Anda di halaman 1dari 9

Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 1 P-ISSN 2598-0637

Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi E-ISSN 2621-5632


Revolusi Industri 4.0

ANALISIS KALAM KHOBAR DAN KALAM INSYA’


DALAM SURAT AL-QARI’AH
Fajri Kamilaini Ummah, Qorri Qurroti A’yun, Zasqia Tsabita Qurrota Aini
Universitas Negeri Malang
fajrikamila667@gmail.com

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan


mengetahui (1) pengertian kalam khabar dan kalam insya’, (2) ayat-ayat
Al-quran yang mengandung kalam khabar dalam surat Al-qori’ah, (3)
ayat-ayat Al-quran yang mengandung kalam insya’ dalam surat Al-qori’ah,
(4) Makna yang terdapat dalam kalam khabar dan kalam insya’. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah motode deskriptif kualitatif.
Al-qari’ah merupakan surat ke-21 dalam Al-qur’an yang terdiri dari 11
ayat. Nama Al-qari’ah diambil dari kata Al-qari’ah yang terdapat pada ayat
pertama pada surat tersebut. Surat al-qari’ah diturunkan di kota Makkah
sehingga termasuk dalam golongan surat Makiyyah. Kalam Khobar adalah
kalimat yang pembicaraannya dapat dikatakan sebagai orang yang benar
atau dusta dilihat dari dzatnya. Sedangkan Kalam Insya’ adalah suatu
kalimat yang tidak mengandung kebenaran dan kedustaan. Dalam surat Al-
qori’ah mengandung 5 kalam khabar dan 3 kalam insya’. Kalam khabar
yang terdapat fa da surat tersebut tujuannya meliputi faidatul khabar, yaitu
ada 3, al-amr (perintah) ada 1, dan na-nahyu (larangan) ada 1. Kalam insya’
yang terdapat pada surat tersebut yaitu kalam insya’ thalabi yang meliputi
istifham (pertanyaan) jumlahnya ada 3. Bentuk kalam khabar dalam Surat
Al-qari’ah meliput: (1) faidatul khabar pada ayat 4-9 dan ayat 11, (2) al-
amr pada ayat 6 dan 7, (3) an-nahyu pada ayat 8 dan 9. Bentuk kalam insya
thalabi dalam surat Al-qari’ah meliput istifham (pertanyaan) yang
mengandung huruf istifham yaitu ‫ما‬. َ
KATA KUNCI: Surah al-qari’ah, kalam khabar, kalam insya’

Al-Qur’an adalah kalam Allah yang merupakan mukjizat yang diturunkan


kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril sebagai petunjuk
untuk seluruh umat manusia dan sebagai pedoman hidup di dunia dan di akhirat.
Menurut Syekh Muhammad Khudair Beik, Al-Qur’an merupakan firman Allah
SWT yang berbahasa Arab, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk
dipahami isinya. Al-Qur’an disampaikan kepada umat manusia dengan cara
mutawatir, ditulis dalam mushaf yang dimulai dari surat Al-Fatihah dan diakhiri
dengan surat An-Nas. Al-Qur'an terdiri atas 114 surah, 30 juz dan 6236 ayat
(Wikipedia: 2019).
Al-Qari’ah merupakan salah satu surat dalam Al-Qur’an yang diturunkan di
Kota Makkah sehingga termasuk dalam golongan surat Makiyyah. Al-Qari’ah
merupakan surat ke-21 dalam Al-Qur’an dan terdiri dari 11 ayat. Nama Al-Qari’ah
diambil dari kata Al-Qari’ah yang terdapat pada ayat pertama yang memiliki arti
“menggebrak atau mengguncang”, kemudian kata ini dipakai untuk nama hari
kiamat (Wikipedia: 2018).

