Anda di halaman 1dari 1

1.

Untuk mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris, Daendels mengambil langkah-langkah
kebijaksanaan sebagai berikut:
membuat jalan raya dari Anyer sampai dengan Panarukan.
mendirikan benteng-benteng pertahanan;
membangun pangkalan angkatan laut di Merak dan Ujung Kulon;
2.Persetujuan-persetujuan akan diadakan dengan penduduk agar mereka menyediakan sebagian
dari tanahnya untuk penanaman tanaman dagangan yang dapat dijual di pasaran Eropa.2. Bagian
dari tanah pertanian yang disediakan penduduk untuk tujuan ini tdak boleh melebihi seperlima
dari tanah pertanian yang dimiliki penduduk desa.3. Pekerjaan yang diperlukan untuk menanam
tanaman dagangan tidak boleh melebihi pekerjaan yang diperlukan untuk menanam padi.4. Bagian
dari tanah yang disediakan untuk menanam tanaman dagangan dibebaskan dari pembayaran pajak
tanah.5. Tanaman daganganyang dihasilkan di tanah-tanah yang disediakan, wajib diserahkan
kepada pemerintah Hindia-Belanda, jika nilai hasil-hasil tanaman dagangan yang ditaksir itu
melebihi pajak tanah yang harus dibayar rakyat, maka selisih positifnya harus diserahkan
kepada rakyat.6. Panen tanaman dagangan yang gagal harus dibebankan pada pemerintah,
sedikit-sedikitnya jika kegagalan ini tidak disebabkan oleh kurang rajin atau ketekunan dari pihak
rakyat.7. Penduduk desa mengerjakan tanah-tanah mereka dibawah pengawasan kepala-kepala
mereka, sedangkan pegawai-pegawai Eropa hanya membatasi diri pada pengawasan apakah
membajak tanah, panen, dan pengangkutan tanaman-tanaman berjalan dengan baik dan tepat pada
waktunya.
3.Pelaksanaan tanam paksa menimbulkan pro dan kontra di lingkungan masyarakat di negri
Belanda karena tanam paksa menguntungkan Belanda namun di sisi lain tanam paksa sangat
merugikan dan membuat Indonesia menderita.
4.karena Ia takut hal tersebut menghilangkan tatanan tradisional yang telah ada secara turun
temurun di daerah batak.
5.Perang Tondano II berlangsung cukup lama, bahkan sampai agustus 1809. Dalam suasana
kepenatan dan kekurangan makanan mulai ada kelompok pejuang yang memihak kepada Belanda.
Namun dengan kekuatan yang ada para pejuang Tondano terus memberikan perlawanan. Akhirnya
pada tanggal 4-5 Agustus 1809 Benteng pertahanan Moraya milik para pejuang hancur bersama
rakyat yang berusaha mempertahankan. Para pejuang itu memilih mati dari pada menyerah.

Anda mungkin juga menyukai