Anda di halaman 1dari 1

PERILAKU KONSUMEN MENGAPA PERLU MEMPELAJARI

MODEL PERILAKU Tujuan Mengetahui Model Fungsi Model Perilaku Konsumen Menurut Johnstone (Inggris)
- tindakan-tindakan yang dilakukan oleh Konsumen adalah “Raja”
KONSUMEN Deskriptif : Pendalaman langkah- Macam Tipe
Pertemuan 1 individu, kelompok atau organisasi yang
berhubungan dengan proses
Motivasi dan perilaku konsumen
dapat dimengerti melalui penelitian
Suatu skema / kerangka
kerja yg disederhanakan
Perilaku Konsumen
Untuk mengembangkan teori
dalam penelitian perilaku
langkah yang diambil konsumen dlm
menentukan suatu pembelian
1. Pria 8. Ragu-ragu
2. Wanita 9. Pembantah
pengambilan keputusan dalam Perilaku konsumen dapat
Pengantar Perkuliahan mendapatkan, menggunakan barang-
barang atau jasa ekonomis yang dapat
dipengaruhi melalui beberapa
kegiatan dengan maksud tertentu
untuk menggambarkan
aktivitas konsumen
konsumen
Untuk mempermudah dalam
Prediksi : Meramalkan kejadian-
kejadian dari aktivitas konsumen
3. Remaja 10. Pendatang
4. Lanjut Usia 11. Sadar
Kerangka kerja / sesuatu mempelajari apa yang telah pada waktu yang akan datang 5. Pendiam 12. Curiga
dipengaruhi lingkungan Bujukan dan pengaruh konsumen
yang mewakili apa yang 6. Suka Bicara 13. Angkuh
Pertemuan 2 TEORI PSIKOLOGI KONSUMEN
Psikologi konsumen adalah terapan
memiliki hasil yang menguntungkan
secara sosial asal semuanya dalam
diyakinkan dalam mengambil
keputusan pembeli
diketahui mengenai perilaku
konsumen
Misal : Meramal merek produk yang
paling mudah diingat oleh 7. Penggugup 14. Dll.

konsep, teori, dan hasil penelitian keadaan normal konsumen

Perilaku Konsumen psikologi pada fenomena dinamika


perilaku dan kejiwaan sosial yang
HAKIKAT RISET KONSUMEN
Bidang riset konsumen berkembang sebagai perluasan bidang riset METODE RISET KONSUMEN
Explantion : Mempelajari sebab-
sebab dari aktivitas pembelian PROSES RISET KONSUMEN
pemasaranuntuk memungkinkan para pemasar meramalkan Berdasarkan riset-riset terdahulu Misal : Mengapa konsumen suka 1. Menentukan Tujuan Riset
ada pada diri konsumen. Fenomena
membeli merek tertentu 2. Mengumpulkan dan
Pertemuan 3 perilaku dan kejiwaan konsumen
mencakup sikap terhadap suatu
bagaimana konsumen akan bereaksi di pasar dan memahami alasan-
alasan mereka dalam mengambil keputusan untuk membeli. Hasil-
yang dilakukan, sebagai hasilnya
para peneliti konsumen sekarang Pengendalian : Mempengaruhi &
mengendalikan aktivitas konsumen
Mengevaluasi Data Sekunder
3. Merancang Studi Riset Primer
produk, keinginan konsumen dan hasil riset pasar dan riset konsumen digunakan untuk memperbaiki ini menggunakan dua macam
pengambilan keputusan manajerialPerilaku konsumen memiliki metodologi riset yang berbeda pada masa yang akan datang 4. Pengumpulan Data Primer
kebutuhan konsumen, dan pola-pola
5. Analisis Data
Analisis Psikologi perilaku kelompok masyarakat
tertentu terhadap konsumsi barang
kepentingan khusus bagi orang karena berbagaialasan berhasrat
mempengaruhi atau mengubah perilaku itu, termasuk merekayang
untuk mempelajari perilaku
konsumen, yaitu riset kuantitatif
IMPLIKASI BUDAYA PADA PERILAKU
6. Persiapan Laporan Hasil Riset
KONSUMEN
dan jasa. kepentingan utamanya adalah pemasaran, pendidikan, dan dan riset kualitatif.
Mindmap Psikologi Konsumen Pemasaran

