Anda di halaman 1dari 3

Nama : Aziza Inta Hidayat

NIM : 200341617273

Offering :C

TUGAS ASSIGNMENT SISTEM PEREDARAN

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memanfaatkan sumber-sumber informasi


dari internet yang dapat dipercaya kebenarannya. Tuliskan sumber yang Anda gunakan
untuk menjawab setiap pertanyaan.

1. Eritosit yang beredar di dalam pembuluh darah tidak memiliki nukleus (padahal
pada waktu pembentukannya di sumsum merah tulang dilengkapi dengan nukleus).
Jelaskan kepentingan dari fenomena ini!

Eritrosit memiliki inti sel, tetapi eritrosit tersebut mengalami pelepasan. Sel darah
merah yang dibentuk dalam sumsum tulang belakang akan mengalami proses enukleasi
atau pelepasan inti sel. Pada turunan sel eritrositik, sel induk pluripoten berdiferensiasi
menjadi proeritroblas, sel besar dengan kromatin jarang, dan sitoplasma basofilik.
Proeritroblas membelah untuk menghasilkan sel yang lebih kecil yaitu eritroblas basofilik
dengan cincin sitoplasma basofilik dan inti yang lebih padat tanpa nukleolus yang jelas.
Selanjutnya, sel eritroblas polikromatofilik terbentuk. Sel ini mengurangi ribosom
basofilik tetapi mengalami peningkatan kadar hemoglobin asidofilik di dalam
sitoplasmanya. Akibatnya, sel ini memiliki beragam warna di dalam sitoplasmanya.
Seiring dengan berlanjutnya diferensiasi, ukuran sel semakin mengecil, pemadatan
material inti, dan sitoplasma eosinofilik yang lebih beragam. Pada tahap ini, sel disebut
eritroblas ortokromatofilik (normoblas). Setelah mengeluarkan intinya, eritroblas
ortokromatofilik berubah menjadi retikulosit karena sejumlah kecil ribosom yang dapat
diwarnai di dalam sitoplasmanya. Setelah kehilangan ribosom, retikulosit berubah menjadi
eritrosit matang. Jika eritrosit kehilangan inti maka penyaluran oksigen akan lebih optimal
dikarenakan dapat menampung banyak hemoglobin. Selain itu, kehilangan inti ini juga
yang mengakibatkan bentuknya bikonkaf.

Sumber: Ereschenko, V.P. 2008. Di Fiore’s Atlas of Histology With Functional


Correlations 11th Edition. United States of America: Wolters Kluwer.

2. Apa yang dimaksud dengan vasa vasorum? Jenis pembuluh darah apakah yang
mengandung lebih banyak vasa vasorum? Mengapa demikian?

Vasa vasorum merupakan vase dimana pembuluh darah kecil yang memberikan
pasokan metabolitmetabolit untuk sel-sel pada tunika adventitia serta pada tunika media
pembuluh-pembuluh darah besar, vena besar maupun arteri besar. Jenis pembuluh darah
ini mengandung banyak vasa vasorum karena lapisan-lapisannya terlalu tebal untuk diberi
makanan oleh difusi langsung dari aliran darah. Untuk itu vasa vasorum yang berupa
arteriol, kapiler, atau venula bercabang cabang di tunika adventitia dan intima. Karena itu
pula, vasa vasorum lebih banyak ditemukan pada vena, mengingat darah yang diangkut
vena merupakan darah yang teroksigenasi.

Sumber: Mescher, L. A. 2009. Junqueira's Basic Histology Text and Atlas.


English:McGrawHill Medical

3. a. Sebutkan komponen sistem peredaran limfe.

Sistem limfe terdiri atas kapiler limfe (vas lymphocapillare) dan pembuluh limfe
(vasa lymphatica). Sistem ini tersusun berupa saluran buntu atau kapiler limfe di dalam
jaringan ikat berbagai organ. Pembuluh ini menampung kelebihan cairan interstisial
(limfe) dari jaringan dan mengembalikannya ke darah vena melalui pembuluh limfe
besar, duktus torasikus (ductus thoracicus) dan duktus limfatikus (ductus lymphaticus)
kanan. Endotel pada kapiler dan pembuluh limfe sangat tipis agar lebih permeabel.