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020


HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 417
P-ISSN 2598-0637 Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 1
E-ISSN 2621-5632 Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi
Revolusi Industri 4.0

Al-Qur’an memiliki tingkat fashahat dan balaghah yang tinggi. Untuk


menyingkap keindahan bahasa Al-Qur’an banyak sarana ilmu yang dibutuhkan,
diantara ilmu yang terpenting untuk mempelajari bahasa Arab yang juga bahasa Al-
Qur’an adalah ilmu Balaghah (Najiah Yurisa : 2019). Ilmu Balaghah adalah ilmu
untuk menerapkan makna dalam lafadz-lafadz yang sesuai dimana tujuannya untuk
mencapai efektifitas dalam kominukasi antara mutakallim dan mukhathab. Ilmu
balaghah mempunyai tiga bidang kajian, yaitu: Ilmu Ma’ani, Ilmu Bayan, Ilmu
Badi’.
Ilmu Ma’ani adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk perkataan
bahasa Arab yang sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi. Diantara kajian Ilmu
Ma’ani adalah kalam khabar dan kalam insya’. Kalam khabar ialah pembicaraan
yang mengandung kemungkinan benar atau bohong semata-mata dilihat dari
pembicaraannya itu sendiri. Sedangkan Kalâm insya’ adalah suatu kalimat yang
tidak bisa disebut benar atau dusta. Jika seorang mutakallim mengucapkan suatu
kalâm insya’, mukhâthab tidak bisa menilai bahwa ucapan mutakallim itu benar
atau dusta.
Dalam penelitian ini surat yang dijadikan objek penelitian adalah surat Al-
Qari’ah, karena dalam surat Al-Qari’ah terdapat ayat-ayat yang menjelaskan
tentang proses terjadinya hari kiamat. Ketika ada salah satu sahabat yang bertanya
kepada Rasulullah tentang kiamat dan Rasulullah tidak dapat menjawabnya maka
Allah menurunkan surat ini. Alasan lain penulis mengambil surat Al-Qari’ah karena
ayat-ayat dalam surat Al-Qari’ah mengandung kalam khabar dan kalam insya’
selain itu juga terdapat ayat-ayat yang menjelaskan tentang neraka Hawiyah.
Penelitian ini bukanlah penelitian yang pertama, sudah banyak penelitian
mengenai kalam khabar dan kalam insya’ dengan berbagai obyek yang berbeda.
Penelitian dengan objek surat Al-Qari’ah baru pertamakali dilakukan, sehingga
penulis memilih surat ini untuk dijadikan objek penelitian. Penelitian kalam khabar
dan kalam insya’ yang pernah dilakukan terdapat pada Surat Luqman. Berdasarkan
hasil penelitian tersebut dapat dibuktikan bahwa dalam Surat
PEMBAHASAN
Metode Penelitian

Dalam menentukan metode penelitian ini, digunakan motode deskriptif


kualitatif, karena tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan secara
sistematis kalam khabar dan kalam insya’. Berdasarkan pada rumusan masalah dan
tujuan penelitian yang telah ditetapkan oleh peneliti bahwa data dalam penelitian
ini adalah kalam khabar dan kalam insya’ yang terdapat dalam ayat-ayat al-Quran
surat Al-qori’ah yang terdiri dari 11 ayat. Instrumen dalam penelitian ini berupa
tabel penjaringan data, guna menjaga keabsahan data dalam penelitian ini.

Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam,
yaitu sumber data primer dan data sekunder. Sumber data primer disini peneliti

