Anda di halaman 1dari 10

PERSEKUTUAN FIRMA

Oleh:

HERDIANSYAH B10016052

IVAN REINALDO B10016083


M. IQBAL FAHREZI B10016134

AMOS JONGGI PARMONANG B10016193

FILIPI BEPINI STENLY B10016255


PENGERTIAN FIRMA

Firma adalah persekutuan perdata yang didirikan untuk


menjalankan perusahaan dengan nama bersama (Pasal 16 KUHD).

Persekutuan Perdata adalah perjanjian dengan mana dua orang


atau lebih mengikatkan diri untuk menyetorkan sesuatu kepada
persekutuan dengan tujuan untuk memeperoleh manfaat atau
keuntungan. (Pasal 1618 KUHPdt)
UNSUR-UNSUR FIRMA

 Persekutuan perdata (Pasal 1618 KUHPdt)

 Menjalankan perusahaan (Pasal 16 KUHD)

 Dengan nama bersama atau firma (Pasal 16 KUHD)

 Tanggugjawab sekutu bersifat pribadi untuk keseluruhan (Pasal


18 KUHD)
PENGGUNAAN NAMA BERSAMA
Firma ( Fa) artinya nama bersama. Penggunaan nama bersama untuk nama perusahaan dapat
dilakukan dengan cara:
A. Menggunakan nama seorang sekutu, misalnya Fa Haji Tawi
B. Menggunakan nama seorang sekutu dengan tambahan yang menunjukan anggota
keluargaanya, misalnya Firma Ibrahim Aboud And Brothers, disingkat Fa Ibrahim Aboud
& Bros
C. Menggunakan himpunan nama semua sekutu secara singkata, misalnya Fa Astra
(singkatan Ali, Sumarni, Tantowi, Raffi AH, dan Astaman)
D. Menggunakan nama bidang perusahaan, misalnya Fa Ayam Buras yang kegiatan usahanya
beternak ayam bukan ras.
E. Menggunakan nama lain, misalnya Fa Searasan Sekate, Fa Musi Jaya, Fa Sumber Rezeki.
CARA MENDIRIKAN FIRMA

Firma harus didirikan dengan akta otetentik yang dibuat dimuka notaris (Pasal 22 KUHD). Akta
pendirian tersebut memuat anggaran dasar firma dengan rincian isi sebagai berikut:
a. Nama lengkap, pekerjaan, dan tempat tinggal para sekutu.

b. Penentapan nama bersama atau firma

c. Firma bersifat umum atau terbatas pada menjalankan perusahaan bidang tertentu.
d. Nama-nama sekutu yang tidak diberi kuasa untuk menandatangani perjanjian bagi firma.
e. Saat mulai dan berakhirnya firma.
f. Ketentuan-ketentuan lain mengenai pihak ketiga terhadap para sekutu.
H U B U N G A N H U K U M D A N T A N G G U N G J AWA B

Sekutu yang ditunjuk atau diberi kuasa untuk menjalankan tugas pengurus
ditentukan dalam anggaran dasar (akta pendirian) firma. Dalam anggaran
dasar atau akta penetapan pengurus ditentukan juga bahwa pengurus
berhak bertindak keluar atas nama firma (Pasal 17 KUHD).
Kekuasaan tertinggi dalam firma ada di tangan semua sekutu, mereka
memutuskan segala masalah dengan musyawarah berdasarkan etentuan
yang ditetapkan dalam anggaran dasar firma
HUBUNGAN HUKUM KEDALAM (INTERNAL)
A N TA R A S E S A M A S E K U T U F I R M A

a. Semua sekutu memutuskan dan menetapkan dalam anggaran dasar sekutu yang
ditunjuk sebagai pengurus firma.
b. Semua sekutu berhak melihat atau mengontrol pembukuan fima (Pasal 12 KUHD)
c. Semua sekutu memberikan persetujuan jika firma menambah sekutu baru(Pasal 1641
KUHPdt)
d. Pengganntian kedudukam sekutu dapat diperkenankan jika diatur dalam anggaran
dasar
e. Seseorang sekutu dapat menggugat firma apabila ia berposisi sebagai kreditur firma
dan pemenuhannya disediakan dari kas firma
HUBUNGAN KELUAR (EKSTERNAL)
A N TA R A S E K U T U F I R M A D A N P I H A K
KETIGA

a. Sekutu yang sudah keluar secara sah masih dapat diuntut oleh pihak ketiga atas dasar
perjanjian yang belum dilunasi pembayarannya .
b. Setiap sekutu wewenang mengadakan perikatan dengan pihak ketiga bagi
kepentingan firma,kecuali jika sekutu itu dikeluarkan dari kewenangannya.
c. Setiap sekutu bertanggung jawab secara pribadi atas semua perikatan firma,termasuk
juga perikatan karena perbuatan melawan hukum(pasal 18 KUHD)
d. Apabila seseorang sekutu menolak penagihan dengan alasan firma tidak ada akta
pendirian, pihak ketiga dapat membuktikan adanya firma dengan segala macam alat
pembuktian (Pasal 22 KUHD)
BERAKHIRNYA FIRMA
Berakhirnya firma apabila jangka waktu yang ditetapkan dalam anggaran dasar(akta
pendirian) telah berakhir. Firma juga dapat bubar sebelum berakhir jangka waktu yang
ditetapkan dalam anggaran dasar akibat pengunduran diri atau pemberhentian sekutu (Pasal 26
& Pasal 31 KUHD). Pembubaran firma harus dilakukan dengan akta otentik yang dibuat
dimuka notaris, didaftarkan ke paniteraan pengadilan negeri setempat, dan diumumkan dalam
tambahan berita negara.
Setiap pembubaran firma memerlukan pemberesan, untuk pemberesan tersebut, firma yang
sudah bubar itu masih tetap ada(Pasal 32 -Pasal 34 KUHD). Menurut ketentuan pasal 32
KUHD, yang bertugas melakukan pemberesan adalah mereka yang ditetapkan dalam anggaran
dasar.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai