YANTI MULYANTI-fkik
YANTI MULYANTI-fkik
Oleh:
YANTI MULYANTI
109104000031
JAKARTA
1434 H/2013 M
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Disusun Oleh:
YANTI MUI,YANTI
Nnvr . tnotnil nnnn?t
I \ lLYI t Lltf, IUtUUUUG!I
Darnhirnhinrt
lvllrvllll(r1116
TT
rr
i435}J12014h,f
LEMBAR PENGESAHAN
YANTI MULYANTI
NIM: 109104000031
Pembimbing II
Warfs Budi Ut
w-
Jamaludin. S.KD.. M.Kep
NIP. 19790520200901 101 NIP. 19680522200801 100?
Penguji I Penguji II
M;
Puspita Palupi. S.kep.. M.Kep.. Ns.SD.KeD.Mat Jamaludin. S.Kp..M.KeD
NIP. 19801 r 192S1 10l20t)6 NIP. 19680522200901 1S07
Ns. WarasBudi
NrP. i9790520 2
ilr
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Hidayatullah Jakarta
Waras Budi U
NIP. 1979A520 200901
L
Prof. Dr (hc). dr. M. K. Tadiudin. Sp. And
111
LEMBAR PERNYATAAN
Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
Jakarta.
3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
IV
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Banten
Telepon/Hp : 087774560298
Email : yantilaquisha@gmail.com
Riwayat Pendidikan:
v
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
ABSTRAK
vi
THE STUDY PROGRAM OF NURSING SCIENCES
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES
STATE ISLAMIC UNIVERSITY SYARIF HIDAYATULLAH OF JAKARTA
ABSTRACT
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
Dasar Balita Usia 1-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Situ Gintung Tahun 2013”
yang disusun dan diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar
Sarjana keperawatan.
banyak menerima bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Ucapan terima kasih
1. Prof. DR (hc). Dr. M. K. Tadjudin, Sp. And. Selaku Dekan Fakultas Kedokteran
2. Bapak Ns. Waras Budi Utomo, S. Kep, MKM selaku Ketua Program Studi Ilmu
pembimbing 1 yang telah membimbing dan banyak memberi banyak saran demi
3. Ibu Ns. Eni Nur’aini Agustini, S. Kep, MSc Selaku Sekretaris Program Studi
viii
5. Seluruh dosen PSIK yang telah memberikan ilmunya dan segala pengalamannya
yang tak ternilai sehingga dapat menjadi pembelajaran bagi kami selaku
mahasiswa.
6. Seluruh staf bidang akademik FKIK dan PSIK yang telah membantu kelancaran
hal-hal administratif.
7. Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan beserta seluruh stafnya kerana
8. Kepala Puskesmas Situ Gintung Hj. Sri Naikowi Ningsih, S.ST yang telah
tempatnya.
9. Kepala Puskesmas Ciputat Timur yang telah memberikan izin kepada peneliti
10. Bidan Elvira dan Bidan Devi selaku pembimbing lapangan yang telah membantu
11. Kader-kader Posyandu yang telah membantu dalam perizinan dan pengambilan
data penelitian.
12. Kedua Orang Tua saya, ayahanda tercinta Almarhum H. Marjuk yang telah
Rabb, Amiin Ya Rabbal’alamiin. Kemudian Ibu Hj. Erum tercinta yang selalu
materil dan semangat selama hidup ini demi terselesaikannya penelitian ini.
ix
13. Kakakku tersayang Zainuddin, Siti Munawaroh, Dedi Hamdi, Neneng Nurlaila,
semangatnya.
14. Sahabat-sahabatku (She2, Inggar, Anggi, Ling2, Winda, Sumi) dan teman-
teman satu pembimbing (Eva dan Arum), dan seluruh angkatan 2009 yang telah
Keperawatan.
Demikian penyusunan skripsi ini penulis buat, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca sekalian. Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak terdapat kesalahan. Oleh sebab itu kritik dan saran
untuk perbaikan skripsi ini sangat penulis harapkan. Terimakasih untuk semua
bimbingan, arahan, kritikn dan saran yang telah diberikan oleh semua pihak. Semoga
Yanti Mulyanti
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK ................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN
xi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Imunisasi ........................................................................................ 14
1. Pengetahuan ............................................................................. 25
6. Sikap ........................................................................................ 36
OPERASIONAL
xii
BAB IV METODE PENELITIAN
xiii
6. Gambaran Jarak Rumah .......................................................... 72
BAB VI PEMBAHASAN
xiv
7. Gambaran Sikap Ibu ................................................................ 86
A. Kesimpulan .................................................................................... 98
B. Saran ............................................................................................... 99
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
xvi
Tabel 5.12 Distribusi Responden Menurut Jarak Dengan
xvii
DAFTAR BAGAN
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 2 Kuesioner
xix
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ini. Karena anak memiliki hak untuk terlindung dari penyakit infeksi.
tiap tahun akibat penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi dan lebih dari
90.000 anak menjadi korban polio paralitik (Meadow & Simon, 2005).
seseorang terhadap suatu penyakit, sehingga kelak jika terpapar penyakit tidak
angka kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah
Polio, dan Campak. Imunisasi juga merupakan upaya nyata pemerintah untuk
1
2
lengkap, yang terdiri dari BCG, Hepatitis B, DPT-HB, Polio dan Campak.
anak dengan memasukkan vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti
dan Hepatitis. Kelima imunisasi tersebut dikenal dengan Lima Imunisasi dasar
Lengkap (LIL) yang merupakan imunisasi wajib bagi anak di bawah 1 tahun.
satu kali imunisasi BCG diberikan ketika bayi berumur kurang dari 3 bulan,
imunisasi DPT-HB diberikan ketika bayi berumur 2,3,4 bulan dengan interval
minimal 4 minggu, imunisasi polio diberikan pada bayi baru lahir dan tiga
ini merupakan upaya kesehatan yang paling cost effective, karena dengan
dinyatakan bebas dari penyakit cacar sejak tahun 1974. Pada tahun 1977
dan hepatitis B (Depkes, 2006). Menurut Depkes (2008) kurang dari separuh
(46%) anak usia satu tahun mendapat imunisasi dasar lengkap, (45%)
mendapat imunisasi dasar tidak lengkap, dan (9%) sama sekali tidak mendapat
imunisasi dasar.
BCG (76,3 %), Polio (64,5 %), DPT-HB ( 57,7 %), Campak ( 69,3%).
Adapun cakupan imunisasi dasar lengkap yang sudah di dapatkan anak umur
12-23 bulan sebesar 53,8 %, yang tidak lengkap sebesar 33,5 % dan yang
tidak imunisasi sebesar 12,7 %. Sedangkan jika dilihat dari segi pendidikan
orang tua tamat SD (48,8%), tamat SMP (57,0 %), SMA (61,1%), Perguruan
Tinggi (67,7%). Apabila dilihat dari segi pekerjaan, yang tidak bekerja
4
pendidikan dan status ekonomi maka semakin tinggi pula status imunisasi
dasar balita.