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020


418 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang
Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 1 P-ISSN 2598-0637
Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi E-ISSN 2621-5632
Revolusi Industri 4.0

menggunakan kitab suci al-Quran yaitu dan kitab kitab balaghah yang membahas
tentang kalam khabar dan kalam insya’. Adapun sumber sekundernya adalah buku-
buku, atau karya lainnya yang menunjang serta berkaitan dengan objek penelitian.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian menggunakan


rangka menyaring dan mengumpulkan data dengan cara studi kepustakaan yaitu
dengan mengumpulkan semua informasi yang tepat dalam berbagai literatur.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut : (1) Mengumpulkan sumber data (2)
Menandai ayat yang mengandung kalam khabar dan kalam insya’ (3) Mecari teori-
teori yang tepat yang sesuai dengan masalah yang akan dibahas (4)
Mengidentifikasi ayat-ayat yang mengandung kalam khabar dan kalam isya’ dalam
surat Al qori’ah. (5) Mencatat dan mengkalisifikasikan bentuk dan makna kalam
khabar dan kalam insya’ dalam surat Al-qori’ah. (6) Menganalisis setiap data yang
sesuai dengan kalam khabar dan kalam insya’ dalam surat Al-qori’ah.

Analisis data ini menggunakan teknik analisis data kualitatif merupakan


kegiatan dalam memproses data untuk mengetahui hakikat tujuan yang diteliti.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis data ini adalah sebagai
berikut:

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020


HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 419
P-ISSN 2598-0637 Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 1
E-ISSN 2621-5632 Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi
Revolusi Industri 4.0

Identifikasi
Kegiatan dalam pengelompokan data dengan mengumpulkan ayat-ayat yang
terkandung di dalamnya kalam khabar dan kalam insya’ dalam surat Al-Qari’ah
termasuk menandai ayat yang mengandung kalam khabar dan kalam insya’ dalam
surat Al-Qari’ah dan menguraikan bentuk bentuknya yang berguna untuk
memperjelas jenis kalam khabar dan kalam insya’ dalam surat Al-Qari’ah.

Klasifikasi
Mengklasifikasikan bentuk-bentuk, makna-makna serta huruf-huruf kalam khabar
dan kalam insya’ dalam surat Al-Qari’ah. Kemudian menjelaskan hasil penelitian
dan meyimpulkan.

Pengertian Kalam Khabar dan Kalam Insya’

Kalam khabar adalah kalimat yang pembicaraannya dapat dikatakan sebagai orang
yang benar atau dusta dilihat dari dzatnya. Bila kalimat itu sesuai dengan kenyataan,
maka pembicaranya adalah benar, dan bila kalimat itu tidak sesuai dengan
kenyataan, maka pembicaranya adalah dusta. Setiap ungkapan yang dituturkan oleh
seseorang pasti mempunyai tujuan tertentu. Kalam khabar biasanya mempunyai
dua tujuan, (1) Faidatul khabar )‫ (فائدة الخبر‬, yaitu menyampaikan suatu hukum yang
terkandung dalam suatu kalimat kepada mukhathab. (2) lazimul faidah )‫(الزم الفائدة‬,
yaitu memberiatahukan mukhathab bahwa mutakallim megetahui suatu hukum.

Selain kedua tujuan di atas, ada beberapa tujuan kalam khabar sesuai dengan subjek
mutakallim dalam menyampaikan suatu pernyataan, diantaranya (1) Al-Fakhr
(‫)الفخر‬, yaitu menyampaikan berita untuk menunjukkan kebanggaan. (2) Izhhar Al-
Dha‘f (‫)إظهار الضعف‬, yaitu menyampaikan berita untuk menampakkan kelemahan.
(3) Al-Tahassur (‫)التحسر‬, yaitu menyampaikan berita untuk menunjukkan
penyesalan. (4) Al-Istirham (‫)االسترحام‬, yaitu menyampaikan berita untuk memohon
kasih sayang dan belas kasihan. (5) Al-Amr (‫)األمر‬, yaitu dalam kalimat tersebut
terdapat beberapa kata yang tersirat yang berisi sebuah perintah. (6) An-Nahyu
(‫)النهي‬, yaitu dalam kalimat tersebut terdapat beberapa kata yang tersirat yang berisi
sebuah larangan.

Kalam Insya’ adalah suatu kalimat yang tidak mengandung kebenaran dan
kedustaan. Maksudnya yaitu bahwa kalam khabar adalah suatu kalimat yang tidak
bisa disebut benar atau dusta. Jika seorang mutakallim mengucapkan suatu kalam
insya’, mukhathab tidak bisa menilai bahwa ucapan mutakallim itu benar atau
dusta.

