cornelia Callandra S. F. – 1906386710
Hukum Dagang B - Paralel

dinyatakan telah dikecualikan, hal ini dikarenakan akta di bawah tangan belum mampu
memberikan kekuatan bukti yang sempurna.

c)
Jika perjanjian ditanda tangani Andi, maka Banu dan Charlie tetap bertanggung jawab secara
tanggung menanggung terhadap perjanjian tersebut dengan Deni. Hal ini diatur dalam Pasal
17 dan 18 KUHD. Merujuk pada Pasal 17 KUHD, Tindakan Andi yang bukan merupakan
sekutu yang tidak dikecualikan dalam menandatangani perjanjian merupakan haknya untuk
bertindak atas nama perseroan , pula untuk mengikat perseroan itu dengan pihak ketiga dan
pihak ketiga dengannya. Haknya ini terbatas hanya untuk segala tindakan yang
bersangkutpaut dengan perseroan itu, atau yang para persero berhak melakukannya.
Berikutnya, terkait pertanggung jawaban kita merujuk pada Pasal 18 KUHD dimana dalam
perseroan firma, tanggung jawabnya dilakukann secara tanggung menanggung untuk
seluruhnya maka baik Andi, Banu, dan Charlie memiliki tanggung jawab yang sama terhadap
Deni.

3.
Mengumumkan pendirian suatu Firma dalam Berita Negara sebagaimana tertulis dalam Pasal
28 KUHD merupakan pemenuhan syarat publisitas dalam pendirian firma tepatnya syarat
formal. Pengumuman melalui berita negara dianggap perlu dilakukan karena ada anggapan
bahwa jika pendirian firma diumumkan dalam berita negara maka orang-orang akan tahu
mengenai pendirian firma tersebut.

4.
(a)
Jika tidak ada perjanjian diantara mereka terkait nilai besarnya masukan, maka kita dapat
berasumsi bahwa mereka tidak menentukan pembagian keuntungan dalam perjanjian
pendirian persekutuan perdata. Jika berlaku kasus seperti itu, maka kita dapat merujuk pada
Pasal 1633 (1) KUHPer, dimana pembagian baik untung/rugi adalah seimbang dengan apa
yang ia telah masukkan dalam persekutuan. Kemudian, untuk menilai masukan tenaga yang
diberikan Andi maka sesuai ketentuan dalam Pasal 1633 (2) KUHPer, pemasukan tenaga
kerja yang diberi Andi dinilai sama dengan pemasukan uang / benda terkecil. Pada kasus ini,
pemasukan Andi dinilai sama dengan Banu yang memasukkan uang sebesar 5 juta Rupiah.
Cornelia Callandra S. F. – 1906386710
Hukum Dagang B - Paralel

(b)
Kesepakatan antara Charlie dan Banu bahwa pembebanan kerugian hanya ditanggung oleh
Andi boleh dilakukan jika Andi juga turut sepakat dalam perjanjian tersebut. Hal tersebut
diperbolehkan karena merujuk pada Pasal 1633 (2)KUHPer bahwa jika kerugian dibebankan
hanya pada satu sekutu saja. Yang tidak diperbolehkan dalam persekutuan perdata ialah
apabila pembagian keuntungan hanya diserahkan untuk satu orang sekutu saja. Namun
kesepakatan antara Charlie dan Banu tidak berlaku apabila Andi tidak turut sepakat atas
perjanjian tersebut, karena perjanjian haruslah berdasar kesepakatan semua pihak, ini
merupakan salah satu dari 4 syarat perjanjian sebagaimana diatur dalam Pasal 1320 KUHPer,
yaitu:
a. Sepakat di antara para pihak yang membuatnya.
b. Cakap untuk membuat suatu perikatan
c. Mengenai suatu hal tertentu
d. Tidak menyimpangi suatu sebab yang halal

c)
Jika Andi mengadakan perjanjian mengatasnamakan persekutuan dengan pihak ketiga maka
ialah yang memiliki tanggungan untuk melakukan perbuatan itu. Janjinya tersesbut tidaklah
mengikat Banu dan Charlie, kecuali jika memang Banu dan Charlie memberi kuasa
kepadanya untuk mengadakan perjanjian itu, atau jika perjanjian tersebut membawa
kebermanfaatan bagi persekutuan. Hal ini sebagaimana diatur dalam pasal 1644 KUHPer
yang berbunyi “Janji bahwa suatu perbuatan telah dilakukan atas tanggungan persekutuan
hanyalah mengikat si sekutu yang melakukan perbuatan itu saja, dan tidaklah mengikat
sekutu-sekutu lainnya, kecuali jika orang-orang yang belakangan ini telah memberikan kuasa
kepadanya untuk itu, atau urusannya telah memberikan manfaat bagi persekutuan”.
Selanjutnya, terhadap Andi, Banu dan Charlie dapat menuntut Andi untuk segera melakukan
pelaksanaan dari perjanjian tersebut, hal ini diatur dalam Pasal 1645 KUHPer.

5.
Jika Andi, Banu dan Charlie melakukan pembelian barang pokok untuk mereka jual kembali
dan penjual barang pokok tersebut mengirim tagihan kepada alamat kantor Firma ABC, maka
Cornelia Callandra S. F. – 1906386710
Hukum Dagang B - Paralel
bukan berarti firma ABC merupakan suatu badan hukum. Akan lebih tepat jika kita sebut
bahwa firma ABC merupakan suatu badan usaha. Pada pasal 16 KUHD juga dijelaskan
bahwa

Firma bukanlah badan hukum melainkan perserikatan yang didirkan untuk menjalakankan
suatu perusahaan di bawah satu nama bersama.

Anda mungkin juga menyukai