1. Perkenalan
Kebakaran hutan dan lahan telah menjadi perhatian
masyarakat global, terutama sejak El Niño Southern
Oscillation (ENSO) tahun 1982-1983, 1994, dan
1997-1998 juga mengakibatkan tingginya insiden
dan intensitas kebakaran (Kita, Fujiwara, &
Kawakami). , 2000). Fenomena El Niño
menyebabkan curah hujan lebih sedikit sepanjang
tahun, sehingga musim kemarau lebih panjang
(Fadholi, 2013). Faktor iklim lain seperti suhu,
kelembaban, dan angin juga mempengaruhi
kebakaran hutan (Aryadi, Satriadi, & Syam'ani,
2018). Kebakaran hutan dan lahan menyebabkan
penurunan kualitas ekosistem alam, seperti kerusakan
hutan dan vegetasi (Margono et al., 2012).
Kebakaran yang tidak terkendali merupakan faktor
utama yang berkontribusi terhadap hilangnya hutan
dan lahan di daerah tropis (Siegert & Hoffmann,
2000). Kebakaran hutan juga dianggap sebagai
ancaman bagi pembangunan berkelanjutan karena
kontribusinya terhadap peningkatan emisi karbon
(Tacconi, Moore, & Kaimowitz, 2007).
Kontribusi Penulis
Konflik kepentingan