Menurut Yendra (2009), anak usia satu tahun yang tidak mendapat
imunisasi dasar paling banyak di Jawa Barat (41,2 ribu anak), diikuti dengan
Sumatera Utara (40,8 ribu anak), Jawa Timur (36,9ribu anak), Banten (26,0
menjadi sasaran imunisasi. Sebanyak itu, baru 43,1 % (24.860) saja yang telah
mendapatkan vaksin BCG. Masih 56,9% lagi bayi yang belum mendapatkan
jumlah penduduk 1.365.385 jiwa dan 149.614 jiwa balita yang masih
jiwa. Dari kasus tersebut penyebabnya karena kelainan kongenital 15, asfiksia
responden ibu yang mempunyai anak berumur 12-59 bulan diperoleh hasil
sebesar (28,2%) yang melakukan imunisasi dasar lengkap. Adapun jika dilihat
5
dari segi jarak ke pelayanan kesehatan, dari 64 ibu dengan jarak terdekat > 2,5
lengkap, dan 51 (30,0%) dari 170 dengan jarak ≤ 2,5 km menunjukkan status
Kabupaten Pandeglang, di dapatkan hasil bahwa dari 282 ibu yang memiliki
balita usia 12-23 diperoleh hasil 28 (9,9 %) yang status imunisasi dasarnya
lengkap. Sedangkan dilihat dari segi analisis data, terdapat hubungan antara
pengetahuan ibu, pendidikan ibu, sikap ibu, dan dukungan keluarga dengan
pada umumnya tanggung jawab untuk mengasuh anak diberikan pada orang
tua khususnya ibu. Oleh karena itu, pendidikan seorang ibu sangatlah penting
tingkat pendiidkan ibu, maka akan semakin cepat tanggap dengan perubahan
bekerja. Pada ibu-ibu yang bekerja diluar rumah sering kali tidak mempunyai
juga ibu yang terlalu sibuk dengan urusan pekerjaannya lupa akan jadwal
sebesar 80%. Sedangkan data yang diperoleh dari Puskesmas Situ Gintung
(2013), dari 643 bayi hanya 629 bayi yang sudah mendapatkan imunisasi
Gintung pada hari kamis, 21 Maret 2013 dari 10 ibu yang memiliki balita
tinggi. Serta 5 ibu pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga, 4 ibu pekerjaannya
sebagai karyawan swasta, dan 1 ibu sebagai PNS. Adapun jarak rumah ke
7
tempat imunisasinya 6 ibu dengan jarak rumah dekat <500 meter dan 4 ibu
dengan jarak rumah ≥ 500 meter diperoleh hasil bahwa 3 balita yang tidak
dasar lengkap. Adapun alasan dari 3 balita yang tidak mendapatkan imunisasi
dasar lengkap itu karena jarak rumah ke pelayanan kesehatannya jauh (> 500
B. Rumusan Masalah
belum mencapai target UCI, dengan presentase sebagai berikut BCG (84%),
Begitu pula dari hasil studi pendahuluan di Puskesmas Situ Gintung masih
terdapat balita yang tidak mendapatkan imunisai dasar lengkap karena masih
ada yang beranggapan bahwa bayi yang diberi imunisasi DPT akan demam
sehingga ibu tidak memberikan imunisasi pada bayinya. Oleh karena itu
C. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana gambaran status imunisasi dasar lengkap balita usia 1-5 tahun
ibu yang memiliki balita usia 1-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Situ
Gintung?
ibu yang memilki balita usia 1-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Situ
Gintung?
4. Bagaimana gambaran status pekerjaan pada ibu yang memiliki balita usia
yang memiliki balita usia 1-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Situ
Gintung?
9
balita usia 1-5 tahun terhadap status imunisasi dasar lengkap di wilayah
balita usia 1-5 tahun terhadap status imunisasi dasar lengkap di wilayah
10. Bagaimana hubungan antara status pekerjaan pada ibu yang memiliki
balita usia 1-5 tahun terhadap status imunisasi dasar lengkap di wilayah
usia 1-5 tahun terhadap status imunisasi dasar lengkap di wilayah kerja
memiliki balita usia 1-5 tahun terhadap status imunisasi dasar lengkap di
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
lengkap pada balita usia 1-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Situ
Gintung.
pada ibu yang memiliki balita usia 1-5 tahun di wilayah kerja
pada ibu yang memilki balita usia 1-5 tahun di wilayah kerja
Gintung.
ibu yang memiliki balita usia 1-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas
Situ Gintung.
11
memiliki balita usia 1-5 tahun terhadap status imunisasi dasar lengkap
memiliki balita usia 1-5 tahun terhadap status imunisasi dasar lengkap
memiliki balita usia 1-5 tahun terhadap status imunisasi dasar lengkap
memiliki balita usia 1-5 tahun terhadap status imunisasi dasar lengkap
usia 1-5 tahun terhadap status imunisasi dasar lengkap di wilayah kerja
E. Manfaat Penelitian
masa yang akan datang mengenai status imunisasi dasar lengkap serta
lengkap.
13
balita usia 1-5 tahun di Puskesmas Situ Gintung, dengan judul penelitian
Imunisasi Dasar Balita Usia 1-5 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Situ
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Imunisasi
1. Definisi imunisasi
atau protein racunnya. Bila antigen untuk pertama kalinya masuk ke dalam
tubuh manusia, maka sebagai reaksinya tubuh akan membentuk zat anti
terhadap racun kuman yang disebut dengan antibodi (Riyadi & Sukarmin,
2009).
anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat
tubuh dengan cara memasukkan vaksin, yakni virus atau bakteri yang
Vaksin adalah suatu bahan yang berasal dari kuman atau virus yang
14
15
atau dimatikan, atau diambil sebagian, atau mungkin tiruan dari kuman
orang yang diberi vaksin akan memiliki kekebalan terhadap penyakit yang
(Hidayat,2008).
2. Manfaat imunisasi
(Hidayat, 2008).
3. Macam-macam imunisasi
a. Imunusisasi aktif :
dimatikan.
2. Pelarut dapat berupa air steril atau juga berupa cairan kultur
jaringan
antigen.
b. Imunisasi pasif :
Pada imunisasi pasif tubuh tidak membuat sendiri zat anti akan
atau serum yang telah mengandung zat anti. Atau anak tersebut
Sukarmin, 2009).
pada orang yang mengalami luka kecelakaan. Contoh lain adalah yang
18
terdapat pada bayi yang baru lahir dimana bayi tersebut menerima
berbagai jenis antibodi dari ibunya melalui darah plasenta selama masa
suatu proses infeksi yang dapat berasal dari plasma manusia atau
anak dari penyakit melalui vaksinasi yang bisa berupa suntikan atu
a. Imunisasi BCG
sebab terjadinya penyakit TBC yang primer atau yang ringan dapat
imunisasi BCG untuk TBC yang berat seperti TBC pada selaput otak,
2009). Efek samping lainnya adalah setelah 3-6 minggu akan terdapat
b. Imunisasi Hepatitis B
c. Imunisasi polio
(Williams, 2003).
anak.
kematian. Pertusis (batuk rejan atau batuk 100 hari ) adalah penyakit
penyakit difteri, pertusis, dan tetanus yang berakibat fatal pada bayi
dan anak. Adapun efek samping vaksin DPT ini adalah demam tubuh
dalam 24-48 jam setelah vaksinasi, yang biasanya dapat diatasi dengan
obat penurun panas. Bila setelah imunisasi DPT terjadi demam 40°C,
demam lebih dari tiga hari, atau reaksi kejang, segera beritahukan
e. Imunisasi campak
diwajibkan ini disubsidi oleh pemerintah. Oleh karena itu, baik dari segi
(Suririnah, 2009).
lengkap seperti satu kali imunisasi BCG diberikan ketika bayi berumur kurang
dari 3 bulan, imunisasi DPT-HB diberikan ketika bayi berumur 2,3,4 bulan
dengan interval minimal 4 minggu, imunisasi polio diberikan pada bayi baru
lahir dan tiga kali berikutnya diberikan dengan jarak paling cepat 4 minggu.