Pada aves dan mamilia terdapat kelenjar limfe yang berentuk bulat, tempat
berhentinya limfe sebelum memasuki pembuluh yang lebih besar. Adapun fungsi
kelenjar limfe yaitu untuk menghasilkan antibody. Sedangkan pada pisces, reptile, dan
amfibi memiliki jantung limfe.

Sumber: Ereschenko, V.P. 2008. Di Fiore’s Atlas of Histology With Functional


Correlations 11th Edition. United States of America: Wolters Kluwer.

Kardong, K.V. 2006. Vertebrates Comparative Anatomy, Function,


Evolution. Singapore: McGraw-Hill.

b. Apakah peredaran limfe dapat disebut sirkulasi limfe? Jelaskan pendapat Anda!

Menurut saya pada limfe tidak terjadi siklus karena limfe hanya beredar dan tidak
kembali ke daerah yang sama. Aliran limfe hanya mempunyai satu arah aliran yaitu dari
kapiler limfe menuju pembuluh limfe, pembuluh limfe besar, vena, dan berakhir di
jantung.

Sumber: Ross, M.H.,and Pawlina, W., 2011. Histology: A Textbook and Atlas: wit
Correlated Cell and Molecular Biology. 6th ed. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins

4. Ditinjau dari macam darah yang terdapat di dalamnya (oxigenated atau


deoxigenated), jantung ikan sangat berbeda dengan jantung vertebrata lainnya.
Jelaskan perbedaan tersebut dan mengapa hal itu dapat terjadi.

Ikan memiliki pola sirkulasi tunggal, yaitu dimana darah melewati jantung hanya
sekali selama setiap rangkaian lengkap. Darah yang kekurangan oksigen dari jaringan
tubuh datang ke jantung, didalam jantung hanya terdapat darah yang mengandung CO2,
dimana nantinya darah dipompa ke insang. Pertukaran gas terjadi dalam insang, dan darah
beroksigen dari insang yang beredar ke seluruh tubuh. Insang merupakan organ
pernapasan utama ikan. Arteri membawa darah beroksigen (dari insang) ke seluruh tubuh.
Arteri bercabang ke arteriol, yang mengalir ke kapiler, dimana darah arteri menjadi darah
vena, karena pasokan oksigen dan nutrisi lainnya ke sel dan menyerap karbon dioksida
dan bahan limbah. Darah dari vena diteruskan ke jantung, yang memompa ke insang, di
mana karbon dioksida akan diganti dengan oksigen. Darah beroksigen dipasok ke sel-sel
dalam tubuh, dan siklus terus berulang.

Sumber: Purnamasari, R., dkk. 2017. Fisiologi Hewan. Program Studi Arsitektur UIN
Sunan Ampel

5. Jantung buaya terdiri dari 4 ruangan, tetapi masih terdapat darah campuran di
dalam pembuluh darahnya. Jelaskan mengapa hal ini dapat terjadi!

Foramen panizzae merupakan sebuah struktur buluh yang menghubungkan antara


bilik kanan dan bilik kiri pada reptile, berupa sekat, meskipun tidak sempurna. Keberadaan
sekat ini sudah dapat memisahkan darah yang kaya CO2 dengan darah yang kaya O2.
Foramen panizzae berperan terutama dalam menjaga tekanan cairan ketika buaya sedang
menyelam. Dari bilik kiri, darah dialirkan ke dua sistem aorta yang membelok (arkus
aortikus) ke kiri dan ke kanan. Kedua arkus aortikus ini akan bertemu membentuk aorta
dorsalis (aorta yang berada di bagian punggung), yang menyuplai darah ke tubuh bagian
belakang. Dari seluruh tubuh, darah akan kembali ke jantung melalui vena cava, masuk ke
sinus venosus. Dari sinus venosus, darah masuk ke serambi kanan, lalu ke bilik kanan.
Dari bilik kanan darah dipompa ke paru-paru. Dari paru-paru, lalu kembali ke jantung dan
memasuki serambi kiri, baru kemudian ke bilik kiri untuk kemudian dipompakan lagi ke
seluruh tubuh. Fungsinya untuk membantu kelancaran sirkulasi darah sistemik buaya pada
saat dia menyelam dan katup khusus yang menutup jalan darah ke arteri pulmoner
berkontraksi dan mencegah darah menuju ke paru-paru.

Sumber: Kardong, K.V. 2006. Vertebrates Comparative Anatomy, Function,


Evolution. Singapore: McGraw-Hill.

Anda mungkin juga menyukai