Secara garis besar kalam insya’ ada dua jenis, yaitu insya’ thalabi dan insya’ ghairu
thalabi. Kalam insya’ thalabi adalah kalam yang menghendaki adanya suatu
tuntutan yang tidak terwujud ketika kalam itu diucapkan, yang termasuk kategori

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020


420 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang
Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 1 P-ISSN 2598-0637
Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi E-ISSN 2621-5632
Revolusi Industri 4.0

insya’ thalabi adalah (1) Al-Amr, yaitu Tuntutan mengerjakan sesuatu kepada yang
lebih rendah. (2) An-nahyu, yaitu tuntutan meninggalkan suatu perbuatan dari pihak
yang lebih tinggi. (3) istifham, yaitu menuntut pengetahuan tentang sesuatu. (4)
Tamanni, yaitu menuntut sesuatu yang diinginkan, akan tetapi tidak mungkin
terwujud. (5) nida’ yaitu tuntutan pembicara yang menghendaki seseorang agar
menghadapnya. Sedangkan kalam ghairu thalabi adalah kalimat yang didalamnya
tidak menghendaki suatu permintaan, yang termasuk kategori ghairu thalabi adalah
(1) Ta'ajjub (kagum atau kaget) jenis ini biasanya berisi dua pertanyaan yang
berkelebihan,(2) Al-Madh wa al-Dzamm (pujian) jenis ini menggunakan kata
ni’ma, bi’sa dan habbadza, (3) Al-Qasam (sumpah) jenis ini menggunakan wawu,
ba’, ta’, dan lain sebagainya. (4) Raja’ (berharap) jenis ini biasanya menggunakan
‘asa, hurriyu (la’alla), dan ikhlaulaqa.

Kalam Khabar dalam Surat Al-Qari’ah

Dalam Surat Al-Qari’ah, terdapat ayat-ayat yang mengandung bentuk kalam


khabar. Kalam khabar itu kalimat yang mengandung kebenaran atau kebohongaan
dalam dzatnya. Tujuan asal kalam khabar ada 2 yaitu faidatul khabar dan lazimul
faidah. Sedangkan tujuan lain dari kalam khabar yaitu Al-Amr, An-nahyu, Al-
Istirham, al-Dha‘f, Al-Fakhr, Al-Tahassur, Al-Dua’.

Dari aspek makna, hasil penelitian menunjukkan bahwa makna kalam insya thalabi
tidak selalu mengandung makna asal yaitu faidatul khabar dan lazimul faidah tetapi
juga mengandung makna lain yang sesuai konteks, yang mana makna tersebut
tersirat bukan tersurat. Makna kalam khabar dalam Surat Al-Qari’ah meliputi;

ِ‫ش ۡٱل َم ۡبثُوث‬


ِ ‫اس َك ۡٱلفَ َر ا‬
ُ َّ‫يَ ۡو َم يَ ُكونُ ٱلن‬
(Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran).

Ayat ini mengandung unsur kalam khabar yang memiliki tujuan berupa faidatul
khabar yaitu memberi tahu kepada seseorang yang belum tahu kabar tersebut. yaitu
Allah memberi tahu kabar tentang keadaan hari kiamat yang dimana pada hari itu
keadaan manusia seperti keadaan kupu-kupu atau keadaan laron yang berterbangan
bercampur satu dengan yang lainnya (Radio Rodja : 2019).

ِ‫وتَ ُكونُ ۡٱل ِجبَا ُل َك ۡٱل ِع ۡه ِن ۡٱل َمنفُوش‬


(Dan gunung-gunung seperti kapas yang dihambur-hamburkan).