Dan untuk imunisasi campak diberikan pada bayi berumur 9 bulan. Idealnya
2006). Akan tetapi, dalam penelitian ini yang akan di ambil hanya faktor
1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah
orang lain.
orang itu tahu akan pentingnya imunisasi dasar balita, orang tersebut
anaknya.
itu mulai mengetahui tentang imunisasi dasar balita hingga dia benar-
a) Tahu
itu diberikan.
b) Memahami (comprehension)
tersebut secara benar. Contohnya setelah orang itu tahu berapa lama
c) Aplikasi (aplication)
d) Analis (analysis)
setelah orang tersebut melakukan aplikasi dari apa yang dia ketahui,
e) Sintesis
manfaat dari imunisasi dasar yang di peroleh bayinya, dia akan mulai
f) Evaluasi (evaluation)
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari
kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-
tingkatan di atas.
(53,5%).
2. Tingkat Pendidikan
makin tinggi tingkat pendidikan ibu maka akan semakin mudah pula
(Notoatmodjo, 2003).
terjadi dimana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja. Kegiatan belajar
belajar baik aktual maupun potensial. Ciri kedua dari hasil belajar bahwa
untuk waktu yang relatif lama. Ciri yang ketiga adalah bahwa perubahan
(Notoatmodjo, 2007).
SLTP) dan pendidikan tinggi (tingkat SMU keatas). Pendidikan dalam arti
pembangunan kesehatan.
dan dari 4 responden yang memiliki tingkat pendidikan dasar itu tidak ada
3. Status Pekerjaan
sedikit bila dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja sehingga pada ibu
sedikit didapat daripada ibu yang tidak bekerja kecuali jika mempunyai
dengan ibu yang bekerja. Pada ibu-ibu yang bekerja diluar rumah sering
ditempat kerjanya. Sering juga ibu yang terlalu sibuk dengan urusan
81,08% dan ibu tidak bekerja yang memberikan imunisasi dasar lengkap
dasar lengkap sebanyak 8 responden (18,6%), dan ibu tidak bekerja yang
4. Pendapatan Keluarga
tinggi dan penghasilan tinggi tidak ada yang memberikan imunisasi dasar
lengkap.
Tempat pelayanan yang jaraknya jauh bisa jadi membuat orang akan
untuk tidak datang ke sarana pelayanan kesehatan. Hal ini mungkin terjadi
(Mahfoedz, 2006).
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (2013), jarak adalah ruang sela
(panjang atau jauh) antara dua benda atau tempat. Jarak dekat adalah
ruang sela yang pendek antara dua benda atau tempat. Sedangkan jarak
jauh adalah ruang sela yang panjang antara dua tempat dsb.
6. Sikap ibu
1) Sikap
a) Pengertian sikap
b) Struktur sikap
komponen yaitu:
optimal.
c) Tingkatan sikap
1) Menerima (receiving)
imunisasi.
2) Menanggapi (responding)
3) Menghargai (valuing)
4) Bertanggungjawab (Responsible)
sendiri.
d) Pengukuran sikap
favourable.
a. Pengetahuan ibu
b. Tingkat pendidikan
d. Sikap
41
e. Nilai
a. Status pekerjaan
b. Pendapatan Keluarga
d. Ketersediaan Waktu
dipengaruhi oleh :
a. Motivasi Petugas
b. Kedisiplinan Petugas
c. Orang tua
1. Faktor lingkungan
a. Pendidikan
b. Pekerjaan
c. Sosial Budaya
d. Fisik
e. Pendapatan
42
2. Faktor Perilaku
a. Pengobatan
b. Rehabilitasi
c. Pencegahan
a. Jumlah
b. Distribusi
c. Pertumbuhan
d. Faktor genetic
C. Penelitian terkait
a. Penelitian terkait yang dilakukan oleh Jannah Tahun 2009 dengan judul
pada penelitian ini adalah ibu-ibu yang memiliki balita usia 12-23 bulan
square, dan correlation regresi logistic. Dari hasil uji statistik didapatkan
ada hubungan antara pengetahuan ibu, pendidikan ibu, sikap ibu dan
b. Penelitian yang dilakukan oleh Huda tahun 2009 dengan judul Gambaran
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2009. Jenis penelitian ini adalah
penelitian ini adalah 108 ibu pengunjung puskesmas ciputat dengan cara
memiliki pengetahuan yang buruk (45.4%), sikap yang baik (50%), dan
c. Penelitian yang dilakukan oleh Aliva tahun 2011 dengan judul Hubungan
pengetahuan ibu dengan pemberian imunisasi dasar pada bayi dan balita
dengan kriteria semua ibu yang memiliki anak balita usia 1-2 tahun di
dengan stastus imunisasi dasar lengkap pada balita (p= 1.000) dan tidak
ada hubungan antara tingkat social ekonomi dengan status imunisasi dasar
e. Penelitian yang dilakukan oleh Irfani tahun 2010 dengan judul Pengaruh
Sumatera Utara Medan 2010. Jenis penelitian ini adalah survey dengan
tipe explantory research. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu
yang mempunyai bayi berusia 9-12 bulan, yaitu sebanyak 286 ibu.
D. Kerangka teori
Faktor-faktor predisposisi :
1. Pengetahuan ibu
2. Tingkat pendidikan ibu
3. Sikap ibu
BAB III
OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
hubungan atau kaitan antara konsep yang satu terhadap yang lainnya dari
1. Pengetahuan
2. Tingkat pendidikan
Kelengkapan imunisasi
3. Status pekerjaan
4. Pendapatan keluarga
5. Jarak ke tempat imunisasi
6. Sikap
47
48
B. Hipotesis Penelitian
imunisasi balita
balita
balita
imunisasi balita
C. Definisi Operasional
(Arikunto, 2010)
Tingkat Pendidikan terakhir Kuesioner 1. Pendidikan Ordinal
pendidikan yang di tempuh rendah
oleh responden Apabila tidak
yang memiliki sekolah, tidak
balita usia 1-5 tamat SD, tamat
tahun sampai SD, tidak tamat
penelitian ini SLTP, dan tamat
dilakukan. SLTP.
2. Pendidikan
Tinggi
Apabila tamat
SLTA, dan
Perguruan tinggi.
Status Segala sesuatu Kuesioner 1. Bekerja Ordinal
pekerjaan yang dikerjakan 2. Tidak bekerja
oleh responden
yang memiliki
51
2. Cukup : apabila
=UMR
(2.200.000,-)
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat (Nursalam, 2008).
Tentunya tidak semua subjek penelitian harus di observasi pada hari atau
waktu yang sama, akan tetapi baik variabel independen maupun variabel
dependen dinilai hanya satu kali saja. Penelitian ini dilakukan untuk
52
53
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
memiliki balita usia 1-5 tahun di wilayah kerja puskesmas Situ Gintung.
2. Sampel
2003). Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita
a. Kriteria Sampel
Kriteria ekslusi
Kriteria eklusi adalah kriteria yang tidak layak untuk diteliti, dalam
b. Jumlah Sampel
n = Besar Sampel
diinginkan ( 0,1 )2
sampel dari populasi (Arikunto, 2002). Teknik sampling adalah suatu proses
seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada,
(Hidayat, 2007). Adapun cara pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
dilakukan dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada pada
saat penelitian.