TEORI BUDAYA
Konsumen Secara etimologis, kata
“Kebudayaan” berasa dari bahasa
perlindungankonsumen, serta kebijakan umum.
HAKIKAT FUNGSI BUDAYA
BUDAYA DAN KONSUMSI
Schiftman, et al (1995) dalam (Kussudyarsana, 2008)
Dalam fungsinya memenuhi kebutuhan masyarakat, kebudayaan
harus juga berubah sejalan dengan poerubahan kebutuhan itu sendiri.
Fungsi kebudayaan adalah untuk mengatur manusia agar Perubahan itu bisa disebabkan oleh perubahan teknologi, perubahan
Sanskerta, Buddhayah, bentuk menyatakan bahwa budaya ada untuk memuaskan
dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak dan populasi, dan berubahnya nilai-nilai. Dalam hal ini pemasar harus jeli
kebutuhan manusia. Budaya menawarkan perintah,
Pertemuan 4 jamak dari kata buddhi yang berarti
akal atau budi. Budaya adalah suatu
berbuat untuk menentukan sikap kalau akan berbehubungan
dengan orang lain didalam menjalankan hidupnya.
petunjuk, dan arahan dalam semua fase pemecahan
persoalan manusia dalam memuaskan kebutuhan
melihat dan mengikuti perubahan kebudayaan dengan melakukan
pengembangan dan inovasi produk. Dalam pemasaran, menurut
cara hidup yang berkembang dan Kebudayaan berfungsi sebagai:
dimiliki bersama oleh sebuah fisiologi, personal dan kebutuhan sosial. Sebagai Assael (1998) nilai budaya sangat mungkin mempengaruhi anggota
a. Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompok.
Budaya dan Perilaku kelompok orang dan diwariskan dari
generasi ke generasi.
b. Wadah untuk menyakurkan perasaan-perasaan dan
kehidupan lainnya.
contoh budaya menyediakan aturan mengenai kapan
akan makan, di mana akan makan, dan apa yang
masyarakat dalam pola pembelian dan pola konsumsi. Seorang
konsumen mungkin akan memberikan nilai yang tinggi pada
tepat untuk dimakan pada saat pagi, siang dan pencapaian dan akan memperlihatkan kesuksesan dengan
Konsumen Pengertian Kelas Sosial
c. Pembimbing kehidupan manusia.
d. Pembeda antar manusia dan binatang.
Faktor-Faktor Penentu Kelas Sosial
malam, dan apa yang harus disiapkan untuk pesta
ulang tahun, piknik, ataupun pesta pernikahan.
kemewahan dan prestise. Konsumen yang lain, akan
menyampaikannya lewat kesan awet muda dan aktif.
Dalam KBBI kelas sosial berarti “golongan orang di kalangan Menurut Gilbert dan Kahl dalam Engel, Pengaruh Kelas Sosial dan Status terhadap Pembelian
masyarakat (petani, pedagang, dan sebagainya)”. Kelas sosial Blackwell dan Miniard (1945) terdapat Produk Implikasi Kelas Sosial pada Perilaku Konsumen
adalah sekelompok individu yang mempertimbangkan secara sembilan variabel yang menentukan status Harapan yang dimiliki oleh perusahaan adalah untuk Terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku
dekat suatu persamaan di dalam suatu status atau atau kelas seseorang yang kemudian memengaruhi konsumen hingga mereka memutuskan konsumen yaitu: factor psikologis, situasional, dan sosial. Faktor