Ayat ini juga sama pada ayat sebelumnya yaitu dalam ayat ini mengandung unsur
kalam khabar yang memiliki tujuan berupa faidatul khabar yaitu memberi tahu
kepada seseorang yang belum tahu kabar tersebut. yaitu Allah memberi tahu kabar
tentang keadaan hari kiamat yang dimana pada hari itu gunung-gunung adalah

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020


HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 421
P-ISSN 2598-0637 Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 1
E-ISSN 2621-5632 Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi
Revolusi Industri 4.0

seperti kapas yang dihambur-hamburkan. maksudnya yaitu seperti kapas yang


tadinya bergabung kemudian berserakan ketika terbang di udara. Maka kekuatan
gunung-gunung pada hari itu hilang berubah menjadi seperti kapas (Radio Rodja :
2019).

ِ ‫فَأ َ َّما َمن ثَقُلَ ۡت َم َو ⁠ ِزي ُنهُۥ ۝ فَهُ َو ِفی ِعيشَة⁠ َّر‬
ࣲ‫اضيَة‬

(Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia


berada dalam kehidupan yang memuaskan).

Ayat diatas mengandung kalam khabar yang memiliki tujuan al-amr (perintah).
Amr itu perintah dari atas ke yang lebih rendah. yaitu Allah memerintah manusia
untuk selalu berbuat kebaikan, jika mereka selalu berbuat baik maka timbangan
amal kebaikannya lebih berat daripada timbangan amal keburukannya dan mereka
akan berada dalam kehidupan yang memuaskan, yaitu mereka akan masuk ke dalam
surga yang kekal, berada di kenikmatan yang tidak putus-putus selamanya. Mereka
bahagia dengan nikmat dan karunia dari Allah ‘Azza wa Jalla. Hati mereka pun
ridha (Radio Rodja : 2019).

‫َوأَ َّما َم ۡن َخفَّ ۡت َم َو زِينُهۥُ ۝ فَأ ُ ُّمهُۥ هَاوِيَةࣲ ۝‬

(Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka


tempat kembalinya adalah Neraka Hawiyah).

Ayat diatas mengandung kalam khabar yang memiliki tujuan an-nahyu (larangan)
yaitu Allah melarang manusia untuk tidak berbuat kemaksiatan, jika mereka selalu
berbuat kemaksiatan maka timbangan amal keburukannya lebih berat daripada
timbangan amal kebaikan dan tempat kembalinya adalah neraka Hawiyyah. Yaitu
neraka yang menjadi tempat tinggalnya dan ada yang menyebutkan bahwasannya
arti dari ُ‫ أُ ُّمه‬adalah kepalanya. Yaitu kepalanya terjungkir ke dalam neraka (Radio
Rodja : 2019).

ٌ‫ار َحا ِميَة‬


ٌ َ‫ن‬
( (Yaitu) api yang sangat panas).

Ayat tersebut mengandung unsur kalam khabar yang memiliki tujuan berupa
faidatul khabar yaitu memberi tahu kepada seseorang yang belum tahu kabar
tersebut. Yaitu Allah memberi tahu kepada manusia bahwa neraka hawiyah itu
neraka yang sangat panas, sangat kuat nyala dan gejolak apinya (Lestari : 2015).

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020


422 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang
Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 1 P-ISSN 2598-0637
Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi E-ISSN 2621-5632
Revolusi Industri 4.0

Ayat ini merupakan jawaban dari ayat sebelumnya yaitu ayat berupa pertanyaan
“Tahukah kamu apa itu neraka hawiyyah?” Kalam Insya’ dalam Surat Al-Qari’ah