1. Jenis Data
kuesioner yang akan dijawab oleh ibu yang memiliki balita usia 1-5 tahun.
2. Instrumen Penelitian
penghasilan keluarga.
point C1, C2, C3, C4, C5, C6, C7, dan pernyataan negatif berjumlah 7
point, yang terdiri dari point C8, C9, C10, C11, C12, C13 dan C14.
dalam bentuk pilihan ganda atau dalam bentuk check list. Pada pertanyaan
kuesioner disini dibuat dalam bentuk pilihan ganda. Skor penilaiannya jika
Sangat setuju :4
Setuju :3
Tidak setuju :2
Tidak setuju :3
Setuju :2
Sangat setuju :1
apabila nilai responden < median dari nilai sikap tentang pemberian imunisasi
nilai responden ≥ median dari nilai sikap tentang pemberian imunisasi dasar
berikut :
a. Uji Validitas
mengetahui kesahihan suatu alat ukur (Dahlan, 2010). Alat ukur yang
data yang valid dan realiabel maka kuesioner tersebut harus diuji
rumus Pearson Product Moment. Bila nilai r hitung lebih besar dari r
tabel berarti valid sedangkan jika nilai r hitungnya lebih kecil dari r
Product Moment :
60
Keterangan :
r = koefisien korelasi
n = jumlah responden
b. Realibilitas
kali atau lebih terhadap gejala yang sama dan dengan alat ukur yang
(Budiman, 2013).
Ciputat Timur. Tujuan dari uji coba kuesioner ini untuk mengetahui
atau tidak dimengerti oleh responden. Adapun hasil dari uji coba
61
pertanyaan B4, B8, B14, dan B19 dibuang atau dihilangkan karena
sikap terdapat 2 item pernyataan yang tidak valid yaitu C1 dan C5,
Tangerang Selatan
penelitian.
penelitian.
kuesioner.
responden.
F. Pengolahan Data
1. Editing
2. Coding
yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila
dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku untuk memudahkan
kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel.
3. Entry data
kontigensi.
4. Cleaning Data
entry, apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan mungkin terjadi pada
G. Analisis Data
penelitian. Analisa dalam penelitian ini meliputi analisa univariat dan bivariat.
1. Analisa Univariat
tabel atau grafik (Setiadi, 2007). Analisis univariat ini digunakan untuk
imunisasi balita.
2. Analisa Bivariat
sikap ibu terhadap kelengkapan imunisasi dasar balita usia 1-5 tahun di
dengan nilai alpha 0,05. Jika nilai p ≤ α (0,05) maka disimpulkan ada
kelengkapan imunisasi dasar baita. Jika p > α (0,05) maka tidak ada
H. Etika Penelitian
(Hidayat, 2007). Masalah etika yang harus diperhatikan anatara lain adalah
sebagai berikut :
1. Informed Consent
dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil
3. Confidentiality ( Kerahasiaan )
oleh peneliti.
BAB V
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini akan disajikan hasil pengumpulan data dari kuesioner beserta
hasil analisis data. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas
Situ Gintung pada tanggal 21 sampai 28 Agustus 2013 yang dilakukan terhadap 100
ibu yang memiliki balita usia 1-5 tahun sebagai responden.
Puskesmas Situ Gintung beralamat di jalan Serua Raya, Kp. Buaran RT. 08/02
Kel. Serua, Kec. Ciputat Kota Tangerang Selatan. dengan luas wilayah 379.153 Ha.
Wilayah Kerja Puskesmas Situ Gintung terdiri satu kelurahan saja, yaitu Kelurahan
Serua.
Dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kelurahan Sarua Indah
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kelurahan Benda Baru
Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kelurahan Jombang, Kelurahan
Ciater & Kecamatan Serpong
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kelurahan Sarua Indah
Wilayah kerja Puskesmas Situ Gintung terdiri dari 24 RW dan 159 RT dan
6447 Kepala Keluarga dengan jumlah penduduk sebanyak 27.953 orang, terdiri dari
14.166 laki-laki dan 13.787 perempuan. Adapun fasilitas pelayanan kesehatan yang
ada di wilayah kerja puskesmas sebagai berikut :
1. Pemerintah
Puskesmas : 1 Buah
Puskesmas Pembantu : 1 Buah
Posyandu : 24 Buah
67
68
Posbindu : 4 Buah
Rumah Bersalin : 0 Buah
2. Swasta
Rumah Sakit Swasta : 0 Buah
Klinik swasta : 4 Buah
Bidan : 9 Orang
Praktek Dokter Umum : 8 Orang
Praktek Dokter Gigi : 1 Orang
Praktek Dokter Spesialis : 1 Orang
Apotik : 5 Buah
Toko Obat : 2 Buah
Pengobatan Tradisional : 8 Buah
Salon : 20 Buah
3. Masyarakat
Kader Kesehatan : 148 Orang
Dukun Bayi Terlatih : 1 Orang
Dari hasil univariat pada penelitian ini dapat dilihat data mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi kelengkapan imunisasi dasar Balita usia 1-5 tahun di wilayah kerja
Puskesmas Situ Gintung tahun 2013, yaitu:
Berdasarkan Tabel 5.1 dapat dijelaskan bahwa sebagian kecil (14%) atau 14 ibu yang
memiliki Balita usia 1-5 tahun di Puskesmas Situ Gintung tidak memberikan
imunisasi dasar dengan lengkap, (86%) atau 86 ibu memberikan imunisasi dasar
dengan lengkap.
2. Gambaran tingkat pengetahuan ibu yang memiliki balita usia 1-5 tahun
Tabel 5.2
Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu yang memiliki Balita usia 1-5 tahun
terhadap kelengkapan imunisasi dasar di Puskesmas Situ Gintung Bulan Agustus
tahun 2013 (n=100)
Berdasarkan Tabel 5.2 dapat di jelaskan bahwa (26%) atau 26 ibu yang memiliki
balita usia 1-5 tahun di Puskesmas Situ Gintung memiliki pengetahuan kurang baik
mengenai imunisasi dasar lengkap, (16%) atau 16 ibu memiliki pengetahuan cukup
baik, (58%) atau 58 ibu memiliki pengetahuan baik mengenai imunisasi dasar
lengkap.
3. Gambaran tingkat pendidikan ibu yang memiliki Balita usia 1-5 tahun
Tabel 5.3
Distribusi frekuensi tingkat pendidikan ibu yang memiliki Balita usia 1-5 tahun
terhadap pemberian Imunisasi dasar di Puskesmas Situ Gintung Bulan Agustus 2013
(n=100)
Berdasarkan Tabel 5.3 dapat dijelaskan bahwa sebagian kecil (23%) atau 23 ibu yang
memiliki Balita usia 1-5 tahun di Puskesmas Situ Gintung memiliki tingkat
pendidikan rendah, (77%) atau 77 ibu yang memiliki balita 1-5 tahun memiliki
tingkat pendidikan tinggi.
4. Gambaran status pekerjaan ibu yang memiliki Balita usia 1-5 tahun
Tabel 5.4
Distribusi frekuensi status pekerjaan ibu yang memiliki Balita usia 1-5 tahun terhadap
Kelengkapan imunisasi dasar di Puskesmas Situ Gintung Bulan Agustus 2013
(n=100)
Berdasarkan Tabel 5.4 dapat dijelaskan bahwa sebagian kecil (15%) atau 15 ibu yang
memiliki Balita usia 1-5 tahun di Puskesmas Situ Gintung adalah ibu bekerja, (85%)
atau 85 ibu yang memiliki balita 1-5 tahun itu tidak bekerja.