Pertemuan 5 penghargaan komunitas bersama-sama dan di antara mereka


terjadi interaksi sosial secara terus-menerus baik secara
digolongkan ke dalam tiga kategori, yaitu:
1. Variabel Ekonomi: a. Status pekerjaan b.
untuk membeli suatu produk (Subianto, 2007).
Keputusan pembelian sendiri memiliki definisi yaitu
psikologis mencakup persepsi, motivasi, pembelajaran, sikap dan
kepribadian. Faktor situasional mencakup kondisi sarana dan
formal maupun informal, serta adanya pembagian norma- Pendapatan c. Harta benda keputusan konsumen dalam membeli sebuah produk prasarana tempat belanja, waktu belanja, penggunaan produk dan
Kelas Sosial dan norma perilaku (Lamb, Hair, & McDaniel, 2011). Kelas sosial
dapat mempengaruhi penggunaan uang seseorang, selain itu
2. Variabel Interaksi: a. Prestis individu b.
Asosiasi c. Sosialisasi
atas dasar adanya niat untuk melakukan pembelian
yang dilakukan dengan beberapa tahap (Subianto,
kondisi saat pembelian. Dan factor sosial yang mecakup peraturan,
keluarga, kelompok referensi, kelas sosial dan budaya (Sangadji,
2013).
Perilaku Konsumen posisi konsumen dalam masyarakat dapat dilihat dari
bagaimana pemilihan konsumsinya (Solomon, 2004).
3. Variabel Politik: a. Kekuasaan b.
Kesadaran kelas c. Mobilitas
KEKUATAN KELOMPOK RUJUKAN
2007). Terdapat pengaruh kelas sosial dan status
terhadap pembelian suatu produk.
DAYA TARIK SELEBRITI DAN KELOMPOK RUJUKAN
PENGERTIAN KELOMPOK RUJUKAN
Daya tarik selebriti dan kelompok rujukan yang serupa lainnya digunakan dengan sangat
Pertemuan 6 Kelompok merupakan sejumlah individu yang berkomunikasi satu dengan lainnya
dalam jangka waktu tertentu yang jumlahnya tidak terlalu banyak, sehingga hal
Pada perspektif pemasaran, kelompok rujukan
yang mempengaruhi nilai atau perilaku yang
ditentukan secara umum disebut kelompok
efektif oleh para pemasang iklan untuk berkomunikasi dengan pasar-pasar mereka. Para
selebriti dapat menjadi kekuatan yang berpengaruh dalam menimbulkan minat atau tindakan
tersebut memberikan kesempatan bagi semua anggota untuk berkomunikasi secara
rujukan normatif, sedangkan kelompok rujukan yang berhubungan dengan pembelian atau penggunaan barang-barang dan jasa-jasa yang
Kelompok Anutan dan langsung (Homans, 1950), sedangkan menurut Joseph De Vito (1997) kelompok
adalah sekumpulan individu yang berhubungan satu sama lain yang memiliki tujuan
yang ditentukan sebagai tolak ukur bagi sikap atau
perilaku yang ditentukan secara khusus disebut
dipilih. Identifikasi ini mungkin didasarkan pada kekaguman, pada aspirasi, pada empati, atau
pada pengakuan. Lima tipe daya tarik kelompok rujukan utama yang lazim digunakan dalam
bersama dan adanya organisasi atau struktur diantara mereka. Di dalam kelompok
Keluarga pada dikembangkan norma-norma yang dianggap sebagai dasar berperilaku anggotanya.
Pengertian Jasa Karakteristik Jasa
kelompok rujukan komparatif (Schiffman dkk.,
2008). Klasifikasi Jasa
pemasaran adalah daya tarik selebriti, daya tarik tenaga ahli, daya tarik orang biasa, daya tarik
eksekutif dan karyawan, dan daya tarik perdagangan atau karakter juru bicara.
Adapun klasifikasi singkat pelayanan jasa atau Loyalitas Konsumen
Perilaku Konsumen Jasa atau pelayanan (services)
didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi
Kategorisasi jasa juga mencakup berbagai kegiatan yang berakar pada
struktur sosial dan sistem produktif. Ammer dan Ammer mendefinisikan
yang biasa dikenal dengan Service seperti sebagai
berikut:
Menurut Rangkuti (2004) loyalitas konsumen adalah kesetiaan
koneumen terhadap perusahaan merek maupun produk. Oliver
yang menghasilkan waktu, tempat, industri jasa sebagai industri yang menghasilkan pelayanan, bukan dalam Hurriyati (2005), mengungkapkan definisi Loyalitas
Pertemuan 7 bentuk, dan kegunaan psikologis
(Haksever et al., 2000). Jasa atau
barang (Sampson & Froehle, 2006). Bisnis pelayanan merupakan nilai
yang dipersepsikan dan ditawarkan kepada pembeli yang lebih
a) Higt Contact Service, yaitu klasifikasi pelayanan
jasa dimana kontak antara konsumen dan Pelanggan adalah komitmen pelanggan bertahan secara
mendalam untuk berlangganan kembali atau melakukan
penyedia jasa yang sangat tinggi, konsumen selalu
pelayanan juga merupakan kegiatan, ditentukan oleh pelayanan daripada produk. Jasa juga merupakan hasil
Kualitas Jasa dan proses, dan interaksi, serta merupakan
perubahan dalam kondisi orang atau
dari keinginan pelanggan. Definisi yang disampaikan oleh akademisi
memfokuskan pada karakteristik jasa, misalnya jasa merupakan barang
terlibat dalam proses layanan jasa itu sendiri.
b) Low Contact Service, yaitu klasifikasi pelayana
pembelian ulang, meskipun pengaruh situasi dan usaha-usaha
pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan
perilaku.
jasa dimana kontak antara konsumen dengan
Loyalitas Konsumen sesuatu dalam kepemilikan pelanggan
(Edvardsson et al., 2005).
yang tidak nampak dan dikonsumsi bersamaan dengan waktu produksi.
Jasa biasanya tergolong padat karya (labor-intensive).
penyedia jasa tidak terlalu tinggi.
Alimah Suriatmi _1125152345

Anda mungkin juga menyukai