Dalam Surat Al-Qari’ah, hanya terdapat ayat-ayat yang mengandung bentuk kalam
insya’ thalabi istifham. Makna asli istifham (kata pertanyaan bermakna bukan
pertanyaan). makna lain istifham (kata pertanyaan bermakna bukan pertanyaan),
yang tidak selalu formal atau makna sebenarnya. makna istifham ada 11 macam
yaitu taqrir (penegasan), tahqir (menghina), taubikh (mencela), ta’ajub (heran),
nafyi (neniadakan), inkar , ta’dzim (mengaggungkan), istibtha ( melisensi),
tasywiyah ( menyamakan), tamanni (harapan), tasywiq ( menerima). Adawatul
istifham ada 11 yaitu 2 berupa huruf yaitu ‫)همزة( أ‬, ‫ هل‬dan 9 berupa isim yaitu ‫ما‬,
‫من‬, ‫كيف‬, ‫كم‬, ‫ أنَّى‬, ‫ متى‬, َ‫أَين‬, ‫ أيان‬, ّ‫أَي‬. Adawatul istifham yang terdapat dalam surat al-
qori’ah yaitu hanya huruf ‫ َما‬.

Dari aspek makna, hasil penelitian menemukan adanya makna asli dan makna
majazi. Makna kalam insya thalabi tidak selalu mengandung makna sebenarnya
tetapi juga mengandung makna lain yang sesuai konteks. Makna kalam insya
thalabi dalam Surat al-qori’ah meliputi;

Istifham
ُ‫ار َعة‬ ۡ
ِ َ‫َما ٱلق‬
(Apa hari kiamat itu?)

Ayat tersebut mengandung unsur kalam insya’ tholabi istifham asli (kata
pertanyaan bermakna pertanyaan). Yaitu bahwa umat nabi Muhammad benar-benar
bertanya tentang apa itu hari kiamat?. Huruf ‫ ما‬digunakan untuk bertanya sesuatu
yang tidak berakal dan digunakan untuk meminta keterangan nama atau hakikat
sesuatu.

ُ‫َو َم ۤا أَ ۡد َر ٰىكَ َما ۡٱلقَا ِر َعة‬

(Dan tahukah kamu apakah hari kiamat itu ?)

Ayat tersebut mengandung unsur kalam insya’ thalabi istifham tidak asli
(pertanyaan mempunyai makna bukan pertanyaan) yaitu berupa taqrir (penegasan).
Lafal ini diucapkan oleh umat rasulullah bukan hanya untuk bertanya tentang hari
kiamat tapi juga untuk menegaskan. Ketika umat nabi Muhammad betanya tentang
hari kiamat pertamakalinya, Nabi Muhhamad belum mengetahui apa hari kiamat
itu dan bagaimana, karena beliu belum mendapatkan wahyu ,sehingga beliau belum
mejawab pertaanyaan tersebut, kemudian umat nabi Muhammad kembali bertanya

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020


HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 423
P-ISSN 2598-0637 Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 1
E-ISSN 2621-5632 Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi
Revolusi Industri 4.0

tentang hari kiamat kedua kalinya untuk menegaskan pertanyaanya tentang hari
kiamat.

‫َو َم ۤا أَ ۡد َر ٰىكَ َما ِه َي ۡه‬

(Tahukah kamu apakah neraka hawiyah? )

Ayat tersebut mengandung unsur kalam insya’ tholabi istifham asli (kata
pertanyaan bermakna pertanyaan). Ketika nabi Muhammad menjelaskan tentang
kejadian pada hari kiamat kepada umatnya, yaitu bahwa orang-orang yang berat
timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.
Dan orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya
adalah Neraka Hawiyah. Pada penjelasan tersebut kaum nabi Muhammad tidak
mengetahui apa yang dimaksud dengan neraka hawiyah, maka mereka bertanya
kepada nabi Muhammad tentang neraka hawiyah.

PENUTUP

Kesimpulan

Dalam surat Al-Qari’ah mengandung 5 kalam khabar dan 3 kalam insya’.