Berdasarkan Tabel 5.5 dapat dijelaskan bahwa sebagian kecil (17%) atau 17 keluarga
yang memiliki Balita usia 1-5 tahun memiliki penghasilan kurang dari Upah
Minimum Regional (UMR), (63%) atau 63 keluarga memiliki penghasilan cukup,
(20%) atau 20 keluarga memiliki penghasilan tinggi dari Upah Minimum Regional
(UMR).
72
6. Gambaran jarak rumah yang memiliki Balita usia 1-5 tahun terhadap
kelengkapan imunisasi
Tabel 5.6
Distribusi frekuensi jarak rumah yang memiliki Balita usia 1-5 tahun terhadap
kelengkapan imunisasi dasar di Puskesmas Situ Gintung Bulan Agustus 2013 (n=100)
Berdasarkan Tabel 5.6 dapat dijelaskan bahwa sebagian kecil (25%) atau 25 keluarga
yang memiliki Balita usia 1-5 tahun memiliki jarak rumah jauh ke pelayanan
imunisasi, (75%) atau 75 keluarga yang memiliki balita 1-5 tahun memiliki jarak
rumah dekat ke pelayanan imunisasi.
Berdasarkan Tabel 5.7 dapat dijelaskan bahwa sebagian besar (52%) atau 52 ibu yang
memiliki Balita usia 1-5 tahun memiliki sikap negatif terhadap kelengkapan
imunisasi dasar, (48%) atau 48 ibu yang memiliki balita 1-5 tahun memiliki sikap
positif terhadap kelengkapan imunisasi dasar.
73
signifikan antara dua variabel atau bisa juga digunakan untuk mengetahui
apakah adakah perbedaan yang signifikan antara dua atau lebih kelompok
(sampel). Hasil analisis bivariat pada penelitian ini dapat dilihat sebagai
berikut:
16 orang ibu (100%), dan ibu yang memiliki tingkat pengetahuan baik yang tidak
memberikan imunisasi sebanyak 2 orang ibu (3,4%) dengan yang memberikannya
sebanyak 56 orang ibu (96,6%).
Hasil uji statistik diperoleh P value=0,000 dengan tingkat kepercayaan 95% maka
dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan
kelengkapan imunisasi, nilai OR=27.704 yang berarti bahwa ibu yang memiliki
Balita usia 1-5 tahun yang memiliki tingkat pengetahuan kurang baik beresiko 27 kali
lebih besar untuk tidak memberikan imunisasi dasar lengkap terhadap balitanya
dibandingkan ibu yang berpengetahuan cukup dan baik.
memiliki tingkat pendidikan tinggi yang tidak memberikan imunisasi 2 orang ibu
(2,6%) dengan yang memberikan sebanyak 75 orang ibu ( 97,4%).
Hasil uji statistik diperoleh nilai P value=0,000 dengan tingkat kepercayaan 95%
maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat
pendidikan terhadap kelengkapan imunisasi, nilai OR=36,153, yang berarti bahwa
ibu yang memiliki Balita usia 1-5 tahun yang memiliki tingkat pendidikan rendah
memiliki resiko 36 kali lebih besar untuk tidak memberikan imunisasi terhadap
balitanya dibandingkan ibu yang memiliki tingkat pendidikan tinggi.
Hasil uji statistik diperoleh P value=0,000 dengan tingkat kepercayaan 95% maka
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pekerjaan dengan
kelengkapan imunisasi, nilai OR=15.048 yang berarti bahwa ibu yang memiliki
Balita usia 1-5 tahun yang bekerja beresiko 15 kali lebih besar untuk tidak
memberikan Imunisasi dasar lengkap terhadap balitanya dibandingkan ibu yang tidak
bekerja.
Hasil analisis hubungan antara penghasilan dengan kelengkapan imunisasi dasar pada
balita usia 1-5 tahun dapat dijelaskan bahwa dari 17 ibu yang memiliki penghasilan
kurang yang tidak memberikan Imunisasi dasar secara lengkap sebanyak 5 orang ibu
(29,4%) dengan yang memberikan sebanyak 12 orang ibu (70,6%), sedangkan
keluarga yang memilki penghasilan cukup 8 orang ibu (12,7%) tidak memberikan
imunisasisecara lengkap dengan yang memberikan sebanyak 55 orang ibu (87,3%),
77
dan keluarga yang memiliki penghasilan tinggi 1 orang ibu (5,0%) tidak memberikan
imunisasi dasar lengkap dengan yang memberikan sebanyak
19 orang ibu (95,0%).
Hasil uji statistik diperoleh P value=0,037 dengan tingkat kepercayaan 95% maka
dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara penghasilan dengan
kelengkapan imunisasi, nilai OR=4.498yang berarti bahwa ibu yang memiliki Balita
usia 1-5 tahun yang memiliki penghasilan kurang beresiko 4 kali lebih besar untuk
tidak memberikan Imunisasi dasar lengkap terhadap balitanya dibandingkan ibu yang
berpenghasilan cukup dan tinggi.
5. Hubungan antara jarak rumah yang memiliki Balita usia 1-5 tahun ke
pelayanan imunisasiterhadap kelengkapan imunisasi dasar di
Puskesmas Situ Gintung tahun 2013
Tabel 5.12
Hubungan antara jarak terhadap kelengkapan imunisasi dasar di Puskesmas Situ
Gintung bulan Agustus
Tahun 2013
14 orang ibu (56,0%), sedangkan ibu yang memiliki jarak rumah dekat 3 orang ibu
(4,0%) tidak memberikan imunisasisecara lengkap dengan yang memberikan
sebanyak 72 orang ibu (96,0%).
Hasil uji statistik diperoleh P value=0,000 dengan tingkat kepercayaan 95% maka
dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara jarak dengan kelengkapan
imunisasi, nilai OR=18.857 yang berarti bahwa ibu yang memiliki Balita usia 1-5
tahun yang memiliki jarak rumah jauh beresiko 19 kali lebih besar untuk tidak
memberikan Imunisasi dasar lengkap terhadap balitanya dibandingkan ibu yang
memiliki jarak rumah dekat ke pelayanan imunisasi.
Hasil uji statistik diperoleh P value=0,003 dengan tingkat kepercayaan 95% maka
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan
kelengkapan imunisasi, nilai OR=15.667, yang berarti bahwa ibu yang memiliki
Balita usia 1-5 tahun yang memiliki sikap negatif beresiko 16 kali lebih besar untuk
tidak memberikan Imunisasiterhadap balitanya dibandingkan ibu yang memiliki sikap
positif.