Kalam khabar yang terdapat pada surat tersebut tujuannya meliputi faidatul khabar
3, al-amr (perintah) 1, dan an-nahyu (larangan) 1. Kalam insya’ yang terdapat pada
surat tersebut yaitu kalam insya’ thalabi yang meliputi istifham (pertanyaan) 3.
Bentuk kalam khabar dalam Surat Al-Qari’ah meliput: (1) faidatul khabar pada
ayat 4-9 dan ayat 11, (2) al-amr pada ayat 6 dan 7, (3) an-nahyu pada ayat 8 dan 9.
Bentuk kalam insya thalabi dalam Surat Al-Qari’ah meliput istifham (pertanyaan)
yang mengandung huruf istifham yaitu ‫ َما‬.

Dari aspek tujuan, hasil penelitian menunjukkan bahwa makna kalam


khabar tidak selalu bertujuan memberi kabar kepada yang belum mengetahuinya,
akan tetapi juga mengandung tujuan lain yaitu al-amr dan an-nahyu. Sedangkan dari
aspek makna, hasil penelitian menunjukkan bahwa makna kalam insya thalabi tidak
selalu mengandung makna sebenarnya tetapi juga mengandung makna lain yang
sesuai konteks.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, disampaikan saran-saran sebagai


berikut (1) hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam Surat al-qori’ah terdapat
ayat-ayat yang mengandung kalam khabar dan kalam insya dengan berbagai
bentuk, maka para peneliti karya sastra hendaknya melakukan penelitian lebih
lanjut tentang kalam khabar ibtida’i, thalabi, inkari. dan kalam insya’ ghairu
thalabi dalam surat-surat lain yang terdapat dalam al-Quran yang lebih banyak dan
lebih panjang, (2) penelitian ini memiliki keterbatasan, baik yang berkaitan dengan

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020


424 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang
Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 1 P-ISSN 2598-0637
Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi E-ISSN 2621-5632
Revolusi Industri 4.0

datanya, substansi masalahnya, maupun metodenya (model analisisnya). Oleh


karena itu, disarankan kepada berbagai pihak yang berkompeten dengan ilmu
ma’ani maupun tafsir al-Quran untuk melakukan penelitian lanjutan dengan
menggunakan data, substansi masalah, dan model analisisnya yang berbeda dan
lebih komprehensif.

DAFTAR PUSTAKA

Khoiriah, Lailatul, Fathul & Murtadho, Nurul & Hanafi, Yusuf. 2012. Kalam insya’
thalabi dalam surat al-Kahfi (online) http://mulok.library.um.ac.id/ diakses
pada tanggal 45 Oktober 2019.

Lestari. 2015. Tafsir Ibnu Katsir : Surat Al-Qari’ah. (Online)


http://esensiislam.blogspot.com/2015/10/tafsir-ibnu-katsir-surat-al-
qariah.html diakses pada tanggal 45 Oktober 2019.

Mutiarani. 2013. Penggunaan Kalam Khabar Dan Kalam Insya’ Dam Surat
Lukman Serta Implikasi Terhadap Pembelajaran Bahasa Arab.(Online)
http://repository.upi.edu/15197 diakses pada tanggal 22 Oktober 2019.

Najiah, Siti dan Yurisa, Respati, Penny. 2019. Kalam Insya’ Thalabi dalam Al-
Quran Surat Yusuf (Studi Analisis Balaghah). (Online)
http://prosiding.arabum.com/index.php/semnasbama/article/download/413/3
88/ diakses 15 Oktober 2019.
Rodja, Radio. 2019. Tafsir Surat Al-Qari’ah sampai Surat Al-Humazah. (Online)
https://www.radiorodja.com/46558-tafsir-surat-al-qariah-sampai-surat-al-
humazah/ diakses 44 Oktober.
Wikipedia. 2018. Surah Al-Qari’ah. (Online)
https://id.wikipedia.org/wiki/Surah_Al-Qari'ah diakses pada tanggal 17
Oktober 2019.

Wikipedia. 2019. Al-Qur’an. (Online) https://id.wikipedia.org/wiki/Al-Qur'an


diakses pada tanggal 17 Oktober 2019.

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020


HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 425

Anda mungkin juga menyukai