80
BAB VI
PEMBAHASAN
tentang tingkat pengetahuan ibu, tingkat pendidikan ibu, status pekerjaan ibu,
pendapatan keluarga, jarak, dan sikap ibu terhadap kelengkapan imunisasi dasar
balita usia 1-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Situ Gintung tahun 2013.
teoritis dan penelitian sebelumnya. Bab ini juga akan menjelaskan tentang
A. Analisis Univariat
anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat
imunisasi aktif dan pasif. Menurut Yusrianto (2010), imunisasi aktif adalah
80
81
Contoh lain adalah yang terdapat pada bayi yang baru lahir dimana bayi
Hasil analisis data penelitian ini terlihat bahwa sebagian kecil ibu yang
memiliki balita usia 1-5 tahun terdapat 14 orang (14%) tidak memberikan
imunisasi dasar lengkap dengan kata lain ibu yang memiliki balita usia 1-5
petugas kesehatan, dan di dukung oleh jarak yang sangat jauh terhadap
82
pelayanan.
tahun
Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
Dengan kata lain ibu yang tinggal diwilayah Puskesmas Situ Gintung
bimbingan yang diberikan secara sengaja oleh orang dewasa kepada anak-
anak dalam pertumbuhannya (jasmani dan rohani) agar berguna bagi diri
Hasil analisis data penelitian ini terlihat bahwa sebagian kecil ibu
balita usia 1-5 tahun, terdapat 23 orang (23%) memiliki tingkat pendidikan
rendah. dengan kata lain ibu yang memiliki balita usia 1-5 tahun di wilayah
masih ada ibu balita usia 1-5 tahun yang hanya tamat SD dan tamat SLTP.
ibu yang memiliki balita usia 1-5 tahun di Puskesmas Situ Gintung karena
ibu bekerja tidak memberikan imunisasi, karena untuk ibu yang bekerjapun
Hasil analisis data penelitian ini terlihat bahwa sebagian kecil ibu yang
memiliki balita usia 1-5 tahun, yang bekerja yaitu 15 orang (15%). Hal ini
penghasilan suami sehingga daya beli keluarga tinggi yang akhirnya dapat
memiliki balita usia 1-5 tahun di Puskesmas Situ Gintung yang tidak
ibu yang tinggal diwilayah Puskesmas Situ Gintung masih ada yang
6. Gambaran jarak rumah ibu yang memiliki balita usia 1-5 tahun
Jarak adalah ruang sela (panjang atau jauh) antara dua benda atau
tempat. Jarak dekat adalah ruang sela yang pendek antara dua benda atau
tempat. Sedangkan jarak jauh adalah ruang sela yang panjang antara dua
Hasil analisis data penelitian ini terlihat bahwa sebagian kecil ibu
Balita usia 1-5 tahun yaitu 25 responden (25%) yang memiliki jarak
ibu yang memiliki balita usia 1-5 tahun di Puskesmas Situ Gintung
pemberian imunisasi dasar lengkap. Dalam hal ini ibu yang memiliki jarak
memberikan kepada balitanya karena tidak perlu repot berjalan jauh atau
ibu yang memiliki jarak rumah jauh akan merasa terbebani untuk pergi ke
Hasil analisis data penelitian ini terlihat bahwa sebagian ibu balita usia
1-5 tahun memiliki sikap negatif yaitu 52 orang atau (52%). dengan kata
lain ibu yang memiliki balita usia 1-5 tahun di wilayah Puskesmas Situ
menganalisis bahwa ibu yang memiliki balita usia 1-5 tahun di Puskesmas
perilaku seseorang yang berkaitan dengan objek tertentu. Dalam hal ini ibu
apa saja yang dapat terjadi apabila ibu tidak memberikan imunisasi.
demam atau sakit sehingga hal tersebut mendorong untuk ibu tidak
pengalaman diri sendiri maupun dari orang lain. Sehingga apabila seorang
ibu yang sudah mempunyai pengalaman baik dari diri sendiri maupun dari
orang lain tentang kelengkapan imunisasi akan memiliki sikap positif dan
B. Analisis Bivariat
kelengkapan imunisasi dasar pada balita usia 1-5 tahun dapat dijelaskan
bahwa dari 26 ibu yang memiliki pengetahuan kurang baik yang tidak
95% maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara tingkat
bahwa ibu yang memiliki balita usia 1-5 tahun yang memiliki tingkat
dasar balita. Begitu pula dengan penelitian Ningrum (2008), Jannah (2009),
Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
dasarkan oleh pengetahuan akan lebih lama daripada perilaku yang tidak di
imunisasi dapat dijelaskan bahwa dari 23 orang ibu yang memiliki tingkat
OR=36,153, yang berarti bahwa ibu yang memiliki Balita usia 1-5 tahun
Istriyati (2011) bahwa ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan
pelayanan kesehatan anak semakin baik. Penelitian ini tidak sejalan dengan
pertumbuhan (jasmani dan rohani) agar berguna bagi diri sendiri dan
91
dalam arti formal adalah suatu proses penyampaian bahan atau materi
lengkap
95% maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
bahwa ibu yang memiliki Balita usia 1-5 tahun yang bekerja beresiko 15
92
kali lebih besar untuk tidak memberikan Imunisasi dasar lengkap terhadap
hubungan antara status pekerjaan ibu dengan imunisasi dasar. Akan tetapi
(2009).
(Depdikbud, 2006). Ibu yang bekerja mempunyai waktu luang yang sedikit
bila dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja sehingga pada ibu yang
kelengkapan imunisasi, karena pada ibu yang tidak bekerja memiliki waktu
luang yang lebih banyak dibandingkan dengan ibu yang bekerja, sehingga
ibu yang tidak bekerja memiliki peluang yang lebih besar untuk
Untuk itu peneliti dapat memberikan saran kepada para ibu yang
memiliki Balita usia 1-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Situ gintung.
Upaya bagi ibu yang bekerja tapi tetap memberikan Imunisasi kepada
kesehatan seperti puskesmas atau rumah sakit saat ibu sedang memiliki
waktu luang.
93
imunisasi dasar pada balita usia 1-5 tahun dapat dijelaskan bahwa dari 17
bahwa ibu yang memiliki Balita usia 1-5 tahun yang memiliki penghasilan
kurang beresiko 4 kali lebih besar untuk tidak memberikan Imunisasi dasar
dan tinggi.
membiayai. Begitu pula dengan masalah imunisasi, bisa jadi seorang ibu
94
kelengkapan imunisasi
dengan kelengkapan imunisasi dasar pada balita usia 1-5 tahun dapat
dijelaskan bahwa dari 25 ibu yang memiliki jarak rumah jauh yang tidak
95% maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara jarak
yang memiliki Balita usia 1-5 tahun yang memiliki jarak rumah jauh
(2009), Prayoga (2009) bahwa tidak ada hubungan antara jarak rumah ke
besar bahasa Indonesia (2013), jarak adalah ruang sela (panjang atau jauh)
antara dua benda atau tempat. Jarak dekat adalah ruang sela yang pendek
95
antara dua benda atau tempat. Sedangkan jarak jauh adalah ruang sela yang
karena selain biaya pelayanan kesehatan ada biaya tambahan yaitu biaya
oleh masyarakat.
dapat dijelaskan bahwa dari 52 ibu yang memiliki balita usia 1-5 tahun
(75,0%).
95% maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
ibu yang memiliki Balita usia 1-5 tahun yang memiliki sikap negatif
96
hubungan antara sikap ibu dengan status imunisasi dasar lengkap balita.
(2008).
suatu objek, dengan suatu cara yang menyatakan adanya tanda-tanda untuk
petugas kesehatan sudah sangat baik. dan ibu dengan sikap positif akan
yang optimal.
97
C. Keterbatasan Penelitian
setiap pertanyaan dan pernyataan sehingga bisa saja terdapat bias karena
BAB VII
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari tujuan penelitian dan hasil penelitian yang diperoleh tentang
1-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Situ Gintung tahun 2013, maka penulis
1. Sebagian kecil ibu yang memiliki balita usia 1-5 tahun di Puskesmas Situ
98
99
B. Saran
belajar mahasiswa.
Kepada Yth.
Ibu
Di Tempat
Kelengkapan Imunisasi Dasar Balita Usia 1-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas
Situ Gintung Tahun 2013”. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kelengkapan
imunisasi dasar pada balita serta faktor apa saja yang mempengaruhinya. Untuk
keperluan tersebut saya mohon bersedia/ tidak bersedia*) ibu untuk menjadi
responden dalam penelitian ini, selanjutnya saya mohon bersedia/ tidak bersedia*)
ibu untuk mengisi kuesioner yang saya sediakan dengan kejujuran dan apa adanya.
Demikian, lembar persetujuan ini saya buat. Atas bantuan dan partisipasinya saya
sampaikan terimakasih.
Responden Peneliti
…………. ……….
KUESIONER PENELITIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN
IMUNISASI DASAR BALITA USIA 1-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS SITU GINTUNG TAHUN 2013
Petunjuk Pengisian :
1. Bacalah dengan cermat dan teliti pada setiap pertanyaan
2. Pertanyaan di bawah ini mohon di isi semuanya
3. Pilihlah salah satu jawaban yang menurut Ibu paling sesuai dengan kondisi
yang dialami dengan memberikan tanda cek list (√)
4. Isilah titik yang tersedia dengan jawaban yang benar
A. Karakteristik responden
a. Ya b. Tidak
1. Tidak Sekolah
2. Tamat SD
3. Tamat SLTP
4. Tamat SLTA
5. Perguruan Tinggi
2. Karyawan Swasta
3. PNS
……………………………………….
6. Berapa penghasilan keluarga dalam satu bulan :
………………………………………...
B. Pengetahuan
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang menurut anda benar.
1. Apakah pengertian imunisasi itu …..
a. Suatu upaya untuk memberikan kekebalan terhadap suatu penyakit
b. Suatu upaya untuk menyembuhkan penyakit menular
c. Upaya untuk bebas dari kuman
d. Pemberian makanan tambahan
2. Penyakit apa saja yang dapat dicegah dengan imunisasi…..
a. Polio, campak, hepatitis B, TBC, difteri, pertusis, tetanus
b. DBD, malaria, dan tifus
c. Hanya polio dan TBC
d. Hanya campak dan Tetanus
3. Apa manfaat imunisasi….
a. Sebagai pencegahan terhadap penyakit
b. Sebagai pengobatan penyakit menular
c. Supaya menambah nafsu makan pada anak
d. Tidak tahu
4. Sejak umur berapakah bayi boleh diimunisasi….
a. Sejak umur 0 bulan
b. Sejak umur > 1 tahun
c. 2 tahun
d. 5 tahun
5. Apakah ibu mengetahui jenis imunisasi apa yang harus diberikan kepada bayi
baru lahir….
a. DPT
b. HB 0
c. Campak
d. Polio
6. Jenis imunisasi apa saja yang harus diberikan kepada bayi kurang dari 9
bulan….
a. DPT, BCG, Polio
b. Hepatitis B, Campak
c. TT
d. MMR
7. Imunisasi apa yang digunakan untuk mencegah penyakit Hepatitis B….
a. Hepatitis B
b. BCG
c. Campak
d. Polio
8. Bagaimana cara pemberian imunisasi Hepatitis B….
a. Suntik
b. Tetes
c. Diminum
d. Dioles
9. Dimanakah imunisasi Hepatitis B diberikan ….
a. Rumah
b. Posyandu/ puskesmas/ RS
c. Kantor kelurahan
d. Tidak tahu
10. Apakah ibu mengetahui, umur berapa bayi harus diberi imunisasi campak….
a. 0-7 hari
b. 2 bulan
c. 5 bulan
d. 9-11 bulan
11. Berapa kali bayi harus diberi imunisasi campak….
a. 1 kali
b. 2 kali
c. 3 kali
d. 4 kali
12. Apakah ibu mengetahui bagaimana cara pemberian imunisasi campak….
a. Ditetes
b. Disuntik
c. Diminum
d. Tidak tahu
13. Berapa kali bayi diberi imunisasi BCG….
a. 1 kali
b. 2 kali
c. 3 kali
d. 4 kali
14. Imunisasi BCG untuk mencegah penyakit apa….
a. TBC
b. Tifus
c. Campak
d. Polio
15. Apakah ibu mengetahui berapa kali bayi diberi imunisasi DPT….
a. 1 kali
b. 2 kali
c. 3 kali
d. 4 kali
16. Apakah ibu mengetahui berapa kali bayi diberi imunisasi polio…
a. 1 kali
b. 2 kali
c. 3 kali
d. 4 kali
17. Menurut ibu imunisasi polio untuk mencegah penyakit apa….
a. TBC
b. Tifus
c. Campak
d. Polio
18. Menurut ibu bagaimana cara pemberian imunisasi polio….
a. Disuntik
b. Ditetes
c. Diminum
d. Tidak tahu
19. Dimanakah imunisasi polio diberikan….
a. Di RS/ puskesmas/ posyandu
b. Di rumah kader
c. Di kelurahan
d. DI kecamatan
20. Imunisasi apa yang diberikan terakhir kali….
a. DPT
b. BCG
c. Campak
d. Polio
C. Sikap
Keterangan :
STS : sangat tidak setuju
TS : tidak setuju
S : setuju
SS : sangat setuju
Berilah tanda check list (√)
No Pernyataan STS TS S SS
Analisa Univariat
Cumulativ e
Frequenc y Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Lengkap 14 14.0 14.0 14.0
Lengkap 86 86.0 86.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Tingkat pengetahuan
Cumulativ e
Frequenc y Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 26 26.0 26.0 26.0
Cukup 16 16.0 16.0 42.0
Baik 58 58.0 58.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Tingkat pendidikan
Cumulativ e
Frequenc y Percent Valid Percent Percent
Valid Rendah 23 23.0 23.0 23.0
Tinggi 77 77.0 77.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pek er jaan
Cumulativ e
Frequenc y Percent Valid Percent Percent
Valid Bekerja 15 15.0 15.0 15.0
Tidak Bekerja 85 85.0 85.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Penghas ilan
Cumulativ e
Frequenc y Percent Valid Percent Percent
Valid KURANG (apabila <
17 17.0 17.0 17.0
UMR)
CUKUP (Apabila= UMR) 63 63.0 63.0 80.0
TINGGI (Apabila > UMR) 20 20.0 20.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Jarak
Cumulativ e
Frequenc y Percent Valid Percent Percent
Valid JAUH ( Apabila
25 25.0 25.0 25.0
>500 meter)
DEKAT (Apabila
75 75.0 75.0 100.0
<500 meter)
Total 100 100.0 100.0
SIKAP
Cumulativ e
Frequenc y Percent Valid Percent Percent
Valid Negatif 52 52.0 52.0 52.0
Positif 48 48.0 48.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Analisa Bivariat
Kelengkapan
Imunisas i
Tidak
Lengkap Lengkap Total
Tingkat Kurang Count 12 14 26
pengetahuan % w ithin Tingkat
46.2% 53.8% 100.0%
pengetahuan
Cukup Count 0 16 16
% w ithin Tingkat
.0% 100.0% 100.0%
pengetahuan
Baik Count 2 56 58
% w ithin Tingkat
3.4% 96.6% 100.0%
pengetahuan
Total Count 14 86 100
% w ithin Tingkat
14.0% 86.0% 100.0%
pengetahuan
Chi-Square Te s ts
V alue
Odds Ratio f or a
Tingkat pengetahuan
(Kurang / Cukup)
a. Risk Estimate s tatistic s cannot be computed. They
are only computed f or a 2*2 table w ithout empty cells.
Tingkat pendidik an * Ke le ngk apan Im unis as i Cros stabulation
Kelengkapan
Imunisas i
Tidak
Lengkap Lengkap Total
Tingkat pendidikan Rendah Count 12 11 23
% w ithin Tingkat
52.2% 47.8% 100.0%
pendidikan
Tinggi Count 2 75 77
% w ithin Tingkat
2.6% 97.4% 100.0%
pendidikan
Total Count 14 86 100
% w ithin Tingkat
14.0% 86.0% 100.0%
pendidikan
Chi-Square Te s ts
Kelengkapan
Imunisas i
Tidak
Lengkap Lengkap Total
Pekerjaan Bekerja Count 8 7 15
% w ithin Pekerjaan 53.3% 46.7% 100.0%
Tidak Bekerja Count 6 79 85
% w ithin Pekerjaan 7.1% 92.9% 100.0%
Total Count 14 86 100
% w ithin Pekerjaan 14.0% 86.0% 100.0%
Chi-Square Te s ts
Kelengkapan
Imunisas i
Tidak
Lengkap Lengkap Total
Penghas ilan KURANG (apabila < Count 5 12 17
UMR) % w ithin Penghasilan 29.4% 70.6% 100.0%
CUKUP (Apabila= UMR) Count 8 55 63
% w ithin Penghasilan 12.7% 87.3% 100.0%
TINGGI (Apabila > UMR) Count 1 19 20
% w ithin Penghasilan 5.0% 95.0% 100.0%
Total Count 14 86 100
% w ithin Penghasilan 14.0% 86.0% 100.0%
Chi-Square Te s ts
V alue
Odds Ratio f or
Penghas ilan (KURA NG a
(apabila < UMR) / CUKUP
(A pabila= UMR))
a. Risk Estimate s tatistic s cannot be computed. They
are only computed f or a 2*2 table w ithout empty cells.
Kelengkapan
Imunis as i
Tidak
Lengkap Lengkap Total
Jarak JA UH ( A pabila Count 11 14 25
>500 meter) % w ithin Jarak 44.0% 56.0% 100.0%
DEKAT (A pabila Count 3 72 75
<500 meter) % w ithin Jarak
4.0% 96.0% 100.0%
Chi-Square Te s ts
Kelengkapan
Imunisas i
Tidak
Lengkap Lengkap Total
SIKA P Negatif Count 13 39 52
% w ithin SIKA P 25.0% 75.0% 100.0%
Positif Count 1 47 48
% w ithin SIKA P 2.1% 97.9% 100.0%
Total Count 14 86 100
% w ithin SIKA P 14.0% 86.0% 100.0%
Chi-Square Te s ts
A,n. Dekan
Wakil Dekan
Bi Akademik,
Ciputat, l) Jtni}Al3
Nomor : Un.0l/Fl0/KM.01.2/ AJoT /20t3
Lampiran : -
Hal : Perrnohonan rzin uji valitlitas dan Relibititas
Assalamutalaikum'Wr. Wb.
Dalam rangka penyelesaian tugas akhir perkuliahan mahasiswa
diperlukan penyusunan Slaipsi yang berjuduf "Faktor-faktor yang
Berhubungan Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Balita Usia 1-5 tahun di
Wilayah Keda Puskesmas Situ Gintung".
Sehubungan dengan itu kami mohon diberikan izin melaksanakan uji
validitas dan relibilitas atas nama :
Nama Yanti Mulyanti
NIM I 09 I 0400003 I
Semester VM
hogram Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan IIIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
Wassalamunalaikum Wr-'Wb.
A.'n, l)ekan
KEMENTERIAN AGAMA
T.INIVERSITAS ISLAM NEGERI ( UIN )
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
r. Kertamukti No. 5 pisans'n ciputat r54re l;l** $#llJ:Xlilif ;fif:';Uffi:i.,.
;
Ciputat 17 lwlzDn
Nomor : Un.0l/F10/I(M.0 1.2f?-70 Ztzan
Lampiran : -
Hal : Permohonan lzin Penelitian
Assalamu'alaikum'Wr. Wb.
Dalam rangka penyelesaian tugas akhir perk*liahan mahasiswa
diperlukan penyusunan Skripsi yang berjudul "Fakf,or-faktor yang
Berhubungan Dengan Kelengkapan lmunisasi Dasar Balita Usia 1-5 tahun di
Wilay'ah Kerja Puskesmas Situ Gintung".
Sehubungan dengan itu kami mohon diberikan izin nnelaksanakan
penelitian atas nama :
Nama Yanti Mulyanti
NIM I 09 I 0400003 I
Semester VIII
Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran dan Ilmu I(esehatan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
"^I,ffi.
lYassalam u'alaikn m Wr.#h,
Uf.{r#
'=r.{ffi Fdr.n.M i Widjajakusumafu AIF., PFK
Tembusan:
Dekan FKIK
PIMIRII{TAH KOTA TANGERAI\G SELATAI{
DII{ASKESEMN
Jl. Witana Harja Komp. Sasmita Jaya No. 27
Telp. 021 - 7441557, Fa>r. 021 - 744lLi6 - pamulang
Pamulang,24 Juli2013
Nomor 800 /or:q6 / Dinkes/ Vll / 2013 I(epada Yth,
Lampiran Dekan
Perihal Pemberian lzin Uji Validasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pan Reliabilitasi Fakultas l(edokteran dan Ilmu Kesehatan
di -
TEMPAT
Sehubungan dengan adanya surat dari UIN Syarif Hidayatullah Jakafta Fakultas
Kedokteran dan llmu Kesehatan, Nomor : Un.O1/ F10/KM.0l.2l 3657 12013, tanggal 1g
Jrrli 2013 perihal :Permohonan lzin UjiValidasi dan Reliabilitasi atas nama:
Pada dasarnya kami tidak keberatan untuk memberikan Izin Uji Validasi dan
Reliabilitasi yang di{akukan oleh Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, aclapun
dalam hal petaksanaannya harap untuk berkoordinasi kepada Kepala UPT Puskesmas
yang akan dikunj r"rngi.
7
DADANG, S.Ip.N'I. Epid
embina Tk I
1990031 006
Tembusan :Yth
l. Wali l(ota Tangerang Selatan, (sebagai Iaporan) ;
Z. I(epala UPT Puskesmas Situ Gintung di I(ota Tangerang Selatan;
3. Yang Bersangkutan.
PBI}IHRIFF,fAH KOTA TAFTGNTT*AryC $ELATAFT
I}$TA$ KESfrHATAN I(T}:FA TAilTGE*ANG SSLATAN
PTT$KESMAS $ITTT GINTT}NG
Ja'lan Serna Raya Kampnng Bueran RTIRW'S8i(}2, Keeanatffi Ciputat - Tangvrang Selatan
SURAT KETERANGAN
Nomor: 8001 005/PKM.SG/I}U20 13
Nama
NIM 1 09 1 0400003 1
Menyatakan telah melakukan penelitian di Puskesrnas Situ Gintung dari tan ggal 2l
Agustus sampai dengan 28 Agustus 2013.